BU3-ENV-SOP-007 (01) Historically Contaminated Soil (IND)
BU3-ENV-SOP-007 (01) Historically Contaminated Soil (IND)
Daftar Isi
1 TUJUAN............................................................................................................................2
2 RUANG LINGKUP.............................................................................................................2
3 DefiniSI..............................................................................................................................2
4 PROSEDUR.......................................................................................................................2
4.1 Informasi Umum.......................................................................................................................... 2
4.2 Identifikasi Aspek & Potensi Dampak...........................................................................................3
4.3 Penyelidikan ahli.......................................................................................................................... 3
4.4 Rencana Remediasi.................................................................................................................... 4
4.5 Metode Remediasi....................................................................................................................... 4
4.6 Pengelolaan Pekerjaan Remedial................................................................................................4
4.6.1 Akses Terbatas........................................................................................................................................ 4
4.6.2 Penggalian Tanah yang Terkontaminasi.................................................................................................. 5
4.6.3 Transportasi Tanah yang Terkontaminasi................................................................................................ 5
4.6.4 Penimbunan Tanah yang Terkontaminasi di dalam Lokasi Proyek..........................................................5
4.6.5 Pencucian Mesin..................................................................................................................................... 6
4.7 Pengawasan, Pengukuran & Kinerja...........................................................................................6
4.8 Pelanggaran & Pelaporan............................................................................................................ 6
4.9 Tanggung Jawab.......................................................................................................................... 7
5 References........................................................................................................................7
6 ATTACHMENTS................................................................................................................7
Note: Check with Document Control or LCI Controlled Servers before use that this is the current
version.
TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk secara efektif mengelola semua sejarah kontaminasi tanah di lokasi proyek.
Prosedur ini menyediakan informasi kajian lokasi, rencana remidiasi dan pilihan remidiasi.
RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk semua proyek di mana kontaminasi tanah diidentifikasikan sebagai salah satu isu
aspek atau dampak proyek.
Prosedur ini tidak membahas pengelolaan air tanah yang terkontaminasi. Aspek keselamatan dan kesehatan
kontaminasi tanah dibahas pada BU3-OHS-SOP-012 Workplace Contamination Controls.
DEFINISI
Tingkatan yang Batasan nilai konsentrasi kontaminan yang dianggap bisa diterima – lebel
diterima: bisa berbeda tergantung pada hukum atau peraturan yang berlaku.
ANZECC: Australian and New Zealand Environment and Conservation Council.
Lokasi Lokasi di mana terdapat substansi dengan konsentrasi di atas tingkatan yang
terkontaminasi: bisa diterima atau tingkatan latar belakang (yang biasanya terjadi) dan
kemungkinan besar dapat menimbulkan bahaya jangka panjang terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
Industri / Kegiatan Jenis industry, kegiatan dan penggunaan lahan yang dapat mengkontaminasi
Beresiko Tinggi: tanah seperti lokasi pembuangan sampah, stasiun listrik, lokasi pembuangan
limbah tambang, pekerjaan mesin, pembuatan, penyusunan dan
penyimpanan bahan kimia.
JSEA: Job Safety and Environmental Analysis (Analisis Kesehatan Kerja dan
Lingkungan Hidup).
Otoritas Lokal: Otoritas resmi di jurisdiksi politik tertentu yang bertanggungjawab dalam
mengelola tanah yang terkontaminasi, misalnya Departemen Lingkungan
Hidup, Badan Perencanaan Daerah.
Mobilitas: Kemampuan partikel dan substansi berpindah, baik acak maupun dipengaruhi
oleh kekuatan atau medan tertentu.
NHMRC: National Health and Medical Research Council.
Pathway: Rute yang diambil oleh kontaminan menuju penerima (receptor).
Penerima (receptor): Seseorang atau sesuatu yang menerima polusi, misalnya Taman Nasional,
orang, hewan.
Remidiasi: Pembersihan atau pengelolaan polusi tanah dengan berbagai metode baik di
lokasi proyek maupun dari luar proyek.
Stabilisasi: Mengubah kontaminan agar lebih stabil dan tidak begitu beracun, biasanya
dengan menggunakan reaksi kimia.
Solidifying: Mengunci kontaminan dalam bentuk padat.
PROSEDUR
1.1 Informasi Umum
Tanah yang telah terkontaminasi sejak dulu dapat mengancam kenyamanan lingkungan hidup. Kontaminasi
tanah dapat terjadi akibat praktek pengelolaan lingkungan hidup yang buruk atau kecelakaan berupa
tumpahan bahan kimia pada kegiatan industry terdahulu atau kegiatan manufaktur yang dilakukan di lokasi
proyek.
Travel melalui rute yang telah ditentukan sebelumnya, untuk meminimalisir kemungkinan penerima yang
sensitive terpapar material yang terkontaminasi;
Memperoleh ijin lingkungan hidup yang sesuai untuk transportasi dan pembuangan material yang
terkontaminasi di luar lokasi proyek, atau memastikan para subkontraktor telah memilikinya;
Truk layak digunakan di jalan dan muatan berada pada batas hukum – jangan sampai menumpahkan
tanah yang terkontaminasi, terutama di area publik.
Beberapa lokasi proyek mungkin memerlukan area pematang dengan struktur yang tak dapat ditembus
tergantung pada material dan persyaratan hukum;
Dirikan rambu-rambu yang sesuai untuk menginformasikan apakah material tersebut akan tetap berada
di lokasi atau akan dibawa keluar lokasi proyek;
Lakukan –pemeriksaan rutin pada lokasi penimbunan – pastikan tanah yang tidak terkontaminasi tidak
disimpan pada timbunan tanah terkontaminasi;
Kelola aliran air dari timbunan untuk mencegah kontaminasi di daerah hilir – seandainya perlu, dirikan
tanggul di sekeliling timbunan;
Cepah polusi lebih lanjut – jangan posisikan timbunan dekat dengan jalur aliran air;
Gunakan teknik supresi debu untuk mencegah polusi udara di dalam dan di luar lokasi proyek, co: tutup
timbunan dengan kain terpal.
PT. Leighton Contractors Indonesia Page 5 of 7
BU3-ENV-SOP-007 Rev 01
12 March 2020
BU3 Standard Operating Procedure – Health, Safety and Environment
REFERENCES
BU3-HSE-PRO-001 - HSE Risk Management
BU3-HSE-PRO-002 - HSE Legal Compliance
BU3-HSE-PRO-007 - HSE Audits
BU3-HSE-PRO-011 - HSE Incidents Management
BU3-HSE-PRO-012 - HSE Reports
BU3-OHS-SOP-012 - Workplace Contamination Controls
ATTACHMENTS
Nil