Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S DENGAN INKONTINENSIA
URINARIUS FUNGSIONAL POST OPERASI BPH DI RUANG EDELWEIS
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO

Disusun

O
L
E
H

QONITA LUTHFIAH

KELAS : XI KEPERAWATAN

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM MATARAM


SMK YARSI MATARAM
T.A 2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN INKONTINENSIA
URINARIUS FUNGSIONAL POST OPERASI BPH DI RUANG EDELWEIS
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan oleh :
Nama :Q
Hari / tanggal :Rabu, 10 April 2019
Waktu : Pukul 08.30 WIB
Tempat : Ruang Edelweis RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo

I. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Umur : 69 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat :Sindang Langu Rt 04/08, Dayeuhluh
No. RM :02-09-40-68
Diagnosa post operasi :Post operasi TURP BPH
Tanggal masuk RS :Minggu, 07 April 2019

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. A
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 57 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat :Sindang Langu Rt 04/08, Dayeuhluh
Hubugan dengan pasien : Istri

II. Riwayat Kesehatan


a. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri setelah dilakukan tindakan operasi
P : nyeri karena operasi
Q : disayat - sayat
R : genetalia
S : skala 5
T : sering
b. Keluhan tambahan
Pasien mengatakan kencing dibantu selang setelah operasi, urin
bercampur darah dan berwarna merah terang ± 350cc, masih merasakan
sakit dan panas ketika urin keluar. Pasien dan keluarga mengatakan tidak
begitu paham tentang penyakit dan cara penanganannya.
c. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan hari Sabtu 6 April 2019 dibawa ke RS Majenang
karena mengeluh BAK tidak lancar, terasa nyeri dan berwarna merah.
Pada hari Minggu 7 April 2019 pasien dirujuk ke RSUD Prof. Dr.
Margono Soekardjo dan masuk ke IGD. Pasien saat ini sudah dirawat di
Ruang Edelweis bed 19 dan sudah dilakukan operasi pada hari Senin 08
April 2019, sampai saat ini pasien masih dalam pantauan dan masih
dalam proses penyembuhan.
d. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan sudah pernah sulit BAK, nyeri, keluar darah dan
terasa panas ketika BAK ± 1 tahun yang lalu. Pasien mengatakan
memiliki riwayat penyakit hipertensi. Pasien mengatakan tidak memiliki
riwayat alergi obat maupun makanan.
e. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit seperti
beliau dan keluarga juga tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan
seperti diabetes, hipertensi, pernafasan dan penyakit keturunan lainnya.

III. Pola Fungsional Gordon


a. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
DS : Pasien dan keluarga mengatakan kesehatan merupakan hal penting
dan apabila ada anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke
pelayanan kesehatan terdekat.
DO : Pasien dirawat di ruang edelweis bed. 19 RSUD Prof. Dr. Margono
Soekardjo Purwokerto untuk kesembuhannya.
b. Pola nutrisi
DS :
- Sebelum operasi : pasien mengatakan makan 3 kali sehari dan minum
± 8 gelas dalam sehari dan tidak pernah mengkonsumsi alkohol.
- Setelah operasi : pasien mengatakan hanya makan ½ dari porsi makan
yang diberikan rumah sakit dan minum ± 6 gelas perhari.
DO : Terlihat ada sisa makanan di meja pasien. BB : 48, TB : 150
c. Pola eliminasi
DS :
- Sebelum operasi : Pasien mengatakan BAB normal tetapi BAK sulit
keluar, walaupun keluar hanya sedikit, terasa sakit juga tidak merasa
puas setelah BAK.
- Setelah operasi : Pasien mengatakan belum BAB dan BAKnya
dibantu selang DC, masih terasa sakit dan panas saat keluar.
DO : Pasien terpasang DC treeway dan selang irigasi NaCl 0,9. Selang
DC ukuran 22. Terlihat urin bercampur darah ± 350 cc berwarna
merah terang selama 7 jam.
d. Pola aktivitas dan latihan
DS :
- Sebelum operasi : pasien mengatakan melakukan segala aktivitasnya
secara mandiri
- Setelah operasi : pasien mengatakan semua aktivitasnya dibantu oleh
keluarga
DO :
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi 
Toileting 
Makan dan minum 
Berpakaian 
Mobilitas ditempat tidur 
Ambulasi 

Keterangan :
0 : mandiri
1 : dibantu alat
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu alat dan orang lain
4 : dibantu total
e. Pola persepsi kognisi
DS : Keluarga pasien mengatakan pasien masih dapat berkomunikasi
dengan baik. Pasien mengatakan fungsi penglihatan, pendengaran,
dan penciuman berfungsi dengan baik.
DO : Pasien nyambung saat diajak berkomunikasi dan dapat melihat apa
saja yang ada diruangan.

f. Pola istirahat dan tidur


DS :
- Sebelum operasi : pasien mengatakan dapat beristirahat ± 8 jam
sehari
- Setelah operasi : pasien mengatakan tidak bisa tidur nyenyak karena
terkadang terbangun ketika merasakan nyeri.
DO :pasien tampak sedikit lesu.
g. Pola konsep diri
DS : Pasien mengatakan setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit
maka penyakitnya akan dapat sembuh dan segera pulang kerumah.
DO : Pasien dan keluarga kooperatif dalam segala tindakan keperawatan
yang dilakukan.
h. Pola peran dan hubungan
DS : Pasien mengatakan dirinya adalah suami dari istrinya dan ayah dari
2 anaknya dan kakek dari 4 cucunya.
DO : Pasien tampak ditunggu oleh keluarganya selama di rawat di
rumah sakit.
i. Pola reproduksi dan seksual
DS : Pasien mengatakan sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak.
DO :Pasien memiliki 1 orang istri dan 2 anak perempuan.
j. Pola pertahanan dan koping
DS : Pasien mengatakan jika ada masalah selalu dimusyawarahkan
dengan keluarganya.
DO : Seluruh keluarga pasien tampak memperhatikan kondisi kesehatan
pasien.
k. Pola keyakinan dan nilai
DS : Pasien mengatakan beragama Islam dan rajin beribadah serta
berdoa untuk kesehatannya
DO : Pasien dan keluarga tampak selalu berdoa dan berusaha untuk
kesembuhan pasien

IV. Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 10 April 2019 dan didapatkan
hasil :
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. Tanda-tanda Vital : TD : 140/80 mmHg
RR : 20x/menit
N : 82x/menit
S : 36, 2 0C
4. Pemeriksaan Head to Toe :
a. Kepala : bentuk mesochepal, rambut beruban, pendek dan
bersih
b. Mata : mata simetris, fungsi penglihatan baik.
c. Hidung : bentuk simetris, bersih, fungsi penciuman baik
d. Telinga : bentuk simetris, fungsi pendengaran baik, tidak
terdapat serumen berlebih
e. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
f. Mulut : tidak ada sianosis
g. Dada :
- Jantung : Inspeksi : simetris
Palpasi :teraba ictus cordis pada ICS 4-5
Perkusi : sonor
Aukultasi : reguler
- Paru-paru : Inspeksi : bentuk dada simetris
Palpasi :teraba traktil femitus kanan dan kiri
sama
Perkusi : sonor
Aukultasi : bunyi nafas vesikuler
h. Abdomen : Inspeksi : datar
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara tympani
Aukultasi : bising usus normal 10x/menit
i. Genetalia : terpasang DC three way ukuran 22
j. Ekstremitas :
- Atas : terpasang infus NaCl 0,9% di tangan sebelah kiri,
tidak terdapat edema, tidak terdapat luka.
- Bawah : tidak terdapat edema, tidak terdapat luka.
- Kekuatan otot :
5 5

5 5

k. Kulit : turgor kulit baik, CRT ( Capilary Refill Time <2

detik), tidak sianosis

V. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan Laboratorium tanggal 07 April 2019
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Darah Lengkap
Hemoglobin 13.2 g/dL 13.2 – 17.3
Leukosit 6380 U/L 3800 – 10600
Hematokrit L 38 ∞ 40 – 52
Eritrosit L 4.2 10^6/uL 4.4 – 5.9
Trombosit 238.000 /uL 150.000 - 440.000
MCV 89.2 fL 80 – 100
MCH 31.1 pg/cell 26 – 34
MCHC 34.9 ∞ 32 – 36
RDW 13.6 ∞ 11.5 – 14.5
MPV L 8.3 fL 9.4 – 12.4
Hitung Jenis
Basofil 0.5 ∞ 0–1
Eosinofil H 4.2 ∞ 2–4
Batang L 0.3 ∞ 3–5
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Segmen 62.7 ∞ 50 – 70
Limfosit L 24.1 ∞ 25 – 40
Monosit H 8.2 ∞ 2–8
PT 10.8 detik 9.9 – 11.8
APTT 36.3 detik 26.4 – 37.5
Kimia Klinik
SGOT 21 U/L 15 – 37
SGPT 21 U/L 16 – 63
Ureum Darah 15.90 mg/dL 14.98 – 38.52
Kreatinin Darah 1.09 mg/dL 0.70 – 1.30
Glukosa Sewaktu 109 mg/dL <= 200
Natrium 142 mEq/L 134 – 146
Kalium 3.8 mEq/L 3.4 – 4.5
Klorida H 111 mEq/L 96 – 108
SERO IMUNOLOGI
HBSAG Non reaktif

b. Pemeriksaan foto thorax tanggal07 April 2019


Hasil :
- Cor : CTR < 50%
Bentuk dan letak jantung normal
- Pulmo : Corakan vaskuler normal
Tak tampak bercak pada kedua lapangan paru
- Hemidiafragma kanan setinggi kosta 10 posterior
- Sinus kostofrenikus kanan kiri lancip
Kesan :
- Cor tak membesar
- Pulmo dalam batas normal

c. Pemeriksaan USG abdomen pada tanggal07 April 2019


- Preperitoneal fat line kanan kiri baik
- Psoas line kanan kiri dan kontur kedua ginjal sebagian superposisi
udara usus
- Jumlah udara usus normal
- Tak tampak opasitas patologis pada cavum abdomen dan cavum
pelvis
- Tak tampak distensi maupun dilatasi loop-loop usus
- Tak tampak gambaran coiled spring maupun herring bone
- Tak tampak free air
Kesan
- Tak tampak urolith opak pada cavum abdomen maupun cavum
pelvis
- Tak tampak gambaran ileus
d. USG Urologi pada tanggal 07 April 2019
- Ren dextra : ukuran dan echostructure normal, batas cortex dan
medulla tegas, SPC tak melebar, tak tampak massa/batu
- Ren sinistra : ukuran dan echostructure normal, batas cortex dan
medulla tegas, SPC tak melebar, tak tampak massa/batu
- Vesica urinaria : terisi cairan, dinding tampak irreguler tebal, tak
tampak batu maupun massa
- Prostat : volume lk. 64.6 cm3dengan protusio lk. 2,42 cm dan
echostructure normal, tak tampak massa
Kesan
- Pembesaran kelenjar prostat volume lk 64,6 cm 3engan protusio lk.
2,42 cm
- Cyctitis
- USG kedua ren dalam batas normal

e. Pemeriksaan EKG
Pemeriksaan EKG dilakukan 07 April 2019 dengan hasil interpretasi
sinus normal sinus rythm dan normal EKG tanpa elevasi dan depresi
pada PQRST

VI. Therapi
1. Injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr
2. Injeksi ketorolac 2 x 30 mg
3. Injeksi ranitidin 2 x 50 mg
4. Injeksi kalnex 3 x 500 mg
5. Infus NaCl 0,9% 20 tpm
6. Irigasi NaCl 0,9 %
7. Amlodipin 3 x 10 mg PO

B. ANALISA DATA

2 DS : Keterbatasan Inkontinensia
N
DATA
Pasien mengatakan ETIOLOGI
BAK neuromuskular PROBLEM
urinarius
O
1 masih
DS : dibantu dengan Agen cedera fisik fungsional
Nyeri akut
4 DS :
selang,
Pasien masih merasa nyeri Keterbatasan
mengatakan Defisiensi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pasien
dan
padapanas dan urinkeluarga
ketika
alat genetalianyakeluar. kognitif pengetahuan
mengatakan
DO : tidak terlalu
banyak tahu selang
Pasien terpasang
tampak tentang
DC
meringis
penyakit
three yang
waynyeri
menahan dialami
ukuran dan
22, aliran
cara
urin penanganannya
lancar,
P : nyeri karenatidak
operasiterjadi
DO :
sumbatan
Q : seperti dan bercampur
disayat - sayat
Pasien
darah danirigasi.
dari
R : genetalia keluarga tampak
3 DS :
bingung Prosedur invasif Risiko infeksi
S : skala ketika
5 ditanya
Pasien mengatakan sudah
T : sering
menjalani operasi BPH pada
TD : 140/80 mmHg
tanggal 07 April 2019
N : 82 x/menit
menggunakan sistem TURP
RR : 20 x/menit
DO :
Pasien terpasang selang DC
three way ukuran 22 dan
selang irigasi NaCl 0,9%,
dan terpasang infus NaCl 20
tpm ditangan kiri.
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
2. Inkontinensia urinarius fungsional berhubungan dengan keterbatasan
neuromuskular
3. Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
4. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa NOC NIC
Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 Manajemen nyeri
cedera fisik jam diharapkan nyeri dapat berkurang atau hilang dengan 1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang
indikator : meliputi lokasi, karakteristik, durasi,
Indikator Awal Tujuan frekuensi, kualitas, intensitas dan faktor
- Mampu mengontrol nyeri 2 5 pencetus
(tahu penyebab nyeri, mampu 2. Observasi adanya petunjuk nonverbal
menggunakan teknik non mengenai ketidaknyamanan
farmakologi untuk 3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi
mengurangi nyeri) (nafas dalam)
- Melaporkan bahwa nyeri 2 5 4. Dukung istirahat tidur yang adekuat
berkurang dengan 5. Kolaborasi dengan tim medis pemberian
manajemen nyeri analgetik untuk mengurangi nyeri
- Mampu mengenali nyeri 2 5 6. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat
(skala, intensitas,frekuensi mempengaruhi respon pasien terhadap
dan tanda nyeri ketidaknyamanan
- Tanda – tanda vital dalam 2 5
batas normal
Diagnosa NOC NIC
Keterangan skala indikator :
1 : tidak pernah menunjukkan
2 : jarang menunjukkan
3 : kadang – kadang menunjukkan
4 : sering menunjukkan
5 : selalu menunjukkan
Inkontinensia Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 Manajemen eliminasi perkemihan :
urinarius fungsional jam dan sampai kateter dilepasdiharapkan tidak terjadi 1. Monitor eliminasi urin termasuk frekuensi,
berhubungan dengan inkontinensia urinarius fungsional dengan indikator :
konsistensi, bau, volume, dan warna.
keterbatasan Indikator Awal Tujuan
- Mengosongkan kandung 2 5 2. Pantau tanda dan gejala retensi urin.
neuromuskular
kemih sepenuhnya 3. Anjurkan pasien/keluarga untuk mencatat
- Menuju toilet diantara 2 5
output urin yang sesuai.
waktu inginberkemih dan
benar – benar ingin segera 4. Catat input & output urine pasien.
berkemih
- Sisa urin paska berkemih < 2 5
100-200 mililiter
Diagnosa NOC NIC
- Mampu mengerti dan 2 5 Perawatan Inkontinensia Urin :
melakukan kegelexercise 1. Identifikasi faktor apa saja penyebab
dengan tepat sesuai yang
inkontinensia pada pasien.
diajarkan
Keterangan skala indikator : 2. Instruksikan pasien untuk minum minimal
1 : berat 1500cc air perhari
2 : cukup berat
3. Berikan pasien buli – buli panas untuk
3 : sedang
4 : ringan mengurangi nyeri.
5 : tidak ada 4. Anjurkan pasien untuk menggerakkan

pinggul.

Latihan Otot Pelvis :

1. Kaji kemampuan urgensi berkemih pasien.

2. Anjurkan pasien untuk melakukan kegel

exercise.

Diagnosa NOC NIC


Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 Kontrol risiko
berhubungan dengan jam diharapkan infeksi tidak terjadi dengan indikator : 1. Pertahankan lingkungan aseptik selama
prosedur invasif Indikator Awal Tujuan pemasangan alat
Pasien bebas dari tanda gejala 3 5 2. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
infeksi lokal
Menunjukkan kemampuan 3 5
3. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
untuk mencegah timbulnya
tindakan
infeksi
Menunjukkan perilaku hidup 3 5 4. Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan
sehat pada saat memasuki dan meninggalkan
Jumlah leukosit dalam batas 3 5 ruangan pasien
normal 5. Anjurkan pasien memenuhi masukan nutrisi
Keterangan skala indikator :
yang cukup
1 : tidak pernah menunjukkan
6. Kolaborasi dengan tim medis untuk
2 : jarang menunjukkan
pemberian terapi antibiotik bila perlu
3 : kadang – kadang menunjukkan
4 : sering menunjukkan
5 : selalu menunjukkan

Diagnosa NOC NIC


Defisiensi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 1. Berikan penilaian tentang tingkat
pengetahuan jam diharapkan pengetahuan pasien dan keluarga pengetahuan pasien tentang proses penyakit
berhubungan dengan bertambah dengan indikator : yang spesifik
keterbatasan kognitif Indikator Awal Tujuan 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
Pasien dan keluarga 3 5 bagaimana cara penanganannya
menyatakan paham tentang 3. Gambarkan proses penyakit dengan cara yang
penyakit dan cara tepat
penanganannya 4. Sediakan informasi pada pasien tentang
Pasien dan keluarga mampu 3 5
kondisi dengan cara yang tepat
melaksanakan prosedur yang
5. Beri dukungan dan reinforcement positif
dijelaskan secara tepat
Pasien dan keluarga mampu 3 5 kepada pasien dan keluarga
menjelaskan lagi apa yang
disampaikan

Diagnosa NOC NIC


Keterangan skala indikator :
1 : tidak pernah menunjukkan
2 : jarang menunjukkan
3 : kadang – kadang menunjukkan
4 : sering menunjukkan
5 : selalu menunjukkan

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal/ja
Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
m
10 April I.II.III - Mengobservasi keadaan umum dan - KU : baik, kesadaran : composmentis, Ajeng
2019 kesadaran pasien GCS : 15 (E4M6V5)
08.30 - Menanyakan keluhan pasien - Pasien mengatakan nyeri setelah operasi
P : nyeri karena operasi
Q : disayat -msayat
R : genetalia
S : skala 5
T : sering

Tanggal/ja
Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
m
08.45 I,II,III - Mengukur tanda – tanda vital pasien - TD : 140/80 mmHg, N : 82 x/menit, RR :
20 x/menit, S : 36,2 0C Ajeng
09.00 II - Mengobservasi eliminasi urin - Urin pasien terlihat merah pekat
konsistensi ± 350 cc, aliran lancar,
terpasang DC three way ukuran 22 dan
irigasi NaCl 0.9%, pasien mengatakan
panas dan nyeri pada saat BAK Ajeng
09.15 I,II,III - Memberikan terapi farmakologi pada - Obat masuk melalui intravena, pasien
pasien kooperatif selama tindakan keperawatan
 Ceftriaxone 1 gr dan tidak ada tanda – tanda alergi
 Ketorolac 30 mg
 Ranitidin 50 mg
 Amlodipin 10 mg Ajeng
09.30 III - Melakukan personal hygiene di daerah - Pasien kooperatif selama tindakan
kelamin dan selang DC pasien keperawatan Ajeng
10.30 I,II,III - Menganjurkan pasien untuk latihan miring - Pasien mampu melakukan secara perlahan
kanan dan kiri Ajeng

Tanggal/ja
Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
m
10.45 II - Menganjurkan pasien untuk minum air - Pasien mengatakan akan menuruti anjuran
putih ± 1500 cc perhari dari perawat Ajeng
10.50 I - Memposisikan pasien semi fowler - Pasien merasa lebih nyaman
Ajeng
11.00 I - Mengajarkan teknik relaksasi (nafas - Pasien mampu mengikuti yang diajarkan
dalam) untuk mengurangi nyeri perawat Ajeng
11.30 III - Mempertahankan lingkungan pasien - Lingkungan pasien terlihat besih
untuk tetap aseptik Ajeng
12.30 III - Menganjurkan keluarga untuk mencuci - Keluarga mengerti yang dianjurkan
tangan sebelum dan sesudah menjenguk perawat
pasien Ajeng
12.45 IV - Menjelaskan kepada pasien tentang BPH - Pasien dan keluarga memperhatikan saat
secara umum dan penanganannya dengan dijelaskan dan mengatakan paham dengan
kegel exercise yang dijelaskan. Pasien dan keluarga
mampu menjawab pertanyaan serta Ajeng
melakukan kegel exercise
13.13 II - Menganjurkan pasien untuk istirahat - Pasien mengatakan akan beristirahat Ajeng

Tanggal/ja
Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
m
14.00 II - Menghitung balance cairan - Input Ajeng
Infus NaCl
Irigasi NaCl
Makan minum
- Output
IWL
Urin
Balance cairan
15.00 II - Menganjurkan pasien untuk melakukan - Pasien mampu melakukan kegel exercise
kegel exercise dengan benar Ajeng
16.00 I,II,III - Mengukur tanda – tanda vital pasien - TD : 140/80 mmHg, N : 84 x/menit, RR :
22 x/menit. S : 36,7 0C Ajeng
16.15 I,II,III - Memberikan terapi obat - Obat masuk melalui intra vena, tidak ada
Ceftriaxone 1 gr tanda – tanda alergi
Ketorolac 30 mg
Kalnex 500 mg Ajeng

Tanggal/ja
Dx Implementasi Respon pasien Paraf
m
17.00 I,II,III - Menganjurkan pasien untuk - Pasien menghabiskan hanya ½ dari porsi
menghabiskan makanannya yang disediakan RS Ajeng
17.30 I,II,III - Mengobservasi KU dan keluhan pasien - KU : baik. Pasien mengatakan nyeri yang Ajeng
dirasakan sedikit berkurang skala 4, BAK
merah tidak begitu pekat, tidak ada tanda –
tanda infeksi
19.00 II - Menganjurkan pasien melakukan kegel - Pasien dapat melakukan kegel exercise
exercise dengan tepat Ajeng
20.00 II - Menghitung balance cairan - Input
Infus NaCl
Irigasi NaCl
Makan minum
Ajeng
- Output
IWL
Urin
Balance cairan

Tanggal/ja
Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
m
20.15 II - Menganjurkan pasien untuk istirahat - Pasien kooperatif dengan anjuran perawat
Ajeng
22.00 I.II.III - Memberikan injeksi obat - Obat masuk melalui intravena
Ketorolac 30 mg Ajeng
22.15 II - Menganjurkan pasien untuk istirahat - Pasien mengatakan akan tidur Ajeng
11 April II - Menghitung balance cairan - Input Ajeng
2019 Infus NaCl
07.00 Irigasi NaCl
Makan minum
- Output
IWL
Urin
Balance cairan
08.00 I,II,III - Mengobservasi KU dan keluhan pasien - KU : baik. Pasien mengatakan nyeri sudah
berkurang skala : 3, BAK merah tidak
begitu terang, aliran lancar Ajeng

Hari/tangga
Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
l
08.30 II - Menganjurkan pasien untuk kegel - Pasien mampu melakukan kegel
exercise exercisedengan baik Ajeng
09.00 I,II,III - Memberikan obat - Obat masuk melalui intravena, tidak ada
Ceftriaxone 1 gr tanda – tanda alergi Ajeng
09.15 III - Melakukan personal hygiene selang DC - Pasien kooperatif dengan tindakan
keperawatan, DC bersih, pasien terlihat
lebih nyaman Ajeng
09.45 I,II,III - Menganjurkan pasien melakukan - Pasien mampu duduk secara perlahan Ajeng
ambulasi di tempat tidur
10.00 I,II,III - Melakukan tanda – tanda vital - TD : 130/80 mmHg. N : 80 x/menit, RR :
22 x/menit, S : 36, 3 0C Ajeng
10.30 I,II,III - Menganjurkan pasien untuk - Pasien mengatakan akan meningkatkan
meningkatkan intake cairan dan nutrisi makan dan minumnya Ajeng
12.00 I,II,III - Menganjurkan pasien untuk istirahat - Pasien kooperatif mengatakan akan
istirahat Ajeng
Tanggal/ja
Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
m
14.00 II - Menghitung balance cairan - Input
Infus NaCl
Irigasi NaCl
Makan minum
Ajeng
- Output
IWL
Urin
Balance cairan
15.00 II - Menganjurkan pasien untuk kegel - Pasien mampu melakukan kegel exercise
execise dengan tepat Ajeng
15.15 II,III - Mengobservasi urin pasien dan tanda - Urin berwarna kuning ± 300 cc, aliran
infeksi lancar, pasien tidak mengalami infeksi Ajeng
16.00 I,II,III - Mengukur tanda – tanda vital - TD : 130/80 mmHg, N : 78 x/menit, RR :
20 x/menit, S : 36,2 0C Ajeng
19.00 II - Menganjurkan pasien untuk kegel - Pasien mampu melakukan kegel exercise
exercise dengan baik Ajeng

Tanggal/ja Dx Implementasi Respon Pasien Paraf


m
20.00 II - Menghitung balance cairan - Input
Infus NaCl
Irigasi NaCl
Makan minum
Ajeng
- Output
IWL
Urin
Balance cairan
22.00 I.II.III - Memberikan terapi obat - Obat masuk melalui intravena, tidak ada
Ketorolac 30 mg tanda – tanda alergi
Ranitidin 50 mg Ajeng
23.00 II - Menganjurkan pasien untuk istirahat - Pasien kooperatif dengan anjuran perawat Ajeng
Tanggal/ja
Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
m
12 April II - Menghitung balance cairan - Input
2019 Infus NaCl
07.00 Irigasi NaCl
Makan minum
Ajeng
- Output
IWL
Urin
Balance cairan
08.00 I,II,III - Mengobservasi KU pasien dan - KU : baik, pasien mengatakan sudah tidak
keluhannya nyeri lagi skala : 0, pasien masih terpasang
DC + irigasi NaCl 0,9% dengan urin
berwarna kuning, aliran lancar dan berbau
khas. Tidak ada tanda – tanda infeksi Ajeng
08.15 II - Melatih pasien dan keluarga bledder - Pasien dan keluarga mengerti yang
training disampaikan perawat Ajeng
08.30 III - Melakukan personal hygiene selang DC - Pasien kooperatif dengan tindakan
keperawatan, DC bersih, aliran urine
lancar Ajeng
Tanggal/ja
Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
m
08.45 II - Menganjurkan pasien untuk kegel - Pasien mampu melakukan kegel exercise
exercise dengan baik Ajeng
09.00 I,II,III - Mengukur tanda – tanda vital - TD : 130/80 mmHg, N : 84 x/menit, RR :
20 x/menit, S : 36,7 0C Ajeng
09.15 I,II,III - Memberikan obat : Ceftriaxone 1 gr, - Obat masuk melalui intravena, tidak ada
Ketorolac 30 mg, Ranitidin 50 mg tanda – tanda alergi
Kalnex 500 mg Ajeng
10.30 I,II,III - Memberikan discharge planning kepada - Pasien dan keluarga mengerti
pasien dan keluarga agar tetap
memonitor urin, menjaga pola makan
dan melakukan kegel exercise dan
bladder training dan menganjurkan
pasien kontrol pada tanggal 22 April
2019 Ajeng
10.45 I,II,III - Melepas infus pasien - Pasien tidak terpasang infus, pulang pada
pukul 11.00 dengan masih terpasang DC Ajeng

F. EVALUASI

Tanggal/jam Dx Catatan Perkembangan Paraf


10 April 2019 I S : Pasien mengatakan masih merasakan nyeri
23.00 O : Pasien terlihat masih menahan sakit, TD : 140/80 mmHg, N : 82 x/menit, RR : 20
x/menit, S : 36,2 0C
P : nyeri karena operasi
Q : disayat - sayat
R : genetalia
S : skala 5
T : sering
A : Masalah nyeri akut belum teratasi Ajeng
Indikator Awal Akhi
Hasil
r
- Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu 2 5 3
menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri)
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan manajemen nyeri 2 5 3
- Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas,frekuensi dan tanda 2 5 3
nyeri
- Tanda – tanda vital dalam batas normal 2 5 4

Tanggal/jam Dx Catatan Perkembangan Paraf


P : Lanjutkan intervensi
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
- Anjurkan teknik non farmakologi (nafas dalam)
- Tingkatkan istirahat tidur pasien
- Kolaborasi tim medis pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri
- Berikan pasien posisi yang nyaman
- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan,pencahayaan dan kebisingan
II S : Pasien mengatakan BAK masih sakit dan terasa panas
O : Terpasang DC three way ukuran 22 + irigasi NaCl 0.9% , urin berwarna merah
pekat, aliran lancar Ajeng
Tanggal/jam Dx Catatan Perkembangan Paraf
A : Masalah inkontinensia urin fungsional belum teratasi
Awa Akhi
Indikator Hasil
l r
- Mengosongkan kandung kemih sepenuhnya 2 5 2
- Menuju toilet diantara waktu inginberkemih dan benar – benar 2 5 2
ingin segera berkemih
- Sisa urin paska berkemih < 100-200 mililiter 2 5 2
- Mampu mengerti dan melakukan kegelexercise dengan tepat 2 5 3
sesuai yang diajarkan
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor eliminasi urin
- Anjurkan klien dan keluarga mencatat haluran urin dan pola urin jika diperlukan
- Anjurkan klien untuk minum 1400-1600cc perhari
- Lakukan kegel exercise
III S : Pasien mengatakan telah menjalani operasi BPH
O : Terpasang DC three way ukuran 22 + irigasi NaCl 0,9%, terpasang selang infus
ditangan kiri, leukosit 6380 /uL, urin bercampur darah merah pekat, tidak ada
tanda tanda infeksi Ajeng
Tanggal/jam Dx Catatan Perkembangan Paraf
A : Masalah risiko infeksi belum teratasi
Indikator Awal Akhir Hasil
Pasien bebas dari tanda gejala infeksi 3 5 4
Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya 3 5 3
infeksi
Menunjukkan perilaku hidup sehat 3 5 3
Jumlah leukosit dalam batas normal 3 5 4
P : Lanjutkan intervensi
- Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
- Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
- Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
- Instruksikan pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah
berkunjung meninggalkan pasien
S : Pasien dan keluarga mengatakan sudah paham tentang penyakit BPH dan cara
IV penanganannya
O : Pasien dan keluarga bisa menjawab pertanyaan yang diberikan Ajeng
Tanggal/jam Dx Catatan Perkembangan Paraf
A : Masalah defisiensi pengetahuan teratasi
Indikator Awa Akhir Hasil
l
Pasien dan keluarga menyatakan paham tentang penyakit dan 3 5 5
cara penanganannya
Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang 3 5 5
dijelaskan secara tepat
Pasien dan keluarga mampu menjelaskan lagi apa yang 3 5 5
disampaikan
P : Pertahankan intervensi selama dirumah
11 April 2019 I S : Pasien mengatakan nyeri sudah mulai berkurangi
23.00 O : Pasien sudah bisa melakukan mobilisasi di tempat tidur. , TD : 130/80 mmHg.
N : 80 x/menit, RR : 22 x/menit, S : 36, 3 0C
P : nyeri karena operasi
Q : disayat - sayat
R : genetalia
S : skala 3
T : sering
Tanggal/jam Dx Catatan Perkembangan Paraf
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
Indikator Awal Akhi
Hasil
r
- Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu 2 5 4
menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri)
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan manajemen nyeri 2 5 4
- Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas,frekuensi dan tanda 2 5 5
Ajeng
nyeri
- Tanda – tanda vital dalam batas normal 2 5 5
P: Lanjutkan intervensi
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Anjurkan teknik non farmakologi (nafas dalam)
- Tingkatkan istirahat tidur pasien
- Berikan pasien posisi yang nyaman
II S : Pasien mengatakan BAK masih sulit
O : Terpasang DC three way ukuran 22 + irigasi NaCl 0.9% , urin berwarna merah
Terang, aliran lancar
Tanggal/jam Dx Catatan Perkembangan Paraf
A : Masalah inkontinensia urin fungsional belum teratasi
Awa Akhi
Indikator Hasil
l r
- Mengosongkan kandung kemih sepenuhnya 2 5 2
- Menuju toilet diantara waktu inginberkemih dan benar – benar 2 5 2
ingin segera berkemih
- Sisa urin paska berkemih < 100-200 mililiter 2 5 2
Ajeng
- Mampu mengerti dan melakukan kegelexercise dengan tepat 2 5 4
sesuai yang diajarkan
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor eliminasi urin
- Anjurkan klien dan keluarga mencatat haluran urin dan pola urin jika diperlukan
- Anjurkan klien untuk minum 1400-1600cc perhari
- Lakukan kegel exercise
III S : Pasien mengatakan telah menjalani operasi BPH
O : Terpasang DC three way ukuran 22 + irigasi NaCl 0,9%, terpasang selang infus
ditangan kiri, leukosit 6380 /uL, tidak ada
tanda tanda infeksi
Tanggal/jam Dx Catatan Perkembangan Paraf
A : Masalah risiko infeksi belum teratasi
Indikator Awal Akhir Hasil
Pasien bebas dari tanda gejala infeksi 3 5 4
Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya 3 5 4
infeksi
Menunjukkan perilaku hidup sehat 3 5 4
Jumlah leukosit dalam batas normal 3 5 4
P : Lanjutkan intervensi Ajeng

- Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat


- Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
- Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
- Instruksikan pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah
berkunjung meninggalkan pasien
Tanggal/jam Dx Catatan Perkembangan Paraf
12 April 2019 I S : Pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri
11.00 O : Pasien terlihat nyaman dan tenang, TD : 130/80 mmHg, N : 84 x/menit, RR : 20 x/menit,
S : 36,7 0C
P:-
Q:-
R :-
S : skala 0
T:-
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
Ajeng
Indikator Awal Akhi
Hasil
r
- Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu 2 5 5
menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri)
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan manajemen nyeri 2 5 5
- Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas,frekuensi dan tanda 2 5 5
nyeri
- Tanda – tanda vital dalam batas normal 2 5 5
P: Lanjutkan intervensi
- Pertahankan intervensi selama dirumah
Tanggal/jam Dx Catatan Perkembangan Paraf
II S : Pasien mengatakan BAK masih sulit
O : Terpasang DC three way ukuran 22 + irigasi NaCl 0.9% , urin berwarna kuning, bau
khas, aliran lancar
A : Masalah inkontinensia urin fungsional belum teratasi
Awa Akhi
Indikator Hasil
l r
- Mengosongkan kandung kemih sepenuhnya 2 5 2
- Menuju toilet diantara waktu inginberkemih dan benar – benar 2 5 2
ingin segera berkemih Ajeng
- Sisa urin paska berkemih < 100-200 mililiter 2 5 2
- Mampu mengerti dan melakukan kegelexercise dengan tepat 2 5 4
sesuai yang diajarkan
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor eliminasi urin
- Anjurkan klien dan keluarga mencatat haluran urin dan pola urin jika diperlukan
- Anjurkan klien untuk minum 1400-1600cc perhari
- Lakukan kegel exercise
Tanggal/jam Dx Catatan Perkembangan Paraf
III S : Pasien mengatakan telah menjalani operasi BPH
O : Terpasang DC three way ukuran 22 + irigasi NaCl 0,9%, terpasang selang infus
ditangan kiri, tidak ada tanda tanda infeksi
A : Masalah risiko infeksi teratasi
Indikator Awal Akhir Hasil Ajeng
Pasien bebas dari tanda gejala infeksi 3 5 5
Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya 3 5 5
infeksi
Menunjukkan perilaku hidup sehat 3 5 5
Jumlah leukosit dalam batas normal 3 5 5
P : Pertahankan intervensi selama dirumah

Anda mungkin juga menyukai