Ta Adha
Ta Adha
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah diperiksa dan disetujui untuk memenuhi Tugas Akhir pada Program Studi
Disetujui oleh
Pembimbing I Pembimbing II
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
2. Pembimbing II : HendraDjuhendi,A.Md.W,S.Pd,.MM ( )
Mengetahui,
Tetty Ekasari,A.Md.TW., S.Pd.,M.Pd Dr. Hj. Sri Djantika SA, SE., M.Si
ii
iii
NPM : TW/11/00235
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Tugas Akhir ini adalah karya asli
penulis, apabila dikemudian hari terbukti bahwa Tugas Akhir ini tidak asli, maka penulis
Bandung, 2019
Penulis
Adha Syaputra
TW/11/00235
iii
iv
Sebagai sivitas akademik Politeknik Al Islam Bandung, saya yang bertanda tangan di bawah
ini :
NPM : TW/11/00235
Islam Bandung Hak Bebas Noneksklusif atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Pemahaman Terhadap Fungsi-fungsi Benda Kategori Alat Makan Pada Kasus Afasia
Global Pasca Stroke Di Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Immanuel Bandung.
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Yang menyatakan.
iv
Adha Syahputra
v
ABSTRAK
alat Makan pada kasus Afasia Global di Instalasi Rehabilatasi Medik Rumah Sakit
Immanuel Bandung
dilakukan terapi mendapat skor 0 dan hasil tes awal sebelum dilakukan terapi mendapat 0
point. Setelah dilakukan 20 kali terapi mengalami peningkatan sebanyak 7 poin dengan
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode Metode Visual Action Therapy (VAT)
Benda.
v
vi
ABSTRACT
vi
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb,
Kemampuan Gerak Bibir, Lidah, dan Rahang pada Kasus Disartria Ataksis di Instalasi
1. Dr. Hj. Sri Djatnika. SA, SE., M.Si, sebagai Direktur Politeknik Al
Islam Bandung.
vii
viii
terapi.
8. Kepada kedua Orangtua dan seluruh keluarga yang selalu memberi do’a
bahwa Tugas Akhirini masih banyak kekurangan maka saran dan kritik
Penulis
viii
ix
DAFTAR ISI
.........i
BAB I
BAB II 6
...10
........16
.....20
............20
........22
........28
ix
x
.....29
43
BAB IV ......44
........44
.....44
...44
....62
4.2 Pembahasan................................................................................62
..69
..88
BAB V....99
....91
92
93
94
x
xi
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Klasifikasi Afasia..................................................................................... 9
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian................................................................................. 17
Tabel 3.2 Tujuan dan Program Terapi Harian.......................................................... 22
Tabel 3.3 Hasil Tes Kemampuan Awal.................................................................... 22
Tabel 3.4 Rencana Pelaksanaan Terapi.................................................................... 29
Tabel 3.5 Teknik Analisis Data................................................................................ 43
Tabel 4.1 PAW......................................................................................................... 44
.
Tabel 4.2 Pergerakan Oral Yang Disengaja.............................................................. 47
Tabel 4.3 Hasil Token Test....................................................................................... 48
Tabel 4.4 Hasil Informasi Pribadi............................................................................. 50
Tabel 4.5 Hasil Kemampuan Menamai Tingkat Kata.............................................. 51
Tabel 4.6 Hasil Kemampuan Membaca Bersuara..................................................... 52
Tabel 4.7 Hasil kemampuan Meniru Ucapan........................................................... 53
Tabel 4.8 Hasil Kemampuan Bahasa Lisan Tingkat Kata........................................ 53
Tabel 4.9 Hasil Kemampuan Bahasa lisan Tingkat Kalimat.................................... 54
Tabel Hasil Kemampuan Pemahaman Bahasa .................................................. 55
4.10
Tabel Hasil Pengisian Formulir Pilihan Ganda.................................................. 56
4.11
Tabel Hasil Kemampuan Mengisi...................................................................... 56
4.12
Tabel Hasil Kemampuan Dikte........................................................................... 57
4.13
Tabel Hasil Kemampuan Menamai Gambar Tingkat Kata................................. 57
4.14
Tabel Hasil Tes Tadir.......................................................................................... 58
4.15
Tabel Menentukan Diagnosa Afasia................................................................... 65
4.16
Tabel Karekteristik Afasia Tidak Lancar............................................................ 67
4.17
Tabel Pelaksanaan Terapi................................................................................... 69
4.18
Tabel Hasil Tes Akhir Memperagakan simbol/gerak Benda.............................. 89
xi
xii
4.19
Tabel Kriteria Keberhasilan................................................................................ 90
4.20
xii
xiii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1 Gerakan FungsiPiring........................................................................... 23
Gambar 2 Gerakan Fungsi Sendok......................................................................... 23
Gambar 3 Gerakan Fungsi Garpu........................................................................... 23
Gambar 4 Gerakan Fungsi Gelas............................................................................ 23
xiii
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
1
BABI I
PENDAHULUAN
Bahasa tersebut. Proses berbahasa sendiri memerlukan pikiran dan perasaan yang
dilakukan oleh otak manusia untuk menghasilkan kata-kata atau kalimat. Alat bicara yang
baik akan mempermudah berbahasa dengan baik. Namun, mereka yang memiliki
kelainan fungsi otak dan bicaranya, tentu mempunyai kesulitan dalam berbahasa, baik
Modalitas atau car-cara berbahasa tersebut meliputi modalitas verbal (lisan), grafis
(tulisan dan symbol visual lainnya), dan gestural (mimic, pantomimik dan isyarat).Dari
ketiga modalitas Bahasa tersebut, modalitas verbal meupakan modalitas yang dominan,
orang-orang seperti anak balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa dan lansia mengalami
konsep atatau pengertiannya menjadi symbol-simbol yang dapat dimengerti oleh orang
lain diligkungannya. Salah satu jenis kelainan Bahasa yang biasa disebut “afasia” akibat
1
2
simbolisasi secara pasif (decoding) atau secara aktif (encoding) Menurut Rosenbek dan
Kertesz dalam buku perilaku komunikasi normal (2000: 25) menjelaskan bahwa pertama,
afasia pada dewasa tidak terjadi secara perlahan, tetapi mendadak. Penyebabnya
bermacam-macam, seperti gangguan pembuluh darah otak , trauma, radang dan tumor.
membedak antara afasia atrofi korteks yang gradial akibat demensi atau pengaruh
genetika.
afasia adalah gangguan modalitas yang saling menyilang dan sering dijumpai bersama
mempengaruhi proses berkomunikasi dan berbahasa. Adapun Salah satu contoh kasusnya
Hasil assesmen yang dilakukan penulis pada pasien di Rumah sakit Immanuel
Bandung yang mengalami Afasia dengan sindroma Afasia Global terdapat mengalami
gangguan bahasa reseptif dan ekspresif yang mempengaruhi dalam berkomunikasi pada
pasien.
Oleh karena penulis ingin melakukan penelitian dengan subjek tunggal mengenai
2
3
Dari uraian latar belakang yang telah di uraikan diatas maka rumusan masalah
Dari uraian rumusan masalah yang telah di urikan di atas,maka tujuan dalam
kepada pihak pihak terkait tentang terapi wicara umumnya gangguan bahasa
1. Manfaat Teoritis :
Menjadikan penulisan ini sebagai bahan pertimbangan bagi parah ahli mengenai
3
4
2. Manfaat Praktis :
a) Penulis:
Menjadi suatu pengalaman dasar dan ilmu dalam melaksanakan penelitian untuk
dalam penelitian.
b) Keluarga
c) Pasien
kata benda .
d) Masyarakat
Semoga tugas akhir ini bisa membantu menambah pengetahuan mengenai kasus
Penelitian dengan kasus afasia global dengan metode Visual Action Therapy (VAT)
4
5
Assesment
Stroke
Afasia Disartria
- Afasia Global
- Afasia Broca
- Afasia Wernicke
- Afasia Konduksi Afasia Global - VAT
- Afasia Transkortikal - Komunikaasi Total
Motoris
- Afasia Transkortikal
Sensoris
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Stroke atau cedera serebrovaskular (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah kebagian otak secara tiba-tiba, dan merupakan
keadaan yang timbul karna gangguan peredaran darah diotak yang menyebatkan
Afasia adalah salah satu jenis kelainan bahasa akibat adanya kerusakan pada
Afasia global (total) adalah gangguan kemampuan komunikasi yang berat dan
didapat, dimana semua modalitas Bahasa terkena, biasanya tidak satupun modalitas
komunikasi lebih baik dari yang lain. Ditambah lagi kemampuan pemecahan masalah
visual dan non-verbal serta keterampilan kognitif lain sangat menurun sederajat
2.2 Penyebab
GPDO biasanya menyerang pada orang yang berusia lanjut. Penyebab GPDO
disebabkan oleh emboli, trombosis atau perdarahan. Karena itu bagian otak yang
tidak memperoleh darah lagi lalu mati (nekrosis), mencair dan meninggalkan rongga
yang dikelilingi jaringan parut yang dibentuk sel-sel gila. Segera setelah GPDO,
6
7
terjadilah pembengkakan jaringan nekrotis dan substansi kelabu dan putih sehingga
dalam beberapa hari dan beberapa minggu berikutnya menghilang lagi. Dengan
menghilangnya edema, gangguan dapat berkurang. Selama dua atau tiga minggu,
olah nampak menjadi lebih berat. Baru sesudah kira-kira tiga minggu, gangguan
yang sebenarnya dapat dinilai. Pemulihan spontan yang total, barulah terjadi sesudah
beberapa bulan.
1) Trombosis
2) Emboli
Emboli, yakni gumpalan darah yang terjadi dalam sistem pembuluh darah,
yang lalu dengan aliran darah terbawa ke otak dan kemudian di sana
GPDO daripada yang dulu diduga. Dalam hal ini, gangguan neurologis terjadi
3) Perdarahan otak
Perdarahan otak terjadi apabila dinding suatu pembuluh sobek dan darah yang
yang pecah atau malformasi pembuluh darah, tetapi bisa juga disebabkan oleh
B. Tumor otak
jaringan otak menyesuaikan diri dngan perubahan ini, sehingga sering tumor itu baru
edema dan dapat menekan pembuluh darah. Dengan demikian, dapat terjadi
gangguan akut, jauh dari tempat keletakan tumor. Sakit kepala seringkali merupakan
gejala pertama. Dapat pula muncul rasa mual dan muntah-muntah. Ciri-ciri gejala
atau intraserebral. Meningiom adalah tumor ekstraserebral yang jinak. Tumor ini
biasanya terjadi pada orang yang berumur anatara 30 dan 40 tahun dan lebih sering
pada waanita. Pertumbuhannya lambat dan sering dapat dikeluarkan dengan baik
melalui operasi.
Giblastoma adalah tumor ganas intraserebral yang tumbuh cepat dan dapat
menginfiltrasi hemisfer sebelahnya. Tumor ini adalah tumor primer otak yang paling
banyak terdapat pada orang dewasa dan sering sekali muncul sekitar umur 50 tahun.
Kecuali tumor primer (dalam arti mulai dalam otak) tadi, bisa juga terjadi
tumor sekunder dalam otak: metastasis dari tumor yang terjadi di tepat tubuh lain,
C. Trauma
otak
dibawahnya, tetapi karena isi tengkorak terbentuk pada sisi lain (efek ‘contre-coup’),
maka di tempat itu pun sering terjadi kerusakan. Akibat luka tembakan atau bo, telah
dipelajari dengan cermat sejak perang dunia ke-2 dan telah banyak menyumbangkan
Trauma dapat juga makin dikomplikasikan oleh perdarahan (hematomi ekstra atau
intraserebri).
D. Infeksi
kerusakan otak. Pada masa sebelum ada antibiotika, sring terjadi abses, di lobus
temporalis sebagai akibat infeksi telinga. Dewasa ini yang paling banyak dijumpai
adalah ensefalitis karena herpes simpleks. Dalam hal ini kehingan daya ingat
seringkali menutupi kemungkinan adanya afasia infeksi virus lain, seperti AIDS,
2.3 Klasifikasi
2.4 Karakteristik
berikut:
c. Menunjuk biasanya juga tidak bisa lagi sehingga memeriksa pemahama auditif
d. Meniru ucapan, membaca dan dengan bersuara dan menulis sesuatu sama sekali
e. Hemiplegia kanan
f. Hemianopsia
g. Hemianestesia
b. Dasar Pemikiran
pahami dan gunakan (dengan cara belajar). Cara-cara ini ialah; menunjuk,
ini.
b. Dasar Pemikiran
suatu sistem komunikasi alternatif. Berangkat dari hal ini, Nancy Helm
pemakaian simbolisasi yang lebih kongkret, yaitu gambar atau lukisan. Dalam
diletakkan hubungan antara benda dan suatu gambar yang ukurannya sesuai
paku-paku dan sebilah kayu. Enam langkah berikutnya (masih ada tingkat I)
gambar-gambar tindakan; dan akhirnya pada tingkat III dengan gambar kecil
b. Dasar Pemikiran
diri pada modalitas saja dalam pelaksanaan suatu tugas. Berbagai modalitas
Sumber : Shewan, Bandur, 1986, yang diambil dari buku Reni Dharmaperwira
tahun 2002.
b. Dasar Pemikiran
Kekhususan metode ini ialah bahwa bukan hanya stimulus dan respon
yang ditetapkan dengan cermat, tetapi bahwa kunci setiap tugas dirumuskan
dengan seksama. Suatu kunci ialah sesuatu yang disajikan ahli terapi untuk
mempermudah respons (misalnya bunyi pertama dan huruf pertama suatu kata
yang harus disebut oleh pasien bila menghadapi suatu gambar); kunci itu dapat
juga berupa suatu alat bantu yang dipakai pasien itu sendiri untuk sampai pada
respons yang tepat (misalnya menuliskan sendiri huruf pertama). Untuk kunci-
b. Dasar Pemikiran
dibedakan secara visual karena kata benda, kata kerja, kata sandang dan kata
bujur sangkar, persegi empat panjang berbaring, persegi empat panjang berdiri,
dan sebuah segi tiga). Banyak perhatian yang dicurahkan pada kata kerja karena
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penulisan yang akan dilakukan pada usulan proposal ini adalah studi
kasus. Kasus yang dimaksud bisa tunggal atau jamak, misalnya berupa individu
atau kelompok. Di sini perlu dilakukan analisis secara tajam terhadap berbagai
faktor yang terkait dengan kasus tersebut sehingga akan diperoleh kesimpulan
Penulisan ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu
yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari
semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain data dalam studi kasus ini
pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan
rinci. Pada studi kasus setiap data dicatat secara cermat, kemudian dikaji,
dihubungkan satu sama lain, kalau perlu dibahas dengan penulis lain sebelum
ditunjukkan oleh individu tersebut. Studi kasus bukan untuk menguji hipotesis,
namun sebaliknya hasil studi kasus dapat menghasilkan hipotesis yang dapat diuji
14
15
Fenomena yang menjadi kasus dalam penulisan ini adalah mengenai kekakuan pada
anggota bicara yaitu bibir, pipi, lidah dan pada pernafasan. Penulisan dan penerapan
latihan yang akan diberikan bertujuan untuk mengurangi kekakuan pada oral motor dan
mengoptialkan pernapasannya
Durasi : 30 menit
Frekuensi : 2 x perminggu
Nama : Tn.B
Usia : 59 tahun
Agama : Islam
Menurut Sugiyono (2013 hal. 224), sumber data adalah subjek dari
1. Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Sumber
pasien
17
2. Data sekunder
terapi.
pengumpulan
data
1 Inform Format Keluarga Sebagai persetujuan 1&2
relavan lainnya.
3 Pemeriksaan Format Pasien Untuk melihat keutuhan 4
langit-langit lunak,
palatopharinx, fauces,
disengaja.
4 Tedyva (Tes Buku pasien Dilakukan untuk 5
wicara.
7 Tes Suara Format tes Pasien Untuk mengetahui apakah 8
peranjangan, pengulangan,
penghentian, ataupun
bernyanyi, berbicara
ataupun berhitung.
9 Anamnesa - format Pasien Untuk mengetahui apakah 10, 11, &
- format wawancarakepada
fungsi
menelan
- pemeriksa
an klinis
disfagia
10 Studi - Hasil CT- Untuk bahan pelengkap 13
membandingkan kedua
terjadisaat
pelaksanaanterapi.
Sumber: Data Primer, 2019
yang di derita pasien dan keluarga psien. Dan melakukan berbagai tes
1) Piring
2) Garpu
22
3) Sendok
4) Gelas
1) Piring
2) Garpu
3) Sendok
4) Gelas
materi terapi sesuai dengan tujuan jangka pendek, yaitu agar pasien
23
Respon
No Materi Tes
M CM BM
Memperagakan simbol/gerak isyarat
1 Piring Jumlah Total
Skor
2 Gelas
3 Sendok
4 Garpu
Jumlah Skor 0 0
Keterangan :
M (skor 2) = Mampu
CM (skor 1) = Cukup Mampu
BM (skor 0) = Belum Mampu
Berikut gambar Repon yang benar dari fungsi benda kategori alat
Gambar 1
Gambar 2
24
Gambar 3
Gambar 4
25
yang sebenarnya.
yang dipakai.
Dharmaperwira-PRINS; 5).
yang nyata
Tingkat I
27
peragaan benda
yang cocok
gambar.
disuruh meniru.
dengan benda.
pasien.
tersembunyi
tersembunyi
Tingkat II
Tingkat III
a. Tensi meter
b. Alat perekam
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
untuk melakukan
latihan mengenal
32
fungsi alat-alat
makan.
7. 5 menit penulis
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
2 1. 2 menit penulis 1. diharapkan pasien mampu
mengucapkan merespon salam salam dari
salam, menanyakan terapisDiharapkan pasien mampu
kabar lalu mengikuti/merespon terapis ketika
mengajak pasien di ajak berdo’a sebelum memulai
untuk membaca terapi
do’a 2. Pasien merasa nyaman pada saat
dilakukan pengukuran tekanan
darah.tekanan darah pasien berada
2. 2 menit penulis dibatas normal, sehingga mampu
memeriksa tekanan dilaksanakan terapi
darah pasien agar 3. pasien mampu memahami apa saja
tahu tekanan darah materi terapi kategori alat-alat
pasien saat akan makan yaitu, piring, garpu, sendok,
dilakukan terapi. dan gelas yang sudah dikenalkan
oleh penulis dihari sebelumnya
3. 4 menit penulis 4. pasien mampu mengetahui fungsi
memperkenalkan benda-benda kategori alat makan
materi terapi yaitu yaitu piring, garpu, sendok, dan
Pengenalan fungsi gelas yang sesuai dengan instruksi
benda berupa alat- dari terapis.
alat makan yaitu 5.
piring, garpu,
sendok, dan gelas
yang akan 6. Diharapkan pasien mampu
dilakukan terapi mengetahui fungsi benda-benda
kepada pasien. kategori alat makan yaitu piring,
4. 15 menit pasien garpu, sendok, dan gelas yang
latihan mengenal sesuai dengan instruksi dari terapis
fungsi benda yaitu
fungsi ala-alat 7.
makan seperti
“Gelas, Piring,
sendok, garpu”.
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
untuk melakukan
latihan mengenal
fungsi alat-alat
makan.
7. 5 menit penulis
33
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
3 1. 2 menit penulis 1. diharapkan pasien mampu
mengucapkan merespon salam salam dari terapis
salam, menanyakan Diharapkan pasien mampu
kabar lalu mengikuti/merespon terapis ketika
mengajak pasien di ajak berdo’a sebelum memulai
untuk membaca terapi
do’a 2. Pasien merasa nyaman pada saat
2. 2 menit penulis dilakukan pengukuran tekanan
memeriksa tekanan darah.
darah pasien agar tekanan darah pasien berada dibatas
tahu tekanan darah normal, sehingga mampu
pasien saat akan dilaksanakan terapi
dilakukan terapi. 3. pasien mampu memahami apa saja
3. 4 menit penulis materi terapi kategori alat-alat
memperkenalkan makan yaitu, piring, garpu, sendok,
materi terapi yaitu dan gelas yang sudah dikenalkan
Pengenalan fungsi oleh penulis dihari sebelumnya
benda berupa alat- 4. pasien mampu mengetahui fungsi
alat makan yaitu benda-benda kategori alat makan
piring, garpu, yaitu piring, garpu, sendok, dan
sendok, dan gelas gelas yang sesuai dengan instruksi
yang akan dari terapis.
dilakukan terapi 5.
kepada pasien.
4. 15 menit pasien
latihan mengenal 6. Diharapkan pasien mampu
fungsi benda yaitu mengetahui fungsi benda-benda
fungsi ala-alat kategori alat makan yaitu piring,
makan seperti garpu, sendok, dan gelas yang
“Gelas, Piring, sesuai dengan instruksi dari terapis
sendok, garpu”. 7.
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
untuk melakukan
latihan mengenal
fungsi alat-alat
makan.
7. 5 menit penulis
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
4 1. 2 menit penulis 1. diharapkan pasien mampu
mengucapkan merespon salam salam dari terapis
salam, menanyakan Diharapkan pasien mampu
34
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
untuk melakukan
latihan mengenal
fungsi alat-alat
makan.
7. 5 menit penulis
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
5 1. 2 menit penulis 1. diharapkan pasien mampu
mengucapkan merespon salam salam dari terapis
salam, menanyakan Diharapkan pasien mampu
kabar lalu mengikuti/merespon terapis ketika
mengajak pasien di ajak berdo’a sebelum memulai
untuk membaca terapi
do’a 2. Pasien merasa nyaman pada saat
2. 2 menit penulis dilakukan pengukuran tekanan
memeriksa tekanan darah.
35
7. 5 menit penulis
melakukan advis/saran
kepada keluarga pasien.
6 1. 2 menit penulis 1. diharapkan pasien mampu
mengucapkan merespon salam salam dari terapis
salam, menanyakan Diharapkan pasien mampu
kabar lalu mengikuti/merespon terapis ketika
mengajak pasien di ajak berdo’a sebelum memulai
untuk membaca terapi
do’a 2. Pasien merasa nyaman pada saat
2. 2 menit penulis dilakukan pengukuran tekanan
memeriksa tekanan darah.tekanan darah pasien berada
darah pasien agar dibatas normal, sehingga mampu
tahu tekanan darah
36
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
untuk melakukan
latihan mengenal
fungsi alat-alat
makan.
7. 5 menit penulis
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
7 1. 2 menit penulis 1. diharapkan pasien mampu
mengucapkan merespon salam salam dari terapis
salam, menanyakan Diharapkan pasien mampu
kabar lalu mengikuti/merespon terapis ketika
mengajak pasien di ajak berdo’a sebelum memulai
untuk membaca terapi
do’a 2. Pasien merasa nyaman pada saat
2. 2 menit penulis dilakukan pengukuran tekanan
memeriksa tekanan darah.tekanan darah pasien berada
darah pasien agar dibatas normal, sehingga mampu
tahu tekanan darah dilaksanakan terapi
pasien saat akan 3. pasien mampu memahami apa saja
dilakukan terapi. materi terapi kategori alat-alat
3. 4 menit penulis makan yaitu, piring, garpu, sendok,
memperkenalkan dan gelas yang sudah dikenalkan
materi terapi yaitu oleh penulis dihari sebelumnya
37
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
untuk melakukan
latihan mengenal
fungsi alat-alat
makan.
7. 5 menit penulis
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
8 1. 2 menit penulis 1. . diharapkan pasien mampu
mengucapkan merespon salam salam dari
salam, menanyakan terapisDiharapkan pasien mampu
kabar lalu mengikuti/merespon terapis ketika
mengajak pasien di ajak berdo’a sebelum memulai
untuk membaca terapi
do’a 2. Pasien merasa nyaman pada saat
2. 2 menit penulis dilakukan pengukuran tekanan
memeriksa tekanan darah.tekanan darah pasien berada
darah pasien agar dibatas normal, sehingga mampu
tahu tekanan darah dilaksanakan terapi
pasien saat akan 3. pasien mampu memahami apa saja
dilakukan terapi. materi terapi kategori alat-alat
3. 4 menit penulis makan yaitu, piring, garpu, sendok,
memperkenalkan dan gelas yang sudah dikenalkan
materi terapi yaitu oleh penulis dihari sebelumnya
Pengenalan fungsi 4. pasien mampu mengetahui fungsi
benda berupa alat- benda-benda kategori alat makan
alat makan yaitu yaitu piring, garpu, sendok, dan
piring, garpu, gelas yang sesuai dengan instruksi
sendok, dan gelas
38
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
untuk melakukan
latihan mengenal
fungsi alat-alat
makan.
7. 5 menit penulis
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
9 1. 2 menit penulis 1. diharapkan pasien mampu
mengucapkan merespon salam salam dari
salam, menanyakan terapisDiharapkan pasien mampu
kabar lalu mengikuti/merespon terapis ketika
mengajak pasien di ajak berdo’a sebelum memulai
untuk membaca terapi
do’a 2. Pasien merasa nyaman pada saat
2. 2 menit penulis dilakukan pengukuran tekanan
memeriksa tekanan darah.tekanan darah pasien berada
darah pasien agar dibatas normal, sehingga mampu
tahu tekanan darah dilaksanakan terapi
pasien saat akan 3. pasien mampu memahami apa saja
dilakukan terapi. materi terapi kategori alat-alat
3. 4 menit penulis makan yaitu, piring, garpu, sendok,
memperkenalkan dan gelas yang sudah dikenalkan
materi terapi yaitu oleh penulis dihari sebelumnya
Pengenalan fungsi 4. pasien mampu mengetahui fungsi
benda berupa alat- benda-benda kategori alat makan
alat makan yaitu yaitu piring, garpu, sendok, dan
piring, garpu, gelas yang sesuai dengan instruksi
sendok, dan gelas dari terapis.
yang akan 5.
dilakukan terapi
kepada pasien.
4. 15 menit pasien 6. Diharapkan pasien mampu
latihan mengenal mengetahui fungsi benda-benda
39
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
untuk melakukan
latihan mengenal
fungsi alat-alat
makan.
7. 5 menit penulis
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
10 1. 2 menit penulis 1. . diharapkan pasien mampu
mengucapkan merespon salam salam dari
salam, menanyakan terapisDiharapkan pasien mampu
kabar lalu mengikuti/merespon terapis ketika
mengajak pasien di ajak berdo’a sebelum memulai
untuk membaca terapi
do’a 2. Pasien merasa nyaman pada saat
2. 2 menit penulis dilakukan pengukuran tekanan
memeriksa tekanan darah.tekanan darah pasien berada
darah pasien agar dibatas normal, sehingga mampu
tahu tekanan darah dilaksanakan terapi
pasien saat akan 3. pasien mampu memahami apa saja
dilakukan terapi. materi terapi kategori alat-alat
3. 4 menit penulis makan yaitu, piring, garpu, sendok,
memperkenalkan dan gelas yang sudah dikenalkan
materi terapi yaitu oleh penulis dihari sebelumnya
Pengenalan fungsi 4. pasien mampu mengetahui fungsi
benda berupa alat- benda-benda kategori alat makan
alat makan yaitu yaitu piring, garpu, sendok, dan
piring, garpu, gelas yang sesuai dengan instruksi
sendok, dan gelas dari terapis.
yang akan 5.
40
dilakukan terapi
kepada pasien.
6. Diharapkan pasien mampu
4. 15 menit pasien mengetahui fungsi benda-benda
latihan mengenal kategori alat makan yaitu piring,
fungsi benda yaitu garpu, sendok, dan gelas yang
sesuai dengan instruksi dari terapis
fungsi ala-alat
7.
makan seperti
“Gelas, Piring,
sendok, garpu”.
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
untuk melakukan
latihan mengenal
fungsi alat-alat
makan.
7. 5 menit penulis
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
11 1. 2 menit penulis 1. diharapkan pasien mampu
mengucapkan merespon salam salam dari
salam, menanyakan terapisDiharapkan pasien mampu
kabar lalu mengikuti/merespon terapis ketika
mengajak pasien di ajak berdo’a sebelum memulai
untuk membaca terapi
do’a 2. Pasien merasa nyaman pada saat
2. 2 menit penulis dilakukan pengukuran tekanan
memeriksa tekanan darah.tekanan darah pasien berada
darah pasien agar dibatas normal, sehingga mampu
tahu tekanan darah dilaksanakan terapi
pasien saat akan 3. pasien mampu memahami apa saja
41
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
untuk melakukan
latihan mengenal
fungsi alat-alat
makan.
7. 5 menit penulis
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
12 1. 2 menit penulis 1. diharapkan pasien mampu
mengucapkan merespon salam salam dari
42
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
43
untuk melakukan
latihan mengenal
fungsi alat-alat
makan.
7. 5 menit penulis
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
13 1. 2 menit penulis 1. diharapkan pasien mampu
mengucapkan merespon salam salam dari
salam, menanyakan terapisDiharapkan pasien mampu
kabar lalu mengikuti/merespon terapis ketika
mengajak pasien di ajak berdo’a sebelum memulai
untuk membaca terapi
do’a 2. Pasien merasa nyaman pada saat
2. 2 menit penulis dilakukan pengukuran tekanan
memeriksa tekanan darah.tekanan darah pasien berada
darah pasien agar dibatas normal, sehingga mampu
tahu tekanan darah dilaksanakan terapi
pasien saat akan 3. pasien mampu memahami apa saja
dilakukan terapi. materi terapi kategori alat-alat
3. 4 menit penulis makan yaitu, piring, garpu, sendok,
memperkenalkan dan gelas yang sudah dikenalkan
materi terapi yaitu oleh penulis dihari sebelumnya
Pengenalan fungsi 4. pasien mampu mengetahui fungsi
benda berupa alat- benda-benda kategori alat makan
alat makan yaitu yaitu piring, garpu, sendok, dan
piring, garpu, gelas yang sesuai dengan instruksi
sendok, dan gelas dari terapis.
yang akan 5.
dilakukan terapi 6. Diharapkan pasien mampu
mengetahui fungsi benda-benda
kepada pasien.
kategori alat makan yaitu piring,
4. 15 menit pasien garpu, sendok, dan gelas yang
latihan mengenal sesuai dengan instruksi dari terapis
7.
44
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
untuk melakukan
latihan mengenal
fungsi alat-alat
makan.
7. 5 menit penulis
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
14 1. 2 menit penulis 1. diharapkan pasien mampu
mengucapkan merespon salam salam dari
salam, menanyakan terapisDiharapkan pasien mampu
kabar lalu mengikuti/merespon terapis ketika
mengajak pasien di ajak berdo’a sebelum memulai
untuk membaca terapi
do’a 2. Pasien merasa nyaman pada saat
2. 2 menit penulis dilakukan pengukuran tekanan
memeriksa tekanan darah.tekanan darah pasien berada
darah pasien agar dibatas normal, sehingga mampu
tahu tekanan darah dilaksanakan terapi
pasien saat akan 3. pasien mampu memahami apa saja
dilakukan terapi. materi terapi kategori alat-alat
3. 4 menit penulis makan yaitu, piring, garpu, sendok,
memperkenalkan dan gelas yang sudah dikenalkan
materi terapi yaitu oleh penulis dihari sebelumnya
45
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
untuk melakukan
latihan mengenal
fungsi alat-alat
makan.
7. 5 menit penulis
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
15 1. 2 menit penulis 1. diharapkan pasien mampu
mengucapkan merespon salam salam dari
salam, menanyakan terapisDiharapkan pasien mampu
kabar lalu mengikuti/merespon terapis ketika
mengajak pasien di ajak berdo’a sebelum memulai
untuk membaca terapi
46
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
untuk melakukan
latihan mengenal
fungsi alat-alat
makan.
47
7. 5 menit penulis
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
16 1. 2 menit penulis 1. diharapkan pasien mampu
mengucapkan merespon salam salam dari
salam, menanyakan terapisDiharapkan pasien mampu
kabar lalu mengikuti/merespon terapis ketika
mengajak pasien di ajak berdo’a sebelum memulai
untuk membaca terapi
do’a 2. Pasien merasa nyaman pada saat
2. 2 menit penulis dilakukan pengukuran tekanan
memeriksa tekanan darah.tekanan darah pasien berada
darah pasien agar dibatas normal, sehingga mampu
tahu tekanan darah dilaksanakan terapi
pasien saat akan 3. pasien mampu memahami apa saja
dilakukan terapi. materi terapi kategori alat-alat
3. 4 menit penulis makan yaitu, piring, garpu, sendok,
memperkenalkan dan gelas yang sudah dikenalkan
materi terapi yaitu oleh penulis dihari sebelumnya
Pengenalan fungsi 4. pasien mampu mengetahui fungsi
benda berupa alat- benda-benda kategori alat makan
alat makan yaitu yaitu piring, garpu, sendok, dan
piring, garpu, gelas yang sesuai dengan instruksi
sendok, dan gelas dari terapis.
yang akan 5.
dilakukan terapi 6. Diharapkan pasien mampu
kepada pasien. mengetahui fungsi benda-benda
kategori alat makan yaitu piring,
4. 15 menit pasien
garpu, sendok, dan gelas yang
latihan mengenal sesuai dengan instruksi dari terapis
fungsi benda yaitu 7.
fungsi ala-alat
makan seperti
“Gelas, Piring,
48
sendok, garpu”.
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
untuk melakukan
latihan mengenal
fungsi alat-alat
makan.
7. 5 menit penulis
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
17 1. 2 menit penulis 1. diharapkan pasien mampu
mengucapkan merespon salam salam dari
salam, menanyakan terapisDiharapkan pasien mampu
kabar lalu mengikuti/merespon terapis ketika
mengajak pasien di ajak berdo’a sebelum memulai
untuk membaca terapi
do’a 2. Pasien merasa nyaman pada saat
2. 2 menit penulis dilakukan pengukuran tekanan
memeriksa tekanan darah.tekanan darah pasien berada
darah pasien agar dibatas normal, sehingga mampu
tahu tekanan darah dilaksanakan terapi
pasien saat akan 3. pasien mampu memahami apa saja
dilakukan terapi. materi terapi kategori alat-alat
3. 4 menit penulis makan yaitu, piring, garpu, sendok,
memperkenalkan dan gelas yang sudah dikenalkan
materi terapi yaitu oleh penulis dihari sebelumnya
Pengenalan fungsi 4. pasien mampu mengetahui fungsi
benda berupa alat- benda-benda kategori alat makan
alat makan yaitu yaitu piring, garpu, sendok, dan
piring, garpu, gelas yang sesuai dengan instruksi
49
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
untuk melakukan
latihan mengenal
fungsi alat-alat
makan.
7. 5 menit penulis
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
18 1. 2 menit penulis 1. diharapkan pasien mampu
mengucapkan merespon salam salam dari
salam, menanyakan terapisDiharapkan pasien mampu
kabar lalu mengikuti/merespon terapis ketika
mengajak pasien di ajak berdo’a sebelum memulai
untuk membaca terapi
do’a 2. Pasien merasa nyaman pada saat
2. 2 menit penulis dilakukan pengukuran tekanan
memeriksa tekanan darah.tekanan darah pasien berada
darah pasien agar dibatas normal, sehingga mampu
50
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
untuk melakukan
latihan mengenal
fungsi alat-alat
makan.
7. 5 menit penulis
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
51
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
52
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
untuk melakukan
latihan mengenal
fungsi alat-alat
makan.
7. 5 menit penulis
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
20 1. 2 menit penulis 1. diharapkan pasien mampu
mengucapkan merespon salam salam dari
salam, menanyakan terapisDiharapkan pasien mampu
kabar lalu mengikuti/merespon terapis ketika
mengajak pasien di ajak berdo’a sebelum memulai
untuk membaca terapi
do’a 2. Pasien merasa nyaman pada saat
2. 2 menit penulis dilakukan pengukuran tekanan
memeriksa tekanan darah.tekanan darah pasien berada
darah pasien agar dibatas normal, sehingga mampu
tahu tekanan darah dilaksanakan terapi
pasien saat akan 3. pasien mampu memahami apa saja
dilakukan terapi. materi terapi kategori alat-alat
3. 4 menit penulis makan yaitu, piring, garpu, sendok,
memperkenalkan dan gelas yang sudah dikenalkan
materi terapi yaitu oleh penulis dihari sebelumnya
Pengenalan fungsi 4. pasien mampu mengetahui fungsi
benda berupa alat- benda-benda kategori alat makan
alat makan yaitu yaitu piring, garpu, sendok, dan
piring, garpu, gelas yang sesuai dengan instruksi
sendok, dan gelas dari terapis.
yang akan 5.
dilakukan terapi 6. Diharapkan pasien mampu
kepada pasien. mengetahui fungsi benda-benda
53
5. 2 menit istirahat
relaksasi.
6. 5 menit penulis
mengajak pasien
untuk melakukan
latihan mengenal
fungsi alat-alat
makan.
7. 5 menit penulis
melakukan
advis/saran kepada
keluarga pasien.
21 EVALUASI
Membandingkan Tes Awal dan Tes Akhir
berhasil, dan tidak berhasil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dibawah ini:
4.1 Hasil
Usia : 59 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Status : Menikah
Pekerjaan : Buruh
03, Rw 04.
pada saat pulang dari memancing menuju rumah. kemudian pasien dibawa ke
mengalami koma selama 6 hari. Kemudian Setelah sadar pasien tidak dapat
55
56
mengalami stroke. Saat ini pasien dirujuk ke Rehabilitasi Medik dan diberi
gigi palsu
Lidah Ukuran lidah simetris dengan lengkung kaki gigi 3
Pasien mampu menjulurkan lidah ke atas namun
masih mengalami kesulitan untuk melakukannya
Mampu memproduksi /ta/ 15 kali dalam 5
detik
Lidah bagian belakang dapat menyentuh
langit-langit lembut dalam 5 detik namun
masih kesulitan
Mampu memproduksi /ca/ 15 kali dalam 5
detik
Palatum Struktur langit-langit keras normal 1
Durum Tidak terdapat cleft perbaikan
Tidak ada fistula di palatum
Keadaan lengkung palatum normal
Palatofarin Keutuhan normal 3
g Uvula normal
Jelas gerakannya selama fonasi /a/
Jelas gerakannya selama pengulangan
fonasi /a/
Jelas gerakannya selama gag reflex
Fauces Tonsil normal 3
Pillars normal
Daerah ithmus (faucial isthmus/daerah
peragangan dari faucial) rata-rata
Gerakan belakang selama fonasi /a/
Gerakan ke tengah selama fonasi /a/
Pembatasan gerakan velum oleh pillars
Nasal Septum normal 1
cavities Septum kiri dan kanan jelas
Tidak bernafas lewat mulut
Adenoid kelihatan
Tidak terlihat faringeal flap
58
Skala 8 : bila tugas/perintah yang diberikan dapat dilaksanakan dengan tepat, langsung
(tanpa mencoba-coba) dan tanpa diberi contoh oleh tester
Skala 7 : bila tugas/perintah yang diberikan dapat dilaksanakan dengan tepat setelah
mencoba dan mencari-cari, akan tetapi gerakan dapat dilaksanakan tanpa diberi
contoh oleh tester
59
Skala 6 : bila tugas/perintah yang diberikan dapat dilaksanakan tetapi tidak sempurna,
kekuatan, ketepatan, kecepatan tidak sempurna, tetapi tugas itu tidak
diberi contoh oleh tester
Skala 5 : bila tugas/perintah dapat dilaksankan hanya sebagian, bagian penting tidak
ada tetapi masih diberikan contoh oleh tester
Skala 4 : sama dengan skala 8, tetapi diberikan contoh oleh tester
Skala 3 : sama dengan skala 7, tetapi diberi contoh oleh tester
Skala 2 : sama dengan skala 6, tetapi diberikan contoh oleh tester
Skala 1 : sama dengan skala 5, tetapi diberikan contoh oleh tester
Kesimpulannya pada pergerakan oral yang disengaja yang dilakukan
tetapi diberi contoh oleh terapi,tetapi untuk 19 item lagi yang di teskan pasien
tidak dapat melakukan intruksi terapi yang diajukan tidak mampu melakukan
bahasa, suara, irama kelancaran dan menelan. Data sindroma diperoleh dengan
berikut :
mengalami afasia dengan gangguan pengertian sangat berat pada jumlah item
yang benar sebanyak 0 item dari 36 item yang diteskan kepada pasien.
Untuk mengetahui sindrom afasia mana, penulis melakukan tes TADIR (Tes
Afasia untuk Diagnosis Informasi dan Rehabilitasi). Berikut ini dapat dilihat
1 : Tidak mungkin
2 : Sangat Terganggu
3 : Terganggu
4 : Sedikit Terganggu
5 : Normal
a) Bicara
Pertanyaan Jawaban
1. Siapa nama lengkap anda? Bibi
2. Diamana tempat tinggal anda? Bibi
3. Jalan apa dan nomor berapa? Baba
4. Dimana anda lahir? Baba
5. Tanggal berapa anda lahir? Bibi
6. Apakah pendidikan anda? Bibi
7. Apakah pekerjaan anda? Baba
SKOR NORMA = 1 2 3 4 5
Berdasarkan tes yang terdiri dari 7 pertanyaan mengenai informasi pribadi diatas,
1) Subtes Menyebut
SKOR NORMA = 1 2 3 4 5
dalam 1 menit. Dari hasil tersebut penulis memperoleh skor norma 1 yang berarti
tidak mungkin.
1) Menamai
SKOR NORMA = 1 2 3 4 5
Berdasarkan hasil tes tersebut dari 8 bergambar pasien mendapatkan
dilakukan.
SKOR NORMA = 1 2 3 4 5
gambar secara lisan dengan kalimat-kalimat tepat dan lengkap tidak mungkin.
a) Lancar/tidak lancar
total kata (JTK) dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Pada
Pada umumnya bicara seorang afasia dinilai tidak lancar apabila rata-
rata menggunakan kurang dari 60 kata per menit dan dikatakan lancar ketika
seorang afasia mampu rata-rata mengucapkan 61 kata atau lebih per menit.
kata (JTK) pada waktu menceritakan dan kelancaran bicara pasien adalah
Tes ini bertujuan untuk menilai kemampuan pasien dalam membaca bersuara
Stimulus Poin
TINGKAT KATA 0
Minum 0
Diarahkanlah 0
TINGKAT KALIMAT 0
Yang penting baginya adalah belajar dan bekerja 0
Saya mau kepasar untuk beli setengah kilo kopi dan tiga kilo 0
beras
SKOR KASAR 0
SKOR NORMA = 1 2 3 4 5
Berdasarkan hasil tes tersebut pasien mendapatkan skor norma 1 yang artinya
Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pasien dalam meniru ucapan
Stimulus Poin
TINGKAT KATA 0
Minum 0
Diarahkanlah 0
TINGKAT KALIMAT 0
Yang penting baginya adalah belajar dan bekerja 0
Saya mau kepasar untuk beli setengah kilo kopi dan tiga kilo 0
beras
SKOR KASAR 0
SKOR NORMA = 1 2 3 4 5
1) Tingkat kata
SKOR NORMA = 1 2 3 4 5
Dari 4 kata yang disebutkan oleh penulis, pasien mampu merespon dengan
cara menunjuk 0 gambar dengan benar, dengan begitu diperoleh skor 1 yaitu
tidak mungkin.
2) Tingkat Kalimat
bahasa lisan pada tingkat kalimat adalah untuk menilai kemampuan pasien
dalam memahami bahasa lisan pada tingkat kalimat dan menyerap beberapa
Stimulus Respon
Seorang bayi lebih besar daripada seorang dewasa B/T*
1. Benar atau tidak?
Seorang polisi ditembak seorang pencuri Pol/pen*
2. Siapa yang menembak : polisi atau pencuri?
Bandung – Jakarta lebih jauh daripada Bandung – Aceh B/T*
3. Benar atau tidak?
Seekor burung dimakan seekor ular Ul*/Bur
4. Siapa yang makan : ular atau burung?
66
Saya telah membuat janji untuk saya sendiri dengan dokter Ka*/...
gigi, untuk hari kamis, tanggal 23 bulan inni. 23*/..
5. Janji untuk hari apa?
6. Untuk tanggal berapa?
* = jawaban benar 0
Respon 1 + respon 3 benar : 1 poin
Respon 2 + respon 4 benar :1 poin
Respon 3 + respon 5 benar : 1 poin
Diubah skor kasar tersebut ke skor norma dengan hasil sebagai berikut :
SKOR NORMA = 1 2 3 4 5
bahasa lisan pada tingkat kata dan tingkat kalimat tidak mungkin.
2. Tingkat Kalimat
SKOR NORMA = 1 2 3 4 5
kemampuan bahasa tulis pada tingkat kata dan tingkat kalimat tidak mungkin.
3. Informasi Pribadi
SKOR NORMA = 1 2 3 4 5
1) Informasi Pribadi
68
TANGGAL : -
TANDA TANGAN ; -
SKOR KASAR = 0
SKOR NORMA = 1 2 3 4 5
sehingga pasien mendapatkan 0 skor kasar yang diubah menjadai skor norma
2) Dikte
a) Fonologi
Tujuan tes ini untuk menilai kemampuan menulis tanpa salah ejaan
SKOR NORMA = 1 2 3 4 5
69
diubah menjadi skor norma 1 yang artinya kemampuan menulis dari ejaan
b) Tingkat Kata
SKOR NORMA = 1 2 3 4 5
Berdasarkan hasil tes tersebut, didapatkan skor kasar 0 poin yang diubah
menjadi skor kasar 1 poin yang artinya kemampuan menamai gambar secara
4. Tingkat Kalimat
Tes ini bertujuan untuk meniali kemampuan menulis dengan satu kalimat
SKOR NORMA = 1 2 3 4 5
OBSERVASI
1. Kondisi fisik
pasien,tidakmenggunakankacamatauntukpenglihatan,
2. Kemampuan Motorik
a) Motorik Kasar
72
pasien tidak bisa berdiri satu kaki, pasien tidak bisa jongkok, pasien
b) Motorik Halus
menyusun balok.
c) Kordinasi visiomotor
3. Kemampuan Sensorik
a) Pendengaran (S1)
menoleh kearah sumber suara, namun ketika ada yang bertanya pasien
pertanyaannya.
b) Penglihatan (S2)
warna.
4. Kemampuan Bahasa
a) Reseptif
b) Ekspresif
5. Kemampuan Wicara
6. Kemampuan Suara
Pasien hanya mengeluarkan kata baba, bibi, mimi tetapi untuk kualitas,
Terapi tidak bisa menilai irama kelancaran pasien karena pasien tidak
bisa berbicara.
9. Kemampuan Pernafasan
11. Emosi
Dari hasil data dokter didapat bahwa pasien mengalami stroke yang
4.2 Pembahasan
keterangan bahwa 2013 pasien jatuh pingsan di salah satu terminal di kota
Bandung pada saat ingin pulang dari memancing menuju ke rumah. pada saat
itu pasien mengalami benturan dikepala hingga tidak sadarka diri, kemudian
pasien dibawa ke Rumah Sakit Immanuel kota Bandung dan masuk ke ruangan
terhadapnya. Pada saat itu Pasien mengalami koma selama lebih kurang 6
hari.Setelah koma selama lebih kurang 6 hari pasien sadar dan saat itu
bagian kanan dan bahkan tidak bisa mengenali anggota keluarganya. lalu
mengalami stroke.
satu sisi tubuh, hemianopia atau buta mendadak, diplopia, vertigo, afasia,
yang diakibatkan olehpenyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain”.
pada pemeriksaan alat wicara pada struktur dan fungsi dengan hasil beberapa
subtes dapat dilakukan oleh pasien secara spontan dan untuk gerakan oral yang
intrsuksi tes.
afasia dengan gangguan pengertian sangat berat pada jumlah item yang benar
pemahaman audiftif sangat terganggu. Menunjuk biasanya juga tidak bisa lagi
yang diberikan, tidak ada sekali informasi yang mampu di jawab dengan benar
yang diberikan penulis. Bicaranya tidak mengeluarkan suara sama sekali dan
penderita tidak dapat berbicara secara spontan atau melakukannya dengan susah
binatang dalam 1 menit. Dari hasil tersebut penulis memperoleh skor norma 1
dilakukan.
bicara spontan sangat tidak lancar: pasien praktis tidak dapat bicara. Paling-
Diagnosis afasia atau bukan afasia dilakukannya tes TADIR dilihat dari
subtes menyebut dan menamai-tingkat kata dapat diambil jika skor pasien
78
terganggu (1-4) pada kedua subtes. Jika salah satu bagian menghasilkan
skor 5 (normal), berarti pasien tidak mengalami Afasia. Seperti dapat dilihat
di atas, untuk subtes menyebut di dapat skor 1 dan untuk subtes menamai
Pada tes bercerita dengan tujuan untuk menilai jumlah total kata (JTK)
dan menentukan kelancaran bicara, pasien memperoleh skor JTK 0 kata per 60
detik. Artinya kelancaran bicara pasien tidak lancar. Ukuran lancar adalah
apabila skor JTK lebih dari 60 kata per menit menurut TADIR. Hal ini
anomia produksi kata). Kemampuan membaca bersuara pasien pada tingkat kata
kata dan kalimat pasien mendapatkan skor norma 1 yang artinya kemampuan
meniru ucapan, membaca dan dengan bersuara dan menulis sesuatu sama sekali
gambar kuda, gunting, empatbelas, dan segi empat dan pada tingkat kalimat
79
pasien mendapat skor 1 artinya kemampuan bahasa lisan pada tingkat kalimat
mendapat skor kasar 0 diubah menjadi skor norma 1 poin, artinya kemampuan
yang diubah menjadi skor norma 1 poin yang artinya kemampuan menulis dari
ejaan tidak mungkin dilakukan. Kemampuan menulis dalam kata dan kalimat
pasien mendapatkan skor norma 1 yaitu tidak bisa menjawab / jawaban tidak
dilakukan.
dan pasien hanya diam saja. Sehingga penulis tidak dapat menilai nada, kualitas
kursi roda, pasien tidak menggunakan kaca mata, pasien tidak menggunakan
ABM.
penderita bisa lumpuh di sebelah kanan, mulut bisa mencong, dan lidah bisa
4.2.2 Diagnosa
diantaranya :
menjawab seperti:
b. Subtes menyebut.
81
c. Menamai.
f. Meniru ucapan.
j. Menulis dikte.
4.2.3 Prognosa
2 1. 2menitpenulismengucapka 1. Pasienbelummampumerespont
nsalam dan erapis .
menanyakankabarlalumeng
ajakpasienuntukberdo’a.
2. 2 2. Tekanandarahpasien 120/80
menitsebelumterapidimulai, mmHg.
penulismemeriksatekanand
arahpasienterlebihdahuluun
tukmemastikanberapatekan
andarahpasien.
3. Pasienbelummampumengenalb
3. 4menitpenulismemperkenal
enda-bendatersebut.
kanmateriterapiyaitumenge
nalkanbendakategorialat-
alatmakanyaitupiring,
sendok, garpu, dan gelas
4. Pasienbelummampumenunjuk
4. 15
anfungsibenda yang di
menitterapismemberikanlat
intruksikan oleh terapis.
ihanmengenalfungsibenday
aitukategorialat-
alatmakanseperti “piring,
sendok, garpu, dan gelas”.
.
3
1. 2menitpenulismengucapka 1. Pasienbelummampumerespont
nsalam dan erapis .
84
menanyakankabarlalumeng
ajakpasienuntukberdo’a.
2. 2 2. Tekanandarahpasien 120/80
menitsebelumterapidimulai, mmHg.
penulismemeriksatekanand
arahpasienterlebihdahuluun
tukmemastikanberapatekan
andarahpasien.
3. Pasienbelummampumengenalb
3. 4menitpenulismemperkenal
enda-bendatersebut.
kanmateriterapiyaitumenge
nalkanbendakategorialat-
alatmakanyaitupiring,
sendok, garpu, dan gelas
4. Pasienbelummampumenunjuk
4. 15
anfungsibenda yang di
menitterapismemberikanlat
intruksikan oleh terapis.
ihanmengenalfungsibenday
aitukategorialat-
alatmakanseperti “piring,
sendok, garpu, dan gelas”.
5. Pasien istirahat tanpa
5. 2 menitpasiendiberiistirahat
melakukan aktivitas apapun
dan relaksasi
6. 5
menitpenulismengajakkem
6. Pasienbelum juga
balipasienuntukmelakukanl
mampumenunjukanfungsibend
atihanmengenalfungsialat-
a yang di intruksikan oleh
alatmakan.
terapis.
7. 5
menitpenulismelakukanadv
7. Keluargamendukunguntuk
is/saran kepadakeluarga
proses pemulihanpasien
4 1. 2menitpenulismengucapka 1. Pasienbelummampumerespont
nsalam dan erapis .
menanyakankabarlalumeng
ajakpasienuntukberdo’a.
2. 2 2. Tekanandarahpasien 120/80
menitsebelumterapidimulai, mmHg.
penulismemeriksatekanand
85
arahpasienterlebihdahuluun
tukmemastikanberapatekan
andarahpasien. 3. Pasienbelummampumengenalb
3. 4menitpenulismemperkenal enda-bendatersebut.
kanmateriterapiyaitumenge
nalkanbendakategorialat-
alatmakanyaitupiring,
sendok, garpu, dan gelas 4. Pasienbelummampumenunjuk
4. 15 anfungsibenda yang di
menitterapismemberikanlat intruksikan oleh terapis.
ihanmengenalfungsibenday
aitukategorialat-
alatmakanseperti “piring,
sendok, garpu, dan gelas”. 5. Pasien istirahat tanpa
5. 2 menitpasiendiberiistirahat melakukan aktivitas apapun
dan relaksasi
6. 5
menitpenulismengajakkem 6. Pasienbelum juga
balipasienuntukmelakukanl mampumenunjukanfungsibend
atihanmengenalfungsialat- a yang di intruksikan oleh
alatmakan terapis.
7. 5
menitpenulismelakukanadv 7. Keluargamendukunguntuk
is/saran kepadakeluarga proses pemulihanpasien
5 1. 2menitpenulismengucapka 1. Pasienbelummampumerespont
nsalam dan erapis .
menanyakankabarlalumeng
ajakpasienuntukberdo’a.
2. 2 2. Tekanandarahpasien 120/80
menitsebelumterapidimulai, mmHg.
penulismemeriksatekanand
arahpasienterlebihdahuluun
tukmemastikanberapatekan
andarahpasien.
3. Pasienbelummampumengenalb
3. 4menitpenulismemperkenal
enda-bendatersebut.
kanmateriterapiyaitumenge
nalkanbendakategorialat-
86
alatmakanyaitupiring,
sendok, garpu, dan gelas 4. Pasienbelummampumenunjuk
4. 15 anfungsibenda yang di
menitterapismemberikanlat intruksikan oleh terapis.
ihanmengenalfungsibenday
aitukategorialat-
alatmakanseperti “piring,
sendok, garpu, dan gelas”. 5. Pasien istirahat tanpa
5. 2 menitpasiendiberiistirahat melakukan aktivitas apapun
dan relaksasi
6. 5
menitpenulismengajakkem 6. Pasienbelum juga
balipasienuntukmelakukanl mampumenunjukanfungsibend
atihanmengenalfungsialat- a yang di intruksikan oleh
alatmakan. terapis.
7. 5
menitpenulismelakukanadv 7. Keluargamendukunguntuk
is/saran kepadakeluarga proses pemulihanpasien
6 1. 2menitpenulismengucapka 1. Pasienbelummampumerespont
nsalam dan erapis .
menanyakankabarlalumeng
ajakpasienuntukberdo’a.
2. 2 2. Tekanandarahpasien 120/80
menitsebelumterapidimulai, mmHg.
penulismemeriksatekanand
arahpasienterlebihdahuluun
tukmemastikanberapatekan
andarahpasien.
3. Pasienbelummampumengenalb
3. 4menitpenulismemperkenal
enda-bendatersebut.
kanmateriterapiyaitumenge
nalkanbendakategorialat-
alatmakanyaitupiring,
sendok, garpu, dan gelas
4. Pasienbelummampumenunjuk
4. 15
anfungsibenda yang di
menitterapismemberikanlat
intruksikan oleh terapis.
ihanmengenalfungsibenday
aitukategorialat-
87
alatmakanseperti “piring,
sendok, garpu, dan gelas”.
5. 2 menitpasiendiberiistirahat 5. Pasien istirahat tanpa
dan relaksasi melakukan aktivitas apapun
6. 5
menitpenulismengajakkem 6. Pasienbelum juga
balipasienuntukmelakukanl mampumenunjukanfungsibend
atihanmengenalfungsialat- a yang di intruksikan oleh
alatmakan. terapis.
7. 5
menitpenulismelakukanadv
is/saran kepadakeluarga 7. Keluargamendukunguntuk
proses pemulihanpasien
7 1. 2menitpenulismengucapka 1. Pasien menoleh kearah terapis
nsalam dan pada saat terapis mengucapkan
menanyakankabarlalumeng salam dan menanyakan kabar
ajakpasienuntukberdo’a. lalu mengajak pasien berdoa
2. Tekanandarahpasien 120/80
2. 2 mmHg.
menitsebelumterapidimulai,
penulismemeriksatekanand
arahpasienterlebihdahuluun
tukmemastikanberapatekan
andarahpasien. 3. Dari keempat benda yang telah
3. 4menitpenulismemperkenal di perkenalkan oleh terapi,
kanmateriterapiyaitumenge pasien hanya dapat mengenal
nalkanbendakategorialat- benda yaitu piring.
alatmakanyaitupiring,
sendok, garpu, dan gelas 4. Setelah terapis melakukan
4. 15 latihan mengena keempatl
menitterapismemberikanlat fungsi benda kategori alat
ihanmengenalfungsibenday makan seperti “piring, sendok,
aitukategorialat- garpu, dan gelas kepada
alatmakanseperti “piring, pasien, pasien hanya mampu
sendok, garpu, dan gelas”. menunjukan satu fungsi benda
yaitu piring.
5. Pasien istirahat tanpa
88
7. 5 menitpenulismelakukan 7. Keluargamendukunguntuk
advis/saran kepadakeluarga proses pemulihanpasien
8 1. 2menitpenulismengucapka 1. Pasien menoleh kearah terapis
nsalam dan pada saat terapis mengucapkan
menanyakankabarlalumeng salam dan menanyakan kabar
ajakpasienuntukberdo’a. lalu mengajak pasien berdoa
2. Tekanandarahpasien 120/80
2. 2 mmHg.
menitsebelumterapidimulai,
penulismemeriksatekanand
arahpasienterlebihdahuluun
tukmemastikanberapatekan
andarahpasien. 3. Dari keempat benda yang telah
3. 4menitpenulismemperkenal di perkenalkan oleh terapi,
kanmateriterapiyaitumenge pasien hanya dapat mengenal
nalkanbendakategori alat- benda yaitu piring.
alatmakanyaitupiring,
sendok, garpu, dan gelas 4. Setelah terapis melakukan
4. 15 latihan mengena keempatl
menitterapismemberikanlat fungsi benda kategori alat
ihanmengenalfungsibenday makan seperti “piring, sendok,
aitukategorialat- garpu, dan gelas kepada
alatmakanseperti “piring, pasien, pasien hanya mampu
sendok, garpu, dan gelas”. menunjukan satu fungsi benda
yaitu piring.
5. Pasien istirahat tanpa
5. 2 menitpasiendiberiistirahat melakukan aktivitas apapun
dan relaksasi
6. 5 6. Dari keempat benda yang telah
89
7. 5 7. Keluargamendukunguntuk
menitpenulismelakukanadv proses pemulihanpasien
is/saran kepadakeluarga
9 1. 2menitpenulismengucapka 1. Pasien menoleh kearah terapis
nsalam dan pada saat terapis mengucapkan
menanyakankabarlalumeng salam dan menanyakan kabar
ajakpasienuntukberdo’a. lalu mengajak pasien berdoa
2. Tekanandarahpasien 120/80
2. 2 mmHg.
menitsebelumterapidimulai,
penulismemeriksatekanand
arahpasienterlebihdahuluun
tukmemastikanberapatekan
andarahpasien. 3. Dari keempat benda yang telah
3. 4menitpenulismemperkenal di perkenalkan oleh terapi,
kanmateriterapiyaitumenge pasien hanya dapat mengenal
nalkanbendakategori alat- benda yaitu piring.
alatmakanyaitupiring,
sendok, garpu, dan gelas 4. Setelah terapis melakukan
4. 15 latihan mengena keempat
menitterapismemberikanlat fungsi benda kategori alat
ihanmengenalfungsibenday makan seperti “piring, sendok,
aitukategorialat- garpu, dan gelas kepada
alatmakanseperti “piring, pasien, pasien hanya mampu
sendok, garpu, dan gelas”. menunjukan satu fungsi benda
yaitu piring.
5. Pasien istirahat tanpa
5. 2 menitpasiendiberiistirahat melakukan aktivitas apapun
dan relaksasi
6. 5
menitpenulismengajakkem 6. Dari keempat benda yang telah
balipasienuntukmelakukanl di perkenalkan masing-masing
90
proses pemulihanpasien
7. 5
menitpenulismelakukanadv
is/saran kepadakeluarga
11 1. 2menitpenulismengucapka 1. Pasien menoleh kearah terapis
nsalam dan pada saat terapis mengucapkan
menanyakankabarlalumeng salam dan menanyakan kabar
ajakpasienuntukberdo’a. lalu mengajak pasien berdoa
2. Tekanandarahpasien 120/80
2. 2 mmHg.
menitsebelumterapidimulai,
penulismemeriksatekanand
arahpasienterlebihdahuluun
tukmemastikanberapatekan
andarahpasien. 3. Dari keempat benda yang telah
3. 4menitpenulismemperkenal di perkenalkan oleh terapi,
kanmateriterapiyaitumenge pasien hanya dapat mengenal 2
nalkanbendakategori alat- benda yaitu piring dan sendok
alatmakanyaitupiring,
sendok, garpu, dan gelas 4. Setelah terapis melakukan
latihan mengena keempatl
4. 15 fungsi benda kategori alat
menitterapismemberikanlat makan seperti “piring, sendok,
ihanmengenalfungsibenday garpu, dan gelas kepada
aitukategori alat- pasien, pasien hanya mampu
alatmakanseperti “piring, menunjukan dua fungsi benda
sendok, garpu, dan gelas”. yaitu piring dan sendok.
5. Pasien istirahat tanpa
melakukan aktivitas apapun
5. 2 menitpasiendiberiistirahat
dan relaksasi
6. Dari keempat benda yang telah
6. 5 di perkenalkan masing-masing
menitpenulismengajakkem fungsinya oleh terapis, pasien
balipasienuntukmelakukanl hanya dapat menunjukan dua
atihanmengenalfungsialat- fungsi benda yaitu piring dan
92
alatmakan. sendok.
7. Keluargamendukunguntuk
7. 5 proses pemulihanpasien
menitpenulismelakukanadv
is/saran kepadakeluarga
12 1. 2menitpenulismengucapka 1. Pasien menoleh kearah terapis
nsalam dan pada saat terapis mengucapkan
menanyakankabarlalumeng salam dan menanyakan kabar
ajakpasienuntukberdo’a. lalu mengajak pasien berdoa
2. Tekanandarahpasien 120/80
2. 2 mmHg.
menitsebelumterapidimulai,
penulismemeriksatekanand
arahpasienterlebihdahuluun
tukmemastikanberapatekan
andarahpasien. 3. Dari keempat benda yang telah
3. 4menitpenulismemperkenal di perkenalkan oleh terapi,
kanmateriterapiyaitumenge pasien hanya dapat mengenal 2
nalkanbendakategori alat- benda yaitu piring dan sendok
alatmakanyaitupiring,
sendok, garpu, dan gelas 4. Setelah terapis melakukan
latihan mengena keempatl
4. 15 fungsi benda kategori alat
menitterapismemberikanlat makan seperti “piring, sendok,
ihanmengenalfungsibenday garpu, dan gelas kepada
aitukategorialat- pasien, pasien hanya mampu
alatmakanseperti “piring, menunjukan dua fungsi benda
sendok, garpu, dan gelas”. yaitu piring dan sendok.
5. Pasien istirahat tanpa
melakukan aktivitas apapun
5. 2 menitpasiendiberiistirahat
dan relaksasi
6. Dari keempat benda yang telah
6. 5 di perkenalkan masing-masing
menitpenulismengajakkem fungsinya oleh terapis, pasien
93
7. Keluargamendukunguntuk
7. 5 proses pemulihanpasien
menitpenulismelakukanadv
is/saran kepadakeluarga
13 1. 2menitpenulismengucapka 1. Pasien menoleh kearah terapis
nsalam dan pada saat terapis mengucapkan
menanyakankabarlalumeng salam dan menanyakan kabar
ajakpasienuntukberdo’a. lalu mengajak pasien berdoa
2. Tekanandarahpasien 120/80
2. 2 mmHg.
menitsebelumterapidimulai,
penulismemeriksatekanand
arahpasienterlebihdahuluun
tukmemastikanberapatekan
andarahpasien. 3. Dari keempat benda yang telah
3. 4menitpenulismemperkenal di perkenalkan oleh terapis,
kanmateriterapiyaitumenge pasien hanya dapat mengenal 2
nalkanbendakategori alat- benda yaitu piring dan sendok
alatmakanyaitupiring,
sendok, garpu, dan gelas 4. Setelah terapis melakukan
latihan mengena keempatl
4. 15 fungsi benda kategori alat
menitterapismemberikanlat makan seperti “piring, sendok,
ihanmengenalfungsibenday garpu, dan gelas kepada
aitukategorialat- pasien, pasien hanya mampu
alatmakanseperti “piring, menunjukan dua fungsi benda
sendok, garpu, dan gelas”. yaitu piring dan sendok.
5. 2 menitpasiendiberiistirahat
dan relaksasi 6. Dari keempat benda yang telah
94
6. 5 di perkenalkan masing-masing
menitpenulismengajakkem fungsinya oleh terapis, pasien
balipasienuntukmelakukanl hanya dapat menunjukan dua
atihanmengenalfungsialat- fungsi benda yaitu piring dan
alatmakan. sendok.
7. Keluargamendukunguntuk
7. 5 proses pemulihanpasien
menitpenulismelakukanadv
is/saran kepadakeluarga
14 1. 2menitpenulismengucapka 1. Pasien menoleh kearah terapis
nsalam dan pada saat terapis mengucapkan
menanyakankabarlalumeng salam dan menanyakan kabar
ajakpasienuntukberdo’a. lalu mengajak pasien berdoa
2. Tekanandarahpasien 120/80
2. 2 mmHg.
menitsebelumterapidimulai,
penulismemeriksatekanand
arahpasienterlebihdahuluun
tukmemastikanberapatekan
andarahpasien. 3. Dari keempat benda yang telah
3. 4menitpenulismemperkenal di perkenalkan oleh terapi,
kanmateriterapiyaitumenge pasien hanya dapat mengenal 2
nalkanbendakategori alat- benda yaitu piring dan sendok
alatmakanyaitupiring,
sendok, garpu, dan gelas 4. Setelah terapis melakukan
latihan mengena keempatl
4. 15 fungsi benda kategori alat
menitterapismemberikanlat makan seperti “piring, sendok,
ihanmengenalfungsibenday garpu, dan gelas kepada
aitukategorialat- pasien, pasien hanya mampu
alatmakanseperti “piring, menunjukan dua fungsi benda
sendok, garpu, dan gelas”. yaitu piring dan sendok.
5. Pasien istirahat tanpa
melakukan aktivitas apapun
5. 2 menitpasiendiberiistirahat
dan relaksasi 6. Dari keempat benda yang telah
95
6. 5 di perkenalkan masing-masing
menitpenulismengajakkem fungsinya oleh terapis, pasien
balipasienuntukmelakukanl hanya dapat menunjukan dua
atihanmengenalfungsialat- fungsi benda yaitu piring dan
alatmakan. sendok.
7. Keluargamendukunguntuk
7. 5 proses pemulihanpasien
menitpenulismelakukanadv
is/saran kepadakeluarga
15 1. 2menitpenulismengucapka 1. Pasien menoleh kearah terapis
nsalam dan pada saat terapis mengucapkan
menanyakankabarlalumeng salam dan menanyakan kabar
ajakpasienuntukberdo’a. lalu mengajak pasien berdoa
2. Tekanandarahpasien 120/80
2. 2 mmHg.
menitsebelumterapidimulai,
penulismemeriksatekanand
arahpasienterlebihdahuluun
tukmemastikanberapatekan
andarahpasien. 3. Dari keempat benda yang telah
3. 4menitpenulismemperkenal di perkenalkan oleh terapi,
kanmateriterapiyaitumenge pasien hanya dapat mengenal 2
nalkanbendakategori alat- benda yaitu piring dan sendok
alatmakanyaitupiring,
sendok, garpu, dan gelas 4. Setelah terapis melakukan
latihan mengena keempat
4. 15 fungsi benda kategori alat
menitterapismemberikanlat makan seperti “piring, sendok,
ihanmengenalfungsibenday garpu, dan gelas kepada
aitukategor i alat- pasien, pasien hanya mampu
alatmakanseperti “piring, menunjukan dua fungsi benda
sendok, garpu, dan gelas”. yaitu piring dan sendok.
5. Pasien istirahat tanpa
melakukan aktivitas apapun
5. 2 menitpasiendiberiistirahat
dan relaksasi
96
garpu”.
5. 2 menitpasiendiberiistirahat 5. Pasien istirahat tanpa
dan relaksasi melakukan aktivitas apapun
6. 5
menitpenulismengajakkem
balipasienuntukmelakukanl 6. Dari keempat benda yang telah
atihanmengenalfungsialat- di perkenalkan masing-masing
alatmakan. fungsinya oleh terapis, pasien
dapat menunjukan tiga fungsi
7. 5 benda yaitu “piring, sendok,
menitpenulismelakukanadv dan garpu”.
is/saran kepadakeluarga 7. Keluargamendukunguntuk
proses pemulihanpasien
17 1. 2menitpenulismengucapka 1. Pasien menoleh kearah terapis
nsalam dan dan dapat mengikuti terapis
menanyakankabarlalumeng dengan mengangkat kedua
ajakpasienuntukberdo’a. tangan pada saat terapis
mengucapkan salam dan
menanyakan kabar lalu
mengajak pasien berdoa
2. 2 2. Tekanandarahpasien 120/80
menitsebelumterapidimulai, mmHg.
penulismemeriksatekanand
arahpasienterlebihdahuluun
tukmemastikanberapatekan
andarahpasien.
3. 4menitpenulismemperkenal 3. Dari keempat benda yang telah
kanmateriterapiyaitumenge di perkenalkan oleh terapi,
nalkanbendakategori alat- pasien hanya dapat mengenal
alatmakanyaitupiring, tiga benda yaitu “piring,
sendok, garpu, dan gelas sendok dan garpu”
6. 5
menitpenulismengajakkem
balipasienuntukmelakukanl 6. Dari keempat benda yang telah
atihanmengenalfungsialat- di perkenalkan masing-masing
alatmakan. fungsinya oleh terapis, pasien
dapat menunjukan tiga fungsi
7. 5 benda yaitu “piring, sendok,
menitpenulismelakukanadv dan garpu”.
is/saran kepadakeluarga 7. Keluargamendukunguntuk
proses pemulihanpasien
18 1. 2menitpenulismengucapka 1. Pasien menoleh kearah terapis
nsalam dan dan dapat mengikuti terapis
menanyakankabarlalumeng dengan mengangkat kedua
ajakpasienuntukberdo’a. tangan pada saat terapis
mengucapkan salam dan
menanyakan kabar lalu
mengajak pasien berdoa
2. 2 2. Tekanandarahpasien 120/80
menitsebelumterapidimulai, mmHg.
penulismemeriksatekanand
arahpasienterlebihdahuluun
tukmemastikanberapatekan
andarahpasien.
3. 4menitpenulismemperkenal 3. Dari keempat benda yang telah
kanmateriterapiyaitumenge di perkenalkan oleh terapi,
nalkanbendakategori alat- pasien hanya dapat mengenal
alatmakanyaitupiring, tiga benda yaitu “piring,
sendok, garpu, dan gelas sendok dan garpu”
99
6. 5
menitpenulismengajakkem
balipasienuntukmelakukanl 6. Dari keempat benda yang telah
atihanmengenalfungsialat- di perkenalkan masing-masing
alatmakan. fungsinya oleh terapis, pasien
dapat menunjukan tiga fungsi
7. 5 benda yaitu “piring, sendok,
menitpenulismelakukanadv dan garpu”.
is/saran kepadakeluarga 7. Keluargamendukunguntuk
proses pemulihanpasien
20 1. 2menitpenulismengucapka 1. Pasien menoleh kearah terapis
nsalam dan dan dapat mengikuti terapis
menanyakankabarlalumeng dengan mengangkat kedua
ajakpasienuntukberdo’a. tangan pada saat terapis
mengucapkan salam dan
menanyakan kabar lalu
mengajak pasien berdoa
2. 2 2. Tekanandarahpasien 120/80
menitsebelumterapidimulai, mmHg.
penulismemeriksatekanand
arahpasienterlebihdahuluun
101
tukmemastikanberapatekan
andarahpasien.
3. 4menitpenulismemperkenal 3. Dari keempat benda yang telah
kanmateriterapiyaitumenge di perkenalkan oleh terapi,
nalkanbendakategori alat- pasien dapat mengenal
alatmakanyaitupiring, keempat benda yaitu “piring,
sendok, garpu, dan gelas sendok, garpu dan gelas”
6. 5
menitpenulismengajakkem
balipasienuntukmelakukanl 6. Dari keempat benda yang telah
atihanmengenalfungsialat- di perkenalkan masing-masing
alatmakan.’ fungsinya oleh terapis, pasien
dapat menunjukan keempat
fungsi benda yaitu “piring,
7. 5 sendok, garpu, dan gelas”.
menitpenulismelakukanadv 7. Keluargamendukunguntuk
is/saran kepadakeluarga proses pemulihanpasien
21 EVALUASI
1. 2menitpenulismengucap 1. Pasien menoleh kearah terapis
kansalam dan dan dapat mengikuti terapis
menanyakankabarlalume dengan mengangkat kedua
ngajakpasienuntukberdo’ tangan pada saat terapis
a. mengucapkan salam dan
menanyakan kabar lalu
102
5. 2
menitpasiendiberiistiraha 6. Dari keempat benda yang telah
t dan relaksasi di perkenalkan masing-masing
fungsinya oleh terapis, pasien
dapat menunjukan keempat
6. 5menitpenulismengajakk fungsi benda yaitu “piring,
embalipasienuntukmelak sendok, garpu, dan gelas”.
ukanlatihanmengenalfun
gsialat-alatmakan.’
7. Keluargamendukunguntuk
proses pemulihanpasien
103
7. 5
menitpenulismelakukana
dvis/saran
kepadakeluarga
4.2.5.1 Evaluasi
Prosedur dan cara evaluasi dengan penulis jelaskan pada BAB II yaitu :
A. Prosedur Evaluasi
B. Cara Evaluasi
menggunakan :
7–0=7
Hasilnya :
Berdasarkan hasil perbandingan tes awal dan tes akhir diketahui klien
yaitu :
:
105
berikut :
dalam kategori Sangat Berhasil Dinilai dari hasil perbandingan tes awal dan tes akhir
5.1 Simpulan
menggunakan benda-benda yang sesuai. Dapat digunakan dengan satu tangan dan
berkembang juga dapat menyatakan maksud dengan lebih baik tetapi konsentrasi dan
Sedangkan untuk tujuan terapi jangka pendek yaitu untuk melatih meningkatkan
kemampuan pemahaman bahasa reseptif tingkat kata benda kategori jenis alat makan,
menggunakan metode Visual Action Theraphy (VAT) dengan durasi waktu 30 menit,
Tingkat keberhasilan pasien jika dilihat dari hasil terapi adalah pada tes awal
pasien hanya mampu mendapatkan 0 poin dari 4 poin item pada memperagakan fungsi
benda, sehingga mendapatkan presentase awal sebanyak 0%. Pada tes akhir, setelah
melakukan terapi sebanyak 20 kali pertemuan, pasien mendapatkan 7 poin dari 4 poin
106
107
item yang penulis berikan pada kemampuan memperaggakan fungsi benda dengan
presentase keberhasilan 87,5% , maka dari itu berdasarkan kriteria keberhasilan terapi
yang telah penulis buat, teerapi yang telah penulis lakukan kepada pasien termasuk
Melihat dari tingkat keberhasilan yang diperoleh, maka Metode Visual Avction
Theraphy adalah salah satu metode yang cukup tepat digunakan untuk meningkatkan
5.2 Saran
1. Pasien butuh banyak motivasi dari keluarga dan lingkungan rumah pasien, agar
adanya semangat pada diri pasien sehingga dapat mempermudah keberhasilan terapi.
2. Keluarga harus lebih sering mengulang atau melatih pasien di rumah dengan
tugas-tugas yang telah diberikan kepada keluarga pasien dengan teknik-teknik yang
sudah dilatih kepada keluarga pasien sehingga akan didapatkan hasil terapi yang
3. Penulis merasa pertemuan terapi yang dilakukan sebanyak 20 kali ini masih
sangat kurang. Sebaiknya keluarga tetap melatih atau melakukan terapi wicara
.
DAFTAR PUSTAKA
Penerbit FKUI.
Lumongga. 2007. Faktor Risiko Stoke. dalam Deteksi Dini Stroke Iskemia. Malang : UB
Press.
Peraturan Menteri Kesehetan Republik Indonesia. 2014. Standar Pelayanan Terapi Wicara.
Permata, Indah Sari. 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Stroke
Setyono, Bambang. 2000. Terapi Wicara Untuk Praktisi Pendidikan dan Kesehatan. Jakarta :
EGC.
Weiner, Howard L. dan Levitt, Lawrence P. 2000. Buku Saku Neurologi. Edisi : Kelima.
Jakarta : EGC.
108
LAMPIRAN-LAMPIRAN
109
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Adha Syaputra panggilan Aad lahir pada 28 Maret 1999 di Manna, Bengkulu
Selatan Provinsi Bengkulu, dari pasangan suami istri bapak M.Sholihin dan ibu Seventri
Testayati. Penulis adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara, saudara yang pertama bernama
Wahyolla Haromah Putri dan saudara yang terakhir bernama Dimas Zona Sakti. Penulis
110