Panduan Retensi Karyawan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN

UPAYA RETENSI KARYAWAN

Charitas Hospital Belitang

Jl. Charitas No. 1 BK 10 Tegalrejo Belitang


Kabupaten OKU Timur - 32382 Sumatera Selatan
Telp (0735) 450066 Fax (0735) 452269

Email : rscharitasbelitang@gmail.com
Website : rscharitasbelitang@wordpress.com

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kasih
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Panduan Upaya Retensi Karyawan
di Charitas Hospital ini. Panduan Upaya Retensi Karyawan di Charitas Hospital ini disusun
sebagai acuan untuk memberikan penghargaan dan motivasi karyawan dalam melakukan
tindakan sesui profesinya di lingkungan Charitas Hospital. Semoga dengan adanya Panduan
Upaya Retensi Karyawan di Charitas Hospital dapat meningkatkan mutu pelayanan yang ada di
Charitas Hospitaldan menjadi semakin baik dan terorganisir.
Kami menyadari bahwa Panduan Insiden Keselamatan Pasien ini masih memiliki banyak
kekurangan. Untuk itu segala saran dan masukan yang bersifat membangun kami terima dengan
senang hati.Terima kasih

Belitang, 2 Mei 2018

Penyusun

2
BAB I
DEFINISI.

Retensi pegawai dimaksudkan tingkat kebetahan pegawai bekerja di Charitas Hospital


Belitang dengan ditandai tidak terjadinya pengunduran diri seseorang pegawai dari statusnya
sebagai pegawai rumah sakit.
Pengertian retensi karyawan adalah suatu proses di mana karyawan di dorong untuk tetap
berada dalam suatu rumah sakit sampai pensiun aau dalam periode maksimal.
Di dalam suatu Rumah Sakit pasti tidak lepas dari karyawan dan pegawai. Terdapat perilaku
yang sangat beragam dari karyawan yang merupakan hal yang sangat biasa di jumpai di Rumah
Sakit. Barang dan Aset yang tak ternilai dalam sebuah Rumah Sakit adalah karyawan yang di
milikinya.’ Retensi karyawan ditujukan agar karyawan bertahan lebih lama untuk bekrrja di
perusahaannya. Ini di sebabkan karena Rumah Sakit sudah melakukan investasi uang maupun
waktu dalam proses recruitment karyawan. Oleh karena itu, Rumah Sakit menginginkan
karyawannya bertahan lama dalam bekerja. Sebuah Rumah Sakit dikatakan rugi karena
kehilangan karyawannya, kehilangan itu mencakup modal, baik berupa uang , tenaga, keahlian,
pengetahuan, maupun hal penting lainnya. Sehingga, dapat dikatakan bahwa merupakan hal yang
sangat penting bagi suatu Rumah Sakit untuk mempertahankan karyawannya dan mencegh
hilangnya karyawan.

3
BAB II
RUANG LINGKUP.

Panduan tentang retensi pegawai ini hanya berlaku untuk pegawai yang bekerja di Charitas
Hospital Belitang dengan status sebagai pegawai langsung rumah sakit ( bukan out sourching
atau pegawai harian ) dengan status pegawai kontrak atau pegawai tetap tidak termasuk pegawai
dalam status masa percobaan. Jenis tenaga yang di maksud kan adalah klinis dan non klinis

No Jenis Tenaga Unit


1. Klinis 1. Keperawatan:
1.1. Bangsal Engelica
1.2. Bangsal Andreas
1.3. IGD
1.4. Kamar Bedah
1.5. Rawat Jalan
2. Kebidanan:
Bangsal Hanna dan VK
3. Radiografer
4. ATLM
5. Apoteker
6. Asisten Apoteker
7. Ahli Gizi
8. Fisioterapi
9. Rekam Medis
2. Non- Klinis 1. Administrasi
2. Pembukuan
3. Personalia
4. Manajeman RS
5. Sarana transportasi
6. Sarana umum
7. Logistik
8. Sekretariat
9. Diklat
10. Security

4
BAB III.
TATA LAKSANA.

1. Tahap seleksi calon pegawai.


Pada saat seleksi calon pegawai, kepada setiap peserta ditanyakan mengenai motivasi
mereka melamar kerja dan digali lebih lanjut tentang keseriusan mereka untuk bekerja
secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama.

5
Selain itu bagi mereka yang sudah berpengalaman bekerja dilihat pula bagaimana mereka
bekerja di tempat lama, apakah sering berpindah-pindah dalam waktu yang relative cepat.
Hanya mereka yang punya harapan bekerja lebih lama saja yang akan diterima sebagai
pegawai.

2. Tahap orientasi.
2.1. Kepada para calon pegawai yang sedang mengikuti masa orientasi selain
diberikan bimbingan juga dimotivasi oleh para atasannya agar mereka mempunyai
keyakinan bahwa kerja di Charitas Hospital Belitang akan memberikan harapan
terbaik dalam menjalani kehidupannya.
2.2. Pada masa orientasi juga diperhatikan tentang kepatuhan terhadap disiplin
kerja,keseriusan dalam melaksanakan tugas. Mereka yang kurang disiplin dan
kurang serius bekerja tidak dilanjutkan hubungan kerjanya.

3. Pemberian hak.
3.1. Penetapan status pegawai.
Setiap orang yang diterima sebagai pegawai rumah sakit ditetapkan secara tertulis
baik dalam bentuk surat pengangkatan pegawai atau dalam bentuk kontrak kerja.
3.2. Pembayaran gaji, tunjangan dan upah lembur.
Charitas Hospital Belitang berupaya semampu mungkin untuk membayar gaji,
tunjangan dan upah lembur pada waktu yang telah ditetapkan, selalu berusaha
tidak ada penundaan pembayaran gaji. Pembayaran gaji menjadi prioritas utama
dalam kondisi keuangan rumah sakit seperti apapun.
3.3. Penyelenggaraan jaminan sosial.
Charitas Hospital Belitang memberikan jaminan sosial kepada pegawainya baik
secara langsung maupun bekerja sama dengan pihak ke 3 ( tiga ) seperti dengan
BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagaan.
3.4. Pemberian cuti tahunan.
Charitas Hospital Belitang menjamin sepenuhnya kepada pegawai yang sudah
bekerja secara berturut – turut 12 ( dua belas ) bulan lamanya mendapatkan cuti
tahunan sebanyak 12 ( dua belas ) hari kerja. Pengambilannya diatur sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
3.5. Ijin meninggalkan tugas dengan mendapatkan upah.

6
Sesuai dengan ketentuan bagi pekerja yang bersuka cita atau duka cita diberikan
kesempatan untuk tidak masuk kerja dengan tetap mendapatkan gaji.
3.6. Melaksanakan ibadah.
Charitas Hospital Belitang memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk
melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
3.7. Keselamatan kerja.
Rumah sakit menyelenggarakan system keselamatan kerja dan setiap pegawai
harus mematuhinya, keselamatan kerja termasuk prioritas budaya kerja.
3.8. Jenjang karir.
Charitas Hospital Belitang menyusun dan menetapkan jenjang karir bagi para
pegawainya, dan jika ada kekosongan jabatan maka selama ada pegawai yang
memenuhi persyaratan jabatan tersebut maka yang bersangkutan mendapatkan
prioritas utama dengan melalui proses seleksi.
3.9. Pemberian penghargaan ( reward ).
3.9.1. Charitas Hospital Belitang melakukan evaluasi kinerja kepada seluruh
pegawai baik tenaga klinis dan non klinis dan kepada pegawai yang
memiliki nilai sangat baik ditambah dengan pesyaratan yang ditentukan
sebagai karyawan teladan kepadanya diberikan penghargaan, berupa :
a. Surat penghargaan.( Sertifikat penghargaan)
b. Hadiah berupa uang atau barang.
3.9.2. Pegawai yang telah bekerja di Charitas Hospital Belitang selama 15
tahun berturut-turut tanpa berhenti, kepadanya diberikan Cuti besar
selama 1 bulan.
3.10. Pemberian tunjangan hari raya ( THR ).
Pada saat pegawai merayakan hari raya keagamaan yang dianutnya, rumah sakit
membayarkan Tunjangan Hari Raya ( THR ).

3.11. Pemberian Jasa Pelayanan.


3.11.1 Jika jumlah pasien pada suatu ruang perawatan tertentu memenuhi target
minimum pencapaian BOR yang ditetapkan rumah sakit maka kepada
mereka yang bekerja di ruang perawatan tersebut diberikan bonus BOR
bulanan.

7
3.11.2. Jika jumlah pasien rawat inap mencapai BOR yang ditetapkan rumah
sakit, maka kepada seluruh karyawan rumah sakit diberikan bonus
bulanan sesuai yang ditentukan rumah sakit.
3.12. Pertemuan rutin seluruh pegawai.
Dalam upaya meningkatkan komunikasi langsung antara pegawai dengan jajaran
Manajemen dan Pemilik Charitas Hospital Belitang , setiap 1 ( satu ) bulan sekali
di adakan pertemuan seluruh pegawai yang sedang tidak melaksanakan tugas
pelayanan kepada pasien.
3.13. Perayaan Ulang Tahun Charitas Hospital Belitang .
Untuk meningkatkan hubungan kerja dan hubungan kekeluargaan yang lebih
harmonis pada saat perayaan hari jadi Charitas Hospital Belitang diadakan acara
khusus yang melibatkan karyawan dan keluarganya.
3.14. Perayaan hari besar keagamaan.
Charitas Hospital Belitang bekerja sama dengan pengurus paguyuban keagamaan
yang dikelola oleh pegawai mengadakan peringatan hari besar keagamaan sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan rohani.
3.15. Pendidikan dan pelatihan.
Seiring dengan perkembangan ilmu dan ketnologi di bidang kesehatan, rumah
sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan guna menyelaraskan
kemampuan psikomotor dan kemampuan kognitifnya dengan perkembangan
tersebut. Pendidikan dan pelatihan yang dilakukan atas kehendak rumah sakit,
biayanya ditanggung oleh rumah sakit dan dalam jumlah biaya tertentu dilakukan
perjanjian ikatan dinas untuk waktu tertentu
3.16. Survey kepuasan pegawai.
Charitas Hospital Belitang menyelenggarakan survey kepuasan pegawai untuk
mengetahui sampai sejauh mana tingkat kepuasan pegawai bekerja di rumah sakit.
Tingkat kepuasan pegawai ini dipandang erat kaitannya dengan retensi pegawai
itu sendiri. Dengan melakukan survey diharapkan didapatkan data factor apa saja
yang dapat menyebabkan tingkat retensi pegawai berkurang, sehingga dapat
dijadikan sebagai bahan upaya perbaikan.

8
BAB IV.
DOKUMENTASI.

1. Program kegiatan retensi pegawai.


2. Bukti kegiatan program retensi pegawai.

9
Mengetahui,
Direktur Charitas Hospital Belitang

Dr.Yanto Taslim.MARS

DAFTAR PUSTAKA

Foster, Bill. 2001. Pembinaan untuk Peningkatan Kinerja Karyawan.PPM : Jakarta.

Gomes, Fouston C. 2003 Manajemen Sumber Daya Manusia, Binarupa Aksara, Jakarta.

10
Sarwono.P. 1998. Pengukuran Efektivitas Kerja Pegawai. Andi Offset. Jogyakarta.

Anwar. 1991.Evaluasi kinerja Sumber Daya Manusia, Bandung. PT. Refika Aditama.

11

Anda mungkin juga menyukai