PT INDOFOOD Tbk.
Pembiayaan Transaksi
Transaksi (selain Transaksi Pembelian oleh INDOAGRI, yang akan dibayar dengan pengeluaran saham
baru INDOAGRI) memerlukan dana sebesar sekitar Rp 8,4 triliun (“Dana Transaksi“) yang akan
dibiayai dari sumber internal dan pinjaman. Sehubungan dengan Dana Transaksi tersebut, SIMP
telah mendapatkan
(i) pinjaman USD sebesar USD 330 juta dan
(ii) pinjaman Rp sebesar Rp 2,66 triliun dari beberapa bank pemberi pinjaman, yang seluruhnya
setara dengan sekitar Rp 5,71 triliun. Fasilitas pinjaman tersebut berjangka waktu satu tahun dan
dapat ditarik setelah pemenuhan beberapa kondisi.
Contoh keputusan taktis lainnya adalah taktik akuisisi internal yang dilakukan Sudono
Halim pada PT Indofood sendiri dengan menjual 50,1% saham PT Indofood kepada QAF limited di
Singapura yang juga miliknya.
Yang dijual Salim adalah 50,1 persen saham PT Indofood ke QAF Singapura. Dari
jumlah itu sebanyak 700 juta lembar saham atau 39, 56 persen saham dibayar dalam bentuk spin off yaitu
saham yang dijual tanpa membayar tunai melainkan dibayar dengan deviden. Dari situ Salim akan meraih
23, 6 persen dan pemerintah 10, 2 persen. Sedangkan sisanya sebanyak 193 juta lembar atau 10, 54 persen
dijual kepada pengusaha Putra Sampoerna seharga Rp 1 trilyun.
Hasil dari strategi spin-off tadi, kini jumlah saham Salim di Indofood bertambah jadi 44,
47 persen saham. Jumlah saham yang terakhir inilah yang akan dijual Grup Salim kepada QAF
Singapura. Maka total saham PT Indofood yang diambil oleh QAF sebesar 50, 10 persen -- termasuk 5,63
persen milik Putera Sampoerna.
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/22/utama.htm
Indofood - Abridged Circular (lsip) ind.pdf