Anda di halaman 1dari 10

ASBABUN NUZUL

ULUMUL QUR’AN
Bp.AKHMAD BAIHAQI Mpd.I

NAMA NPM
ALFAN AKBAR B 19.0401.0004
ARIF YANUAR 19.0401.0020
AYU MIGIATI 19.0401.0016
SUHERMAN 19.0401.0019

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MAGELANG
BAB I
A. PENDAHULUAN

Allah menurunkan ayat- ayat al-Quran di sesuaikan dengan


kondisi zaman seperti hukum- hukum syriat, hukum – hukum muamalat,
hukum- hukum muanakahat, hukum- hukum fikih, hukum – hukum
politik. Al Quran di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
malaikat jibril secara berangsur – angsur, sehingga Al Quran belum
lengkap dan tidak utuh juga tidak berurutan ayat demi ayatnya.
Oleh karena itu Al Quran di turunkan untuk membimbing manusia
kepada tujuan yang terang dan jalan yang lurus, menegakkan kehidupan
yang di dasarkan kepada keimanan kepada Allah dan risalah-Nya. Juga
mengajar mereka dalam menghadapi masa lalu, kejadian- kejadian
kontemporer dan tentang berita- berita masa depan. 1
Karenanya demi menyelesaikan problematika tersebut satu atau
beberapa ayat dan kadang kala satu surah di turunkan sangat jelas
bahwa ayat – ayat yang di turunkan pada setiap kesempatan, berkaitan
dan membahas peristiwa tersebut.
Karena itu jika terdapat ketidak jelasan atau muncul masalah
dalam lafadz atau makna, maka untuk menyelesaikannya harus dengan
cara mengidentifikasi latar belakang peristiwa yang terjadi. Untuk
mengetahui makna dan tafsir setiap ayat secara utuh, langkah yang
harus di tempuh adalah melihat sebab turunnya setiap ayat atau
memahami Asbabun Nuzul agar memperoleh pemahaman akan makna
ayat yang sempurna. Jika tidak melihat sebab turunnya ayat, sering kali
penafsiran ayat tidak memberikan penjelasan apapun.
Oleh karena itu Asbabun Nuzul di anggap sangat penting oleh para
ulama karena dapat memahami arti dan makna ayat – ayat itu dan akan
menghilangkan keraguan dalam menafsirkannya.

)‫متسكتم هبما القران وسنّة رسول اهلل (مليك‬


ّ ‫تركت فيكم أمرين لن تضلّوا إذا‬
“Aku tinggalkan dua perkara, yang jika kalian berpegang teguh pada
keduanya, niscaya kalian tidakakan pernah tersesat, yaitu kitabullah
(Al Qur’an) dan sunnah rasul Nya” (H R Malik(.

1
Syaikh Manna Al –Qaththani, AsbabunNuzul…hlm. 92
‫الرسول واحذروا فإن تولّيتم فاعلموا أمّن ا علىرسولنا البالغ املبني‬
ّ ‫وأطيعوا اهلل وأطيعوا‬
)92 :‫(املعدة‬
“Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada rasul Nya dan
berhati hatilah. Jika kalian berpaling, maka ketahuilah bahwa
sesungguhnya kewajiban Rasul kami hanyalah menyampaikan (Amanah
Allah) dengan terang” (Al Ma’idah 92).

)1 ‫احلمد هلل الذي أنزل على أبده الكتاب ومل جيعلّه عوجا (الكهف‬
“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba Nya Al Kitab dan tidak
menjadikannya kebengkokan di dalamnya” (Al Kahfi 1)
Tiga ayat di atas rasanya telah cukup mewakili, meskipun masih sangat banyak ayat lain yang
senada atau yang substansinya sama. Untuk menerangkan sumber sumber Dienul Islam itu
ada dua, yaitu wahyu Allah (Al Qur’an) dan sabda rasul Nya (As Sunnah).

B. POKOK PEMBAHASAN
1. Pengertian asbabun nuzul?
2. Cara mengetahui asbabun nuzul?
3. Manfaat asbabun nuzul?
4. Beberapa riwayat mengenai asbabun nuzul
5. Banyak ayat satu sebab
6. Ayat lebih dahulu turun daripada hukumnya
7. Apa hikmah dari adanya asbabun nuzul?
BAB II

C. PEMBAHASAN
1 Pengertian Asbabun Nuzul

Secara bahasa:
Asbabun Nuzul terbentuk dari dua kata, yakni Asbab dan
Nuzul. Keduanya merupakan susunan Idhofah. Asbab sebagai
Mudhof dan Nuzul sebagai MudhofIlaih. Asbab merupakan bentuk
jamak dari Sababun yang memiliki arti sebab, sedangkan Nuzul
merupakan Isim Mashdar dari Nazala Yanzilu Nuzuulan yang
memiliki arti turun2.
Secara Istilah:
“Segala sesuatu yang menyebabkan turunnya ayat Al
Qur’an. Untuk menjelaskan hukum yang terkait dengan kejadian
itu atau sebagai hikmah bagi yang lain”
Berikut ada beberapa pendapat para ulama berkaitan dengan
pengertian Asbabun Nuzul diantaranya :
1. Menurut Al Zarqani
“Asbab al Nuzul adalah hal khusus atau sesuatu yang terjadi serta
hubungan dengan turunnya Al Qur’an yang berfungsi penjelas
hukum pada saat peristiwa itu terjadi”
2. Al Shabuni
“Asbab al Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang
menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat mulia yang
berhuungan dengan peristiwa dan kejadian tersebut, baik berupa
pertanyaan yang di ajukan kepada Nabi atau kejadian yang
berkaitan dengan urusan Agama”
3. Shubhi Shalih
“Asbanu al nuzul adalah suatu yang menjadi sebab turunnya satu
beberapa Al Qur’an yang terkadang menyiratkan suatu peristiwa
sebagai respon atasnya atau sebagai penjelas terhadap hukum-
hukum ketika peristiwa itu terjadi”
4. Mana Al Qaththan
“Asbab al nuzul adalah peristiwa- peristiwa yang menyebabkan
turunnya Al Qur’an, berkenaan dengannya waktu peristiwa itu
terjadi, baik berupa satu kejadian atau berupa pertanyaan yang
diajukan kepada Nabi”.

2
Ahmad Warson Munawir Kamus Al Munawir Arab-Indonesia terlengkap Surabaya cetakan keempat
belas 1997
5. Hasbi Ash-Siddieqy
“kejadian yang karenanya diturunkan Al Quran untuk
menerangkan hukumnya di hari timbul kejadian-kejadian itu untuk
suasana yang di dalam suasana itu al-Qur’an di turunkan serta
membicarakan sebab ,baik di turunkan langsung sesudah terjadi
sebab itu, ataupun kemudian lantaran suatu hikmah.

2 Cara mengetahui Asbabun Nuzul

Asbabun Nuzul tidak dapat di ketahui semata- mata dengan akal


(rasio) tidak lain mengetahuinya harus berdasarkan riwayat yang shahih
atau mendengar langsung oleh orang-orang yang memahami Asbabun
Nuzul, lalu mereka menelitinya dengan cermat, baik dari kalangan
sahabat, tabi’in atau lainnya, dengan catatan pengetahuan mereka
diperoleh dari ulama-ulama yang dapat di percaya.
Ibnu Sirin mengatakan: saya pernah bertanya kepada Abidah tentang
satu ayat Al Qur’an, beliau menjawab :”Bertaqwalah kepada Allah dan
berkatalah yang benar sebagaimana orang-orang yang mengetahui
dimana Al Qur’an Turun”.

3 Manfaat Asbabun Nuzul


a. Mengetahui hikmah pemberlakuan suatu hukum,dan perhatian
syriat-syriat terhadap kemaslahatan umum dalam menghadapi
segala peristiwa sebagai rahmat bagi umat
b. Memberi batasan hukum yang di turunkan dengan sebab yang
terjadi, jika hokum itu ditanyakan dalam bentuk umum.
c. Apabila lafazh yang di turunkan itu bersifat umum dan ada dalil
yang menunjukan pengkhususannya, maka ada asbab an-nuzul
yang akan membatasi takhsis (pengkhususan) itu hanya terhadap
yang selain bentuk sebab.
d. Mengetahui sebab turunnya ayat adalah cara terbaik untuk
memahami Al Qur’an dan menyikap kesamaran yang tersembunyi
dalam ayat-ayat yang tidak dapat ditafsirkan tanpa pengetahuan
sebab turunnya.
e. Sebab turunnya ayat dapat menerangkan tentang kepada siapa ayat
itu di turunkan sehingga ayat tersebut tidak diterapakan kepada
orang lain karena dorongan permusuhan dan perselisihan 3.

3
SyaikhManna Al-qaththan, Pengantar study ilmu Al Qur’an. hlm.96.
4 Bebeberapa riwayat mengenai Asbabu Nuzul.
a. Apabila bentuk-bentuk redaksi riwayat itu tidak tegas, seperti,
“ayat ini turun mengenai urusan ini,” atau “aku mengira ayat ini
turun mengenai urusan ini”, maka tidak ada kontradiksi di antara
riwayat-riwayat itu, sebab maksud riwayat-riwayat tersebut
adalah menafsirkan atau menjelaskan bahwa hal itu termasuk
kedalam makna ayat yang disimpilkan dirinya, bukan
menyebutkan Asbabun nuzul, kecualai bila ada indikasi pada
salah satu riwayat yang menujukan kepada penjelasan Asbabun
An-nuzul.
b. Jika salah satu redaksi satu riwayat itu tidak tegas, misalnya
“ayat ini turun mengenai urusan ini”, sedangkan riwayat lain
menyebutkan asbabun nuzul dengan tegas yang berbeda dengan
riwayat yang pertama, maka yang menjadi pegangan adalah
riwayat yang menyebut asbabun nuzul dengan tegas itu, dan
riwayat yang tidak tegas dipandang termasuk di dalam hukum
ayat.
c. Jika riwayat itu banyak dan semua menegaskan sebab nuzul,salah
satu riwayat itu shahih, maka yang dijadikan pegangan adalah
yang shahih.
d. Apabila riwayat-riwayat itu sama-sama shahih namun terdapat
segi yang memperkuat salah satunya, seperti kehadiran perawi dan
kisa-kisah tersebut, atau salah satu dari riwayat-riwayat itu lebih
shahih, maka riwayat yang lebih kuat itulah yang di dahulukan. 4
5 Banyak ayat satu sebab

Terkadang banyak ayat yang turun, sedangkan sebabnya hanya


satu. Dalam hal ini tidak ada masalah yang cukup penting, karena itu
banyak turun di dalam berbagai surat berkenaan dengan suatu peristiwa.
Contohnya ialah apa yang diriwayatkan Said Bin Mansyur , Abdur
razak, At-Tirmidzi , Ibnu Jarir, Ibnu Mundzir, Ibnu Abi Hatim, Ath-
Thabrani dan Hakim mengatakan shahih, dari Ummu Salamah, ia
berkata: “Wahai Rasullulah, aku mendengarkan Allah menyebut kaum
perempuan sedikit pun mengenai hijrah. Maka Allah menurunkan.
”Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonan (dengan firman)
Sesungguhnya aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang
beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan; (karena)
sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain….”(Ali Imran:
195)5.

4
Syaikh Manna Al-qaththan, Pengantar study ilmu Al Qur’an. hlm.107.
5
Syaikh Manna Al-qaththan, Pengantar study ilmu Al Qur’an. hlm.114.
6 Ayat lebih dahulu turun daripada hukumnya

Dalam Al-Burhan , Az-Zarkasyi menulis satu pembahasan yang


berhubungan dengan asbab an-nuzul, tajuknya “penurunan ayat lebih
dahulu dari pada hukumnya,” Ia mengemukan contoh yang tidak
menunjukan bahwa ayat itu turun mengenai hukum tertentu, kemudian
pengamalannya datang sesudahnya. Tetapi hal tersebut menunjukkan
bahwa ayat itu diturunkan lafadz mujmal (global), yang mengandung
arti luas, kemudian penafsirannya dihubungkan dengan salah satu arti-
arti tersebut , sehingga ayat tadi mengacu kepada hukum yang datang
kemudian. Di dalam Al- Bukhari disebutkan, “ketahuilah, turunnya
suatu ayat itu terkadang mendahului hukum. Misalnya ayat,
‘sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri”. (Al-
A’la:14) ayat tersebut dijadikan dalil untuk zakat fitrah.
Dalam hadis riwayat Al-Baihaqi dari Ibnu Umar, disebutkan
bahwa ayat itu turun berkenaan dengan zakat fitrah, kemudian secara
marfu’, Al Baihaqi juga meriwayatkan hal yang sama. Sebagian dari
mereka berkata, “Aku tidak tidak mengerti maksud penta’wilan yang
seperti ini, sebab surat ini makkiyah, sementara di Makkah belum ada
Hari Raya (Idhu Fitri) dan zakat.” 6

6
Syaikh Manna Al-qaththan, Pengantar study ilmu Al Qur’an. hlm.115.
7 Hikmah mempelajari Asbabun Nuzul
1. Menjadi kabar baik bagi manusia, baik itu Islam maupun
nonIslam. yang Islam bisa menjadi lebih meningkat keimannya
karena mengetahui asbabun nuzulnya. Sedangkan yang non islam
insyaa Alloh bisa lebih mengerti tentang islam dan lebih banyak
peluang untuk bisa menjadi islam.
2. Bisa membantu untuk memahami ayat. Sebagai contoh ada sebuah
ayat yang hukumnya masih diragukan untuk siapa hukum tersebut,
kemudian ketika sudah memahami asbabun nuzulnya atau kisah
turunya ayat tersebut, maka kita menjadi yakin dalam
melaksanakan suatu ibadah.
3. Menghindarkan dari uji coba pembatasan ayat. ketika ada seorang
yang mencoba untuk merubah hukum Allah yang sudah ditetapkan
atau ada seorang kafir yang mencoba menghalalkan apa yang
Allah haramkan, maka itu akan mudah untuk ditanggulangi dengan
mengetahui asbabun nuzulnya.
BAB III
D. Kesimpulan

Dari uraian diatas jelaslah bahwa Al qur an adalah kalam


(perkataan) Allah SWT. Yang diwahyukan kepada nabi Muhammad
SAW, melalui malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Al quran
sebagai kitab Allah menempati posisi sebagai sumber pertama dan
utama dari seluruh ajaran Islam serta berfungsi sebagai petunjuk atau
pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat. Banyak alat bantu untuk memahami ayat ataupun
rangkaian ayat dalam Al Quran salah satunya adalah ‘ilm asbab an
nuzul.‘ilm Asbaban Nuzul adalah diantara metode yang diperlukan
dalam memahami Al quran dan menafsirnya.
Seperti yang sudah ditetapkan para ulama, bahwa Al qur an itu
diturunkan dengan dua bagian. Satu bagian diturunkan secara langsung,
dan bagian ini merupakan mayoritas Al Quran, Bagian kedua diturunkan
setelah ada suatu kejadian atau permintaan, yang turun mengiringi
selama turunnya wahyu, yaitu selama 13 tahun. Bagian kedua ini yakni
sebagai pelengkap yang diturunkan kurang lebih selama 10 tahun. Jadi
secara keseluruhan nya Al Qur’an di turunkan selama 23 tahun.
Daftar Pustaka
1. Wahidi, Ridhoul. 2015. Asbabun Nuzul Sebagai Cabang Ulumul
Qur’an. Kudus: Pustaka STAIN Kudus.
2. Ahmad Warson Munawir Kamus Al Munawir Arab-Indonesia
terlengkap Surabaya cetakan keempat belas 1997.
3. Acep Hermawan Ulumul Qur’an catatam pertama 2011.
4. Kandedes, Lin. Asbabun Nuzul dalam presfektif pendidikan.
Lampung: Pustaka IAIN Raden
5. Z a i n i A h m a d . 2 0 1 4 . A s b a b A n N u z u l d a n U r g e n s i n y a d a l a m
memahami makna Al-Qur’an. Yogyakarta: Pustaka UIN Sunan
Kalijaga.

Anda mungkin juga menyukai