Anda di halaman 1dari 14

JURNAL

BLUETOOTH
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMATIKA

Disusun Oleh :
NAMA : APRILIA SETYANING PRATIWI
NPM : 1841812
S1 – SISTEM INFORMASI

STMIK AMIK BANDUNG


2018
BLUETOOTH

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG
Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area
networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan
tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan. Spesifiksi dari peralatan Bluetooth ini
buah frequency hopping traceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara
secara real time antara host-host bluetooth dengan jarak terbatas.Kelemahan teknologi ini adalah
jangkauannya yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.

Berkembangnya teknologi yang baru tidak selalu berarti teknologi yang lebih
konvensional lantas ditinggalkan. Sebenarnya antara teknologi yang baru dengan teknologi yang
lama kedua hal ini saling melengkapi, teknologi baru tidak akan bisa dikembangkan tanpa
adanya teknologi yang lama. Dan yang terpenting, diantara sederatan teknologi baru yang kini
sedang berkembang, banyak diantaranya yang saling melengkapi sistem satu sama lain. Sebagai
contoh, teknologi bluetooth bisa membantu aplikasi dalam teknologi satelit relai.Makalah ini
disusun dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang memadai tentang bluetooth yang
marak digunakan dalam perkembangan teknologi dan komunikasi sekarang ini.

1.2    BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam makalah ini mengungkapkan cakupan masalah yang akan
dibahas. Masalah yang terlalu luas perlu dibatasi agar pembahasan lebih terfokus. Karena itu,
penulis membatasi masalah mengenai bluetooth  sejarah bluetooth, pengertian bluetooth, cara
kerja, manfaat, masalah keamanan dan aplikasi-aplikasi lainya.

1.3    METODE PENGUMPULAN DATA


Dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini penulis menggunakan teknik
pengumpulan data dari Studi Kepustakaan / Library Research, yaitu dengan mempelajari
berbagai literatur, bahan-bahan kuliah, karya ilmiah, internet melalui website-website yang
berhubungan dengan wireless dan berbagai sumber lainnya yang berkaitan dengan masalah yang
dibahas untuk memperoleh kejelasan mengenai konsep dan landasan teori yang akan digunakan
untuk menganalisis objek permasalahan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1     ASAL USUL NAMA BLUETOOTH <AHMAD KADARISMAN>


Nama bluetooth berasal dari nama raja di akhir abad sepuluh, Harald Blatand (Abad 10)
yang di Inggris juga dijuluki Harald Bluetooth kemungkinan karena memang giginya berwarna
gelap. Ia adalah raja Denmark yang telah berhasil menyatukan suku-suku yang sebelumnya
berperang, termasuk suku dari wilayah yang sekarang bernama Norwegia dan Swedia. Bahkan
wilayah Scania di Swedia, tempat teknologi bluetooth ini ditemukan juga termasuk daerah
kekuasaannya. Kemampuan raja itu sebagai pemersatu juga mirip dengan teknologi bluetooth
sekarang yang bisa menghubungkan berbagai peralatan seperti komputer personal dan telepon
genggam.
Sedangkan logo bluetooth berasal dari penyatuan dua huruf Jerman yang analog dengan huruf H
dan B (singkatan dari Harald Bluetooth), yaitu H-rune.gif (Hagall) dan Runic letter berkanan.png
(Blatand) yang kemudian digabungkan.

2.2     SEJARAH BLUETOOTH <SAEFUL HUSNA>


Awal mula dari Bluetooth adalah sebagai teknologi
komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM
(Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping
tranceiver yang mampu menyediakan layanankomunikasi data dan suara secara real-time antara
host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas (sekitar 10 meter). Bluetooth
berupa card yang menggunakan frekuensiradio standar IEEE 802.11 dengan jarak layanan yang
terbatas dan kemampuan data transfer lebih rendah dari card untuk Wireless Local Area
Network (WLAN).

Pembentukan Bluetooth dipromotori oleh 5 perusahaan


besar Ericsson, IBM, Intel, Nokiadan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group
(SIG) yang meluncurkan proyek ini. Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth versi
1.0 mulai diluncurkan. Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi
bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com, Lucent
Technologies, Microsoft dan Motorola. Saat ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang
bergabung dalam sebuah konsorsium sebagai adopter teknologi bluetooth. Walaupun standar
Bluetooth SIG saat ini ‘dimiliki’ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan menjadi sebuah
standard.

Berikut ini adalah table perkembangan teknologi Bluetooth


Tahun Versi Keterangan
Juli, 1999 1.0 dan 1.0  Dibutuhkan perintah manual pada Hardware Device
B Address (BD-ADDR) transmisi saat proses koneksi di antara
dua device dalam satu jaringan (handshaking process).
 Keamanan pengguna tidak terjamin
 Penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode)
tidak dimungkinkan.
Oktober, 1.1 dan 1.2  Digunakannya masks pada perangkat Hardware
1999 Device Address (BD-ASSR) untuk melindungi pengguna
dari identity snooping (pengintai) maupun tracker.
 Penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode)
sudah tersedia namun tidak diimplementasikan, sehingga
konsumen biasa tidak dapat menggunakannya.
 Adaptive Frequency Hopping (AFH), dengan
memperbaiki daya tahan dari gangguan frekuensi radio yang
digunakan oleh banyak orang di dalam hopping sequence.
2.0  Diperkenalkannya Non-hopping narrowband
channels. Pada channel ini bisa digunakan untuk
memperkenalkan layanan profile bluetooth oleh berbagai
device dengan volume yang sangat tinggi dari perangkat
bluetooth secara simultan.
 Tidak dienkripsinya informasi yang bersifat umum
secara realtime, sehingga dasar kemacetan trafik informasi
dan laju trafik ke tujuan dapat dihindari waktu
ditransmisikan oleh perangkat dengan melewati setiap host
dengan kecepatan tinggi.

2.3    CARA KERJA PERANGKAT


Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet
switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron
simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan
suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron
dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat
mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat
mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.

Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai


kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10
meter (~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter.
Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link Management dan
Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan voice code.
sebuah link manager. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke
baseband processing dan layer protokol fisik. Link manager melakukan aktivitas-aktivitas
protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentikasi dan konfigurasi.

Tiga buah lapisan fisik yang sangat penting dalam protokol arsitektur Bluetooth ini
adalah :
1. Bluetooth radio, adalah lapis terendah dari spesifikasi Bluetooth. Lapis ini
mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh perangkat tranceiver yang beroperasi pada
frekuensi 2,4 GHz ISM.
2. Baseband, lapis yang memungkinkan hubungan RF terjadi antara beberapa unit Bluetooth
membentuk piconet. Sistem RF dari bluetooth ini menggunakan frekuensi-hopping-spread
spectrum yang mengirimkan data dalam bentuk paket pada time slot dan frekuensi yang telah
ditentukan, lapis ini melakukan prosedur pemeriksaan dan paging untuk sinkronisasi transmisi
frekuensi hopping dan clock dari perangkat bluetooth yang berbeda.
3. LMP, Link Manager Protocol, bertanggung jawab terhadap link set-up antar perangkat
Bluetooth. Hal ini termasuk aspek securiti seperti autentifikasi dan enkripsi dengan
pembangkitan, penukaran dan pemeriksaan ukuran paket dari lapis baseband.

Sistem Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402GHz sampai 2.480GHz, dengan 79 kanal
RF yang masing-masing mempunyai spasi kanal selebar 1 MHz, menggunakan sistem TDD
(Time-Division Duplex). Secara global alokasi frekuensi bluetooth telah tersedia, namun untuk
berbagai negara pengalokasian frekuensi secara tepat dan lebar pita frekuensi yang digunakan
berbeda. Penggunaan spektrum frekuensi 2.4 GHz secara global belum diatur. Namun ada
beberapa persyaratan yang harus diikuti dalam penggunaannya. Hal ini meliputi :
Spektrum dibagi menjadi 79 kanal frekuensi (walaupun beberapa negara seperti Perancis dan
Spanyol hanya menyediakan 23 kanal frekuensi saja).
1. Bandwidth dibatasi sampai 1 MHz per kanal.
2. Penggunaan frekuensi hopping dalam metode pengiriman datanya
3. Interferensi harus dapat diatasi dan ditangani dengan baik.

Komunikasi RF banyak menggunakan spektrum frekuensi ini, seperti HomeRF


(sebuah spesifikasi untuk komunikasi RF dalam lingkungan perumahan); dan juga IEEE 802.11
juga menggunakan spektrum ini untuk spesifikasi dari teknologi Wireless LAN. Oven
microwave juga beroperasi dalam range frekuensi ini, karena spektrum frekuensi ini belum
dilisensikan, maka banyak teknologi yang menggunakannya, sehingga radio interferensi sangat
memungkinkan untuk terjadi. Oleh karena itu persyaratan dan pengalamatan mutlak diperlukan
bagi teknologi yang menggunakan spektrum 2.4 GHz ini.
Komunikasi bluetooth didesain untuk memberikan keuntungan yang optimal dari
tersedianya spektrum ini dan mengurangi interferensi RF. Semuanya itu akan terjadi karena
bluetooth beroperasi menggunakan level energi yang rendah.

2.4    TEKNOLOGI BLUETOOTH <SAEPULOH>


Bluetooth merupakan teknologi nirkabel pada pita frekuensi ISM 2,45 GHz yang tersedia
untuk umum, yang secara spesifik digunakan untuk membentuk jaringan skala kecil. Peralatan
Bluetooth generasi pertama berkomunikasi dalam jangkauan hingga 10 m (kategori class 2),
sedangkan generasi kedua memiliki jangkauan hingga 100 m (kategori class 1).

1. Bluetooth Protocol Stack


Agar peralatan-peralatan Bluetooth dari berbagai vendor dapat berkomunikasi satu sama
lain, maka tidakah cukup dengan hanya menspesifikasikan sistem radio. Oleh karena itu,
spesifikasi Bluetooth memuat protocol stack yang lengkap untuk memastikan berbagai peralatan
Bluetooth dapat saling mencari (inquiry), mengeksplorasi layanan yang disediakan, dan
berkomunikasi satu sama lain.
 Bluetooth Radio, merupakan layer yang berfungsi melakukan modulasi dan demodulasi
data untuk keperluan komunikasi.
 Baseband Link Controller, merupakan layer yang berfungsi mengatur koneksi fisik (flow
control dan error correction) dan sinkronisasi frequency hopping. Layer basebandmengatur
koneksi Synchronous Connection-Oriented (SCO) untuk audio danAsynchronous
Connectionless (ACL) untuk data.
 LMP, merupakan layer yang berfungsi mengatur dan mengkonfigurasi koneksi ke
peralatan Bluetooth lain (termasuk otentikasi dan enkripsi).
 HCI, merupakan layer yang memisahkan perangkat keras dari perangkat lunak dan
diimplementasikan sebagian dalam bentuk perangkat keras dan perangkat lunak. Layer di bawah
HCI umumnya diimplementasikan dalam bentuk perangkat keras dan layer di atas HCI
umumnya diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak.
 L2CAP, merupakan layer yang berfungsi melakukan multiplexing, reassembly, dan
segmentasi paket.
 SDP, merupakan layer yang berfungsi untuk melakukan pencarian layanan pada peralatan
Bluetooth lain.
 RFCOMM, merupakan layer yang berfungsi sebagai antarmuka serial, seperti halnya RS-
232.
 OBEX, merupakan layer yang berfungsi menyediakan fasilitas transfer obyek atau file.
 TCS, merupakan layer yang berfungsi menyediakan call control signalling untuk
panggilan suara dan data antara peralatan Bluetooth.
 PPP, IP, TCP, UDP, WAP, merupakan layer-layer yang digunakan untuk keperluan
koneksi ke Internet.
 AT Command, merupakan layer yang digunakan untuk mengontrol telepon atau modem.
2. Topologi Jaringan Bluetooth
Topologi jaringan Bluetooth yang terkecil dinamakan piconet di mana hanya ada sebuah
peralatan yang berperan sebagai master (server), sedangkan yang lain berfungsi
sebagai slave(client). Sedangkan kumpulan beberapa piconet akan membentuk jaringan yang
lebih besar, yang dinamakan scatternet. Sebuah peralatan berfungsi sebagai master bila peralatan
tersebut menginisiasi komunikasi dan mendaftarkan layanan aplikasi sehingga dapat dieksplorasi
oleh peralatan lainnya, sedangkan peralatan yang mencari keberadaan master dan
mengeksplorasi layanan yang disediakan master dinamakan slave. Topologi jaringan Bluetooth
diperlihatkan pada gambar berikut.

3. Mode Operasi Bluetooth


Peralatan Bluetooth dapat beroperasi dalam beberapa mode. Sebelum terjadinya koneksi,
semua peralatan berada pada mode standby, yang akan selalu siaga setiap 1,28 detik untuk
menerima pesan inquiry atau page. Koneksi ke peralatan yang dituju dilakukan pada modepage,
di mana mode inquiry diperlukan jika alamat tujuan tidak diketahui. Ketika
proses pagingdilakukan, peralatan yang bersangkutan harus mengetahui alamat dan system
clock peralatan tujuan guna menentukan access code paket data. Kedua informasi ini disediakan
pada prosesinquiring.

Setelah peralatan-peralatan terkoneksi, tersedia beberapa mode operasi,


yaitu active,sniff, hold, dan park. Pada mode active, peralatan secara aktif berpartisipasi dalam
kanal komunikasi. Pada mode sniff, aktivitas peralatan berkurang di mana transmisi data hanya
dapat terjadi pada time slot tertentu. Pada mode hold, aktivitas peralatan lebih rendah dibanding
ketika berada pada mode sniff. Pada mode ini, peralatan dapat melakukan hal lain,
seperti paging dan inquiring. Sedangkan pada mode park, peralatan tidak berpartisipasi
dalampiconet, tetapi tetap mempertahankan sinkronisasi dengan kanal komunikasi. Hal ini
dimaksudkan agar peralatan suatu saat dapat berpartisipasi kembali dalam piconet tanpa harus
melakukan proses koneksi.

2.4.1  Fitur Keamanan
Bluetooth dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga dapat digunakan
secara aman baik dalam lingkungan bisnis maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan
bluetooth antara lain sebagai berikut:
 Enkripsi data
 Autentikasi pengguna
 Lompatan frekuensi cepat (1600 hops/sec)
 Kontrol pengeluaran energi

Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer


fisik/ radio yaitu gangguan dari penyadapan sampai dengan tingkat keamanan layer yang lebih
tinggi seperti password dan PIN. Tetapi dari sebuah artikel Internet, menurut penelitian dua
mahasiswa Universitas Tel Aviv, mengenai adanya kemungkinan Bluetooth bisa disadap dengan
proses pairing berpasangan.S

Caranya adalah dengan menyiapkan sebuah kunci rahasia pada proses pairing. Selama ini
dua perangkat bluetooth menyiapkan kunci digital 128 bit. Ini adalah kunci rahasia yang
kemudian disimpan dan dipakai dalam proses enkripsi pada komunikasi selanjutnya. Langkah
pertama ini mengharuskan pengguna yang sah untuk menginputkan kunci rahasia yang sesuai,
PIN empat digit ke perangkat. Pesan lalu dikirim ke perangkat lainnya, dan ketika ditanyai kunci
rahasia, dia berpura-pura lupa. Hal ini memacu perangkat lain untuk memutus kunci dan
keduanya lalu mulai proses pairing baru. Kesempatan ini kemudian bisa dimanfaatkan
oleh hacker untuk mengetahui kunci rahasia yang baru. Selain mengirim ini ke perangkat
Bluetooth yang dituju, semua perangkat Bluetooth yang ada dalam jangkauan itu juga tetap dapat
disadap.

2.4.2  Bluetooth FHSS vs WLAN DSSS


Bluetooth lebih memilih metode FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum)
dibandingkan dengan DSSS(Direct Sequence Spread Spectrum). Alasan bluetooth tidak
menggunakan DSSS antara lain sebagai berikut :
1. FHSS membutuhkan konsumsi daya dan kompleksitas yang lebih rendah dibandingkan
DSSS hal ini disebabkan karena DSSS menggunakan kecepatan chip (chip rate) dibandingkan
dengan kecepatan simbol (symbol rate) yang digunakan oleh FHSS, sehinggacost yang
dibutuhkan untuk menggunakan DSSS akan lebih tinggi.
2. FHSS menggunakan FSK dimana ketahanan terhadap gangguan noise relatif lebih bagus
dibandingkan dengan DSSS yang biasanya menggunakan OPSK (untuk IEEE 802.11 2 Mbps)
atau CCK ( IEEE 802.11b 11 Mbps).
Walaupun FHSS mempunyai jarak jangkauan dan transfer data yang lebih rendah dibandingkan
dengan DSSS tetapi untuk layanan dibawah 2 Mbps FHSS dapat memberikan solusi cost-efektif
yang lebih baik.

2.5       KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BLUETOOTH <APRIL>


Keunggulan dari Bluetooth antara lain:
1. Bisa transfer file secara gratis
2. Jangkauan lumayan luas yaitu sampai radius 10m selama tidak ada penghalang  
berupa tembok  atau gangguan elektromagnetis
3. Dapat dimanfaatkan untuk multiplayer pada game-game tertentu.
4.  Dapat digunakan untuk transfer file dari komputer ke handphone dan sebaliknya

Kelemahan dari Bluetooth antara lain:


1. Terkadang, transfer file dari handphone merk A ke handphone merk B berjalan
lambat. Pada kesempatan lain, transfer file dari handphone merk B ke merk A
bisa berjalan dengan kecepatan transfer hingga dua kali lipat kecepatantransfer A
ke B.Contoh : Transfer file dari HP Nokia ke HP Sony Ericssonmisalnya
676kb/menit, tapi transfer file Nokia ke Sony ericsson bisa sampai 1MB/menit.
Dengan kata lain, kecepatan transfer bluetooth tidak tetap dantergantung dari
perangkat yang mengirim dan yang menerima.
2. Terkadang lagi, pada transferfile, terdapat yang menyusup ke dalam file yang
hendak dikirim, sehingga selain mendapatkan
file,handphonepenerimajugamendapatkanvirus. Tips : Sering kali dicirikan
dengan pesan ” Terima pesan bluetooth dari perangkat tak dikenal?” Untuk
meminimalkan kemungkinan mendapat virus, lebih baik tidak usah menerima
pesan dari perangkat yangdikenal.

2.6    CARA KERJA BLUETOOTH <MELINDA>


Bluetooth sebenarnya hadir, ditujukan untuk mengatasi beberapa kendala komunikasi
data antarperanti elektronik yang lebih dahulu hadir. Yang paling utama memang untuk
komunikasi antarperalatan elektronik tanpa kabel. Namun, Bluetooth juga ditujukan untuk
menjembatani komunikasi one to one menjadi one to many. Selain itu, Bluetooth juga
mengeliminasi campur tangan pengguna dalam mengonfigur koneksi. Jadi, koneksi
antarperalatan elektronik via Bluetooth terjadi secara otomatis.

Nah, kalau kita bicara soal komunikasi data, tentu ada dua hal yang harus diperhatikan,
yaitu seberapa banyak data hendak dipertukarkan dalam sekali komunikasi. Kedua, bagaimana
data yang dipertukarkan diintrepetasikan secara sama antara pengirim dan penerima dan data
yang diterima benar-benar merupakan data yang dikirim. Hal ini sering disebut sebagai protokol
komunikasi.

Bluetooth bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan infra merah yang
mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402 Giga
Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz, dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga
membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah
distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan
industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data Bluetooth rilis 1.0 adalah 1 mega bit per
detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps.

Kalau dalam satu waktu bisa terjadi koneksi antara 8 peralatan Bluetooth secara simultan,
lalu bagaimana bisa peralatan Bluetooth tidak saling mengganggu satu sama lain? Masing-
masing peralatan tersebut membangkitkan sinyal sangat lemah melalui listrik berdaya 1 miliwatt
yang akan mengacak penggunaan 79 frekuensi sebanyak 1600 kali dalam satu detik. Jadi, akan
sangat kecil kemungkinan masing-masing alat menggunakan frekuensi yang sama dalam satu
waktu.

2.7     ARSITEKTUR BLUETOOTH <ASEP RAHMAT>


Teknologi bluetooth dibagi menjadi dua spesifikasi yaitu
spesifikasi core dan profile.Spesifikasi core menjelaskan bagaimana teknologi ini bekerja,
sementara itu spesifikasi profilebagaimana membangun interoperation antar perangkat bluetooth
dengan menggunakan teknologi core.
2.7.1 Radio Frequency (RF)
           Adalah lapis terendah dari spesifikasi Bluetooth . Unit RF merupakan
sebuahtransceiver yang memfasilitasi hubungan wireless antar perangkat bluetooth yang
beroperasi pada International Scientific and Medical (ISM) band dengan frekuensi 2,4GHz.
ISM band bekerja dengan frequency-hopping, dan pembagiannya dibuat dalam 79 hop
dengan spasi 1 MHz. Teknologi frequency-hopping dimungkinkan berbagai jenis perangkat
transmit pada frekuensi yang sama tanpa menimbulkan irterferensi. Daya yang dianjurkan untuk
radio bluetooth ini diklasifikasikan menjadi tiga kelas seperti diperlihatkan dalam berikut.

            Dalam jaringan bluetooth pelaksanaan komunikasi pada waktu tertentu  diasumsikan
hanya beberapa stasion yang berpartisipasi berkomunikasi yaitu sebuah master dan satu atau
lebih slave, kelompok ini disebut piconet. Master mengeset urutan hopping, dan slave
mensinkronkannya dengan master. Slave hanya berkomunikasi dengan master. Master dalam
piconet hanya mampu berkomunikasi dengan tujuh buah slave aktif dan maksimum sampai 255
slave tidak aktif. Bila lebih dari tujuh stasion yang ingin berkomunikasi maka dapat membuat
jaringan piconet baru, gabungn beberapa piconet disebut scatternet.

2.7.2 Frequency Hopping


Spread spektrum dengan frekuensi Hopping adalah proses spread atau penyebaran
spektrum yang dilakukan pemancar dengan frekuensi pembawa informasi yang merupakan
deretan pulsa termodulasi acak semu (pseudorandom) yang dilompat-lompatkan dari satu nilai
frekuensi ke nilai frekuensi yang lain dalam lebar spektrum frekuensi yang telah ditetapkan
sebelumnya dan berulang kali dengan pola kode yang dapat dimodifikasi secara saling bebas,
sehingga dapat menempatkan sejumlah pemakai dalam lebar spektrum frekuensi tersebut dengan
berbeda pola acak kode generatornya.

2.7.3 Pita Frekuensi dan Kanal RF


Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz ISM, walaupun secara global alokasi
frekuensi bluetooth telah tersedia, namun untuk berbagai negara pengalokasian frekuensi secara
tepat dan lebar pita frekuensi yang digunakan berbeda. Batas frekuensi serta kanal RF yang
digunakan oleh beberapa negara dapat dilihat pada.

2.7.4  Bluetooth Baseband


Lapis yang memungkinkan hubungan RF terjadi antara beberapa unit Bluetooth
membentuk piconet. Sistem RF dari Bluetooth ini menggunakan frekuensi-hopping-
spreadspectrum yang mengirimkan data dalam bentuk paket pada time slot dan frekuensi yang
telah ditentukan, lapis ini melakukan prosedur pemeriksaan dan paging untuk sinkronisasi 
transmisi frekuensi hopping dan clock dari perangkat Bluetooth yang berbeda.

Kecepatan data pada kedua sisi (pengirim, penerima) adalah 433,9 Kbps. ACL melayani
sambungan packet-switched  dan  point to multipoint biasanya hanya untuk data.  Kecepatan sisi
penerima mencapai 723,2 Kbps dan sisi pengirim hanya 57,6 Kbps. Modul Baseband ini terdiri
dari flash memory dan sebuah central processing unit yang bertugas mengatur timming,
frequency hopping, enkripsi data dan error correction bekerja sama dengan link manager
protocol  (LMP). LMP merupakan protokol Bluetooth yang bertugas mengontrol dan men-setup
hubungan data dan audio diantara perangkat Bluetooth. Seperti terlihat pada Gambar dibawah,
radio frequency (RF), baseband dan link manager protocol  disebut sebagai  Host
ControlInterface (HCI) yang berfungsi melaksanakan dan menjaga semua hubungan komunikasi
dalam Bluetooth.

2.8    KEAMANAN BLUETOOTH <IVANKA>


Bluetooth dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga dapat digunakan
secara aman baik dalam lingkungan bisnis maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan
bluetooth antara lain enkripsi data, autentikasiesur, fast frekuensi hoping, output power control.
Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/ radio
yaitu gangguan dari penyadapan sampai dengan tingkat keamanan layer yang lebih tinggi seperti
password dan PIN. Tetapi dari sebuah artikel Internet, menurut penelitian dua mahasiswa Tel
Aviv University, mengenai adanya kemungkinan Bluetooth bisa disadap dengan proses pairing
berpasangan.

Caranya adalah dengan menyiapkan sebuah kunci rahasia pada proses pairing. Selama ini
dua perangkat bluetooth menyiapkan kunci digital 128 bit. Ini adalah kunci rahasia yang
kemudian disimpan dan dipakai dalam proses enkripsi pada komunikasi selanjutnya. Langkah
pertama ini mengharuskan pengguna yang sah untuk menginputkan kunci rahasia yang sesuai,
PIN empat digit ke perangkat. Pesan lalu dikirim ke perangkat lainnya, dan ketika ditanyai kunci
rahasia, dia berpura-pura lupa. Hal ini memacu perangkat lain untuk memutus kunci dan
keduanya lalu mulai proses pairing baru. Kesempatan ini kemudian bisa dimanfaatkan oleh
hacker untuk mengetahui kunci rahasia yang baru. Selain mengirim ini ke perangkat Bluetooth
yang dituju, semua perangkat Bluetooth yang ada dalam jangkauan itu juga tetap dapat disadap.

2.8.1  Aplikasi dan Layanan


Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet
switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron
simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan
suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron
dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat
mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat
mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.

Headset yang menggunakan bluetooth

Range yang dapat dijangkau oleh Bluetooth adalah 10 meter atau 30 feet. Sistem
Bluetooth juga menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to
multipoint. Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan ke dalam
perangkat. Sedangkan perangkat yang dapat dikombinasikan dengan Bluetooth
diantaranya: handphone, kamera, personal computer (PC), printer, headset,Personal Digital
Assistant (PDA), dan lainnya. Aplikasi-aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini
antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to desktop), PC to mobile
phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya.

BAB 3
PENUTUP

1.   Dalam komunikasi data terdapat beberapa unsur agar sebuah proses komunikasi dapat
berlangsung dengan baik. Unsur-unsur tersebut dapat berupa, sumber data, media dan penerima
data.  Pada komunikasi data, media yang digunakan adalah kabel dan tanpa kabel.

2.   Bluetooth, satellite, dan cellular phone. Satelite merupakan bagian dari wireless, di mana
wireless itu sendiri adalah koneksi internet dari suatu perangkat ke perangkat lainnya yang tanpa
menggunakan kabel. Sedangkan satelite adalah suatu stasiun relay (penguat) yang
mentransmisikan sinyal microwave melewati jarak yang jauh.

3.   Peran serta orbit, pembajakan sinyal, dan peran Intelsat serta kompetisi organisasi di area
internasional mempengaruhi kapabilitas satelite. Sistem satelite yang banyak dipakai pada saat
ini adalah satelite yang non regenerative. Penggunaan sistem satelite regenaratif akan
menyebabkan harga dari satelite itu mahal.

4.   Tak dipungkiri lagi, saat ini, komunikasi bergerak memainkan peran yang semakin signifikan
dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasi, khusunya mobile system. Saat ini jumlah pengguna
telepon mencapai angka ±1 milyar dan angka ini melampaui jumlah pengguna jaringan telepon
tetap. Sehingga pada saat itu komunikasi wireless akan merupakan moda akses teknologi yang
dominan.

5.   Banyaknya bluetooth yang aktif dengan konfigurasi default akan memudahkan para hacker dapat
memanfaatkan jaringan tersebut secara ilegal. Konfigurasi default dari tiap vendor perangkat
wireless sebaiknya dirubah settingnya sehingga keamanan akses terhadap wifi tersebut lebih
baik.
6.   Keamanan bluetooth dapat ditingkatkan dengan cara tidak hanya menggunakan salah satu teknik
yang sudah dibahas diatas, tetapi dapat menggunakan kombinasi beberapa teknikteknik tersebut
sehingga keamanan lebih terjamin.
7.   Tata letak bluetooth dapat dilakukan untuk mengurangi resiko penyalahgunaan wireless.
Pastikan area yang dijangkau hanya area yang memang digunakan oleh user.

8.   Untuk solusi kemanan wireless dapat menggunakan protokol yang sudah disediakan yakni
WPA2Radius atau sering disebut RSN/802.11i.
        

                                                                                          

DAFTAR PUSTAKA

“Sejarah Bluetooth ” . Johns Hopkins Bloomberg School of Public _________Health .


Diarsipkan dari aslinya pada . Diperoleh 2007-02-17.

“Pertama IEEE Workshop Bluetooth: Kata Pengantar” . Worcester _________Polytechnic


Institute . Diperoleh 2008-03-16.

“IEEE Kedua Workshop Bluetooth: Ringkasan” . Worcester Polytechnic _________Institute .


Diperoleh 2008-03-16.

Wayne Caswell (November 17, 2010). “HomeRF Archives” . Diperoleh 16 _________Juli 2011.
DD-WRT Wiki. Diakses pada 31 Desember 2006.

“Bagaimana Bluetooth Benar-benar Bekerja” . Diperoleh 2008-10-09.


http://novitik.blogspot.com/2011/04/cara-setting-wireless-wifi-lan-_________pada.html

J. Alam, M. Agus. 2002. Mengenal Wifi, Hotspot, LAN, dan Sharing _________Internet. Jakarta
: PT Elex Media Komputindo

Anda mungkin juga menyukai