Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia

Oleh :
Kelompok 9

Muhammad Iqbal Rizkyansa 041511133174


Ian Stithaprajna 041511233043
Aditya Dwi Listyaningrum 051511133099
Rosy Dwi Nurcholida 051511133103

UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016

1
DAFTAR ISI

Daftar isi ................................................................................................................2

1. Pendahuluan ....................................................................................................3
1.1 Latar belakang .................................................................................4
1.2 Rumusan masalah ............................................................................4
2. Pembahasan......................................................................................................5

2.1 Negara hukum.................................................................................5

2.2. Hak asasi manusia............................................................................7

2.3 Hubungan hukum dan hak asasi manusia......................................9


3. Studi kasus................................................. .....................................................10

3.1 Permasalahan penegakan HAM di Indonesia.................................10

3.2 Solusi .................................. ......................................................12

4. Simpulan................................................. ........................................................14
5. Daftar pustaka................................................. ................................................15
6. Lampiran................................................. ........................................................16

PENDAHULUAN

2
1.1Latar Belakang
Berdasarkan perspektif ilmu hukum administrasi, ada dua jenis hukum
administrasi, yaitu pertama,hukum administrasi umum (allgemeem deel) , Yakni
berkenaan dengan teori-teori dan prinsip-prinsip yang berlaku untuk semua
bidang hukum administrasi,tidak terikat pada bidang-bidang tertentu , kedua
hukum administrasi khusus (bijzonder deel) , yakni hukum-hukum yang terkait
dengan bidang-bidang pemerintahan tertentu seperti hukum lingkungan, hukum
tata ruang , hukum kesehatan dan sebagainya. Sekilas Tentang Negara Hukum.
Pemikiran atau konsepsi manusia tentang Negara hukum juga lahir dan
berkembang dalam situasi kesejarahan. Oleh karena itu , meskipun konsep Negara
hukum dianggap sebagai konsep universal. Secara embrionik, gagasan Negara
hukum telah dikemukakan oleh plato.Ada tiga unsur dari pemerintah yang
berkonstitusi yaitu peratama, pemerintah dilaksanakan untuk kepentingan umum;
kedua pemerintah dilaksanakan menurut hukum yang berdasarkan pada
ketentuan-ketentuan umum,bukan yang dibuat secara sewenang-wenang yang
menyampingkan konvensi dan konstitusi; ketiga, pemerintah berkonstitusi berarti
pemerintah yang dilaksanakan atas kehendak rakyat,bukan berupa paksaan –
tekanan yang dilaksanakan pemerintah despotik.Dalam kaitannya dengan
konstitusi bahwa konstitusi meupakan penyusunan jabatan dalam suatu Negara
dan menentukan apa yang dimaksudkan dengan badan pemerintahan dan apa
akhir dari setiap masyarakat.
Hak Asasi Manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.Penegakan HAM yang kuat terjadi ketika bangsa ini memperjuangkan
hak asasinya, yaitu: “kemerdekaan”, yang telah berabad-abad dirampas oleh
penjajah.

Para pendiri negeri ini telah merasakan sendiri bagaimana penderitaan


yang dialami karena hak asasinya diinjak-injak oleh penjajah. Oleh karena itu,
tidak mengherankan setelah berhasil mencapai kemerdekaan, para pendiri negeri

3
ini mencantumkan prinsip-prinsip HAM dalam Konstitusi RI (Undang-undang
Dasar 1945 dan Pembukaannya) sebagai pedoman dan cita-cita yang harus
dilaksanakan dan dicapai. Sejak memasuki era reformasi, Indonesia telah
melakukan upaya pemajuan HAM, termasuk menciptakan hukum positif. Kasus
pelanggaran HAM di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan
dan tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia HAM di Indonesia dapat
terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu tokoh HAM di Indonesia adalah
Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat udara saat menuju Belanda dari
Indonesia. Oleh karena itu sebagai warga negara yang baik kita seharusnya
menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status,
golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya. Makalah ini akan
memperdalam pengetahuan kita tentang HAM dan kaitan antara HAM dan Negara
Hukum.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan hal-hal yang telah di jelaskan pada Bab I Pendahuluan, adapun
permasalahan yang saya temukan dan saya angkat dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Negara hukum ?
2. Bagaimanakah ruang Lingkup Negara Hukum ?
3. Bagaimana Pelaksanaan dan Penegakan HAM di Indonesia ?
4. Apa saja permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam upaya penegakan
HAM ?

4
PEMBAHASAN

2.1 Negara Hukum

a. Pengertian Negara Hukum


Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 menyatakan bahwa Indonesia merupakan
negara hukum. Hal ini menujukkan bahwa apapun tindakan
operasional dalam pemerintahan di Indonesia harus berlandaskan
hukum dan mempunyai sanksi yang tegs terhadap pelanggaran hukum.
Sudargo Gautama menyatakan bahwa paham negara hukum berasal
dari ajaran kedaulatan hukum, ia member pengertian tentang negara
hukum sebagai negara dimana alat- alat negaranya tunduk pada aturan
hukum. Sementara itu, Muhammad Yamin (1925:74) mendefinisikan
negara hukum sebagai suatu negara yang menjalankan pemerintahan
yang tidak menurut kemauan orang-orang yang memegang kekuasaan,
melainkan melalui aturan tertulis yang dibuat oleh badan-badan
perwakilan rakyat yang terbentuk secara sah, sesuai dengan asas “the
laws and not menshall govern”. Sehingga dalam negara hukum,
kekuasaan pemerintahan harus berdasarkan kedaulatan rakyat dan
bertujuan untuk menciptakan ketertiban hukum.
Atika S. (2014) menyatakan bahwa apabila Negara berdasar atas
hukum, pemerintahan Negara itu juga harus berdasar atas suatu
konstitusi atau undang-undang dasar sebagai landasan
penyelenggaraan pemerintahan. Konstitusi dalam negara hukum adalah
konstitusi yang bercirikan gagasan kostitusionalisme yaitu adanya
pembatasan atas kekuasaan dan jaminan hak dasar warga negara.
b. Prinsip Negara Hukum
Menurut UUD 1945, negara hukum Indonesia mengandung prinsp-
prinsip sebagai berikut.

1. Norma hukumnya bersumber pada Pancasila sebagai hukum dasar


nasional dan adanya hierarki norma hukum.

2. Sistemnya, yaitu sistem konstitusi.

5
Dengan demikian Negara hukum yang memiliki sistem demokrasi
dapat disebut sebagai Negara hukum demokratis denngan prinsip-
prinsip :

1. Asas legalitas Pembatasan warga Negara (oleh pemerintah) harus


ditemukan dasarnya dalam undang- undang yang merupakan
peraturan umum.

2. Perlindungan hak asasi manusia.

Dalam suatu negara hukum harus menjamin perlindungan hak asasi


manusia baik itu warga negara itu sendiri maupun penduduk yang
bukan warga negara tersebut.

3. Pemerintah terikat pada hukum.

Pemerintahan suatu negara hukum harus kekuasaan pemerintahan


harus berdasarkan kedaulatan rakyat dan bertujuan untuk
menciptakan ketertiban hukum.

4. Pengawasan oleh lembaga hukum.

Dalam negara hukum, pengawasan oleh lembaga hukum sangat


penting karena berlangsungnya tertib hukum akan diawasi oleh
lembaga hukum tersebut.

5. Pelaksanaan kekuasaan kehakiman terhadap tertib hukum.

Dalam pelaksanaan tertib hukum, kekuasaan kehakiman dipegang


oleh lembaga peradilan yang bertugas dalam menindaklanjuti
pelanggaran terhadap tertib hukum dan memberikan sanksi yang
tegas terhadap pelanggaran hukum.

6
2.2 Hak Asasi Manusia

a. Pengertian Hak Asasi Manusia


Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999, HAM adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi
oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Sedangkan menurut
Frans Magnis-Suseno Hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki
manusia bukan karena diberikan kepadanya oleh masyarakat. Jadi
bukan karena hukum positif yang berlaku, melainkan berdasarkan
martabatnya sebagai manusia. Manusia memilikinya karena ia
manusia. Sementara itu, Miriam Budiardjo membatasi pengertian hak-
hak asasi manusia sebagai hak yang dimiliki manusia yang telah
diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau
kehadirannya di dalam masyarakat.
b. Dasar Hukum Hak Asasi Manusia
Di Indonesia, dasar hukum yang mengatur tentang hak asasi manusia
adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Dasar 1945.
2. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia.
Adapun hak-hak yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 39
Tahun 1999 adalah sebagai berikut.
a. Hak untuk hidup (Pasal 4)
b. Hak untuk berkeluarga (Pasal 10)
c. Hak untuk mengembangkan diri (Pasal 11, 12, 13, 14, 15, 16)
d. Hak untuk memperoleh keadilan (Pasal 17, 18, 19)
e. Hak atas kebebasan pribadi (Pasal 20-27)
f. Hak atas rasa aman (Pasal 28-35)
g. Hak atas kesejahteraan (Pasal 36-42)
h. Hak turut serta dalam pemerintahan (Pasal 43-44)
i. Hak wanita (Pasal 45-51)
j. Hak anak (Pasal 52-66)
c. Ciri pokok Hak Asasi Manusia
Ciri pokok Hak asasi manusia antara lain:
a. HAM tidak perlu diberikan ,dibeli,ataupun diwarisi.
b. HAM berlaku bagi semua orang

7
c. HAM tidak boleh dilanggar.
d. Bidang Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia mencakup berbagai bidang, yakni :
a. Hak asasi pribadi (personal rights)
b. Hak asasi politik (political rights)
c. Hak asasi ekonomi (property rights)
d. Hak asasi social dan kebudayaan (social and cultural rights)
e. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan (rights of legal equality)
f. Hak untuk mendapat perlakuan yang sama dalam tatacara peradilan
dan perlindungan ( procedural rights)
e. Komnas HAM
Komnas HAM merupakan lembaga yang didirikan guna untuk
melindungi hak-hak asasi dari pelanggaran HAM yang dilakukan.
Tujuan dibentuknya Komnas HAM adalah untuk meningkatkan
perlindungan dan penegkan hak asasi manusia sesuai pancasila, UUD
1945, piagam PBB, dan Deklarasi Universal HAM (Herdiawanto dan
Hamdayama, 2010).

2.3 Hubungan Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia

Hubungan antara negara hukum dan hak asasi manusia tidak dapat
dipisahkan. Negara hukum secara umum memiliki kewajiban untuk menjamin hak
asasi manusia setiap warga negaranya. Dengan kata lain, perlindugan hak asasi
manusia mutlak diperlukan eksistensinya dalam negara hukum karena
penghormatan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia, sebagai ciri
yang penting suatu negara hukum yang demokratis.
Perlindungan terhadap hak asasi manusia dalam negara hukum terwujud
dalam konstitusi dan undang-undang dan untuk selanjutnya penegakannya melalui
badan-badan peradilan sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman. Kekuasaan

8
kehakiman merupakan kekuasaan yang bebas dan merdeka artinya terlepas dari
pengaruh kekuasaan pemerintah. Berhubung dengan itu harus diadakan jaminan
dalam undang-undang. Konstitusi melarang campur tangan pihak eksekutif
atatupun legislative terhadap kekuasaan kehakiman, bahkan pihak atasan langsung
dari hakim yang bersangkutanpun, tidak mempunyai kewenangan untuk
mepengaruhi atau mendiktekan kehendaknya kepada hakim bawahan. Pada
hakekatnya, kebebasan peradilan ini merupakan sifat bawaan dari setiap peradilan
hanya saja batas dan isi kebebasannya dipengaruhi oleh sistem pemerintahan,
politik, ekonomi, dan sebagainya.

Hubungan secara antara negara hukum dan hak asasi manusia ini
dilukiskan atau digambarkan dengan setiap sikap tindak penyelenggara negara
harus bertumpuh pada aturan hukum sebagai asas legalitas. Konstruksi yang
demikian ini menunjukan pada hakekatnya semua kebijakan dan sikap tindak
penguasa bertujuan untuk melindungi hak asasi manusia. Pada sisi lain, kekuasaan
kehakiman yang bebas dan merdeka, tanpa dipengaruhi oleh kekuasaan manapun,
merupakan wujud perlindungan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia
dalam negara hukum

STUDI KASUS

3.1 Permasalahan penegakan HAM di Indonesia

Meskipun adanya hukum yang mengatur tetang penegakan hak asasi


manusia, namun dalam kenyataanya hukum ini masih dilanggar oleh masyarakat.
Pelanggaran ini telah dilakukan oleh berbagai kalangan baik dari kalangan bawah
hingga kalangan atas seperti pejabat-pejabat tinggi. Pelanggaran HAM di
Indonesia sangat meningkat pesat seperti mempekerjakan anak dibawah umur
yang seharunya mendapatkan pendidikan yang baik, tidak memberikan kebebasan
untuk mengemukakan pendapat, hak untuk hidup, penganiayaan dan sebagainya.

9
Sebab terjadinya pelanggaran ini antara lain adanya sikap egois, rendahnya
kesadaran ham, tidak toleran, penyalahgunaan kekuasaa, aparat penegak hukum
yang kurang tegas, penyalahgunaan teknologi, dan kesenjangan social dan
ekonomi yang tinggi. Karena dalam kenyataanya hukuman yang diberikan pada
pelaku masih belum adil. Contohnya adalah untuk memberi hukuman pencuri
ayam dapat dipenjara bertahun-tahun, sedangkan para pejabat yang korupsi
dengan jumlah yang besar hanya dipenjara sebentar dan masih dapat dinego.
Adapun berbagai permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia dalam rangka
penghormatan, pengakuan, penegakan hukum dan HAM antara lain:

1. Penegakan Hukum di Indonesia belum dirasakan optimal oleh masyarakat.


Hal itu antara lain, ditunjukan oleh masih rendahnya kinerja lembaga
peradilan. Penegakan hukum sejumlah kasus pelanggaran HAM berat yang
sudah selesai tahap penyelidikannya pada tahun 2002, 2003, dan 2004,
sampai sekarang belum di tindak lanjuti tahap penyelidikannya.
2. Masih ada peraturan perundang-undangan yang belum berwawasan gender
dan belum memberikan perlindungan HAM. Hal itu terjadi antara lain,
karena adanya aparat hukum, baik aparat pelaksana peraturan perundang-
undangan, maupun aparat penyusun peraturan perundang-undangan yang
belum mempunyai pemahaman yang cukup atas prinsip-prinsip
perlindungan hak asasi manusia.
3. Belum membaiknya kondisi kehidupan ekonomi bangsa sebagai dampak
krisis ekonomi yang terjadi telah menyebabkan sebagian besar rakyat tidak
dapat menikmati hak-hak dasarnya baik itu hak ekonominya seperti belum
terpenuhinya hak atas pekerjaan yang layak dan juga hak atas pendidikan
4. Sepanjang tahun 2004 telah terjadi beberapa konflik dalam masyarakat,
seperti Aceh, Ambon, dan Papua yang tidak hanya melibatkan aparat
Negara tetapi juga dengan kelompok bersenjata yang menyebabkan tidak
terpenuhinya hak untuk hidup secara aman dan hak untuk ikut serta dalam
pemerintahan
5. Adanya aksi terorisme yang ditujukan kepada sarana public yang
mnyebabkan rasa tidak aman bagi masyarakat
6. Dengan adanya globalisasi, intensitas hubungan masyarakat antara satu
Negara dengan Negara lainnya manjdi makin tinggi. Dengan demikian

10
kecenderungan munculnya kejahatan yang bersifat transnasional menjadi
makin sering terjadi. Kejahatan-kejahatan tersebut antara lain, terkait
dengan masalah narkotika, pencucian uang dan terorisme. Salah satu
permasalahan yang sering timbul adalah adanya peredaran dokumen palsu.
Yang membuat orang-orang luar bebas datang ke Indonesia

3.2 Solusi

Indonesia bisa dikatakan Negara hukum tetapi kata hukum di Indonesia


perlu di tanyakan, karena di Negara Indonesia kita bisa melihat bahwa banyak
sekali pelanggaran hukum yang dilakukan oleh masyarakat indoensia, tetapi yang
di permasalahkannya adalah bahwa dapat dikatakan adanya kelalaian atau
lemahnya ketegasan yang dilakukan oleh penegak hukum yang ada diindonesia,
yang mana terjadinya lemahnya hukum diindonesia dapat menyebabkan adanya
ketidak adilan melakukan penegesan hukum didalam hak asasi manusia

Dapat dikatakan bahwa peraturan atau subtansi yang sudah dikeluarkan


oleh petinggi di Negara Indonesia (Presiden, Menteri,DPR) sudah tertata dengan
baik dan benar namun disini orang yang melakukan adanya penegakan hukum
tidak berjalan dengan baik

Solusi untuk agar penegak hukum yang ada di Indonesia

11
Keadilan hukum harus ditegakkan seadil-adilnya, hukum yang tidak
memihak pada kalangan kaya maupun miskin. Lembaga hukum harus menjunjung
tinggi hukum, dengan mengambil suatu tindakan atau sanksi yang diberikan
dengan seadil-adilnya tanpa adanya kecurangan atau keberpihakkan kepada salah
satu pihak yang akan menguntungkan bagi dirinya. Dan untuk para petinggi yang
ada diindonesia yang melakukan koruptor bisa mensinkronkan antara sistem,
pembuat hukum dan pelaksana penegakan hukum agar hukum dapat berjalan
dengan baik. Dan bagi para koruptor harus ada hukuman yang memiskinkan
koruptor, sehingga ada efek jera bagi para koruptor (hukuman mati jika perlu),
lalu harus adanya sanksi hukum yang tegas, dalam proses penyelesaian perkara
hukum harus diselidiki pihak-pihak yang bersangkutan dengan sejelas-jelasnya
agar perkara hukum dapat diselesaikan dengan adil, untuk para petinggi
negara/kota sebaiknya dapat juga memperbaiki atau mengoptimalkan kinerja para
penegak hukum ataupun melihat proses yang terjadi dalam pemberian hukuman
terhadap orang yg melakukan pelanggaran hukum, dan setiap daerah pun
khususnya kepada pemerintah sebagai fasilitasator memberikan atau memfasilitasi
masyarakat dengan memberikan pendidikan/penyuluhan/sosialisasi akan
pentingnya penegakan hukum yang sebaik-baiknya. Dan dapat dikatakan bahwa
Indonesia seharusnya dapat memilih

12
SIMPULAN

Negara hukum adalah Negara yang dalam pemerintahannya berdasarkan


hukum yang telah berlaku. Di Indonesia, hukumnya bersumber pada pancasila
dengan system konstitusi. HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Hubungan Negara hukum dengan hak asasi manusia sangatlah erat. Karena
penghormatan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia, sebagai ciri
yang penting suatu negara hukum yang demokratis. Jika terdapat permasalahan
tentang HAM pada Negara hukum tersebut, maka dapat dikaji kembali apakah
hukum yang ditegakkan di Negara tersebut sudah dijalankan dengan adil dan
merata.

13
DAFTAR PUSTAKA

Atika, S. 2014. Negara Hukum dan HAM. http://suraya-


atika.blogspot.co.id/2014/08/negara-hukum-dan-ham-hak-asasi-
manusia.html 6/7. diakses pada 5 Maret 2016.

Hemawan. 2014. Tugas kuliah: Makalah Lengkap Negara Hukum


dan Ham. http://henawan.blogspot.co.id/2014/01/makalah-lengkap-negara-
hukum-dan-ham.html 4/10. diakses pada 5 Maret 2016.

Herdiawanto, H., Hamdayama, J. 2010. Cerdas, Kritis, Dan Aktif


Berwarganegara (Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan
Tinggi). Jakarta : Erlangga.

Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998.

Sabu, H. 2015. Hubungan Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia.


http://henssabu.blogspot.co.id/2015/05/hubungan-negara-hukum-dan-hak-
asasi.html 4/5. diakses pada 5 Maret 2016.

Undang-Undang Dasar 1945.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi


Manusia.

14
LAMPIRAN

Foto contoh pelanggaran HAM

15

Anda mungkin juga menyukai