Anda di halaman 1dari 7

PENGENDALI TEMPERATUR MENGGUNAKAN PTC

Dyah Ayu Kartika Sari, M. Fikri Bimo S, M. Syukron

A. Abstrak
Dalam kehidupan sehari – hari kita sering berhadapan dengan suhu. Suhu
merupakan satuan skalar yang dimana suhu hanya menunjukkan besaran saja. Untuk
mengukur besarnya suhu di suatu ruangan kita sering memakai termometer. Dalam
alat kendali suhu dijadikan rangsangan suatu indikator sensor. Sensor adalah alat yang
digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia
menjadi tegangan dan arus listrik. Pada alat pengendali temperatur sensor yang
digunakan adalah PTC.
Kata kunci : Suhu, sensor, PTC
B. Pendahuluan
Sensor adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis,
magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering
digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian.
Sensor suhu adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk
mengukur suhu. Pada percobaan ini kita menggunakan sensor suhu yang
menggunakan termistor atau yang menggunakan resistor NTC atau PTC.Prinsip dasar
dari termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau
resistance) jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Termistor
ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat pengukur
tahanan). Ada dua macam termistor secara umum: Posistor atau PTC (Positive
Temperature Coefficient), dan NTC (Negative Temperature Coefficien).
Nilai tahanan pada PTC akan naik jika suhunya naik, sementara NTC justru
kebalikannya. Termistor adalah salah satu jenis sensor suhu yang mempunyai
koefisien temperatur yang tinggi.dimana komponen ini dapat mengubah nilai
resistansi karena adanya perubahan temperatur. Dengan demikian dapat memudahkan
kita untuk dijadikan sebagai mengubah energi panas menjadi energi listrik.termistor
dibedakan dalam 3 jenis,yaitu termistor yang mempunyai koefisien negatif, yang
disebut NTC ( Negative temperature Coefisient), temistor yang mempunyai koefisien
positif, yang disebut PTC (positive Temperature Coefisient) dan termistor yang
mempunyai tahanan kritis, yaitu CTR ( Critical Temperature Resistance).
C. Tinjauan Pustaka
Termistor PTC terbuat dari BaTiO3 , cairan zat padat dari BaTiO3 , dan SrTiO3
adalah analog dengan metode yang digunakan untuk membuat termistor NTC.
Sejumlah ekstra tertentu pada ion – ion Ti dibangkitkan dengan memasukkan io – ion
lain yang memiliki valensi berbeda. PTC (Positive Temperature Coefisien) adalah
jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu.
PTC merupakan resistor dengan nilai koefisien positif sedangkan untuk yang bernilai
negatif adalah NTC. Perbedaan antara PTC dan NTC yaitu:
1. Koefisien temperature dari thermistor PTC bernilai positif hanya dalam interfal
temperatur tertentu, sehingga diluar interval tersebut akan bernilai nol atau
negative.
2. Harga mutlak dan koefisien temperatur dari thermistor PTC jauh lebih besar
daripada thermistor NTC.

Gambar 1. Fisik dan Simbol PTC

Gambar 2. Grafik Karakteristik PTC

D. Metode
Analisis dan Perancanga sistem
Dalam percobaan ini kami menggunakan hardware. Pengambilan data dilakukan saat
itu juga. Rancangan sistem secara keseluruhan meliputi rancangan mekanik berupa
hardware elektronik yang mengendalikan temperature dengan sensor sebagai saklar.
Parameter suhu menjadi penting yang dolah dengan sistem untuk dilakukan
pengontrolan sehingga diperoleh hasil yang sesuai yang diharapkan. Untuk
mengetahui besaran suhu yang bekerja pada sistem digunakan sensor elektronik
berupa PTC. Suhu pemanas berasal dari heater yang berupa lampu 75 Watt / 220V.
Dalam sisem kendali temperatur T adalah variabel yang akan dikendalikan. Dalam hal
ini suhu diukur menggunakan termometer untuk mengetahui besaran suhu.

Gambar 3. Rangkaian Pengendali suhu dengan PTC


Triac dapat bersifat konduktif dalam 2 arah yang berfungsi sebagai pengganti 2 buah
thyristor yang terhubung invers paralel dengan konesi gerbang. Karakteristik dari
triac:

Gambar 4. Karakteristik Triac


Arus I disebut holding current adalah arus minimum yang dibutuhkan untuk
mempertahankan triac tetap on, triac merupakan komponen yang simetris dan mampu
memberikan performasi yang sama pada daerah kuadran 3dari grafik dengan kerja
kuadran 1, sehingga triac dapat dioperasikan dikuadran 1 (tegangan dan arus
positif)atau kuadran 3 (arus dan tegangan negatif).
E. Pembahasan dan Hasil
Pada bagian ini akan dibahas tentan hasil pengujian dan analisis dari sistem
pengendali temperature menggunakan PTC.
Suhu kamar : 30 C
Tahanan awal PTC : 30 Ω
Tahanan akhir PTC : 300 Ω
Tabel 1. Saat pertama rangkaian bekerja

Suhu Lg Lb Va1 - a2 Va1-g Va2 - g V PTC


(mA) (A) (V) (V) (V) (V)
Saat suhu
34 0,25 0,5 0,5 0,8 0,4
kamar
32 55 0,25 0,5 0,5 0,8 0,65
40 34 0,25 0,68 0,95 0,9 4
50 33 0,25 0,69 0,95 0,9 4
60 31 0,32 0,9 0,9 0,9 4
70 30 0,33 0,9 0,9 1,2 4,4
75 24 0,33 0,9 0,9 1,3 4,6
80 16 0,33 1 0,9 1 4,2
83 57 0,33 0,9 0,9 0,9 4,2

Tabel 2. Saat lampu mati

Suhu Ig Ibeban Va1-a2 Va1-g Va2-g VPTC


(mA) (mA) (V) (V) (V) (V)
80 5 0 195 195 0 6
78 5 0 195 195 0.5 6
75 4.8 0 195 195 0.5 6
70 4.5 0 195 195 0.5 6
65 4 0 195 195 0.5 6
60 4 0 195 195 0.5 6
55 3.6 0 195 195 0.5 6
50 3.2 0 195 195 0.5 6
40 2.3 0 195 195 0.5 6
25 1.5 0 195 195 0.5 6
Tabel 3. Saat lampu menyala kembali

Lg Lb Va1 - a2 Va1-g Va2 - g V PTC


Suhu
(mA) (A) (V) (V) (V) (V)
65 3 0,32 0,9 0,9 1 6,2
60 5 0,33 0,95 0,9 0,9 8,1
65 6 0,33 1,2 1,2 0,8 8,4
58 5 0,33 1,2 1,2 0,8 8,4
60 6 0,33 1,3 1,3 0,8 8,4
58 5 0,33 1,1 1,1 0,8 8,4
60 6 0,33 1,1 1,1 0,8 8,4
58 5 0,30 1,2 1,12 0,8 8,4
56 5 0,25 1,2 1,15 0,8 8
60 5 0,2 1,1 1,1 0,8 7,5
65 4 0,15 1 1 0,8 7
60 5 0 1 1 0,8 7
63 4 0 1 1 0,8 7

Pada percobaan pertama pada rangkaian ini sumber tegangan 220V diubah menjadi tegangan
DC dengan menggunakan trafo dan tegangan masuk diode, PTC terhubung dengan triac dan
ketika saklar ON lampu heater akan menyala dan suhu pada ruangan akan semakin lama suhu
ruangan akan semakin naik dan arus pada gate triac akan menghasilkan arus besar dan arus
pada lampu heater akan semakin kecil.

Ketika sensor PTC mencapai suhu maksimum (sekitar 80⁰C) maka fungsi dari PTC akan
menjadi seperti saklar yang akan memutuskan aliran dari sumber ke heater dan suhu akan
mulai turun begitu juga arus pada triac hingga mencapai 1,5 mA. Pada saat sensor kembali
normal (suhu saat keadaan normal) saklar akan ON kembali tetapi suhu pada ruangan secara
bertahap turun dan arus pada Ig tinggi dan arus pada I beban rendah.

F. Kesimpulan
Dalam rangkaian ini memanfaatkan PTC sebagai saklar. Dimana PTC bersifat sebagai
sensor panas yang mendeteksi panas pada lampu heater. Apabila suhu disekitar PTC
mencapai suhu max maka secara otomatis lampu akan OFF. Pada saat OFF suhu
disekitar PTC akan secara bertahap turun dan akibatnya lampu heater akan kembali
ON. Dan pada saat ON suhunya akan kembali naik secara perlahan dan bila mencapai
suhu max maka lampu heater akan kembali OFF begitu seterusnya. Selain
menggunakan PTC dalam rangkaian ini juga menggunakan TRIAC yang difungsikan
sebagai pengendali daya. Kerja dari TRIAC akan dipengaruhi oleh besarnya arus gate
dan arus gate akan dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan dalam PTC. Dan dari
praktek ini jua dapat diperoleh kesimpulan bahwa PTC merupakan sebuah thermistor
yang memanfaatkan suhu sebagai pemicu perubahan tahanan dalamnya. Jika suhu
disekitar PTC naik maka hambatannya juga akan naik dan jika suhunya turun maka
hambatan PTC akan turun. Berikut karakteristik tegangan dan arus

Gambar 5. Karakteristik Tegangan dan Arus dari Termistor PTC


G. Daftar Pustaka
Panca Mudji Rahardjo, Silvester Eka Jemil, 2010. “Pengatur Kelembaban dan
Penampil Suhu untuk Inkubator Miselum J. Tiram Berbasis FPGA Spartan-3”.
Vhian wahyu, 2014, Fungsi NTC dan PTC serta Karakteristiknya,
http://vhianwahyo3.blogspot.co.id/2014/05/fungsi-ntc-dan-ptc-serta.html
Melky Melky Kaleka, Thermistor sebagai sensor suhu,
http://www.academia.edu/7719319/Thermistor_Sebagai_Sensor_Suhu
Margiono Abdil, 2015, Prinsip kerja sensor dengan perubahan suhu,
http://margionoabdil.blogspot.co.id/2015/01/prinsip-kerja-sensor-dengan-
perubahan.html
Ainie Khuriati Riza Sulistiati, 2012. “Perancangan Sistem Pengendalian Suhu
dengan Pengendali PID Menggunakan Estimasi ARX”.

Anda mungkin juga menyukai