Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Rekonstruksi Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi

Dalam Pluralitas Bangsa

DI SUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MEJADI PESERTA

INTERMEDIATE TRAINING (LK II)

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

CABANG PASURUAN

Disusun Oleh :

Abd. Rahmansyah

HMI CABANG PAMEKASAN


KOMISARIAT AL-KHAIRAT
2020

i
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur bagi Allah swt. Tuhan bagi seluruh alam jagat raya,
tuhan yang maha esa dengan kasih sayang yang tiada tara dan senantiasa
memberikan kesehatan dan kenikmatan dunia kepada kita semua sehingga kita di
berikan kesempatan menjalankan aktifitas sehari-hari.

Shalawat dan salam tercurah limpahkann kepada baginda Rosulullah plopor


perubahan dunia semuga kita mendapatkan syafaatnya hingga akhir nanti.

Suatu rahmat besar dari Allah swt. Yang selanjutnya penulis sykuri, karena
dengan kehendaknya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu
syarat untuk mengikuti Intermediate Training (LK II) tingkat nasional yang di
laksanakan oleh himpunan mahasiswa cabang pasuruan.

Makalah ini merupakan hasil jerih payah panulis yang sangat jauh dari kata
maksimal sebagai insan tidak lepas dari kata salah dan hilaf. Jadi penulis
memohon kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk menyusun makalah
yang lebih baikkedepannya.Akhirnya hanya kepada Allah kita memohon, semuga
makalah ini dapat memberikan kepada kita semua sebagai penambah wawasan
dan cakrawala pengetahuan. Semuga apa yang kita lakukan ini menjadi amal
ibadah dan mendapat ridho dari Allah swt yang kasihnya tanpa pilih kasih dan
sayangnya tanpa pilih pandang

Pamekasan, 08 januari 2020

Penulis
Abd. Rahmansyah

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................................1
PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Pengertian kepemimpinan..........................................................................................2
d. Fungsi dan proses manajemen................................................................................7
e. Hubungan filsafat dengan manajemen....................................................................8
f. Fungsi filsafat dalam Manajemen...........................................................................9
BAB III............................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
A. Kesimpulan..........................................................................................................14
B. Saran....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
FORMULIR PENDAFTARAN...............................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manajemen dalam bahasa inggris, to manage memiliki sinonim tohand
(mengurus), to control(memeriksa),dan to guide(memimpin). Istilah
manajemen berasal dari bahasa Italia managiere, yang berarti melatih
kuda,sebagai pelatih. Istilah manage dalam bahasa prancis berarti tindakan
memimbing atau memimpin
Menurut george Terry, manajemen adalah suatu tindakan perbuatan
seseorang yang berhak menyuruh orang lain mengerjakan sesuatu, namun
tanggung jawab tetap berada di tangan yang menyuruh.
Organisasi dapat di artikan sebagai suatu pengaturan orang-orang secara
sengaja untuk mencapai suatu tujuan tertentu, rumah sakit dimana pasien
dirawat, perguruan tinggi tempat mahasiswa menuntut ilmu,bank dimana
tempat nasabah menabung , dan negara atau ;daerah tempat masyarakat tinggal
merupakan bentuk-bentuk dari organisasi yang dapat kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam suatu kelompok atau organisasi, terdapat tujuan yang ingin di capai
secara bersama. Pencapaian tujuan tersebut dapat efektif apabila melibatkan
emua elemen yang ada di dalamnya.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan ?
2. Bagaimana pengertian manajemen ?
3. Bagaimana pengertian organisasi ?
4. Bagaimana makna pluralitas bangsa ?
A. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan
2. Untuk mengetahui pengertian manajemen
3. Untuk mengetahui pengertian organisasi
4. Untuk mengetahui makna pluralitas
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memengaruhi sekelompok
anggota agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Kepemimpinan
merupakan rangkaian kegiatan penataan yang diujutkan sebagai
kemampuan memengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar
bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah di sepakati.1
Seorang pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya
dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya, secara keseluruhan
dipersepsikan oleh karyawannya sebagai gaya kepemimpinan(leadership
style). Gaya tersebut bisa berbeda-beda atas dasar motivasi, kuasa
ataupunorientasi terhadap tugas atau orang tertentu.
Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang
positif dan negatif, dimana pembedaan itu didasarkan pada cara dan upaya
mereka memotivasi karyawan. Apabila pendekatan dalam pemberian
motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik ekonomis maupun
non ekonomis), berarti telah digunakan gaya kepemimpinan yang positif.
Sebaliknya, jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau
punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif.
Pendekatan kedua ini dapat menghasilkan prestasi yang diterima dalam
banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.2
Dalam suatu kelompok atau organisasi, terdapat tujuan yang ingin di
capai secara bersama. Pencapaian tujuan tersebut dapat efektif apabila
melibatkan semua elemen yang ada di dalamnya. Untuk menggerakkan
orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut, diperlukan seorang
pemimpin yang akan membimbing dan mengarahkan.

1
Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, Cet.
Ketiga, 1992) hlm,38
Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, Cet.
2

Ketiga, 1992) hlm,25

2
Seorang pemimpin diangkat karena memiliki kemampuan lebih dalam
mengatur dan mengarahkan orang lain dan mampu menjadi representatifdari
kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuannya.3
Ada empat alasan mengapa seorang pemimpin di perlukan, yaitu:
1. Karena banyak orang memerlukan figur pemimpin
2. Dalam beberapa situasi, seorang pemimpin perlu tampil mewakili
kelompoknya.
3. Sebagai tempat pengambilan resiko bila terjadi tekanan terhadap
kelompoknya.
4. Sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaannya.
Istilah pemimpin dan kepemimpinan memiliki kata dasar yang sama,tetapi
mempunyai makna yang berbeda. Menurut kamus besar bahasa
indonesia,pemimpin adalah orang yang memberikan bimbingan,
menuntut,mengarahkan,dan berjalan di depan(precede). Pemimpin berperilaku
untuk membantu orang lain dalam suatu organisasi dengan kemampuan
maksimal untuk mencapai tujun
B. Pengertian manajemen
Manajemen Secara etimologi, manajemen dalam bahasa inggris, to manage
memiliki sinonim tohand(mengurus), to control(memeriksa),dan to
guide(memimpin). Istilah manajemen berasal dari bahasa Italia managiere, yang
berarti melatih kuda,sebagai pelatih. Istilah manage dalam bahasa prancis
berarti tindakan memimbing atau memimpin (jawahir Tanthowi,1983:9).4
Secara terminologi, pengertian manajemen adalah sebagai berikut:
a. Menurut george Terry, manajemen adalah suatu tindakan perbuatan
seseorang yang berhak menyuruh orang lain mengerjakan sesuatu, namun
tanggung jawab tetap berada di tangan yang meMenurut Frederick Taylor
manajemen adalah seni yang ditentukan untuk mengetahui dengan

Kartini Kartono, pemimpin dan kepemimpinan,(Jakarta: Rajawali Press,1983)


3

hlm,37
Andang, manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah, (yogyakarta: AR-RUZZ
4

MEDIA),2014 hlm,21

3
sungguh-sungguh apa yang di kehendaki dan menyuruh orang mengerjakan
sesuatu dengan sebaik-baiknya dengan cara yang semudah-mudahnya.
b. Menurut Harold Kontz dan Cril O’Donnel,manajemenadalah usaha
mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain, dimana manajer
mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas dengan orang lain yang
meliputi perencanaan,pengorganisasian,penempatan,penggerakan,dan
pengendalian.
c. Menurut Sheldon (1949), manajemen yang sebenarnya adalah fungsi dalam
suatu industri yang berhubungan dengan pelaksanaan kebijakan; yang di
batasi administrasi dalam organisasi pekerja untuk suatu tujuan khusus.
d. Menurut Petter F. Ducker, manajemen adalah multi fungsi yang penting
untuk mengatur bisnis dan manajer dalam suatu usaha.
Dari berbagai pengertian tentang definisi manajemen di atas, maka
dapat diperjelas sebagai berikut.dan beberapa pengertian di atas
menunjukkan bahwa kegiatan manajemn pada intinya adalah usaha untuk
memberikan wewenang dan tanggung jawab dalam mengelola organisasi,
badan usaha, dan lembaga secara efektif dan efesien guna mewujutkan
tujuannya. Bila efisiensi berkenaan dengan cara mencapai suatu tujuan,
maka efektifitas berkenaan dengan hasil.

Efisiensi (Cara) Efektifitas (Hasil)


penggunaan sumber daya Pencapaian sasaran
Kesia-siaan rendah Pencapaian Tinggi
Manajemen Mengejar :  
Kesia-siaan sumber daya
yang  
rendah (efisiensi tinggi)  
Pencapaian sasaran yang
tinggi  
(Efektifitas tinggi)  
Sumber : Sthepen Coluter alih bahasa, 2010 :

TABEL 1.1 : EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS DALAM


MANAJEMEN

4
Efisiensi, merujuk pada Stephen Coulter, dimaksudkan mendapatkan
sebesar-besarnya output dari sekecil-kecilnya input.5 Karena manajer
berhadapan dengan kelangkaan input,termasuk didalam nya sumber
daya,misal,orang, uang, dan peralatan, maka mereka berkepentingan untuk
menggunakan sumber daya ini secara efisien. Olehkarenanya, hal ini sering
kali dikatakan tepat sasaran yaitu tidak menyia-nyiakan sumber daya.
Efektifitas sering kali diidiomkan dengan mengerjakan sesuatu dengan tepat,
yaitu menjalankan segala aktifitas secara langsung untuk menggapai sasaran.
Misalnya, memenuhi tuntutan jadwal yang ketat dari pelanggan, menerapkan
strategi manufaktur berkelas dunia, serta menjadikan pekerjaan karyawan
menjadi mudah dan aman. Melalui berbagai inisiatif kerja, berbagai sasaran
ini tanpa dikejar pun akan berhasil dicapai.
a. Manager
Ketika manajemen diartikan sebagai kegiatan dalam sebuah organisasi,
pelaksana pekerjaan disebut manajer,seorang yang melakukan koordinasi dan
pengawasan terhadap pekerjaan orang lain agar berbagai sasarn organisasi dapat
dicapai. Tugas seorang manajer bukan untuk menyelesaikan tugas-tugas pribadi,
namun ia berupaya membantu orang lain menyelesaikan tugas-tugas mereka
dengan baik.
Manajer diklasifikan menjadi tiga tingkatan, di antaranya:
1. Manajer lini (first line manager). Tugasnya adalah mengelola pekerjaan non
manajemen dan terlibat pada kegiatan produksi barang atau jasa bagi
pelanggan.
2. Manajer tingkat menengah (middle manager). Posisi mereka berada
diantara teratas organisasi,misalnya manajer regional,
pimpinan proyek (project leader), manajer toko, dan manajer
devisi.

5
Andang, manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah, (yogyakarta: AR-RUZZ
MEDIA,2014) hlm,23

5
3. Manajer puncak (top manager). Mereka bertanggung jawab atas
pengambilan keputusan yang tepat memengaruhi jalannya seluruh
organisasi.6
b. Relevansi Manajemen dalam islam
Dalam islam sesuatu diawali dengan bismillah dan di akhiri dengan
alhamdulillah.7 Artinya,dalam tataran manajemen islam, segala bentuk usaha di
awali dan di akhiri karena allah Swt. Membahas definisi manajemen, jika di
relevansikan dalam islam, Al-Qur’an dengan tegas mengabarkan pengaturan
bumi dan seisinya dengan memberikan wewenang kepemimpinan bagi umat
manusia, di ajarkan untuk senantiasa bertanggung jawab atas tugas dan
wewenangnya, tidak menggunakan wewenang pada jalan yang salah, dan tidak
melempar tanggung jawab kepada orang lain.
c. Efisiensi dan efektifitas manajemen
Efisiensi dan efektifitas merupakan indikator pertama sebuah organisasi
dikatakan baik dan berhasil. Efisiensi merupakan bagian yang terpenting dalam
manajemen. Efisiensi itu mengacu pada hubungan antara keluaran dan
masukan(output / input). Sedangkan efektif adalah mengerjakan sesuatu yang
benar.8
Efektifitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai
sasaran-sasaran (hasil akhir) yang telah di tetapkan secara tepat. Pencapaian hasil
akhir yang sesuai dengan target waktu yang telah di tetapkan dan ukuran maupun
standar yang berlaku mencerminkan suatu perusahaan tersebut telah
memperhatikan efektifitas operasionalnya. Dengan demikian, antara efektifitas
dan efisiensi itu saling terkait.
Sehingga dapatlah dikatan bahwa organisasi yang mencapai suatu kesuksesan
adalah organisasi yang mampu menciptakan secara bersama-sama tingkat efisiensi

6
Andang, manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah, (yogyakarta: AR-RUZZ
MEDIA,2014) hlm,28
7
zazin Nur,dasar-dasar manajemen pendidikan islam, (Malang : Edulitera,
2018)hlm,54
8
zazin Nur,dasar-dasar manajemen pendidikan islam, (Malang: Edulitera,
2018),hlm,54

6
dan efektifitas yang tinggi. Manajemen diartikan berbagai istilah atau sebutan.
Sehingga dengan istilah tersebut masing-masing orang dapat memandang
manajemen sesuai dengan cara pandang mereka. Walaupun berbeda dalam cara
pandang, namun konsep manajemen tetap mengacu pada
perencanaan,pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.

Efisiensi Efektifitas

Penggunaan sumber Pencapaian sasaran


daya

Limbah tinggi Limbah rendah Hasil akhir tinggi Hasil


akhir rendah

Manajemen yang sukses

Gambar 3.1. Efisiensi dan efektifitas dalam manajemen

d. Fungsi dan proses manajemen


1. Perencanaan dapat di artikan sebagai suatu proses untuk menentukan
tujuan serta sasaran yang ingin di capai dan mengambil langkah-langkah
strategis guna mencapai tujuan tersebut.
2. Pengorganisasian merupakan proses pemberian perintah, pengelokasian
sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordiner kepada setiap
individu dan kelompok untuk menerapkan rencana.
3. Pengarahan adalah proses untuk menumbuhkan semangat (motivation)
pada karyawan agar dapat bekerja keras dan giat serta memimbing mereka
dalam melaksanakan rencana untuk mencapai tujuan yang efektif dan
efisien.9

Rahim Rahman, manajemen strategi, (Makasar: Lembaga Perpustakaan,


9

2016)hlm,88

7
4. Pengendalian dimaksudkan untuk melihat apakah kegiatan organisasi
sudah sesuai dengan rencana sebelumnya

PLEANING

CONTROLLING ORGANIZING

LEADING

Gambar 4.1 fungsi dan proses manajemen

e. Hubungan filsafat dengan manajemen


Menurut Moekijat, filsafat adalah sistem pemikiran yang menjelaskan
gejala tertentu dan memberikan serangkaian prinsip untuk memecahkan
permasalahan yang berhubungan dengan pencapaian tujuan tertentu.
Para pakar berbeda pandangan terkait dengan hubungan antara filsafat dan
manajemen, diantaranya:10
1. Pandangan umum mengatakan, filsafat itu sulit.
2. Filsafat itu abstrak dan bahasanya sudah dipahami.
3. Di sisi lain, ilmu manajemen adalah ilmu yang praktis.
4. Manajemen memikirkan tentang tindakan dan sibuk dengan penerapan di
dalam kehidupan nyata.
5. Kedua bidang ini seolah tidak mempunyai kaitan.
6. Manajemen itu praktis, sedangkan filsafat abstrak.

10
Hasan Fahmi,sejarah dan filsafat pendidikan islam. (Jakarta: Bulan bintang,
1974) hlm,88

8
Berikut adalah gambaran filosofi posisi manajemen dalam sebuah organisasi
dalam kerangka mengelola organisasi secara efektif dan efesien.

f. Fungsi filsafat dalam Manajemen


Filsafat sebagai kajian bagi berbagai disiplin ilmu, yang intinya
mengajak untuk berfikir rasional dan mendalam,maka dalam manajemen
pendidikan, berfungsu sebagai berikut:11

Filsafat manajemen pendidikan adalah


pendekatan yang di pakai dalam
memecahkan problematika manajemen dan
menyusun teori-teori manajemen.

Filsafat manajemen pendidikan memberikan


arah bagi teori manajemen pendidikan.

Filsafat manajemen pendidikan mempunyai


fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah
dalam pengembangan dari pengelolaan
manajemen pendidikan menjadi suatu
. disiplin ilmu sendiri.

Gambar 6.1. Fungsi Filsafat dalam manajemen pendidikan

C. Pengertian dan manfaat organisasi


Organisasi dapat di artikan sebagai suatu pengaturan orang-orang secara sengaja
untuk mencapai suatu tujuan tertentu, rumah sakit dimana pasien dirawat, perguruan
tinggi tempat mahasiswa menuntut ilmu,bank dimana tempat nasabah menabung ,
dan negara atau daerah tempat masyarakat tinggal merupakan bentuk-bentuk dari
organisasi yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.12
Dari definisi dan contoh organisasi di atas, dapatlah diambil suatu kesimpulan
bahwa organisasi itu umumnya memiliki tiga karakteristik:

11
Hasan Fahmi, sejarah dan filsafat pendidikan islam.(Jakarta: Bulan bintang,
1974) hlm,83
12
Supartha Gede, Wayan, pengantar perilaku organisasi, (denpasar: CV.setia
bakti, 2017)hlm,6

9
1. masing-masing organisasi memiliki tujuan-tujuan tertentu. Secara umum tujuan
organisasi mencakup tiga bidang utama, pertama, mencapai tingkat keuntungan
(profitability), kedua, mengejar pertumbuhan (growth), dan ketiga bertahan
hidup (survive).
2. masing-masing organisasi orang-orang. Seseorang yang berusaha mencapai
tujuannya sendiri bukanlah dikatakan sebagai berorganisasi.
3. organisasi perlu mengembangkan suatu struktur agar anggota dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan mudah.
4. memiliki sistem dan prosedur. Karakteristik ini menggambarkan bahwa sebuah
organisasi di atur berdasarkan aturan-aturan yang ditetapkan bersama dan harus
di jalankan secara komitmen.
Perkembangan perubahan lingkungan yang dihadapi oleh organisasi
menuntut dilakukannya perubahan terhadap organisasi itu ndiri. Perubahan
organisasi mengikuti perubahan lingkungan di sekitarnya. Perubahan
masyarakat,ekonomi, teknologi, politik, demografi dan alam memberikan warna
yang berbeda terhadap kegiatan organisasi. Organisasi yang ingin maju akan selalu
mengikuti perkembangan perubahan lingkungan.

ORGANISASI PEMIMPIN

 Sekumpulan orang
 Kejasama
 Tujuan

Seni
ORGANISASI Ilmu
Profesi

10
a. Perilaku organisasi
Pengertian tentang perilaku organisasi telah di kemukakan oleh
beberapa ahli.Pengertian yang diajukan meliputi faktor-faktor yang
mempengaruhi bagaimana orang sebagai individu maupun sebagai
anggota kelompok berperilaku dalam organisasi serta pengaruhnya
terhadap struktur dan sistem organisasi.Sikap dan perilaku orang yang
beraneka ragam dalam organisasi ini dipelajari untuk mencari solusi
tentang bagaimana manajemen dapat mengelola organisasi secara efektif.
Secara konseptual, Robbins and Judge (2013)13 memberikan
pengertian terhadap perilaku organisasi sebagai suatu bidang studi yang
menginvestigasi dampak individu, kelompok, maupun struktur pada
perilaku dalam organisasi dengan maksud mengaplikasikan pengetahuan
tersebut gunamemperbaiki efektivitas organisasi. Sebagai suatu bidang
studi, Perilaku Organisasi mempelajari tiga determinan dalam organisasi
yaitu individu/perorangan, kelompok, dan struktur.Perilaku organisasi
menerapkan pengetahuan tentang perilaku yang dikaitkan dengan aktivitas
kerja dan hasil kerja anggota organisasi.
Ada dua hal fokus perilaku organisasi yaitu tindakan (actions) dan
sikap (attitudes) dari orang-orang dalam organisasi (Ratmawati dan
Herachwati, 2007). Bidang studi perilaku organisasi ini merupakan ilmu
pengetahuan yang diturunkan dari studi tentang tindakan dan sikap
manusia.Sebagai suatu bidang studi, perilaku organisasi terdiri atas suatu
kumpulan teori maupun model sebagai Waysof Thinking tentang
fenomena tertentu.Perilaku organisasi sebagai ilmu pengetahuan yang
dipelajari guna menyelesaikan berbagai masalah perilaku manusia dalam
organisasi, menawarkan tantangan untuk memahami berbagai
kompleksitas organisasi.Hal ini sangat mendukung pemahaman bahwa
banyak persoalan organisasi mempunyai berbagai sebab, sehingga

13
Supartha Gede, Wayan, pengantar perilaku organisasi, (denpasar: CV.setia
bakti, 2017) hlm,1

11
pendekatan penyelesaian persoalan organisasi mengacu pada kondisi dan
situasi manusia dalam organisasi yang bersangkutan.14 Sikap pluralitas
Para ahli dalam memberikan definisi tentang sikap banyak terjadi
perbedaan.Terjadinya hal ini karena sudut pandang yang berbeda tentang
sikap itu sendiri.Sikap pada awalnya diartikan sebagi suatu syarat untuk
munculnya suatu tindakan.Konsep itu kemudian berkembang semakin luas
dan digunakan untuk menggambarkan adanya suatu niat yang khusus atau
umum, berkaitan dengan kontrol terhadap respon pada keadaan tertentu.
Pada awalnya, istilah sikap atau “attitude” digunakan untuk
menunjukstatus mental individu.Sikap individu selalu diarahkan kepada
suatu hal atau objek tertentu dan sifatnya masih tertutup.Oleh karena itu,
manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya
dapatditafsirkan dari perilaku yang tertutup tersebut. Sikap juga bersifat
sosial, dalam arti bahwa sikap kita hendaknya dapat beradaptasi dengan
oranglain. Sikap menuntun perilaku kita sehingga kita akan bertindak
sesuaidengan sikap yang diekspresikan. Kesadaran individu untuk
menentukan tingkah laku nyata dan perilaku yang mungkin terjadi itulah
yang dimaksud dengan sikap Sunaryo.
Menurut Thurstone (Alo Liliweri, 2005: 195) mengemukakan bahwa
sikap merupakan penguatan positif atau negatif terhadap objek yang
bersifat psikologis.
Howard Kendler (Syamsu Yusuf, 2006: 169)mengemukakan bahwa
sikap merupakan kecenderungan (tendency) untukmendekati (approach)
atau menjauhi (avoid), serta melakukan sesuatu,baik secara positif maupun
negatif terhadap suatu lembaga, peristiwa,gagasan atau konsep
D. Makana pluralitas bangsa
Fluralitas adalah keberagaman atau kemajemukan yang terdapat dalam
suatu bangsa atau masyarakat Indonesia yang mendorong tumbuhnya
persatuan dan kesatuan. Keberagaman ini di Indonesia dapat kita lihat dari
keberagaman suku bangsa,agama, ras, etnik, bahasa, adat dan budaya.

14
Supartha Gede, Wayan, pengantar perilaku organisasi, (denpasar: CV.setia
bakti, 2017) hlm,13

12
Keanekaragaman ini memiliki potensi sebagai pemicu timbulnya
perpecahan kalau tidak segera di sikapi dengan baik oleh setiap elemen
atau unsur yang terdapat dalam Negara kesatuan republik Indonesia
(NKRI) ini
Yang dimaksud dengan sikap disini adalah jiwa fluralismenya.
Fluralisme adalah siap menerima berbagai elemen yang ada di luar diri
atau kelompok seperti fluralitas tadi dengan bersikap toleran, memiliki
tenggang rasa, menghargai dan menumbuhkan rasa saling percaya
mempercayai di dalam masyarakat flurral itu sendiri.
Sikap fluralisme ini akan tumbuh apabila individu/kelompok di
tengah-tengah masyarakat sudah memlikikematangan kpribadian dan
intlektualitas sehingga mampu atau dapat menerima adanya kebebasan
berfikir, berpendapat dan lain-lain, yang pada akhirnya akan tercipta sikap
toleransi antara pribadi atau kelompok.
Para ahli dalam memberikan definisi tentang sikap banyak terjadi
perbedaan. Terjadinya hal ini karena sudut pandang yang berbeda tentang
sikap itu sendiri. Sikap pada awalnya diartikan sebagi suatu syarat untuk
munculnya suatu tindakan.Konsep itu kemudian berkembang semakin luas
dan digunakan untuk menggambarkan adanya suatu niat yang khusus atau
umum, berkaitan dengan kontrol terhadap respon pada keadaan tertentu.
Pada awalnya, istilah sikap atau “attitude” digunakan untuk menunjuk
status mental individu.Sikap individu selalu diarahkan kepada suatu hal
atau objek tertentu dan sifatnya masih tertutup.Oleh karena itu, manifestasi
sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapatditafsirkan dari
perilaku yang tertutup tersebut. Sikap juga bersifat sosial, dalam arti
bahwa sikap kita hendaknya dapat beradaptasi dengan oranglain. Sikap
menuntun perilaku kita sehingga kita akan bertindak sesuaidengan sikap
yang diekspresikan. Kesadaran individu untuk menentukan tingkah laku
nyata dan perilaku yang mungkin terjadi itulah yang dimaksud dengan
sikap Sunaryo.

13
Menurut Thurstone (Alo Liliweri, 2005: 195) mengemukakan bahwa
sikap merupakan penguatan positif atau negatif terhadap objek yang
bersifat psikologis.
Howard Kendler (Syamsu Yusuf, 2006: 169) mengemukakan bahwa
sikap merupakan kecenderungan (tendency) untuk mendekati (approach)
atau menjauhi (avoid), serta melakukan sesuatu,baik secara positif maupun
negatif terhadap suatu lembaga, peristiwa,gagasan atau konsep.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi pada hakikatnya adalah wadah (tempat) dimana masing-masing
orang yang ada di dalamnya bekerja secara bersama-sama untuk mencapai satu
tujuan. Selain orang di dalam organisasi juga terdapat sumber daya lainnya,
misalnya mesin, sistem, budaya, struktur, nilai, aset-aset yang berharga lainnya.
Sumber daya tersebut harus dikelola dengan efektif dan efesien oleh stake holder
sehingga dapat menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Fungsi manajemen
adalah salah satu pengelolaan organisasi secara efektif dan efesien. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa organisasi adalah wadah bagi sumber daya yang
di kelola sedangkan fungsi manajemen merupakan alat atau media untuk
mengelola organisasi secara baik. Manajemen adalah proses
perencanaan,pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan pengguna sumber daya-sumber daya organisasi lainnya
agar mencapai tujuan. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memengaruhi
sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Kepemimpinan
merupakan rangkaian kegiatan penataan yang diujutkan sebagai kemampuan
memengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah di sepakati.

14
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

zazin Nur,dasar-dasar manajemen pendidikan islam, Malang : Edulitera, 2018


Hasan Fahmi, Asma, sejarah dan filsafat pendidikan islam.(Terjemahan Ibrahim
Husen dari mabadi At-tarbiyyah Al-islamiyah). Jakarta: Bulan bintang, 1974
Zarkasi Muslichah, psikologi manajemen, jakarta: Erlangga, Edisi keempat
Trimo, Soejono, Analisis Kepemimpinan, Bandung: Angkasa, 1984
Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta: Ghalia Indonesia, Cet.
Ketiga, 1992
Shinta Agustina, manajemen pemasaran, malang: UB press, 2011
Supartha Gede, Wayan, pengantar perilaku organisasi, denpasar: CV.setia bakti,
2017
Rahim Rahman, manajemen strategi, Makasar: Lembaga Perpustakaan, 2016
Andang, manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah, yogyakarta: AR-RUZZ
MEDIA,2014
Kartini Kartono, pemimpin dan kepemimpinan, Jakarta: Rajawali Press,1983

15
FORMULIR PENDAFTARAN
Nama : Abd. Rahmansyah

Tempat, Tanggal Lahir : 17 Oktober 1996

No. Telp/ WA : 087850943671

E-mail : abdrahmansyah29@gmail.com

Asal cabang : Pamekasan

Jabatan Struktural Hmi : Dep. ptkp

Tahun Masuk Lk 1 : 2019

Pengalaman pengkaderan/pelatihan

A. Internal HMI
1. pernah mengikuti lk1
2. .
3
B. Eskternal HMI
1. Ketu umum forsias (forum silaturrahmi antar santri kec. batumarmar )
2014-2015
2. Sekretaris ikaba (ikatan alumi bata-bata) 2019
3.

16
Demikianlah data yang saya berikan benar adanya, dan saya bersedia menjadi
peserta pada pelaksanaan Intermediate Training (LK-II) yang diselenggarakan oleh
pengurus himpunan mahasiswa islam (HMI) Cabang Pasuruan dengan mengikuti
ketentuan dan aturan yang ada

17

Anda mungkin juga menyukai