Disusun Oleh :
Pendahuluan ………………………………………………………..…..........……. 4
2.1 Definisi Pancasila…………………………………………………………. 5
III Penutup…………………………………………………….........…………… 10
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………….. 10
Penyusun menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh sekali dari sempurna,
untuk itu penyusun mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyusunan makalah
dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan
khususnya bagi penyusun.
Selayar, 03 Maret 2020
1.1 LATAR BELAKANG
Berbicara tentang pancasila, tentu berkaitan dengan nilai-nilai pancasila, butir-butir pancasila
serta pengamalan-pengamalannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, nilai-nilai
pancasila memiliki makna yang mendalam baik dari segi sejarah pembentukan dan pengamalan.
Pancasila adalah dasar negara yang juga Landasan untuk menuju cita-cita bangsa dan untuk
memotivasi bangsa dalam mencapai cita-cita tersebut.
Dewasa ini, dengan perkembangan teknologi, modernisasi, westernisasi yang tak lain adalah
Globalisasi telah mengikis nilai-nilai tersebut dalam kehidupan masyarakat. Sehingga
mengakibatkan ketidak tahuan masyarakat Indonesia terhadap nilai-nilai dan butir-butir Dasar
negara mereka sendiri. Dan menanamkan pemikiran bahwa nilai-nilai, butir-butir dan
pengamalan-pengamala Pancasila hanya untuk para pelajar dan Mahasiswa saja.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam
makalah ini seperti :
1. Definisi Pancasila
2. Apa saja Nilai-nilai pancasila dalam Sosio-Budaya Bangsa Indonesia ?
3. Apa saja Butir-butir pancasila ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI PANCASILA
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada
paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam
beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati
sebagai hari lahirnya Pancasila.
2.2 Nilai-nilai pancasila dalam Sosio-Budaya Bangsa Indonesia
Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa bukanlah suatu kepercayaan yang tidak dapat
dibuktikan kebenarannya melalui penalaran, melainkan suatu kepercayaan yang berpangkal dari
kesadaran manusia sebagai makhluk Tuhan. Keyakinan yang demikian maka negara Indonesia
berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa, dan negara memberi jaminan sesuai dengan
keyakinannya, dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya.
Sebagai sila pertama menjadi sumber pokok nilai-nilai kehidupan, yang menjiwai dan
mendasari serta membimbing perwujudan kemanusiaan yang adil dan beradab, penggalangan
persatuan Insonesia yang telah membentuk RI yang berdaulat penuh, bersifat kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan untuk mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hakekat pengertian nilai-nilai diatas sesuai
dengan Pernyataan dalam Pembukaan Uud 1945 yaitu keyakinan atas berkat rahmat Tuhan Yang
Maha Esa. Dalam sial pertama ini tercakup nilai religi yang mengatur hubungan negara dan
agama, sehubungan dengan manusia dengan Sang Pencipta, serta nilai yang menyangkut hak
asasi yang paling asasi.
Dalam sila ini merupakan norma untuk menilai apa pun yang menyangkut kepentingan
manusia sebagai makhluk Tuhan yang mulai dengan kesadaran martabat dan derajatnya, nilai-
nilai dalam sila ini adalah refleksi dari martabat serta harkat manusia yang memiliki potensi
kultural. Menurut sila ini setiap manusia Insonesia adalah bagian dari warga dunia, yang
meyakini adanya prinsip persamaan hak dan martabatnya sebagai hamba Tuhan.
Dalam sila ini, diakui bahwa negara RI menganut asas demokrasi yang bersumber kepada
nilai-nilai kehidupan yang berakar dalam budaya bangsa Indonesia. Perwujudan demokrasi itu
dipersepsi sebagai paham kedaulatan rakyat, yang bersumber nilai kebersamaan, kekeluargaan,
dan kegotongroyongan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam sial ini meliputi nilai keselarasan, keseimbangan, dan
keserasian yang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki oleh rakyat Indonesia, tanpa
membedakan asal suku, agama yang dianut, keyakinan politik, serta tingkat ekonominya.
Didalam sila ini pun terkandung nilai kedermawaan kepada sesama, memberi tempat kepada
sikap hidup hemat, sederhana, dan kerja keras.
Sila kelima ini juga mengembangkan nilai untuk menghargai karya, dan norma yang
menolak adanya kesewenang-wenangan, serta pemerasan kepada sesama. Juga mengandung nila
vital yaitu keniscayaan secara bersama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial, dalam makna untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Nilai-nilai yang
tercakup dalam sila ini memberi jaminan untuk mencapai taraf kehidupan yang layak dan
terhormat sesuai dengan kodratnya, dan menempatkan nilai demokrasi dalam bidang ekonomi
dan sosial.
· Persatuan Indonesia
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kita telah melihat dan membaca bahwa Pancasila memang berakar dari budaya bangsa
Indonesia. Karena dari segi Pancasila terkandunng kebudayaan yang menekankan persatuan serta
sebaliknya. Tidak lupa dari segi pengertian. Pencasila merupakan lima buah asas atau prinsip
yang harus dijunjung tinggi kita sebagai bangsa Indonesia. Pancasila berakar dari nilai budaya
bangsa Indonesia. Kita sebagai negara yang memiliki beragam macam kebudayaan memang
sepantasnya memiliki asas persatuan yang terkandung di dalam pancasila. Sehingga kita sebagai
insan berbudaya, harus juga berdasarkan kepada pancasila yang adalah ideologi bangsa kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/ainiaikudou/makalah-penerapan-nilainilai-pancasila-dalam-penyelenggaraan-
negara. Online pada 28 September 2017
Koento Wibisono. 1988. Pancasila Ideologi Terbuka. Magelang: Panitia Temu Karya Dosen-Dosen PTN
Se-Jawa Tengah dan Kopertis Wil.VI.
Abdulkadir Besar. 1994. Pancasila dan Alam Pikiran Integralistik (Kedudukan dan Peranannya dalam
Era Globalisasi). Yogyakarta: Panitia Seminar “Globalisasi Kebudayaan dan Ketahanan
Ideologi” 16-17 November 1994 di UGM
http://ulfapontel.blogspot.co.id/2013/10/makalah-pengamalan-butir-pancasila.