Anda di halaman 1dari 13

REFLEKSI KASUS

OPERATIVE DENTISTRY
ONLAY INDIRECT RESIN KOMPOSIT

Yulianty nursabil

20110340056

MODUL OPERATIVE DENTISTRY

PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2019
I. Deskripsi Kasus
Identitas pasien
No. RM : 34016
Nama :NH
Jenis kelamin : perempuan
Usia : 21 tahun
Alamat : Jalan Glagahsari, Umbulharjo. Yogyakarta

Kunjungan pertama (10-10-2017)


Pemeriksaan Subyektif :
Pasien ingin menambalkan gigi belakang bawah kanan yang berlubang sejak
beberapa bulan yang lalu, sering terasa ngilu jika terkena angin, minuman dingin, dan
makanan, rasa sakit hanya beberapa saat kemudian hilang. Menurut pengakuan pasien tidak
pernah mengalami sakit spontan.
Dental History :
Pasien pernah menambalkan gigi kanan bawah belakang beberapa bulan yang lalu.
Pasien juga pernah mencabut gigi graham bawah kiri di mahasiswa koas 4 bulan yang lalu
Pemeriksaan objektif :
Terdapat kavitas dengan kedalaman dentin pada permukaan oklusal gigi 45
Sondasi :-
Perkusi :-
Palpasi :-
CE : + (ngilu)
Assessment
Diagnosis : karies media pada pulpa vital

Treatment planning
1. KIE
2. Indikasi dan preparsi
3. Cetak work model
4. Kontrol dan evaluasi
Foto Klinis
2
Sebelum preparasi Setelah preparasi

Tahapan Kerja

a. Alat dan Bahan yang Digunakan:


 Alat diagnostik
 Set bur (bur bulat, fisur, cakram, bur finishing/ pear shape, enhanced)
 Semen stoper
 Plastis instrument
 Sendok cetak  Alkohol 70%
 exaflex  Komposit A3 P60 dan RK UD
 Spatula agaat + paper pad  Etsa asam dan bonding XP
 Microbrush  Rely-x primer
 Brush  Rely-x arc
 Light cure  Artikulating paper
 Cavity cleanser  Cotton roll

b. Tahapan Kerja

1. Lakukan isolasi pada area kerja menggunakan cotton roll dan saliva ejector
2. Pengurangan oklusal untuk mendapatkan akses dan lapangan pandang yang
baik untuk tahap selanjutnya menggunakan bur karbid dengan kedalaman 1,5
mm
3. Mengambil dentin yang terinfeksi, defek restorasi dan proteksi pulpa
4. Axiopulpal line angel dibuat tajam dengan fine grit diamod dan axiogingival
line angel diberi groove/alur
5. Dinding dibuat tegak lurus atau sedikit divergen ke arah oklusal untuk
memudahkan adfruk malam atau pemasangan onlay

3
6. Cavosurface angel diberi bevel lebih kurang 0,5 mm. Retensi berbentuk
groove dibuat dengan bur karbid(0,3) mm) sebagai retensi gigi yang pendek
yang banyak mengambil cusp dan resistensi diperoleh dengan membentuk
dinding-dinding kavitas yang sejajar satu dengan yang lain, dinding-dinding
yang lurus, dasar yang datar, dan sudut-sudut yang tajam
7. Menghaluskan sudut-sudut aksio-pulpal dan tepi email sebagai bevel.
Hendaknya bevel tidak duluaskan lebih dalam karena akan mengurangi retensi
dari suatu restorasi. Bevel biasanya tidak dibuat di dinding aproksimal karena
akan membentuk undercut, mengingat sebagian besar tepi kavitas terletak di
bawah gigi yang paling cembung, akan tetapi dinding gingiva harus dibevel
dengan bur barker curson halus dan kuncup kecepatan tinggi. Hal ini sangat
penting karena meningkatkan kecekatan tuangan.
8. Setelah preparasi cetak gigi menggunakan elastomer
9. Tumpat sementara pada gigi menggunakan cavit.

Kunjungan kedua (24-10-2017)

Pemeriksaan subjektif

Pasien datang atas motivasi dari operator untuk melanjutkan perawatan setelah kunjungan
terakhir dilakukan pembersihan karies dan pencetakan work model. Pasien tidak
mempunyai keluhan pasca tindakan

Pemeriksaan objektif

Terdapat tumpatan sementara pada permukaan distal gigi

Perkusi :-

Palpasi :-

CE : + (linu)

Assessment

Diagnosis : pulpa vital

Treatment planning

4
1. KIE
2. Insersi onlay
3. Kontrol dan evaluasi

Foto Klinis Pasca Insersi

Tahapan Kerja

1. Isolasi daerah kerja menggunakan cotton roll dan saliva ejector


2. Insersi onlay:
a. Try in oinlay RK dan cek oklusi menggunakan articulating paper. Kurangi
tumpatan bila ada traumatic oklusi dengan bur finishing.
b. Aplikasi cavity cleanser pada kavitas lalu keringkan dengan air way
c. Membersihkan onlay dengan asam phospat 35%, cuci dan keringkan, kemudian
pada permukaan internal onlay diaplikasikan silane coupling agent dan
dikeringkan, selanjutnya bahan adhesive (relay X primer). Permukaan enamel
dan dentin di etsa selama 15 detik dengan etsa dan cuci selama 20 detik
keringkan sampai moist, kemudian diberi bahan bonding selama 10 detik angin-
anginkan kemudian sinar 20 detik.
d. Masukkan onlay RK pada kavitas kemudian disemenkan menggunakan Relay X
arc
e. Sisa-sisa bahan sementasi dibersihkan kemudian disinar selama 20 detik
f. Lakukan pengecekan oklusi dengan artikulating paper
g. Lakukan polishing dengan enhance bur
Kunjungan ketiga (25-10-2017)
5
Pemeriksaan subjektif

Pasien datang atas motivasi dari operator untuk melakukan kontrol pasca dilakukan
penumpatan pada giginya. Pasien merasa nyaman dengan tumpatan tersebut, tidak ada rasa
ganjal atau linu

Pemeriksaan objektif

Terdapat tumpatan sewarna gigi pada permukaan distal

Perkusi : -

Palpasi :-

CE : + (linu)

Assessment

Diagnosis : pulpa vital pasca onlay

Tidak ada rasa linu ataupun traumatik oklusi, tidak ada white line dan tidak terjadi
perubahan warna pada tumpatan

Treatment planning

1. KIE
2. Kontrol dan evaluasi

II. Pertanyaan Kritis


1. Apa alasan onlay menjadi pilihan utama perawatan ?
2. Mengapa menggunakan bahan resin komposit ?
3. Apa saja bahan yang dapat digunakan serta keuntungan dn kekurangannya apa ?

III. Landasan Teori


Onlay merupakan rekonstruksi gigi untuk menutupi beberapa cusp gigi posterior
dan didesain untuk memperkuat gigi yang menjadi lemah karena karies atau restorasi
sebelumnya. Ciri utama dari restorasi ini adalah mempertahankan sebagian besar jaringan
gigi yang berhubungan dengan gingival dan hal ini merupakan pertimbangan periodontal
yang membantu
Indikasi Onlay :
a. Pengganti restorasi amalgam yang rusak
6
b. Apabila restorasi dibutuhkan sebagai penghubung cusp bukal dan lingual
c. Restorasi karies interproksimal gigi posterior
d. Restorasi gigi posterior yang menerima tekanan oklusal yang kuat
e. Untuk mengurangi kerentanan gigi terhadap fraktur tonjo

Kontra indikasi :
a. Restorasi dengan kavitas yang kecil
b. Dinding bukal, lingual rusak
c. OH buruk dengan insidensi karies tinggi
d. Mahkota pendek
Keuntungan:
a. Kekuatan terhadap fraktur tinggi
b. Biokompatibel
c. Low wear
d. Kontrol terhadap kontur dan kontak baik

Kerugian :
a. Memerlukan lebih dari satu kali kunjungan
b. Menggunakan restorasi sementara
c. Memerlukan biaya yang cukup mahal
d. Teknik yang digunakan cukup sulit
e. Pada saat preparasi gigi, lebih banyak permukaan gigi yang dikikis

Onlay resin komposit


Indikasi
a. Restorasi yang berukuran kecil dan sedang, terutama dengan margin email
b. Kebanyakan restorasi pada premolar atau molar pertama, terutama ketika
mempertimbangkan segi estetik
c. Restorasi yang tidak menyediakan seluruh kontak oklusal
d. Restorasi yang tidakmemiliki kontak oklusal yang berat
e. Restorasi yang dapat diisolasi selama prosedur dilakukan

7
f. Sebagian besar restorasi yang digunakan untuk memperkuat sisa struktur gigi yang
melemah
g. Beberapa restorasi yang dapat berfungsi sebgai landasan untuk mahkota
Kontraindikasi
a. Gigi tidak dapat diisolasi dari kontaminasi cairan mulut
b. Semua kontak oklusi terletak pada bahan restorasi komposit
c. Insidensi karies tinggi serta kebersihan mulut tidak terjaga
d. Pasien dengan kebiasaan bruxism
e. Ketika terjadi tekanan oklusal yang berat
f. Pada restorasi yang meluas ke permukaan akar. Kebanyakan perluasan ke
permukaan akar dengan restorasi komposit akan berbentuk v-shaped gap (celah
kontraksi) di antara akar dan komposit. Celah ini muncul akibat dari penyusutan
polimerisasi komposit lebih besar daripada initial bond strength komposit terhadap
dentin pada akar. V-shaped gap terdiri atas komposit pada sisi restorasi dan dentin
yang terhibridisasi pada sisi akar. Efek jangka panjang dari timbulanya celah
tersebut masih belum diketahui.
g. Pasien yang memiliki kebiasaan grinding atau clenching

Kelebihan dan kekurangan


Kelebihan
a. Menghasilkan derajat polimerisasi yang lebih tinggi
b. Memperbaiki sifat fisik dan ketahanannya terhadap keausan
c. Tidak abrasif untuk struktur gigi yang berlawanan
d. Estetik
e. Pengurangan struktur gigi secara konservatif (pengirangan struktur gigi minimal)
f. Mudah, dipreparasi gigi tidak terlalu kompleks/rumit
g. Ekonomis (bila dibandingkan dengan mahkota dan restorasi gigi secara tidak
langsung)
h. Insulasi
i. Keuntungan bonding
-microleakage berkurang
-mengurangi terjadinya karies sekunder
8
-mengurangi sensitifitas pos operative
-Meningkatkan retensi
-Meningkatkan kekuatan struktur gigi yang tersisa
j. Mudah dipolish
k. Tidak mengalami diskolorasi
l. Melekat pada permukaan gigi secara mekanis, yaitu melalui mikropit yang ada pada
permukaan email
Kekurangan
a. Kemungkinan besar penggunaannya terlokalisir
b. Adanya efek pengerutan polimerisasi (shrinkage polymerisation)
c. Tidak diketahuinya biokompatibilitas dari beberapa komponen
d. Membutuhkan waktu lebih untuk restorasi
e. Elastisitas rendah
f. Dapat terjadi fraktur pada marginal ridge
g. Adanya beberapa teknik yang sensitive seperti etching, promong, penempatan
bahan adhesif.

Bahan Onlay selain resin komposit


1. Logam
Komposisi dari onlay yang terbuat dari logam terdiri atas beberapa macam seperti
Au (Gold) 83%, Ag (silver) 10%, Cu (tembaga) 6%, dan Pd (Paladium) 0,5%.
Kelebihan
a. Resistensi kuat dan lebih baik dibandingkan dengan komposit
b. Biokompatibilitas jaringan baik
c. Dapat memperkuat jaringan gigi yang tersisa, gigiyang karies cenderung
menyisakan jaringan gigi yang lemah. Dengan adanya restorasi logam dapat
memperkuat jaringan gigi tersebut
d. Karena proses pembuatannya dilakukan secara ekstra oral maka polishing akan
lebih mudah
e. Dapat membentuk kontur gigi yang lebih baik
f. Lebih murah dibandingkan dengan restorasi rigid dari porselen
Kekurangan
9
a. Membutuhkan kunjungan berkala
b. Apabila rusak sulit diperbaiki
c. Lebih mahal dibanding restorasi direk
d. Teknik yang digunakan lebih rumit
e. Secara estetik buruk karena tidak sewarna dengan gigi asli
2. Porselen
Komposisi porselen terdiri dari kaolin, feldspar, silika, flux dan logam pewarna
a. Kaolin. Kaolin untuk mempertahankan kepadatan dan kekuatan porselen agar
dapat dibentuk sebelum dibakar. Makin banyak kaolin maka warna akan makin
gelap sehingga mempengaruhi estetika porselen
b. Feldspar. Memberikan warna transparan pada porselen dan berfungsi sebagai
flux untuk mengikat kaolin dengan silika
c. Silika. Digunakan sebagai penambah kekuatan. Bahan ini melengkapi bahan
dasar pirselen dan mempengaruhi warna pada porselen sebagai bahan utama
d. Flux. Flux dicampurkan pada porselen dalam pembuatannya pada temperatur
yang rendah. Flux yang dicampurkan pada porselen terdiri dari sodium
karbonat, kalsium karbonat, natrium karbonat, dan borax. Flux berfungsi untuk
memperendah temperatur penyatuan
e. Bahan pewarna. Bahan ini ditambahkan agar memberi warna pada porselen
supaya sesuai dengan warna gigi. Baha pewarna porselen antara lain : titanium,
kobalt, besi, timah, emas dan platina
Kelebihan :
a. Memiliki estetik yang baik karena warnanya dapat disesuaikan dengan warna
gigi asli pasien
b. Resistensi terhadap pemakaian karena porselen memiliki kekuatan yang bagus,
sehingga cukup lama dapat bertahan dirongga mulut
c. Biokompatibilitas dan respon jaringan baik
d. Mempunyai kemampuan untuk menguatkan struktur gigi yang tersisa
e. Dapat mengembalikan anatomis gigi
f. Sifat fisis yang adekuat untuk rekonstruksi oklusi
g. Polimerisasi shrinkage tidak ditemukan
Kekurangan
10
a. Biaya mahal
b. Waktu kunjungan lama
c. Memerlukan keterampilan yang tinggi
d. Dapat menyebabkan keausan gigi antagonis dan restorasi resin komposit
e. Kesulitan untuk polishin intra oral
f. Potensial perbaikan yang rendah
3. Porselen fused to Metal (PFM)
Restorasi PFM adalah tipe porselen gigi yang paling umum digunakan. Berdasarkan
perbedaan temperatur ada tiga tipe porselen gigi, yaitu : regular felspathic porselain
(temperatur tinggi 1200-1400°C, aluminous porcelain (temperatur sedang 1050-
1200°C), dan metal bonding porcelain (temperatur rendah 800-1050°C). PFM
merupakan metal bonding porcelain. PFM terdiri atas beberapa lapisan yang
difusikan secara kimia pada dasar kerangka metal. Substruktur metal mendukung
keramik dan membuat keramik bertahan lama terhadap beban dari kekuatan mulut
Kelebihan
a. Warna dapat disesuaikan dengan warna gigi
b. Permukaan licin seperti kaca
c. Daya kondensasinya rendah dan toleransi jaringan lunak baik.
Kekurangan
a. Ketahanan terhadap benturan rendah
b. Kurang dapat beradaptasi dengan dinding kavitas
c. Dalam proses pembuatannya membutuhkan tungku khusus

IV. Refleksi Kasus


Pada kasus ini restorasi yang dipilih adalah restorasi onlay karena kavitas cukup
besar sehingga dengan inlay diharapkan restorasi akan menjadi lebih kuat,
penggunaan bahan komposit dimaksudkan agar restorasi lebih estetik dan mudah
dimanipulasi jika kelak aka dilakukan perawatan ulang pada kasus ini. Seluruh
proses perawatan berjalan dengan baik tanpa ada kendala. Dan saat kontrol juga
tidak ditemukan traumatik oklusi atau keluhan pada pasien

11
Yogyakarta, Juli 2019

Operator
Pembimbing,

Yulianty Nursabil drg. Any Setyawati,


Sp.KG

V. Daftar Pustaka

Walton dan torabinejad., 1996, Principles and Practice of Endodontic (terj.), Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Philadelphia PA.
Restorasi Rigid Resin Komposit Pada Gigi Posterior, 2006, FKG USU, Skripsi.
Kedokteran gigi klinis
Kuliah blok rehabilitatif drg. Endang R, M. Kes, Sp. KG
Modul jaringan keras gigi

12
13

Anda mungkin juga menyukai