Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia memiliki potensi sumberdaya dan cadangan batubara yang tersebar
sebagian besar di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, serta sebagian kecil
sisanya tersebar di beberapa lokasi di Pulau Jawa, Sulawesi dan Papua. Menurut
data dari Kementrian ESDM tahun 2011, total sumber daya batu bara di Indonesia
diperkirakan 119,4 miliar ton, dimana 48%-nya terletak di Sumatera Selatan dan
70% deposit batu bara di Sumatera Selatan tersebut adalah batu bara muda
berkualitas rendah. Menurut data dari Kementrian ESDM tahun 2019, produksi
batubara tahun 2018 meningkat menjadi 528 juta ton dibanding produksi tahun
2017 sebesar 461 juta ton. Diprediksikan produksi tahun 2019 tidak akan jauh
berbeda dari tahun 2018. Menurut Badan Geologi (2015), total sumber daya yang
dimiliki Indonesia yaitu sejumlah 106,845 milyar ton dan cadangan batubara
sejumlah 32,263 milyar ton. Kualitas sumber daya batubara Indonesia cukup
bervariasi baik dalam parameter kalori, kandungan abu, kandungan sulfur, total
lengas, dan parameter lainnya. Sebagian besar batubara yang dimiliki di Indonesia
yaitu sekitar 60% merupakan batubara berkalori sedang atau sekitar 5100-6100
kcal/kg ADB (Air Dried Basis) (medium rank) sedangkan 30 % sisanya batubara
dengan kategori low rank (nilai kalori <5100 kcal/kg ADB). Sedangkan sebagian
kecil lainnya yaitu sebesar 7% termasuk dalam kategori high rank (nilai kalori
6100-7100 kcal/kg ADB) dan sebanyak 2% termasuk batubara berkategori very
high rank (>7100 kcal/kg ADB).
Produksi batubara Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat dari
tahun 2000 sebesar 77 juta ton menjadi 256 juta ton pada tahun 2009. Perlu
diketahui bahwa jumlah sumber batubara yang ada saat ini sekitar 50 miliar ton
dengan cadangan terbukti siap dimanfaatkan untuk waktu 50 tahun. Bandingkan
dengan minyak bumi (10 tahun) dan gas bumi (30 tahun), maka batubara menjadi
sangat penting sebagai salah satu pengganti minyak (BBM). Menurut studi
Makral, bila diasumsikan laju pertumbuhan produksi batubara mencapai 12,4%
per tahun, maka batubara Indonesia dapat dimanfaatkan hingga 2166.

1
2

Berikut ini adalah grafik produksi batubara, perbandingan ekspor dan


domestic batubara, serta perbandingan pencampuran energi nasional menurut
Indonesian Coal Mining Association (APBI) & Ministry of Energy and Mineral
Resources.

P roduksi B atubara
(Ju ta T on /tah un )
480 461
456
460
440 425
Juta Ton

420 400
400
380
360
2016 2017 2018 2019
Tahun

Gambar 1.1 Produksi Batubara dalam negeri

Perbandingan ekspor dan domestik batubara (Juta


Ton/Tahun)
400
350365 364
300 311
250 240
200
150 160
10091 97 114
50
0
2016 2017 2018 2019

Ekspor (Juta Ton) Domestik (Juta Ton)

Gambar 1.2 Perbandingan ekspor dan domestic batubara

Perbandingan Percampuran Energi (Energy Mix) Nasional


60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Minyak bumi Batubara Gas Alam Energi
Terbarukan

2011 2025

Gambar 1.3 Perbandingan pencampuran energi (Energy Mix) nasional


3

Di antara sumber daya fosil lain, batubara memiliki kadar karbon dan
bahan pengotor (sulfur, nitrogen dan lainnya) paling tinggi, yang melepaskan
gas (CO2, N2O, NOx, SOx dan Hg) penyebab pemanasan global dan polusi.
Pemanfaatan batubara bersih dan efisien masih tetap menjadi tantangan yang
perlu diupayakan secara ekstensif dalam rangka memperpanjang umur
ketersediaannya selain meminimalkan beban lingkungan global. Para pakar
energi telah memusatkan perhatian terhadap pengembangan gasifikasi
batubara untuk memenuhi konsumsi energy masa mendatang. Gasifikasi
adalah suatu proses termokimia yang mengkonversikan bahan bakar padat
menjadi gas mampu bakar. Gas mampu bakar ini dapat digunakan sebagai
bahan bakar mesin pembakaran dalam dan luar, pemanas, pembangkit energy
listrik, dan lainnya. Hasil dari gasifikasi adalah produser gas serta unsur
pengotor seperti tar dan ash dan bergantung dari jenis batubara dan kondisi
operasionalnya.
Salah satu komponen dalam proses gasifikasi batubara adalah adanya
absorber yang berfungsi untuk mengurangi kadar CO dari gas producer
sebelum diumpankan ke dalam filter. Maka topik yang diambil pada rancang
bangun prototype gasifier batubara adalah tinjauan kinerja absorber terhadap
produksi syngas.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dalam penerapan prototype Gasifier
Batubara untuk membangkitkan listrik tenaga diesel dan gasmin (gasifier mini)
dengan kapasitas terpasang 300 Kwh ditinjau dari kinerja absorber yang
digunakan sebagai penyerap gas CO diperlukan daya serap absorber yang
maksimal sehingga menghasilkan gas producer yang maksimal. Maka yang
menjadi permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh absorber
dalam menghasilkan daya serap yang maksimal.

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
4

1. Mendapatkan prototype Gasifikasi Batubara sebagai pembangkit listrik


tenaga diesel dengan kapasitas terpasang 300 kWH dan sebagai gasifier
mini (gasmin)
2. Mengetahui pengaruh absorber terhadap proses gasifikasi
3. Mendapatkan nilai efisiensi absorber

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Bagi IPTEK
Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, simulasi
prototype Gasifier Batubara yang dapat diterapkan dilapangan khususnya
didaerah yang didominasi oleh kekayaan alam batubara sehingga dapat
membangkitkan listrik menggunakan mesin diesel dengan memanfaatkan gas
bersih (Producer Gas) hasil dari proses gasifikasi batubara dan juga
digunakan sebagai gasifier mini yang menjadi alternative bahan bakar kompor
gas yang menjadi salah satu sumber energi terbarukan pengganti minyak bumi
dan gas alam.
b. Bagi Masyarakat
Membuka wawasan tentang Gasifier Batubara yang effisien sebagai salah
satu energi alternatif yang baik untuk diaplikasikan.
c. Bagi Lembaga POLSRI
Dapat dijadikan sebagai bahan studi kasus bagi pembaca dan acuan bagi
mahasiswa serta dapat memberikan bahan referensi bagi pihak perpustakaan
sebagai bahan bacaan yang dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca
dalam hal ini mahasiswa yang lainnya.

1.5 Relevansi
Prototype Gasifier Batubara diharapkan sebagai salah satu terobosan dalam
bidang akademik terutama pada Jurusan Teknik Kimia, Program Studi Teknik
Energi untuk menambah minat mahasiswa dalam menanggulangi krisis energi.
Diharapkan dapat mengatasi permasalahan krisis energi khususnya energi listrik
dan memanfaatkan gas producer hasil gasifikasi sebagai bahan bakar terbarukan
5

pengganti solar/minyak tanah untuk membangkitkan listrik menggunakan mesin


diesel. Salah satu kategori pemanfaatan sumber daya air sebagai energi terbarukan
(energi listrik) yang sangat menjanjikan serta mengurangi ketergantungan
terhadap energi fosil adalah gasifier batubara.

Anda mungkin juga menyukai