Anda di halaman 1dari 5

A.

Pembelajaran I
1. Tujuan :
Mahasiswa mampu memahami konsep keperawatan anak dengan penyakit
kronis/terminal dalam konteks keluarga.
2. Uraian materi :
1) Definisi HIV/AIDS Virus Human immunodeficiency virus (HIV) adalah retrovirus yang
termasuk dalam family lentivirus. Retrovirus mempunyai kemampuan menggunakan RNA dan
DNA penjamu untuk membentuk virus DNA dan dikenali selama periode inkubasi yang
panjang, utamanya menyebabkan munculnya tanda dan gejala AIDS. (Nursalam & Kurniati,
2009).
2) Etiologi
HIV/AIDS Penyebab kelainan imun pada AIDS adalah suatu agen viral yang disebut HIV dari
kelompok virus yang dikenal dengan retrovirus.
3) Tanda dan gejala HIV/AIDS

Masa inkubasi 6 bulan sampai 5 tahun, Window period selama 6-8

minggu adalah waktu saat tubuh sudah terinfeksi HIV tetapi belum terdeteksi

oleh pemeriksaan laboratorium, seorang dengan HIV dapat bertahan sampai

dengan 5 tahun, jika tidak diobati maka penyakit ini akan bermanifestasi

sebagai AIDS, Gejala klinis muncul sebagai penyakit yang tidak khas seperti :

Diare, Kandidiasis mulut yang luas, Pneumonia interstisialislimfositik,

Ensefalopati kronik. Ada beberapa gejala dan tanda mayor (menurut WHO)

antara lain: kehilangan berat badan (BB) > 10%,

Diare Kronik > 1 bulan, Demam > 1 bulan. Sedangkan tanda minornya adalah :

Batuk menetap > 1 bulan, Dermatitis pruritis (gatal), Herpes Zoster berulang,

Kandidiasis orofaring, Herpes simpleks yang meluas dan berat, Limfadenopati

yang meluas. Tanda lainnya adalah :Sarkoma Kaposi yang meluas, Meningitis

kriptokokal.
Gejala AIDS timbul 5-10 tahun setelah terinfeksi HIV. Beberapa orang tidak

mengalami gejala saat terinfeksi pertama kali.Sementara yang lainnya mengalami

gejala-gejala seperti flu, termasuk demam, kehilangan nafsu makan, berat badan

turun, lemah dan pembengkakan saluran getah bening.Gejala-gejala tersebut

biasanyamenghilang dalam seminggu sampai sebulan, dan virus tetap ada dalam

kondisi tidak aktif (dormant) selama beberapa tahun. Namun, virus tersebut secara

terus menerus melemahkan sistem kekebalan, menyebabkan orang yang terinfeksi

semakin tidak dapat bertahan terhadap infeksi-infeksioportunistik.

4) Pemeriksaan penunjang HIV/AIDS


1.Uji virolegi dengan PCRatau biakan HIV
2.Antibodi ibu bisa dideteksi pada bayi sampai berumur 18 bulan dengan tes ELISA dan
Western
3.Pemeriksaan DNA PCR setidaknya diulang pada saat bayi berusia 4 bulan.
4.Anak berusia lebih dari 18 bulan bisa didiagnosis dengan menggunakan kombinasi antara
gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium.
5) Proses penularan HIV AIDS
1. Melalui darah
2. Melalui hubungan seksual (pelecehan seksual pada anak).
3. Penularan dari ibu ke anak
4. Penularan juga terjadi selama proses persalinan
5. Selama periode postpartum melalui ASI
6) Penatalaksanaan HIV/AIDS
1. Pengobatan pada pemberian ART.
2. Perawatan pada Anak dengan HIV/AIDS
a. Nutrisi pada Anak
b. Dukungan sosial spiritual pada Anak dan orang tua
7) Asuhan keperawatan HIV/AIDS
1.Pengkajian
Data fokus :
1) Adanya riwayat yang berhubungan dengan faktor resiko terhadap aids pada anak-
anak:
2) Observasi adanya manifestasi AIDS pada anak-anak: gagal tumbuh, limfadenopati,
hepatosplenomegali
3) Adanya riwayat Infeksi bakteri berulang
4) Adanya Penyakit paru khususnya pneumonia
5) Adanya riwayat Diare kronis
6) Adanya Gambaran neurologis.
7) Pemeriksaan penunjang

2.Diagnosis keperawatan
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi secret sekunder proses
inflamasi.
2) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengembangan ekspansi paru kurang adekuat
3)  Hipertermi berhubungan dengan pelepasan pyrogen dari hipotalamus sekunder terhadap
reaksi antigen dan antibody (Proses inflamasi)
4) Defiit nutrisi berhubungan dengan kekambuhan penyakit, diare, kehilangan nafsu makan,
kandidiasis oral
5) Diare berhubungan dengan peningkatan motilitas usus sekunder proses inflamasi system
pencernaan
6)  Nyeri akut/kronik berhubungan dengan  proses penyakit
7) Risiko ketidak seimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan penurunan
pemasukan dan pengeluaran
8) Gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan dermatitis seboroik dan herpers
zoster
9) Gangguan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak dengan penyakit yang
mengancam hidup.

3.Intervensi keperawatan

1) Managemen jalan napas


2) Dukungan ventilasi
3) Managemen Demam
4) Managemen nutrisi
5) Managemen diare
6) Managemen nyeri
7) Managemen cairan
8) Managemen perawatan kulit
4.Implementasi
Sesuai dengan intervensi
5.Evaluasi keperawatan
Menyesuaikan kriteria hasil
1. Rangkuman
1) HIV/AIDS yang terjadi pada anak dapat karena penularan dari ibu saat kehamilan, saat
kelahiran dapat terjadi akibat pelecehan seksual pada anak.
2) Diagnosis HIV pada anak dengan pemeriksaan darah untuk mendeteksi virus HIV pada
anak, dapat dilakukan 2 kali
3) Penatalaksanaan kasus HIV pada Anak, tidak hanya pengaturan ART, faktor Nutrisi
dukungan keluarga . spiritual.
4) Pemberian asuhan keperawatan menggunakan managemen untk mengatasi masalah
keperawatan

2. Tugas
1) Buatlah path way patofisiologi HIV/AIDS
2) Buatlah pengkajian untk keluarga yang mempunyai anak dengan HIV /AIDS

3. Test
Soal 1 : Vingete
Bayi laki-laki, umur 6 bulan dibawa ke poli anak dengan keluhanberak cair sejak 2
minggu yang lalu. Hasil pengkajian bayi berak cair rata2 5x/hari, sudah di bawa ke
puskesmas dan bidan tetapi belum sembuh. Bayi masih di beri ASI, Ubun2 datar,
mucosa bibir lembab dan adanya luka di mulut, adanya ronchi, turgor kulit kembali
segera, frekwensi napas50x/mnt, suhu 37,90C.BB 4.5 kg
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut ?
Pilahan Jawaban
a. Diare
b. Defisit volume cairan
c. Jalan napas tidak efektif
d. Gangguan integeritas kulit
e. Defisit nutris Berikan cairan oralit

Kunci A
Bayi dengan gangguan pola eliminasi BAB : frekwensi meningkat lebih dari
3kali/hari tampa adanya tanda dehidrasi merupakan suatu masalah diare

Soal 2 vingete

Batita laki-lakiumur 18 bulan dibawa ke poli anak dengan keluhanberak cair sejak 2
minggu yang lalu. Dan panas. Hasil pengkajian: ibu dengan HIV AIDS. Ibu sdh
mengerti cara perawatan anaknya yang juga terkena HIVAIDS. Anak minum susu
formula rata2 6 kali 100cc/botol dan sudah mendapatkan MP ASI 3x/hari dengan
porsi kecil yang tidak di habiskan. Ubun2 datar, mucosa bibir lembab dan adanya
ronchi, turgor kulit kembali segera, frekwensi napas 30x/mnt, suhu 37,80C. BB 10 kg
Pertanyaan soal
Apakah intervensi pada kasus tersebut ?
Pilahan Jawaban
A. Pemberian nutrisi
B. Pemberian cairan
C. Pemberian oksigen
D. Perawatan luka di mulut
E. Pemberian tepid water sponge

Kunci E

Pada kasus diatas batita mengalami diare tetapi belum mengalami gangguan cairan,
yang aktual terjadi peningkatan suhu (sub febris) perlu adanya tepid water sponge

4. Lembar kerja Praktik


1) Persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
2) Melakukan tepid water sponge
3) Prinsip isolasi
4) Memberikan obat sesuai program dokter

Anda mungkin juga menyukai