Anda di halaman 1dari 6

TIPS PHOTOGRAPHI

1. Food Photography

Jenis-jenis fotografi makanan ini dalam pengertian sederhana adalah teknik memotret makanan
menjadi lebih menggoda. Dalam industri kuliner, seperti produsen makanan, rumah produksi,
periklanan, hotel, kafe, dan lainnya, fotografi makanan mutlak dibutuhkan. Karena itu pelaku food
photography semakin dicari karena biasanya digunakan untuk membuat kemasan suatu produk atau
iklan. Hanya saja dibutuhkan keterampilan dan peralatan yang berkualitas baik untuk menangkap
esensi dari makanan yang dijadikan sebagai objek foto....

2. Landscape Photography

Jenis-jenis fotografi ini sangat cocok untuk kamu yang suka traveling dan mengabadikan
pemandangan indah di sekitar kamu. Landscape Photography menunjukan ruang dalam dunia yaitu
pemandangan alam, kadang-kadang luasa dan tak berujung,tapi kadang mikroskopis. Foto landscape
biasanya menangkap kehadiran alam tetapi juga dapat fokus pada buatan manusia....

3. Potrait Photography

Fotografi potret adalah penangkapan dengan cara fotografi serupa dengan seseorang atau
sekelompok kecil orang (potret kelompok), di mana ekspresi wajah dan dominan. Tujuan dari jenis-
jenis fotografi ini adalah untuk menampilkan rupa, kepribadian, dan bahkan mood subjek. Seperti
jenis lain potret, fokus foto adalah wajah seseorang, meskipun seluruh tubuh dan latar belakang
dapat dimasukkan. Sebuah potret umumnya tidak snapshot, tapi gambar yang terdiri dari orang
dalam posisi masih. Sebuah potret sering menunjukkan orang yang melihat langsung pada kamera.

Tidak seperti banyak gaya fotografi lain, subjek fotografi potret seringkali model non-profesional.
Contohnya seperti potret keluarga memperingati acara-acara khusus, seperti wisuda atau
pernikahan, mungkin secara profesional diproduksi atau mungkin vernakular dan yang paling sering
dimaksudkan untuk melihat pribadi bukan untuk pameran.

4. Fashion Photography

Fashion Photography adalah jenis-jenis fotografi yang ditujukan untuk menampilkan pakaian dan
barang-barang fashion lainnya. Fotografi fashion yang paling sering dilakukan untuk iklan atau
majalah fashion seperti Vogue, Vanity Fair, atau Allure. Seiring waktu, fotografi fashion telah
mengembangkan estetika sendiri di mana pakaian dan mode diperkuat dengan adanya lokasi eksotis
atau aksesoris.

Fashion fotografi bisa dibilang salah satu jenis-jenis fotografi yang paling menguntungkan dan
merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk berkomunikasi dalam dunia fashion. Di sini,
fotografi fashion sendiri digunakan untuk membawa perhatian pada pakaian dan aksesoris.

5. Street Photography

Street Photography atau fotografi jalanan adalah salah satu jenis-jenis fotografi yang menarik.
Sedikit berbeda dengan foto jurnalistik yang fokusnya mengabadikan momen puncak/klimaks. Street
photography bertujuan untuk merekam kegiatan sehari-hari. Street photography menggunakan
sebuah teknik dari (straight photography atau pure photography) yang di dalamnya menunjukkan
suatu visi atau tujuan yang murni dari suatu hal seperti cerminan dari kondisi masyarakat. Fotografi
jalanan juga merupakan salah satu jenis-jenis fotografi yang dalam pengambilan gambarnya lebih
mengutamakan objek.

6. Wedding Photography

Wedding Photography adalah jenis-jenis fotografi yang dilakukan sebelum acara pernikahan, atau
banyak diketahui orang dengan sebutan Pre Wedding. Jenis-jenis fotografi ini merupakan salah satu
yang paling popular karena setiap orang pasti ingin memiliki foto yang bagus pada momen penting
mereka. Jenis-jenis fotografi ini membutuhkan fotografer yang berpengalaman karena dibutuhkan
keahlian untuk menangkap momen-momen penting. Biasanya dibutuhkan lebih dari ratusan foto,
baik berupa foto warna, BW (black and white), dan sepia.

7. Commercial Advertising Photography

Jenis-jenis fotografi ini adalah kegiatan proses merekam gambarnya biasanya dibuat menarik dengan
bantuan editing dan computer graphycs, dan bertujuan untuk keperluan promosi atau iklan. Karena
fotografi memainkan peran penting dalam periklanan, fotografer profesional banyak mengabdikan
karier mereka untuk fotografi iklan. Kebutuhan untuk menyalin iklan unik dan eye-catching berarti
fotografer dapat bekerja dengan beberapa jenis fotografi, termasuk macro photography dan
fotografi glamor. Contohnya banyak terdapat di iklan-iklan dalam media massa.

Macro Photography : Fotografi makro adalah fotografi close-up. Definisi klasik adalah bahwa gambar
yang diproyeksikan pada “film pesawat” (yaitu, film atau sensor digital) dekat dengan ukuran yang
sama sebagai subyek. Lensa dirancang untuk makro biasanya di paling tajam mereka di jarak fokus
makro dan tidak cukup sebagai tajam pada jarak fokus yang lain. Dalam beberapa tahun terakhir,
istilah makro telah digunakan dalam bahan pemasaran berarti bisa fokus pada subjek ini cukup dekat
sehingga ketika inci 6 × 4 biasa (15 × 10 cm) cetak dibuat, gambar hidup-ukuran atau lebih besar
Dengan 35mm film ini memerlukan rasio pembesaran hanya sekitar 1:4, yang menuntut kualitas
lensa yang lebih rendah dari 1:1.

Infra Red Photography : Dalam fotografi inframerah, film atau sensor gambar yang digunakan adalah
sensitif terhadap cahaya inframerah. Bagian dari spektrum yang digunakan adalah disebut sebagai
near-infrared untuk membedakannya dari jauh-inframerah, yang merupakan domain thermal
imaging. Panjang gelombang yang digunakan untuk rentang fotografi dari sekitar 700 nm ke sekitar
900 nm. Biasanya suatu “filter inframerah” digunakan, ini memungkinkan inframerah (IR) lulus
cahaya melalui ke kamera, tapi blok semua atau sebagian besar spektrum cahaya tampak (filter
sehingga tampak merah hitam atau mendalam).

Underwater Photography :

Underwater photography yang dalam bahasa Indonesia berarti fotografi bawah air bertujuan untuk
mendapatkan kehidupan bawah laut ke permukaan. Banyak orang yang tertarik tentang apa yang
terjadi di bawah air dan fakta-fakta yang melingkupinya.Ada 2 aliran fotografi underwater secara
umum, yaitu Macro Photographer dan Wide Angle photographer. Macro photographer adalah
mereka para peminat objek – objek kecil , sedangkan Wide angle photography lebih memfocuskan
diri untuk mengambil gambar sudut lebar terutama pemandangan bawah air.

Wildlife Photography :

Jenis fotografi ini bertujuan untuk mengambil foto dari beberapa hewan yang menarik ketika mereka
sedang melakukan aktifitas seperti makan, terbang atau berkelahi.

Jenis potret Human Interest,

Bila di crop dn ambil bagian yg penting sja,

Klo tidak di crop, itu hanya menjadi foto pelengkap album biasa aja, unsur seninya dapat tp nilai
jualnya zero...

Human Interest...

Fotografi human interest (HI) adalah potret dari kehidupan seseorang yang menggambarkan
suasana/mood dan menimbulkan simpati dari orang yang melihatnya.

Awalnya, human interest photography lebih termasuk kedalam bagian dari fotojurnalisme, yaitu
menggambarkan kehidupan dan interaksi manusia dengan lingkungannya, dan lalu bertujuan supaya
mengetuk hati orang-orang untuk bersimpati dan melakukan sesuatu untuk membantu subjek foto.
Di dalam fotojurnalisme, human interest termasuk dalam bagian feature. Bagian ini biasanya sisipan
dan bukan untuk berita utama. Kategori human interest lebih banyak tentang kehidupan individu
atau masyarakat biasa yang jarang diulas.

Human Interest cukup luas cakupannya tapi sering dicampur-adukkan adukkan dengan kategori lain
seperti Portrait photography, culture photography (budaya), street photography, travel
photography, conceptual photography, dll.

Kebanyakan foto human interest adalah menggambarkan kehidupan masyarakat dengan ekonomi
lemah atau di daerah pedalaman, tapi sebenarnya human interest tidak membatasi pada subjek
masyarakat kelas bawah saja, tapi juga termasuk potret keberhasilan dari masyarakat kelas atas.

Foto human interest bisa terdiri dari satu foto atau rangkaian foto yang bercerita

Tips dalam memotret Human Interest

Untuk membuat foto human interest yang bagus, dibutuhkan karakter yang kuat/menarik, ekspresi
yang hidup dan cerita yang menyentuh.

Human interest biasanya dibuat dengan candid, yaitu orang yang dipotret tidak merasa difoto, tidak
diarahkan oleh fotografer/penata gaya sehingga berkesan alami dan orisinil. Jika diarahkan dan
setting lampu, special effect, atau olah digital/manipulasi secara berlebihan, jadinya hasil foto lebih
cocok masuk dalam kategori portrait atau conceptual photography.

Momen dalam memotret sangat penting, menguasai pengaturan kamera merupakan keharusan.

Masih kaitannya dengan menangkap momen, gunakan foto berturut-turut untuk menangkap
momen yang setiap detiknya berubah dengan cepat.

Lensa telefoto yang memiliki jarak fokus antara 50-300mm akan membantu untuk memotret secara
candid, meskipun lensa menengah dan lebar juga bisa untuk human interest jika Anda memiliki
hubungan yang baik dengan subjek foto.

Memotret dengan kamera compact bisa juga efektif terutama memotret dari jarak dekat.
Subjek tidak akan merasa terintimidasi dan bereaksi seperti saat kita mengunakan kamera pro dan
lensa yang besar.

Komposisi yang baik adalah yang menonjolkan ekspresi atau bahasa tubuh subjek foto dari
lingkungan hidupnya...

1. Momen

Salah satu quote fotografer terkenal dalam sejarah fotografi, Henry Cartier Bresson adalah ; “The
picture is good or not from the moment it was caught in the camera”.

Demikian pentingnya momen dalam sebuah foto yang menjadikan foto tersebut bernilai luar biasa.
Jadi mulailah melatih mata anda untuk menangkap momen di sekeliling anda.

Jelilah terhadap kondisi sekeliling lingkungan dimana saja anda berada, karena ada orang yang
memang bersikap acuh tak acuh terhadap sekelilingnya, dengan sikap seperti itu anda hanya akan
melewatkan begitu banyak momen berharga di sekeliling anda.

2. Karakter

Subjek foto anda seharusnya memiliki karakter yang kuat, atau memiliki latar cerita yang bisa terlihat
tanpa anda dengan sengaja harus mengeksplornya.

Hal itu juga bisa didukung dengan background foto atau kondisi lingkungan yang ada. Perhatikan
foto kedua di atas, yang menjadi subjek foto mungkin terlihat biasa saja, tapi perhatikan kondisi
background atau latar lingkungan, anda pasti mengerti maksud foto tersebut tanpa harus saya
jelaskan.

3. Natural

Maksud dari natural di sini adalah foto human interest yang kita buat, seharusnya bersifat natural
atau alami. Tanpa harus diarahkan atau diminta berpose seperti apa, jika sudah diminta atau
diarahkan malah kita sudah punya model dong, jadi masuk kategori foto konsep atau malah portrait
dengan model.
4. Candid

Masih berhubungan dengan foto yang natural, agar supaya kita bisa mendapatkan pose yang alami,
salah satu caranya adalah dengan teknik candid, ambillah foto tanpa diketahui oleh orang tersebut.

Agar supaya nyaman dalam mengambil foto candid, kebanyakan fotografer menggunakan lensa tele
atau lensa dengan jarak fokal yang jauh seperti 200mm, memang dengan lensa tersebut kita mudah
untuk mendapatkan efek candid, namun tak ada salahnya juga jika anda menggunakan lensa dengan
fokal length yang pendek, foto di atas adalah salah satu favorit saya, berlokasi di salah satu pasar
tradisional, saya menggunakan lensa 50mm untuk mendapatkan foto tersebut.

Namun jika anda tak punya kamera SLR atau kamera digital, manfaatkanlah yang ada. Saya pribadi
jauh lebih mudah memotret candid menggunakan smartphone daripada menggunakan kamera SLR,
yaialah… dari ukurannya saja sudah jauh berbeda.

Smartphone jika dilihat orang belum tentu untuk memotret, mungkin saja orang yang memegang
sedang sms-an atau yang lain, lah.. kalau kamera, ya pasti untuk memotret, kan tak mungkin dipake
buat nelpon hehehe.

Apalagi dengan fleksibilitas dan portabilitas yang dimiliki smartphone, pasti anda selalu siap dengan
smartphone kemana-mana.

5. Komposisi

Masih ingat dengan bahasan Komposisi Rule of Thirds ? Anda bisa pergunakan komposisi tersebut
juga dalam memotret human interest.

Namun jangan terpaku dengan komposisi tersebut, karena komposisi yang baik juga bila anda
mampu menampilkan bahasa tubuh dari subjek foto atau ekspresi yang ditunjukkan subjek foto.

Anda mungkin juga menyukai