Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH


Seorang ibu memeriksakan anaknya yang berusia 1 bulan ke dokter yang
kemudian dijelaskan bahwa anak tersebut menderita labiagnathopalatoschisis. Pada
waktu mengandung, ibu tersebut tidak pernah memeriksakan kandungannya. Diketahui
bahwa suami ibu adalah seorang perokok berat.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa penyebab bibir sumbing?
2. Apakah bibir sumbing menurun?
3. Kelainan gen apa yang terjadi sehingga menyebabkan fenotip bibir sumbing?
4. Apakah ada infeksi antara gen dengan lingkungan sehingga menyebabkan
penyakit bibir sumbing?
5. Apakah ada hubungan antara si ibu yang tidak memeriksakan kehamilannya
dan si ayah yang perokok dengan penyakit bibir sumbing?

TUJUAN PENULISAN
1. Agar tulisan ini dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran.
2. Mengetahui lebih lanjut tentang bibir sumbing.

MANFAAT PENULISAN
1. Dapat dijadikan sebagai referensi pada suatu penelitian.
2. Agar pembaca dapat lebih mengerti penyebab-penyebab dari bibir sumbing sehingga
menjadi lebih peduli terhadap hal tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Bibir sumbing langit-langit adalah suatu kelainan bawaan dimana terdapat


cacat/celah pada bibir dan langit-langat (paitum) akibat terganggunya fusi selama masa
pertumbuhan intra uterne. (kandungan). Gangguan fusi tersebut terutama terjadi pada
trimester pertama kehamilan yang bisa disebabkan olah faktor gizi terutama kekurangan
asam folat, maupun karena konsumsi beberapa macam obat dalam jangka panjang atau
faktor herediter.

Penyebab

Dasar penyebab terjadinya bibir sumbing belum dimengerti secara keseluruhan.


Dikatakan merupakan gabungan antara genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan
seperti infeksi virus (misal rubella) dan agen teratogenik (seperti steroid, antikonvulsan)
selama trimester pertama kehamilan, telah dicurigai berkaitan erat dengan terjadinya
sumbing. Resiko terjadinya sumbing juga meningkat dengan semakin tuanya usia
orangtua, terutama lebih dari 30 tahun, dengan usia sang ayah nampaknya lebih
merupakan faktor signifikan dibandingkan usia ibu.

Gejala Klinis

Gejala klinis sangat bervariasi. Sumbing bibir juga diklasifikasikan menjadi


unilateral (hanya sebelah / satu sisi) dan bilateral (melibatkan dua sisi bibir), serta
lengkap dan tidak lengkap. Bibir sumbing tidak lengkapditandai oleh garis sumbing yang
tidak mencapai dasar lubang hidung (nasal sill). Dalam hal ini nasal sill harus intak, dan
bagian ini sering disebut sebagai Simonart’s band. Bibir sumbing lengkap melibatkan
seluruh ketebalan bibir dan prosesus alveolaris (palatum primer), meluas menuju nasal
sill dan tidak terdapat Simonart’s band, serta sering disertai sumbing palatum (sumbing
langit-langit). Biasanya sebagai konsekuensi adanya bibir sumbing, hidung juga
mengalami perubahan bentuk.

Penatalaksanaan

Bayi yang terlahir dengan bibir sumbing harus ditangani oleh klinisi dari
multidisiplin dengan pendekatan team-based, agar memungkinkan koordinasi efektif dari
berbagai aspek multidisiplin tersebut. Selain masalah rekonstruksi bibir yang sumbing,
masih ada masalah lain yang perlu dipertimbangkan yaitu masalah pendengaran, bicara,
gigi-geligi dan psikososial. Masalah-masalah ini sama pentingnya dengan rekonstruksi
anatomis, dan pada akhirnya hasil fungsional yang baik dari rekonstruksi yang dikerjakan
juga dipengaruhi oleh masalah-masalah tersebut. Dengan pendekatan multidisipliner,
tatalaksana yang komprehensif dapat diberikan, dan sebaiknya kontinyu sejak bayi lahir
sampai remaja. Diperlukan tenaga spesialis bidang kesehatan anak, bedah plastik, THT,
gigi ortodonti, serta terapis wicara, psikolog, ahli nutrisi dan audiolog.

Penatalaksanaan Bedah

Bayi penderita bibir sumbing dapat disembuhkan dengan cara operasi. Operasi
dilakukan ketika bayi telah memiliki kombinasi usia, berat badan, panjang tubuh serta
hemoglobin (sel darah merah) yang adekuat. Komposisi ini diperlukan untuk kesiapan
operasi agar angka keberhasilan relative tinggi. Beberapa pakar menyarankan dilakukan
operasi berdasarkan rule of 10, yakni 10 weeks, 10 gr% serta 10 pounds sebagai prasyarat
minimum operasi. ( maksudnya bayi dioperasi ketika usia sudah 10 minggu, kadae Hb
nya minimal 10 gr% dan beratnya 5 kilogram ).

Operasi yang pertama kali dikerjakan adalah operasi pembenahan bibir


(Labioplasty).Operasi kedua adalah penyatuan langit-langit rongga mulut (palatoplasty).
Operasi kedua ini disarankan untuk dilakukan sebelum usia 20-24 bulan. Karena pada
usia tersebut kemampuan bicara manusia normal berkembang hingga terbentuknya pusat
wicara di otak. Beberapa Ahli merekomendasikan usia yang paling tepat untuk operasi
kedua adalah 15-18 bulan. Operasi ketiga dalah pembenahan gigi geligi pada daerah
rahang atas yang bercelah tanpa tunas gigi. Operasi dilakukan dengan melakukan graft
gigi(penanaman gigi). Operasi ini dilakukan setelah gigi permanent sudah tumbuh.
Karenanya usia 8-9 tahun dinilai waktu yang tepat untuk operasi yang ketiga agar gigi
geligi hasil rekonstruksi dapat mencapai fungsi yang optimal
BAB III
PEMBAHASAN

Labiagnathopalatoschisis adalah suatu kelainan bawaan dan terdapat


celah/cacat pada langit-langit bibir akibat terganggunya fusi selama masa pertumbuhan
ikterus (kandungan). Bibir sumbing bisa terjadi karena saat ibu tersebut hamil, ibu kurang
asupan gizi dan juga karena ibu yang hamil mengkonsumsi rokok, alcohol, narkoba,
melakukan perkawinan sedarah, dsb.
Ada cara untuk mencegah bibir sumbing yaitu dengan menambah asupan gizi
dan asupan gizi yang utama adalah ibu hamil mengkonsumsi asam folat dan vitamin B.
Asam folat tidaklah susah dicari karena asam folat banyak terdapat pada tumbuh-
tumbuhan hijau tetapi bila sudah terlanjur (anak sudah lahir dan menderita bibir sumbing)
maka dapat juga dilakukan operasi plastik dengan merekonstruksi wajah bagi bayi yang
menderita bibir sumbing.
Bibir sumbing merupakan penyakit yang juga dapat diturunkan secara
herediter. Hal ini biasanya terjadi karena adanya mutasi gen atau kelainan kromosom
sehingga saat anak tersebut dilahirkan memilki gen atau kromosom yang tidak
semestinya. Adapun gen yangm mengatur dalam pembentukan bibir dan langit-langit
pada mulut yaitu gen IRF6 .
Pada bibir sumbing presentasi penurunan tidaklah besar. Persentasenya adalah
jika orang tua normal kemungkinan anak bibir sumbing adalah 4% dan jika salah satu
orang tua bibir sumbing kemungkinan anak bibir sumbing adalah 17%. Bibir sumbing
merupakan penyakit yang terpaut pada kromosom X. Hal ini menjadikan anak laki-laki
maupun perempuan dapat menerima penyakit ini.
Bayi yang menderita bibir sumbing akan mengalami kesulitan dalam
mengisap ASI terutama jika kelainannya mencapai langit-langit mulut. Jika demikian
pemberian ASI diberikan dengan sendok atau botol yang berlubang besar dengan posisi
bayi ditegakkan karena bayi yang tegak sangat membantu masuknya air susu hingga ke
kerongkongan.
BAB IV
SIMPULAN

1. Penyebab penyakit genetic ada 3 yaitu gangguan Mendel, penyakit congenital,


dan pewarisan multifactor.
2. Penyakit bibir sumbing disebabkan oleh genetic dan lingkungan.
3. Bibir sumbing dapat diperbaiki dengan operasi plastic oleh dokter-dokter bedah
plastic, THT, speech therapist (psikolog) dan dokter gigi.
4. Bibir sumbing adalah manifestasi berbagai syndrom.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonym. 2008. Bibir Sumbing. www.kesehatan-anak.com


2. Anonym. 2008. Bibir Sumbing. www.klikdokter.net
3. Anonim. 2008. Cleft Lip and Cleft Palate. www.familydoctor.org
4. Anonim. 2008. Cleft lip and palate. www.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai