Anda di halaman 1dari 15

FAKULTAS TEKNIK – UNTAD

JURUSAN TEKNIK SIPIL


Mata Kuliah
MEKANIKA BAHAN
(Kode: F21071012 - 2 sks)

Handout
Pokok Bahasan - II

Oleh: Nicodemus Rupang

Pokok Bahasan - II
Besaran Karakteristik Penampang
1. Momen Inersia dan Jari-jari Girasi
penampang prismatis/non prismatis,
2. Modulus Penampang

3. Besaran karakteristik penampang


berganda atau gabungan
Catatan: Dimensi, Luasan, Momen Statis & Titik
Berat (Materi / Pokok Bahasan II Statika)
by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2-2

Mekanika Bahan Handout - PB.02


1. Momen Inersia dan Jari-jari Girasi
penampang prismatis/non prismatis

Pengertian
a). Momen Inersia atau Momen Lembam
adalah ukuran kelembaman suatu benda
(area) untuk berotasi pada porosnya,
(jumlah luas penampang (elemen)
terkecil dikalikan dengan kuadrat jarak
terhadap titik beratnya).
 Notasi: Ix dan Iy
by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2-3

Momen Inersia
Momen inersia dari bagian
luas bidang datar (dA)
Sb Y terhadap sumbu-sumbu X dan
Y dengan koord. masing-
masing x & y adalah:
x dIx  y2  dA & dIy  x2  dA
dA

Momen inersia dari seluruh


r y
luas bidang datar (A) terhdp
Sb X sumbu-sumbu X dan Y dengan
O koord. masing-masing x & y
adalah:
I x   y 2 dA & I y   x2dA

Besaran Karakteristik Penampang


by Nicodemus Rupang 2-4
by Nicodemus Mar-18
Rupang

Mekanika Bahan Handout - PB.02


Pengertian
b). Momen Inersia Polar adalah momen
inersia penampang terhadap suatu titik
atau perpotongan garis sumbu X-X dan
Y-Y, (jumlah luas penampang (elemen)
terkecil dikalikan dengan kuadrat jari-jari
atau jarak normal terhadap titik
beratnya).
 Notasi: Ip

by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2-5

Momen Inersia Polar Sedangkan momen inersia


polar dari luas bidang (dA)
dan luas bidang (A) terhadap
Sb Y titik kutub O, masing-masing
adalah:

dI p  r 2  dA
x
dA

r y
I P   r 2 dA
Sb X
O atau

IP  Ix  Iy
by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2-6

Mekanika Bahan Handout - PB.02


Pengertian
c). Jari-jari Girasi atau Jari-jari Inersia)
adalah jarak yang menunjukkan distribusi
massa (area) dari benda tersebut,
(akar jarak antara titik berat (centre of
grafity) dengan bagian dari obyek yang
ditinjau).
 Notasi: r atau ix & iy

 I X
i  I Y
i X
A Y
A
by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2-7

Momen Inersia (Parabola)


y Persamaan kurva:
dx
 x2 
y  f(x) h 1  2 
½y  b 
h
Z
Momen Inersia thdp sb. X:
yZ ½y
x  I X   y 2 dA
O xZ
b
Momen Inersia thdp sb. Y:  I Y  x
2
dA

by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2-8

Mekanika Bahan Handout - PB.02


Momen Inersia (Parabola)
b b
 2x 2 x4 
IX  y dx   h 1  2  4  dx
3 3

0 0  b b 

h2  2x 3 x5 
b
h2  2b 3 b5 
 x     b   
2  3b 2 5b 4  0
2  3b 2 5b 4 

h 2  8b 
  
2  15 

Momen Inersia thdp sb. x: IX  4


15 bh 2
by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2-9

Momen Inersia (Parabola)


b b
 x2 
IY  x y dx   x h 1  2  dx
2 2

0 0  b 
b
 2 x4 
 
0
h  x  2  dx
 b 

 x3 x5 
b
 b3 b5 
 h   2  h   2 
3 5b  0 3 5b 

Momen Inersia thdp sb. y: IY  2


15 b3h
by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2 - 10

Mekanika Bahan Handout - PB.02


Momen inersia dengan menggunakan integral :
Momen inersia persegi
- Penampang dengan menggunakan integral :
- PenampangSbpersegi
Y - Titik asal sumbu Y dan sumbu X
dy terletak di titik berat luas segi empat TTk C.
Sb Y -- Titik asal sumbu Y dan sumbu X
Luas berbentuk pita dengan lebar b dengan
h/2 dy terletak di titik
tinggi dy, berat luas
sehingga dAsegi
= bempat
. dy TTk C.
maka
y momen inersianya terhadap sb X adalah :
C
- Luas berbentuk pita dengan lebar b dengan
h/2 h/2
h/2h/2 tinggi dy,
I x sehingga
  y 2 dA dA
 = yb b. dydy maka
2

yB momen inersianya terhadap sb3 X adalah :


h/2 h/2

1 3 h/2 bh
C
b/2 b/2  y h / 2 h / 2  b   h / 2
3 12
h/2
bh 
I x  3y 2 dA  y32b  dy
I x  h / 2 ; I y h / 2
 hb
B 12 12
1 3 h / 2 bh 3
b/2 b/2  y h / 2
b 
3 12
bh 3 hb 3
Ix  ;Iy 
12 12

by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2 - 11

Jika dipilih sumbu yang berbeda, maka momen inersianya akan


memiliki harga yang berbeda. Misal pada gambar diatas, kita
definisikan y sebagai jarak sumbu BB ke elemen luas A, maka
momen inersianya akan menjadi:
h h
I BB   y dA   y 2 b  dy
2

0 0

1 3 bh 3
 b 
h
y 0
3 3
Ternyata momen inersia terhadap sumbu BB lebih besar daripada
terhadap sumbu titik berat X, sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa momen inersia akan bertambah jika sumbu acuannya
berpindah secara sejajar menjauhi titik berat.
Besaran momen inersia selalu bernilai positif, karena
koordinatnya berpangkat dua.

by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2 - 12

Mekanika Bahan Handout - PB.02


Momen Inersia (Segitiga)
Sb Y Momen inersia segitiga
terhadap sumbu X, melalui
titik berat dapat dicari sbb:
t’=2/3 t - y
t dy Momen Inersia thdp sb. X:
y
Sb. X I X   y 2 dA
a'
a  23 t  y  : t  a ' : a

a ' 
a
 23 t  y 
t
dA 
a
 23 t  y  dy
t
by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2 - 13

Momen Inersia (Segitiga)


 2
3
t  2
3
t

Ix   y dA  2
 y2 
a
 23 t  y   dy
 13 t  13 t
t
 2
t

  t  y 2  y 2   dy
3
a
Ix  2
3
t  13 t

 2
t

 
3
a
Ix  2
3 t  y 3
 1
4  y 4

t  13 t

Ix  1
36  a  t3
by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2 - 14

Mekanika Bahan Handout - PB.02


Momen Inersia (Segitiga), thp. Alas X’
Sb Y Momen inersia segitiga
terhadap sumbu X’, melalui
titik berat dapat dicari sbb:

t dy Titik berat thdp sb. X:

y I X   y 2 dA
Sb. X’
a'
a t  y  : t  a ' : a

a ' 
a
t  y 
t
dA 
a
t  y  dy
t
by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2 - 15

Momen inersia segitiga terhadap sumbu Z melalui alas :

t  y  : t  a ' : a
 t  y 
a
a' 
t
dy t
dA   t  y dy
a
y
t
Sb Z

a'

t t
Ix  y
2
dA  y
2

a
t  y   dy
0 0
t
t
a 1 1 4 
Ix   ty  y 
3

t 3 4  0

1
Ix  a t3
12

by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2 - 16

Mekanika Bahan Handout - PB.02


Momen inersia segitiga terhadap sumbu Z melalui puncak A

A Sb Z

y :t  a' : a
y
a
a'   y
t t
dy
a
dA   y  dy
t
B C
t t
a
Iz  y dA  y   ydy
a' 2 2

a 0 0
t
t
a
Iz  y  dy
3

t 0
t
a 1 4
Iz   y
t 4 0

1
Iz  a t3
4

by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2 - 17

2. Modulus Penampang
Pengertian
Modulus Penampang / Momen Tahanan
(Section Modulus) adalah besaran
kemampuan suatu penampang, yaitu
merupakan hasil kali antara luas satuan
potensi tegangan (tekan/tarik) dengan
jarak lengan momen dalam (antara kedua
titik berat tegangan (tarik dengan tekan).
 Notasi: Wx dan Wy

by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2 - 18

Mekanika Bahan Handout - PB.02


2. Modulus Penampang
y
fa
D
ca =½h ⅓h
x
h M e = ⅔h

T
b fb

WX   12 f a . 12 h . b  23 h
Jika : f a  f b  1 maka : WX  1
6 b h2
by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2 - 19

eb
Ix  1
12 b .h 3

h
Z
Wx  16 b .h 2
eh

Persegi Empat

F  b.h eh  12 h eb  12 b
by Nicodemus Besaran Karakteristik Penampang 2 - 20
by Nicodemus Rupang

Rupang

Mekanika Bahan Handout - PB.02


Ix  1
36 b .h 3
h Z
eh
½b ½b
b Wx  1
24 b .h 2
Segitiga Sembarang

F  12 b . h eh  13 h

by Nicodemus Besaran Karakteristik Penampang 2 - 21


by Nicodemus Rupang

Rupang

r
Ix  
64 . D4
Z

Wx  
32 . D3
D

Lingkaran

F   r2 e0 Z di pusat lingkaran

by Nicodemus Besaran Karakteristik Penampang 2 - 22


by Nicodemus Rupang

Rupang

Mekanika Bahan Handout - PB.02


F  12 ( r 2 )

Z r
4
e e r
3
D
 8  4
Ix   r
 8 9 
Setengah Lingkaran
 0,1098 . r 4

Wx  0,2587 . r 3
by Nicodemus Besaran Karakteristik Penampang 2 - 23
by Nicodemus Rupang

Rupang

I x  4 . b . a 3
Z
a

b Wx  4 . b . a 2
Elips

F   ab e0  Z di pusat elips

by Nicodemus Besaran Karakteristik Penampang 2 - 24


by Nicodemus Rupang

Rupang

Mekanika Bahan Handout - PB.02


3. Besaran karakteristik penampang
berganda atau gabungan
Pengertian
Penampang Berganda / Gabungan adalah
penggabungan dua atau lebih penampang,
dengan bentuk / ukuran / jenis sama maupun
tidak sama.
(Contoh: Penampang berganda, penampang
tidak beraturan dan penampang dari bahan
tidak sejenis (kayu-baja; kayu-beton dan
beton-baja).
by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2 - 25

Contoh:
Penampang Berganda
(Bahan Sejenis)
Y
Y
t

h X h X

t
t t
b s b b

by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2 - 26

Mekanika Bahan Handout - PB.02


Contoh:
Penampang Tidak Beraturan
Dan Bahan Sejenis

h1
r
h
h2

b1 b2
b

by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2 - 27

Contoh:
Penampang Gabungan/Komposit
(Bahan: Baja – Beton)
bc

tc BETON

X
hs BAJA

bs

by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2 - 28

Mekanika Bahan Handout - PB.02


Pembahasan
Contoh-contoh Kasus:
Penampang Berganda (No. 1 & 2);
Penampang Sembarang (No. 3) dan
Penampang Gabungan (No. 4)
Soal Tugas PR-01
Contoh-contoh Kasus:
Pemberian Soal Tugas PR-01
Dikumpul Minggu berikutnya
by Nicodemus Rupang Besaran Karakteristik Penampang 2 - 29

Mekanika Bahan Handout - PB.02

Anda mungkin juga menyukai