Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

MANAJEMEN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN

DisusunOleh :
Nama : Arigo Yusuf Pratama
NIM : 18/20020/EP
Kelas : SMBP-A
Acara III :Deskripsi Gulma
Kelompok : I ( satu )
Jurusan : Ekonomi Pertanian
Co.Ass : Kaleb Syahputra Sinaga

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2019
ACARA III :DESKRIPSI GULMA
I. TUJUAN :Mengetahui jenis-jenis gulma berdasarkan klasifikasinya
II. DASAR TEORI
Pada umumnya dipandang dari manfaat yang didapat, tumbuhan dibagi
menjadi dua yaitu, tanaman yaitu tumbuhan yang menguntungkan dan
dibudidayakan dan tumbuhan yang merugikan. Tumbuhan yang
menguntungkan yaitu tumbuhan yang dibudidayakan oleh manusia atau
sengaja untuk ditanam karena mempunyai nilai ekonomis yang menjanjikan.
Sedangkan tumbuhan yang merugikan atau tumbuhan yang tidak dikehendaki
dalam dunia pertanian disebut gulma (weed). Pengertian gulma yang lain
adalah tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya secara pasti sehingga
kebanyakan orang juga menganggap bahwa gulma mempunyai nilai negatif
yang lebih besar daripada nilai ekonomisnya. Sehingga gulma tersebut harus
dimusnahkan dari, agar tidak menimbulkan kerugian ± kerugian yang lainnya,
yang nantinya dapat mengganggu kegiatan pertanian. Baik secara teknis,
produksi, maupun secara ekonomis (Barus, 2003) .
Berdasarkan keadaan morfologinya, dikenal gulma rerumputan (grasses),
teki-tekian (sedges), berdaun lebar (board leaf),dan pakisan (fern). Gulma
antara lain berasal dari spesies liar yang telah lama menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan atau spesies baru yang telah berkembang sejak
timbulnya pertanian. Gulma dapat menyebabkan kerugian pada berbagai
bidang kehidupan. Pada bidang pertanian, gulma dapat menurunkan kuantitas
hasil tanaman. Penurunan kuantitas hasil tersebut disebabkan oleh adanya
kompetisi gulma dengan tanaman dalam memperebutkan air tanah, cahaya
matahari, unsur hara, ruang tumbuh dan udara yang menyebabkan
pertumbuhan tanaman terhambat. Kandungan alelopati pada gulma juga dapat
menekan pertumbuhan tanaman utama (Mahfud, 2001) .

Gulma tekian, kelompok ini memiliki daya tahan luar biasa terhadap
pengendalian mekanik karena memiliki umbi batang di dalam tanah yang
mampu bertahan berbulan-bulan. Selain itu, gulma ini menjalankan
jalur fotosintesis C4 yang menjadikannya sangat efisien dalam 'menguasai'
areal pertanian secara cepat. Ciri-cirinya adalah penampang lintang batang
berbentuk segitiga membulat, dan tidak berongga, memiliki daun yang
berurutan sepanjang batang dalam tiga baris, tidak memiliki lidah daun, dan
titik tumbuh tersembunyi. Kelompok ini mencakup semua
anggota Cyperaceae (suku teki-tekian) yang menjadi gulma.Berbagai macam
gulma dari anggota Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok ini. Gulma ini
biasanya tumbuh pada akhir masa budidaya. Kompetisi terhadap tanaman
utama berupa kompetisi cahaya. Daun dibentuk pada meristem pucuk dan
sangat sensitif terhadap kemikalia. Terdapat stomata pada daun terutama pada
permukaan bawah, lebih banyak dijumpai. Terdapat tunas-tunas pada nodusa,
serta titik tumbuh terletak di cabang. Contoh gulma ini ceplukan, wedusan,
sembung rambut (Mikania michranta), dan putri malu (Mimosa pudica)
(Moenandar, 1993).
Gulma pakis-pakisan (Fern) misalnya : pakis (Dryopteris
Aridus), (Neprolepsis Biserata).Golongan gulma rurumputan kebanyakan
berasal dari family gramineae (poaceae). Ukuran gulma golongan
rerumputan bervariasi, ada yang tegak, menjalar, hidup semusim, atau
tahunan. Batangnya disebut culms, terbagi menjadi ruas dengan buku-buku
yang terdapat antara ruas. Batang tumbuh bergantian pada dua buku pada
setiap antara ruas daun terdiri dari dua bagian yaitu pelepah daun dan
helaian daun., contoh gulama rerumputan Panicum repens, Eleusine indica,
Axonopus compressus dan masih banyak lagi. Golongan teki-tekian
kebanykan berasal dari family Cyperaceae. Golongan ini dari penampakanya
hampir mirip dengan golongan rerumputan, bedanya terletak pada bentuk
batangnya. Batang dari golongan teki-tekian berbentuk segitiga. Selain itu
golongan teki-tekian tidak memiliki umbi di dalam tanah. Contoh golongan
teki-tekian: Cyperus rotundus, Cyperus compressus. Golongan gulma
berdaun lebar antara lain: Mikania spp, Ageratum conyzoides, Eupatorium
odoratum (=Chromolaena odorata)(Moenandar, 1993).
III.PROSEDUR KERJA
A. Alat dan Bahan
Alat
1. Alat Tulis
2. Pensil dan Polpen
Bahan
1. Euphorbia Hirta(Petikan Kebo)
2. Imperata Cylindrica(Alang-alang)
3. Ageratum Conyzoides(Bondotan)
4. Eleusine Indica (Rumput Belulang
5. Cynodon Dactylon (Rumput Grinting)
6. Cyperus Kyllingia (Teki Tekian)
7. Cyperus Rotundus(Teki Ladang)
8. Mimosa Pudica (Putri Malu)
B. Cara Kerja
1. Mengamati preparat beberapa jenis gulma.
2. Mengambar preparat gulma secara lengkap (akar, batang, daun,
bunga/buah).
3. Menuliskan nama spesies gulma.
4. Membuat deskripsi gulma berdasarkan :
a. Morfologi
b. Habitat
c. Daur hidup
IV. HASIL PENGAMATAN
1. Ageatum conyzoides (Bandotan)

A. Deskrpsi
Gulma yang berdasarkan daur hidupnya semusim, batang
babandotan berbentuk bulat dan berambut, daun lebar dan warna
hijau serta terdapat buah berwarna hitam bentuknya kecil.
B. Morfologi : Gulma berdaun lebar
C. Daur hidup : Gulma Semusim
D. Habitat : Gulma Darat

2. Mimosa pudica (Putri malu)

A. Deskripsi :
Daun yang mudah dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara
cepat menutup dengan sendirinya saat disentuh.Kelayuan ini bersifat
sementara.
B. Morfologi : Gulma Rumputan
C. Daur hidup : Gulma Tahunan
D. Habitat : Gulma Darat
3. Cynodon dactylon (Rumput Grinting)

A. Deskripsi :
Perakaran tunggang, Daun sejajar dan memanjang.Batang bulat
kecil dan memiliki bunga seperti bulir jagung.Dan memiliki akar
serabut.
B. Morfologi : Gulma Rumputan
C. Daur hidup : Gulma Tahunan
D. Habitat : Gulma Darat

4. Eleusine indica (Rumput Belulang)

A. Deskripsi :
Sejenis tumbuhan yang dikendalikan secara manual maupun
dengan herbisida.Gulma ini berakar serabut dan daunnya
sempit.Gulma ini masuk kedalam suku rumput-rumputan, batang
gulma ini berbentuk segitiga.
B. Morfologi : Gulma rumputan
C. Daur hidup : Gulma semusim
D. Habitat : Gulma darat
5. Cyperus rotundus (teki ladang)

A. Deskripsi :
Termasuk gulma yang sulit untuk dikendalikan.Gulma ini
membentuk umbi dan geragi, tumbuh baik bila tesedia air
secukupnya, toleran terhadap genangan dan mampu bertahan pada
kondisi kekeringan.
B. Morfologi : Gulma Tekian
C. Daur hidup : Gulma Tahunan
D. Habitat : Gulma Darat
6. Cyperus Kyllingia (Teki Tekian)

A. Deskripsi :
Gulma ini memiliki daun kecil panjang, gulma ini memiliki
bunga yang ada bulatannya di pucuk dan gulma ini memiliki akar
serabut
B. Morfologi : Gulma Tekian
C. Daur hidup : Gulma Tahunan
D. Habitat : Gulma Darat
7. Euphorbia hirta (petikan kebo)

A. Deskripsi :
Tanaman herba yang batangnya lunak, beruas, bulat, berembut,
bergetah putih, berwarna hijau kecoklatan.Daun tunggal,
perbanyakan majemuk, akar tunggang.
B. Morfologi : Gulma Rumputan
C. Daur hidup : Gulma Tahunan
D. Habitat : Gulma Darat

8. Imperata cyllindrica

A. Deskripsi :
Gulma ini termasuk kelompok gulma tahunan yang bentuk
akarnya serabut dan bentuk daunnya meruncing tapi daunnya agak
sedikit tajam.
B. Morfologi : Gulma rumputan
C. Daur hidup : Gulma tahunan
D. Habitat : Gulma darat
V. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang pertama, praktikan dihadapkan dengan berbagai
jenis gulma untuk diidentifikasi. Indentifikasi gulma sendiri sangat
bermanfaat, yaitu untuk mengetahui morfologi dari gulma tersebut baik itu
termasukberdaun lebar, tekian, ataupun rumputan. Identifikasi juga
mencangkup habitat dari gulma tersebut, apakah gulma tersebut hidup di
darat, di air atau juga dapat hidup di darat dan di air. Selain morfologi dan
habitat identifikasi juga mempelajari daur hidup gulma, apakah gulma
termasuk golongan dalam gulma semusim, dwi musim, atau juga tahunan.
Selain memberikan pengaruh negatif, tanaman yang dapat tergolong
gulma juga mampu memberikan pengaruh positif yang menguntungkan bagi
manusia. Keuntungan tersebut antara lain mampu menyerap unsur hara tanah
pada lapisan yang sangat dalam atau dapat berfungsi sebagai pemompa unsur
hara dari lapisan yang dalam ke permukaan sehingga dapat tersedia bagi
tanaman budidaya, berfungsi sebagai perangkap parasit tanaman
(preferensinya), sebagai habitat musuh alami hama (sebagai sumber
pengayaan spesies), mencegah timbulnya erosi, sumber pakan ternak, sumber
obat tradisional, bahan pestisida alami, sebagai tanaman hias, sebagai bahan
sayuran bagi manusia, dan sebagai bahan baku biogas.

Hal ini sangatlah penting karena akan membantu dalam pengendalian


gulma nantinya. Baik pengendalian secara hayati maupun kimiawi. Karena
untuk gulma semusim dan tahunan tentu sangatlah berbeda cara
pengendaliannya, hal ini berkaitan dengan cara perkembangan vegetative dan
generatifnya.
Alang-alang atau ilalang ( Imperata cylidrica ) ialah sejenis rumput
berdaun tajam, yang kerap menjadi gulma di lahan pertanian. Rumput ini juga
dikenal dengan nama-nama daerah seperti alalang, halalang. Alang-alang
dapat berbiak dengan cepat, dengan benih-benihnya yang tersebar cepat
bersama angin, atau melalui rimpangnya yang lekas menembus tanah yang
gembur. Berlawanan dengan anggapan umum, alang-alang tidak suka tumbuh
di tanah yang miskin, gersang atau berbatu-batu. Rumput ini senang dengan
tanah-tanah yang cukup subur, banyak disinari matahari sampai agak teduh,
dengan kondisi lembap atau kering.
Rumput belulang (Eleusine Indica)adalah salah satu jenis tumbuhan
darat. Selain dikenal dengan nama rumput belulang, di beberapa daerah di
Indonesia, rumput belulang mempunyai nama lain seperti di daerah seperti di
Sumatra dikenal dengan nama rumput kumaranting, di Jawa dikenal dengan
nama jukut jampang, jukut carulang atau jukut munding. Sedangkan di
Malaysia dikenal dengan nama rumput sambau, godong ular, rumput sambari
dan kakuasa. Pengendalian rumput gulma yaitu dengan cara penggenangan
secara terus menerus atau pengendalian bisa menggunakan herbisida.
Rumput Teki,Teki ladang( Cyperus kylinga ) adalah gulma pertanian
yang biasa dijumpai di lahan terbuka. Apabila orang menyebut"teki", biasanya
yang dimaksud adalah jenis ini, walaupun ada banyak jenis Cyperus lainnya
yang berpenampilan mirip. Teki sangat adaptif dan karena itu menjadi gulma
yang sangat sulit dikendalikan. Ia membentuk umbi (sebenarnya adalah tuber,
modifikasi dari batang) dan geragih (stolon) yang mampu mencapai
kedalaman satu meter, sehingga mampu menghindar dari kedalaman olah
tanah. Teki menyebar di seluruh penjuru dunia, tumbuh baik bila tersedia air
cukup, toleran terhadap genangan, mampu bertahan pada kondisi kekeringan.
VI. KESIMPULAN
Dari hasil Praktikum Manajemen Organisme Pengganggu Tanaman
acara tiga dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Gulma dapat di defenisikan sebagai tumbuhan yang tidak di inginkan
manusia dan tumbuh pada tempat dan waktu yang tidak di inginkan
manusia
2. Untuk menghindari pertumbuhan gulma maka perlu dilakukan Tindakan
pencegahan (preventive) dengan cara tidak terlalu banyak menggunakan
pupuk kandang pada saat penanaman.
3. Pengendalian gulma harus memperhatikan teknik pelaksanaannya di
lapangan (faktor teknis), biaya yang diperlukan (faktor ekonimis), dan
kemungkinan dampak negatif yang di timbulkan.
4. Hubungan gulma dengan tanaman lain dapat berupa kompetisi yang
dapat diartikan sebagai persaingan dua organisme atau lebih dalam
meraih makanan, dan tempat hidup yang sama, seperti unsur hara, air,
cahaya, ruang tumbuh dan CO2.
5. Cara perbanyakan perkembangan gulma ada dua cara yaitu dengan cara
perbanyakan generatif dan vegetatif.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2019. Panduan Petunjuk praktikum manajemen organisme pengganggu


tanaman.Institut Pertanian Stiper. Yogyakarta
Barus, 2003. Pengendalian gulma di Perkebunan. Palembang, Kanisius.
Yogyakarta.
Mahfud, 2001. Pengantar Ilmu Pengendalian Gulma. Cakrawala. Medan.
Moenandar, 1993. Penghantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Rajawali Pers.
Jakarta

Yogyakarta, September 2019


Mengetahui,
Co.Ass Praktikan

( Kaleb Syahputra Sinaga) ( Arigo Yusuf Pratama )

Anda mungkin juga menyukai