Anda di halaman 1dari 12

Bab 9

Pemberian Oksigen Melalui, Nasal kanul, Dan Masker Oksigen, Bagging

A. Pengertian
Pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan dengan
menggunakan alat bantu dan oksigen. Pemberian oksigen pada klien dapat melalui
kanula nasal dan masker oksigen,begging

B. Tujuan Umum 
 Meningkatkan ekspansi dada
 Memperbaiki status oksigenasi klien dan memenuhi kekurangan oksigen 
 Membantu kelancaran metabolisme
 Mencegah hipoksia 
 Menurunkan kerja jantung 
 Menurunkan kerja paru –paru pada klien dengan dyspnea
 Meningkatkan rasa nyaman dan efisiensi frekuensi napas pada penyakit paru 

C. Indikasi
Efektif diberikan pada klien yang mengalami
1. Gagal nafas
2. Gangguan jantung (gagal jantung)
3. Kelumpuhan alat pernafasan
4. Perubahan pola napas.
5. Keadaan gawat (misalnya : koma)
6. Trauma paru
7. Post operasi
8. Keracunan karbon monoksida

D. Kontraindikasi
1. Tidak ada konsentrasi pada pemberian terapi oksigen dengan syarat pemberian
jenis dan jumlah aliran yang  tepat. Namun demikan, perhatikan pada khusus
berikut ini
2. Pada klien dengan PPOM (Penyakit Paru Obstruktif Menahun) yang mulai
bernafas spontan maka pemasangan masker partial rebreathing dan non
rebreathing dapat menimbulkan tanda dan gejala keracunan oksigen. Hal ini
dikarenakan jenis masker rebreathing dan non-rebreathing dapat mengalirkan
oksigen dengan konsentrasi yang tinggi yaitu sekitar 90-95%
3. Face mask tidak dianjurkan pada klien yang mengalami muntah-muntah
4. Jika klien terdapat obstruksi nasal maka hindari pemakaian nasal kanul.

PEMBERIAN OKSIGEN MELALUI NASAL KANULA


A. Pengertian 
    Pemberian oksigen pada klien yang memerlukan oksigen secara kontinyu dengan
kecepatan aliran 1-6 liter/menit serta konsentrasi 20-40%, dengan cara memasukan
selang yang terbuat dari plastik ke dalam hidung dan mengaitkannya di belakang
telinga. Panjang selang yang dimasukan ke dalam lubang dihidung hanya berkisar
0,6 – 1,3 cm. Pemasangan nasal kanula merupakan cara yang paling mudah,
sederhana, murah, relatif nyaman, mudah digunakan cocok untuk segala umur,
cocok untuk pemasangan jangka pendek dan jangka panjang, dan efektif dalam
mengirimkan  oksigen. Pemakaian nasal kanul juga tidak mengganggu  klien untuk
melakukan aktivitas, seperti berbicara atau makan.

B. Tujuan
 Memberikan oksigen dengan konsentrasi relatif rendah saat kebutuhan oksigen
minimal.
 Memberikan oksigen yang tidak terputus saat klien makan atau minum

C. Indikasi
Klien yang bernapas spontan tetapi membutuhkan alat bantu nasal kanula untuk
memenuhi kebutuhan oksigen (keadaan sesak atau tidak sesak)
 Prinsip
a. Nasal kanula untuk mengalirkan oksigen dengan aliran ringan atau rendah,
biasanya hanya 2-3 L/menit.
b. Membutuhkan pernapasan hidung
c. Tidak dapat mengalirkan oksigen dengan konsentrasi

PEMBERIAN OKSIGEN MELALUI MASKER,BAGGING


Pemberian oksigen kepada klien dengan menggunakan masker yang dialiri oksigen
dengan posisi menutupi hidung dan mulut klien. Masker oksigen umumnya berwarna
bening dan mempunyai tali sehingga dapat mengikat kuat mengelilingi wajah klien.
Bentuk dari face mask bermacam-macam. Perbedaan antara rebreathing dan non-
rebreathing mask terletak pada adanya vulve yang mencegah udara ekspirasi terinhalasi
kembali. 
Macam Bentuk Masker :
1. Simple face mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 40-60% dengan
kecepatan aliran 5-8 liter/menit. 
2. Rebreathing mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 60-80% dengan
kecepatan aliran 8-12 liter/menit. Memiliki kantong yang terus mengembang
baik, saat inspirasi maupun ekspirasi. Pada saat inspirasi, oksigen masuk dari
sungkup melalui lubang antara sungkup dan kantung reservoir, ditambah
oksigen dari kamar yang masuk dalam lubang ekspirasi pada kantong. Udara
inspirasi sebagian tercampur dengan udara ekspirasi sehingga konsentrasi
CO2 lebih tinggi daripada simple face mask
3. Non rebreathing mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen sampai 80-
100% dengan kecepatan aliran 10-12 liter/menit. Pada prinsipnya, udara
inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi karena mempunyai 2 katup, 1
katup terbuka pada saat inspirasi dan tertutup saat pada saat ekspirasi, dan 1
katup yang fungsinya mencegah udara kamar masuk pada saat inspirasi dan akan
membuka pada saat ekspirasi
Indikasi :
klien dengan kadar tekanan CO2  yang tinggi
Tujuan 
    Memberikan tambahan oksigen dengan kadar sedang dengan konsentrasi dan
kelembaban yang lebih tinggi dibandingkan dengan kanul
Bagging
Suatu kegiatan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan
pernapasan buatan dengan ambubag atau bag valve mask untuk menjamin kebutuhan
oksigen dan pengeluaran gas CO2.
Bagging berfungsi untuk memompa oksigen udara bebas, valve/pipa berkatup dan
masker yang menutupi mulut dan hidung penderita. Penggunaan ambu bag atau bagging
sungkup memerlukan keterampilan tersendiri. Penolong seorang diri dalam
menggunakan amb bag harus dapat mempertahankan terbukanya jalan nafas dengan
mengangkat rahang bawah, menekan sungkup ke muka korban dengan kuat dan
memompa udara dengan memeras bagging. Penolong harus dapat melihat dengan jelas
pergerakan dada pada setiap pernafasan.
Indikasi
Pasien dengan gangguan sistem pernapasan dan memerlukan bantuan pernapasan.
Tujuan
Untuk menjamin pertukaran antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) yang terjadi
di paru-paru secara normal.

Persiapan Pasien
1. Menyapa pasien (ucapkan salam)
2. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Pasien diatur dalam posisi aman dan nyaman (semi fowler)

Persiapan petugas
1. Menjaga privacy pasien

Persiapan Alat
1. tabung
2. humidifier
3. nasal kanule
flow meter
4. handscoon
5. plester
6. gunting
7. pinset
8. kasa steril
9. baki atau trolly yang berisi
10. bagging
11. masker

Prosedur Kerja
Nasal kanul
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b. Cuci tangan
c. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, biasanya 1 - 6
liter / menit. Kemudian observasi humidifire pada tabung dengan adanya
gelembung air
d. Pasang kanula nasal pada hidung dan atur pengikat untuk kenyamanan pasien
e. Periksa kanula tiap 6 - 8 jam
f. Kaji cuping, septum, dan mukosa hidung serta periksa kecepatan aliran oksigen
tiap 6 - 8 jam 
g. Catat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon klien
h. Perawat Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

Masker Oksigen 
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b. Cuci tangan
c. Atur posisi dengan semi-fowler
d. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, (umumnya 6 - 10
liter / menit). Kemudian observasi humidifire pada tabung air yang
menunjukkan adanya gelembung
e. Tempatkan masker oksigen diatas mulut dan hidung pasien dan atur pengikat
untuk kenyamanan pasien 
f. Periksa kecepatan aliran tiap 6 - 8 jam, catat kecepatan aliran oksigen, rute
pemberian, dan respon klien
g. Perawat Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

BAGGING
a. Mencuci tangan
b. Membantu pasien dengan sesuai kebutuhan
c. Perawat memeriksa pernapasan dengan cara :
d.  Look  (Lihat)              :  Gerak dada, gerak cuping hidung (flaring
nostril), retraksi sela iga
e. Listen (Dengar) : Suara nafas, suara tambahan
f. Feel Rasakan            :  Udara nafas keluar hidung-mulut
g. Perawat menilai pernapasan.
h. Menilai tanda-tanda distress nafas, jika tanda-tanda muncul lakukan pemberian
nafas menggunakan bagging.
i. Mengangkat rahang bawah pasien untuk mempertahankan jalan nafas terbuka.
j. Menekan sungkup pada muka pasien secara kuat.
k. Memompa udara dengan cara tangan satu memegang bag sambil memompa
udara dan yang satunya memegang dan memfiksasi masker,
l. Lakukan sebanyak 10-12 kali/menit sampai dada nampak terangkat.
m. Membereskan alat
n. Perawat mencuci tangan
FORMAT PENILAIAN

Nasal Kanul

Tindakan
No. Aspek Penilaian
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
a. Periksa catatan perawat & kaji catatan medis
pasien
1.
b. Kaji kebutuhan pasien
c. Eksplorasi dan validasi perasaan pasien

Tahap Orientasi
a. Memberi salam memperkenalkan diri dan
menjelaskan prosedur yang dilakukan
Contoh : Assalamu’alaikum Ibu / Bapak saya
perawat …….. akan melakukan pemberian O2 nasal
2. kanul agar …….
b. Berikan pasien untuk bertanya
c. Ajarkan pasien berdo’a sebelum melakukan
tindakan dengan membaca
“Bismillahirrohmanirrohim”

Tahap Kerja
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b. Mencuci tangan
c. Atur aliran O2 sesuai dengan kecepatan yang
dibutuhkan ( 6-10 liter / menit ), kemudian
observasi pada tabung air menunjukkan adanya
gelembung humidifier pada tabung dengan adanya
gelembung air
3.
d. Pasang kanula nasal pada hidung dan atur pengikat
untuk kenyamanan pasien
e. Periksa kecepatan kanula tiap 6 – 8 jam
f. Kaji cuping, septum dan mukosa hidung serta
periksa kecepatan oksigen tiap 6 – 8 jam
g. Catat kecepatan aliran oksigen rute pemberian
h. Merapikan alat

Tahap Terminasi
 Tanyakan respon pasien setelah dilakukan tindakan
 Merapikan pasien
4.
 Mencuci tangan
 Dokumentasikan tindakan
Masker Oksigen

Tindakan
No. Aspek Penilaian
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
a. Periksa catatan perawat & kaji catatan medis
1. b. Kaji kebutuhan pasien
c. Eksplorasi dan validasi perasaan pasien

Tahap Orientasi
a. Memberi salam memperkenalkan diri dan
menjelaskan prosedur yang dilakukan
b. Contoh : Assalamu’alaikum Ibu / Bapak saya
perawat …….. akan melakukan pemberian masker
2. O2 agar …….
c. Berikan pasien untuk bertanya
d. Ajarkan pasien berdo’a sebelum melakukan
tindakan dengan membaca
“Bismillahirrohmanirrohim”

Tahap Kerja
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b. Mencuci tangan
c. Atur posisi dengan semi foulen
d. Atur aliran oksigen sesuai kecepatan yang
dibutuhkan ( 6-10 liter / menit ) observasi pada
tabung air menunjukkan adanya gelembung
3.
e. Tempatkan masker oksigen diatas mulut dan
hidung pasien dan atur pengikat untuk kenyamanan
pasien
f. Periksa kecepatan aliran tiap 6 – 8 jam catat
kecepatan aliran oksigen.
g. Merapikan alat

Tahap Terminasi
 Tanyakan respon pasien setelah dilakukan tindakan
 Merapikan pasien
4.
 Mencuci tangan
 Dokumentasikan tindakan
Bagging

Tindakan
No. Aspek Penilaian
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
a. Periksa catatan perawat & kaji catatan medis pasien
1. b. Kaji kebutuhan pasien
c. Eksplorasi dan validasi perasaan pasien

Tahap Orientasi
a. Memberi salam memperkenalkan diri dan
menjelaskan prosedur yang dilakukan
b. Contoh : Assalamu’alaikum Ibu / Bapak saya perawat
2. …….. akan melakukan tindakan bagging agar …….
c. Berikan pasien untuk bertanya
d. Ajarkan pasien berdo’a sebelum melakukan tindakan
dengan membaca “Bismillahirrohmanirrohim”

Tahap Kerja
a. Mencuci tangan
b. Perawat memeriksa pernafasan dengan
c. look lihat : gerak dada, gerak cuping hidung
d. feel rasakan : udara nafas keluar hidung mulut
e. Perawat menilai pernafasan
f. Menilai tanda – tanda dutres nafas jika tanda – tanda
muncul lakukan pemberian nafasw menggunakan
bagging.
3. g. Mengangkat rahang bawah pasien untuk
mempertahankan jalan nafas
h. Menekan cungkup pada muka pasien secara kuat
i. Memompa udara dengan cara tangan satu
memegang bag sambil memompa udara dan jari
satunya memegang dan memiksasi masker pada
saat megang masker
j. Lakukan sebanyak 10 – 12 kali / menit
k. Merapikan alat

Tahap Terminasi
 Tanyakan respon pasien
 Merapikan pasien
4.
 Mencuci tangan
 Dokumentasikan tindakan
INSTRUMEN UJI KOMPETENSI

Kode Unit : KMB 1 / Pemberian Oksigen


Judul Unit : Pemberian Oksigen
Uraian Unit : Pemberian Oksigen
Deskriptif Sub Unit : Melaksanakan pemberian oksigen, kompetensi ini dilakukan
pada setiap klien sesuai dengan kebutuhan.

A. Penilaian Ketrampilan
No Elemen Kompetensi Indikator Penilaian Ya Tidak
1. Melakukan Pengkajian a. Salam terapeutik
disampaikan dengan ramah
kepada klien
b. Evaluasi keadaan umum
klien yang akan diperiksa
c. Informasikan rencana
pemberian oksigen pada
klien
d. Jelaskan tujuan dan
langkah-langkah pemberian
oksigen
2. Mempersiapkan alat-alat a. Siapkan set pemberian
pemberian oksigen oksigen
b. Dekatkan set pemberian
oksigen dengan klien
3. Melakukan pemberian a. Cuci tangan sebelum
oksigen melakukan tindakan
b. Lakukan pemberian oksigen
dengan tepat
c. Cuci tangan setelah tindakan
dilakukan
d. Bersihkan dan letakkan set
pemberian oksigen kembali
ke tempatnya
4. Melakukan pencatatan dan a. Catat hasil tindakan
pelaporan pemberian oksigen sesuai
kebutuhan
b. Catat hasil pemeriksaan dan
laporkan adanya
penyimpangan
B. Penilaian Pengetahuan
1. Pengetahuan tentang pemberian oksigen
2. Pengetahuan tentang alat dan fungsinya
C. Penilaian Sikap
1. Lakukan komunikasi terapeutik
2. Pertahankan prinsip kerja
3. Bekerja dengan hati-hati dan cermat
4. Bekerja secara sistematis

Persyaratan Tindakan
No Persyaratan Tindakan
1. Mengetahui kemampuan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan
keperawatan
2. Menerapkan prinsip etik dan etika dalam keperawatan
3. Melakukan tindakan pemberian oksigen pada klien dengan kondisi yang tidak
terlalu kompleks
4. Menguasai fisiologi system pernafasan

Kemampuan Kritikal
No Kemampuan Kritikal
1. Melakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur
2. Ketepatan dalam melakukan pemberian oksigen
3. Ketepatan dalam mengobservasi hasil pemberian oksigen
4. Ketepatan mencatat hasil pemberian oksigen

Catatan:
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………..

Mahasiswa Pembimbing

(………………………..) (…………………………..)

Keterangan:
1. Untuk penilaian pengetahuan yang 2. Untuk penilaian sikap, kriteria yang
mendukung, kriteria yang digunakan digunakan adalah sebagai berikut:
adalah sebagai berikut:
 100 = bila semua jawaban benar  4 = selalu
 80 = bila 80% jawaban benar  3 = sering
 60 = bila 60 % jawaban benar  2 = kadang-kadang
 dst  1 = jarang
 0 = tidak pernah

Anda mungkin juga menyukai