Dosen Pengampu:
Puji Lestari, S.Pd., M.Si
Iwan Hardi Saputro, S.Pd., M.Si
Disusun Oleh:
Heina Anggina Sanggradewi
7101416215
Pendidikan Administrasi Perkantoran
Latar Belakang
Hakekat isi
Umum abstrak/Universal Pancasila sebagai Dasar
Falsafah Nggara Mutlak dan
Obyektif
Jakarta, 22-6-2605
Ir. Soekarno
Drs. Muh. Hatta
Mr. A.A. Maramis
K.H. Wachid Hasjim
Abdul Kahar Muzakkir
H. Agus Salim
Abikusno Tjokrosujoso
Mr. Ahmad Subardjo
Mr. Muhammad Yamin
Rumusan kalimat
“… dengan berdasar kepada: ke-Tuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Alternatif pembacaan
Alternatif pembacaan rumusan kalimat rancangan dasar negara pada
Piagam Jakarta dimaksudkan untuk memperjelas persetujuan kedua
golongan dalam BPUPKI sebagaimana terekam dalam dokumen itu
dengan menjadikan anak kalimat terakhir dalam paragraf keempat
tersebut menjadi sub-sub anak kalimat.
“… dengan berdasar kepada: ke-Tuhanan
1. dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya, menurut dasar,
2. kemanusiaan yang adil dan beradab,
3. persatuan Indonesia, dan
4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan[;] serta
5. dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.”
Rumusan dengan penomoran (utuh)
1.Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2.Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5.Serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan populer
Versi populer rumusan rancangan Pancasila menurut Piagam Jakarta
yang beredar di masyarakat adalah:
Pembentukan PPKI
keputusan:
1. Menetapkan dan mengesahkan pembukaan UUD 1945 dan UUD
1945
2. Memilih presiden dan wakil presiden (Sukarno dan Moh. Hatta)
3. Membentuk Komite Nasional Indonesia sebagai badan musyawarah
darurat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pancasila
mengalami proses perumusan yang panjang dan berat, mulai dari
persidangan pertama BPUPKI hingga persidangan kedua BPUPKI.
Pancasila disahkan pada persidangan PPKI pada 18 Agustus 1945.
Rumusan Pancasila dikumandangkan kepada seluruh bangsa Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945. Perkembangan Pancasila masih terjadi
setelah proklamasi kemerdekaan. Ternyata masih banyak ditemukan
perbedaan pemahaman ideologi Pancasila dari masa ke masa
Saran
Diharapkan untuk setiap Warga Negara Indonesia untuk lebih
memahami dan mendalami hakikat Pancasila serta proses perumusan
dan pengesahan Pancasila sebagai bukti cinta tanah air dan penghargaan
terhadap perjuangan para tokoh perumus Pancasila dan terhadap ideologi
Pancasil itu sendiri.
Daftar Pustaka: