OPERATIVE DENTISTRY
ONLAY INDIRECT RESIN KOMPOSIT
Yulianty nursabil
20110340056
2019
I. Deskripsi Kasus
Identitas pasien
No. RM : 34016
Nama :NH
Jenis kelamin : perempuan
Usia : 21 tahun
Alamat : Jalan Glagahsari, Umbulharjo. Yogyakarta
Treatment planning
1. KIE
2. Indikasi dan preparsi
3. Cetak work model
4. Kontrol dan evaluasi
Foto Klinis
2
Sebelum preparasi Setelah preparasi
Tahapan Kerja
b. Tahapan Kerja
1. Lakukan isolasi pada area kerja menggunakan cotton roll dan saliva ejector
2. Pengurangan oklusal untuk mendapatkan akses dan lapangan pandang yang
baik untuk tahap selanjutnya menggunakan bur karbid dengan kedalaman 1,5
mm
3. Mengambil dentin yang terinfeksi, defek restorasi dan proteksi pulpa
4. Axiopulpal line angel dibuat tajam dengan fine grit diamod dan axiogingival
line angel diberi groove/alur
5. Dinding dibuat tegak lurus atau sedikit divergen ke arah oklusal untuk
memudahkan adfruk malam atau pemasangan onlay
3
6. Cavosurface angel diberi bevel lebih kurang 0,5 mm. Retensi berbentuk
groove dibuat dengan bur karbid(0,3) mm) sebagai retensi gigi yang pendek
yang banyak mengambil cusp dan resistensi diperoleh dengan membentuk
dinding-dinding kavitas yang sejajar satu dengan yang lain, dinding-dinding
yang lurus, dasar yang datar, dan sudut-sudut yang tajam
7. Menghaluskan sudut-sudut aksio-pulpal dan tepi email sebagai bevel.
Hendaknya bevel tidak duluaskan lebih dalam karena akan mengurangi retensi
dari suatu restorasi. Bevel biasanya tidak dibuat di dinding aproksimal karena
akan membentuk undercut, mengingat sebagian besar tepi kavitas terletak di
bawah gigi yang paling cembung, akan tetapi dinding gingiva harus dibevel
dengan bur barker curson halus dan kuncup kecepatan tinggi. Hal ini sangat
penting karena meningkatkan kecekatan tuangan.
8. Setelah preparasi cetak gigi menggunakan elastomer
9. Tumpat sementara pada gigi menggunakan cavit.
Pemeriksaan subjektif
Pasien datang atas motivasi dari operator untuk melanjutkan perawatan setelah kunjungan
terakhir dilakukan pembersihan karies dan pencetakan work model. Pasien tidak
mempunyai keluhan pasca tindakan
Pemeriksaan objektif
Perkusi :-
Palpasi :-
CE : + (linu)
Assessment
Treatment planning
4
1. KIE
2. Insersi onlay
3. Kontrol dan evaluasi
Tahapan Kerja
Pasien datang atas motivasi dari operator untuk melakukan kontrol pasca dilakukan
penumpatan pada giginya. Pasien merasa nyaman dengan tumpatan tersebut, tidak ada rasa
ganjal atau linu
Pemeriksaan objektif
Perkusi : -
Palpasi :-
CE : + (linu)
Assessment
Tidak ada rasa linu ataupun traumatik oklusi, tidak ada white line dan tidak terjadi
perubahan warna pada tumpatan
Treatment planning
1. KIE
2. Kontrol dan evaluasi
Kontra indikasi :
a. Restorasi dengan kavitas yang kecil
b. Dinding bukal, lingual rusak
c. OH buruk dengan insidensi karies tinggi
d. Mahkota pendek
Keuntungan:
a. Kekuatan terhadap fraktur tinggi
b. Biokompatibel
c. Low wear
d. Kontrol terhadap kontur dan kontak baik
Kerugian :
a. Memerlukan lebih dari satu kali kunjungan
b. Menggunakan restorasi sementara
c. Memerlukan biaya yang cukup mahal
d. Teknik yang digunakan cukup sulit
e. Pada saat preparasi gigi, lebih banyak permukaan gigi yang dikikis
7
f. Sebagian besar restorasi yang digunakan untuk memperkuat sisa struktur gigi yang
melemah
g. Beberapa restorasi yang dapat berfungsi sebgai landasan untuk mahkota
Kontraindikasi
a. Gigi tidak dapat diisolasi dari kontaminasi cairan mulut
b. Semua kontak oklusi terletak pada bahan restorasi komposit
c. Insidensi karies tinggi serta kebersihan mulut tidak terjaga
d. Pasien dengan kebiasaan bruxism
e. Ketika terjadi tekanan oklusal yang berat
f. Pada restorasi yang meluas ke permukaan akar. Kebanyakan perluasan ke
permukaan akar dengan restorasi komposit akan berbentuk v-shaped gap (celah
kontraksi) di antara akar dan komposit. Celah ini muncul akibat dari penyusutan
polimerisasi komposit lebih besar daripada initial bond strength komposit terhadap
dentin pada akar. V-shaped gap terdiri atas komposit pada sisi restorasi dan dentin
yang terhibridisasi pada sisi akar. Efek jangka panjang dari timbulanya celah
tersebut masih belum diketahui.
g. Pasien yang memiliki kebiasaan grinding atau clenching
11
Yogyakarta, Juli 2019
Operator
Pembimbing,
V. Daftar Pustaka
Walton dan torabinejad., 1996, Principles and Practice of Endodontic (terj.), Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Philadelphia PA.
Restorasi Rigid Resin Komposit Pada Gigi Posterior, 2006, FKG USU, Skripsi.
Kedokteran gigi klinis
Kuliah blok rehabilitatif drg. Endang R, M. Kes, Sp. KG
Modul jaringan keras gigi
12
13