Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit TB Paru adalah penyakit infeksi dan menular yang menyerang paru-paru yang
disebabkan oleh kuman Micobacterium Tuberkulosis. Penyakit Tuberkulosis atau yang
sering disebut TB paru adalah penyakit infeksi menular langsung yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis (Permenkes, 2014).
Kuman ini paling sering menyerang organ paru dengan sumber penularan adalah pasien
TB BTA positif. Sampai saat ini TB masih menjadi masalah kesehatan yang utama
diberbagai Negara di dunia. World Health Organitation (WHO) memperkirakan antara
tahun 2002-2020 akan ada sekitar satu miliar manusia terinfeksi TBC, jika dihitung
pertambahan jumlah pasien TBC, akan bertambah sekitar 2,8-5,6 juta setiap tahun dan 1,1-
2,2 juta jiwa meninggal setiap tahun.
Situasi TB di dunia semakin memburuk jumlah kasus TB semakin tidak terkendali
dengan banyaknya pasien TB yang tidak berhasil disembuhkan. Tidak,berlebihan jika
dikatakan bahwa bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan tuberculosis
(disingkat TBC atau TB) dikatakan sebagai bakteri pembunuh massal.
Oleh karena itu, perlu kita sadari kembali bahwa TBC adalah penyakit yang sangat perlu
mendapat perhatian untuk di tanggulangi, karena bakteri Mycobacterium tuberculosis sangat
mudah menular melalui udara pada saat penderita TBC batuk atau bersin, bahkan pada saat
meludah dan berbicara. Satu penderita bisa menyebarkan bakteri TBC kepada 10-15 orang
dalam satu tahun (Anggreini DS, 2011,).

Menurut laporan WHO tahun 2013, Indonesia menempati urutan ke tiga jumlah kasus
tuberculosis setelah India dan Cina dengan jumlah sebesar 700 ribu kasus (Suharyo, 2013).
Berdasarkan hasil survey Tuberkulosis Global (2013), yang dirirlis oleh World Health
Organitation (WHO) pada tahun 2015, jumlah penemuan kasus baru TB di Indonesia
mencapai 1 juta per tahun. Ini meningkat dari kondisi pada tahun 2014, dengan penemuan
460.000 kasus baru. Kondisi ini menempatkan Indonesia pada Negara terbesar kedua setelah
India (Kemitraan TB, 2016).

1
Tuberkulosis dapat menyerang siapa saja, dari semua golongan, segala usia, jenis kelamin
dan semua status sosial-ekonomi. Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang paling
produktif secara ekonomis (15-50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB dewasa akan
kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3-4 bulan. Hal tersebut berakibat pada kehilangan
pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 20-30%. Jika ia meninggal akibat TB, maka
akan kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun, selain merugikan secara ekonomis, TB
juga memberikan dampak buruk lainnya secara sosial, seperti stigma bahkan dikucilkan oleh
masyarakat (Dirjen PP&PL, 2014).
Data dari Puskesmas Wania pada suspek dan penemuan kasus pada tahun 2016 - 2018
Tabel 1.1
Data suspek dan temuan kasus di Puskesmas Wania pada tahun 2016 -2018
No Tahun Jumlah Suspek Jumlah Pasien
1 2016 365 40
2 2017 264 99
3 2018 190 105

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Gambaran Penderita Tuberculosis (TBC) Pada Puskesmas Wania Tahun 2020”

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana gambaran penderita TBC di Puskesmas Wania pada tahun 2020?
2. Bagaimana gambaran penderita TBC berdasarkan umur di Puskesmas Wania pada
tahun 2020?
3. Bagaimana gambaran penderita TBC berdasarkan jenis kelamin di Puskesmas Wania
pada tahun 2020?
4. Bagaimana gambaran penderita TBC berdasarkan pekerjaan di Puskesmas Wania
pada tahun 2020?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran penderita tuberculosis berdasarkan umur, jenis kelamin


dan pekerjaan di Puskesmas Wania tahun 2020

1.3.2 Tujuan Khusus

2
1. Untuk mengetahui gambaran penderita TBC di Puskesmas Wania pada tahun 2020
2. Untuk mengethui gambaran penderita TBC berdasarkan umur di Puskesmas Wania
pada tahun 2020
3. Untuk mengetahui gambaran penderita TBC berdasarkan jenis kelamin di Puskesmas
Wania pada tahun 2020
4. Untuk mengetahui gambaran penderita TBC berdasarkan pekerjaan di Puskesmas
Wania pada tahun 2020

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Akademik

Sebagai bahan bacaan dan dapat dijadikan sebagai data awal untuk penelitian lebih lanjut.

1.4.2. Bagi Mahasiswa


Sebagai bahan bacaan dan dapat dijadikan sebagai data awal untuk penelitian
lebih lanjut.

1.4.3. Bagi Peneliti


Sebagai khasanah keilmuan dan salah satu bahan pembelajaran dalam
menerapkan ilmu pengetahuan sebagai mata kuliah terkait.

Anda mungkin juga menyukai