Anda di halaman 1dari 9

KEPUNAHAN FLORA DI WILAYAH INDONESIA

Disusun Oleh :
Nama : Helena Gea
Kelas :X

Mapel :
Guru Pengasuh : Kurnia Lesrati Harefa

SMA NEGERI 3 GUNUNGSITOLI


TP. 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keanekaragaman flora di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di wilayah
itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis, dimana banyak
curah hujan dan sinar matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan
lembab. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang menetap, memiliki dinding sel yang
terdiri atas selulosa dan sumber bahan mkanan dari gas dan air, melalui bantuan klorofil
dalam cahaya. Tumbuhan di permukaan bumi sebaagaai obyek kajian bagi ahli geogrfi
tumbuhan.
Dalam suatu wilayah tertentu selalu terjadi populasi satu species dengan species lainya
senantiasa terjdi suatu interksi baik secaara langsung maaupun tidak langsung. Dengan
demikian terjadilah suatu kehidupan komunitas atau kelompok suatu kehidupan. Jenis-jenis
fauna tertentu dipengaruhi keberadaannya oleh keadaan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan
tumbuh-tumbuhan dipengaruhi oleh iklim. Keadaan fauna di tiap-tiap daerah atau bioma,
tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan daerah tersebut untuk
memberi makan. Iklim berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap penyebaran
fauna.
Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna berupa faktor-
faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik).Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah
iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor
non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa mengetahui pengertian Flora
2. Untuk mengetahui Faktor –faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di
Indonesia
3. Untuk mengetahui Kepunahan Flora di Indonesia
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian  Flora
Flora memang sering sekali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari kita baik dalam
pelajaran sekolah, telivisi, radio, media cetak dan sebagainya. Flora merupakan keseluruhan
kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan di suatu habitat atau alam tumbuh-tumbuhan. Keberadaan
flora mungkin dianggap sebagai hiasan atau hanya sebagai obyek pemandangan semata. Tapi
jauh dari pada itu bahwa keberadaan flora sebenarnya adalah sebagai bagian dari ekosistem
yang ada di dunia ini. tapi pernahkan kita peduli akan kerusakan flora yang ada di indonesia
ini atau bahkan di seluruh dunia ini yang jumlahnya mungkin tidak dapat kita hitung.

B. FLORA INDONESIA
Di wilayah Indonesia tumbuh ribuan jenis pohon (flora) dan hidup bermacam-macam
hewan atau binatang (fauna). Flora dan fauna Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu flora
dan fauna asiatis, peralihan (asli), dan australis. Flora dan fauna asiatis ditemukan di
Indonesia bagian barat. Flora dan fauna australis ditemukan di Indonesia bagian timur. Flora
dan fauna di Indonesia bagian tengah merupakan flora dan fauna asli Indonesia.
Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada
juga yang dibudidayakan oleh manusia. Flora ataua dunia tumbuhan di berbagai tempat di
dunia pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai
berikut :
 Iklim
 Jenis tanah
 Relief atau tinggi rendah permukaan bumi
 Biotik (pengaruh makhluk hidup).
Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia memeliki keanekara- gaman jenis
tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara
dan curah hujan. Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat dan
jenis tanaman lebih bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera dan Kalimantan
Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan yang
lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tum- buhi semak belukar dengan
padang rumput yang luas.
Beberapa jenis flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim antara lain sebagai
berikut :
 Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan
memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada
musim kemarau pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh
hijau kembali. Contoh hutan mu- sim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan
musim banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
 Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia
beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehing- ga Indonesia banyak
memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan temperatur
udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
 Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana beru- pa padang
rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
 Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang
curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terda- dapat di Nusa Tenggara
Timur, baik untuk peternakan.
 Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang berlumpur.
Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur, Kalimantan
Barat dan Kalimantan Selatan.
C. Faktor –faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia
1. Faktor iklim
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu: suhu,
kelembaban udara, angin, dan curah hujan.
a. Suhu.
Sumber panas bagi seluruh permukaan bumi berasal dari radiasi secara langsung
maupun tidak langung.radiasi matahari ke bumi dipancarkan secara merata, akan tetapi
karena perbedaan lintang,derajat keawanan, ketinggian tempat dan albedo maka suhunya
akan berbeda- beda di setiap tempat. Sehubungan dengan itu biasanya tumbuhan dan
hewan beradaptasi terhadap suhu lingkungan fisiknya, sehinnga hanya daerah dengan
suhu yang sangat tinggi dan sangat rendah saja yang tidak dapat didiami oleh makhluk
hisup secara permanen. Akibat perbeadaan-perbedaan itu beberapa  jenis tumbuhan dan
hewan telah berhasil beradaptasi dengan lingkungan tropis yang lembab, dan lainnya
beradaptasi dengan lingkungan dingin dan kering atau lingkungan panas dan kering.

b. Kelembaban udara
Kelembaban udara menujukan banyaknya uapa air yang terkandung dalam udara. Zat
hara penting akan diserap oleh akar tumbuhan dangan bantuan air air juga sangat berperan
dalam reaksi pebentukan bahan organik bagi tumbuhan. Begitu pula bagi manusia dan
hewan, air merupakan kebuhan sangat penting.

c. Sinar matahari
Tumbuh-tumbuhan menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi untuk proses
fotosintesis. Energi ini khususnya di pergunakan untuk mengubah karbondioksida dan air
menjadi glukosa dengan membentuk oksigen di atmosfer sebagai hasilnya. Dengan
demikian sinar matahari yang sampai kepermukaan  bumi merupakan sumber energi bagi
tumbuh-tumbuhan dalam rangka melangsungkan kehidupannya.

d. Curah hujan
Air merupakan kebutuhan penting bagi kelangsungan flora dan fauna. Bagi
lingkungan kehidupan darat, sumber air untuk memenuhi kebutuhan organisme terutama
berasal dari hujan atau bentuk presipitasi lainnya. Perbedaan curah hujan tiap-tiap wilayah
permukaan bumi menghasilkan karakteristik vegetasi dan juga menyebabkan perbedaan
jenis hewan yang mendiaminya. Hal ini di sebabkan tumbu-tumbuhan merupakan
produsen yang mengediakan sumber makanan bagi hewan.

e. Angin
Bagi tumbuhan angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahlan uap air dan
kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain. Angin juga sangat berperan dalam
proses penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang akan menjadi tumbuhan baru.

f. Faktor Tanah
Sebagai media tumbuh dan berkembangnya tanaman,tingkat kesuburan tanah
berpengaruh terhadap persebaran tumbuhan. Faktor tanah di sebut pula edafik yangg
berasal dari kata edapos yang artinya tanah atau lapangan. Melihat pola persebaran
vegetasi dengan faktor edafik berarti menijau tanah dari sudut tumbuhan atau kemampuan
menumbuhkan tanaman antara lain: tekstur,struktur, dan keasaamaan tanah.

D. Kepunahan Flora di Indonesia


Kepunahan adalah akhir dari kehidupan suatu organisme terutama spesies. Kepunahan
dapat terjadi jika individu terakhir dalam suatu kelompok mati. Banyak faktor yang
mendorong terjadinya kepunahan spesies hewan dan tumbuhan di dunia. Meskipun
kepunahan adalah proses alami namun semakin banyak bukti ilmiah menunjukkan bahwa
kegiatan manusia memicu percepatan kepunahan sebuah spesies.
Penyebab utama dari kepunahan hewan dan tumbuhan antara lain:
1. Kehilangan habitat
Perubahan ruang permukaan bumi baik melalui bencana alam atau kegiatan manusia
adalah ancaman terbesar tunggal bagi keberlanjutan hayati di Bumi dan penyebab utama
kepunahan di dunia. Ketika tumbuhan tidak memiliki habitat dan tidak bisa beradaptasi
dengan lingkungan baru maka ia lambat laun akan punah.
2. Polusi
Pencemaran dapat terjadi secara alami maupun oleh kegiatan manusia. Pencemaran
alami seperti erupsi dan banjir sering menyebabkan kepunahan lokal dan jarang dalam
skala luas. Sementara kegiatan manusia seperti industri akan menghasilkan berbagai
limbah beracun. Penggunaan pestisida juga dapat menghilangkan salah satu anggota rantai
makanan sehingga akan ada spesies yang tidak terkendali pertumbuhannya.

3. Penyakit
Adanya wabah penyakit baik itu secara alami atau buatan dapat menimbulkan
kepunahan suatu spesies. Contohnya penyakit elm Belanda, merupakan penyakit jamur
pohon elm disebarkan oleh kumbang kulit kayu elm. Meskipun awalnya diyakini berasal
dari Asia, penyakit ini telah tiba-tiba muncul di Amerika Utara dan Eropa dimana telah
menghancurkan populasi pohon elm.

4. Perubahan Iklim
Perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global menjadi tantangan lain bagi
pelestarian flora dan fauna. Perubahan iklim membuat suhu, curah hujan, dan cuaca
menjadi tidak menentu. Ini menjadi ancaman kepunahan bagi spesies yang tidak dapat
beradaptasi.

5. Bencana Alam
Bencana alam seperti gunung meletus, banjir, dan kebakaran hutan dapat menyebabkan
kepunahan, terutama pada spesies endemik yang hanya hidup di suatu tempat saja.

6. Alih Fungsi Alam


Alih fungsi lahan sebagai pemenuh keperluan perkebunan, pertanian, perumahan dan
pembangunan infrastruktur telah terjadi di berbagai daerah di seluruh tanah air. Adanya
alih fungsi lahan ini tentu mempengaruhi habitat tanaman Indonesia yang kian menurun.
Akibatnya, tumbuhan mengalami krisis lahan yang menyebabkan kepunahan.
7. Pencemaran Ekosistem
Pencemaran ekosistem seperti limbah industri (baik udara, air, dan darat) yang masih
sering terjadi, kemudian bencana alam seperti gunung meletus, tanah longsor, dan tsunami
juga berperan sebagai penyebab kepunahan tumbuhan di Indonesia. Untuk itu, sudah
seharusnya perusahaan-perusahaan bersikap bijak dengan mengolah limbah terlebih
dahulu agar tidak mencemari lingkungan.

8. Penebangan Liar
Tingginya permintaan kayu di Indonesia membuat banyak pihak lalai. Mereka
melakukan penebangan pohon secara liar tanpa menanam kembali sehingga populasi
tumbuhan di Indonesia kian berkurang drastis. Selain berbahaya bagi kelestarian
tumbuhan, kegiatan penebangan liar ini juga dapat menimbulkan resiko bencana alam
seperti banjir dan tanah longsor.

9. Penggunaan Pestisida Secara Berlebihan


Penggunaan pestisida bagi tanaman tentu sudah tidak terdengar asing bagi masyarakat.
Akan tetapi, jika pestisida anorganik digunakan secara berlebihan justru dapat
menimbulkan kepunahan bagi tanaman. Hal ini disebabkan karena pestisida kimia dapat
menyebabkan pencemaran tanah, merusak kualitas tanaman serta mengganggu siklus
rantai makanan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Flora merupakan keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan di suatu habitat atau
alam tumbuh-tumbuhan. Penyebab utama dari kepunahan hewan dan tumbuhan antara lain:
Kehilangan habitat, polusi, penyakit, perubahan iklim, bencana alam, ahli fungsi lahan,
pencemaran ekosistem, penebangan liar, dan penggunaan pestisida secara berlebihan.

B. Saran
Melakukan usaha-usaha pelestarian flora bukan merupakan sekedar usaha, namun
menjadi sebuah tindakan yang akan mempertahankan manfaat dari alam kepada manusia
sendiri terkhusus di lingkungan sekitar tempat beraktivitas maupun untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai