Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Atas Kualitas Pelayanan, Pemahaman, Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan UMKM
Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Atas Kualitas Pelayanan, Pemahaman, Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan UMKM
USULAN PENELITIAN
Disusun Oleh:
Selvia Juliyanti, CTT
NIM: 5211161054
USULAN PENELITIAN
Disusun Oleh:
Selvia Juliyanti, CTT
NIM: 5211161054
Cimahi, ...-...-2019
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Menyetujui,
Bismillahirrahmanirrahim...
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya,
Tujuan penulisan laporan hasil Usulan Penelitian ini untuk memenuhi salah
ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini.
sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil baik langsung
maupun tidak langsung dalam penyusunan laporan ini hingga selesai, terutama
Achmad Yani.
2. Ibu Dr. Elis Dwiaka R, SE, MP selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
i
3. Bapak Yadi Ernawadi, SE, MSc selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas
4. Ibu Nunung Aini R., SE., MSi selaku Ketua Jurusan AkuntansiUniversitas
dalam studi.
7. Bapak Fajar Rizki Suryadi, S.E. selaku Pembimbing Kuliah Kerja Nyata
penulis.
8. Teristimewa kepada Orang Tua penulis Ujang Jamri dan Siti Rohmah
hentinya, dan pengorbanannya baik dari segi moril, materi kepada penulis
sahabat seperjuangan saya yang selalu disamping saya dari kita memulai
9. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian laporan ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.3 Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Soreang Tahun 2014-2018 ..........................................6
iv
I. Latar Belakang Penelitian
Setiap negara pasti memiliki visi dan misi tersendiri demi kemajuan
Pendapatan Indonesia berasal dari dua sektor, yaitu sektor internal dan
sektor eksternal. Pendapatan dari sektor internal berasal dari pajak, sedangkan
pendapatan dari sektor eksternal berasal dari pinjaman luar negeri. Sebagai
salah satu unsur penerimaan negara, Pajak memiliki peran yang sangat besar
(Nurbaya, 2016).
1
2
3
Tabel 1.1
Tingkat Penerimaan Pajak dari Tahun 2014 – 2018
(dalam milyar rupiah)
Rincian 2014 2015 2016 2017 2018
Penerimaan 1.146.86 1.240.418, 1.284.970, 1.343.52 1.548.485,
Pajak 5,80 86 10 9,80 00
Pajak dalam 1.103.21 1.205.478, 1.249.499, 1.304.31 1.506.436,
negeri 7,60 89 50 6,30 20
Pajak 43.648,1 34.939,97 35.470,70 39.213,6 42.048,80
Perdagangan 0 0
Internasional
Penerimaan 398.590, 255.628,4 261.976,3 311.216, 349.158,3
Bukan Pajak 50 8 0 30 0
Sumber: Kementrian Keuangan, dikutip dari Publikasi Statistik Indonesia
(www.bps.go.id). Data Diolah.
negeri dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018. Terlihat pada tabel, bahwa
individu dalam masyarakat dapat memahami dan mengerti akan arti dan
penerimaan pajak.
pajak selama kurun waktu lima tahun terakhir belum pernah mencapai target
yang telah dianggarkan. Tabel 1.2 berikut ini menyajikan data mengenai
Tabel 1.2
Tingkat Capaian Penerimaan Pajak Tahun 2014-2018
(dalam Triliun Rupiah)
Capaian
Tahun APBN-P Realisasi
(%)
2014 1.635,40 1.537,20 94,00%
2015 1.761,60 1.504,50 85,40%
2016 1.539,10 1.283,50 83,40%
2017 1.472,70 1 339,8 91,00%
2018 1.618,10 1.521,40 94,00%
Sumber: Nota Keuangan dan RAPBN
Pada Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa sejak tahun 2014 hingga 2018, tingkat
satunya adalah kepatuhan wajib pajak yang belum maksimal. Salah satu
sejak reformasi perpajakan pada tahun 1983 sebagai pengganti dari official
kepada Tuhan, bagi pemerintah dan rakyat sebagai wajib pajak untuk
perpajakannya.
pelayanan terbaik yang diterima oleh wajib pajak dari petugas pajak akan
akan membuat wajib pajak nyaman dalam membayar pajak dan meningkatkan
oleh pemahaman wajib pajak. Wajib pajak yang tidak memahami peraturan
patuh. Salah satu unsur yang melekat pada definisi pajak adalah
memaksa. Hal ini berarti terdapat peraturan dalam perpajakan yang harus
dipatuhi oleh wajib pajak serta ada sanksi bagi wajib pajak yang melanggar.
perpajakan) akan dituruti, dipatuhi atau ditaati. Atau bisa dengan kata lain
menimbulkan rasa cemas dan takut bagi wajib pajak yang mencoba tidak
didapat dari KPP Pratama Soreang, pada tahun 2018 terdapat sejumlah 45.319
wajib pajak orang pribadi, sedangkan wajib pajak badan yang hanya
berjumlah 768 (Sumber: KPP Pratama Soreang 2018). Dilihat dari jumlahnya,
wajib pajak orang pribadi memiliki lebih banyak potensi untuk diteliti.
Tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Soreang juga
pajak orang pribadi di KPP Pratama Soreang selama lima tahun terakhir.
Tabel 1.3
Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Soreang Tahun
2014-2018
sebagai berikut :
8
sejauh mana persepsi Wajib Pajak atas kualitas pelayanan, pemahaman, dan
salah satu syarat dalam melaksanakan seminar usulan penelitian pada Jurusan
Soreang?
9
Soreang?
Soreang?
1. Manfaat Akademik
Sebagai bahan referensi lebih lanjut dalam hal yang berkaitan dengan
pengalaman penelitian.
2. Manfaat Teoritis
pengetahuan.
10
c. Sebagai penerapan ilmu dan teori yang telah diperoleh selama masa
dilapangan.
Sorang yang berlokasi di Jalan Raya Cimarang No. 205 Ngamprah, Bandung.
Waktu penelitian ini dimulai pada bulan Oktober 2019 sampai dengan