2248 3983 1 SM
2248 3983 1 SM
ABSTRAK
adanya. Penelitian ini dilakukan dengan dengan durasi waktu masing-masing satu
situasi yang bertumpu pada apa yang jam.
nyata dan sesuai dengan fakta yang Dalam proses pembelajaran siswa
dialami oleh subjek penelitian. Artinya bergantian memainkan instrumen musik
peneliti menggambarkan fenomena- Rebana Qasidah, hal itu dikarenakan satu
fenomena kegiatan pendidikan dan kelompok Rebana Qasidah memakai 10
pembelajaran apa adanya, secara natural alat musik rebana, dan ibu Mimin sebagai
dan tanpa manipulasi. Peneliti pengajar Rebana Qasidah menyediakan
menggunakan metode ini bertujuan untuk 10 instrumen musik Rebana Qasidah,
mendeskripsikan dengan jelas tentang jadi siswa harus bergantian agar dapat
tahapan pembelajaran, materi memainkan instrumen musik Rebana
pembelajaran dan metode pembelajaran Qasidah. Siswa diberi materi dari materi
yang digunakan oleh pengajar dalam dasar sampai dengan cara memainkan
pembelajaran Rebana Qasidah di pola tabuh tabuh Rebana Qasidah.
Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan) Abu Kemudian, siswa ditugaskan untuk
Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran. memainkan pola tabuh Rebana Qasidah
sampai tabuhan siswa sesuai dengan yang
TEMUAN DAN PEMBAHASAN diajarkan pengajar dan enak untuk
1. Pembelajaran Rebana Qasidah didengar.Dalam kegiatan pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara Rebana Qasidah, tidak semua memiliki
pengajar dan siswa kemampuan memainkan instrumen
musik, melainkan siswa dilatih secara
Pembelajaran Rebana Qasidah di bertahap, dari mulai perkenalan
Baituttarbiyah Abu Zacky Al-Zam Zamy instrumen musik Rebana Qasidah, cara
Pangandaran ini pertama kali memegang alat, cara duduk, cara
dilaksanakan pada tahun 2009. memainkan pola tabuh Rebana, sampai
Untuk mengikuti kegiatan pembelajaran variasi tabuhan Rebana Qasidah. Yang
Rebana Qasidah ini, siswa harus sulit dilakukan pada dasarnya adalah
mengikuti tahapan seleksi yang dilakukan teknik dalam menabuh Rebana, sebab
oleh pengajar pembina. Hal itu warna suara pada Rebana dihasilkan oleh
dikarenakan pelatih ingin mengetahui cara atau teknik memukul. Adapun teknik
minat dan bakat yang baik, maka memukul Rebana yang diajarkan di
pembelaran Rebana Qasidah yang Baituttarbiyah Abu Zacky Al-Zam Zamy
diajarkan akan mencapai kualitas yang Pangandaran adalah teknik memainkan
diharapkan. rebana yang berbunyi “tuk” dan “tak”
Siswa peserta kegiatan pada rebana kotek, “ding” pada rebana
pembelajaran Rebana Qasidah juga cello, “dong” pada rebana gong.
dianjurkan datang pada setiap waktu Bagi siswa yang mengikuti
latihan, yang dilakukan pada hari Minggu kegiatan pembelajaran Rebana Qasidah,
pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul disebutkan pengajar pengajar, bahwa
12.00. Kegiatan pembelajaran Rebana banyak keuntungan yang didapat siswa
Qasidah dilaksanakan di Baituttarbiyah yang mengikuti kegiatan pembelajaran
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran. Rebana Qasidah, diantaranya adalah
Siswa yang mengikuti pembelajaran menambah pengetahuan tentang seni
terdiri dari 10 orang laki-laki dan 10 tradisional/seni islami, menambah
orang perempuan yang dibagi menjadi keterampilan siswa, siswa dapat lebih
dua kelompok yaitu kelompok laki-laki aktif bersosialisasi, merangsang minat
dan kelompok perempuan. Mereka dilatih siswa agar lebih mencintai musik
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran
Vol , No. , Februari 2016
lagu.Pada giliran pertama kelompok laki- dipahami dan dikuasai oleh seluruh
laki ditugaskan untuk memainkan alat peserta kegiatan pembelajaran. Pada
musik Rebana, kemudian kelompok proses pembelajaran Rebana Qasidah di
perempuan ditugaskan untuk Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan) Abu
menyanyikan lagu “sholatum bisalamin”. Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran juga
Begitupun selanjutnya kelompok jika digunakan beberapa metode sebagai
perempuan memainkan alat musik berikut:
rebana, kelompok laki-laki yang
menyanyikan lagu “sholatum bisalamin”. 1) Metode Ceramah
Berikut ini lirik lagu “sholatum
bisalamin”: Metode ceramah digunakan pada
awal pembelajaran dan pada akhir
pembelajaran. Namun dalam
pembelajaran rebana qasidah, metode
Sholatum bisalamil mubiin ceramah tersebut tidak hanya digunakan
Linuqototit a‟yiin pada awal dan akhir pembelajaran,
Ya goromi melainkan pada saat siswa kesulitan
Sholatum bisalamil mubiin memainkan instrumen musik rebana,
Linuqototit a‟yiin maka pelatih spontan memberikan kritik
Ya goromi serta saran kepada siswa. Hal tersebut
sangat membantu dalam proses
Alloh… Alloh… Alloh… pembelajaran. Dengan metode ceramah
Alloh… Alloh… seperti yang dipaparkan di atas, siswa
Alloh… Alloh… dapat langsung merespon dan mengetahui
kekurangan yang terdapat dalam diri
Nabiyyun Kaana Aslat takwiini siswa dalam proses pembelajaran rebana
Min Ahdikun Fayakun Ya goromi qasidah. Seperti halnya yan diungkapkan
Nabiyyun Kaana Aslat takwiini pelatih bahwa metode ceramah ini sangat
Min Ahdikun Fayakun Ya goromi membantu pelatih dalam menyampaikan
materi ajar agar siswa yang mengalami
Rosulalloh… habiballoh… kesulitan bisa lebih paham terhadap
Rosulalloh… habiballoh… materi yang diajarkan dalam
Rosulalloh… habiballoh… pembelajaran rebana qasidah.
Ayyaaman jaana Haqqon Nadziir
Mugitsan Musbilan subular 2) Metode Demonstrasi
rosyadi
Mugitsan Musbilan subular Metode demonstrasi digunakan
rosyadi pada saat pelatih memberikan materi
baru. Metode ini juga sangat membantu
3. Metode Pembelajaran Rebana pelatih untuk menyampaikan materi yang
Qasidah akan dipelajari siswa, terutama pada saat
pelatih memberikan materi baru. Ketika
Dalam sebuah kegiatan pelatih memberikan materi baru kepada
pembelajaran kesenian, kehadiran metode siswa, maka pelatih harus
yang digunakan mendemonstrasikan materi tersebut
pengajar/pengajar/pelatih, memiliki peran supaya ada gambaran bagi siswa
yang sangat penting yaitu agar apa yang bagaimana irama, teknik menabuh, dan
disampaikan di dalam kegiatan suara yang dihasilkan, sehingga siswa
pembelajaran tersebut dapat benar-benar
Syifa Yulia Noer Faidah
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran
orang semakin mendekatkan diri kepada siapapun yang bermain rebana harus
Alloh. Demikian juga ekspresi lagu mampu bekerjasama dengan orang lain.
rebana yang terdiri atas solo (suara Untuk itu diperlukan sikap tenggang rasa
tunggal) dan koor (suara kelompok) saling memahami posisi masing-masing
merupakan symbol hidup manusia pemain, tanpa hal ini mustahil bisa
sebagai makhluk individual (solo) dan bermain rebana. Lebih-lebih nyanyian
makhluk sosial (koor). rebana selalu dilagukan secara sendiri
(solo) maupun kelompok (koor).Dan
d. Syair Lagu yang tidak kalah pentingnya adalah di
dalam permainan memerlukan
Syair-syair lagu rebana kedisiplinan yang relative tinggi, tanpa
merupakan sanjungan kepada Nabi kedisplinan tidak mungkin bisa
Muhammad SAW dan sebagian mewujudkan musik yang harmonis.
bermuatan dakwah Islam yaitu agar kita
selalu ingat kepada Alloh SWT. Ditinjau dari fungsinya, musik
Sanjungan tersebut dapat dimaknai rebana memiliki fungsi ritual atau sebagai
sebagai bentuk penghormatan dan sarana religius, sebagai seni pertunjukan,
penghargaan kepada seorang tokoh yang sebagai hiburan, dan sebagai promosi.
telah berjasa bagi kehidupan manusia Fungsi religius adalah sebagai saran
untuk menuju jalan yang benar dan baik, untuk mengagungkan kebesaran Alloh
taqwa kepada Alloh SAW, dalam arti SWT dan Nabi Muhammad SAW, serta
selalu menjauhi larangan dan sebagai dakwah agama Islam (nilai ritual-
menjalankan apa yang diperintahkan- sakral dan bernuansa politik budaya).
Nya. Muatan nilai penghargaan dan Dalam konteks inilah syair-syair rebana
penghormatan kepada orang yang senantiasa mengajak kepada umat
direflekskan dalam syair lagu-lagu rebana manusia kepada keselamatan hidup di
sangat signfikan bagi dunia pendidikan. dunia dan di akhirat. Fungsi rebana
sebagai seni pertunjukan (tontonan),
2. Aspek-aspek Pendidikan dalam
dalam arti seni sebagai meda komunikasi
Musik Rebana
dengan pihak-pihak lan yang
Aspek pendidikan pada musik membutuhkan (nilai tontonan dan
rebana tampak pada syair-syairnya yang tuntunan yang bernuansa komunikasi
secara transparan dan konkret member sosial). Hal ini tampak dari cara
ajaran atau nasihat yang bermanfaat bagi memanfaatkan rebana pada acara
kehidupan manusia.Namun demikian peringatan hari-hari besar islam, seperti
karena lagu dalam rebana berbahasa Maulid Nabi, Isro Mi’roj, dan
Arab, maka sebelum menyanyikan perlu sebagainya.
memahami dahulu arti dan makna syair
Dalam hal ini musik rebana selalu
lagunya.Pemahaman ini selain dapat
menjadi bagian yang tak terpisahkan pada
membantu pengekspresian orang yang
acara-acara tersebut. Fungsi rebana
menyanyikan lagu-lagu rebana, juga
sebagai hiburan tampak pada acara-acara
untuk pemahaman nilai-nilai yang
perkawinan, khitanan, yang intinya untuk
terkandung di dalamnya.
memberi hiburan kepada para tamu yang
Dalam permainan maupun latihan hadir, dan sekaligus juga menjadi hiburan
musik rebana tidak bisa secara sendiri, pribadi para pemainnya (nilai psikologi
melainkan harus bersama dengan orang sosial). Fungsi rebana sebagai promosi
lain. Fenomena ini mengajarkan kepada terutama untuk memperkenalkan
Syifa Yulia Noer Faidah
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran
menjadi dua penilaian yaitu nilai individu 3) Siswa dapat memainkan alat
dan nilai kelompok. musik Rebana Qasidah
dengan baik.
Pada penilaian indvidu aspek yang Evaluasi ranah psikomotor ini
dinilai adalah sebagai berikut: bertujuan mengetahui bagaimana hasil
proses belajar yang telah dilakukan oleh
a. Kognitif siswa. Dalam hal ini siwa dituntut untuk
1) Siswa memahami sejarah bisa mengaplikasikan materi yang telah
Rebana Qasidah diberikan oleh pelatih melalui permainan
2) Siswa dapat menyebutkan alat kesenian Rebana Qasidah.
bagian-bagian dari alat musik Sedangkan aspek yang dinilai
Rebana Qasidah dalam penilaian kelompok adalah
3) Siswa memahami teknik keseriusan kelompok dan kekompakan
membunyikan alat musik kelompok dalam memainkan alat musik
Rebana Qasidah Rebana Qasidah. Hasil dari evaluasi
Ranah kognitif ini bertujuan kelompok tersebut, kelompok yang
supaya siswa dapat mengembangkan penampilannya bagus akan ditampilkan
pengetahuan serta wawasan terkait pada acara hari besar islam, hal itu
kesenian Rebana Qasidah. Pada ranah ini bertujuan agar siswa semangat berlatih
kognitif ini siswa diberikan pemahaman ala musik Rebana Qasidah.
seperti asal usul kesenian Rebana Menurut peneliti, secara
Qasidah (sejarah), komposisi yang keseluruhan dalam pembelajaran Rebana
terdapat pada alat musik Rebana Qasidah Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah
dan diberi pengetahuan kegunaan yang Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam Zamy
terdapat pada teknik membunyikan alat Pangandaran terjadi peningkatan
musik Rebana Qasidah. kemampuan terhadap siswa yaitu dapat
b. Afektif menyelesaikan materi yang disampaikan
1) Siswa dapat menunjukkan oleh pelatih. Secara tidak langsung
sikap kerjasama, tanggung pembelajaran Rebana Qasidah ini
jawab, toleran, dan disiplin memberikan dampak yang positif
melalui aktivitas berkesenian. terhadap musikalitas siswa, terhadap
Ranah afektif tersebut bertujuan mental, dan terhadap pribadi sosial siswa
untuk menanamkan rasa sosial pada karena dalam pembelajaran Rebana
siswa seperti bertanggung jawab, Qasidah ini siswa dituntut untuk bekerja
toleransi, saling menghargai, serta sama satu sama lain.
bekerja sama dengan baik. Menurut
pengamatan peneliti hal tersebut telah KESIMPULAN
dilaksanakan di Baituttarbiyah (Rumah
Pendidikan) Abu Zacky Al-Zam Zamy Berdasarkan temuan penelitian
Pangandaran melalui aktifitas kesenian yang telah diuraikan pada bab
Rebana Qasidah. sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
c. Psikomotor beberapa unsur yang terdapat dalam
1) Siswa dapat mengaplikasi pembelajaran Rebana Qasidah adalah
teknik membunyikan alat sebagai berikut:
musik Rebana Qasidah yang
sudah dipelajari. 1. Teknik memainkan Rebana
2) Siswa dapat memainkan pola Qasidah
tabuh Rebana Qasidah. 2. Pola tabuhan Rebana Qasidah
3. Lagu “sholatum bisalamin”
Pembelajaran Rebana Qasidah di Baituttarbiyah (Rumah Pendidikan)
Abu Zacky Al-Zam Zamy Pangandaran
Vol , No. , Februari 2016
. DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2008). Kamus Besar Besar Indonesia Edisi IV. Jakarta: Gramedia Pustaka
utama.
Dirgualam, Oki. (2006). Teknik Slur Dalam Buku Arban „s Complete Conversatory
Method For Trumpet, Tidak diterbitkan
Sudjana, Nana. (1989). Dasar-dasar proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Sutikno, S.M (2009). Belajar dan Pembelajaran “Upaya Kreatif dala Mewujudkan
Pembelajaran yang berhasil”. Bandung: Prospec Bandung.
Udin S. Winataputra dkk. (2004). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka