Anda di halaman 1dari 6

BAB III

ANALISA KEGIATAN

A. Profil Lahan Praktik


Badan rumah sakit umum daerah Tabanan merupakan pusat pelayanan
kesehatan spesialistik yang paripurna dan bermutu prima yang
menekankan pada pelayanan yang cepat, tepat, akurat, terpercaya dan
professional dengan harga yang terjangkau serta senantiasa mengutamakan
kepuasan pelangan. Badan Rumah Sakit UmumTabanan juga berperan
dalam menunjang pariwisata di Bali.
BRSUD Tabanan merupakan rumah sakit milik Pemerintah
Kabupaten Tabanan, terletak di jantung kota dan merupakan Rumah Sakit
Tipe B Pendidikan sejak 10 Agustus 2016. RS Tabanan berdiri pada
tanggal 24 November 1953 dengan nama Rumah Sakit Umum Tabanan
yang berdiri diatas tanah seluas 1.610 m².Pada bulan April 2002 sistem
penglolaan keuangannya BRSUD Tabanan bersifat ”Swadana” dan pada
bulan Juni 2006 menjadi BLU. Pada bulan Mei 2014 lulus Akreditasi
Standar 2012 dengan tingkat Paripurna. Dan pada 10 Agustus 2016 RSU
Tabanan menyandang predikat RS Tipe B Pendidikan. Sampai saat ini
kapasitas tempat tidur BRSUD Tabanan 252 TT.

B. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam proses keperawatan.
Pengkajian merupakan tahap yang paling menentukan bagi tahap
berikutnya. Kemampuan mengidentifikasi masalah keperawatan yang
terjadi pada tahap ini akan menentukan diagnosis keperawatan. Diagnosis
yang diangkat akan menentukan desain perencanaan yang ditetapkan.
Selanjutkan, tindakan keperawatan dan evaluasi mengikuti perencanan
yang dibuat. Oleh karena itu, pengkajian harus dilakukan dengan teliti dan
cermat sehingga seluruh kebutuhan perawatan pada klien dapat
diidentifikasi Rohmah & Walid ( 2016) dalam Fitriani (2018).

1. Identitas subyek
Meliputi nama, no RM, umur, jenis kelamin, pendidikan,
alamat, pekerjaan, asuransi kesehatan, agama, suku bangsa,
tanggal dan jam MRS, nomor registrasi, serta diagnosa medis
(Muttaqin, 2011).
2. Keluhan utama
Keluhan utama pada gangguan sistem perkemihan,
meliputi keluhan sistemik, antara lain gangguan fungsi ginjal
(sesak nafas, edema, malaise, pucat, dan uremia) atau demam
disertai menggigil akibat infeksi/urosepsis, dan keluhan local
pada saluran perkemihan antara lain nyeri akibat kelainan pada
saluran perkemihan, keluhan miksi (keluhan iritasi dan keluhan
obstruksi), hematuria, inkontinensia, disfungsi seksual, atau
infertilitas. Keluhan utama pada subyek retensi urin adalah
sensasi penuh pada kandung kemih, disuria/anuria, dan distensi
kandung kemih (Muttaqin, 2011).
3. Riwayat kesehatan dahulu
Perawat menanyakan tentang penyakit-penyakit yang
pernah dialami sebelumnya, terutama yang mendukung atau
memperberat kondisi gangguan sistem perkemihan pada
subyek saat ini seperti pernakah subyek menderita penyakit
kencing manis, riwayat kaki bengkak (edema), hipertensi,
penyakit kencing batu, kencing berdarah, dan lainnya.
Tanyakan: apakah subyek pernah dirawat sebelumnya, dengan
penyakit apa, apakah pernah mengalami sakit yang berat, dan
sebagainya (Muttaqin, 2011).
Perawat perlu mengklarifikasi pengobatan masa lalu dan
riwayat alergi, catat adanya efek samping yang terjadi di masa
lalu dan penting perawat ketahui bahwa subyek mengacaukan
suatu alergi dengan efek samping obat (Muttaqin, 2011).
4. Riwayat kesehatan sekarang
Pengkajian ini dilakukan untuk mendukung keluhan
utama seperti menanyakan tentang perjalanan sejak timbul
keluhan hingga subyek meminta pertolongan. Misalnya: sejak
kapan keluhan retensi urin dirasakan, berapa lama dan berapa
kali keluhan tersebut terjadi, bagaimana sifat dan hebatnya
keluhan. Setiap keluhan utama harus ditanyakan kepada subyek
sedetail-detailnya, dan semuanya diterangkan pada riwayat
kesehatan sekarang (Muttaqin, 2011).
5. Psikososiospiritual
Pengkajian psikologis subyek meliputi beberapa dimensi
yang memungkinkan perawat untuk memperoleh persepsi yang
jelas mengenai status emosi, kognitif, dan prilaku subyek.
Perawat mengumpulkan pemeriksaan awal subyek tentang
kapasitas fisik dan intelektual saat ini, yang menentukan
tingkat perlunya pengkajian psikososiospiritual yang saksama
(Muttaqin, 2011).
6. Fisiologis
 Subyek mengatakan sensasi penuh pada kandung kemih
 Subyek mengalami disuria/anuria
 Subyek merasakan distensi kandung kemih
 Subyek mengalami rembesan urin walaupan ada
keinginan untuk menahannya
 Subyek mengalami inkontenensia berlebih
 Terdapat volume urin yang tersisa setelah berkemih lebih
dari 150 ml
C. DIAGNOSA
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang dibuat oleh
perawat professional yang memberikan gambaran tentang masalah
atau status kesehatan subyek, baik aktul ataupun potensial , yang
ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data hasil
pengkajian. Pernyataan diagnosa keperawatan harus jelas, singkat
dan lugas terkait masalah kesehatan subyek berikut penyebabnya
yang dapat diatasi melalui tindakan keperawatan Asmadi (2008)
dalam Juliartini (2018).

1. Diagnosa Preoperatif
Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
penyakit, pembedahan dan pengobatan.
Ansietas adalah suatu gejala yang tidak menyenangkan,
sensasi cemas, takut, dan terkadang panik akan suatu bencana
yang mengancam dan tidak terelakan yang dapat atau tidak
berhubungan dengan rangsang eksternal. Ansietas berkaitan
dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi
ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kondisi yang dialami
secara subjektif dan dikomunikasikan dalam hubungan
interpersonal. Ansietas berbeda dengan rasa taku, yang
merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang
berbahaya. Ansietas adalah respon emosional terhadap
penilaian tersebut. Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan
untuk bertahan hidup, tetapi tingkat kecemasan bearti tidak
sejalan dengan kehidupan Stuart & Sundeen (2005) dalam
Dhani, Rama (2015).
2. Diagnosa Intraoperatif
Perdarahan berhubungan dengan tindakan pembedahan
Perdarahan intraoperatif selama TURP adalah hal yang umum,
hemostasis harus dipertahankan melalui prosedur sebagai
proses inkremental. Jika tidak dikontrol selama prosedur,
volume perdarahan yang sebelumnya kecil dapat menjadi lebih
besar. Setelah pemasangan kateter jika masih ada perdarahan,
hal tersebut akan menyebakan terjadinya gumpalan darah yang
akan menyumbat saluran kemih dan selang kateter. Gumpalan
darah tersebut akan menjadi gumpalan retensi yang akan
menyebakan terjadinya retensi urin post TURP BPH (Welliver,
Helo, & Mcvary, 2017).

3. Diagnosa Postoperatif
Hipotermi berhubungan dengan paparan suhu yang rendah
Hipotermi terjadi karena terpapar dengan lingkungan yang
dingin (suhu lingkungan rendah, permukaan yang dingin atau
basah) (Depkes RI, 2009). Hipotermi adalah suatu keadaan
suhu tubuh dibawah 36.60C (Majid, Judha & Istianah, 2011).
Hipotermi juga terjadi karena kombinasi dari tindakan anestesi
dan tindakan operasi yang dapat menyebabkan gangguan
fungsi dari pengaturan suhu tubuh yang akan menyebabkan
penurunan suhu inti tubuh (care temperature) (Yulianto &
Budiono, 2011).

D. INTERVENSI
Perencanaan (intervensi) adalah pengembangan strategi
desain untuk mencegah, mengurangi, dan mengatasi masalah –
masalah yang telah diidentifikasi dalam diagnosis keperawatan.
Desain perencanaan menggambarkan sejauh mana perawat mampu
menetapkan cara menyelesaikan masalah dengan efektif dan
efisien Rohmah & Walid ( 2016) dalam Fitriani (2018).
Diagnosa Keperawatan : Hipotermi berhubungan dengan
paparan suhu yang rendah (sesuai kasus ya )
E. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan Implementasi adalah realisasi rencana
tindakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan
dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data berkelanjutan,
mengobservasi respon pasien selama dan sesudah pelaksanaan
tindakan, serta menilai data yang baru Rohmah & Walid ( 2016)
dalam Fitriani (2018). Implementasi keperawatan adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu pasien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
status kesehatan baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan (Perry & Potter, 2011). Tahap pelaksanaan
keperawatan sebagai berikut ;
1. Berfokus pada pasien
2. Beroritasi pada tujuan dan kriteria hasil
3. Memperhatikan keamanan fisik dan fsikologis pasien
4. Kompeten
(PAPARIN SESUAI INOVASI MSG”)

Anda mungkin juga menyukai