Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MANEJEMEN STRATEGI

( INTERNAL ASSESSMENT )
Dosen Pengampu : Sri Winda Hardiyanti SPd,Msi

Oleh : kelompok 2
Anggun Sri Rahayu 17110556
Parulian Simanjuntak 17110684
Renhard H G Sinaga 17110658
Rizka Monika 17110621
Ully Fransiska Damanik 17110539

STIE BINA KARYA TEBING TINGGI


T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke pada Tuhan Yang Maha Esa,yang atas rahmat-Nya
pemakalah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “INTERNAL
ASSESSMENT”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan
dalam mata kuliah Manajemen strategi.

Dalam penulisan makalah ini pemakalah merasa masih banyak kekurangan baik
dalam teknik penulisan maupun materi yang disajikan. Pemakalah mengucapkan banyak
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini. Terima kasih.

Tebing Tinggi, 25,Februari 2020

Pemakalah

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................i
Daftar Isi ................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang ......................................................................................................1
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Penilaian Internal Menurut Para Ahli ...............................................2
B. Tujuan Internal Assessment ...............................................................................3
C. Pandangan Berbasis Sumber Daya (RBV) .........................................................4
D. Mengintegrasikan Strategi dan Budaya ..............................................................5
E. Fungsional Bisnis ...............................................................................................5
F. Rantai Nilai (Value Chain Analysis / VCA) ......................................................8
G. Matriks Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFE) .................................................8
H. Sistem Informasi .................................................................................................8
BAB III penutup
Kesimpulan ..........................................................................................................12
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kekuatan sebuah perusahaan yang tidak dapat dengan mudah ditandingi atau
ditiru oleh para pesaing dinamakan komperensi khusus (distinctive competences).
Membagun keunggulan kompetitif melibatkan kemampuan untuk memanfaatkan
kompetensi khusus dalam penelitan dan pengembangan untuk memproduksi beragam
produk yang inovatif. Strategi sebagian dirancang untuk memperbaiki kelemahan
perusahaan, mengubahnya menjadi kekuatan. Beberapa peneliti menekankan
pentingnya audit internal sebagai bagian dari proses manajemen strategis yaitu
membandingkan dengan audit eksternal. Robert Grand dalam buku David (2009)
menyimpulkan bahwa audit internal lebih penting. Dalam dunia dimana preferensi
konsumen sangat dinamis, identitas konsumen berubah, dan teknologi yang
dimaksudkan untuk melayani kebutuhan konsumen terus-menerus berkembang.
Orientasi yang terfokus secara eksternal tidak akan memberi sebuah landasan yang
aman bagi perumusan jangka panjang. Ketika lingkungan eksternal berubah, sumber
daya dan kapabilitas perusahaan sendiri kiranya merupakan landasan yang lebih stabil
untuk mendefinisikan identitasnya.
Untuk melakukan internal assessment dibutuhkan usaha pengumpulan,
penyesuaian, dan pengevaluasian informasi mengenai operasi perusahaan. Faktor-faktor
keberhasilan mencakup kekuatan maupun kelemahan. Kegagalan untuk menyadari dan
memahami hubugan antar area fungsional bisnis dapat menghambat manajemen
strategis, dan jumlah produk atau jasa yang ditawarkan produk atau jasa yang
ditawarkan perusahaan. Perusahaan milik pemerintah dan nirlaba secara tradisional
tidak memberikan penekanan yang cukup pada hubungan pada fungsi bisnis.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Internal Menurut Para Ahli

 Fred R. David
Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis
dan tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area.
Kekuatan/kelemahan internal digabungkan dengan peluang/ancaman eksternal dan
pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk menetapkan tujuan dan strategi. Tujuan
dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi
kelemahan.

 Mulyadi (2002)
Penilaian Internal adalah pelaksana audit/auditor yang menjalankan tugas di dalam
perusahaan untuk mengetahui sejauh mana prosedur dan kebijakan yang telah dibentuk
sebelumnya dipatuhi, menetapkan apakah pengelolaan akan aset organisasi/perusahaan
sudah dilaksanakan dengan baik, menetapkan seberapa efektif dan efisien dari prosedur
kegiatan organisasi/perusahaan, serta menilai keefektivitasan informasi yang diproduksi
oleh tiap unit di dalam organisasi/perusahaan.

 Sukrisno
Penilaian internal adalah pemeriksanaan yang dijalankan oleh unit audit internal
yang dimiliki perusahaan terhadap finansial report dan laporan akuntansi perusahaan
serta meninjau kepatuhan akan kebijakan yang ditentukan pimpinan puncak, peraturan
pemerintan, dan ketentuan dari perserikatan profesi.
 Hiro Tugiman

2
Penilaian internal adalah fungsi penilaian secara independen di dalam organisasi
untuk mengetes dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan/program yang dijalankan.

B. Tujuan Internal Assessment

 Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan,tujuan ini dilakukan untuk


mengetahui informasi tentang sumberdaya, keterampilan, kerja rutin dan proses
bekerja.
 Menentukan keunggulan yang kompetitif,menentukan keunggulan potensial, dan apa
yang harus di hindari dari kompetitif yang sudah di kembangkan, menyediakan dasar
dari aksi strategi yang di butuhkan untuk mendukung keunggulan kompetitif.

Menurut Hiro Tugiman (2006), Internal Assessment bertujuan membantu anggota


organisasi agar dapat menjalankan tugas dengan efektif. Dalam aktivitas internal audit
berusaha melakukan analisis dan memberikan berbagai saran dan penilaian. Proses
pemeriksaan audit meliputi pengawasan yang efektif dengan cost yang normal.

Sedangkan Sukrisno Agoes (2004), tujuan Internal Assessment adalah membantu


manajemen perusahaan menjalankan tugas melalui analisa, penilaian, dan pemberian
saran dan masukan mengenai kegiatan/program (yang masuk dalam pemeriksaan)

Proses menjalankan internal assessment memberikan banyak peluang untuk pihak


yang berpartisipasi guna memahami bagaimana pekerjaan, departemen, dan divisi
mereka merupakan bagian dari perusahaan secara keseluruhan. Manajemen strategis
adalah proses yang sangata interaktif yang membutuhkan koordinasi efektif antara
manajer manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi, litbang dan sistim
informasi manajemen. Walaupun proses manajemen strategis dipantau oleh penyusun
strategi, keberhasilan membutuhkan kerjasama manajer dan staf dari semua area
fungsional untuk memberikan ide dan informasi.

3
Menjalankan internal assessment membutuhkan pengumpulan, asimilasi dan evaluasi
informasi tentang operasi perusahaan serta faktor-faktor penentu keberhasilannya terdiri
dari kekuatan dan kelemahan yang dapat diindentifikasi dan diprioritaskan.  Melalui
keterlibatan dalam menjalankan audit manajemen strategi internal, manajer dari
departemen dan divisi yang berbeda dalam perusahaan dapat ikut serta memahami sifat
dan pengaruh dari area fungsional bisnis lainnya dalam perusahaan. Pengetahuan
hubungan tersebut sangat peting untuk penetapan tujuan dan strategi yang efektif.

C. Pandangan Berbasis Sumber Daya (RBV)

Pendekatan RBV tentang keunggulan kompetitif yang menyatakan bahwa sumber


daya internal adalah lebih penting untuk perusahaan dibanding faktor eksternal dalam
mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif.
Jay Barney menyatakan bahwa kinerja organisasi pada dasarnya ditentukan sumber
daya internal yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori: sumber daya fisik, sumber
daya manusia, dan sumber daya organisasi. Teori ini menekankan bahwa sumber daya
membantu perusahaan mengeksploitasi peluang dan menetralisasi ancaman. Ide dasar
RBV adalah bahwa bauran, jenis, jumlah dan sifat dari sumber daya internal perusahaan
harus dipikirkan lebih dahulu dan penting mengembangkan strategi yang dapat
mengarahkan pada keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Teori ini sangat berguna
bagi perusahaan yang menjalankan strategi yang belum diimplementasikan oleh
perusahaan pesaing manapun.
Sumber daya bernilai harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
(1)      Sumber daya langka adalah sumber daya yang tidak dimiliki perusahaaan
pesaing. Jika banyak perusahaan memiliki sumber daya yang sama, maka perusahaan
tersebut cenderung mengimplementasikan strategi yang mirip, maka tidak akan
memberikan keunggulan kompetitif.
(2)      Sumber daya yang sama sulit untuk ditiru, jika perusahaan tidak dengan mudah
mendapatkan sumber daya, maka sumber daya akan mengarah kepada keunggulan
kompetitif.

4
(3)      Tidak mudah digantikan, apabila tidak ada produk pengganti yang
memungkinkan, maka perusahaan akan mampu mempertahankan keunggulan
kompetitifnya.
Semakin banyak sumber daya memenuhi kriteria tersebut, maka semakin kuat
keunggulan kompetitif perusahaan dan semakin lama bertahannya.

D. Mengintegrasikan Strategi dan Budaya


Budaya perusahaan (organizational culture) merupakan pola perilaku yang telah
dikembangkan oleh suatu organisasi untuk menghadapi masalah adaptasi eksternal dan
integrasi internal, yang telah bekerja cukup baik untuk dianggap sah dan akan diajarkan
kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk dimengerti, dipikirkan, dan
dirasakan.7 Budaya perusahaan memiliki kemungkinan yang besar dalam menentukan
tindakan strategi perusahaan, terkadang mendominasi pilihan langkah strategis, yang
mana nilai, kepercayaan, ritual, seremonial, mitos, cerita, legenda, bahasa, symbol, dan
kepahlawanan yang sudah terpatri dalam pemikiran dan tindakan dari pimpinan
perusahaan, sehingga mempengaruhi pilihan strategi yang dipilihnya.
Budaya perusahaan secara signifikan mempengaruhi keputusan bisnis dan harus
dievaluasi selama audit manajemen strategis internal dan mengabaikan pengaruh yang
dimiliki budaya dalam hubungannya diantara area fungsional bisnis yang dapat
mengakibatkan hambatan komunikasi, kurangnya koordinasi, dan ketidakmampuan
untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi. Tantangan untuk manajemen strategis saat
ini adalah untuk membawa perubahan dalam budaya organisasi dan pemikiran individu
yang dibutuhkan untuk mendukung formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi.

E. Fungsional Bisnis

1.      Fungsi Manajemen


a.      Perencanaan merupakan tahapan proses manajemen yang digunakan dalam
memformulasi implementasi strategi dari perusahaan. Perencanaan terdiri atas semua
aktivitas yang terkait dengan persiapan masa depan perusahaan yang mencakup

5
peramalan, penetapan sasaran, formulasi strategi, pengembangan kebijakan, dan
penentuan tujuan.
b.      Pengorganisasian merupakan bagian dari implementasi strategi dari perusahaan
yang mencakup semua aktivitas manajerial yang menghasilkan struktur pekerjaan dan
hubungan otoritas.
c.      Pemberian Motivasi merupakan bagian dari implementasi strategi dari
perusahaan yang melibatkan usaha yang diarahkan dalam membentuk perilaku manusia
yang antara lain berkaitan dengan kepemimpinan, komunikasi, kelompok kerja, dan
sebagainya.
d.     Pengelolaan Staf merupakan bagian dari implementasi strategi perusahaan yang
dipusatkan pada manajemen staf atau SDM.
e.      Pengendalian merupakan aktivitas manajerial yang diarahkan untuk memastikan
bahwa hasil actual konsisiten dengan hasil yang telah direncanakan dan aktivitasnya
merupakan bagian dari evaluasi strategi perusahaan. Pengendalian dapat dilaksanakan
dengan melaksanakan kontrol kualitas, control penjualan, control persedian dan
sebagainya.

2.      Fungsi Pemasaran


Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi,
menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa.
Fungsi dasar pemasaran yang dapat membantu penyusunan strategi mengindentifikasi
dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dari pemasaranadalah analisi pelanggan,
penjualan produk/jasa, perencanaan produk/jasa, penetapan harga, distribusi, riset
pemasaran dan analisis peluang.

3.       Fungsi Keuangan/Akuntansi


Kondisi keuangan sering dianggap sebagai satu ukuran terbaik untuk posisi kompetitif
dan daya tarik keseluruhan suatu perusahaan. Menurut James Van Horne bahwa fungsi
tersebut terdiri atas tiga keputusan yaitu8:
1.      Keputusan investasi (investment decision)

6
2.      Keputusan pendanaan (financing decision).
3.      Keputusan deviden (dividend decision).
Analisis ratio keuangan adalah metode yang paling banyak digunakan untuk organisasi
berorientasi laba maupun nirlaba menentukan kekuatan dan kelemahan organisasi dalam
area investasi, pendanaan, dan deviden sehingga rasio keuangan dapat memeberikan
tanda-tanda kekuatan dan kelemahan aktifitas fungsi manajemen, produksi, pemasaran,
penelitian dan pengembangan, dan sistim informasi.
4.       Fungsi Produksi/Operasi
Menurut Robert Schroeder menyatakan bahwa manajemen produksi terdiri dari lima
area keputusan atau fungsi yaitu proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan
kualitas.9 Tugas utama manajer produksi adalah mengembangkan dan mengoperasikan
sebuah sistim yang akan menghasilkan jumlah produk/jasa yang dibutuhkan sesuai
dengan kualitas tertentu, harga yang sudah ditentukan, dan waktu yang sudah tetapkan.
5.       Penelitian dan Pengembangan
Kekuatan dan kelemahan litbang memiliki peran penting dalam formulasi dan
implementasi strategi, sehingga perusahaan harus terus menerus mengembangkan
produk baru dan memperbaiki produknya karena perubahan kebutuhan dan selera
konsumen, teknologi, siklus produk yang semakin pendek, dan meningkatkan
persaingan domestic dan asing. Banyak perusahaan menggunakan pendekatan litbang
internal dan kontrak litbang (joint venture) untuk mengembangkan produk baru.
6.       Sistim Imformasi Manajemen (Management Information System/SIM)
Informasi merupakan fondasi dari semua organisasi untuk menghubungkan semua
fungsi bisnis menjadi satu dan menyediakan bahan untuk mendukung semua keputusan
manajerial. Karena organisasi semakin kompleks, terdesentralisasi, dan tersebar secara
global, fungsi sistim informasi semakin penting peranannya. SIM menerima bahan
mentah dari evaluasi internal dan eksternal dari suatu organisasi.Kegunaan SIM untuk
memperbaiki kinerja suatu perusahaan dengan memperbaiki kualitas keputusan
manajerial dan untuk membangun kompetensi yang unik dalam bidang lain.

7
F. Rantai Nilai (Value Chain Analysis / VCA)
VCA mengacu pada proses menentukan biaya yang berhubungan dengan aktivitas
organisasi dari pembelian bahan baku, produksi barang, hingga penjualan. VCA
bertujuan untuk mengindentifikasi dimana keunggulan biaya rendah atau kelemahan
yang terjadi, serta mendapatkan dan mempertahankan kekuatan kompetitif dengan
menjadi efisien dan efektif sepanjang rantai nilai pada aktivitas organisasi. Menjalankan
VCA mendukung mengevaluasi RBV untuk aset dan kemampuan perusahaan sebagai
sumber kompetensi yang unik.
G. Matriks Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFE)
Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFE), digunakan untuk mengetahui faktor-faktor
internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting.
Data dan informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional
perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem
informasi, produksi dan operasi
H. Sistem Informasi
Perusahaan dalam melihat dan menilai perkembangan kondisi secara keseluruhan,
diperlukan adanya sistim informasi yang lengkap. Untuk menilai suatu kondisi
perusahaan Analisis SWOT merupakan sistem informasi yang cocok untuk digunakan.
SWOT adalah singkatan dari kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses) interen
perusahaan, serta peluang (Opportunities) dan ancaman (Threaths) dalam lingkungan
yang dihadapi perusahaan. Analisis SOWT merupakan cara sistematis untuk
mengidentifikasi faktor-faktor dan strategi yang menggambarkan kecocokan paling baik
diantaranya.
1. Kekuatan (Strengths)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggualan lain relatif
terhada`1p pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh
perusahaan. Kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan keunggulan
komparatif bagi perusahaan dipasar. Kekuatan dapat terkandung dalam:
• Sumber daya keuangan

8
• Citra
• Kepemimpinan pasar
• Hubungan pembeli / pemasok, dan
• Faktor-faktor lain.
2. Kelemahan (Weaknesses)
Kelemahan adalah keterbatasan / kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan
kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan. Sumber
kelemahan antara lain:
• Fasilitas
• Sumber daya keuangan
• Kapabilitas manajemen
• Keterampilan pemasaran, dan
• Citra merek
3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.
Kencenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang,
diantaranya:
• Identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan
• Perubahan pada situasi persaingan / peraturan
• Perubahan teknologi,serta
• Meningkatnya hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat memberikan peluang
bagi perusahaan
4. Ancaman (Threaths)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan
perusahaan. Sumber ancaman antara lain:
• Masuknya pesaing baru
• Lambatnya pertumbuhan pasar
• Meningkatnya kekuatan tawar menawar pembeli / pemasok
• Perubahan teknologi, serta peraturan baru atau yang direvisi

9
 Pemanfaatan analisis SWOT
1. sebagai acuan logis yang memedomani pembahasan sistematik tentang situasi
perusahaan dan alternatif-alternatif pokok yang mungkin dipertimbangkan perusahaan
2. untuk membantu analisis strategik

Berikut ini adalah sebuah contoh hasil dari analisa SWOT yang diterapkan untuk Bank
BRI:
 Strenghths/kekuatan
Adalah suatu keunggulan sumber daya, keterampilan atau kemampuan lainnya yang
relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar yang dilayani atau hendak dilayani
oleh perusahaan.
• Mempunyai teknologi canggih yaitu on-line system
• Memiliki cabang disetiap propinsi
• Divisi R & D yang selalu inovatif
• Hubungan baik dengan lembaga keuangan internasioanal dan otoritas moneter
• Adanya budaya perusahaan yang telah dihayati dengan baik oleh karyawan

 Weaknesses/kelemahan
Adalah keterbatasan/kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kemampuan
yang secara serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan.
• Tingkat keterampilan karyawan rata-rata rendah
• Kecilnya biaya promosi
• Belum mempunyai divisi pendidikan bagi karyawan
• Citra bank belum begitu dikenal masyarakat
• Belum terpenuhinya Tingkat Kesehatan Bank yang diperlukan untuk memperluas
jaringan kantor
• Jumlah karyawan terlalu besar

10
 Opportinities/peluang
Adalah merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.
• Keluarnya kebijakan Pemerintah untuk menyalurkan kredit kecil
• Masyarakat mulai “bank minded”
• Tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi
• Keluarnya deregulasi di bidang investasi
• Adanya kecenderungan memiliki jaringan ATM bersama antar bank-bank
• Masyarakat lebih menyukai kartu kredit terutama dengan foto

11
BAB III
PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
Internal Assessment merupakan bagian dari factor internal. Audit ini memerlukan
pengumpulan dan pengolahan informasi mengenai manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem
informasi manajemen. Dalam perencanaan manajemen strategi pengelolaan manajemen
sumber daya manusia merupakan hal yang penting untuk menghadapi persaingan.
Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses menetapkan, mengantisipasi,
menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan dan produk atau jasa.
Dalam analisis situasi pemasaran setidak-tidaknya perlu memperhatikan tiga hal
penting, yaitu:
1. Analisis lingkungan umum.(environmental analysis)
2. Analisis perilaku konsumen.(consumer behavior analysis)
3. Analisis perilaku pesaing (competitor behavior analysis)
Analisis keuangan terkait dengan peran dan tanggjng jawab dari manajemen keuangan
yang meliputi perolehan dana, pengumpulan dana, pembayaran utang perusahaan,
pengendalian kas perusahaan, serta perencanaan kebutuhan keuangan. Dalam mengatur
dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya, manajemen produksi perlu
membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan upaya-upaya untuk mencapai
tujuan, agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat seperti yang diharapkan,
yaitu mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas), dan tepat waktu dengan biaya rendah.
Perusahaan dalam melihat dan menilai perkembangan kondisi secara keseluruhan,
diperlukan adanya sistim informasi yang lengkap. Untuk menilai suatu kondisi
perusahaan Analisis SWOT merupakan sistem informasi yang cocok untuk digunakan

12
DAFTAR PUSTAKA
https://fiftadf.blogspot.com/2017/04/manajemen-strategi-internal-assessment_3.html
http://blog.terjunbebas.com/analisis-internal-the-internal-assessment/
http://purnamaward.blogspot.com/2014/03/lingkungan-internal-dan-analisis.html
Analisis faktor internal dan faktor eksternal dalam strategi pengembangan bisnis pada Pt
Esa Jaya Global.
Peranan internal marketing dalam kaitannya dengan kinerja pemasaran

Anda mungkin juga menyukai