Anda di halaman 1dari 15

PENANGGULANGAN DEGRADASI MORAL REMAJA SEBAGAI UPAYA APLIKASI

REVOLUSI MENTAL

Disusun oleh :

Mega Ganevia Salsabila

No. peserta : 275

Kecamatan : Baros

MUSABAQAH TILAWATIL QUR’AN (MTQ)

CABANG MENULIS ILMIAH AL-QUR’AN

KOTA SUKABUMI

TAHUN 2019
ABSTRAKSI

Tulisan ini mengkaji tentang revolusi mental yang ditandai sebagai perubahan
mendasar mindset (pola pikir) masyarakat dan penguasa dalam konteks kehidupan berbangsa
dan bernegara menjadi salah satu tema kajian yang menarik untuk didiskusikan sejauh ini,
gagasan revolusi mental lebih banyak dikaji dari perspektif politik, ekonomi, sosial, budaya,
maupun pendidikan,dan belum banyak yang mengkajinya dari perspektif agama. Tulisan ini
berusaha mengkaji gagasan revolusi mental dari sudut pandang nilai-nilai agama (Islam).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1)Apa itu degradasi moral remaja dan
penyebabnya (2) Degradasi moral menurut pandangan islam (3)Bagaimana solusi mengatasi
degradasi moral dengan Al-Qur’an (4) korelasi antara degradasi moral dan revolusi mental

Dari Zubair bin Adi ra, dia mengisahkan sebagai berikut:

‫صبإكروُا فمإ إنلهك مل يمأمإتيِ معلمميككمممم مزمممماَنن إإلل‬ ‫س مبمن مماَلإكك فممشمكمومناَ إإلمميإه مماَ نمملمقىَ إممن املمحلجاَ إ‬
‫ج فممقاَمل ا م‬ ‫أمتمميمناَ أمنم م‬
‫اك معلمميإه موُمسللمم‬ ‫اللإذيِ بممعمدهك مشرَر إممنهك محلتىَ تمملقمموا مربلككمم مسإممعتكهك إممن نمبإييككمم م‬
‫صللىَ ل‬

Kami mendatangai Anas bin Malik, lantas kami mengadukan ulah Hajjaj kepadanya. Maka
dia pun berkata, “Bersabarlah kalian, tidaklah datang kepada kalian suatu zaman,
melainkan zaman itu lebih buruk daripada zaman sekarang. Dan kondisi ini akan terus
berlangsung hingga kalian semua bertemu Rabb kalian. Aku mendengarnya dari Nabi
kalian.” (Al-Bukhari, Al-Fitan, hadits no. 7068)

Seperti yang jelaskan pada hadits diatas bahwa perilaku manusia dari zaman ke ke
zaman semakin buruk,hal ini dibuktikan dengan munculnya degradasi moral pada remaja.
Degradasi moral merupakan suatu fenomena adanya kemorosotan atas budi pekerti seseorang
maupun sekelompok orang. Hal ini merupakan suatu keprihatinan yang sangat mendalam bagi
suatu bangsa. Dimana tulang punggung bangsa rapuh karena termakan oleh hancurnya moral.
Sedangkan moral adalah cerminan hidup bagi penegak bangsa. Pemuda adalah harapan
bangsa, di pundak merekalah masa depan bangsa dipertaruhkan. Namun sangat disayangkan
di zaman yang serba modern ini, anak-anak semakin lupa terhadap apa yang harus dilakukan
sebagai penerus bangsa. Banyak orangtua kurang memperhatikan kehidupan buah hatinya.
Mereka cenderung memenuhi kebutuhan fisik saja sedangkan kebutuhan rohani
terabaikan.Saat ini moral remaja mengalami tingkat degradasi yang tinggi yang disebabkan
oleh beberapa faktor salah satunya karena pengaruh budaya asing, dimana anak-anak makin
jauh dari pendidikan Agama Islam. Mereka lebih memilih bermain gadget dibandingkan
membaca Al-Quran. Tentu saja kejadian ini sangat memprihatinkan terlebih bagi bangsa
Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama islam.

Degradasi moral ini tidak boleh kita abaikan begitu saja, karena ini merupakan sesuatu
yang lebih buruk bila dibandingkan dengan suatu penyakit yang komplek dan serius yang
memiliki dampak jangka panjang yang sangat merusak. Maka perlu upaya penanganan serius
dan intensif untuk meminimalisirnya Agar kemerosotan moral remaja seperti yang disebutkan
di atas tidak terus meluas. Upaya itu tentu saja harus melibatkan semua pihak; kalangan
keluarga, sekolah, pemerintah, lingkungan, dan lain-lain. Para remaja itu harus kembali
dikenalkan dengan pendidikan nilai-nilai agama, adat-istiadat, susila, etika sosial. Selain itu,
kebiasaan yang sesuai dengan aturan-aturan hukum juga perlu ditegakkan. Hal itu diharapkan
dapat mengembalikan lagi moral remaja yang saat ini sudah memprihatinkan.

Pemerintah pun sudah mulai menemukan solusi terhadap permasalahan degradasi


moral ini, yaitu dengan digaungkannya kembali gerakan revolusi mental oleh Presiden
Jokowi. Gerakan ini pertama digagas oleh Presiden Ir.Soekarno pada peringatan Hari
Kemerdekaan 17 Agustus 1956. Revolusi Mental adalah gerakan sosial untuk bersama-sama
menuju Indonesia yang lebih baik. Nilai-nilai yang dikembangkan terutama ditujukan untuk
mengatur moralitas publik (sosial).

Revolusi mental sangat dibutuhkan untuk menangani masalah degradasi moral


remaja,menurut pandangan islam sendiri revolusi mental disebut juga revolusi moral atau
revolusi akhlak. Visi Revolusi Mental ini meniru cara apa yang telah dilakukan Nabi
Muhammad SAW pada zaman jahiliyah dahulu di negeri Arab. Tentu kita masih ingat
bagaimana keadaan bangsa Arab sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW, kondisi
kehidupan bangsa Arab yang dikenal dengan sebutan zaman jahiliyah.Visi Revolusi Mental
ini harus kita apresiasi karena dalam islam Mental/Adab/Moral/Akhlak suatu elemen paling
penting dalam suatu individu. Adapun penggerak Revolusi Mental itu sebenarnya adalah kita
semua, seluruh bangsa Indonesia. Bukan hanya Pemerintah. Bukan hanya Masyarakat. Tetapi
Masyarakat dan Pemerintah harus secara bersama-sama melakukan perbaikan mental. Ada
ayat di dalam Al-Qur’an yang secara tegas berbicara tentang revolusi mental,yaitu ayat yang
terdapat dalam surat Al-Anfal ayat 53
َ‫ك كم مغ يي ةرا نإ مع مم ةة أم من مع مم مهاَ مع لم ىىَ قم مو كم مح تل ىىَ يك مغ يي كروُا مما‬ ‫ك بإ أ م لن ل م‬
‫امم لم مم يم ك‬ ‫ىمذ لإ م‬
‫بإ أ م من فك إس إه مم ْ موُ أم لن ل م‬
‫امم مس إمي نع مع إلي نم‬

Artinya :(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak
akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga
kaum itu merubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.[QS. Al-Anfal /8:53]

Ayat ini menyimpulkan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu bangsa
sebelum bangsa itu mengubah apa yang terdapat dalam dirinya. Revolusi mental ini tentu
harus dimulai dari diri kita sendiri. Lalu meluas ke lingkungan keluarga. Kemudian ke
lingkungan tempat tinggal serta lingkungan kerja/sekolah. Setelah itu barulah meluas ke
Lingkungan Kota dan Negara. Setiap individu jika melakukan perubahan menuju ke arah
yang lebih baik, dan dilakukan secara bersama-sama, maka gerakan ini memang akan
membawa perubahan yang cepat bagi bangsa Indonesia.
PENANGGULANGAN DEGRADASI MORAL REMAJA SEBAGAI UPAYA APLIKASI
REVOLUSI MENTAL

MUKADDIMAH

Masa remaja adalah masa transisi sekaligus masa kegemilangan. Dikatakan masa
transisi karena masa ini adalah masa perpindahan dari usia kanak- kanak menuju ke masa
awal kedewasaan,usia yang menuntut kedewasaan. Di samping itu,pada masa remaja manusia
bisa melakukan banyak hal yang produktif dalam hidupnya. Kekuatan fisik yang mendukung,
juga semangat yang menggelora,menjadikan remaja sebagai tonggak peradaban manusia.

Degradasi moral remaja merupakan salah satu masalah sosial yang terjadi di
masyarakat. Terlalu sibuknya pemerintah denfan berbagai masalah politik dan ekonomi yang
terjadi dalam negeri ini membuat pemerintah mengesampingkan masalah degradasi moral
remaja. Akibat kelalaian dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap permasalahan ini,
moral remaja mengalami tingkat degradasi yang tinggi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, degradasi secara harfiah dimaknai sebagai
kemunduran, kemerosotan atau penurunan. Sedangkan moral dimaknai sebagai (ajaran) baik
buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya. menurut
Immanuel Kant moralitas adalah hal keyakinan dan sikap batin dan bukan hal sekedar
penyesuaian aturan dari luar, entah itu aturan hukum negara, agama atau adat istiadat.
Sedangkan menurut Robert J. Havighurst moral yang bersumber dari adanya suatu tata nilai
yakni a value is an obyect estate or affair wich is desired (suatu obyek rohani atas suatu
keadaan yang di inginkan). Moral dalam Islam identik dengan akhlak. Di mana kata akhlak
berasal dari bahasa Arab, bentuk jama’ dari kata “khulk”, khulk di dalam kamus al-Munjid
berarti budi pekerti atau perangai.

Di kitab “Ihya’ Ulumaldin”, karya Imam al Ghozali diungkapkan bahwa:

‫الخلق اراة عن هيئة فيِ الفغس وُامخه عنهاَ بصدر النفعاَل سهوله وُيسر من غير حاَجة الفقر‬
‫وُرؤية‬
“Al-khulk ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan
dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan perimbangan” (Al-Ghazali,
Ihya’ Ulumaldin, Vol, III:56)
Agama dan akhlak, merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
Sebab, kualitas keberagamaan seseorang ukurannya adalah akhlaqnya. Akhlaq merupakan
sebuah pilar penting dalam agama Islam. Semua aspek ajaran Islam mustahil terlaksana
dengan baik tanpa adanya akhlak yang baik. Akhlaq al-karimah adalah pertanda kematangan
iman serta merupakan kunci kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.

Jadi pada hakekatnya akhlak (budi pekerti) ialah suatu kondisi atau sifat yang telah
meresap dalam jiwa dan telah menjadi kepribadian, hingga dari situ timbul berbagai macam
perbuatan dengan cara mudah dan spontan tanpa dibuat dan tanpa memerlukan pemikiran.
Apabila dari kondisi tadi timbul kelakuan yang baik dan terpuji menurut pandangan syari’at
dan akal pikiran, maka ia dinamakan budi pekerti yang mulia dan sebaliknya apabila yang
lahir kelakuan yang buruk, maka disebutlah budi pekerti yang tercela. Dengan demikian,
degradasi moral remaja adalah penurunan kepekaan budi pekerti atau kelakuan yang memiliki
norma-norma luhur pada diri remaja. Akhlak, etika, moral dan susila merupakan prinsip atau
aturan hidup manusia untuk menakar martabat dan harkat kemanusiaannya. Semakin tinggi
moral dan akhlak yang dimiliki oleh seseorang, semakin tinggi pula harkat dan martabatnya.
Sebaliknya, semakin rendah kualitas moral seseorang, maka semakin rendah pula kualitas
kemanusiaannya.
Terkadang seorang muslim bingung mencari solusi tentang masalah moral dan akhlak
masyarakat. Padahal dengan merenungi dan mengaplikasikan ajaran Al-Qur’an, mereka dapat
mengatasi berbagai persoalan besar dalam tubuh umat ini. Begitu agungnya Al-Qur’an
mengajarkan kepada kita berupa akhlak yang mulia. Hampir setiap khotib jum’at
dipenghujung khotbahnya selalu membacakan Al-Qur’an Surat An-Nahl: 90. Bahkan oleh
Umar Bin Abdul Azis memandang ayat ini sebagai puncak keagungan Al-Qur’an. Dia
berkeyakinan sekiranya ayat tersebut dipahami, dihayati, serta diamalkan oleh setiap umat
Islam, niscaya tidak akan muncul sikap kebencian, permusuhan dan akan terciptanya sebuah
suasana kedamaian, kemakmuran, serta ketentraman secara universal. Firman Allah tersebut
ialah:

‫ام يمأمكمكر إباَملمعمدإل موُا م إلمحمساَإن موُإإيمتاَإء إذيِ املقكمربمىىَ موُيممنهمىىَ معإن املفممحمشاَإء موُاملكممنمكإر موُاملبممغإيِ ِ يمإعظكككمم‬
‫إإلن ل‬
‫لممعللككمم تممذلككروُمن‬

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.” (QS.An-Nahl: 90)

Al-Qur'an sebagai dasar (rujukan) Ilmu Akhlak yang pertama, hal ini dinilai karena
konteksnya yang lebih tinggi, dibandingkan dengan dasar-dasar yang lain. Mengingat al-
Qur'an merupakan firman Allah SWT, sehingga tidak ada keraguan baginya untuk dijadikan
sebagai dasar atau asas. Al-quran berfungsi sebagai petunjuk/pedoman bagi umat islam dalam
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat

Puncak keberhasilan seorang Muslim dalam beragama tercemin dalam budi pekerti
yang agung, moral yang luhur, dan akhlak yang mulia. Prestasi sebuah negara juga akan
meningkat bersama meningkatnya moralitas bangsanya. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam telah berprestasi sempurna memberi keteladanan kepada umatnya dengan akhlaknya
Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia dan budi pekertinya yang agung dalam beragama.
Allâh Azza wa Jalla memberikan pujian kepada Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

‫ك لممعىلىَ كخلك ك‬
‫ق معإظييكم‬ ‫موُاإنل م‬

Artinya :”Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. [QS. Al-
Qalam /68:4]

Dalam Hadits Riwayat Aisyah R.A disebutkan bahwa akhlak Rasulullah SAW adalah
Al-qur’an. Jadi apa yang dipraktikkan Rasulullah sehari- hari merupakan ajaran Al qur’an itu
sendiri dan mencirikan makna sejati Islam yang cinta damai. Dan di dalam Al qur’an juga
disebutkan dalam surah Al Ahzab : 21

‫ام مكإثيةرا‬ ‫اإ أكمسموةن محمسنمةن لإمممن مكاَمن يممركجو ل‬


‫ام موُامليممومم املإخمر موُمذمكمر ل‬ ‫قممد مكاَمن لمككمم إفيِ مركسوإل ل‬

Artinya :”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari kiamat dan
dia banyak menyebut Allah” .[QS. Al-Ahzab/21:33]
PENANGGULANGAN DEGRADASI MORAL REMAJA SEBAGAI UPAYA APLIKASI
REVOLUSI MENTAL

PEMBAHASAN

Moral remaja dari tahun ketahun terus mengalami penurunan kualitas atau degradasi.
Dalam segala aspek moral, mulai dari tutur kata, cara berpakaian dan lainnya. Degradasi
moral ini seakan luput dari pengamatan dan dibiarkan terus berkembang. Faktor utama yang
mengakibatkan degradasi moral remaja ialah perkembangan globalisasi yang tidak seimbang.
Virus globalisasi terus menggerogoti bangsa ini. Sayangnya kita seakan tidak sadar dan
mengikutinya. Kita terus menuntut kemajuan di era global ini tanpa memandang lagi aspek
kesantunan budaya negeri ini. Ketidakseimbangan itulah yang pada akhirnya membuat moral
semakin jatuh dan rusak terutama moral remaja.

Globalisasi yang terus menuntut kita untuk bermetamorfosa kadang memang


membawa banyak dampak baik. Tapi jangan salah, dampak buruk pun mengikutinya di
belakang. Krisis moral menerpa negeri kita tercinta. Dimana moral, akhlak,dan tata krama
terus mengalami penurunan. Pergaulan bebas sudah menjadi tradisi, pacaran menjadi budaya.
Perzinaan tidak dianggap dosa besar, bahkan dianggap biasa bukan dosa, narkoba tidak lagi
dianggap barang haram. Kedurhakaan merajalela, anak tega membunuh orang tuanya dan
orang tua tega membunuh anaknya. Kekacauan dan kekerasan terjadi dimana-mana sehingga
kondisi mereka bagaikan sampah yang tidak berharga dan bernilai di mata bangsa lain.

Masyarakat Indonesia sangat berkaitan dengan moral, pada dasarnya di Indonesia


moral merupakan sikap seseorang kepada orang lain. Moral sangatlah berpengaruh kepada
penilain diri sendiri, dan moral tidak akan lepas dari tubuh seseorang dengan lingkungannya.
Selain globalisasi Salah satu faktor yang mempengaruhi moral atau adab bangsa dan menjadi
fokus ialah ketahanan keluarga. Sebagai pondasi pertama anak, orang tua memegang peranan
penting untuk membentengi anak dari pengaruh negatif yang dapat mengikis moral anak.
Ketika ketahanan keluarga rapuh, pengaruh lingkungan yang tidak baik akan memperburuk
perilaku atau moral anak. Beberapa ancaman yang umum didapati oleh masyarakat khususnya
generasi muda saat ini ialah minuman keras, narkoba serta pornografi.
Menurut hemat penulis, diantara dampak yang sangat potensial ditimbulkan oleh degradasi
moral,adalah:

(1) Terjadinya penurunan religius remaja, Salah satu contohnya adalah jarang sekali
remaja berada di masjid untuk shalat berjamaah, karena mereka lebih mementingkan
nongkrong di jalan dari pada di masjid. Jika hal ini terjadi, apalagi sampai mereka
meninggalkan kewajiban shalat dan kewajiban lainnya, maka tentulah niatan untuk
membentuk pribadi yang luhur dan berakhlak mulia akan sulit terlaksanakan.

(2)Pergaulan bebas, Pergaulan yang sedang dijalani oleh banyak remaja saat ini sudah
melampaui batas kewajaran. Seperti merokok, seks bebas, narkotika dan sebagainnya. Inilah
masalah yang harus diselesaikan secara arif bijaksana. Setiap permasalahan niscaya ada
penyebab dan ada cara mengatasinya. Di usianya yang dini, banyak remaja yang telah terlibat
pergaulan bebas. Ada beberapa peristiwa yang memilukan. Misalnya, tak sedikit remaja puteri
yang rela menjual diri demi mendapat uang secara instan, hanya untuk membeli HP, baju dan
untuk gaya hidup ala metropolis lainnya. Dalam pergaulannya, remaja mungkin bisa
dipengaruhi entah itu oleh dirinya sendiri atau pun orang lain.

(3)Kriminalitas, Beragam bentuk kriminalitas yang dilakukan remaja bukan sesuatu


yang baru lagi di negeri ini. Mulai dari mencuri, memalak, merampok, membunuh,
memperkosa, tawuran, hingga geng motor, dan lainnya. Kriminalitas remaja tersebut kini
mengalami peningkatan secara kuantitas, jumlah maupun motifnya. Jika hal ini dibiarkan,
maka akan kian merusakkan moral remaja, yang karenanya harus diatasi secara menyeluruh.

Tentu saja degradasi moral ini dapat kita cegah agar tidak semakin memperburuk
keadaan , Yang paling dominan dari solusi mengatasi degradasi moral adalah faktor individu
remaja itu sendiri, yaitu dengan selalu ingat dan waspada, ingat kepada sang Pencipta dan
sang Pengatur segalanya, Rabbul Alamin. Karena dengan Ingat Kepada-Nya kita akan selalu
beribadah dan berusaha untuk selalu menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya, di usia remaja ini kita akan banyak ditimpa oleh banyak godaan yang akan
menjerumuskan kita. Maka marilah kita selalu berpegang teguh kepada Allah Swt dan
Waspada kepada berbagai godaan untuk menatap dan mengurangi dilema kehidupan dan
degradasi moral. Agama lain tidak bersuara atau tidak memberikan solusi yang memadai
terhadap masalah ini, kecuali agama Islam. Tidak ada agama lain yang menyatakan diri
sebagai agama yang lengkap dan universal, kecuali Islam. Hanya Islam saja yang menyatakan
dapat memberikan tuntunan yang sempurna bagi segala segi kebutuhan manusia: Fisik, moral
dan spiritual. Hanya Islam yang membahas akar penyebab kemorosotan moral secara
mendalam dan menyediakan obat mujarab untuk orang-orang yang beriman guna
menyembuhkan penyakit yang fatal ini.

Selain itu,Untuk mengatasi masalah ini kita perlu revolusi mental, dengan revolusi
mental kita akan menjadi bangsa yang kuat dan sejahtera, sehingga tidak ada bangsa kita yang
mengalami ketidakadilan, kesengsaraan dan kesenjangan, bahkan setelah itu tercapai kita bisa
membantu negara-negara yang membutuhkan uluran tangan kita, namun revolusi mental ini
belum efektif sehingga masyarakat belum berubah dalam mentalnya.

Revolusi Mental adalah gerakan sosial untuk bersama-sama menuju Indonesia yang
lebih baik. "Dalam kehidupan sehari-hari, praktek revolusi mental adalah menjadi manusia
yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong."Revolusi Mental
adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru,
yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-
nyala." Itulah adalah gagasan revolusi mental yang pertama kali dilontarkan oleh Presiden
Soekarno pada Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956. Soekarno melihat revolusi
nasional Indonesia saat itu sedang mandek, padahal tujuan revolusi untuk meraih
kemerdekaan Indonesia yang seutuhnya belum tercapai.

Revolusi di zaman kemerdekaan adalah sebuah perjuangan fisik, perang melawan


penjajah dan sekutunya, untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kini,
70 tahun setelah bangsa kita merdeka, sesungguhnya perjuangan itu belum, dan tak akan
pernah berakhir. Kita semua masih harus melakukan revolusi, namun dalam arti yang berbeda.
Bukan lagi mengangkat senjata, tapi membangun jiwa bangsa. Inilah ide dasar dari
digaungkannya kembali gerakan revolusi mental oleh Presiden Joko Widodo. Jiwa bangsa
yang terpenting adalah jiwa merdeka, jiwa kebebasan untuk meraih kemajuan. Jiwa merdeka
disebut Presiden Jokowi sebagai positivisme. Gerakan revolusi mental semakin relevan bagi
bangsa Indonesia yang saat ini tengah menghadapi tiga problem pokok bangsa yaitu;
merosotnya wibawa negara, merebaknya intoleransi, dan terakhir melemahnya sendi-sendi
perekonomian nasional.
Untuk Mencoba berpikir obyektif. bahwa visi Revolusi Mental ini meniru cara apa
yang telah dilakukan Rasulullah Nabi Muhammad SAW pada jaman jahiliyah dahulu di
negeri Arab. Tentu kita masih ingat bagaimana keadaan bangsa Arab sebelum kedatangan
Nabi Muhammad SAW, kondisi kehidupan bangsa Arab dikenal dengan sebutan zaman
jahiliyah. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan bangsa Arab yang berperilaku buruk dan
berakhlak tercela. Mereka suka mencuri, minum khamr, berzina, merampok, bertengkar,
berperang dan bahkan terbiasa membunuh bayi-bayi perempuan yang baru dilahirkan.
Kemudian Allah SWT mengutus seorang Rasul akhir zaman (Nabi Muhammad SAW) untuk
memperbaiki atau menyempurnakan akhlak manusia. Nabi Muhammad SAW bersabda:
”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik”. (HR: Bukhari dalam
shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab syu’bil Iman dan Hakim). Beliau lah yang
merubah moral atau akhlak bangsa Arab yang tidak beradab menjadi lebih beradab.
Menurut wikipedia, Etika Islam atau "Adab dan Akhlak Islamiyah" adalah etika dan
moral yang dianjurkan di dalam ajaran Islam yang tercantum di dalam Al-Quran dan Sunnah,
dengan mengikuti contoh dari teladan Nabi Muhammad SAW, yang di dalam akidah
Islamiyah dinyatakan sebagai manusia yang paling sempurna akhlaknya. Mengapa Revolusi
Mental ini sangat penting? Ternyata Mental/Akhlak ini mempunyai kedudukan tertinggi.
“Seorang muslim yang baik adalah yang membuat kaum muslimin yang lain selamat dari
gangguan lisan dan tangannya” (HR. Bukhari). Jelas adanya bahwa visi Revolusi Mental ini
harus kita apresiasi karena dalam Islam Mental/Adab/Moral/Akhlak suatu elemen paling
penting dalam suatu individu.

‫ت أممخلمقكهكمم مذهمبكموا‬
‫فمإ إمن هكمم مذهمبم م‬# ‫ت‬ ‫إإنلمماَ الكممكم الممخلم ك‬
‫ق مماَ بمقإيم م‬

Sesungguhnya eksistensi umat-umat itu sangat bergantung pada akhlaknya, Apabila akhlak
mereka pudar maka punahlah eksistensinya.
PENUTUPAN

SIMPULAN

Dari paparan atau penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa “Degradasi
Moral Remaja” telah menjadi masalah besar bagi Indonesia dan Singkatnya, Islam adalah
satu-satunya agama yang memiliki pedoman yang lengkap dan sempurna dalam mencegah
degradasi moral remaja.

Selain dari diri setiap individu degradasi moral remaja dapat kita tanggulangi
bersama-sama dengan pemerintah yaitu dengan dicanangkannya revolusi mental yang tetap
berpegang teguh pada Al-Qur’an. Mengingat al-Qur'an merupakan firman Allah SWT,
sehingga tidak ada keraguan baginya untuk dijadikan sebagai dasar atau asas. Al-Qu’ran
berfungsi sebagai petunjuk/pedoman bagi umat islam dalam mencapai kebahagiaan hidup di
dunia dan di akhirat.

Faktor-faktor penyebab degradasi moral : (1)Perkembangan globalisasi yang tidak


seimbang (2) Kurangnya ketahanan keluarga (3)Kurangnya Pendidikan agama

Yang disebabkan oleh degradasi moral : (1)Penurunan religius remaja (2) Pergaulan
bebas (3)Kriminalitas (4) hilangnya jati diri bangsa

Cara mengatasi degradasi mental : (1)Selalu berpegang teguh pada Agama islam
(2) Mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an dan hadits (3) Pembentukan Pendidikan
karakter sedari kecil oleh orangtua (4) Dilakukannya revolusi mental secara
menyeluruh.

Maka dari itu, marilah kita selalu berpegang teguh kepada Allah SWT dan Waspada
kepada berbagai godaan untuk menatap dan mengurangi dilema kehidupan dan degradasi
moral.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya


Aziz, A. A. (2012). Hati Pusat Pendidikan Karakter. Klaten: Cempaka Putih.

Nugraha, A. R. (2010). Nasihat Untuk Remaja. Bekasi: PT Cahaya Pustaka Raga.

Q-Anees, B., & Hambali, A. (2008). Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media.

Sopiani, A. (2012). Moral Beretika dengan Peraturan Publik dan Pribadi. Bandung:
CV.Gema Buku Nusantara.

Musa, S. (2018, april 4). kondisi zaman yang semakin memburuk. Dipetik Oktober 18, 2019,
dariArrahman: https://www.arrahmah.com/kondisi-zaman-yang-semakin-memburuk/

Karyanto, A. (2013, Mei 2). MENGATASI DEGRADASI MORAL. Dipetik Oktober 18,
2019, dari Harapan Rakyat: https://www.harapanrakyat.com/2013/05/mengatasi-
degradasi-moral/

Syarif,L. (2013,Juli 15) Degradasi Moral Pemuda Islam Terhadap Ilmu Agamanya.
Dipetik Oktober 19,2019, dari Kompasiana
:https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/laodesyarif.blogspot.com/degrad
asi-moral-pemuda-islam-terhadap-ilmu-agamanya_55288d226ea8345c098b458f

Kai,M.M. (2014,November 27) Moralitas Umat Menurun,Ini Solusinya. Dipetik Oktober


20,2019,dari dakwatuna :
https://www.google.com/amp/s/www.dakwatuna.com/2014/10/27/58965/moralitas-umat-
menurun-ini-solusinya/amp/

Anda mungkin juga menyukai