Anda di halaman 1dari 16

Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)

Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran


Vol , No. , Februari 2016

PEMBELAJARAN REBANA QASIDAH DI BAITUTTARBIYAH


(RUMAH PENDIDIKAN) ABU ZACKY AL-ZAM ZAMY
PANGANDARAN

Syifa Yulia Noer Faidah1


Suwardi Kusmawadi2
Henri Nusantara3
Departemen Pendidikan Seni Musik
Fakultas Pendidikan Seni dan Desain
Universitas Pendidikan Indonesia
Syifayulia10@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah


Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran”, bertujuan untuk mendeskripsikan
tahapan-tahapan materi yang dillakukan guru dalam pembelajaran Rebana Qasidah,
metode yang digunakan, dan untuk mengetahui hasil yang dicapai dalam pembelajaran
Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam Zamy
Pangandaran. Asumsi yang diajukan adalah proses belajar mengajar dipengaruhi oleh guru,
artinya guru dituntut sebagai perencana, pelaksana, pengevaluasi dan pembimbing kegiatan
belajar mengajar. Proses pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah
Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran oleh guru yang tidak berlatar belakang
dari pendidikan seni musik berjalan secara efektif dan mampu menciptakan situasi belajar
yang penuh dengan kesungguhan dan mampu mendorong kreativitas siswa. Data-data yang
diperoleh melalui penelitian langsung pada kegiatan proses pembelajaran Rebana Qasidah
di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran. Metode
penelitian yang digunakan dalam proses penelitian ini, yaitu metode deskriptif dengan
paradigma kualitatif. Berdasarkan penelitian yang digunakan, peneliti menemukan ada
beberapa metode yang digunakan oleh guru ketika proses pembelajaran Rebana Qasidah,
yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode imitasi, metode latihan, dan metode
tanya jawab.

Kesenian merupakan bagian dari Salah satu upaya untuk


kebudayaan, sebagian warisan nenek mempertahankan dan mengembangkan
moyang bangsa Indonesia yang telah seni yang berkembang di daerah, adalah
turun temurun sejak jaman dahulu, dan dengan cara mengisi dan
dipandang perlu mendapatkan pembinaan mengembangkan proses pembelajaran
dan pemeliharaan kemudian kesenian di lembaga formal maupun non
dikembangkan serta dipertahankan formal, seperti yang dilakukan di
kelestariannya. Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan) Abu
1
Penulis dan Peneliti
2
Penulis dan Penanggung Jawab 1
3
Penulis dan Penanggung Jawab 2
Syifa Yulia Noer Faidah
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran

Zacky Al-Zam Zamy, namun demikian daripada kedalaman badannya. Ada


pembelajaran yang dilakukan tersebut Rebana yang diberi kerincingan
tidak berarti mencetak siswa menjadi (tamborin), ada yang tidak. Ada Rebana
seniman tetapi lebih kepada pemberian berkepala satu atau dua, walaupun di
pengalaman dan keterampilan. Tujuan Indonesia jenis Rebana satu lebih
pendidikan seni disini bukanlah menjadi umum”.
seniman, melainkan diharapkan siswa Rebana berasal dari kata robbana,
tertarik mempelajari seni Rebana yang berarti Tuhan Kami. Sebutan itu
Qasidah dan mendapatkan pengalaman muncul untuk mengiringi lagu-lagu
seni, baik praktek maupun apresiasi. bernafaskan Islam. Lama-kelamaan
Rebana Qasidah adalah salah satu musik itu disebut Rebana (Pemerintah
jenis musik tradisional yang banyak DKI, 2000, hlm. 36). Istilah rebana
tersebar di tengah-tengah masyarakat banyak sebutan di berbagai daerah. Hal
Indonesia, terutama di kalangan ini dikemukakan oleh Sinaga dalam
masyarakat beragama islam. Secara artikelnya bahwa:
historis, Seni Qasidah lahir bersamaan Rebana biasanya dipakai oleh masyarakat
dengan kelahiran Islam. Untuk pertama banyak di Bandung dengan nama asalnya,
kalinya, Qasidah ditampilkan oleh kaum yaitu terebang atau Daff. Di wilayah
Anshar (penolong Nabi Muhammad Jakarta dan sekitarnya terdapat
SAW dan sahabat-sahabatnya dari kaum bermacam-macam ukuran Rebana dengan
Muhajirin dalam perjalanan hijrah dari nama dan penggunaan yang berbeda-
tanah kelahirannya (Makkah) ke Yatsrib beda, yang terkecil disebut rebana
(Madinah). Pada saat itu beberapa kaum ketimpring, marawis, hadrah, dan Rebana
Anshar menyambut kedatangan Nabi dan Qasidah. Di wilayah Jawa Tengah biasa
mendendangkan lagu-lagu pujian diiringi disebut genjring, jidor, atau tambur,
dengan lantunan musik rebana. Lagu-lagu kepling, ketimpring dan lain-lain.
pujian saat itu pun melegenda hingga hari Baituttarbiyah (Rumah
ini sebagai lagu klasik dan masih dapat Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam Zamy
dinikmati hingga sekarang. adalah rumah pendidikan yang fungsinya
Qasidah merupakan lagu atau rumah dimanfaatkan untuk menimba ilmu
nyanyian.Tetapi arti Qasidah selanjutnya agama untuk anak-anak ataupun ibu-ibu.
menunjuk kapada lagu dan musik dengan Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan) Abu
ciri tersendiri, yaitu lagu dengan syair- Zacky Al-Zam Zamy merupakan lembaga
syair bertemakan agama Islam atau pendidikan yang menjadikan kesenian
da’wah Islam. Instrumen yang digunakan Rebana Qasidah sebagai salah satu
dalam kesenian Qasidah adalah alat yang kegiatan yang dipelajari selain ilmu
terbuat dari bahan baku kayu dan kulit agama. Peserta yang mengikuti
berbentuk bulat, yaitu Rebana. Instrumen pembelajaran Rebana Qasidah ada 10
ini dimainkan dengan cara dipukul oleh orang laki-laki dan 10 orang perempuan
telapak tangan sebelah kanan, sedangkan yang dibagi menjadi 2 kelompok. Fungsi
tangan sebelah kiri memegang instrumen atau manfaat di lingkungan sekitar
yang akan dimainkan. Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan Abu
Rebana adalah instrumen yang Zacky Al-Zam Zamy adalah membuat
sumber bunyinya dari membran. Menurut lingkungan menjadi nyaman, aman,
Yampolsky dalam Sedyawati (2002, karena adanya pendidikan untuk generasi
hlm.66) mengemukakan bahwa: penerus, menunjukan syiar Islam di
“Rebana menurut pengertiannya, daerah wisata yang tantangannya banyak
memiliki garis tengah kepala lebih besar dan bermacam-macam. Adapun prestasi
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran
Vol , No. , Februari 2016

yang sudah diraih di Baituttarbiyah mengetahui lebih jauh tentang berbagai


(Rumah Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam upaya yang dilakukan pengajar dalam
Zamy terutama di bidang agama yang melaksanakan pembelajarannya.
selalu diadakan di lingkungan desa Ketertarikan peneliti ini akan diwujudkan
setempat adalah juara Qasidah Rebana, dalam bentuk kegiatan penelitian dengan
juara MTQ, juara Murotal, juara Sarhil mengambil judul PEMBELAJARAN
Qur’an, juara Fahmil Qur’an, juara REBANA QASIDAH DI
busana muslim, dan juara kaligrafi. BAITUTTARBIYAH (RUMAH
Dengan adanya kegiatan PENDIDIKAN) ABU ZACKY AL-ZAM
pembelajaran Rebana Qasidah ini ZAMY PANGANDARAN
bertujuan agar seni Rebana Qasidah
dapat dilestarikan jangan sampai musnah Berdasarkan latar belakang di
atau tidak ada, agar anak mengenal dan atas, maka penulis merumuskan masalah
menyukai seni Rebana Qasidah, dengan sebagai berikut:
Rebana Qasidah anak bisa menyukai seni
Islami untuk berkreasi seni, anak di 1. Bagaimana pemilihan materi
biasakan cinta Rosul dengan melantunkan yang diberikan kepada murid
sholawat kepada Nabi yang diiringi dalam pembelajaran
dengan musik Rebana, dan siswa Rebana Qasidah di
diberikan pemahaman tentang bagaimana Baituttarbiyah (Rumah
cara bermain alat musik yang terdapat Pendidikan) Abu Zacky Al-
dalam pembelajaran Rebana Qasidah. Zam Zamy Pangandaran?
Untuk pelaksanan latihannya diadakan 2. Bagaimana metode yang
satu kali dalam satu minggu yaitu hari diterapkan dalam
minggu pukul 10.00-WIB, tempat di pembelajaran Rebana
Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan) Abu Qasidah di Baituttarbiyah
Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran. (Rumah Pendidikan) Abu
Dalam pembelajaran Rebana Zacky Al-Zam Zamy
Qasidah, tentu memiliki materi yang Pangandaran?
harus dipelajari sehingga peserta didik 3. Bagaimana hasil
dapat memainkan Rebana sebagai pembelajaran Rebana
pengiring Qasidah. Setiap pengajar pasti Qasidah pada murid setelah
memiliki materi dan metode yang belajar di Baituttarbiyah
berbeda-beda dalam mengajarkan cara (Rumah Pendidikan) Abu
memainkan Rebana, seperti yang Zacky Al-Zam Zamy
dilakukan di Baituttarbiyah (Rumah Pangandaran?
Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam Zamy
Pangandaran, teknik memainkan, dan METODE
lain-lain. Dalam kegiatan pembelajaran Metode yang digunakan dalam
Rebana Qasidah ini, siswa diharapkan proses penelitian ini adalah metode
terbiasa dengan teknik memainkan alat deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
musik yang diberikan dalam Metode ini dianggap tepat untuk
pembelajaran Rebana Qasidah. menggambarkan dan menginterpretasikan
Berdasarkan uraian di atas, secara sistematis fakta dan karakterisktik
khususnya mengenai pembelajaran masalah yang diteliti.
Rebana Qasidah di Baituttarbiyah Metode kualitatif digunakan untuk
(RumahPendidikan) Abu Zacky Al-Zam mendapatkan data yang mendalam dan
Zamy, peneliti sangat tertarik untuk yang mengandung makna dan pasti atau
data yang sebenarnya terjadi sebagaimana
Syifa Yulia Noer Faidah
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran

adanya. Penelitian ini dilakukan dengan dengan durasi waktu masing-masing satu
situasi yang bertumpu pada apa yang jam.
nyata dan sesuai dengan fakta yang Dalam proses pembelajaran siswa
dialami oleh subjek penelitian. Artinya bergantian memainkan instrumen musik
peneliti menggambarkan fenomena- Rebana Qasidah, hal itu dikarenakan satu
fenomena kegiatan pendidikan dan kelompok Rebana Qasidah memakai 10
pembelajaran apa adanya, secara natural alat musik rebana, dan ibu Mimin sebagai
dan tanpa manipulasi. Peneliti pengajar Rebana Qasidah menyediakan
menggunakan metode ini bertujuan untuk 10 instrumen musik Rebana Qasidah,
mendeskripsikan dengan jelas tentang jadi siswa harus bergantian agar dapat
tahapan pembelajaran, materi memainkan instrumen musik Rebana
pembelajaran dan metode pembelajaran Qasidah. Siswa diberi materi dari materi
yang digunakan oleh pengajar dalam dasar sampai dengan cara memainkan
pembelajaran Rebana Qasidah di pola tabuh tabuh Rebana Qasidah.
Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan) Abu Kemudian, siswa ditugaskan untuk
Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran. memainkan pola tabuh Rebana Qasidah
sampai tabuhan siswa sesuai dengan yang
TEMUAN DAN PEMBAHASAN diajarkan pengajar dan enak untuk
1. Pembelajaran Rebana Qasidah didengar.Dalam kegiatan pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara Rebana Qasidah, tidak semua memiliki
pengajar dan siswa kemampuan memainkan instrumen
musik, melainkan siswa dilatih secara
Pembelajaran Rebana Qasidah di bertahap, dari mulai perkenalan
Baituttarbiyah Abu Zacky Al-Zam Zamy instrumen musik Rebana Qasidah, cara
Pangandaran ini pertama kali memegang alat, cara duduk, cara
dilaksanakan pada tahun 2009. memainkan pola tabuh Rebana, sampai
Untuk mengikuti kegiatan pembelajaran variasi tabuhan Rebana Qasidah. Yang
Rebana Qasidah ini, siswa harus sulit dilakukan pada dasarnya adalah
mengikuti tahapan seleksi yang dilakukan teknik dalam menabuh Rebana, sebab
oleh pengajar pembina. Hal itu warna suara pada Rebana dihasilkan oleh
dikarenakan pelatih ingin mengetahui cara atau teknik memukul. Adapun teknik
minat dan bakat yang baik, maka memukul Rebana yang diajarkan di
pembelaran Rebana Qasidah yang Baituttarbiyah Abu Zacky Al-Zam Zamy
diajarkan akan mencapai kualitas yang Pangandaran adalah teknik memainkan
diharapkan. rebana yang berbunyi “tuk” dan “tak”
Siswa peserta kegiatan pada rebana kotek, “ding” pada rebana
pembelajaran Rebana Qasidah juga cello, “dong” pada rebana gong.
dianjurkan datang pada setiap waktu Bagi siswa yang mengikuti
latihan, yang dilakukan pada hari Minggu kegiatan pembelajaran Rebana Qasidah,
pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul disebutkan pengajar pengajar, bahwa
12.00. Kegiatan pembelajaran Rebana banyak keuntungan yang didapat siswa
Qasidah dilaksanakan di Baituttarbiyah yang mengikuti kegiatan pembelajaran
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran. Rebana Qasidah, diantaranya adalah
Siswa yang mengikuti pembelajaran menambah pengetahuan tentang seni
terdiri dari 10 orang laki-laki dan 10 tradisional/seni islami, menambah
orang perempuan yang dibagi menjadi keterampilan siswa, siswa dapat lebih
dua kelompok yaitu kelompok laki-laki aktif bersosialisasi, merangsang minat
dan kelompok perempuan. Mereka dilatih siswa agar lebih mencintai musik
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran
Vol , No. , Februari 2016

tradisional/musik islami dan membangun mengkondisikan murid untuk memegang


rasa percaya diri (Mimin Mintarsih, alat musik masing-masing. Pada
wawancara terhadap pengajar, 2015). pertemuan ini siswa dijelaskan tentang
Kendala yang dihadapi pada saat teknik memainkan rebana.
kegiatan pembelajaran Rebana Qasidah
diantaranya adalah kurangnya alat musik a) Rebana Kotek
Rebana, sehingga harus bergantian Berdasarkan ukurannya, Rebana
memainkannya, pengetahuan tentang kotek merupakan Rebana terkecil
Rebana, penguasaan ritmik yang tidak diantara Rebana lainnya. Rebana kotek
merata, dan kesulitan mengkondiskan memiliki muka dengan diameter 20 cm.
pada saat bergantian memainkan alat Pada permainan rebana yang dilakukan
musik Rebana. oleh , terdapat dua bunyi yang dihasilkan
Dalam kegiatan pembelajaran dari rebana ini, yaitu bunyi “tuk” dan
Rebana Qasidah di Baituttarbiyah Abu “tak”. Bunyi “tuk” dihasilkan dari teknik
Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran yang memukul taktak bagian kulit yang
dilakukan oleh pengajar dan siswanya, menempel pada badan Rebana dan
terdapat beberapa hal yang sangat penting dipukul dengan 4 jari telunjuk, tengah,
untuk dikaji, seperti tentang materi manis, kelingking sedangkan bunyi “tak”
pembelajaran, metode pembelajaran, dihasilkan dari teknik memukul raray.
instrumen musik yang digunakan, teknik Rebana cello yaitu rebana yang
menabuh, pola tabuh, dan sebagainya. memiiliki muka berdiameter 45 cm. Pada
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai pembelajaran Rebana Qasidah di
apa saja yang dipelajari oleh siswa dan Baitutarbiyah (Rumah Pendidkan) Abu
bagaimana pengajar menyampaikan Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran,
berbagai hal mengenai Rebana Qasidah Rebana cello menghasilkan bunyi
yang dipelajari di dalam pembelajaran “ding”. Hal ini karena pada
tersebut, dapat peneliti uraikan dalam permainannya Rebana ditabuh
paparan berikut di bawah ini: menggunakan empat jari, yaitu jari
telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari
2. Pembelajaran Rebana kelingking.
berdasarkan hasil Obsevasi b) Rebana Gong
a. Observasi pertama Rebana gong merupakan Rebana
paling besar diantara Rebana lainnya.
Observasi pertama dilakukan pada Rebana bass ini memiliki diameter muka
tanggal 2 Agustus 2015 50 cm. Pada permainannya , Rebana ini
menghasilkan bunyi “dong” dengan cara
Berdasarkan wawancara sebelum menabuh bagian tengah kulit Rebana.
observasi dilaksanakan, pengajar Rebana ini ditabuh dengan menggunakan
menyebutkan bahwa pada pertemuan ini empat jari, yaitu jari telunjuk, jari tengah,
akan membahas materi tentang teknik jari manis dan jari kelingking. Berikut
memainkan Rebana. pola tabuhan rebana:
Sesuai jadwal yang telah di
tetapkan, peneliti memasuki ruang
pembelajaran pada jam 10.00, pengajar Rk || 0 j0j t jtaj t jtaj t| jtaj t jtaj t jtaj t
dan murid telah siap di dalam ruangan.
jtaj t||:
Pada pembelajaran pengajar
memulai dengan salam dan doa yang
dipimpin oleh ketua kelompok rebana
laki-laki. Setelah itu pengajar
Syifa Yulia Noer Faidah
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran

|| jdd . . . | jdd . . . | jdd .


secara acak kemudian pengajar
Rc mengajukan beberapa pertanyaan terkait
. . ||: materi yang telah diajarkan kemudian
pembelajaran ditutup dengan doa dan
Rg || . D . . | . D . . | . salam.
D . . ||:
Keterangan:

Pada observasi kedua, terdapat


Keterangan: perubahan yang terjadi pada siswa,
terlihat perbedaan dari beberapa siswa
Rk = Rebana kotek pada observasi pertama dan observasi
kedua.Rata-rata pada observasi kedua ini
Rc = Rebana cello beberapa siswa mengalami kemajuan
yang cukup baik pada pembelajaran
Rg = Rebana gong/bass Rebana Qasidah.
t = tuk a. Observasi ketiga

ta = tak dilakukan pada tanggal 18


Oktober 2015.Pada awal pembelajaran
d = ding siswa mengambil alat musik yang sama
dengan pertemuan sebelumnya. Setelah
D = dong semua siswa masing-masing telah
memegang rebana, pengajar mengulang
Latihan ini dilakukan selama
kembali pelajaran yang sudah diajarkan
kurang lebih 15 menit. Pola tabuh ini
dipertemuan sebelumnya hal ini
sebetulnya sangat sederhana, hanya saja
dimaksudkan supaya siswa tidak lupa
diperlukan tekanan yang sama pada
karena pelajaran dilakukan sekali
masing-masing Rebana. Permasalahanya
seminggu. Kegiatan pembelajaran diawali
adalah para murid yang mengkuti
dengan siswa diarahkan kembali untuk
kegiatan ini adalah anak-anak usia
berlatih teknik dan pola rebana, dengan
sekolah dasar yang memiliki musikalitas
latihan ini siswa akan mengingat kembali
yang relatif dibawah rata-rata, sehingga
pelajaran di pertemuan sebelumnya
untuk memuat harmonisasi yang sama
selama 15 menit kegiatan pembelajaran,
dengan aksen dan warna suara yang
pengajar menjelaskan tentang apa yang
diinginkan sulit untuk diperoleh. Untuk
akan diajarkan pengajar pada pertemuan
mengantisipasi kejenuhan pengajar
kedua.
merotasi murid dan bergantian
memainkan ketiga alat musik tersebut. Pengajar mengelompokan siswa
Proses yang dilakukan pada dasarnya menjadi 2 kelompok yaitu 10 orang
sama persis dengan pembelajaran pada kelompok laki-laki dan 10 orang
kelompok pertama. kelompok perempuan. Pada pertemuan
Setelah pengajar menyampaikan kedua ini pengajar menambahkan materi
materi, pengajar melakukan evaluasi berupa lagu “sholatum bisalamin” yang
berupa kuis untuk mengetahui seberapa akan diiringi oleh pola rebana yang
paham siswa akan materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.
dipelajari di dalam kelas, siswa dipilih Tujuannya agar siswa dapat
mengaplikasikan pola rebana pada sebuah
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran
Vol , No. , Februari 2016

lagu.Pada giliran pertama kelompok laki- dipahami dan dikuasai oleh seluruh
laki ditugaskan untuk memainkan alat peserta kegiatan pembelajaran. Pada
musik Rebana, kemudian kelompok proses pembelajaran Rebana Qasidah di
perempuan ditugaskan untuk Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan) Abu
menyanyikan lagu “sholatum bisalamin”. Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran juga
Begitupun selanjutnya kelompok jika digunakan beberapa metode sebagai
perempuan memainkan alat musik berikut:
rebana, kelompok laki-laki yang
menyanyikan lagu “sholatum bisalamin”. 1) Metode Ceramah
Berikut ini lirik lagu “sholatum
bisalamin”: Metode ceramah digunakan pada
awal pembelajaran dan pada akhir
pembelajaran. Namun dalam
pembelajaran rebana qasidah, metode
Sholatum bisalamil mubiin ceramah tersebut tidak hanya digunakan
Linuqototit a‟yiin pada awal dan akhir pembelajaran,
Ya goromi melainkan pada saat siswa kesulitan
Sholatum bisalamil mubiin memainkan instrumen musik rebana,
Linuqototit a‟yiin maka pelatih spontan memberikan kritik
Ya goromi serta saran kepada siswa. Hal tersebut
sangat membantu dalam proses
Alloh… Alloh… Alloh… pembelajaran. Dengan metode ceramah
Alloh… Alloh… seperti yang dipaparkan di atas, siswa
Alloh… Alloh… dapat langsung merespon dan mengetahui
kekurangan yang terdapat dalam diri
Nabiyyun Kaana Aslat takwiini siswa dalam proses pembelajaran rebana
Min Ahdikun Fayakun Ya goromi qasidah. Seperti halnya yan diungkapkan
Nabiyyun Kaana Aslat takwiini pelatih bahwa metode ceramah ini sangat
Min Ahdikun Fayakun Ya goromi membantu pelatih dalam menyampaikan
materi ajar agar siswa yang mengalami
Rosulalloh… habiballoh… kesulitan bisa lebih paham terhadap
Rosulalloh… habiballoh… materi yang diajarkan dalam
Rosulalloh… habiballoh… pembelajaran rebana qasidah.
Ayyaaman jaana Haqqon Nadziir
Mugitsan Musbilan subular 2) Metode Demonstrasi
rosyadi
Mugitsan Musbilan subular Metode demonstrasi digunakan
rosyadi pada saat pelatih memberikan materi
baru. Metode ini juga sangat membantu
3. Metode Pembelajaran Rebana pelatih untuk menyampaikan materi yang
Qasidah akan dipelajari siswa, terutama pada saat
pelatih memberikan materi baru. Ketika
Dalam sebuah kegiatan pelatih memberikan materi baru kepada
pembelajaran kesenian, kehadiran metode siswa, maka pelatih harus
yang digunakan mendemonstrasikan materi tersebut
pengajar/pengajar/pelatih, memiliki peran supaya ada gambaran bagi siswa
yang sangat penting yaitu agar apa yang bagaimana irama, teknik menabuh, dan
disampaikan di dalam kegiatan suara yang dihasilkan, sehingga siswa
pembelajaran tersebut dapat benar-benar
Syifa Yulia Noer Faidah
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran

dapat memahami materi tersebut melalui praktek. Berdasarkan hasil wawancara


demonstrasi yang dilakukan pelatih. dan hasil pengamatan peneliti, pada
pembelajaran rebana Qasidah di
3) Metode Imitasi Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan) Abu
Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran
Metode imitasi digunakan oleh terdapat dua tahapan evaluasi yaitu tahap
siswa setelah pelatih melakukan pertama dilakukan sepanjang proses
demonstrasi. Selain itu metode pembelajaran dalam setiap pertemuan.
demonstrasi juga dilakukan siswa pada Aspek yang dinilai oleh pelatih dalam
saat pemberian materi baru dimana siswa evaluasi ini adalah respon siswa terhadap
menirukan teknik atau cara pelatih pembelajaran rebana Qasidah, tingkat
memainkan instrumen musik rebana dan keseriusan siswa, keaktifan siswa selama
digunakan pula pada saat ada siswa yang pembelajaran rebana Qasidah, dan
lamban dalam menyerap materi atau kerajinan siswa mengikuti pembelajaran
mengalami kesulitan dalam memainkan rebana Qasidah.Evaluasi selanjutnya
instrumen musiknya yang sesuai dengan adalah evaluasi di akhir kegiatan
materi yang disampaikan dengan cara pembelajaran.Pada evaluasi ini pelatih
pelatih memeragakan dan siswa memberikan penilaian individu dan
menirukan. kelompok.Penilaian/evaluasi individu
4) Metode Latihan tersebut diberikan oleh pelatih berupa
pertanyaan terkait kesenian rebana
Dalam pembelajaran musik, Qasidah yang nantinya harus dijawab
metode latihan sangat penting dilakukan oleh siswa untuk diberikan nilai.Penilaian
karena pembelajaran musik erat kelompok ini dilakukan pelatih untuk
kaitannya dengan teknik keterampilan. Di mengetahui kemampuan setiap kelompok
Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan) Abu yang sudah dibentuk sebelumnya, setiap
Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran, kelompok tampil didepan untuk
metode latihan digunakan agar siswa memainkan alat musik rebana
melatih materi yang telah dipelajari, hal Qasidah.Aspek yang dilihat/diberikan
ini baik dilakukan untuk melatih penilaian oleh pelatih terbagi menjadi dua
keterampilan siswa terkait ketepatan penilaian yaitu nilai individu dan nilai
menabuh instrumen musik rebana, kelompok.
terutama kepada siswa yang sering
melakukan kesalahan atau belum Pada penilaian individu aspek yang
sepenuhnya menguasai materi yang telah dinilai adalah sebagai berikut:
diajarkan. Metode latihan ini dilakukan a. Kognitif
dengan cara memainkan instrumen musik 1) Siswa memahami sejarah
rebana secara berulang-ulang hingga kesenian rebana Qasidah
materi yang telah diberikan oleh pelatih 2) Siswa dapa menyebutkan
benar-benar dikuasai siswa. bagian-bagian dari alat musik
rebana Qasidah
4. Evaluasi
3) Siswa memahami teknik
Evaluasi yang dilakukan dalam membunyikan alat musik
pembelajaran rebana Qasidah di rebana Qasidah
Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan) Abu
Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran ini b. Afektif
tidak berbentuk tes tulis melainkan tes
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran
Vol , No. , Februari 2016

1) Siswa dapat menunjukan Kebulatan bentuk instrumen


sikap kerjasama, bertanggung rebana juga dapat ditafsirkan sebagai
jawab, toleran, dan disiplin manifestasi atau simbol kebulatan tekad
melalui aktivitas berkesenian dalam bertakwa kepada Allah
SWT.Takwa sering dipandang sebagai
c. Psikomotor modal yang sangat krusial dalam
1) Siswa dapat mengaplikasikan menjalani hidup.
teknik membunyikan alat
musik rebana Qasidah yang b. Komposisi Musik
sudah dipelajari
2) Siswa dapat memainkan pola Rebana jiga ditinjau dari
tabuh alat musik rebana komposisi musiknya terdapat ketukan
Qasidah yang berirama lemah (ketukan setengah)
3) Siswa dapat memainkan alat dan kuat (ketukan konstan) dengan pola
musik rebana Qasidah dengan ritmik yang cepat dan lambat.
baik
Contoh pola irama yang
PEMBAHASAN sederhana dengan pencatatan abjad:

|| 0 j0j t jtaj t jtaj t| jtaj t jtaj t jtaj t


1. Makna Simbolis Musik Rebana
Rk
Makna simbolis dalam musik
rebana dapat dilihat dari beberapa segi, jtaj t||:
yaitu bentuk dan jenis instrumen,
komposisi musik, bentuk lagu,dan syair
lagu. Rc || jdd . . . | jdd . . . | jdd .
a. Bentuk dan Jenis Instrumen . . ||:
ditinjau dari bentuk dan jenis
instrumen, bahwa semua alat utama Rg || . D . . | . D . . | .
musik rebana berbentuk bulat yakni D . . ||:
rebana kotek, rebana cello, rebana gong.
Jenis instrumen yang bulat tersebut Keterangan:
mengandung berbagai tafsir. Diantaranya
adalah: Rk = Rebana kotek
1) Kebulatan tekad menjadi hal yang
Rc = Rebana cello
sangat penting dalam mengarungi
hidup dan kehidupan. Rg = Rebana gong/bass
2) Hidup bagaikan sebuah lingkaran
yang tidak berujung, maknanya t = tuk
adalah di dalam kehidupan ini
setiap orang tidak pernah ta = tak
mengetahui perjalanan nasibnya,
kapan untung dan kapan rugi dan d = ding
selalu silih berganti antara enak
dan tidak enak, sedih dan D = dong
gembira.
Dari beberapa motif irama
tersebut kemudian diolah dengan cara
Syifa Yulia Noer Faidah
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran

tertentu sehingga menimbukan alunan Berikut cuplikan kalimat pertanyaan


irama lagu (musik) yang harmonis. Nilai dan jawaban dalam lagu berjudul
harmonis memang menjadi suatu hal “Sholatum bisalamin”
yang penting dalam penggarapan karya
seni (musik). Keharmonisan itu sendiri Sholatum bisalamil mubiin
sesungguhnya berasal dari unsur-unsur Linuqototit a‟yiin
yang blum harmonis, boleh jadi Ya goromi
merupakan unsur-unsur yang berbeda dan Sholatum bisalamil mubiin
saling bertentangan. Namun demikan Linuqototit a‟yiin
unsur-unsur yang berbeda dan Ya goromi
bertentangan setelah mengalami
pengolahan/penggarapan mampu Alloh… Alloh… Alloh…
menghasilkan sesuatu yang harmonis. Alloh… Alloh…
Dengan demikian nilai harmonis Alloh… Alloh…
mengandung nilai pluralitas yang mampu
dipersatukan untuk mencapai satu tujuan, Nabiyyun Kaana Aslat takwiini
yang dalam hal ini adalah suatu Min Ahdikun Fayakun Ya goromi
komposisi lagu musik rebana yang Nabiyyun Kaana Aslat takwiini
memberi kesan dinamis. Nilai-nilai Min Ahdikun Fayakun Ya goromi
semacam ini sesungguhnya juga menjadi
sebuah kenyataan dalam kehidupan Rosulalloh… habiballoh…
manusia.Di dalam hidup dan kehidupan Rosulalloh… habiballoh…
ini selalu ada hal-hal yang bersifat Rosulalloh… habiballoh…
bertentangan, berlainan, dilematis.Namun Ayyaaman jaana Haqqon Nadziir
semua itu hendak dipahami sebagai Mugitsan Musbilan subular
sesuatu dinamika hidup yang harus rosyadi
demikian adanya. Oleh karena itu Mugitsan Musbilan subular
sebagaimana yang diajarkan dalam musik rosyadi
dapat menjadi suatu kekuatan nilai yang
bisa dimanfaatkan untuk menysiasati
kehidupan. Saling mengisi dan saling
melengkapi maupun saling bertanya dan
c. Bentuk lagu menjawab tidak mungkin bisa terwujud
Dalam musik rebana terdiri dari tanpa pemahaman yang
satu bagian dan dua bagian yang komunikatif.Dengan komunikasi yang
merupakan simbol baik dapat membuahkan sikap toleransi,
komunikasi.Analoginya, bahwa di dalam saling memahami, dan akhirnya
bentuk lagu rebana bila dianalisis menumbuhkan motivasi untuk
merupakan suatu kalimat bertanya dan bekerjasama.Nilai dan sikap semacam
menjawab. Demikian pula cara menabuh itulah menjadi sesuatu yang krusial bagi
instrumennya, yaitu antara instrumen pendewasaan peserta didik.
yang satu dengan instrumen yang lannya
saling mengisi dan melengkapi dengan Pada sisi lain, tempo lagu dalam
variasi dan dinamika yang disesuaikan musik rebana sering berubah diakhir lagu.
dengan irama lagunya. Kenyataan ini merupaka simbol yang
memaknakan, bahwa suatu perjalanan
hidup pada akhirnya juga berubah
menjadi tua, dan usia tua inilah biasanya
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran
Vol , No. , Februari 2016

orang semakin mendekatkan diri kepada siapapun yang bermain rebana harus
Alloh. Demikian juga ekspresi lagu mampu bekerjasama dengan orang lain.
rebana yang terdiri atas solo (suara Untuk itu diperlukan sikap tenggang rasa
tunggal) dan koor (suara kelompok) saling memahami posisi masing-masing
merupakan symbol hidup manusia pemain, tanpa hal ini mustahil bisa
sebagai makhluk individual (solo) dan bermain rebana. Lebih-lebih nyanyian
makhluk sosial (koor). rebana selalu dilagukan secara sendiri
(solo) maupun kelompok (koor).Dan
d. Syair Lagu yang tidak kalah pentingnya adalah di
dalam permainan memerlukan
Syair-syair lagu rebana kedisiplinan yang relative tinggi, tanpa
merupakan sanjungan kepada Nabi kedisplinan tidak mungkin bisa
Muhammad SAW dan sebagian mewujudkan musik yang harmonis.
bermuatan dakwah Islam yaitu agar kita
selalu ingat kepada Alloh SWT. Ditinjau dari fungsinya, musik
Sanjungan tersebut dapat dimaknai rebana memiliki fungsi ritual atau sebagai
sebagai bentuk penghormatan dan sarana religius, sebagai seni pertunjukan,
penghargaan kepada seorang tokoh yang sebagai hiburan, dan sebagai promosi.
telah berjasa bagi kehidupan manusia Fungsi religius adalah sebagai saran
untuk menuju jalan yang benar dan baik, untuk mengagungkan kebesaran Alloh
taqwa kepada Alloh SAW, dalam arti SWT dan Nabi Muhammad SAW, serta
selalu menjauhi larangan dan sebagai dakwah agama Islam (nilai ritual-
menjalankan apa yang diperintahkan- sakral dan bernuansa politik budaya).
Nya. Muatan nilai penghargaan dan Dalam konteks inilah syair-syair rebana
penghormatan kepada orang yang senantiasa mengajak kepada umat
direflekskan dalam syair lagu-lagu rebana manusia kepada keselamatan hidup di
sangat signfikan bagi dunia pendidikan. dunia dan di akhirat. Fungsi rebana
sebagai seni pertunjukan (tontonan),
2. Aspek-aspek Pendidikan dalam
dalam arti seni sebagai meda komunikasi
Musik Rebana
dengan pihak-pihak lan yang
Aspek pendidikan pada musik membutuhkan (nilai tontonan dan
rebana tampak pada syair-syairnya yang tuntunan yang bernuansa komunikasi
secara transparan dan konkret member sosial). Hal ini tampak dari cara
ajaran atau nasihat yang bermanfaat bagi memanfaatkan rebana pada acara
kehidupan manusia.Namun demikian peringatan hari-hari besar islam, seperti
karena lagu dalam rebana berbahasa Maulid Nabi, Isro Mi’roj, dan
Arab, maka sebelum menyanyikan perlu sebagainya.
memahami dahulu arti dan makna syair
Dalam hal ini musik rebana selalu
lagunya.Pemahaman ini selain dapat
menjadi bagian yang tak terpisahkan pada
membantu pengekspresian orang yang
acara-acara tersebut. Fungsi rebana
menyanyikan lagu-lagu rebana, juga
sebagai hiburan tampak pada acara-acara
untuk pemahaman nilai-nilai yang
perkawinan, khitanan, yang intinya untuk
terkandung di dalamnya.
memberi hiburan kepada para tamu yang
Dalam permainan maupun latihan hadir, dan sekaligus juga menjadi hiburan
musik rebana tidak bisa secara sendiri, pribadi para pemainnya (nilai psikologi
melainkan harus bersama dengan orang sosial). Fungsi rebana sebagai promosi
lain. Fenomena ini mengajarkan kepada terutama untuk memperkenalkan
Syifa Yulia Noer Faidah
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran

keberadaan suatu grup atau kelompok pembelajaran yang telah di persiapkan


rebana termasuk tempat asal rebana yang oleh pelatih. Berdasarkan pengamatan
bersangkutan (nilai pragmatis yang peneliti, materi pembelajaran yang
bernuansa ekonomi dan politik). dijadikan bahan ajar oleh pengajar hanya
Popularitas suatu grup rebana dengan menitik beratkan kepada hal-hal teknis
serta merta juga akan mempopulerkan dalam memainkan instrumen musik
daerah asalnya. rebana Qasidah. Materi tersebut diambil
dari pengetahuan dan keterampilan yang
Bertolak dari paparan data dan biasa diaminkan dalam pertunjukan
pembahasan diatas, musik rebana sangat musik Rebana Qasidah dengan materi-
penting dilibatkan dalam dunia materi yang diajarkan tersebut dapat
pendidikan, terutama dalam proses dilihat bahwa pengajar tidak berupaya
pendidikan skap dan moral peserta didik. untuk mengembangkan kreativitas yang
Hal ini bukan saja berkaitan dengan misi dimiliki oleh siswa dalam membunyikan
dan tujuan pendidikan (seni), melainkan setiap instrumen Rebana Qasidah. Dalam
di dalam musik rebana juga banyak hal ini pengajar hanya mengajak siswa
terdapat nilai-nilai moral dan untuk mempelajari musik Rebana
kemanusiaan yang sangat bermanfaat Qasidah yang biasa dimainkan seniman
bagi setiap orang.Lebih-lebih selama ini terdahulu. Padahal jika instrumen
jenis musik yang diajarkan di sekolah- tersebut dijadikan sebagai media untuk
sekolah kebanyakan jenis musik barat, menggali potensi siswa dalam bermusik
yang implikasi nilai-nilai belum bisa dengan menggunakan instrumen rebana
sepenuhnya dipahami oleh para peserta Qasidah mungkin hasilnya akan lebih
didik selai keterampilan bermain musik menarik contohnya seperti pengajar
itu sendiri.Sebaliknya, pembelajaran memberikan kebebasan pada siswa untuk
musik rebana tidak hanya menawarkan mengembangkan pola tabuh tersebut
keterampilan musikal, tetapi juga nlai- berdasarkan kemampuan siswa. Dengan
nilai rohani yang relatif mudah untuk demikian pembelajaran Rebana Qasidah
dipahami, direnungkan, dan diamalkan yang menuntut kreativitas siswa, akan
dalam kehidupan sosial yang lebih sangat beragam pola tabuh yang terdapat
konkret. di dalamnya. Selain itu dengan
pembelajaran yang demikian akan lebih
Berdasarkan temuan penelitian menarik perhatian siswa karena dianggap
yang telah disampaikan tersebut diatas lebih asyik dan tidak membosankan.
maka dapat peneliti sampaikan bahwa di
dalam pembelajaran rebana Qasidah di Pada dasarnya materi yang
Baituttarbiyah Abu Zacky Al-Zam Zamy diajarkan sangat sedehana baik dari
Pangandaran, terdiri dari beberapa hal teknik, pola tabuhan, maupun
yaitu: ornamentasi yang digunakan dalam
“aransemen” rebana.Bahkan terlihat tidak
1. Materi Pembelajaran Rebana ada pengolahan dalam materi yang
Qasidah di Baituttarbiyah Abu banyak dilakukan oleh pengajar.Pola
Zacky Al-Zam Zamy tabuhan yang dimainkan oleh siswa
Pangandaran bahkan digunakan untuk mengiringi
beberapa lagu.
Pada pembelajaran rebana
Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah
Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam Zamy
Pangandaran terdapat materi
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran
Vol , No. , Februari 2016

2. Metode Pembelajaran Rebana 3. Evaluasi Pembelajaran Rebana


Qasidah di Baituttarbiyah Abu Qasidah di Baituttarbiyah Abu
Zacky Al-Zam Zamy Zacky Al-Zam Zamy
Pangandaran Pangandaran

Metode pembelajaran yang Evaluasi pembelajaran yang


diterapkan oleh pengajar di dalam diterapkan pengajar dalam pembelajaran
menyampaikan meteri bahan ajar Rebana Rebana Qasidah cukup baik. Hal itu
Qasidah cukup baik. Hal itu dapat dilihat dapat dilihat dari siswa yang akan di
dari kemampuan para siswa dalam evaluasi. Dalam pembelajaran Rebana
mengaplikasikan seluruh materi yang Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah
disampaikan oleh pengajar. Pemilihan Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam Zamy
metode yang digunakan pengajar Pangandaran, siswa sangat serius berlatih
disesuaikan dengan karakteristik materi materi yang telah dipelajari siswa, hal itu
yang diajarkan kepada siswa sebagai dikarenakan siswa mengetahui adanya
pembelajaran. Artinya, bahwa materi- evaluasi. Evaluasi yang dilakukan oleh
materi yang bersifat pengetahuan seperti pelatih berbentuk tes praktek. Dalam hal
sejarah dan instrumen disampaikan tersebut, pelatih tidak menerapkan tes
dengan menggunakan metode ceramah. tulis melainkan praktek, padahal
Sedangkan sedangkan materi-materi yang alangkah baiknya tes tertulis juga
bersifat praktek yang bertujuan untuk digunakan oleh pelatih. Berdasarkan hasil
meningkatkan keterampilan siswa wawancara dan hasil pengamatan
disampaikan dengan menggunakan peneliti, pada pembelajaran Rebana
metode imitasi, demonstrasi, dan latihan. Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah
Dalam pembelajaran Rebana Qasidah ini, Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam Zamy
pemberian tugas dan latihan di dalam Pangandaran terdapat dua tahapan
kegiatan pembelajaran Rebana Qasidah evaluasi yaitu tahap pertama dilakukan
yang diterapkan oleh pengajar sangat sepanjang proses pembelajaran dalam
efektif untuk meningkatkan kemampuan setiap pertemuan. Tahapan evaluasi
dan keterampilan siswa di dalam tersebut sangat baik dilakukan oleh
memainkan instrumen Rebana Qasidah. seorang pelatih, selain evaluasi pada
Dengan metode yang telah disebutkan akhir pembelajaran, evaluasi pada saat
diatas, siswa dapat memahami bahan ajar proses pembelajaran juga baik dilakukan
kesenian Rebana Qasidah secara untuk memberikan pengarahan terhadap
keseluruhan. Seperti sejarah rebana siswa yang melakukan kesalahan ketika
Qasidah, instrumenasi yang terdapat pada proses pembelajaran berlangsung.
alat musik rebana Qasidah, teknik Penilaian/evaluasi individu tersebut
membunyikan, dan pola tabuh yang diberikan oleh pelatih berupa pertanyaan
terdapat dalam rebana Qasidah. Dengan terkait Rebana Qasidah yang nantinya
demikian dapat disebutkan bahwa metode harus dijawab oleh siswa untuk diberikan
yang digunakan oleh pelatih pada nilai.Penilaian kelompok ini dilakukan
pembelajaran Rebana Qasidah di oleh pelatih untuk mengetahui
Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan) Abu kemampuan setiap kelompok yang sudah
Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran cukup dibentuk sebelumnya, setiap kelompok
baik sesuai dengan tujuan pembelajaran tampil didepan untuk memainkan alat
serta sesuai dengan materi yang diajarkan musik Rebana Qasidah. Aspek yang
oleh pelatih. dilihat penilaian oleh pelatih terbagi
Syifa Yulia Noer Faidah
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran

menjadi dua penilaian yaitu nilai individu 3) Siswa dapat memainkan alat
dan nilai kelompok. musik Rebana Qasidah
dengan baik.
Pada penilaian indvidu aspek yang Evaluasi ranah psikomotor ini
dinilai adalah sebagai berikut: bertujuan mengetahui bagaimana hasil
proses belajar yang telah dilakukan oleh
a. Kognitif siswa. Dalam hal ini siwa dituntut untuk
1) Siswa memahami sejarah bisa mengaplikasikan materi yang telah
Rebana Qasidah diberikan oleh pelatih melalui permainan
2) Siswa dapat menyebutkan alat kesenian Rebana Qasidah.
bagian-bagian dari alat musik Sedangkan aspek yang dinilai
Rebana Qasidah dalam penilaian kelompok adalah
3) Siswa memahami teknik keseriusan kelompok dan kekompakan
membunyikan alat musik kelompok dalam memainkan alat musik
Rebana Qasidah Rebana Qasidah. Hasil dari evaluasi
Ranah kognitif ini bertujuan kelompok tersebut, kelompok yang
supaya siswa dapat mengembangkan penampilannya bagus akan ditampilkan
pengetahuan serta wawasan terkait pada acara hari besar islam, hal itu
kesenian Rebana Qasidah. Pada ranah ini bertujuan agar siswa semangat berlatih
kognitif ini siswa diberikan pemahaman ala musik Rebana Qasidah.
seperti asal usul kesenian Rebana Menurut peneliti, secara
Qasidah (sejarah), komposisi yang keseluruhan dalam pembelajaran Rebana
terdapat pada alat musik Rebana Qasidah Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah
dan diberi pengetahuan kegunaan yang Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam Zamy
terdapat pada teknik membunyikan alat Pangandaran terjadi peningkatan
musik Rebana Qasidah. kemampuan terhadap siswa yaitu dapat
b. Afektif menyelesaikan materi yang disampaikan
1) Siswa dapat menunjukkan oleh pelatih. Secara tidak langsung
sikap kerjasama, tanggung pembelajaran Rebana Qasidah ini
jawab, toleran, dan disiplin memberikan dampak yang positif
melalui aktivitas berkesenian. terhadap musikalitas siswa, terhadap
Ranah afektif tersebut bertujuan mental, dan terhadap pribadi sosial siswa
untuk menanamkan rasa sosial pada karena dalam pembelajaran Rebana
siswa seperti bertanggung jawab, Qasidah ini siswa dituntut untuk bekerja
toleransi, saling menghargai, serta sama satu sama lain.
bekerja sama dengan baik. Menurut
pengamatan peneliti hal tersebut telah KESIMPULAN
dilaksanakan di Baituttarbiyah (Rumah
Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam Zamy Berdasarkan temuan penelitian
Pangandaran melalui aktifitas kesenian yang telah diuraikan pada bab
Rebana Qasidah. sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
c. Psikomotor beberapa unsur yang terdapat dalam
1) Siswa dapat mengaplikasi pembelajaran Rebana Qasidah adalah
teknik membunyikan alat sebagai berikut:
musik Rebana Qasidah yang
sudah dipelajari. 1. Teknik memainkan Rebana
2) Siswa dapat memainkan pola Qasidah
tabuh Rebana Qasidah. 2. Pola tabuhan Rebana Qasidah
3. Lagu “sholatum bisalamin”
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran
Vol , No. , Februari 2016

Penyampaian materi yang ke dalam rapor sebagai bukti siswa telah


dilakukan pengajar sudah cukup baik mengikuti kegiatan pembelajaran Rebana
dengan metode yang dipilih dan Qasidah. Dalam hal ini, nilai yang
diterapkan oleh pengajar. Metode yang didapat siswa bergantung pada proses
diterapkan oleh pengajar dalam pembelajaran yang dilaksanakan selama
pembelajaran Rebana Qasidah sudah satu semester.
cukup tepat dan sesuai dengan materi
yang dajarkan. Metode-metode tersebut A. Saran
diantaranya adalah metode demonstrasi, 1. Baituttarbiyah (Rumah
imitasi, dan metode latihan. Pembelajaran Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam
Rebana Qasidah di Baituttarbiyah Zamy Pangandaran
(Rumah Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam
Zamy Pangandaran menggunakan media, Baituttarbiyah (Rumah
dan di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam Zamy
Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran alangkah baiknya memiliki
Pangandaran juga memiliki alat musik alat musik Rebana Qasidah lebih banyak
Rebana Qasidah sendiri oleh karena itu lagi, agar kegiatan pembelajaran Rebana
proses pembelajarannya dilakukan di Qasidah dapat bersama-sama tidak
Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan) Abu bergantian. Dengan proses pembelajaran
Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran. Secara yang dilakukan, diharapkan
keseluruhan proses pembelajaran di pengajar/pengajar menggunakan audio
Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan) Abu visual, agar siswa lebih termotivasi dalam
Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran suda mempelajari materi dengan gabungan
cukup baik, hal tersebut dilihat dari beberapa metode agar dapat mencapai
kemajuan siswa dalam menguasai materi tujuan pembelajaran yang diharapkan.
yang telah disampaikan oleh pengajar. 2. Pengajar Rebana Qasidah
Evaluasi yang diterapkan oleh Pada dasarnya proses
pengajar adalah evaluasi berbentuk tes pembelajaran Rebana Qasidah yang
yaitu tes formatif dan tes sumatif. Tes dilaksanakan di Baituttarbiyah (Rumah
formatif tersebut disesuaikan dengan Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam Zamy
materi ajar yang disampaikan oleh Pangandaran sudah cukup berhasil. Akan
pengajar. Apabila pengajar membahas tetapi alangkah lebih baiknya jika
bahan ajar sejarah dan instrumenasi, pengajar menyusun rencana pembelajaran
maka tes formatif individu akan dengan matang agar tujuan dan materi
dilakukan agar pengajar bisa mengetahui yang disampaikan terlaksana secara
tolak ukur pengetahuan siswa terkait maksimal.
materi yang telah diajarkan. Sedangkan
tes formatif kelompok diterapkan oleh 3. Siswa
pengajar dengan tujuan agar pengajar
mengetahui keterampilan siswa terkait Pada pembelajaran Rebana di
materi yang telah diajarkan. Selain itu Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan) Abu
ada juga evaluasi bentuk tes sumatif. Tes Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran,
sumatif ini diterapkan oleh pengajar di diharapkan siswa lebih semangat dan
akhir semester dengan tujuan untuk memiliki motivasi yang tinggi, hal itu
mengetahui keterampilan dan ditujukan agar hasil yang dicapai sesuai
pengetahuan siswa secara keseluruhan. dengan tujuan pembelajaran yang
Hasil/nilai dari tes sumatif ini dimasukan diharapkan.
Syifa Yulia Noer Faidah
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran

. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan “(Edisi Revisi)”. Jakarta:


Bumi Aksara.

Budiwati, D. S. dan Milyartini, R. (2011). Belajar dan Pembelajaran Seni Musik.Bandung.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Besar Indonesia Edisi IV. Jakarta: Gramedia Pustaka
utama.

Dirgualam, Oki. (2006). Teknik Slur Dalam Buku Arban „s Complete Conversatory
Method For Trumpet, Tidak diterbitkan

Ginting, Abdorrakhman. (2008). Esensi Praktis Belajar Dan Pembelajaran. Bandung:


Humaniora.

Hamalik, Oemar. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kubarsyah Ubun, (1998). WADITRA. Bandung: CV.Sampurna

Milyartini, Rita. (2009). Evaluasi Pendidikan Musik. Bandung: Bintang Warliartika.

Sagala, Syaiful. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sedyawati, E. (1981). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan.

Sudjana, Nana. (1989). Dasar-dasar proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Soehardjo, A. J. (2011). Pendidikan Baru Pembelajaran. Malang: Bayumedia Publishing

Sugiyono.(2011). “Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Alfabeta

Sutikno, S.M (2009). Belajar dan Pembelajaran “Upaya Kreatif dala Mewujudkan
Pembelajaran yang berhasil”. Bandung: Prospec Bandung.

Sutikno, M.Sobry. (2009). Belajar dan pembelajaran.Bandung: prospec.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inofatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Udin S. Winataputra dkk. (2004). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai