Abstrak
Pelatihan motorik halus anak merupakan salah satu program kerja KKN yang di
laksanakan di Dusun Sembojo, Kalinongko, Loano, Purworejo. Perkembangan
motorik halus ini berkaitan dengan pengembangan kemampuan dalam menggunakan
jari dalam berbagai kegiatan, seperti melakukan gerakan (motion), menempel,
mencubit, memotong, melukis, dan lain-lain. Pelatihan motorik halus berfokuskan
pada anak usia dini yaitu 3-6 tahun. Program ini dirancang melalui kegiatan-kegiatan
yang melatih motorik halus guna mengembangkan serta mengasah keterampilan
anak. Program ini pula dapat meningkatkan konsep diri pada anak melalui
pemberian pengalaman kegiatan yang dapat mengaktifkan tingkat keterampilan serta
kognitif anak. Tujuan khusus adanya program motorik halus yaitu anak dapat
mengendalikan emosinya dengan baik, anak juga mampu mengaktifkan gerak otot
yang berkoordinasi dengan mata dalam melakukan kegiatan ringan. Pelatihan
motorik halus adalah kegiatan-kegiatan yang mengembangkan aspek bahasa,
kognitif, sosial dan emosional anak serta membantu mengembangkan keterampilan
untuk diri sendiri, keterampilan bantu sosial, serta keterampilan bermain.
Kata kunci: motorik halus, keterampilan.
PENDAHULUAN
Kecerdasan ada dan mengakar dalam sistem saraf manusia. Terutama pada
otak yang merupakan pusat seluruh aktivitas manusia. Pada usia 0-3 tahun terjadi
sebuah proses pertumbuhan sel-sel saraf serta pembentukan koneksi (hubungan
antar sel-sel saraf). Setelah usia 4-5 tahun, pertumbuhan otak akan mencapai 80%.
Pengaruh perkembangan neuron dalam SSP (Sistem Saraf Pusat) akan
meningkatkan kemampuan daya pikir yang lebih kompleks. Ketika anak berusia 6
tahun lebih maka akan terjadi perluasan ruang gerak serta hubungan sosial yang
lebih rumit. Sehingga masa-masa inilah merupakan masa yang ideal untuk
meningkatkan kemampuan fungsional dari struktur otak yang telah terbentuk.
Pendidikan usia dini merupakan periode yang penting dan perlu mendapat
penanganan sedini mungkin . Usia 3-6 tahun merupakan periode sensitif atau masa
peka pada anak, yaitu suatu periode dimana suatu fungsi tertentu perlu distimulus,
diarahkan sehingga tidak terhambat perkembangannya. Pemberian stimulus
merupakan hal yang sangat membantu anak untuk berkembang. Anak yang
terstimulus dengan baik dan sempurna maka tidak hanya satu perkembangan saja
yang akan berkembang tapi bisa bermacam-macam aspek perkembangan yang
berkembang dengan baik. Masa ini untuk melakukan dasar yang pertama dalam
pengembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial, emosional, konsep diri,
disiplin, kemandirian dan lain-lain.
Santoso (2007: 2.9) anak usia dini adalah sosok individu sebagai makhluk
sosiokultural yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat
fundamental bagi kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik
tertentu. Anak usia dini adalah manusia yang polos serta memiliki potensi yang
masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan
tidak sama dengan orang dewasa serta akan berkembang menjadi manusia
seutuhnya. Anak memiliki berbagai macam potensi yang harus dikembangkan,
meskipun pada umumnya anak memiliki pola perkembangan yang sama tetapi
ritme perkembangan akan berbeda satu sama lainnya karena pada dasarnya anak
bersifat individual.
METODE
1. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang digunakan untuk memaparkan
kegiatan yang akan dilakukan serta menjelaskan tata cara mengenai setiap
kegiatan yang akan dilakukan.
2. Metode Tanya-jawab
Metode tanya-jawab yaitu metode yang digunakan untuk berbagi
pengetahuan mengenai kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan manfaat
melakukan kegiatan yang mengaktifkan motorik halus.
3. Metode Praktik Langsung
Metode praktik langsung dilakukan dengan anak melakukan kegiatan motorik
halus berupa menggambar, mewarnai, mozaik, bermain puzzle, serta bermain
plastisin.
Foto-foto kegiatan:
HASIL
Peserta yang mengikuti kegiatan melatih motorik halus berupa anak-anak
usia 3-6 tahun. Anak-anak mampu mengikuti berbagai kegiatan yang melatih
motorik halus mereka dengan baik sehingga diharapkan kegiatan motorik halus
ini dapat meningkatkan kreativitas anak dan mampu bekerja sama dalam
menyelesaikan suatu kegiatan juga dapat berinteraksi dengan baik pada sosial
maupun teman sebaya.
SIMPULAN/PENUTUP
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan program pelatihan
kegiatan motorik halus, yaitu:
1. Kegiatan dapat berjalan dengan lancar walaupun masih banyak
kekurangan, terutama dalam hal waktu.
2. Antusiasme peserta yang tinggi mampu mendukung program ini hingga
berjalan dengan lancar.
3. Peserta telah memahami dan mampu melakukan kegiatan motorik halus
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
NIM : 16103244015