Anda di halaman 1dari 68

MATA KULIAH MANUSIA DAN MASYARAKAT

INDONESIA

TUGAS ESAI KELOMPOK

ASAL USUL MANUSIA INDONESIA

Disusun oleh:

KELOMPOK 3 KELAS MMI B


PARALEL
Andhika Pratama
Akbar ​ ​ ​1606909675
Fidhela Rizka
Mayovie ​ ​ ​1606872174
Nadya Elisabeth
Hutahaean ​ ​1606871814
Naufal Viansa
Fadhlurrahman ​ ​1606910153

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2016
Dalam sejarah, tercatat bukti keberadaan
makhluk mirip manusia di wilayah Indonesia terbukti
dari penemuan fosil-fosil manusia purba Homo
Floriensis atau Homo Wajakensis. Sedangkan dalam
buku sejarah, manusia Homo Sapiens dikenal pada
abad ke-5 Masehi setelah ditemukannya bukti-bukti
tertulis berbentuk prasasti berbahasa Sansekerta dan
berhuruf Pallawa di Kalimantan. Namun sebenarnya
sejarah manusia Indonesia sudah dimulai jauh sebelum
itu, yaitu dari kedatangan manusia Indonesia yang
menempati wilayah Indonesia ​

​ ikarenakan tidak adanya bukti konkrit yang


D
menjelaskan asal mula sejarah manusia Indonesia,
maka yang ada hanyalah berupa teori-teori asal usul
manusia Indonesia. Teori yang paling dikenal adalah
yang mengatakan bahwa leluhur manusia Indonesia
berasal dari Cina Selatan tepatnya di daerah Yunnan.
Teori tersebut diperkenalkan oleh Robert Heine-
Geldern menunjukkan bahwa sejak lebih dari 4000-
2000 SM dari Yunan ke daerah Indonesia.

​ dapula teori-teori lain yang menyatakan bahwa


A
leluhur Indonesia memang sudah ada di Indonesia
sejak lama dan merupakan orang-orang Selatan.
Dikemukakan oleh Wilhelm Solheim, ia menyatakan
bahwa alih-alih datang dari utara, orang-orang Selatan
tersebut sudah tersebar di wilayah Selatan termasuk
Indonesia, dan mereka kemungkinan besar adalah
pedagang dan pelaut ulung. Teori ini didukung oleh
temuan terbaru yang menunjukkan bahwa terjadinya
migrasi besar-besaran orang Selatan ke penjuru sejak
10 ribu tahun yang lalu.

Istilah orang Indonesia perlu dibedakan dengan


warga negara Indonesia. Orang Indonesia atau pribumi
atau yang dalam bahasa Inggris disebut children of the
land adalah orang yang secara historis dan etnis
berasal dari orang-orang yang leluhurnya secara adat
dam turun menurun berasal dari wilayah-wilayah di
Indonesia dan memiliki kesamaan sosiobudaya dan
warisan etnis yang dianggap ‘asli’ dari Indonesia.

Sedangkan warga negara Indonesia adalah


konsep kewargangeraan yang dimiliki oleh semua
yang secara hukum termasuk warga negara Indonesia,
dalam WNI dapat juga mencakup golongan-golongan
demografis yang berasal dari luar wilayah Indonesia
seperti etnis Arab, India dan Tionghoa yang ada di
Indonesia. Keberadaan mereka sudah tercatat sejak
zaman kerajaan kuno Indonesia dan mereka datang ke
Nusantara untuk berdagang kemudian menetap dan
berintegrasi dengan penduduk asli Indonesia.

Orang Indonesia erat kaitannya dengan


keberagaman dan keanekaragaman yang ada
didalamnya, kemajemukan yang ada di Indonesia
tergambar dengan berbagai etnis, ras, budaya, agama,
bahasa yang beragam. Bahkan diantara dua etnis yang
secara fisik mirip dan secara geografis berdekatan
tempat tinggal pun akan banyak perbedaan yang dapat
ditemui. Contohnya orang etnis Sunda dan orang etnis
Jawa yang memiliki dialek bahasa sedikit berbeda dan
adat budaya yang berbeda.

Namun walaupun berbeda, masyarakat Indonesia


memiliki kesamaan ciri yang mempersatu mereka,
contohnya kebiasaan komunal atau hidup bersama.
Hal tersebut terlihat pada kebiasaan-kebiasaan
masyarakat adat di Indonesia yang hidup bersama dan
tumbuh semangat gotong royong diantara mereka.
Selain itu sifat yang relatif sama dan terdapat pada
banyak orang Indonesia adalah religius dan
mempercayai ajaran-ajaran kepercayaan., walaupun
memiliki kepercayaan yang berbeda-beda dan terlihat
pada sejarahnya bahkan sebelum datangnya agama-
agama besar, masyarakat adat Indonesia menganut
kepercayaan-kepercayaan lokal yang bercorak
animisme dan dinamisme.

Menjadi orang Indonesia bukanlah sebuah


pilihan, hal tersebut merupakan takdir yang harus kita
terima dan jalani. Sudah menjadi tanggungjawab kita
sebagai anggota masyarakat Indonesia untuk
memajukan dan mengharumkan nama bangsa
Indonesia sebagai anggota masyarakat tersebut.

Untuk menjadi orang Indonesia haruslah melalui


kelahiran, sedangkan untuk menjadi warga negara
Indonesia dapat diraih melalui naturalisasi atas dasar
ius soli dan ius sanguinis. Namun dalam hal norma,
menjadi orang Indonesia berarti mengadopsi nilai
yang sudah menjadi kebiasaan yang ada pada orang
Indonesia yaitu hidup komunal, gotong royong,
religius dan lain sebagainya. Dan bagi kelompok
kami, penting bagi kita menjadi orang Indonesia,
karena dilahirkan sebagai individu orang Indonesia
berarti kita memiliki tanggungan bersama untuk
memajukan bangsa Indonesia demi kebaikan diri kita
sendiri.

MATA KULIAH MANUSIA DAN MASYARAKAT


INDONESIA

TUGAS ESAI KELOMPOK

PANDANGAN HIDUP INDONESIA


Disusun oleh:

KELOMPOK 3 KELAS MMI B


PARALEL

Andhika Pratama
Akbar ​ ​ ​1606909675
Fidhela Rizka
Mayovie ​ ​ ​1606872174
Nadya Elisabeth
Hutahaean ​ ​1606871814
Naufal Viansa
Fadhlurrahman ​ ​1606910153

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2016

PANDANGAN HIDUP MANUSIA


INDONESIA

Sekelompok orang yang hidup bersama dalam


suatu ruang lingkup tertentu akan memiliki kesamaan
ciri dikarenakan mereka tumbuh, hidup, dan
berkembang bersama sehingga interaksi antar anggota
kelompok yang sama dan intensif dalam jumlah masif
akan menyebabkan terbentuk adanya kesamaan atau
kemiripan nilai atau kebiasaan. Namun, dalam
kenyataannya, pemikiran atau pandangan setiap orang
tidak mungkin akan sama persis antara satu orang
dengan orang yang lain. Contohnya saja pada
perumusan dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dalam sidang BPUPKI, para founding
father negara ini memiliki ide yang mirip namun
berbeda secara substansi mengenai dasar negara.
Begitu juga kasus yang sama pada golongan tua dan
golongan muda yang memiliki perbedaan pendapat
mengenai pemberian kemerdekaan dari Jepang atau
memproklamasikan kemerdekaan secara mandiri tanpa
bantuan dari pihak Jepang. Tentunya, dasar-dasar
pemikiran setiap pribadi walaupun ditanamkan oleh
nilai dan norma yang sama dalam lingkungannya
namun tetap saja bisa berbeda-beda dalam cara
mereka meresponi hal-hal fundamental tersebut.
Seperti pisau bermata dua, hal ini dapat menimbulkan
dampak positif dan negatif disaat yang bersamaan
pula. Berdampak positif, jika perbedaan pandangan
tersebut dapat diselesaikan secara damai dan
menciptakan suatu konsensus yang menyejahterakan
seluruh masyarakat dengan tidak menimbulkan
kerugian pada pihak-pihak tertentu, maka terjadilah
suatu integrasi. Namun, disaat yang bersamaan, jika
tidak dapat diselesaikan secara damai dan terjadi
kekerasan, hal ini dapat menimbulkan konflik yang
dapat merugikan masyarakat dalam jumlah besar, baik
secara finansial, psikologis, psikis, dan aspek lainnya.

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, Badudu-


Zain (2001:122;1624.) dijelaskan bahwa; “Wawasan
berasal dari kata mawas, yang berarti meneliti,
meninjau, mengamati, melihat atau memandang.
Wawasan dapat berarti juga sebagai pandangan atau
tinjauan. Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa,
wawasan kebangsaan adalah cara pandang suatu
bangsa terhadap prinsip-prinsip dasar kebangsaan
yang menjadi ciri atau identitas kepribadian bangsa
tersebut. Sehingga dengan berpedoman kepada cara
pandang yang menjadi prinsip dasar kebangsanya itu,
maka bangsa tersebut memiliki sikap dan jati diri
sesuai dengan nilai-nilai dasar yang dianutnya.

Setiap bangsa di dunia memiliki cara pandang


terhadap kebangsaan dan tanah airnya masing-masing,
dan cara pandang terhadap kebangsaannya itu
kemudian disebut sebagai wawasan kebangsaan.
Bangsa Indonesia memiliki wawasan kebangsaanya
sendiri yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Berdasarkan nilai-nilai tersebut bangsa Indonesia


memiliki cara pandang untuk melangkah ke depan
dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan
Kebangsaan pada hekekatnya merupakan suatu
pandangan atau cara pandang yang mencerminkan
sikap dan kepribadian bangsa Indonesia yang memiliki
rasa cinta tanah air, menjunjung tinggi kesatuan dan
persatuan, memiliki rasa kebersamaan sebagai bangsa
untuk membangun Indonesia menuju masa depan yang
lebih baik, di tengah persaingan dunia yang
globalistik, tanpa harus kehilangan akar budaya dan
nilai-nilai dasar Pancasila yang telah kita miliki.
Siswono (1996:17), mengemukakan bahwa: “Pada
masa ini kebutuhan untuk membahas wawasan
kebangsaan menjadi perlu. Sebagai bangsa yang
sangat heterogen dengan 250 bahasa daerah dan 17000
pulau, maka memantapkan wawasan kebangsaan
dalam arus globalisasi dan maraknya primordialisme
adalah hal yang penting”. Lebih lanjut Siswono
mengemukakan bahwa; “Semangat dan wawasan
kebangsaan menjadi penting untuk ditumbuh-
kembangkan, karena rasa kebangsaan sebagai
manifestasi dari rasa cinta pada tanah air, pada
gilirannya membangkitkan kesadaran kita akan arti
mahal dan bernilainya rasa kesatuan dan persatuan
bangsa ini (1996:17)”
Sebagai bangsa Indonesia, orang Indonesia
memandang diri mereka sebagai bangsa yang
heterogen. Tak sedikit yang masih menjunjung tinggi
unsur primordialisme, sehingga terkadang hal ini
menjadikan bentrokan satu sama lain dan
menimbulkan perpecahan. Maka dari itu, dibutuhkan
pengetahuan yang dapat membuka mata setiap
masyarakat mengenai semangat kebangsaan yang
difokuskan pada semangat nasionalisme dan semangat
patriotisme.
Bangsa Indonesia yang heterogen memiliki unsur
kolektif atau disebut juga kemasyarakatan sebagai
yang utama bukan dari segi unsur individualis. Hal ini
salah satunya yang membedakan dengan orang-orang
Barat yang menjunjung tinggi unsur individual
sehingga menjadikan mereka menjadi orang yang
individualisme. Disana, manusianya telah
memperkembangkan dirinya menjadi individu yang
sedemikian rupa, oleh karenanya unsur
kemasyarakatan menjadi terdesak. Sehingga ada
dorongan untuk mengembangkan unsur
kemasyarakatan.

Orang Indonesia memiki ciri khas religius, yakni


takut dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
nilai-nilai agama terintegrasi dalam norma kehidupan
orang Indonesia. Bahkan setelah Indonesia meraih
kemerdekaan, nilai tersebut dicantumkan dan
diabadikan dalam Pancasila sila pertama yang
berbunyi ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’. Sebelum
datangnya agama-agama besar pun, masyarakat
Indonesia telah menganut sistem agama berupa
Animisme dan Dinamisme yang menggambarkan
bahwa orang Indonesia memiliki hubungan yang
intensif dengan nilai-nilai ketuhanan dari masa ke
masa. Orang Indonesia juga merupakan sebuah
masyarakat yang suka saling membantu. Hal tersebut
tergambarkan dalam budaya gotong royong, walaupun
sekarang ini jarang kita temukan di kota-kota besar
kegiatan gotong royong yang masih diterapkan di
dalam masyarakat.

Kerap kali masyarakat yang sudah ada di kota-


kota besar terpengaruh dengan budaya Barat yang
individualis karena sudah terlena dengan teknologi
dan pola pikir serta gaya hidup yang melekat pada diri
masing-masing, seakan-akan sekarang ini kita menjadi
khatam dengan westernisasi bukan hanya globalisasi.
MATA KULIAH MANUSIA DAN MASYARAKAT
INDONESIA

TUGAS ESAI KELOMPOK

KEMAJEMUKAN MASYARAKAT INDONESIA

Disusun oleh:

KELOMPOK 3 KELAS MMI B


PARALEL
Andhika Pratama
Akbar ​ ​ ​1606909675
Fidhela Rizka
Mayovie ​ ​ ​1606872174
Nadya Elisabeth
Hutahaean ​ ​1606871814
Naufal Viansa
Fadhlurrahman ​ ​1606910153

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2016
KEMAJEMUKAN MASYARAKAT INDONESIA

Kemajemukan yang ada di Indonesia tergambar


bahkan dari kondisi fisik wilayah Indonesia yang
berbentuk kepulauan. Kepulauan Indonesia diapit oleh
dua dataran benua luas yang dahulu menyatu dengan
pulau Indonesia. Kondisi tersbut melahirkan
perbedaan iklim, cuaca, persebaran makanan, flora,
dan fauna. Keberagaman hayati itulah yang menjadi
salah satu yang melatar belakanginya keberagaman
atau kemajemukan bangsa Indonesia.

Kemajemukan bangsa Indonesia dapat mudah


terlihat dari persebaran bentuk fisik tubuh yang
berbeda-beda, orang Jawa memiliki perawakan yang
berbeda dengan orang-orang dari Maluku atau Nusa
Tenggara Timur. Keberagaman juga dapat dilihat dari
bahasa yang digunakan, budaya yang dianut,
persebaran agama, hukum adat yang berlaku, dan lain
sebagainya. Setelah Indonesia merdeka, para pendiri
negara Indonesia menetapkan Bhineka Tungga Ika
sebagai motto republik yang baru ini sebagai sarana
pemersatu perbedaan. Diambil dari bahasa Sansekerta,
dan memiliki kaitan dengan Kerajaan Majapahit.

Kemajemukan tersebut tentu bersifat dinamis sesuai


keadaan pada masyarakat, di zaman yang modern dan
semakin mudahnya mobilitas manusia, kemajemukan
Indonesia tidak lagi berasal asli dari Indonesia, namun
juga ada kemajemukan dari warga asing yang diluar
Indonesia, misalnya diaspora dari Afrika, Arab, India,
Tionghoa, atau negara-negara ASEAN yang
memperkaya keberagaman di Indonesia dengan
membawa budaya mereka masing-masing.

Keragaman Indonesia dapat dianalogikan sebagai


pisau bermata dua, hal tersebut bisa menjadi harta
anugerah, bisa juga menjadi malapetaka. Para pendiri
negara sejak lama telah sadar dengan adanya
keragaman ini, perlu dibentuk aksi nyata agar
mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika yang harapannya
dapat menjadi kekuatan ‘pengikat’ bangsa. Namun,
nyatanya keberagaman kita nampaknya dapat
membawa konflik di dalam negara kita. Bhinneka
Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda, tetapi tetap
satu malah disalahkaprahkan menjadi pemaksaan
keseragaman yang menekan kelompok minoritas
menjadi seragam dengan yang mayoritas (Bowen
1986; Warren 1990). Saling adu kekuatan antar
anggota kelompokpun terjadi, seperti kerusuhan yang
terjadi di Sampit atau Ambon. Banyak juga kelompok-
kelompok yang fanatik dan merasa sebagai kelompok
yang eksklusif. Kelompok-kelompok ini yang hanya
mementingkan kepentingan pribadi dan golongan saja.
Kelompok mayoritas merasa kepentingan merekalah
yang harus dinomor satukan. Hal-hal ini dapat
menjadikan Indonesia yang terpecah-belah yang tentu
merupakan, sebuah petaka besar bagi negara Indonesia
bagai bom yang dapat meledak sewaktu-waktu.

Namun hal tersebut bukannya tidak bisa


dihindari, dengan banyaknya keberagaman di dalam
bangsa kita ini, diperlukan rasa toleransi dan
solidaritas sejak dini yang dapat mendorong kita untuk
saling memahami dan mempunyai rasa saling
memiliki. Dengan rasa saling memiliki ini, kita diajak
untuk tumbuh dan mempertahankan persatuan, serta
kesatuan bangsa.. Maka untuk mewujudkan semua itu,
kita harus membuat perbedaan budaya, suku, agama,
dan ras menjadi anugerah dan membuatnya menjadi
kekuatan pendorong perekat persatuan nasional.
Sehingga tercapai tatanan hidup Bhineka Tunggal Ika
yang harmonis, yang tentu akan mendorong potensi
bangsa dan negara Indonesia. Karena dengan
keberagaman tersebut jika terkelola akan melahirkan
potensi-potensi sepertin potensi ekonomi melalui
pariwisata, dan lain-lain.

Seperti yang sudah kita semua ketahui, tentu


kemajemukan dan keberagaman yang ada di Indonesia
menjadi potensi yang besar. Jika dikelola dengan
benar, potensi dalam keberagaman tersebut tentu akan
bermanfaat besar bagi keseluruhan bangsa Indonesia.
Salah satu cara mengelolanya adalah melestarikan
budaya-budaya bangsa dengan mendirikan cagar
budaya atau wilayah reservasi untuk budaya tertentu.
Menjaga wilayah cagar budaya/ reservasi dapat
menjadi tujuan wisata budaya yang menarik, seperti
yang pemerintah Indonesia lakukan terhadap wilayah
suku Baduy, desa Baliem di Papua, Tana Toraja,
Flores. Dari pariwisata tersebut tentu selain
menghasilnya ekonomi yang baik juga mendorong
pelestarian budaya.

Selain keberagaman budaya, keberagaman agama


dan pandangan hidup pun memiliki potensi yang dapat
bermanfaat jika dikelola dengan baik. Keberagaman
agama dan pola pikir dapat memperkaya argumen dan
pola pandang dalam menentukan arah berjalannya
bangsa Indonesia, pariwisata keagamaan juga dapat
menambah devisa negara. Sehingga pada akhirnya jika
dikelola dengan baik oleh pemerintah, dan juga
didukung dengan semangat dan pengelolaan dari kita
sendiri masyarakat, keberagaman dan kemajemukan
kita dapat menjadi alat dan sarana menuju Indonesia
yang semakin baik.

MATA KULIAH MANUSIA DAN MASYARAKAT


INDONESIA

TUGAS ESAI KELOMPOK


MASYARAKAT HUKUM INDONESIA

Disusun oleh:

KELOMPOK 3 KELAS MMI B


PARALEL

Andhika Pratama
Akbar ​ ​ ​1606909675
Fidhela Rizka
Mayovie ​ ​ ​1606872174
Nadya Elisabeth
Hutahaean ​ ​1606871814
Naufal Viansa
Fadhlurrahman ​ ​1606910153

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2016

Negara-bangsa atau yang biasa disebut dengan


nation-state adalah tipe negara yang menggabung
entitas politik suatu negara dengan entitas
kultur/budaya/adat sebuah bangsa. Sehingga dalam
negara tersebut unsur adat istiadat/budaya yang
dimiliki oleh bangsa dala negara tersebut menjadi
terasosiasi dengan kehidupan bernegara.
Dikarenakan tiap bangsa memiliki karakteristik
yang berakar dari budaya dan adat istiadat yang ada
dalam masyarakat tersebut maka dalam menjalankan
aspek kehidupan perlu dilandasi dengan jati diri
masyarakat tersebut dalam hal ini adalah adat istiadat
yang ada dalam masyarakat tersebut. Sistem hukum
nasional tidak harus murni berdasarkan nilai adat
masing-masing, terutama pada zaman modern dengan
globalisasi saat ini, tiap bangsa melakukan interaksi
antar satu sama lain sehingga saling mempengaruhi
dalam sistem hukum nasionalnya, Sehingga sistem
hukum nasional yang ada bersifat umum dan mirip di
tiap-tiap bangsa namun memiliki cerminan masyarakat
masing-masing didalamnya.

Indonesia merupakan negara yang sangat majemuk,


secara etnis dan linguistik
bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku
dan ras yang masing-masing mengembangkan dan
memiliki identitas kultur dan adat istiadarnya masing-
masing. Masyarakat adat Toraja di Sulawesi memiliki
perbedaan nilai-nilai yang fundamental dengan
masyarakat adat Pasundan di Jawa Barat, atau
masyarakat adat di Ternate pasti berbeda dengan
masyarakat adat Gayo di Sumatera. Hal tersebut
menimbulkan pertanyaan bagaimana sebuah negara
Indonesia mengakomodir itu semua dan memiliki
sistem hukum nasionalnya sendiri?

Sebelum mencapai kemerdekaan, Indonesia sebagai


jajahan Belanda, sistem hukum nasional Indonesia
mendapatkan pengaruh yang sangat besar dari sistem
hukum Belanda. Sehingga setelah Indonesia mencapai
kemerdekaan politik, para pendiri bangsa ingin
membuat aspek kehidupan politik, sosial, ekonomi dan
budaya dalam kehidupan berbangsa bernegara di
Indonesia lepas dari pengaruh luar dan memiliki aspek
kehidupannya sendiri yang berdasarkan dengan jati
diri Indonesia.
Sistem hukum nasional Indonesia sendiri diperlukan
agar sebagai sebuah negara-bangsa Indonesia yang
majemuk, kita dapat tumbuh menadi masyarakat yang
maju dan sejahtera dengan nilai-nilai milik kita sendiri
yang ada dan tumbuh berkembang bersama kita. Salah
satunya caranya dengan membuat sistem hukum
nasional Indonesia sendiri yang berdasarkan dengan
adat jati diri bangsa Indonesia yang beragam, sehingga
tercipta sistem hukum nasional Indonesia yang sesuai
dengan keadaan negara-bangsa Indonesia.

Kemajemukan yang ada di Indonesia dapat menjadi


rintangan dalam proses pembentukan negara-bangsa,
namun hal tersebut bukan berarti penghalang.
Masyarakat Indonesia yang majemuk dapat
membentuk suatu bentuk negara-bangsa yang
mengakomodir semua anggota masyarakat Indonesia.
Karena walaupun berbeda-beda bahasa, budaya,
maupun pandangan hidup, menurut Ter Haar, suatu
society terutama di Indonesia selalu berkaitan dengan
interaksi unit sosial dengan lingkungannya, juga
masyarakat Indonesia memiliki ikatan serasa dan
sepenanggungan yang kuat, rasa memiliki leluhur
yang sama yang menyebabkan ada rasa kebersamaan.

​ ntuk menjembatani perbedaan tersebut, dalam


U
membangun negara-bangsa, diperlukan identitas baru
yang menyamakan semua anggota masyarakat
Indonesia yang berbeda tersebut, lahirlah konsep
bangsa Indonesia, dimana manusia Indonesia dapat
lagi menyebut dirinya tidak sebagai bangsa Jawa atau
bangsa Maluku, melainkan dengan identitas pemersatu
yang baru. Dengan begitu bentuk negara yang cocok
dan sesuai untuk Indonesia adalah bentuk negara
kesatuan/ unitary state dengan memberikan derajat
otonomi yang sesuai. Dimana dengan bentuk tersebut
semua unsur pembentuk bangsa Indonesia dapat
menjadi satu dan lebih aman dari ancaman
perpecahan.

Dan tentu saja di dalam negara-bangsa Indonesia,


suatu sistem hukum nasional yang tunggal diperlukan.
Tetapi sistem hukum nasional tersebut harus dapat
mengakomodir perbedaan dan kemajemukan yang
nyatanya ada di bangsa Indonesia. Sebagai contohnya,
dalam sistem hukum nasional sekarang yang berlaku
di Indonesia dapat dilihat adanya unifikasi hukum
perdata berupa hukum perkawinan yang berlaku bagi
seluruh bangsa Indonesia, tidak ada pembedaan antara
golongan-golongan dalam masyarakat Indonesia.
MATA KULIAH MANUSIA DAN MASYARAKAT
INDONESIA

TUGAS ESAI KELOMPOK

PANCASILA

Disusun oleh:
KELOMPOK 3 KELAS MMI B
PARALEL

Andhika Pratama
Akbar ​ ​ ​1606909675
Fidhela Rizka
Mayovie ​ ​ ​1606872174
Nadya Elisabeth
Hutahaean ​ ​1606871814
Naufal Viansa
Fadhlurrahman ​ ​1606910153

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2016
Saat mempersiapkan kemerdekaan Indonesia,
BPUPKI atau yang disebut Dokuritsu Junbi Coosakai
mengadakan pertemuan untuk membahas dasar negara
untuk Indonesia merdeka kelak. Berbagai tokoh
menyampaikan pidato dan pendapatnya, termasuk
Soekarno, Muh. Yamin dan lain-lain. Sehingga pada
tanggal 1 Juni 1945 lahirnya rancangan suatu dasar
negara untuk Indonesia yang merdeka. Pancasila
berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang
berarti prinsip, sehingga Pancasila dapat diartikan
sebagai sebuah ideologi dasar negara Indonesia.
Soekarno menyebutkan Pancasila berbeda dengan
penemuan Marx, atau perdebatan para pendiri
Amerika Serikat. Dikarenakan Pancasila berasal dari
nilai norma yang sudah ada dalam masyarakat
Indonesia yang kemudian dipositifkan dalam
Pancasila.

Menurut kami, dengan dimanifetasikannya


Pancasila yang juga menjadi dasar atas konstitusi dan
tercantum pada pembukaan konstitusi, membuktikan
bahwa Pancasila telah termaktub, sehingga segala
bentuk aktivitas pengembangan hukum nasional harus
berdasarkan nilai-nilai yang termuat dalam Pancasila
sebagai norma dasar negara (Meuwissen, 2007).
Pancasila yang disepakati menjadi sumber dari segala
sumber hukum akan menjiwai seluruh tatanan hukum
nasional. Bahkan tidak hanya tatanan hukum, menurut
kami, Pancasila lebih luasnya menjiwai pandangan
hidup bangsa atau Weltanschauung. Hal tersebut bisa
terjadi karena Pancasila itu sendiri merupakan bentuk
nilai ideal yang sudah ada di masyarakat Indonesia.

Jika dilihat dari perkembangan sistem hukum


Indonesia sejak reformasi dan melalui empat kali
amandemen, dapat dilihat perbedaan karakteristik
perundang-undangan yang ada di Indonesia, namun
Pancasila selalu menjadi pegangan penting dalam
perubahan tersebut karena Pancasila merupakan
kesepakatan pertama penyangga konstitualisme dan
atas hasil konsensus bangsa Indonesia yang selama
UUD 1945 masih menjadi konstitusi kita maka
kedudukan Pancasila sebagai dasar-dasar nilai
filosofis bangsa. Sehingga menurut kami dilihat dari
fungsinya Pancasila lebih merupakan suatu norma
dasar yang filosofis yang juga berkaitan dengan
Weltanschauung, dibandingkan sebuah ideologi.

Namun bagi kelompok kami, Pancasila sangatlah


penting. Pancasila merupakan fondasi dari apa yang
sekarang ada disekitar kita, baik itu negara Indonesia,
bangsa Indonesia, maupun nilai-nilai serta tatanan
hidup yang ada. Keberadaan itu semua bersandar
kepada adanya Pancasila. Sehingga Pancasila memjadi
suatu hal yang sangat fundamental dalam
berjalanannya kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

MATA KULIAH MANUSIA DAN MASYARAKAT INDONESIA

TUGAS ESAI TIM PENYAJI

UUD 1945

Disusun oleh:

Andhika Pratama Akbar ​ ​1606909675


Fidhela Rizka Mayovie ​ ​ ​1606872174
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
PARALEL
DEPOK
2016

Konstitusi adalah suatu prinsip dasar yang secara


umum mengatur sebuah organisasi negara dan
biasanya tertulis. Juga sebagai dasar hukum suatu
negara. Dari segi bahasa istilah konstitusi berasal dari
kata constituer (Prancis) yang berarti membentuk.
Maksudnya yaitu membentuk, menata, dan menyusun
suatu negara. Demikian pula dalam bahasa Inggris
kata constitutedapat berarti mengangkat, mendirikan
atau menyusun. Dalam bahasa Belanda, istilah
konstitusi dikenal dengan sebutan gronwet yang
berarti undang-undang dasar. Istilah konstitusi pada
umumnya menggambarkan keseluruhan sistem
ketatanegaraan suatu negara. Sistem itu berupa
kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau
memerintah negara. Peraturan-peraturan tersebut ada
yang tertulis sebagai keputusan badan yang berwenang
dan ada yang tidak tertulis yang berupa kebiasaan
dalam praktik penyelenggaraan negara. Dengan
demikian, pengertian konstitusi sampai dewasa ini
dapat menunjuk pada peraturan ketatanegaraan baik
yang tertulis maupun tidak tertulis..

Konstitusi juga bisa diartikan dalam dua, yaitu


pengertian konstitusi dalam arti luas dan dalam arti
sempit. Dalam arti luas, merupakan suatu keseluruhan
aturan dan ketentuan dasar (hukum dasar yang
meliputi hukum dasar tertulis dan hukum dasar tidak
tertulis yang mengatur mengenai suatu pemerintahan
yang diselenggarakan di dalam suatu negara; Dalam
arti sempit, merupakan undang-undang dasar, yaitu
suatu dokumen yang berisi aturan-aturan dan
ketentuan-ketentuan yang bersifat pokok dari
ketatanegaran suatu negara Pengertian Konstitusi
dalam arti luas yang dikemukakan oleh Bolingbroke,
bahwa pengertian konstitusi dalam arti luas adalah
keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau
hukum dasar. Seperti halnya hukum pada umumnya
dimana hukum dasar tidak selalu berupa dokumen
tertulis. Hukum dasar dapat berdiri dari unsur-unsur
tertulis atau tidak tertulis atau dapat juga merupakan
campuran dari dua unsur tersebut. Pengertian
Konstitusi dalam arti sempit yang dikemukakan oleh
Lord Bryce, bahwa pengertian konstitusi dalam arti
sempit adalah piagam dasar atau UUD, yaitu suatu
dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar
negara. UUD 1945, Konstitusi Amerika Serikat 1787,
Konstitusi Prancis 1789, dan Konstitusi Konfederasi
Swiss 1848 merupakan contohnya. Jadi, Pengertian
konstitusi dalam arti sempit adalah sebagian dari
hukum dasar yang merupakan satu dokumen tertulis
yang lengkap.
Konstitusi berguna untuk banyak aspek terutama
dalam membuat sebuah hukum karena konstitusi
adalah sebuah dasar hukum atau patokan dari semua
hukum yang ada. Diantaranya adalah fungsi atau guna
konstitusi: Membatasi atau mengendalikan kekuasaan
penguasa agar dalam menjalankan kekuasaannya tidak
sewenang-wenang terhadap rakyatnya, Memberi suatu
rangka dan dasar hukum untuk perubahan masyarakat
yang dicita-citakan dalam tahap berikutnya, Sebagai
landasan penyelenggaraan negara menurut suatu
sistem ketatanegaraan tertentu yang dijunjung tinggi
oleh semua warga negaranya, baik penguasa maupun
rakyat (sebagai landasan struktural), Konstitusi
berfungsi membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak
terjadinya kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh
pemerintah agar hak-hak bagi warga negara
terlindungi dan tersalurkan (konstitusionalisme),
Konstitusi berfungsi sebagai piagam kelahiran suatu
negara (a birth certificate of new state), Konstitusi
berfungsi sebagai sumber hukum tertinggi, Konstitusi
berfungsi sebagai alat yang membatasi kekuasaan,
Konstitusi berfungsi sebagai identitas nasional dan
lambing, dan Konstitusi berfungsi sebagai pelindung
hak asasi manusia dan kebebasan warga suatu negara.

Jenis-jenis Konstitusi di dunia – dunia ini ada dua


bentuk negara yang sangat terkenal, yaitu negara
federal dan negara kesatuan. Kedua bentuk negara ini
memiliki bentuk konstitusi yang berbeda satu sama
lain. Berikut ini konstitusi di negara dengan ideologi
liberal dan komunis. Negara liberal bersumberkan
pada paham liberalisme. Liberalisme menekankan
kebebasan manusia sebagai individu untuk dapat
mengembangkan seluruh potensi dan kemampuannya.
Pemerintahan di negara liberal sangat memberi
kebebasan kepada warganya sehingga negara tidak
ikut campur dalam urusan individu. Oleh karena itu,
konstitusi negara liberal sangat memberi jaminan
kebebasan dan hak asasi warga negara. Konstitusi atau
undang-undang dasar yang dianut oleh negaranegara
Barat yang umumnya berpaham liberal, misalnya
Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan terutama
negara-negara di kawasan Eropa Barat. Komunisme
merupakan paham politik yang menekankan pada
kepemilikan dan menentang kebebasan individu.
Pemerintahan negara komunis mengendalikan seluruh
aspek kehidupan masyarakat, contohnya: adanya
pelarangan terhadap kepemilikan individu. Negara-
negara komunis yang sekarang masih ada, contohnya:
Cina, Cuba, Korea Utara, dan Vietnam. Komunisme
bertujuan mewujudkan masyarakat komunis dengan
negara sebagai alatnya. Masyarakat komunis adalah
masyarakat yang sama, tidak ada perbedaan kelas atau
lapisan sosial, bebas dari keterikatannya pada
kepemilikan individu, tidak ada eksploitasi,
penindasan dan penyiksaan. Dalam masyarakat
komunis inilah, negara dipakai sebagai alat atau
sarana. Untuk itu, negara memiliki kekuasaan besar
untuk menguasai segala aspek kehidupan.

Ciri-ciri konsititusi (UUD) pada negara komunis


adalah sebagai berikut:

1. Undang-undang dasar memberi kekuasaan yang


besar kepada penguasa (negara) untuk
menyelenggarakan segenap aspek kehidupan
bernegara.
2. Undang-undang dasar membatasi dan menekan
hak-hak warga negara. Konstitusi (undang-
undang dasar) negara komunis mempunyai
fungsi, yaitu: mencerminkan kemenangan-
kemenangan yang berhasil dicapai dalam
perjuangan kea rah tercapainya masyarakat
komunis; merupakan catatan formal dan legal
dari kemajuan yang telah dicapai; memberi dasar
hukum bagi untuk perubahan masyarakat yang
dicita-citakan dalam tahap-tahap perkembangan
menuju masyarakat komunis.

Undang-undang dasar 1945 (UUD 1945) merupakan


hukum dasar yang tertulis dan memuat dasar dan garis
besar hukum dalam penyelenggaraan negara UUD
1945 adalah produk hukum yang disusun oleh Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) dan kemudian ditetapkan oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18
Agustus 1945. Pada saat ini UUD 1945 telah
mengalami empat kali amandemen (pengubahan) yang
dilakukan oleh MPR. Sistematika UUD 1945 terdiri
atas pembukaan dan batang tubuh. Batang tubuh
terdiri atas 16 bab 37 pasal dengan 36 pasal tambahan,
3 pasal aturan perlaihan dan 2 pasal aturan tambahan.
Pasal-pasal dalam UUD 1945 memuat aturan-aturan
pokok bernegara dan dijabarkan kembali dengan
peraturan lain yang lebih rendah. UUD 1945
menempati kedudukan tertinggi sebagai hukum di
Negara Indonesia.

Sebagai calon sarjana hukum atau ahli hukum tentu


saja UUD 1945 sangat penting bagi pekerjaan kami
kelak. Karena UUD 1945 adalah sebuah konstitusi
NKRI yang semua hukum mengacu pada UUD 1945.
Karena itulah pekerjaan apapun yang akan kami
jalankan nanti pasti akan sangat berkaitan dengan
UUD 1945. Karena jika nanti kita sebagai ahli hukum
haruslah mengerti apa yang menjadi dasar hukum di
Indonesia. Jika tidak mengerti apa dasar hukum
Indonesia pasti juga kita tidak akan bisa menjalani
pekerjaan dengan baik.

MATA KULIAH MANUSIA DAN


MASYARAKAT INDONESIA
TUGAS ESAI TIM PEMBANDING
UUD 1945
Disusun oleh:

Naufal Viansa
Fadhlurrahman ​1606910153 ​
Nadya Elizabeth
Hutahaean ​1606872174

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2016
Banyak pendapat para ahli yang mendefinisikan
pengertian konstitusi. Namun, sebenarnya pengertian
konstitusi tidak dapat dirumuskan secara pasti karena
setiap ahli merumuskan pengertiannya menurut cara
pandangnya masing-masing. Hal ini dapat dibuktikan

saat E.C.S. Wade dan K.C. Wheare F.B.E memiliki


pendapat yang berbeda dalam mengemukakan arti
konstitusi. Menurut E.C.S, pengertian konstitusi
adalah suatu naskah yang memaparkan rangka dan
tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan
suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja
badan-badan tersebut. Sedangkan, K.C. Wheare F.B.E.
berpendapat bahwa istilah konstitusi pada umumnya
dipergunakan untuk menunjuk pada seluruh peraturan
mengenai ketatanegaraan suatu negara yang secara
keseluruhan akan menggambarkan sistem
ketatanegaraan.

Pada umumnya, konstitusi diartikan sebagai dasar


dari segala peraturan perundang-perundangan yang
berlaku dan diaplikasikan untuk menjalani suatu
pemerintahan. Dengan adanya konstitusi, maka
apabila ingin dibuatnya suatu peraturan perundang-
undangan maka hal-hal yang terkait di dalamnya
tidaklah sahih apabila melanggar ataupun melanggar
konstitusi yang sudah ditetapkan. Oleh karena itu,
badan legislatif selaku lembaga yang berwenang untuk
membuat undang-undang haruslah teliti dalam
merancang serta membuat suatu perundang-undangan,
begitu pula halnya berlaku kepada lembaga eksekutif
yang berwenang untuk mengusulkan rancangan
undang-undang (RUU) kepada DPR. Bila ditilik
dalam dua arti, maka konstitusi memiliki dua
pengertian yang dapat dibedakan menjadi luas dan
sempit.
Pengertian Konstitusi dalam arti luas yang
dikemukakan oleh Bolingbroke, bahwa pengertian
konstitusi dalam arti luas adalah keseluruhan dari
ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar. Seperti
halnya hukum pada umumnya dimana hukum dasar
tidak selalu berupa dokumen tertulis. Hukum dasar
dapat berdiri dari unsur-unsur tertulis atau tidak
tertulis atau dapat juga merupakan campuran dari dua
unsur tersebut.
Apabila dalam arti sempit yang dikemukakan oleh
Lord Bryce, bahwa pengertian konstitusi dalam arti
sempit adalah piagam dasar atau UUD, yaitu suatu
dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar
negara. UUD 1945, Konstitusi Amerika Serikat 1787,
Konstitusi Prancis 1789, dan Konstitusi Konfederasi
Swiss 1848 merupakan contohnya. Jadi, pengertian
konstitusi dalam arti sempit adalah sebagian dari
hukum dasar yang merupakan satu dokumen tertulis
yang lengkap.
Undang-Undang Dasar merupakan hukum tertinggi
dimana kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dijalankan sepenuhnya menurut UUD. UUD
memberikan pembagian kekuasaan (separation of
power) kepada 6 Lembaga Negara dengan kedudukan
yang sama dan sejajar, yaitu Presiden, Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD),
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkamah
Agung (MA), dan Mahkamah Konstitusi (MK). UUD
sangatlah cocok bagi negara Indonesia ini mengapa?
Karena sesuai dengan kenyataannya UUD 1945,
dibuat memang diperuntungkan untuk Indonesia
dengan situasi dan kondisi yang sudah ada. Dan juga
selama Ini indonesia merdeka, tidak ada masalah
dengan penerimaan maupun kinerja dan fungsi dari
sebuah konstitusi bernama UUD 1945 ini sehingga
dapat disimpulkan kalau UUD cocok dengan negara
Indonesia.
Undang-undang Dasar 1945 yang merupakan
konstitusi negara Indonesia menjadi sangatlah penting
dalam menjalaankan tindaklaku kita saat kita bekerja
kelak karena dalam pasal-pasalnya. Pokok-pokok
pikiran tersebut meliputi suasana kebathinan dari
UUD Negara Indoensia. Pokok-pokok pikiran ini
mewudujudkan cita-cita hukum(Rechtsidee) yang
menguasai hukum dasar negara, baik hukum yang
tertulis, (undang-undang dasar) maupun hukum yang
tidak tertulis.
Dari penguraian diatas UUD sebagai pokok pikiran
berperan sebagai sumber dari pikiran itu sendiri.
Seorang ahli hukum tentu membawa bekal teori dari
sekolah hukum yang telah ia jalani. Dan teori-teori ini
akan diterapkan dalam ladang hukum yang salah
satunya mengolah dan menafsirkan UUD itu sendiri,
dalam hal ini UUD dapat kita artikan sebagai suatu
‘kitab suci’ dimana kita mengambil nilai-nilai
pedoman dan ajaran dari dalamnya untuk kita
implementasikan dalam praktik penegakkan hukum
sebagaimana dimaksud menjadi tugas dari ahli hukum
itu sendiri.

Di dunia ini ada dua bentuk negara yang sangat


terkenal, yaitu negara federal dan negara kesatuan.
Kedua bentuk negara ini memiliki bentuk konstitusi
yang berbeda satu sama lain. Apabila konstitusi di
tersebut berideologi liberal, maka sumbernya ada pada
paham liberalisme. Liberalisme menekankan
kebebasan manusia sebagai individu untuk dapat
mengembangkan seluruh potensi dan kemampuannya.
Pemerintahan di negara liberal sangat memberi
kebebasan kepada warganya sehingga negara tidak
ikut campur dalam urusan individu. Oleh karena itu,
konstitusi negara liberal sangat memberi jaminan
kebebasan dan hak asasi warga negara. Konstitusi atau
undang-undang dasar yang dianut oleh negaranegara
Barat yang umumnya berpaham liberal, misalnya
Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan terutama
negara-negara di kawasan Eropa Barat.
Namun, lain halnya dengan konstitusi yang ada
pada negara berideologi komunis
Komunisme merupakan paham politik yang
menekankan pada kepemilikan dan menentang
kebebasan individu. Pemerintahan negara komunis
mengendalikan seluruh aspek kehidupan masyarakat,
contohnyaadanya pelarangan terhadap kepemilikan
individu. Negara-negara komunis yang sekarang
masih ada, contohnya Cina, Cuba, Korea Utara, dan
Vietnam.
Komunisme bertujuan mewujudkan masyarakat
komunis dengan negara sebagai alatnya. Masyarakat
komunis adalah masyarakat yang sama, tidak ada
perbedaan kelas atau lapisan sosial, bebas dari
keterikatannya pada kepemilikan individu, tidak ada
eksploitasi, penindasan dan penyiksaan. Dalam
masyarakat komunis inilah, negara dipakai sebagai
alat atau sarana. Untuk itu, negara memiliki kekuasaan
besar untuk menguasai segala aspek kehidupan.
Ciri-ciri konsititusi (UUD) pada negara komunis
adalah undang-undang dasar tersebut memberi
kekuasaan yang besar kepada penguasa (negara) untuk
menyelenggarakan segenap aspek kehidupan
bernegara. Kemudian, undang-undang dasar
membatasi dan menekan hak-hak warga negara.
Konstitusi (undang-undang dasar) negara komunis
mempunyai fungsi, yaitu: mencerminkan
kemenangan-kemenangan yang berhasil dicapai dalam
perjuangan ke arah tercapainya masyarakat komunis;
b) merupakan catatan formal dan legal dari kemajuan
yang telah dicapai; c) memberi dasar hukum bagi
untuk perubahan masyarakat yang dicita-citakan
dalam tahap-tahap perkembangan menuju masyarakat
komunis.
Undang-Undang Dasar merupakan hukum tertinggi
dimana kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dijalankan sepenuhnya menurut UUD. UUD
memberikan pembagian kekuasaan (separation of
power) kepada 6 Lembaga Negara dengan kedudukan
yang sama dan sejajar, yaitu Presiden, Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD),
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkamah
Agung (MA), dan Mahkamah Konstitusi (MK). UUD
sangatlah cocok bagi negara Indonesia ini mengapa?
Karena sesuai dengan kenyataannya UUD 1945,
dibuat memang diperuntungkan untuk Indonesia

dengan situasi dan kondisi yang sudah ada. Dan juga


selama Ini indonesia merdeka, tidak ada masalah
dengan penerimaan maupun kinerja dan fungsi dari
sebuah konstitusi bernama UUD 1945 ini sehingga
dapat disimpulkan kalau UUD cocok dengan negara
Indonesia.
Undang-undang Dasar 1945 yang merupakan
konstitusi negara Indonesia menjadi sangatlah penting
dalam menjalaankan tindaklaku kita saat kita bekerja
kelak karena dalam pasal-pasalnya. Pokok-pokok
pikiran tersebut meliputi suasana kebathinan dari
UUD Negara Indoensia. Pokok-pokok pikiran ini
mewudujudkan cita-cita hukum(Rechtsidee) yang
menguasai hukum dasar negara, baik hukum yang
tertulis, (undang-undang dasar) maupun hukum yang
tidak tertulis.
Dari penguraian diatas UUD sebagai pokok pikiran
berperan sebagai sumber dari pikiran itu sendiri.
Seorang ahli hukum tentu membawa bekal teori dari
sekolah hukum yang telah ia jalani. Dan teori-teori ini
akan diterapkan dalam ladang hukum yang salah
satunya mengolah dan menafsirkan UUD itu sendiri,
dalam hal ini UUD dapat kita artikan sebagai suatu
‘kitab suci’ dimana kita mengambil nilai-nilai
pedoman dan ajaran dari dalamnya untuk kita
implementasikan dalam praktik penegakkan hukum
sebagaimana dimaksud menjadi tugas dari ahli hukum
itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
1. M.S.Faridy. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
2. http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?
page=web.Berita&id=11776#.V_3HCNwSodU,
diakses pada Rabu 5 Oktober 2016 12:05
3. http://www.lintasjari.com/pkn-jenis-jenis-konstitusi-
di-dunia/
4. http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-
tujuan-jenis-fungsi-konstitusi.html
MATA KULIAH MANUSIA DAN MASYARAKAT
INDONESIA

TUGAS ESAI KELOMPOK

WAWASAN NUSANTARA

Disusun oleh:

KELOMPOK 3 KELAS MMI B


PARALEL

Andhika Pratama
Akbar ​ ​ ​1606909675
Fidhela Rizka
Mayovie ​ ​ ​1606872174
Nadya Elisabeth
Hutahaean ​ ​1606871814
Naufal Viansa
Fadhlurrahman ​ ​1606910153
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2016

WAWASAN NUSANTARA

Seorang individu dalam tumbuh kembangnya


dipengaruhi pengaruh eksternal yaitu berupa
pergaulan sekitarnya. Tentu saja orang yang hidup
dalam latar geografik, klimatik dan ekologi yang
sama akan memiliki kemiripan dalam menjalankan
hidup dan memahami hidup. Menggunakan logika
yang sama, tentu saja jika ada orang yang
berkembang pada lingkungan geografik, klimatik
dan ekologi yang berbeda tentu akan memiliki
pemahaman berbeda dalam hidup, gaya hidup, tata
bahasa dan sikap perilaku tentu akan berbeda.
Masyarakat yang hidup di daerah salju seperti suku
Eskimo, tentu memiliki ciri sifat yang berbeda
dengan masyarakat Barbar di gurun Sahara di
Afrika Utara.
Gambar 1. Letak Indonesia pada Peta Dunia.

​ alam peta dunia, negara Indonesia sebagai


D
negara kepulauan terletak pada posisi silang dimana
kepulauan Indonesia diapit oleh dua benua dan dua
samudera. Indonesia diapit oleh benua Asia di barat
laut dan benua Australia di tenggara, juga samudera
Hindia di tenggara dan samudera Pasifik di timur laut.
Kondisi geografis Indonesia tidak hanya dilihat secara
fisik saja, namun hal tersebut juga memiliki arti dalam
persepsi dan aspirasi bangsa yang tergambar pada
identitas bangsa. Dimana bangsa Indonesia
menganggap dirinya sebagai bangsa maritim karena
situasi geografisnya yang merupakan negara
kepulauan.

​ etak geografis secara fisiknya juga memberikan


L
dampak yang besar bagi bangsa Indonesia, posisi
silang tersebut memberikan letak strategis kepada
Indonesia karena menjadi tempat lewat dan
singgahnya kapal, sehingga menciptakan peluang
ekonomi. Selain itu, banyak juga peluang-peluang
seperti tambak budidaya ikan, perikanan, transportasi
laut, pariwisata seperti berlayar, diving, pantai-pantai
indah, juga peluang ekonomi pertambangan laut, dan
lain-lain.

​Namun hal tersebut perlu diimbangi dengan

pembangunan infrastruktur laut seperti pelabuhan dan


sistem ASL ( Archipelagic Sea-lane Passage). Karena
sebagai negara yang dominan di kawasan Asia
Tenggara dan dibandingkan dengan negara-negara
besar lainnya seperti Amerika, Cina dan India,
Indonesia memiliki domain khusus yaitu sebagai
negara maritim
Tak dipungkiri lagi status Indonesia sebagai
negara kepulauan, bahkan berdasarkan aturan hukum
laut internasional atau UNCLOS, Indonesia sudah
terkategori sebagai negara kepulauan. Sebagai bangsa
maritime yang hidup pada negara kepulauan, laut
menjadi bagian yang integral dalam masyarakat. Laut
menjadi rumah sekaligus bagian yang tak terpisahkan
dari masyarakat. Walaupun manusia hidup di atas
pulau dan kini mayoritas kegiatan ekonomi dan
bernegara terpusat di daratan, tetapi Indonesia sebagai
negara kepulauan tidak bisa dilepaskan dari laut,
sehingga saat ini Indonesia dapat dibilang merupakan
pulau-pulau yang dikelilingi lautan. Pulau sebagai
tempat dan pusat kegiatan manusia dikelilingi oleh
laut yang menggambarkan jati diri bangsa Indonesia
sebagai bangsa maritim. Jika dikaji secara historis,
dahulu Indonesia dapat dibilang merupakan lautan
yang ditaburi pulau. Karena keadaan pulau yang saat
itu yang masih kalah pentingnya dengan laut
Contohnya mungkin masyarakat Indonesia dahulu,
seperti masyarakat Bugis yang melakukan perjalanan
ke pantai utara Australia dan berkontak dengan suku
Aborigin Australia. Mereka merupakan pelaut ulung
yang hidup di daerah pesisir. Mereka juga bernelayan
dan berdagang
MATA KULIAH MANUSIA DAN MASYARAKAT
INDONESIA

TUGAS ESAI KELOMPOK

KETAHANAN NASIONAL

Disusun oleh:

KELOMPOK 3 KELAS MMI B


PARALEL

Andhika Pratama
Akbar ​ ​ ​1606909675
Fidhela Rizka
Mayovie ​ ​ ​1606872174
Nadya Elisabeth
Hutahaean ​ ​1606871814
Naufal Viansa
Fadhlurrahman ​ ​1606910153
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2016

KETAHANAN NASIONAL

Setiap bangsa dan negara dalam kehidupan


berbangsa dan bernegara memiliki cita-cita yang ingin
diwujudkan dalam dunia nyata, hal tersebut berfungsi
sebagai penentuan arah tujuan nasional. Namun dalam
merealisasikan hal tersebut bukan sesuatu yang mudah
karena dalam mencapainya suatu bangsa akan
dihadapi dengan permasalahan baik positif ataupun
negatif yang memaksa bangsa tersebut untuk mencari
solusinya. Permasalahan tersebut bisa datang dari luar
atau dalam negeri. Kemampuan, kekuatan,
ketangguhan, dan keuletan sebuah bangsa
melemahkan dan/atau menghancurkan setiap
tantangan , ancaman, rintangan dan gangguan disebut
Ketahanan Nasional.

​ angsa
B dan negara Indonesia yang
memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus
1945 tidak luput dari permasalahan tersebut, sejak
kemerdekaan hingga sekarang Indonesia menghadapi
permaalahan dalam ketahanan nasionalnya, seperti
dalam mempertahankan kemerdekaan selama agresi
militer Belanda, pemberontakan-pemberontakan
DI/TII, G30SPKI, masuknya ideologi-ideologi yang
bertentangan dari Pancasila yakni Komunisme dan
radikal Islam, dan permasalahan lainnya. Apalagi
dilihat dari situasi geopolitik dan geostrateginya,
Indonesia berada di posisi yang rawan terhadapt
instabilitas nasional karena rawan terjadi perebutan
dan persaingan pengaruh baik dalam maupun luar
negeri.

​ etahanan nasional mencakup dan meliputi


K
kehidupan nasional yang beraspek alamiah dan
beraspek sosial. Aspek alamiah mencakup kondisi
geografis Indonesia, keadaan SDA, dan keadaan
SDM. Sedangkan aspek sosial meliputi ideologi,
politik, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan.
Ketahanan nasional juga memiliki hubungan dan
pengaruh pada aspek ideologi, aspek politik, aspek
ekonomi, aspek sosial budaya, dan aspek pertahanan.

Serta keberhasilan Indonesia untuk


mempertahankan dan memiliki ketahanan nasionalnya
bergantung pada kesadaran setiap warga negara
Indonesia untuk memiliki semangat perjuangan untuk
mempertahankan Indonesia dan memiliki kesadaran
serta kepedulian terhadap aspek-aspek politik,
ekonomi, sosial budaya dan sebagainya pada
kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga untuk
mengetahui berapa lama Indonesia akan bertahan
hidup adalah sesuai dengan keadaan bangsa Indonesia
dalam menghadapi permasalahannya. Jika bangsa
Indonesia mampu dan kompeten dalam menjawab
permasalahan bangsa maka Indonesia tentu akan
berjaya dan bertahan hidup lama, namun jika bangsa
Indonesia gagal dan tidak mampu maka yang terjadi
adalah hal yang sebaliknya. Namun menurut kami,
Indonesia sudah berjalan sejauh ini dan kami yakin
bahwa bangsa Indonesia memiliki kemampuan untuk
menghadapi permasalahan yang ada dan akan datang
agar Indonesia akan tetap lestari dan bertahan lama.

​ ntuk memastikan kelangsungan hidup bangsa


U
Indonesia, menurut kelompok kami, kita harus
memastikan kestabilan dan keajegan dalam kehidupan
bangsa tetap lestari kita harus menanamkan rasa cinta
terhadap tanah air, meningkatkan rasa memiliki
terhadap nilai luhur bangsa yaitu Pancasila dan
Kebhinekaan. Karena kelangsungan hidup bangsa
Indonesia bergantung pada nilai-nilai tersebut, jika
nilai tersebut tidak ada lagi maka keberlangsungan
hidup bangsa Indonesia mungkin terus berlanjut tapi
kehilangan jati diri ke-‘Indonesia’nya

Selain itu, sebagai warga negara Indonesia kita


telah hidup dan tinggal di negara ini atas sumber daya
alam dan juga jasa-jasa yang telah di berikan negara
ini sehingga kita seharusnya peduli dan memiliki rasa
tanggung jawab menjaga keberlangsungan Indonesia.
Bagaimanapun kita harus ikut mempertahankan
keutuhan negara ini dari berbagai ancaman dan
gangguan yang akan mengganggu keberlangsungan
Indonesia karena negara ini diperjuangkan tidak hanya
dengan sekedar usaha melainkan oleh usaha tumpah
darah para pahlawan yang berjasa membebaskan
Indonesia dari belenggu kepentingan negara asing
yang mengancam keberlangsungan Indonesia. Kita
sebagai warga negara yang sekarang hidup dan
menikmati apa yang tersedia di negara ini seharusnya
bersyukur dan berpikir untuk membalaskan apa yang
telah diberikan negara ini kepada kita sehingga sampai
saat ini kita dapat hidup dengan keadaan seperti yang
bebas dari ancaman dan gangguan.

​Minimal kita dapat mengahargai usaha-usaha


para pahlawan dengan menghargai dengan menjaga
dan membantu membela negara ini bisa dalam melalui
upaya bermasyarakat sehari-hari, bernegara,
berkeluarga, dan hal-hal kecil yang dapat kita mulai
dilingkungan kita sehari-hari dengan baik yang lebih
lengkapnya telah dijelaskan di atas. Ancaman dan
gangguan yang terjadi tidak serta-merta hanya
menganggu tetapi kelak akan benar-benar dapat
menghilangkan negara Indonesia yang tentunya kita
dapat rasakan pentingnya negara ini jika tidak kita
sadari sejak dini. Berbagai bentuk dari ancaman
tersebut mungkin belum dirasakan secara jelas, namun
dalam jangka panjang ancaman ini jika tidak disadari
dan di tindak lanjuti akan secara langsung merugikan
kita. Sehingga sangat penting untuk peka, peduli, dan
sigap tindak terhadap ancaman-ancaman sekecil
apapun.

Jika ditelaah kembali jika suatu saat negara ini


akan benar-benar hilang akankah jauh lebih baik dari
pada apa yang kita rasakan seperti sekarang? Budaya,
kebiasaan, makanan, keluarga, kerabat, dan lainnya
akan hilang dan tidak akan kembali. Tanah air ini
menurut kami tidak akan terlupakan hingga akhir
hayat karena Indonesia merupakan tempat tinggal
yang sudah seperti rumah yang jika kita pindah ke
tempat lainnya atau bahkan negara ini hilang tidak
akan dapat tergantikan karena apapun yang
menggantikannya tidak pernah dapat menghilangkan
apa yang kita rasakan selama ini atau tidak akan sama
rasanya.
MATA KULIAH MANUSIA DAN MASYARAKAT
INDONESIA

TUGAS ESAI KELOMPOK

PERGAULAN ANTARBANGSA

Disusun oleh:

KELOMPOK 3 KELAS MMI B


PARALEL

Andhika Pratama
Akbar ​ ​ ​1606909675
Fidhela Rizka
Mayovie ​ ​ ​1606872174
Nadya Elisabeth
Hutahaean ​ ​1606871814
Naufal Viansa
Fadhlurrahman ​ ​1606910153

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2016

Indonesia merupakan bagian dari masyarakat


dunia. Oleh karena itu, Indonesia terlibat secara aktif
dalam lembaga-lembaga internasional. Dalam
lembaga-lembaga internasional, Indonesia
menunjukkan peran aktifnya. Indonesia. Melalui
organisasi-organisasi tersebut peran Indonesia dalam
dunia internasional sangat besar. Contoh peran aktif
Indonesia dalam hubungan internasional antara lain
Indonesia menjadi salah satu negara yang
mempelopori terlaksananya Konferensi Asia Afrika
1955 dan terbentuknya Organisasi Non Blok.

1. Konferensi Asia Afrika (KAA)


Indonesia merupakan pemrakarsa penyelenggaraan
Konferensi Asia-Afrika (KAA). KAA adalah
pertemuan antara negara-negara Benua Asia dan
Benua Afrika. Pada waktu itu, negara-negara tersebut
kebanyakan baru merdeka. Negara-negara tersebut
berkumpul untuk menghasilkan beberapa kesepakatan.
KAA diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat. KAA
merupakan salah satu wujud Politik Bebas-Aktif
Indonesia dalam tingkat internasional. KAA
merupakan salah satu upaya mewujudkan perdamaian
dunia. Konferensi Asia-Afrika diawali oleh
Konferensi Colombo, di Colombo, ibukota negara Sri
Lanka pada tanggal 28 April- 2 Mei 1954. Konferensi
ini mempertemukan lima pemimpin negara Asia, yaitu
Pandit Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India), Sir
John Kotelawala (Perdana Menteri Sri Lanka), Moh.
Ali Jinnah (Perdana Menteri Pakistan), U Nu (Perdana
Menteri Burma/Myanmar), dan Ali Sastroamidjojo
(Perdana Menteri Indonesia). Konferensi Colombo ini
menghasilkan beberapa kesepakatan. Salah satunya
adalah kesepakatan untuk menyelenggarakan
Konferensi Asia-Afrika (KAA). Indonesia disepakati
menjadi tuan rumah konferensi tersebut. Sebelum
KAA dilaksanakan, tanggal 28-31 Desember 1954
diadakan sebuah pertemuan persiapan di Bogor.
Konferensi ini dihadiri oleh wakil dari lima negara
yang hadir pada Konferensi Colombo sebelumnya.
Dalam pertemuan inilah waktu dan tempat
pelaksanaan KAA disepakati. KAA diselenggarakan di
Bandung, Jawa Barat, tanggal 18-24 April 1955.
Konferensi ini dihadiri oleh 23 negara Asia dan 6
negara Afrika. Anggota konferensi dari Asia adalah
Indonesia, India, Burma, Pakistan, Sri Lanka, Cina,
Jepang, Vietnam Utara,Vietnam Selatan, Laos,
Kamboja, Thailand, Filipina, Nepal, Afganistan, Iran,
Irak, Yordania, Turki, Syria, Saudi Arabia, dan
Yaman.

Adapun negara-negara dari Benua Afrika adalah


Mesir, Ethiopia, Libya, Sudan, Liberia, dan Pantai
Emas (sekarang Ghana). KAA menjadi pusat
perhatian dunia saat itu. Indonesia pun tidak lepas dari
perhatian dunia karena menjadi tuan rumah.
Konferensi Asia-Afrika menghasilkan beberapa
keputusan penting. Beberapa keputusan penting yaitu
memajukan kerja sama antarnegara di kawasan Asia
dan Afrika dalam bidang sosial, ekonomi, dan
kebudayaan, menyerukan kemerdekaan Aljazair,
Tunisia, dan Maroko dari penjajahan Prancis,
menuntut pengembalian IrianBarat (sekarang Papua)
kepada Indonesia dan Aden kepada Yaman dan
menentang diskriminasi dan kolonialisme; dan ikut
aktif dalam mengusahakan danmemelihara
perdamaian dunia. Selain beberapa keputusan penting
tersebut, Konferensi Asia-Afrika juga mencetuskan
Dasasila Bandung atau disebut juga Bandung
Declaration. Dasasila Bandung berisi 10 prinsip, yaitu
menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-
tujuan serta asas-asas yang termuat dalam Piagam
PBB, menghormati kedaulatan dan integritas teritorial
semua bangsa, mengakui persamaan semua suku
bangsa dan persamaan semua bangsa besar maupun
kecil yaitu dengan tidak melakukan intervensi atau
campur tangan persoalan dalam negerinegara lain,
menghormati hak-hak setiap bangsa untuk
mempertahankan diri secara sendirian atau kolektif,
sesuai dengan Piagam PBB yang berisi tidak
mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan
kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari
salah satu negara besar dan tidak melakukan tekanan
terhadap negara lain, tidak melakukan tindakan-
tindakan atau ancaman-ancaman agresi terhadap
keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain,
menyelesaikan segala perselisihan internasional
dengan jalan damai, sesuai dengan Piagam PBB,
,emajukan kepentingan bersama dan kerja sama,
menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban
internasional.

2. Peran Indonesia dalam PBB


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United
Nations (UN) adalah organisasi yang menghimpun
negara-negara di dunia. Tujuannya adalah untuk
mewujudkan perdamaian dunia dan kerja sama
antarnegara anggota. PBB didirikan pada 28 Juni
1945, tidak lama setelah Perang Dunia II berakhir.
PBB. didirikan oleh empat negara besar, yaitu
Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan Cina. PBB
dibentuk untuk membuat tatanan dunia menjadi lebih
baik dan lebih damai, terbebas dari peperangan dan
permusuhan. Organisasi ini bermarkas di kota New
York, Amerika Serikat. Semua negara yang menjadi
anggota PBB memiliki kedudukan yang sama. Negara
besar maupun kecil, baik kaya atau miskin, semuanya
memiliki hak dan kewajiban yang sama bagi
terciptanya perdamaian dunia. Pada tanggal 28
September 1950 Indonesia resmi diterima sebagai
anggota PBB, dan tercatat sebagai anggota yang ke-
60. Banyak manfaat yang diperoleh bangsa Indonesia
semenjak menjadi anggota PBB. Berbagai bantuan
dan jasa baik PBB telah dinikmati bangsa Indonesia,
yaitu PBB turut berperan menyelesaikan pertikaian
Indonesia-Belanda dalam perang Kemerdekaan (1945-
1950) dengan mengirimkan KTN dan UNC, PBB
berjasa menyelesaikan pengembalian Irian Barat ke
pangkuan RI dengan mengirim misi UNTEA, PBB
banyak memberikan bantuan dalam bidang ekonomi,
sosial, dan budaya melalui IMF, IBRD, UNESCO,
WHO dan sebagainya. Ketika konfrontasi Indonesia
dan Malaysia berlangsung, Malaysia dicalonkan
sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
Indonesia jelas tidak menyetujui pencalonan itu.
Selanjutnya, Malaysia terpilih sebagai anggota tidak
tetap Dewan Keamanan PBB. Akhirnya, sebagai
protes sejak 7 Januari 1965 presiden Soekarno
menyatakan Indonesia keluar dari PBB. Peristiwa
keluarnya Indonesia dari PBB merupakan puncak
keterkucilan Indonesia dari pergaulan Internasional.

Sejak keluar dari keanggotaan PBB, Indonesia praktis


terkucil dari pergaulan Internasional. Menyadari
adanya kerugian itu, maka Indonesia memutuskan
untuk masuk kembali menjadi anggota PBB. Pada
tanggal 28 September 1966 kembali masuk menjadi
anggota PBB juga sebagai anggota yang ke-60.
Tindakan Indonesia ini mendapat dukungan dari
Aljazair, Filipina, Jepang, Mesir, Pakistan, dan
Thailand.
Sebagai anggota PBB, Indonesia turut serta dalam
segala program PBB, khususnya mengenai upaya
perdamaian dunia. Partisipasi aktif dan peran yang
pernah dilakukan bangsa Indonesia dalam program
PBB, di antaranya dengan mengirimkan Pasukan
Garuda I (1957) sebagai pasukan pemelihara
perdamaian PBB untuk menyelesaikan Perang Arab-
Israel, mengirimkan Pasukan Garuda II dan III (1960)
sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB untuk
menyelesaikan perang saudara di Kongo,
mengirimkan Pasukan Garuda IV dan V (1973)
sebagai pasukan pengawas gencatan senjata di
Vietnam, mengirimkan Pasukan Garuda VI (1973),
VII (1974), dan VIII (1975) sebagai pasukan
pemelihara perdamaian PBB dalam Perang Arab-
Israel, mengirimkan Pasukan Garuda IX (1988)
sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB dalam
Perang Irak–Iran, mengirimkan Pasukan Garuda X
(1990) sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB
untuk mengawasi Pemilu di Namibia, mengirimkan
Pasukan Garuda XI (1990) sebagai pasukan
pemelihara perdamaian PBB dalam Perang Irak–Iran,
mengirimkan Pasukan Garuda XII (1992) sebagai
pasukan pemelihara perdamaian PBB dalam konflik
Kamboja, mengirimkan Pasukan Garuda XIII (1992)
sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB di
Somalia, mengirimkan Pasukan Garuda XIV (1993)
sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB di
Bosnia.

3. Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok


Gerakan Non-Blok merupakan gerakan untuk tidak
memihak salah satu blok kekuatan di dunia. Gerakan
ini diikuti oleh sejumlah Negara termasuk Indonesia.
Indonesia bukan saja sebagai negara anggota, tetapi
juga pendirinya. Setelah Perang Dunia II berakhir
dunia terbagi menjadi dua blok, yakni Blok Barat dan
Blok Timur. Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika
berpaham Liberal. Sementara Blok Timur yang
dipimpin oleh Uni Soviet berpaham Komunis. Kedua
blok tersebut saling berlawanan karena perbedaan
paham tersebut. Agar menjadi semakin kuat, tiap-tiap
blok mencari sekutu sebanyak- banyaknya.

Ada negara-negara yang memilih bersikap netral.


Negara- negara tersebut tidak mau memihak salah satu
blok. Di antara negara- negara netral ini adalah
Indonesia, India, Mesir, Ghana, serta Yugoslavia. Atas
inisiatif pemimpin lima negara ini terbentuklah sebuah
organisasi yang disebut Gerakan Non-Blok (GNB)
atau Non-Aligned Movement (NAM).
Pemimpin kelima negara tersebut antara lain Soekarno
(Presiden Indonesia), Pandit Jawaharlal Nehru
(Perdana Menteri India), Gamal Abdel Naser
(Presiden Mesir), Josep Broz Tito (Presiden
Yugoslavia), dan Kwame Nkrumah (Presiden Ghana),
Gerakan Non-Blok didirikan pada tanggal 1
September 1961. Gerakan ini diilhami oleh Dasasila
Bandung yang disepakati pada Konferensi Asia Afrika
tahun 1955.

Bagi saya pribadi, peranan Indonesia sudah cukup


memuaskan karena Indonesia telah dan telah melewati
berbagai macam perjanjian diplomasi dengan negara-
negara lain serta membuahkan kontribusi bagi negara-
negara lain. Bukan hanya dalam segi bebas saja
namun juga aktif ikut serta melaksanakan ketertiban
dunia.

Penting bagi Indonesia untuk memainkan peranan


yang lebih dalam dunia internasional, Karena
Indonesia dengan segala yang ada di dalamnya baik
secara geopolitik maupun demografis merupakan
negara yang berpotensi. Indonesia negara dengan
penduduk terbanyak ke empat di dunia, negara
demokrasi terbesar ketiga di dunia, negara muslim
terbesar di dunia, Indonesia mampu untuk berkiprah
lebih di dunia internasional. Apalagi semangat
internasionalisme tercantum dalam tujuan negara
Indonesia yang tertera pada preamble konstitusi
Indonesia yaitu Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 yang berbunyi “ikut serta dalam perdamaian
dunia”. Hal tersebut memberikan landasan
konstitusional untuk Indonesia aktif dalam usaha
perdamaian internasional.

​ ktif dalam dunia internasional juga akan


A
membantu Indonesia untuk menyampaikan dan
memperjuangkan kepentingannya di kancah
internasional. Belum lagi aktif dalam dunia Indonesia
akan menunjukkan bahwa Indonesia memiliki
pengaruh di dunia. Kebijakan luar negeri Indonesia
yang bebas-aktif juga mengizinkan Indonesia untuk
aktif berkiprah di dunia internasional.

Menurut kelompok kami dilihat dari kondisi


Indonesia sekarang cara meningkatkan yang baik
adalah dengan meningkatkan kualitas hidup Indonesia
itu sendiri Karena tanpa kualitas bangsa Indonesia
yang baik maka tidak akan banyak berkontribusi untuk
dunia dan umat manusia seluruhnya apalagi perihal
ekonomi dan SDA karena Indonesia sendiri kaya akan
Sumber Daya Alam akan tetapi dikelola dengan
tangan yang salah yang dimana malah memperburuk
lalu Ekonomi pun dan Sumber Daya Manusia harus
dikelola dengan baik seperti yang kalian tau Indonesia
memegang TOP 5 didunia dengan jumlah penduduk
terbanyak sehingga akan lebih baik jika Indonesia bisa
meningkatkan kualitas SDM merek ayang melimpah
tersebut dan mislanya sebagai pusat
maritime,penjualan bahan baku untuk dunia dl masih
banyak sekali yang bisa Indonesia sumbangsih untuk
dunia dan umat manusia keseluruhan.
MATA KULIAH MANUSIA DAN MASYARAKAT
INDONESIA

TUGAS ESAI KELOMPOK

PEMBANGUNAN EKONOMI

Disusun oleh:

KELOMPOK 3 KELAS MMI B


PARALEL

Andhika Pratama
Akbar ​ ​ ​1606909675
Fidhela Rizka
Mayovie ​ ​ ​1606872174
Nadya Elisabeth
Hutahaean ​ ​1606871814
Naufal Viansa
Fadhlurrahman ​ ​1606910153
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2016

PEMBANGUNAN EKONOMI

Menurut Baldwin dan Meijer, pembangunan ekonomi


adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan riil
perkapita penduduk suatu negara meningkat dalam
jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem
kelembagaan. Kegiatan yang dilakukan negara
Indonesia adalah utamanya untuk mendorong
pertumnuhan dan perkembangan ekonomi agar dapat
mengembangkan kemampuan masyarakat untuk
memenuhi basic needs, meningkatkan rasa harga diri
masyarakat, dan kemamouan masyarakat untuk
memilih. Sudah sejak lama Indonesia disebut sebagai
developing country with emerging economy, namun
gelar tersebut tidak segera berubah atau stagnan.
Padahal pada tahun 1960an negara Korea Selatan
memiliki PDB perkapita yang sama dibawah
Indonesia, namun saat ini PDB per kapita Korea
Selatan lebih besar 10 kali lipat dari Ghana. Hal
tersebut menegaskan bahwa seharusnya Indonesia
sudah bisa meraih gelar developed economy with
advanced economy. Perasaan kami tentu kami tetap
menghargai bahwa sebagai negara berkembang tetap
ada perkembangan yang terjadi di Indonesia hingga
saat ini, namun kami tetap yakin bahwa seharusnya
Indonesia bisa lebih baik dari ini.

Aspek yang mendorong terjadinya hal seperti ini yaitu


kurang berkualitasnya SDM yang dimiliki Indonesia,
Kondisi politik Indonesia yang tidak stabil pada akhir
masa Orde Baru, dan penerapan hukum yang tidak
baik sehingga muncul tindakan pidana yang
merugikan perekonomian negara seperti korupsi.

Pertumbuhan ekonomi merupakan gambaran pada


suatu kedaan ekonomi pada suatu negara, tentunya hal
tersebut berbanding lurus dengan tingkat konsumsi
yang ada pada suatu masyarakat tersebut.
Pertumbuhan ekonomi juga menggambarkan proses
perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik
selama periode tertentu, juga sebagai proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan
indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Oleh
karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin
tinggi angka pertumbuhan ekonomi yang ada pada
Indonesia, dan dicatatkan pula dengan kondisi yang
ada, maka menurut kelompok kami menjadi sangat
memungkinkan bagi rakyat Indonesia untuk mencapai
taraf konsumsi massal yang tinggi pula, karena dengan
adanya suatu gambaran mengenai kapabilitas
pertumbuhan ekonomi yang sedang bergerak naik,
maka penduduk Indonesia akan mendapat gambaran
bahwa negara Indonesia sedang di dalam keadaan
ekonomi yang sehat dan dilatarbelakangi pula oleh
kenaikan pendapatan nasional, sehingga tingkat
konsumsi massal pun ikut serta bergerak naik.

Pertumbuhan ekonomi hanyalah sebuah saranan untuk


mencapai tujuan dari Ekonomi Indonesia itu sendiri,
yang sebenarnya focus Indonesia sendiri ada pada
beberapa factor penting yang harus diutus oleh
Indonesia itu sendrii seperti, pananggulangan
kemiskinan, pengembangan sIstem ekonomi
kerakyatan, pembangunan stabilitas ekonomi
internasional. Lalu tujuan Indonesia lah selanjutnya
yang kita fokuskan.
Pembangunan nasional diarahkan pada tujuan berikut:

a. Tujuan Jangka Pendek, yaitu meningkatkan taraf


hidup, kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat
yang semakin adil dan merata serta meletakkan
landasan yang kuat untuk tahap pembangunan
berikutnya.

b. Tujuan Jangka Panjang, yaitu mewujudkan suatu


masyarakat adil dan makmur yang merata,
material dan spiritual berdasarkan Pancasila di
dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang merdeka, bersatu dan
berkedaulatan rakyat dalam suasana peri
kehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib,
dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia
yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.

Sehingga menurut kelompok kami pertumbuhan


Ekonomi Indonesia sendiri adalah sebuah sarana
karena tujuan tujuan diatas dibutuhkan pertumbuhan
ekonomi yang baik dan juga memadai.
MATA KULIAH MANUSIA DAN MASYARAKAT
INDONESIA

TUGAS ESAI KELOMPOK

KESEJAHTERAAN SOSIAL

Disusun oleh:

KELOMPOK 3 KELAS MMI B


PARALEL

Andhika Pratama
Akbar ​ ​ ​1606909675
Fidhela Rizka
Mayovie ​ ​ ​1606872174
Nadya Elisabeth
Hutahaean ​ ​1606871814
Naufal Viansa
Fadhlurrahman ​ ​1606910153
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2016

​KESEJAHTERAAN SOSIAL

Menurut kami, kesejahteraan itu kondisi dimana


masyarakat terpenuhi kebutuhannya sehingga dapat
berfungsi dan hidup dengan baik dan dapat meraih
potensi terbaiknya. Indonesia sebagai negara yang
memiliki tujuan untuk mensejahterakan rakyatnya,
usaha untuk menyejahterakan rakyat tertanam
dalam tujuan negara dan UUD 1945. Usaha tersebut
juga tertanam dalam UU. No. 11 tahun 2009 yang
menyebutkan keseahteraan sosial adalah kondisi
dimana terpenuhinya kebutuhan material, spiritual,
dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan
mampu mengembangkan diri sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya. Ada 5 musuh
kesejahteraan sosial yang dikemukakan oleh
William Beverige, yaitu Kemiskinan (Poverty),
Kondisi buruk (Squalor), Penyakit (Disease),
Ketidakpedulian (Ignorance), dan Pengangguran
(idleness).

Menurut UU. No.11 tahun 2009 juga


menyebutkan bahwa penyelenggaraan kesejahteraan
sosial merupaakan usaha yang harus diupayakan
secara terarah dan berkelanjutan oleh pemerintah,
baik pemerintah pusat maupun daerah, dan
masyarakat secara luas yang juga mencakup
pengusaha. Didalamnya mencakup usaha
rehabilitasi sosial, perlindungan sosial,
pemberdayaan sosial, jaminan sosial. Adapula cara
untuk mengukur kesejahteraan sosial yaitu melalui
peringkat Human Development Index (HDI report)
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi berarti
menunjukkan bahwa terdapat meningkatnya
produktivitas yang dapat memberikan kekuatan
ekonomi yang kuakepada negara tersebut. Dengan
kekuatan ekonomi yang kuat, negara dapat lebih
banyak melakukan usaha-usaha pemakmuran rakyat
seperti membangunan lebih banyak sekolah, mendanai
jaminan sosial/ healthcare dan lain sebagainya. Hal
tersebut menunjukkan adanya hubungan antara
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan
kesejahteraan yang lebih baik. Namun hubungan
tersebut tidak terjadi secara langsung, karena
pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak langsung
berakibat dengan terhadap naiknya kesejahteraan dan
taraf hidup masyarakat.

Berbagai kelompok orang yang tergolong miskin


menjadi miskin karena berbagai penyebab dan alasan
yang berbeda. Devereux (2002) membagi determinan
penyebab kemiskinan ke dalam tiga kelompok yakni,
pertama, produktivitas rendah - ketidakcukupan
pendapatan atas upaya kerja dan minimnya
kepemilikan dan utilisasi input-input produktif; kedua,
kerentanan (vulnerability) resiko dan konsekuensi atas
turunnya pendapatan dan konsumsi; dan ketiga,
ketergantungan (dependency) - ketidakmampuan
untuk menghasilkan pendapatan akibat
ketidakmampuan untuk bekerja.

Kemiskinan yang disebabkan oleh produktivitas


rendah dapat diatasi dengan kebijakan intervensi yang
ditujukan untuk meningkatkan pendapatan dalam
bentuk program peningkatan produktivitas, sementara
itu, kerapuhan dalam pendapatan kaum miskin dapat
diatasi dengan kebijakan jaringan pengaman sosial
jangka pendek baik dalam bentuk tunai atau bahan
makanan, upaya perbaikan sistem pendapatan, atau
penciptaan kesempatan dalam memperoleh
pendapatan. Terakhir, kemiskinan yang disebabkan
oleh ketergantungan akibat ketidakmampuan fisik,
mental, usia lanjut, kebijakan yang tepat adalah
dengan membangun sistem kesejahteraan sosial
(social welfare) antara lain melalui program semacam
bantuan tunai langsung.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan jika mengacu


kepada sumber diatas yaitu bahwa kemiskinanlah yang
disebabkan oleh produktivitas rendah, bukan
sebaliknya. Ketika produktivitas suatu negara yang
terwujud dalam lingkup lapangan kerja para tenaga
kerjanya menunjukkan angka yang rendah, maka hal
itu berbanding lurus dengan minimnya pemasukan
yang dapat diterima bagi negara itu sendiri, sehingga
dibutuhkanlah berbagai macam upaya untuk
penyamarataan kesempatan lapangan kerja yang
tersebar ke seluruh penjuru di negara kita, Indonesia,
demi terwujudnya pemberantasan angka kemiskinan.
MATA KULIAH MANUSIA DAN MASYARAKAT
INDONESIA

TUGAS ESAI KELOMPOK

PEREMPUAN DAN ANAK

Disusun oleh:

KELOMPOK 3 KELAS MMI B


PARALEL

Andhika Pratama
Akbar ​ ​ ​1606909675
Fidhela Rizka
Mayovie ​ ​ ​1606872174
Nadya Elisabeth
Hutahaean ​ ​1606871814
Naufal Viansa
Fadhlurrahman ​ ​1606910153

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2016
PEREMPUAN DAN ANAK

Indonesia sebagai negara berkembang, negara


dengan mayoritas penduduk beragama Islam di Asia
Tenggara, dan negara yang sangat erat hubungan
antara masyarakat dengan adat, terlepas dari status
tersebut, memiliki track record yang cukup baik
terhadap kesetaraan antara pria dan wanita.
Dibandingkan dengan negara-negara maju yang
menjunjung tinggi HAM, Indonesia termasuk negara
yang pernah memiliki kepala negara wanita, yaitu
Presiden ke-5 Indonesia, Ibu Megawati, sebagai
perbandingan, Amerika Serikat dan Prancis belum
pernah memiliki pemimpin wanita. Pahlawan nasional
maupun tokoh daerah pun cukup banyak yang berjenis
kelamin wanita, seperti R.A. Kartini, Cut Nyak Dien,
Rasuna Said, dan lain sebagainya. Hal tersebut
menunjukkan bahwa di Indonesia yang notabenya
negara dunia ketiga yang biasanya cenderung sangat
patriarki, namun di Indonesia tokoh-tokoh wanita
tetap ada. Keadaan yang cukup baik tersebut bukan
berarti Indonesia memiliki sejarah dan keadaan yang
setara antara pria dan wanita, perempuan Indonesia
masih harus berjuang melawan stigma yang ada di
masyarakat agar bisa dianggap setara di mata
masyarakat Indonesia. Apalagi norma agama dan
sosial yang ada cenderung bersifat patriarki dan
menekan wanita. Menurut The Global Gender Gap
Index, sebuah laporan dan ranking negara oleh World
Economic Forum berdasarkan gender equality dalam
negara tersebut, menempatkan Indonesia pada urutan
ke-88 dibawah negara-negara seperti India, Rusia,
Rwanda dan Zimbabwe.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, dan


berkembangnya sains teknologi serta globalisasi
mendorong wanita Indonesia untuk berperan lebih dari
sekedar urusan rumah tangga saja. Banyak wanita
Indonesia yang masuk kedalam tenaga kerja, bahkan
banyak TKW yang bekerja diluar negeri menjadi
pahlawan devisa negara.

Namun dalam hal anak, masyarakat Indonesia yang


sangat berakar terhadap norma adat dan agama, sangat
menjunjung tinggi senioritas, orang tua, kakak, sangat
dihormati dan orang-orang yang dituakan sangat
dijunjung tinggi. Dalam dunia pendidikan pun, dosen
atau guru dianggap beda derajatnya dengan peserta
didik, membuat peserta didik untuk enggan
berpendapat, melakukan diskusi atau aktif dalam
pelajaran. Kakak kelas atau senior pun dianggap
memiliki wewenang lebih, menciptakan banyak kasus
senioritas di sekolah ataupun kampus.

Peran seorang ibu sangatlah penting didalam


keberlangsungan bangsa kita karena seorang ibu harus
berperan sebagai pembentuk karakter bangsa yang
harus disosialisasikan dan diajarkan kepada anaknya
yang diman aanak berperan sebagai masa depan bangsa
dan penompang bangsa untuk masa depan yang lebih
baik, dan Seorang ibu mempunyai peranan yang
penting dalam kehidupan suatu keluarga, baik
peranannya bagi suami maupun anaknya.
Wanita sendiri memiliki beberapa tugas di keluarga
seperti Wanita sebagai istri. Wanita tidak hanya sebagai
ibu rumah tangga tetapi juga sebagai pendamping
suami, sehingga dalam rumah tangga tetap terjalin
ketentraman yang dilandasi kasih sayang yang sejati.
Wanita sebagai istri dituntut untuk setia pada suami
agar dapat menjadi motivator kegiatan suami. Wanita
sebagai ibu rumah tangga. Sebagai ibu rumah tangga
yang bertanggung jawab secara terus-menerus
memperhatikan kesehatan rumah dan tata laksana
rumah tangga, mengatur segala sesuatu di dalam rumah
tangga untuk meningkatkan mutu hidup. Keadaan
rumah harus mencerminkan rasa nyaman, aman
tentram, dan damai bagi seluruh anggota keluarga.
Wanita sebagai pendidik. Ibu adalah wanita pendidik
pertama dan utama dalam keluarga bagi putra-putrinya.
Menanamkan rasa hormat, cinta kasih kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta kepada masyarakat dan orang tua.
Pada lingkungan keluarga, peran ibu sangat
menentukan perkembangan anak yang tumbuh menjadi
dewasa sebagai warga negara yang berkualitas dan
pandai.
Dalam pendidikan anak, ibu memegang peranan
yang paling dominan dibandingkan seorang ayah.
Ibulah yang telah mengandung, melahirkan, menyusui,
mengasuh, serta membesarkan anak sehigga
mempunyai kedekatan yang intim dengan anaknya.
Dalam hal ini, seyogyanya ibulah yang paling tahu
mengenai keadaan anak. Oleh karena itu, ibu
mempunyai tanggung jawab yang pertama dan utama
terhadap anak. Baik atau buruknya keadaan anak pada
waktu dewasa nanti tergantung pada pendidikan yang
diterimanya sewaktu masih kecil, terutama pendidikan
yang diberikan oleh seorang ibu. Sehingga dapat
disimpulkan ibu sebagai pendidik karakter untuk anak
sangat penting untuk membentuk karakter anak yang
dimana anak adalah penompang dan juga masa depan
Indonesia itu sendiri.
Untuk mewujudkannya perlu seluruh warga negara
Indonesia dan seluruh umat manusia sebenarnya,
terkhususnya untuk ibu itu sendiri sebagai pelaku
utama. Karena pada hakikatnya dia sendiri lah yang
menentukan harkat dan martabatnya bukan hanya
bergantung kepada faktor eksternal, melainkan dari
internal terutama dan terlebih dahulu. Yang harus
dilakukan oleh perempuan adalah membuktikan
bahwa perempuan memiliki hak dan kewajiban yang
bisa di setarakan dengan pria karena pahlawan
nasional Indonesia yang telah memperjuangkan
emansipasi wanita. Hal yang telah di perjuangkan itu
juga sudah banyak diakui oleh banyak orang maka
dari itu hak-hak dan kewajiban wanita juga bisa
disamakan dengan hak dan kewajiban pria.

Tidak hanya berbicara tanpa bukti namun sekarang


keadaan wanita yang dianggap sebelah mata sudah
tidak banyak terjadi. Karena sudah banyak pekerjaan
yang biasanya hanya dilakukan oleh pria sudah
dikerjakan oleh wanita juga. Seperti hal nya supir bus
TransJakarta, tukang parkir, ojek dan yang lainnya
banyak wanita sebagai pekerjanya. Dari pernyataan
tersebut bisa dipastikan bahwa di Indonesia sudah
mulai menyetarakan hak dan kewajiban wanita dengan
pria. Walaupun memang wanita masih harus
dilindungi walaupun sudah disetarakan dengan pria,
karena tidak bisa semua hal bisa disetarakan. Hal itu
juga terjadi karena masih banyak wanita yang menjadi
korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh pria
yang tidak bertanggung jawab maka dari itu selain
adanya penyetaraan wanita juga harus tetap dilindungi
karena semua ada di dunia ini juga karena wanita.

Anda mungkin juga menyukai