Anda di halaman 1dari 7

PELATIHAN MOTORIK HALUS ANAK

GUNA MENGASAH KETERAMPILAN MELALUI PENGALAMAN


Oleh
Ayu Meistika
Fakultas Ilmu Pendidikan
Email: ayu.meistika2016@student.uny.ac.id

Abstrak
Pelatihan motorik halus anak merupakan salah satu program kerja KKN yang di
laksanakan di Dusun Sembojo, Kalinongko, Loano, Purworejo. Perkembangan
motorik halus ini berkaitan dengan pengembangan kemampuan dalam menggunakan
jari dalam berbagai kegiatan, seperti melakukan gerakan (motion), menempel,
mencubit, memotong, melukis, dan lain-lain. Pelatihan motorik halus berfokuskan
pada anak usia dini yaitu 3-6 tahun. Program ini dirancang melalui kegiatan-kegiatan
yang melatih motorik halus guna mengembangkan serta mengasah keterampilan
anak. Program ini pula dapat meningkatkan konsep diri pada anak melalui
pemberian pengalaman kegiatan yang dapat mengaktifkan tingkat keterampilan serta
kognitif anak. Tujuan khusus adanya program motorik halus yaitu anak dapat
mengendalikan emosinya dengan baik, anak juga mampu mengaktifkan gerak otot
yang berkoordinasi dengan mata dalam melakukan kegiatan ringan. Pelatihan
motorik halus adalah kegiatan-kegiatan yang mengembangkan aspek bahasa,
kognitif, sosial dan emosional anak serta membantu mengembangkan keterampilan
untuk diri sendiri, keterampilan bantu sosial, serta keterampilan bermain.
Kata kunci: motorik halus, keterampilan.

PENDAHULUAN

Kecerdasan ada dan mengakar dalam sistem saraf manusia. Terutama pada
otak yang merupakan pusat seluruh aktivitas manusia. Pada usia 0-3 tahun terjadi
sebuah proses pertumbuhan sel-sel saraf serta pembentukan koneksi (hubungan
antar sel-sel saraf). Setelah usia 4-5 tahun, pertumbuhan otak akan mencapai 80%.
Pengaruh perkembangan neuron dalam SSP (Sistem Saraf Pusat) akan
meningkatkan kemampuan daya pikir yang lebih kompleks. Ketika anak berusia 6
tahun lebih maka akan terjadi perluasan ruang gerak serta hubungan sosial yang
lebih rumit. Sehingga masa-masa inilah merupakan masa yang ideal untuk
meningkatkan kemampuan fungsional dari struktur otak yang telah terbentuk.
Pendidikan usia dini merupakan periode yang penting dan perlu mendapat
penanganan sedini mungkin . Usia 3-6 tahun merupakan periode sensitif atau masa
peka pada anak, yaitu suatu periode dimana suatu fungsi tertentu perlu distimulus,
diarahkan sehingga tidak terhambat perkembangannya. Pemberian stimulus
merupakan hal yang sangat membantu anak untuk berkembang. Anak yang
terstimulus dengan baik dan sempurna maka tidak hanya satu perkembangan saja
yang akan berkembang tapi bisa bermacam-macam aspek perkembangan yang
berkembang dengan baik. Masa ini untuk melakukan dasar yang pertama dalam
pengembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial, emosional, konsep diri,
disiplin, kemandirian dan lain-lain.

Pada usia 3-6 tahun anak membutuhkan pengalaman kemampuan pada


fungsionalnya, anak perlu lebih banyak kontak langsung dengan lingkungan sekitar
agar bertambahnya fungsi organ kecerdasan. Pada usia di bawah 6 tahun,
pengalaman dan sikap kritis atau keingintahuannya akan menghasilkan kontruksi
emosional dan kecerdasan sehingga perlunya suatu model untuk memberikan
rangsangan untuk membentuk sistem kecerdasan yang lebih optimal.

Santoso (2007: 2.9) anak usia dini adalah sosok individu sebagai makhluk
sosiokultural yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat
fundamental bagi kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik
tertentu. Anak usia dini adalah manusia yang polos serta memiliki potensi yang
masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan
tidak sama dengan orang dewasa serta akan berkembang menjadi manusia
seutuhnya. Anak memiliki berbagai macam potensi yang harus dikembangkan,
meskipun pada umumnya anak memiliki pola perkembangan yang sama tetapi
ritme perkembangan akan berbeda satu sama lainnya karena pada dasarnya anak
bersifat individual.

Kemampuan anak dimulai usia dini dapat diolah pekembangan motoriknya.


Perkembangan motorik dapat berupa motorik halus maupun motorik kasarnya.
Motorik kasar yaitu koordinasi kelompok yang melibatkan otot-otot besar seperti
otot tangan, otot kaki, dan seluruh tubuh anak. Sedangkan motorik halus menurut
Susanto (2011 : 164) motorik halus adalah gerakan halus yang melibatkan bagian-
bagian tertentu saja yang dilakukan oleh otot-otot kecil saja, karena tidak
memerlukan tenaga. Namun begitu gerakan yang halus ini memerlukan koordinasi
yang cermat. Semakin baiknya gerakan motorik halus membuat anak dapat
berkreasi, seperti menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus,
menggambar gambar sederhana dan mewarnai, menggunakan klip untuk
menyatukan dua lembar kertas, menjahit, menganyam kertas serta menajamkan
pensil dengan rautan pensil. Namun, tidak semua anak memiliki kematangan untuk
menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama.Suyanto (2005: 51) mengatakan
bahwa karakteristik pengembangan motorik halus anak lebih ditekankan pada
gerakan-gerakan tubuh yang lebih spesifik seperti menulis, menggambar,
menggunting dan melipat.

METODE

Dalam pelatihan pijat ini digunakan beberapa metode, antara lain:

1. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang digunakan untuk memaparkan
kegiatan yang akan dilakukan serta menjelaskan tata cara mengenai setiap
kegiatan yang akan dilakukan.
2. Metode Tanya-jawab
Metode tanya-jawab yaitu metode yang digunakan untuk berbagi
pengetahuan mengenai kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan manfaat
melakukan kegiatan yang mengaktifkan motorik halus.
3. Metode Praktik Langsung
Metode praktik langsung dilakukan dengan anak melakukan kegiatan motorik
halus berupa menggambar, mewarnai, mozaik, bermain puzzle, serta bermain
plastisin.

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Kegiatan-kegiatan dalam program pelatihan motorik halus, yaitu:

1. Kegiatan Menggambar dan Mewarnai


Dalam kegiatan menggambar dan mewarnai, anak diminta untuk
menggambar sesuka hati sesuai dengan keinginan anak sendiri. Anak berkreasi
menggambar dengan objek yang sering mereka temui, kemudian anak
mewarnainya dengan senang hati. Kegiatan menggambar dan mewarnai ini
dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 September 2019 pukul 16.00-18.00. Kegiatan
menggambar dan mewarnai ini diikuti kurang lebih 10 orang anak yang sangat
antusias mengikuti kegiatan ini, anak membawa pensil warna sendiri sedangkan
kertas disediakan oleh penulis.
2. Kegiatan Menyusun Puzzle
Kegiatan menyusun puzzle ini, anak diminta untuk menyusun puzzle yang
telah disediakan oleh penulis. Kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama saling
membantu apabila terdapat kesusahan dalam menyusun puzzle, kegiatan
berlangsung sangat menyenangkan sebab ketika puzzle telah tersusun, kemudian
anak membongkarnya lagi untuk disusun kembali. Kegiatan ini diikuti kurang
lebih 8 orang anak dengan 2 buah media puzzle. Kegiatan menyusun puzzle
dilaksanakan pada hari Kamis, 3 Oktober 2019 pukul 16.00-18.00 dengan
mengeluarkan biaya sebesar Rp. 16.000,-.
3. Kegiatan Membuat Mozaik Dari Biji-bijian
Kegiatan mozaik ini dilakukan dengan penulis mempersiapkan bahan
berupa biji jagung dan biji kacang hijau, penulis juga menyediakan lem untuk
merekatkan biji-bijian pada kertas, serta gambar berupa gambar apel dan huruf
kaligrafi. Setelah penulis menjelaskan cara menempel biji-bijian ke kertas,
penulis meminta anak untuk praktik langsung. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 8
orang anak, dengan dana yang dikeluarkan sebesar Rp. 30.000,-. Kegiatan
dilakukan pada hari Minggu, 13 Oktober 2019 dan hari Senin, 14 Oktober 2019
pukul 13.00-14.00. kegiatan dilakukan selama 2 hari sebab pada hari pertama
anak belim menyelesaikan mengelem biji-bijiannya.
4. Kegiatan Bermain Plastisin
Kegiatan bermain plastisin ini dilakukan agar anak dapat mengasah
keterampilannya dengan mengingat bentuk serta membuat bentuk menggunakan
plastisin. Kebanyakan anak membuat bentuk seperti hewan, robot, buah-buahan,
maupun tumbuh-tumbuhan seperti bunga sesuai dengan imajinasi yang mereka
miliki sendiri. Penulis menyediakan plastisin sebanyak 20 buah plastisin dengan
berbagai macam warna, dan peserta yang mengikuti kegiatan bermain plastisin
ini kurang lebih ada 10 orang anak. Kegiatan bermain plastisin dilaksanakan
pada hari Kamis, 17 Oktober 2019 pukul 13.00-14.00 dengan memakan biaya
kurang lebih Rp. 12.000,-.
Program kegiatan motorik halus dilaksanakan di lokasi Posko KKN UNY
kelompok G211 bertempat di Dusun Sembojo, Kalinongko, Loano, Purworejo.
Kesuluruhan kegiatan berlangsung selama 10 jam dan peserta yang mengikuti
program motorik halus ini adalah anak usia dini berusia 3-6 tahun. Adapun
kendala pada saat melakukan kegiatan motorik halus yaitu berupa sulitnya
mengkondisikan anak-anak yang masih berusia aktif-aktifnya dalam bermain,
sebab saat berjalannya kegiatan suasana sangat riuh dan terkadang salah satu
anak senang merebut milik temannya.

Foto-foto kegiatan:

Gambar 1. Menggambar dan Gambar 2. Menyusun Puzzle


Mewarnai

Gambar 3. Membuat mozaik dari biji- Gambar 4. Bermain plastisin


bijian

HASIL
Peserta yang mengikuti kegiatan melatih motorik halus berupa anak-anak
usia 3-6 tahun. Anak-anak mampu mengikuti berbagai kegiatan yang melatih
motorik halus mereka dengan baik sehingga diharapkan kegiatan motorik halus
ini dapat meningkatkan kreativitas anak dan mampu bekerja sama dalam
menyelesaikan suatu kegiatan juga dapat berinteraksi dengan baik pada sosial
maupun teman sebaya.

SIMPULAN/PENUTUP
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan program pelatihan
kegiatan motorik halus, yaitu:
1. Kegiatan dapat berjalan dengan lancar walaupun masih banyak
kekurangan, terutama dalam hal waktu.
2. Antusiasme peserta yang tinggi mampu mendukung program ini hingga
berjalan dengan lancar.
3. Peserta telah memahami dan mampu melakukan kegiatan motorik halus
dengan baik.

Diadakannya program motorik halus ini diharapkan anak-anak dapat


mengembangkan kreativitas mereka dan mampu membangun kerja sama
antar teman maupun orang lain melalui pengalaman kegiatan yang telah
dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

Santoso, Soegeng. 2007. Dasar-dasar Pendidikan Tk. Jakarta: Universitas


Terbuka

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana


Prenada Media.

Suyanto, Slamet. 2005. Konsep Dasar Pendidikan AUD. Jakarta: Depdiknas.


BIODATA

Nama : Ayu Meistika

TTL : Berau, 19 Mei 1998

Fakultas : Ilmu Pendidikan

Jurusan : Pendidikan Luar Biasa

NIM : 16103244015

Anda mungkin juga menyukai