Anda di halaman 1dari 3

1.

Aliftya Rahmadita (20180111034005)

2. Andrias

2.5

Pada tahun 2000 SM, aritmatika Babilonia telah berkembang menjadi retorika, atau
prosa, atau aljabar yang berkembang dengan baik. Tidak hanya persamaan kuadrat terpecahkan,
baik dengan setara menggantikan dalam rumus umum dan dengan menyelesaikan kuadrat, tetapi
beberapa kubik (derajat ketiga) dan bikwadratik (derajat keempat) dibahas.Catatan telah
ditemukan memberikan tabulasi tidak hanya dari kotak dan kubus bilangan bulat dari 1 sampai
30, tetapi juga dari kombinasi n3 + n2 untuk perubahan ini. Sejumlah masalah diberikan yang
mengarah ke kubik dari bentuk x3 + x2 = b. Ini bisa diselesaikan dengan menggunakan tabel.
Studi masalah 2-4 berkaitan dengan kemungkinan penggunaan tabel khusus ini.

Ada beberapa catatan Yale dari 1600 SM, yang mencantumkan ratusan masalah yang
belum terpecahkan yang melibatkan persamaan simultan yang mengarah ke persamaan bikuadrat
untuk solusi. Sebagai contoh :

2
xy=600 , 150 ( x− y )−( x + y ) =−1000.

Sebagai ilustrasi lain dari catatan yang sama kita memiliki sepasang persamaan bentuk

b x2 c y2
xy=a + +d=0 ,
y x

Yang mengarah ke persamaan derajat keenam di x tetapi yang kuadrat di x3.

Neugebauer telah menemukan dua seri masalah yang menarik di sebuah catatan Louvre
sekitar 300 SM. Salah satunya menyatakan bahwa

1+2+22 +…+29 =29 +29−1 ,

Dan yang lainnya


12 +22+ 32+ …+102=⌊ 1 ( 13 )+10 ( 23 ) ⌋ 55=385.
Orang bertanya-tanya apakah orang Babilonia akrab dengan formula

n
( r n+1−1 )
∑ r i= ( r−1 )
i=0

and

n
( 2n+ 1 ) n n ( n+1 ) ( 2 n+1 )
∑ i2=⌊ 3
⌋ ∑ i=
6
i=1 i=1

Yang pertama diketahui oleh orang-orang Yunani modern dan Archimedes menemukan dengan
praktis penyetaraan yang kedua.

Orang-orang Babilonia memberikan beberapa penaksiran menarik akar dua angka non kuadrat,
seperti 17/12 untuk √ 2 dan 17/24 untuk 1/√ 2. Mungkin orang Babilonia menggunakan
penaksiran rumus

1
( a 2+ h ) 2 ≈ a+ h
2a

Penaksiran yang sangat luar biasa untuk √ 2adalah

24 51 10
1+ + + =1.414213 ,
60 60 2 603

Ditemukan pada catatan Yale sekitar 1600 SM.

Terdapat catatan astronomi abad ketiga SM yang secara eksplisit menggunakan hukum tanda
dalam penggandaan.

Singkatnya, kami menyimpulkan bahwa Babilonia kuno pembuat catatan yang tak kenal lelah,
penghitung dengan keterampilan tinggi, dan pastinya lebih kuat di aljabar daripada geometri.
Seseorang benar-benar dikejutkan oleh kedalaman dan keragaman masalah yang mereka
pertimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai