Anda di halaman 1dari 8

ANALISA PROSES KEPERAWATAN JIWA

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama : Meisapita triandini


Mahasiswa
: 26 Maret 1993
Tanggal
: Pkl. 16.30 - 16.50 WIB (20  Menit)
Waktu
: Ruang Cendrawasih RSJ
Tempat
: Tn. Fhatir.
Inisial Klien
: I (Fase Perkenalan)
Interaksi ke
: Meja makan,  berhadapan dengan klien, suasana tenang
Lingkungan
: Penampilan kurang rapi, pakaian banyak lobang bekas rokok, pasien merokok
Deskripsi
puntung, menunduk. 
pasien
: Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka
Tujuan
permasalahnya
komunikasi

KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT PADA ANALISA BERPUSAT PADA


RASIONAL
VERBAL VERBAL PERAWAT KLIEN

P : Selamat sore P: Memandang K dan P : Ingin membuka K masih ragu terhadap Salam merupakan kalima
Pak, boleh saya tersenyum percakapan dengan klien orang baru yang masuk pembuka untuk memula
duduk di sebelah dan berharap dengan ke lingkungannya suatu percakapan
K: Ekpresi datar
Bapak ? sapaan sederhana P bisa sehingga dapat terjalin
diterima oleh K. rasa percaya.

K ragu terhadap orang


P merasa senang ada
baru
tanggapan atas salam
K: Ekpresi datar walaupun belum
K : Sore, silahkan.
P: Memandang K diekpresikan secara tulus

P : Wah, suasana P : Memandang ke P ingin memulai K memberikan respon Topik ringan akan
sore ini sejuk halaman sambil percakapan dengan topik sepintas dan memudahkan interaksi
sekali ya Pak melirik K ringan sebelum masuk ke menunjukkan perhatian lebih lanjut
kondisi K cukup terhadap P
K : Ikut melihat ke
halaman lalu
menghisap rokoknya
K : (diam) dan menunduk lagi

P : Oh ya, P : Memandang K P merasa bahwa K harus K masih memberikan Memperkenalkan diri


perkenalkan saya sambil menjulurkan diberikan penjelasan tanggapan secara ragu- dapat menciptakan rasa
Made, saya tangan ke K tentang kedatangan P ragu percaya klien terhadap
mahasiswa perawat
K : Mengalihkan
praktek disini
rokok ke tangan kiri
yang akan
lalu tanpa
merawat Bapak.
memandang P
K : (diam) menerima uluran
tangan P

P : Nama Bapak P : Masih menjabat P ingin tahu nama pasien K ragu-ragu Mengenal nama pasien
siapa ? tangan pasien dan akan memudahkan
mendekatkan diri ke- interaksi
K

K : Menoleh
sebentar

P merasa pasien enggan K merasa perkenalan


K : Ong. Ong Tian K : Menyebut nama berkenalan hanya formalitas belaka
Bian. dengan menunduk
dan menarik
tangannya

P : Bapak P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan K mencoba mengingat Nama panggilan


senangnya dengan pasien nama yang disukainya merupakan nama akrab
K : Menoleh ke
dipanggil dengan klien sehingga
halaman
nama apa menciptakan rasa senang
P senang walaupun K mulai tertarik dengan akan adanya pengakuan
jawaban singkat perkenalan dengan P atas namanya
K : Melihat ke arah P
K : Ong.
dan menjawab
singkat lalu
menunduk lagi

P : Wah, P : Memandang K P mencoba mengakrabkan K berpikir sejenak, Pujian berguna untuk


kedengarannya sambil tersenyum suasana mengngingat nama yang mendekatkan perawat
enak kalau saya disukainya menjalin hubungan
K : Menunduk
manggil Pak Ong therapeutik dengan klien

K : Menoleh ke P P merasa pertanyaan


mendapatkan respon K mulai merasa bahwa P
P : Memperhatikan K
K : Iya datang untuk membantu
K

P : Bapak asalnya P : Memandang K P masih berusaha K berpikir dan mengingat- Topik sederhana
dari mana Pak membangun keakraban ingat membantu menjalin
K : Menunduk dan
Ong? berpikir dengan topik sederhana kedekatan dengan klien

P senang karena K
memberi respon
K : Salatiga, Jawa K : Menoleh ke P dan K senang karena ingat
Tengah tersenyum lalu daerah asalnya dan
menunduk lagi kembali membayangkan
daerah asalnya tersebut
P : Memperhatikan K

P : Wah, jauh juga P : Memandang K P mulai mengkaji data K berpikir dan berusaha Lama rawat menentukan
ya. Bapak Ong sambil tersenyum umum pasien mengingat apakah klien kronis atau
sudah berapa akut
K : Menghisap rokok
lama disini?
dan
melemparkannya
karena sudah habis

K : Bicara tanpa P khawatir kalau K membayangkan


menoleh P pertanyaan membuat K keadaan yang telah lama
K : Lama! Dua tersinggung dijalaninya
P : Memandang K
puluh tahun.

P : Sejak tahun P : Menunjukkan P berharap dapat K berusaha mengingat Daya ingat pasien dapat
berapa Bapak perhatian memperoleh data lama dikaji dengan
disini ? rawat secara lebih pasti menanyakan data-data
K : Menunduk sambil
sambil mengkaji daya ingat pasien yang sederhana
memandang kakinya
pasien

P senang karena mendapat


respon dari K K menjawab dengan
K : Yach, delapan K : Masih menunduk
sekedarnya
puluh tiga
P : Memperhatikan

P : Sekarang P : Mendekatkan diri P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat- Umur mempengaruhi
Bapak Ong ke K ingat daya ingat klien
umurnya berapa?
K : Menoleh ke
halaman dan
terdiam beberapa
lama
P merasa arah pertanyaan
K : Em…56 tahun
sudah dapat dijawab jelas K menjawab sesuai
oleh K dengan daya ingat yang
K : Menoleh P
dimilikinya
sebentar lalu
menunduk lagi
P : Tersenyum

P : Pak Ong ingat P : Menunjukkan P berhati-hati karena K mengingat-ingat Keluhan utama


nggak, kenapa keseriusan pertanyaan tsb sangat merupakan dasar pasien
pak Ong dirawat spesifik dan takut dirawat di RS Jiwa
K : Menunduk
disini menyinggung pasien

P lega karena K tidak K menjawab ragu-ragu


K : Menoleh ke P dan tersinggung
K : Saraf, sakit
menepuk-nepuk
saraf. ECT, ini di
kepalanya
ECT.

P : Pak Ong P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh K mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi
pernah ngamuk? alasan pasien dirawat kapan saja karena adany
K : Menunduk
stimulus tertentu

P kaget, dan sadar kalau


K : Menoleh ke K mengalami halusinasi
pasien mengalami
K : Nggak, nggak, halaman lalu lihat
halusinasi lihat
saya suka menunjuk-nunjuk
ngelamun. Enak
P : Memperhatikan
sendirian. Kakak
respon pasien
saya sudah
meninggal tapi
hidup lagi. Itu
dia !!

P:- P : Masih kaget P mendiamkan karena K melihat kakaknya dan Dengan diam therapeutik
belum menemukan mencoba klien merasa didengarka
K : Memandang ke
pertanyaan yang tepat menceritakannya pada P dan bercerita tentang
halaman
untuk K keadaannya

K : Kakak saya P menemukan adanya


K teringat kondisi
orangnya sukses, K : Menunjuk ke flight of ideas dan berpikir
keluarganya
sayang mati, anak halaman dan tentang faktor penyebab
saya tujuh belas nyerocos
semuanya di
P : Memperhatikan
Jerman.

P : Bapak Ong P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji data K membayangkan Waham kemungkinan
sudah yang terkait kata-katanya keadaan keluarganya terjadi karena menarik
K : Memandang
berkeluarga? tadi diri
kosong ke halaman

K : Menunduk sambil K menikmati waham yang


K : Anak saya di nyerocos P menemukan adanya dirasakannya
Jerman dan di kemungkinan waham
P : Memperhatikan
Peking. Saya kebesaran pada pasien
profesor, ngajar
di UI, bolak-balik
dari Bandung ke
Jerman.

P:- P : Memperhatikan P mendiamkan dengan K membayangkan ank- Diam therapeutik akan


harapan pasien akan lebih anaknya membantu pasien
K : Menunduk
terbuka tetang dirinya mengungkapkan
perasaannya pada
perawat
P menemukan adanya fligt
K : Keadaan diluar K : Berbisik pada P of ideas
perang, Ong dengan nada sedih K sedih tentang anaknya
pusing mikirin
P : Mendengarkan
biaya anak-anak,
dengan serius
pada kuliah.

P : Pak Ong, P : Menepuk bahu K P mencoba mengalihkan K teralih karena Pengalihan agar klien
kegiatan bapak pembicaraan terkait pertanyaan baru tidak larut dalam waham
K : Menoleh P
sehari-hari waham dan halusinasinya
ngapain saja
Pak ?
K : Menggaruk-garuk
P merasa senang karena
kepalanya K bingung tentang yang
pasien bisa beralih
dilakukannya sehari-hari
K : Mandi, makan P : Memperhatikan
ehm…ya itu. respon K

P : Kemudian? P : Menekankan P mencoba menggali data K mengingat-ingat Tehnik ekplorasi berguna


pertanyaan lebih dalam untuk mendapatkan lebi
banyak data terkait
K : Menunduk
masalah klien
P menemukan lagi adanya
K : Baca-baca K merasa dirinya harus
kemungkinan waham
buku. Saya kan K : Menoleh P rajin belajar
profesor.
P : Memperhatikan

P : Bapak Ong P : Melihat halaman P mengalihkan perhatian K K masih terbawa oleh Pengalihan agar pasien
betah tinggal di dari waham waham tidak larut pada waham
K : menunduk
sini?Suasananya dan halusinasinya pada
enak ya! fase interaksi ini
P senang karena dapat
K : Ikut melihat
mengalihkan perhatian
halaman K berusaha menjawab
K : Betah. pasien
sekenanya
P : memperhatikan

P : Tentunya P : Memandang K P ingin mengkaji K berusaha mengingat Keluarga merupakan


keluarga Bapak sambil tersenyum keterlibatan keluarga keluarganya support sistem bagi klien
Ong suka terhadap perawatan K sehingga harus dikaji
K : Menoleh P
menjenguk kesini. keterlibatannya

K : Menunduk lagi K ingat terhadap


P : Memperhatikan P senang mendapatkan keluarganya
respon K jawaban K
K : Sebulan sekali.

P : Kalau Pak Ong P : Memandang K P mengkaji hubungan K K mengingat Berada di lingkungan


suka pulang juga dengan keluarganya hubungannya dengan keluarga akan membuat
K : Menunduk
ya? keluarga klien melihat realitas
menyenangkan atau
P senang mendapatkan malahan stressor
K : Menoleh P dan
K : Ya, sebulan jawaban sesuai pertanyaan K senang membayangkan
tersenyum
sekali juga pulang
P : Memperhatikan

P : Kalau di P : Memandang K P berusaha mengkaji K mengingat aktivitasnya Aktivitas di rumah


rumah, ngapain sambil tersenyum aktivitas K di rumah di rumah merupakan data pantas
aja Pak Ong tidaknya pasien dilibatka
K : Menoleh P lalu
dalam keluarga
melihat ke halaman

K : Memandang P
P menemukan K menikmati waham yang
K : Yah, tidur dan P : Memperhatikan pengulangan terhadap dialaminya
baca-baca buku respon K waham pada K
penelitian.
Profesor harus
banyak baca.

P : Suka ngobrol P : Memandang K P mengkaji peran keluarga K mengingat aktivitasnya Menarik diri membuat K
nggak dengan terhadap K di rumah asyik dengan dunianya
K : Menunduk
keluarga sendiri

P mendapatkan data K menganggap ngobrol


K : Menunduk
K : Enakan diem, menarik diri pada K mengganggu wahamnya
soalnya P : Memperhatikan
mengganggu saya
baca buku

P : Bagaimana P : Memandang K P mengalihkan topik K bingung dengan Pengalihan agar K tidak


perasaan Pak Ong bahasan pertanyaan yang larut dengan wahamnya
K : Menunduk
sekarang? diberikan

K : Menggaruk-garuk
K : Saraf, sakit K menjawab tentang
kepala P bingung harus ngobrol
saraf. Kakak saya keadaannya
tentang apa lagi
hidup lagi, itu dia. P : Memperhatikan

P:- P : Memandang P memikirkan topik lain K merenungkan Diam berguna untuk


halaman yang terkait keadaannya memikirkan interaksi
selanjutnya
K : Ikut memandang
halaman

K : Dia sukses. P kaget karena kembali


menemukan adanya
K : Menunjuk ke K menikmati halusinasi
halusinasi pada K
halaman lihatnya

P : Kaget dan
memperhatikan
respon K

P : Pak Ong, kita P : Memandang K P ingin mengakhiri fase I K memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil
tadi sudah karena sudah cukup jika K dapat mengingat
K : Menoleh
berkenalan, banyak data yang terkaji nama P sehingga nantiny
masih inget nggak terjalin trust
nama saya?
P senang karena K ingat
K : Memandang P nama P K mengingat-ingat nama
K : Made dan tersenyum P

P : Memperhatikan

P : Nah, saya P : Menepuk bahu K P memberikan K senang diberikan Kontrak berikutnya harus
senang sekali bisa reinforcement pada K reinforcement ditentukan dan harus
K : Menoleh dan
ngobrol dengan mendapatkan
tersenyum
pak Ong. persetujuan klien agar
Bagaimana kalau klien ingat terhadap
selesai makan kontrak
kita ngobrol lagi?
Sebentar saja
kok, yach cukup
20 menit saja. P senang karena K mau K ikut menentukan
menentukan kontrak kontrak
K : Tersenyum
berikutnya
K : Boleh P : Tersenyum

P : Nah kalau Pak P : Memandang K P menentukan topik dan K memikirkan tentang Kegiatan yang akan
Ong setuju, nanti aktivitas pada kontrak kegiatan yang ditawarkan dilaksanakan harus
K : Menunduk
kita ngobrol berikutnya mendapat persetujuan K
tentang perasaan sehingga bila K keluar da
Pak Ong terhadap kegiatan dimaksud, bisa
keluarga Pak Ong. diingatkan tentang
Sekalian saya batasan kegiatan sesuai
periksa tekanan kontrak
darahnya ya.
K setuju tentang kegiatan
K : Mengangguk
P senang karena K setuju yang akan dilaksanakan
K : Ya, ya…. P : Tersenyum dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan
P : Terimakasih P : Menepuk bahu K P menutup fase I K menunjukkan rasa Salam penutup
atas kesediaan dan mengulurkan percaya pada P merupakan akhir fase
Pak Ong ngobrol jabat tangan yang harus dilakukan
dengan saya, untuk mencegah tidak
K : Menoleh,
selamat sore percaya pada klien
menjabat tangan P
K menyambut salam P
P senang karena K mau
K : Sore. berinteraksi dengan P
K : Tersenyum lalu
menunduk

P : Tersenyum

KESAN PERAWAT :

Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif walaupun
sering terganggu dengan halusinasinya. Data yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah
kronik, halusinasi lihat, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga kurang efektif,
flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima
kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya
yaitu fase kerja.

Anda mungkin juga menyukai