PENDAHULUAN
Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa selama melakukan proses
pembelajaran di sekolah. Agar mendapatkan prestasi yang memuaskan salah satu caranya
adalah mengerjakan tugas. Menurut Thordike dalam (Siregar, 2010: 28-29) menyatakan
semakin sering suatu tingkah laku diulang/dilatih (digunakan) maka asosiasi (stimulus
dan respon) tersebut akan semakin kuat (hukum latihan). Semakin banyak stimulus
berupa latihan/mengerjakan tugas yang dilakukan maka respon berupa prestasi belajar
Akuntansi meningkat dan pemahaman materi juga meningkat. Mengerjakan tugas dapat
ditingkatkan melalui pemberian tugas oleh guru berupa tugas kelompok maupun tugas
individu yang dikerjakan secara mandiri di rumah siswa masing-masing. Selain itu,
dalam mengerjakan tugas diperlukan sarana/fasilitas yang memadai. Menurut Slameto
(2013: 28) bahwa salah satu syarat keberhasilan belajar adalah bahwa belajar
memerlukan sarana belajar yang cukup sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.
Dalam melakukan kegiatan pembelajaran diperlukan sarana yang cukup dan memadai.
Semakin lengkap sarana belajar maka semakin besar pula keberhasilan belajar siswa
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar Akuntansi siswa.
Namun pemberian tugas secara intensif belum tentu dapat meningkatkan prestasi
siswa karena tidak ada timbal baliknya dan fasilitas sekolah yang belum memadai untuk
pembelajaran juga mempersulit siswa untuk belajar.
Seperti yang telah dipaparkan pada latar belakang, maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: