Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kelompok ke-1

(Minggu 3 / Sesi 4)

Team 3
1. Eka Dury Wardhani-2201866314
2. Bella Septiana Puspa-2201866314
3. Firda Intan-2201863861
4. Ghoza Yaafi Numa-2201864933
5. Rama Malik Syahputra-2201863666

Jawaban Case 1

Laporan keuangan PT Maju Terus untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015:

Laba bersih ………………………………………………….. Rp. 150.000.000

Penjualan ……………………………………………………. Rp. 750.000.000

Harga Pokok Penjualan ……………………………………… Rp. 450.000.000

Beban Penyusutan …………………………………………... Rp. 80.000.000

Beban Operasi ………………………………………………. Rp. 62.000.000

Beban Bunga ………………………………………………… Rp. 8.000.000

Pengumuman Dividen dan dibayar ………………………….. 60 % dari Laba

Neraca komperatif untuk beberapa akun tertentu menunjukkan saldo sebagai berikut :

Keterangan 31 Desember 2009 31 desember 2008

Piutang Usaha Rp. 30.000.000 Rp. 55.000.000

Persediaan Rp. 70.000.000 Rp. 40.000.000

Utang Usaha Rp.25.000.000 Rp. 40.000.000

Utang Bunga Rp. 0 Rp. 2.000.000

Diminta : Hitunglah jumlah kas bersih yang dihasilkan / digunakan dalam aktivitas operasi
untuk tahun 2015 baik menggunakan metode langsung maupun tidak langsung !

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


Jawab

 Metode Langsung ( Direct Method )

PT MAJU TERUS LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR DESEMBER 2015

Arus kas dari kegiatan operasi:


Penerimaan kas dari pelanggan Rp 775.000.000
(Berasal dari penjualan + piutang yang dibayar)

Pembayaran kas untuk persediaan Rp (495.000.000)


(Berasal dari HPP + Penambahan persediaan + pen.utang)

Pembayaran kas untuk beban operasi Rp (62.000.000)


Pembayaran kas untuk bunga Rp (10.000.000)
(Berasal dari beban bunga + utang bunga yang telah dibayar)
Arus kas bersih dari aktivitas operasi Rp 208.000.000
Keterangan
Penjualan Rp 750.000.000
Piutang usaha 31 Des 2008 Rp 55.000.000
Piutang usaha 31 Des 2009 Rp (30.000.000)
Rp 775.000.000
Harga pokok penjualan Rp (450.000.000)
Persediaan barang dagang 31 Des 2009 Rp (70.000.000)
Persediaan barang dagang 31 Des 2008 Rp 40.000.000
Utang usaha 31 Des 2008 Rp (40.000.000)
Utang usaha 31 Des 2009 Rp 25.000.000
Rp 495.000.000
Beban bunga Rp (8.000.000)
Utang bunga 31 Des 2008 Rp (2.000.000)
Utang bunga 31 Des 2009 Rp 0
Rp (10.000.000)

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


 Metode Tidak Langsung ( Indirect Method )

PT MAJU TERUS LAPORAN ARUS KAS


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR DESEMBER 2015
Arus kas dari kegiatan operasi:
Laba bersih Rp 150.000.000
Beban penyusutan Rp 80.000.000
Penurunan piutang usaha Rp 25.000.000
Peningkatan persediaan Rp (30.000.000)
Penuruanan utang usaha Rp (15.000.000)
Penurunan utang bunga Rp (2.000.000)
Arus kas bersih dari aktivitas operasi Rp 208.000.000

Case 2

Berikut ini adalah ringkasan transaksi PT Coach pada tahun 2015:


1. Penjualan Kredit Rp.284.000.000
2. Tagihan Dari Pelanggan Rp, 271.000.000
3. Pendapatan Bunga Atas Wesel Tagih Rp. 12.000.000
4. Penerimaan Atas Piutang Bunga Rp. 10.000.000
5. Penerimaan Kas Atas Pendapatan Dividen Dalam Investasi Saham Rp.9.000.000
6. HPP Rp. 150.000.000
7. Pembelian Persediaan Secara Kredit Rp. 147.000.000
8. Pembayaran Untuk Pemasokrp.133.000.000
9. Beban Gaji Dan Upah Rp. 56.000.000
10. Pembayaran Gaji Dan Upah Rp. 58.000.000
11. Beban Penyusutan Rp. 18.000.000
12. Beban Operasi Lain-Lain Rp. 17.000.000
13. Beban Dan Pembayaran Bunga Rp. 16.000.000
14. Beban Dan Pembayaran Pajak Penghasilan Rp. 15.000.000
15. Pembayaran Kas Untuk Memperoleh Aktiva Tetap Rp. 306.000.000
16. Memberi Pinjaman Untuk Perusahaan Lain Rp. 11.000.000
17. Hasil Dari Penjualan Aktiva Tetap Rp. 62.000.000 Termasuk Keuntungan Rp8.000.000

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


18. Hasil Dari Pengeluaran Saham Biasa Rp. 101.000.000
19. Hasil Dari Pengeluaran Utang Jangka Panjang Rp. 94.000.000
20. Pembayaran Utang Jangka Panjang Rp. 11.000.000
21. Pengumuman dan Pembayaran Dividen Kas Rp. 17.000.000
Buatlah Income Statement untuk tahun berakhir 2015!

Jawaban Case 2

PT. COACH
LAPORAN LABA RUGI
31 Desember 2015

Pendapatan :
Pendapatan penjualan Rp. 284.000.000
Pendapatan Bunga Rp. 12.000.000
Pendapatan Dividen Rp. 9.000.000
Keuntungan dari penjualan Rp. 8.000.000
Total Pendapatan Rp. 313.000.000
Beban-beban:
HPP Rp. 150.000.000
Beban upah dan gaji Rp. 56.000.000
Beban Penyusutan Rp. 18.000.000
Beban Operation lainnya Rp. 17.000.000
Beban Bunga Rp. 16.000.000
Beban Pajak Penghasilan Rp. 15.000.000
Total Beban Rp. 272.000.000
Total Rp. 41.000.00

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


PT. COACH
LAPORAN ARUS KAS
31 DESEMBER 2015
Metode langsung
Arus Kas dari aktivitas operasi:
Penerima:
Penerimaan dari pelanggan Rp. 271.000.000
Penerimaan bunga atas piutang Rp. 10.000.000
Penerimaan dividen atas sahan Rp. 9.000.000
Total Penerimaan kas Rp. 290.000.000
Pembayaran:
Untuk Pemasok Rp. 133.000.000
Untuk Karyawan Rp. 58.000.000
Untuk Bunga Rp. 16.000.000
Untuk PPH Rp. 15.000.000
Total Pembayaran Rp. 222.000.000
Arus kas masuk bersih dari aktivitas operasi Rp. 68.000.000

Arus Kas dari aktivitas investasi:


Perolehan aktiva tetap (Rp. 306.000.000)
Pinjaman pada perusahaan lain (Rp. 11.000.000)
Hasil dari penjualan aktiva Rp. 62.000.000
Total Rp. 255.000.000

Arus kas dari aktivitas pendanaan:


Pendapatan dari penerbitan saham biasa Rp. 101.000.000
Pendapatan dari pengeluaran utang jk.pj Rp. 94.000.000
Pembayaran utang jangka panjang (Rp. 11.000.000)
Pembayaran Dividen (Rp. 17.000.000)
Arus kas masuk dari pendanaan Rp. 167.000.000
Penurunan Kas Bersih (Rp. 20.000.000)

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


PT COACH
LAPORAN ARUS KAS
31 DESEMBER 2015
Metode Tidak Langsung
Arus kas dari aktivitas operasi:
Laba Bersih Rp.41.000.000
Penambahan (Pengurangan) pos-pos yang mempengaruhi laba bersih dan arus kas:
Penyusutan Rp. 18.000.000
Keuntungan atas penjualan aktiva tetap (Rp. 8.000.000)
Peningkatan Piutang (Rp. 13.000.000)
Peningkatan piutang bunga (Rp. 2.000.000)
Penurunan persediaan Rp. 3.000.000
Kenaikan dalam beban dibayar dimuka (Rp. 1.000.000)
Peningkatan utang Rp. 34.000.000
Penurunan Utang Gaji (Rp. 2.000.000)
Penurunan Kewajiban akrual (Rp. 2.000.000)
Rp. 27.000.000
Arus kas masuk bersih dari aktivitas operasi Rp. 68.000.000

Arus kas dari aktivitas investasi:


Perolehan aktiva tetap (Rp. 306.000.000)
Pinjaman pada perusahaan lain (Rp. 11.000.000)
Haisl dari penjualan aktiva Rp. 62.000.000
Arus kas keluar dari aktivitas investasi (Rp. 255.000.000)

Arus kas dari aktivitas pendanaan:


Pendanaan dari penerbitan sahan biasa Rp. 101.000.000
Pendapatan dari pengeluaran utang jk.pj Rp. 94.000.000
Pembayaran utang jangka panjang (Rp. 11.000.000)
Pembayaran Dividen (Rp. 17.000.000)
Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan Rp. 167.000.000
Penurunan kas bersih (Rp. 20.000.000)

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


Teori:

1. Jelaskan metode arus kas metode langsung dan tidak langsung!

Pada metode langsung, penyusunannya dilakukan berdasarkan pada buku kas/bank.


Untuk menggunakan metode ini, Anda harus melaporkan kelompok-kelompok
penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan operasional perusahaan. Kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.

Metode langsung memiliki keunggulan dalam hal melaporkan sumber dan penggunaan
kas yang ada pada laporan arus kas. Di mana, metode ini menggolongkan berbagai
kategori utama dari kegiatan operasional. Meski data yang dibutuhkan seringkali tidak
mudah didapat, dan biaya pengumpulannya terbilang mahal, metode ini lebih mudah
dimengerti dan dapat memberikan informasi yang lebih banyak, sehingga dapat
memudahkan pengusaha dalam mengambil keputusan.

Pada metode tidak langsung, penyusunannya dilakukan berdasarkan laporan laba-rugi


dan neraca. Dengan metode ini, laba/rugi besih harus disesuaikan dengan cara
mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan
atau pembayaran kas untuk kegiatan operasional di masa lalu dan masa depan, serta
unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau penerimaan.

Metode tidak langsung lebih memusatkan pada perbedaan laba bersih dan arus kas dari
aktivitas operasi, sehingga dapat menunjukkan hubungan antara laporan laba-rugi,
neraca, dan arus kas. Untuk membuat laporan arus kas dengan metode ini lebih mudah,
karena data yang diperlukan dapat tersedia dengan mudah, dan biaya yang dikeluarkan
lebih mudah dibanding metode langsung.

Sumber: https://www.jurnal.id/id/blog/2018-perbedaan-laporan-arus-kas-metode-langsung-dan-tidak-
langsung/

2. Jelaskan mengenai semua penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasi dan dilaporkan
dalam laporan arus kas yang dikelompokkan menjadi tiga aktivitas, yaitu aktivitas
operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan!

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas yang paling utama dari perusahaan adalah terkait dari aktivitas operasi. Ada
dua metode yang dapat digunakan di dalam menghitung dan melaporkan jumlah arus
kas bersih dari aktivitas operasi, yaitu:

- Metode langsung
Metode langsung (atau disebut juga metode laporan laba rugi) pada hakekatnya
adalah menguji kembali setiap item (komponen) laba rugi denga tujuan untuk
melaporkan berapa besar kas yang di terima atau yang dibayarkan terkait dengan
setiap komponen dari laporan laba rugi tersebut.

- Metode tidak langsung


Metode tidak langsung (atau disebut juga metode Rekonsiliasi) di mulai dari
angka laba/rugi bersih sebagaimana yang dilaporkan dalam laporan laba/rugi dan
menyesuaikan besarnya laba/rugi bersih tersebut (yang diukur atas dasar akrual)
dengan item-item yang tidak mempengaruhi arus kas. Dengan kata lain,besarnya
laba/rugi bersih sebagai hasil dari akuntansi akrual akan di sesuaikan
(direkonsiliasi) untuk menentukan arus kas bersih dari aktivitas operasi.

b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Arus kas Yang termasuk sebagai aktivitas investasi adalah membeli atau menjual
tanah, bangunan dan peralatan. Disamping itu, aktivitas investasi juga meliputi
pembelian intrumen keuangan yang bukan untuk tujuan perdagangan (non treding
securities), penjualan segmen bisnis, dan pemberian pinjaman kepada entitas lain,
termasuk penagihannya. Pelaporan arus kas investasi tidak di pengaruhi oleh
metode langsung dan metode tidak langung.

c. Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan


Arus kas pembiayaan meliputi transaksi-transaksi yang dimana kas diperoleh atau
dibayarkan kembali kepada pemilik dana (investor) dan kreditor. Pelaporan arus
kas dari aktivitas pembiayaan tidak di pengaruhi oleh metode langsung dan metode
tidak langsung. Jika arus kas masuk dari aktivitas pembiayaan lebih besar di
banding dengan arus kas keluarnya, arus kas bersih yang di hasilkan oleh aktivitas

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


pembiayaan akan dilaporkan. Dan sebaliknya, jika arus kas masuk dari aktivitas
pembiayaan lebih kecil dibandingkan dengan arus kas keluarnya, maka arus kas
bersih yang di gunakan dalam aktivitas pembiayaan dilaporkan.

Sumber: http://srifajar95.blogspot.com/2017/04/klasifikasi-arus-kas.html

3. Jelaskan tahapan penyusunan cash flow!

Sebelum membuat laporan cash flow, kita perlu mengetahui tiga elemen penting dalam
cash flow, yaitu:

a. Arus kas dari kegiatan bisnis (operating activities)

Arus kas yang pertama ini adalah arus kas yang berasal dari kegiatan bisnis baik
pemasukan atau pengeluaran. Contohnya: penerima dari konsumen, membayar gaji
bulanan, bayar listrik, dan lain sebagainya.

b. Arus kas dari kegiatan investasi (investing activity)

Arus kas ini berasal dari kegiatan investasi perusahaan baik itu pemasukan atau
pengeluaran. Kegiatan yang masuk ke dalam investasi ini adalah aktivitas penjualan dan
pembelian dari aktiva perusahaan dan kegiatan yang ada hubungannya dengan piutang
perusahaan. Contohnya: pembelian kendaraan baru.

c. Arus kas dari kegiatan pendanaan (financing activities)

Arus kas yang ketiga ini adalah arus kas yang asalnya dari pendanaan yang didapatkan
oleh perusahaan. Contohnya: emisi saham, penjualan obligasi, dan lain sebagainya.

Langkah yang pertama dalam membuat cash flow adalah memastikan bahwa sudah
memiliki dua sumber data yang akan digunakan, yaitu:

– Laporan rugi laba periode berjalan.

– Neraca periode yang sedang berjalan dengan neraca periode tahun sebelumnya.

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


Berikut ini contoh susunan laporan cashflow:

1. Data Laporan Rugi Laba 2019

Contoh:

PT. Butoijo Indonesia

Laporan Laba-Rugi
01/01/2019 – 31/12/2019
Penjualan 75.000.000
Harga Pokok Penjualan 36.000.000
Laba Kotor 39.000.000

Beban Pemasaran 6.000.000


Beban Administrasi dan Umum 8.000.000
Beban Listrik Air telepon 5.200.000
Beban Penyusutan Kendaraan 400.000
Beban Penyusutan gedung 400.000
Total Beban Usaha 20.000.000
Laba Periode ini 19.000.000

2. Mengumpulkan data Neraca 2018-2019

PT. Butoijo Indonesia


Neraca
Tahun 2018
KEWAJIBAN DAN
AKTIVA
EKUITAS
AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN
Kas 8,000,000 Utang Dagang 30,000,000
Piutang Dagang 16,000,000 Utang Sewa 20,000,000
Cadangan Kerugian Piutang (800,000) Utang Bank 60,000,000
Perlengkapan 3,000,000
TOTAL UTANG 110,000,000
Persediaan Barang 10,000,000

AKTIVA TETAP EKUITAS


Kendaraan 20,000,000 Modal 11,000,000
Akum. Penyusutan Kendaraan (1,600,000) Prive 0
Gedung 40,000,000 Laba/Rugi Periode ini 0
Akum. Penyusutan Gedung (3,600,000)
TOTAL EKUITAS 11,000,000
Tanah 30,000,000
TOTAL KEWAJIBAN &
Total AKTIVA 121,000,000 121,000,000
EKUITAS

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


PT. Butoijo Indonesia
Neraca
Tahun 2019
AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS
AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN
Kas 4,000,000 Utang Dagang 20,000,000
Piutang Dagang 20,000,000 Utang Sewa 10,000,000
Cadangan Kerugian Piutang (1,000,000) Utang Bank 40,000,000
Perlengkapan 2,000,000
TOTAL UTANG 70,000,000
Persediaan Barang 14,000,000

AKTIVA TETAP EKUITAS


Kendaraan 26,000,000 Modal 50,000,000
Akum. Penyusutan Kendaraan (2,000,000) Prive (10,000,000)
Gedung 40,000,000 Laba/Rugi Periode ini 19,000,000
Akum. Penyusutan Gedung (4,000,000)
TOTAL EKUITAS 59,000,000
Tanah 30,000,000
TOTAL KEWAJIBAN &
Total AKTIVA 129,000,000 129,000,000
EKUITAS

3. Membandingkan kedua Neraca dari periode 2 tahun tersebut dan pada kolom ketiga
adalah kolom Net Change yang memuat selisih yang dihasilkan antara neraca tahun
2019 dengan neraca 2018.

PT. Butoijo Indonesia


Neraca
Tahun 2018 & 2019
Tahun 2019 2018 Net Change
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas 4,000,000 8,000,000 (4,000,000)
Piutang Dagang 20,000,000 16,000,000 4,000,000
Cadangan Kerugian Piutang (1,000,000) (800,000) (200,000)
Perlengkapan 2,000,000 3,000,000 (1,000,000)
Persediaan Barang 14,000,000 10,000,000 4,000,000

AKTIVA TETAP
Kendaraan 26,000,000 20,000,000 6,000,000
Akum. Penyusutan Kendaraan (2,000,000) (1,600,000) (400,000)
Gedung 40,000,000 40,000,000 0
Akum. Penyusutan Gedung (4,000,000) (3,600,000) (400,000)
Tanah 30,000,000 30,000,000 0
Total AKTIVA 129,000,000 121,000,000 8,000,000

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


KEWAJIBAN
Utang Dagang 20,000,000 30,000,000 (10,000,000)
Utang Sewa 10,000,000 20,000,000 (10,000,000)
Utang Bank 40,000,000 60,000,000 (20,000,000)
TOTAL UTANG 70,000,000 110,000,000 (40,000,000)

EKUITAS
Modal 50,000,000 11,000,000 39,000,000
Prive (10,000,000) 0 (10,000,000)
Laba/Rugi Periode ini 19,000,000 0 19,000,000
TOTAL EKUITAS 59,000,000 11,000,000 48,000,000
TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS 129,000,000 121,000,000 8,000,000

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


– Kelompok Aktiva

Jika pada kolom Net Change bernilai positif (tidak minus) maka terjadi pengeluaran
kas dan jika minus, maka terjadi penerimaan kas.

– Kelompok Pasiva

Jika pada kolom Net Change bernilai positif (tidak minus) maka terjadi penerimaan
kas dan jika minus, maka terjadi pengeluaran kas

4. Melakukan Penyusunan Laporan Cash Flow

Berdasarkan dari laporan rugi laba serta perbandingan antara neraca tahun 2018
dengan 2019, maka kita sudah bisa untuk menyusun laporan cash flow.

– Arus Kas dari Kegiatan Bisnis (Operating Activities)


Berdasarkan data dari laba rugi tahun 2017 bahwa perusahaan
mendapatkan keuntungan sebesar Rp19.000.000. Berikut adalah contoh
perhitungan arus kas dari kegiatan operasional bisnis.

Laporan Rugi Laba


Laba/Rugi Periode ini 19,000,000
Kenaikan Piutang Dagang (4,000,000)
Kenaikan Cadangan Kerugian Piutang 200,000
Kenaikan Persediaan Barang (4,000,000)
Penurunan Perlengkapan 1,000,000
Beban Penyusutan Kendaraan & Gedung 800,000
Penurunan Utang Dagang (10,000,000)
Penurunan Utang sewa (10,000,000)
Total (7,000,000)

Pada contoh yang sedang dibahas didapati nilai pengurangan sebesar Rp7.000.000

– Arus Kas dari Kegiatan Investasi (Investing Activity)

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


Arus kas bertambah karena adanya penurunan nilai aset tetap, sedangkan arus kas
berkurang karena adanya kenaikan aset tetap. Pada contoh soal di atas didapati
hasilnya adalah arus kas berkurang sebesar Rp6.000.000.

– Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan (Financing Activities)


Untuk mendapatkan nilai Financing Activities dapat dilakukan dengan cara
memindahkan angka pada kolom Net Change pada neraca tahun 2018 dan 2019 dari
bagian kelompok Kewajiban Jangka Panjang dan Ekuitas. Untuk yang nilainya
positif tetap biarkan saja dan yang nilainya negatif tetap biarkan negatif.

Penurunan Utang Bank (20,000,000)


Kenaikan Modal 39,000,000
Penambahan Prive (10,000,000)
Total 9,000,000

Kemudian jumlahkan semua nilainya, pada contoh di atas diperoleh penambahan kas
senilai Rp9.000.000

– Total Kegiatan Kas (Total Cash Activities)

Untuk bisa mendapatkan nilai total kegiatan kas menggunakan perhitungan


[Operating Activities + Investing Activities + Financing Activities], pada contoh di
atas diperoleh hasil penurunan kas senilai Rp4.000.000.

– Saldo Awal Kas (Cash Begining Balance)

Saldo awal kas bisa diambil dari neraca pada tahun sebelumnya, pada contoh
tersebut nilainya adalah Rp8.000.000.

– Saldo Kas Seharusnya (Expected Cash Ending Balance)

Saldo kas seharusnya bisa diperoleh dengan penjumlahan total aktivitas kas dengan
saldo awal kas pada Neraca Tahun 2018, dari contoh tersebut didapatkan
perhitungan Rp8.000.000 (kas neraca 2018) dikurang Rp4.000.000 (penurunan kas),
sehingga didapatkan hasil senilai Rp4.000.000.

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


– Saldo Akhir Kenyataan (Actual Cash Ending Balance)

Saldo akhir kenyataan bisa didapatkan dari Neraca yang sedang berjalan, yaitu
Neraca Tahun 2019. Pada contoh tersebut nilainya adalah Rp4.000.000.

– Selisih (Variance)

Jika perhitungan antara saldo kas yang seharusnya dikurangi dengan saldo akhir
kenyataan adalah hasilnya 0, maka laporan cash flow sudah selesai.

PT Butoijo Indonesia
Laporan Arus Kas/Cash Flow
Tahun 2019
A Arus Kas dari Kegiatan Operasional (7,000,000)
B Arus Kas dari Kegiatan Investasi (6,000,000)
C Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan 9,000,000
D Total Aktivitas Kas (A+B+C) (4,000,000)
E Saldo Awal Kas (Dari Neraca 2018) 8,000,000
F Saldo Kas Seharusnya (E+D) 4,000,000
Saldo Akhir Kenyataan (Dari Neraca
G 4,000,000
2019)
H Selisih (F-G) 0

Sumber : https://www.jurnal.id/id/blog/2018-cara-membuat-laporan-cash-flow-dengan-metode-tidak-langsung/

ACCT6250 – Accounting and Financial Management

Anda mungkin juga menyukai