Tugas Setelah Membaca Artikel
Tugas Setelah Membaca Artikel
ANALISIS FARMASI II
NIM : 051511133103
Kelas :C
1. Buatlah skema ringkas proses preparasi sampel sampai pada siap untuk diinjeksikan
ke KCKT dalam artikel tersebut !
2. Metode apa yang digunakan untuk memisahkan analit dari matriks sediaan kosmetika
dalam prosedur dalam artikel ?
3. Tuliskan rincian metode KCKT berikut beserta alasan mengapa hal tersebut digunakan
dalam prosedur terpilih :
a. Spesifikasi kolom dan prinsip pemisahannya
b. Detection method
c. Temperatur kolom
4. Tulis dan jelaskan parameter validasi metode analisis yang dilakukan dalam artikel
tersebut, termasuk acceptance criteria untuk masing-masing parameter !
Jawab:
1. Skema proses preparasi sampel kosmetik
Melakukan spike 175 µg/ml pada 12 sampel Melakukan spike 20 µg/ml pada 12 sampel
SLE LLE
Mengeringkan dengan N2
Injeksi ke HPLC
2. Metode yang digunakan untuk memisahkan analit dari matriks sediaan
kosmetika dalam prosedur dalam artikel adalah metode SLE (Solid Liquid
Extraction) dan metode LLE (Liquid Liquid Extraction).
b. Detection method
Detector yang digunakan adalah Diode Array Detector. Digunakan detector 80Hz
Diode Array Detector karena dapat mendeteksi sampel yang memiliki panjang
gelombang maksimal di daerah sinar UV-VIS sedangkan sampel yang dideteksi
memiliki panjang gelombang maksimal 230 nm dimana panjang gelombang 230
nm berada di daerah panjang gelombang sinar UV. Selain itu, detektor DAD dapat
menghitung match factor, library search, dan mengevaluasi kemurnian peak,
sehingga penggunaan detektor DAD lebih menguntungkan.
c. Temperatur kolom
Pada artikel yang diberikan tidak dicantumkan suhu kolom yang digunakan untuk
memisahkan analit. Maksimal suhu kolom yang diperbolehkan untuk kolom Agilent
Technology adalah 80°C. (Zhu, et. Al, 2005).
Data tersebut menunjukkan bahwa dengan metode SLE pada konsentrasi 175
µg/mL memenuhi persyaratan validasi metode dari parameter presisi karena nilai
prosentase RSD kurang dari 1%. Sedangkan ketiga metode lainnya tidak
memenuhi persyaratan presisi karena nilai RSD melebihi 1%.
c. Akurasi
Akurasi merupakan kedekatan hasil pengukuran dengan nilai sesungguhnya dan
dinyatakan dengan persen perolehan kembali (% recovery).
Acceptance criteria (Cazes,2004) :
Mean recovery per concentration 100,0% ± 2,0%
Data tersebut menunjukkan metode SLE pada konsentrasi 175 µg/mL memenuhi
persyaratan validasi metode dari parameter akurasi karena nilai persen recovery
berada pada rentang 100,0% ± 2,0%. Sedangkan ketiga metode lainnya tidak
memenuhi persyaratan akurasi karena nilai persesn recovery diluar rentang
persyaratan.
DAFTAR PUSTAKA
Cazes, Jack. 2004. Analytical Instrumentation Handbook, Third Edition. New York : CRC
Press. Page 1029
Zhu, Chuiru, et.all, 2005,Elevated Tempratute HPLC: Principlea and Application to Smal
Moleules and Biomoleculs, USA: LCGC North America