Cermin dan Lensa merupakan alat optik. Alat optik adalah alat yang prinsip kerjanya
berdasarkan hukum-hukum pemantulan dan pembiasan cahaya. Jika pada cermin, prinsip
kerjanya berdasarkan hukum pemantulan cahaya sedangkan pada lensa, prinsip kerjanya
berdasarkan hukum pembiasan cahaya. Berdasarkan kelengkungannya, cermin dan lensa
dibedakan menjadi dua macam, yaitu cembung dan cekung.
Cermin cekung (konkaf) adalah cermin lengkung yang bagian dalamnya dapat
memantulkan cahaya. Cermin cekung disebut juga cermin positif atau cermin konvergen,
karena sifat cermin cekung yang mengumpulkan atau memusatkan sinar yang jatuh padanya.
Bagian-bagian cermin cekung, diperlihatkan pada gambar berikut ini :
Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung bisa berupa bayangan nyata atau maya.
Hal ini bergantung pada tempat benda semula berada.
Berikut ini adalah daftar posisi benda, sifat bayangan dan letak bayangan pada
peristiwa pemantulam cahaya pada cermin cekung :
Pada cermin cekung, hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) akan
menghasilkan jarak fokus (f). Hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut :
1 1 1
= +
f s s’
2 1 1
= +
R s s’
Keterangan :
s = Jarak benda
f = Jarak fokus
R = Jari-jari cermin
Sementara perbesaran bayangan (M) dapat dicari melalui perbandingan antara tinggi
bayangan dengan tinggi benda atau jarak bayangan dengan jarak benda yang dirumuskan
sebagai berikut :
h’ s’
M= =
h s
Keterangan:
M = Perbesaran Bayangan
h = Tinggi Benda
Sedangkan rumus untuk menentukan nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan
pada cermin cekung, secara matematis dituliskan dalam bentuk persamaan berikut ini.
Cermin cembung (konveks) adalah cermin lengkung yang bagian luarnya dapat
memantulkan cahaya. Cermin cembung disebut juga cermin negatif dan cermin divergen,
karena cermin cekung menyebarkan sinar cahaya yang jatuh pada permukaannya. Adapun
bagian-bagian cermin cekung, diperlihatkan pada gambar berikut ini :
Adapun sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung adalah sebagai berikut :
Maya
Tegak
Diperkecil
1 1 1
= +
−f s s’
2 1 1
= +
−R s s ’
Keterangan:
s = Jarak benda
f = Jarak fokus
R = Jari-jari cermin
Tanda jarak fokus pada cermin cembung selalu bernilai negatif. Hal
ini disebabkan letak titik fokus pada cermin cembung terletak di
belakang cermin.
Sementara perbesaran bayangan (M) dapat dicari melalui perbandingan antara tinggi
bayangan dengan tinggi benda atau jarak bayangan dengan jarak benda yang dirumuskan
sebagai berikut :
h’ s’
M= =
h s
Keterangan:
M = Perbesaran bayangan
s = Jarak benda
Lensa cembung adalah lensa dengan bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepi.
Cahaya yang jatuh pada permukaan lensa cembung akan mengalami pembiasan. Berkas-
berkas sinar datang akan dibiaskan sehingga berkas-berkas sinar biasnya mengumpul. Oleh
karena itu, lensa cembung disebut juga lensa konvergen. Adapun bagian-bagian lensa
cembung ditunjukkan pada gambar berikut ini :
Letak dan sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung bergantung pada letak
benda. Sebuah objek yang diletakkan di depan sebuah lensa cembung akan memiliki
bayangan dengan sifat tertentu. Berikut ini adalah daftar posisi benda, sifat bayangan dan
letak bayangan pada peristiwa pembiasan cahaya pada lensa cembung :
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat kita simpulkan beberapa hal mengenai sifat
bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung, yaitu sebagai berikut :
Semua bayangan maya yang dibentuk lensa cembung selalu tegak terhadap bendanya.
Semua bayangan nyata yang dibentuk lensa cembung pasti terbalik terhadap bendanya.
Pada lensa cembung, makin kecil jarak titik fokusnya, maka makin kuat lensa tersebut
memancarkan sinar. Hal ini berarti bahwa kekuatan lensa berbanding terbalik dengan jarak
titik fokusnya. Secara matematis, kekuatan lensa dirumuskan sebagai berikut :
1
P=
f
Keterangan:
Adapun sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung adalah sebagai berikut :
Maya
Tegak
Diperkecil
Terletak di depan lensa, yaitu di antara titik pusat optik (O) dan titik
fokus aktif (F1).
1
P=
f
Keterangan: