Disusun Oleh :
1. Evi Diana Rosita (P27220017099)
2. Melati Inannisa (P27220017110)
3. Nur Aini Dwi Ma’ruf (P27220017113)
4. Silmi Nur Aini(P27220017121)
5. Verra Irda Mayasari (P27220017123)
B. HAMBATAN IPC
Hambatan kolaborasi interprofesional yang sering dijumpai :
1. Perbedaan pendidikan
Contoh : dalam hal ini latar belakang pendidikan IPE mempengaruhi dalam
pengaplikasian IPC di tempat kerja.
2. Perbedaan status dan kekuasaan
Contoh : seseorang dengan gelar yang lebih tinggi pasti akan mendominasi,
seperti perawat tidak merasa nyaman ”menentang” advise dokter.
3. Gender
Contoh : mayoritas gender pada profesi tertentu. Misalnya pada Dokter
mayoritas adalah laki-laki, sedangkan perawat mayoritas perempuan,
sehingga dalam bekerja lebih sering memerintah tanpa berkolaborasi.
4. Tingkat ekonomi
Contoh : gaji yang rendah dalam suatu rumah sakit akan menurunkan minat/
motivasi seseorang dalam berkolaborasi.
5. Fisik
Contoh : tidak seimbangnya jumlah pasien dengan tenaga kerja,
menyebabkan beban kerja menjadi berat sehingga tidak ada waktu dalam
berkolaborasi.
6. Perbedaan sikap profesionalitas
Contoh : sikap profesionalitas didasari dengan banyak hal, salah satunya
pengetahuan tentang IPE. Dalam IPE seseorang dapat mempelajarai batasan-
batasan, tugas, dan porsi dari profesi lain, dengan demikian rendahnya
pengetahuan IPE akan menurunkan sikap keprofesionalan seseorang dalam
berkolaborasi
7. Cara berkomunikasi
Contoh : seseorang dalam berkomunikasi dipengaruhi oleh pendidikan, sifat,
dan kebiasaan. Komunikasi seseorang adalah salah satu kunci dalam
berkolaborasi dan merupakan soft skill yang dapat dilatih.
8. Hambatan sosial
Contoh : hubungan atau interaksi sosial antar individu dalam suatu kelompok
profesi. Apabila terdapat masalah pribadi/kelompok tersebut dan tidak dapat
mengatasinya, maka akan menyebabkan terhambatnya proses kolaborasi.
9. Menurunnya minat praktik bersama diantara lingkup akademik
Contoh :
Seperti halnya dalam praktik klinik di lapangan kita sering bertemu dengan
profesi lain dengan berbagai institusi lain dan mengalami pengalaman yang
kurang baik sehingga berdampak pada saat terjun ke dunia kerja akan merasa
enggan untuk berkolaborasi karena pengalaman buruk saat pendidikan
akademik.