Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang


Menurut World Population Properties, The 2012 Revolution menyebutkan bahwa proporsi
lansia di tahun 2013 mencapai 13,4% penduduk dunia, sedangkan di Indonesia lansia di 2013
mencapai 8,9% dan diprediksi akan terus mengalami peningkatan hingga tahun 2100. (Yonata,
2016) Semakin bertambahnya usia, maka semakin turunnya fungsi fisiologis yang ada pada
manusia. Hal ini menyebabkan seorang lansia menjadi rentan terhadap infeksi penyakit menular
dan penyakit kronis lainnya seperti stroke, diabetes mellitus, gagal ginjal, kanker, hipertensi, dan
jantung. Selain itu, lansia juga banyak memiliki keluhan kesehatan yang lainnya seperti asam
urat, darah tinggi, darah rendah, reumatik, diabetes, dan berbagai jenis penyakit lainnya.
(Statistik, 2014).
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
diatas normal atau peningkatan abnormal secara terus menerus lebih dari suatu periode, dengan
tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90mmHg. Hipertensi merupakan
keadaan tekanan darah di pembuluh darah yang meningkat dalam jangka waktu lama. Hipertensi
disebut sebagai the silent killer karena hipertensi tidak memberikan keluhan dan gejala khas
sehingga banyak penderita yang tidak menyadarinya. Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan
organ penting (target organ damage) yaitu jantung, otak, ginjal, retina mata dan disfungsi ereksi.
Kerusakan pada jantung dapat menyebabkan kelainan diastolik dan sistolik dan akan berakhir
pada gagal jantung (Karo, 2012).
Peningkatan prevalensi hipertensi berhubungan dengan pertumbuhan populasi, penuaan,
dan faktor-faktor resiko hipertensi. Henri Huchard menyatakan hipotesis bahwa arteriole
sclerosis yang berhubungan dengan hipertensi telah ditemukan pada 3 kelompok yaitu kelompok
yang mengalami gout, kelompok yang mengkonsumsi makanan berlemak dan semua kelompok
yang berhubungan dengan hiperurisemia. Asam urat dikenal sebagai antioksidan dan di dalam
sistem sel bebas dapat menghentikan aktivitas superoxide. Hipotesis mengenai asam urat sebagai
antioksidan berlawanan dengan hipotesis asam urat sebagai faktor resiko hipertensi. Studi
observasi dilakukan pada pasien multiple sclerosis dan Parkinson dimana didapatkan asam urat
yang rendah. Asam urat yang rendah ini diduga sebagai proses kehilangan aktifitas antioksidan
pada penyakit tersebut. Studi lain yang dilakukan Kottgen membuktikan bahwa hipotesis
mengenai asam urat yang berperan sebagai antioksidan berbeda dengan asam urat yang
menyebabkan hipertensi. Hipotesis tersebut diduga berkaitan dengan perbedaan mekanisme asam
urat yang menyebabkan penyakit gout ataupun mekanisme asam urat yang menyebabkan
disfungsi vaskuler. Beberapa studi terbaru masih diperlukan untuk menguatkan bahwa
peningkatan kadar asam urat darah dapat mempengaruhi tekanan darah (Johnson et al., 2013).
Hipertensi tidak memberikan keluhan dan gejala yang jelas sehingga sering tidak disadari.
Hipertensi bertanggung jawab terhadap kerusakan di berbagai organ target. Dari tahun ke tahun
prevalensi hipertensi terus meningkat. Salah satu faktor resiko hipertensi adalah kenaikan asam
urat namun studi lain menyebutkan bahwa asam urat bersifat antioksidatif karena itu kami
tertarik untuk mengambil kasus mengenai hipertensi dan asam urat.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan penjelasan diatas, dapat kita ketahui bahwa hipertensi dan asam urat sangat
sering terjadi pada lansia yang ada di Indonesia. Menurut World Population Properties, The
2012 Revolution menyebutkan bahwa proporsi lansia di tahun 2013 mencapai 13,4% penduduk
dunia, sedangkan di Indonesia lansia di 2013 mencapai 8,9% dan diprediksi akan terus
mengalami peningkatan hingga tahun 2100. (Yonata, 2016) Hal ini terjadi karena angka usia
harapan hidup di Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 2008, angka usia harapan hidup
di Indonesia mencapai 69,0% dan meningkat pada tahun 2015 menjadi 70,8%. Semakin
bertambahnya usia, maka semakin turunnya fungsi fisiologis yang ada pada manusia. Hal ini
menyebabkan seorang lansia menjadi rentan terhadap infeksi penyakit menular dan penyakit
kronis lainnya seperti stroke, diabetes mellitus, gagal ginjal, kanker, hipertensi, dan jantung.
Selain itu, lansia juga banyak memiliki keluhan kesehatan yang lainnya seperti asam urat, darah
tinggi, darah rendah, reumatik, diabetes, dan berbagai jenis penyakit lainnya. (Statistik, 2014).
Menurut data WHO, diseluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4% orang diseluruh
dunia mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun
2025 (Yonata, 2016). Penyakit terbanyak pada usia lanjut berdasarkan RISKESDAS tahun 2013
adalah hipertensi dengan prevalensi 45,9. Menurut WHO tahun 2017, prevalensi gout artritis
didunia sebanyak 34,2%. Gout artritis banyak terjadi di negara maju seperti Amerika. Prevalensi
gout artritis di Indonesia semakin mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 kejadian gout
artritis sebesar11,9% (Kemenkes, 2017). Oleh sebab itu, kami tertarik untuk mengambil kasus
mengenai hipertensi dan asam urat.

I.3 Tujuan
I.3.1 Tujuan Penulisan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 10 hari diharapkan masalah keperawatan
yang dialami oleh lansia dapat teratasi dengan baik

I.3.2 Tujuan Khusus


a. Mengetahui definisi lansia
b. Mengetahui perubahan pada lansia terkait asam urat dan hipertensi
c. Mengetahui konsep penyakit terkait asama urat dan hipertensi
d. Menganalisis asuhan keperawatan lansia dengan asam urat dan hipertensi
e. Menganalisis peran perawat

I.4 Manfaat
a. Bagi Perawat di Panti Budi Mulia 1 Ciracas
Makalah ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mengelola Nenek – Nenek yang
ada di Panti ini sehingga dapat selalu sehat dan tidak memiliki keluhan.
b. Bagi Petugas di Panti Budi Mulia 1 Ciracas
Makalah ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk merawat, menjaga, dan
melaksanakan tugasnya sesuai dengan penyakit dan keluhan yang ada di panti ini
c. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Makalah ini dapat digunakan sebagai acuan bagi mahasiswa untuk dapat
mengembangkan terapi – terapi lain yang dapat digunakan untuk mengurangi
keluhan yang dirasakan oleh Nenek – Nenek.

Anda mungkin juga menyukai