Sindrom Stevens Johnson
Sindrom Stevens Johnson
Sindrom stevens Johnson adalah penyakit kulit akut dan berat, terdiri dari erupsi kulit,
kelainan mukosa dan lesi pada mata.
Penyebabdan epidemiologi
Awalnya didahului panas tinggi dan nyeri kontinu. Erupsi timbul mendadak. Gejala
bermula di mukosa mulut berupa lesi bulosa atau erosi, eritema, disusul mukosa mata,
genitalia sehingga terbentuk trias: stomatitis, konjungtivitis, dan uretritis. Gejala
prodromal tak spesifik, dapat berlangsung hingga 2 minggu. Keadaan ini dapat
menyembuh dalam 3-4 minggu tanpa sisa, beberapa penderita mengalami kerusakan
mata permanen. Kelainan disekitar lubang badan ( mulut, alat genital, anus) berupa
erosi, ekskoriasi, dan perdarahan. Kelainan pada selaput lendir, mulut dan bibir selalu
ditemukan. Dapat meluas ke faring sehingga pada kasus yang berat penderita tak
dapat makan dan minum. Pada bibir sering dijumpai krusta hemoragik.
Pemeriksaan kulit
Gambaran histopatologi
Peradangan pada bagian atas kulit dan dilatasi pembuluh darah, infiltrasi perivaskuler,
ekstravasasi eritrosit serta edema pada stratum korneum. Epidermis mengalami perubahan
sedang sampai berat, terjadi spongiosis dan eritema intraseluler, pembentukan vesikel dan
bula yang mengandung serum dan sel polimorfonuklear, sebagai eosinofil.
Pemeriksaan laborataorium
Diagnosis banding
Penatalaksanaan
Umum:
Khusus
Topikal
Prognosis
Umumnya baik dapat sembuh sempurna bergantung pada perawatan dan cepatnya mendapat
terapi yang tepat. Jika terjadi purpura prognosis lebih buruk.