Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“MAKNA DARI BUTIR-BUTIR PANCASILA”


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Pancasila

Disusun Oleh :

                                    NAMA                       :  IRA TIKU


DAFTAR ISI
Cover    …………………………………………………………………………..... 1

Daftar Isi ………………………………………………………………………....... 2

Kata Pengantar ………………………………………………………….........…… 3

Pendahuluan ………………………………………………………..…..........……. 4

I.I Latar Belakang …………………………………………….…………........….,. 4

I.2 Tujuan dan Manfaat……………………………………........………………… 4

I.3 Rumusan Masalah………………………………………........……………….. 4

II. Pembahasan …………………………………………………………………… 5

2.1 Definisi Pancasila…………………………………………………………. 5

2.2 Nilai-nilai pancasila dalam Sosio-Budaya Bangsa Indonesia……………….. 5-6

2.3 Butir-butir pancasila …………………..........…..………………….. ……. 8-9

III Penutup…………………………………………………….........…………… 10

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………….. 10

3.2 Daftar Pustaka ……………………………………………........…………… 11


KATA PENGANTAR
Dengan Mengucap puji syukur kehadirat Tuhan YME atas berkah dan rahmat yang telah
memberikan kekuatan lahir dan batin , sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang
Butir-Butir Pancasila guna melengkapi tugas dari mata kuliah Pancasila.
Sebagai bangsa Indonesia kita tentu mengetahui dasar negara kita yang terkenal
kesakralannya yaitu semboyan Bhineka Tunggal Ika. Di mana simbolnya merupakan lambang
keagungan yang terpancar dalam bentuk Burunng Garuda. Simbol di dadanya merupakan
pengamalan hidup yang menjadikan Indonesia benar-benar khas ideologi dari bangsa Indonesia.
Itulah lambang, pengamalan dan ideologi kita, Pancasila.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, maka penyusun mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1.      Dosen mata kuliah Pancasila
2.      Kecanggihan internet yang telah membantu memberikan referensi dalam makalah ini.
3.      Teman-teman dikelas
4.      Semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.

Penyusun  menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh sekali dari sempurna,
untuk itu penyusun mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyusunan makalah
dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan
khususnya bagi penyusun.

                                                                       
                                                                                    Selayar, 03 Maret 2020

                                                                                                Penyusun


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Berbicara tentang pancasila, tentu berkaitan dengan nilai-nilai pancasila, butir-butir pancasila
serta pengamalan-pengamalannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, nilai-nilai
pancasila memiliki makna yang mendalam baik dari segi sejarah pembentukan dan pengamalan.
Pancasila adalah dasar negara yang juga Landasan untuk menuju cita-cita bangsa dan untuk
memotivasi bangsa dalam mencapai cita-cita tersebut.
Dewasa ini,  dengan perkembangan teknologi, modernisasi, westernisasi yang tak lain adalah
Globalisasi telah mengikis nilai-nilai tersebut dalam kehidupan masyarakat. Sehingga
mengakibatkan ketidak tahuan masyarakat Indonesia terhadap nilai-nilai dan butir-butir Dasar
negara mereka sendiri. Dan menanamkan pemikiran bahwa nilai-nilai, butir-butir dan
pengamalan-pengamala Pancasila hanya untuk para pelajar dan Mahasiswa saja.

1.2  TUJUAN DAN MANFAAT


1.      Untuk Mengetahui nilai-nilai Pancasila
2.      Mengetahui butir-butir pancasila
3.      Menjelaskan pengamalan-pengamalan dalam kehidupan sehari-hari, yakni dalam kehidupan
Penulis.
4.      Manfaat yang dapat diambil yaitu membantu pembaca dalam memahami nilai-nilai
Pancasila, Butir-butir Pancasila dan pengamalan-pengamalannya untuk kehidupan berbangsa dan
bernegara.

1.3  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam
makalah ini seperti :
1.    Definisi Pancasila
2.    Apa saja Nilai-nilai pancasila dalam Sosio-Budaya Bangsa Indonesia ?
3.    Apa saja Butir-butir pancasila ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  DEFINISI PANCASILA
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada
paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam
beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati
sebagai hari lahirnya Pancasila.
2.2  Nilai-nilai pancasila dalam Sosio-Budaya Bangsa Indonesia

 a.      Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa bukanlah suatu kepercayaan yang tidak dapat
dibuktikan kebenarannya melalui penalaran, melainkan suatu kepercayaan yang berpangkal dari
kesadaran manusia sebagai makhluk Tuhan.  Keyakinan yang demikian maka negara Indonesia
berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa, dan negara memberi jaminan sesuai dengan
keyakinannya, dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya.
Sebagai sila pertama menjadi sumber pokok nilai-nilai kehidupan, yang menjiwai dan
mendasari serta membimbing perwujudan kemanusiaan yang adil dan beradab, penggalangan
persatuan Insonesia yang telah membentuk RI yang berdaulat penuh, bersifat kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan untuk mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.  Hakekat pengertian nilai-nilai diatas sesuai
dengan Pernyataan dalam Pembukaan Uud 1945 yaitu keyakinan atas berkat rahmat Tuhan Yang
Maha Esa.  Dalam sial pertama ini tercakup nilai religi yang mengatur hubungan negara dan
agama, sehubungan dengan manusia dengan Sang Pencipta, serta nilai yang menyangkut hak
asasi yang paling asasi.

 b.      Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Dalam sila ini merupakan norma untuk menilai apa pun yang menyangkut kepentingan
manusia sebagai makhluk Tuhan yang mulai dengan kesadaran martabat dan derajatnya, nilai-
nilai dalam sila ini adalah refleksi dari martabat serta harkat manusia yang memiliki potensi
kultural. Menurut sila ini setiap manusia Insonesia adalah bagian dari warga dunia, yang
meyakini adanya prinsip persamaan hak dan martabatnya sebagai hamba Tuhan.

 c.       Nilai Persatuan Indonesia


Sila ketiga ini meliputi makna persatuan dan kesatuan dalam arti Ideologis, ekonomi,
politik, sosial budaya, dan keamanan. Nilai persatuan ini dikembangkan dari pengalaman sejarah
bangsa Indonesia, yang senasib dan didorong untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas
dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Dan bertujuan untuk memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan perdamaian dunia
yang abadi.  Sila ini mengandung nilai-nilai kerohanian dan nilai etis yang mencakup kedudukan
dan martabat manusia Indonesia untuk menghargai keseimbangan antara kepentingan pribadi dan
masyarakat.  Nilai yang menjunjung tinggi tradisi kejuangan dan kerelaan untuk berkorban dan
membela kehormatan bangsa dan negara.

 d.      Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan.

Dalam sila ini, diakui bahwa negara RI menganut asas demokrasi yang bersumber kepada
nilai-nilai kehidupan yang berakar dalam budaya bangsa Indonesia.  Perwujudan demokrasi itu
dipersepsi sebagai paham kedaulatan rakyat, yang bersumber nilai kebersamaan, kekeluargaan,
dan kegotongroyongan.

 e.      Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Nilai-nilai yang terkandung dalam sial ini meliputi nilai keselarasan, keseimbangan, dan
keserasian yang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki oleh rakyat Indonesia, tanpa
membedakan asal suku, agama yang dianut, keyakinan politik, serta tingkat ekonominya.
Didalam sila ini pun terkandung nilai kedermawaan kepada sesama, memberi tempat kepada
sikap hidup hemat, sederhana, dan kerja keras.
Sila kelima ini juga mengembangkan nilai untuk menghargai karya, dan norma yang
menolak adanya kesewenang-wenangan, serta pemerasan kepada sesama. Juga mengandung nila
vital yaitu keniscayaan secara bersama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial, dalam makna untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Nilai-nilai yang
tercakup dalam sila ini memberi jaminan untuk mencapai taraf kehidupan yang layak dan
terhormat sesuai dengan kodratnya, dan menempatkan nilai demokrasi dalam bidang ekonomi
dan sosial.

2.3   45 Butir-butir pancasila

·         Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan


Yang Maha Esa.
2.  Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.

·         Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2.  Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

·         Persatuan Indonesia

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa


dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2.  Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperluk
3.  Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4.  Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5.  Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
6.  Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7.  Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

· Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan


1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
6. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
8.  Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.

·         Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana


kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

Apabila Bangsa Indonesia benar-benar mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam


Pancasila, tentunya degradasi moral dan kebiadaban masyarakat kita dapat diminimalisir.
Kenyataannya setelah era reformasi, para reformator alergi dengan semua produk yang berbau
orde baru termasuk P4 ( Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila)  sehingga terkesan
meninggalkannya begitu saja. Belum lagi saat ini jati diri Indonesia mulai goyah ketika
sekelompok pihak mulai mementingkan dirinya sendiri untuk kembali menjadikan negara ini
sebagai negara berideologi agama tertentu.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kita telah melihat dan membaca bahwa Pancasila memang berakar dari budaya bangsa
Indonesia. Karena dari segi Pancasila terkandunng kebudayaan yang menekankan persatuan serta
sebaliknya. Tidak lupa dari segi pengertian. Pencasila merupakan lima buah asas atau prinsip
yang harus dijunjung tinggi kita sebagai bangsa Indonesia. Pancasila berakar dari nilai budaya
bangsa Indonesia. Kita sebagai negara yang memiliki beragam macam kebudayaan memang
sepantasnya memiliki asas persatuan yang terkandung di dalam pancasila. Sehingga kita sebagai
insan berbudaya, harus juga berdasarkan kepada pancasila yang adalah ideologi bangsa kita.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/ainiaikudou/makalah-penerapan-nilainilai-pancasila-dalam-penyelenggaraan-
negara. Online pada 28 September 2017

http://birumuda01.blogspot.co.id/2015/04/sistem-pembagian-kekuasaan-negara.html Online pada 28


September 2017

Koento Wibisono. 1988. Pancasila Ideologi Terbuka. Magelang: Panitia Temu Karya Dosen-Dosen PTN
Se-Jawa Tengah dan Kopertis Wil.VI.

Abdulkadir Besar. 1994. Pancasila dan Alam Pikiran Integralistik (Kedudukan dan Peranannya dalam
Era Globalisasi). Yogyakarta: Panitia Seminar “Globalisasi Kebudayaan dan Ketahanan
Ideologi” 16-17 November 1994 di UGM

 http://ulfapontel.blogspot.co.id/2013/10/makalah-pengamalan-butir-pancasila.
 

Anda mungkin juga menyukai