S DENGAN INKONTINENSIA
URINARIUS FUNGSIONAL POST OPERASI BPH DI RUANG EDELWEIS
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO
Disusun
O
L
E
H
QONITA LUTHFIAH
KELAS : XI KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan oleh :
Nama :Q
Hari / tanggal :Rabu, 10 April 2019
Waktu : Pukul 08.30 WIB
Tempat : Ruang Edelweis RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo
I. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Umur : 69 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat :Sindang Langu Rt 04/08, Dayeuhluh
No. RM :02-09-40-68
Diagnosa post operasi :Post operasi TURP BPH
Tanggal masuk RS :Minggu, 07 April 2019
Keterangan :
0 : mandiri
1 : dibantu alat
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu alat dan orang lain
4 : dibantu total
e. Pola persepsi kognisi
DS : Keluarga pasien mengatakan pasien masih dapat berkomunikasi
dengan baik. Pasien mengatakan fungsi penglihatan, pendengaran,
dan penciuman berfungsi dengan baik.
DO : Pasien nyambung saat diajak berkomunikasi dan dapat melihat apa
saja yang ada diruangan.
5 5
V. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan Laboratorium tanggal 07 April 2019
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Darah Lengkap
Hemoglobin 13.2 g/dL 13.2 – 17.3
Leukosit 6380 U/L 3800 – 10600
Hematokrit L 38 ∞ 40 – 52
Eritrosit L 4.2 10^6/uL 4.4 – 5.9
Trombosit 238.000 /uL 150.000 - 440.000
MCV 89.2 fL 80 – 100
MCH 31.1 pg/cell 26 – 34
MCHC 34.9 ∞ 32 – 36
RDW 13.6 ∞ 11.5 – 14.5
MPV L 8.3 fL 9.4 – 12.4
Hitung Jenis
Basofil 0.5 ∞ 0–1
Eosinofil H 4.2 ∞ 2–4
Batang L 0.3 ∞ 3–5
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Segmen 62.7 ∞ 50 – 70
Limfosit L 24.1 ∞ 25 – 40
Monosit H 8.2 ∞ 2–8
PT 10.8 detik 9.9 – 11.8
APTT 36.3 detik 26.4 – 37.5
Kimia Klinik
SGOT 21 U/L 15 – 37
SGPT 21 U/L 16 – 63
Ureum Darah 15.90 mg/dL 14.98 – 38.52
Kreatinin Darah 1.09 mg/dL 0.70 – 1.30
Glukosa Sewaktu 109 mg/dL <= 200
Natrium 142 mEq/L 134 – 146
Kalium 3.8 mEq/L 3.4 – 4.5
Klorida H 111 mEq/L 96 – 108
SERO IMUNOLOGI
HBSAG Non reaktif
e. Pemeriksaan EKG
Pemeriksaan EKG dilakukan 07 April 2019 dengan hasil interpretasi
sinus normal sinus rythm dan normal EKG tanpa elevasi dan depresi
pada PQRST
VI. Therapi
1. Injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr
2. Injeksi ketorolac 2 x 30 mg
3. Injeksi ranitidin 2 x 50 mg
4. Injeksi kalnex 3 x 500 mg
5. Infus NaCl 0,9% 20 tpm
6. Irigasi NaCl 0,9 %
7. Amlodipin 3 x 10 mg PO
B. ANALISA DATA
2 DS : Keterbatasan Inkontinensia
N
DATA
Pasien mengatakan ETIOLOGI
BAK neuromuskular PROBLEM
urinarius
O
1 masih
DS : dibantu dengan Agen cedera fisik fungsional
Nyeri akut
4 DS :
selang,
Pasien masih merasa nyeri Keterbatasan
mengatakan Defisiensi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pasien
dan
padapanas dan urinkeluarga
ketika
alat genetalianyakeluar. kognitif pengetahuan
mengatakan
DO : tidak terlalu
banyak tahu selang
Pasien terpasang
tampak tentang
DC
meringis
penyakit
three yang
waynyeri
menahan dialami
ukuran dan
22, aliran
cara
urin penanganannya
lancar,
P : nyeri karenatidak
operasiterjadi
DO :
sumbatan
Q : seperti dan bercampur
disayat - sayat
Pasien
darah danirigasi.
dari
R : genetalia keluarga tampak
3 DS :
bingung Prosedur invasif Risiko infeksi
S : skala ketika
5 ditanya
Pasien mengatakan sudah
T : sering
menjalani operasi BPH pada
TD : 140/80 mmHg
tanggal 07 April 2019
N : 82 x/menit
menggunakan sistem TURP
RR : 20 x/menit
DO :
Pasien terpasang selang DC
three way ukuran 22 dan
selang irigasi NaCl 0,9%,
dan terpasang infus NaCl 20
tpm ditangan kiri.
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
2. Inkontinensia urinarius fungsional berhubungan dengan keterbatasan
neuromuskular
3. Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
4. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa NOC NIC
Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 Manajemen nyeri
cedera fisik jam diharapkan nyeri dapat berkurang atau hilang dengan 1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang
indikator : meliputi lokasi, karakteristik, durasi,
Indikator Awal Tujuan frekuensi, kualitas, intensitas dan faktor
- Mampu mengontrol nyeri 2 5 pencetus
(tahu penyebab nyeri, mampu 2. Observasi adanya petunjuk nonverbal
menggunakan teknik non mengenai ketidaknyamanan
farmakologi untuk 3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi
mengurangi nyeri) (nafas dalam)
- Melaporkan bahwa nyeri 2 5 4. Dukung istirahat tidur yang adekuat
berkurang dengan 5. Kolaborasi dengan tim medis pemberian
manajemen nyeri analgetik untuk mengurangi nyeri
- Mampu mengenali nyeri 2 5 6. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat
(skala, intensitas,frekuensi mempengaruhi respon pasien terhadap
dan tanda nyeri ketidaknyamanan
- Tanda – tanda vital dalam 2 5
batas normal
Diagnosa NOC NIC
Keterangan skala indikator :
1 : tidak pernah menunjukkan
2 : jarang menunjukkan
3 : kadang – kadang menunjukkan
4 : sering menunjukkan
5 : selalu menunjukkan
Inkontinensia Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 Manajemen eliminasi perkemihan :
urinarius fungsional jam dan sampai kateter dilepasdiharapkan tidak terjadi 1. Monitor eliminasi urin termasuk frekuensi,
berhubungan dengan inkontinensia urinarius fungsional dengan indikator :
konsistensi, bau, volume, dan warna.
keterbatasan Indikator Awal Tujuan
- Mengosongkan kandung 2 5 2. Pantau tanda dan gejala retensi urin.
neuromuskular
kemih sepenuhnya 3. Anjurkan pasien/keluarga untuk mencatat
- Menuju toilet diantara 2 5
output urin yang sesuai.
waktu inginberkemih dan
benar – benar ingin segera 4. Catat input & output urine pasien.
berkemih
- Sisa urin paska berkemih < 2 5
100-200 mililiter
Diagnosa NOC NIC
- Mampu mengerti dan 2 5 Perawatan Inkontinensia Urin :
melakukan kegelexercise 1. Identifikasi faktor apa saja penyebab
dengan tepat sesuai yang
inkontinensia pada pasien.
diajarkan
Keterangan skala indikator : 2. Instruksikan pasien untuk minum minimal
1 : berat 1500cc air perhari
2 : cukup berat
3. Berikan pasien buli – buli panas untuk
3 : sedang
4 : ringan mengurangi nyeri.
5 : tidak ada 4. Anjurkan pasien untuk menggerakkan
pinggul.
exercise.
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal/ja
Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
m
10 April I.II.III - Mengobservasi keadaan umum dan - KU : baik, kesadaran : composmentis, Ajeng
2019 kesadaran pasien GCS : 15 (E4M6V5)
08.30 - Menanyakan keluhan pasien - Pasien mengatakan nyeri setelah operasi
P : nyeri karena operasi
Q : disayat -msayat
R : genetalia
S : skala 5
T : sering
Tanggal/ja
Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
m
08.45 I,II,III - Mengukur tanda – tanda vital pasien - TD : 140/80 mmHg, N : 82 x/menit, RR :
20 x/menit, S : 36,2 0C Ajeng
09.00 II - Mengobservasi eliminasi urin - Urin pasien terlihat merah pekat
konsistensi ± 350 cc, aliran lancar,
terpasang DC three way ukuran 22 dan
irigasi NaCl 0.9%, pasien mengatakan
panas dan nyeri pada saat BAK Ajeng
09.15 I,II,III - Memberikan terapi farmakologi pada - Obat masuk melalui intravena, pasien
pasien kooperatif selama tindakan keperawatan
Ceftriaxone 1 gr dan tidak ada tanda – tanda alergi
Ketorolac 30 mg
Ranitidin 50 mg
Amlodipin 10 mg Ajeng
09.30 III - Melakukan personal hygiene di daerah - Pasien kooperatif selama tindakan
kelamin dan selang DC pasien keperawatan Ajeng
10.30 I,II,III - Menganjurkan pasien untuk latihan miring - Pasien mampu melakukan secara perlahan
kanan dan kiri Ajeng
Tanggal/ja
Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
m
10.45 II - Menganjurkan pasien untuk minum air - Pasien mengatakan akan menuruti anjuran
putih ± 1500 cc perhari dari perawat Ajeng
10.50 I - Memposisikan pasien semi fowler - Pasien merasa lebih nyaman
Ajeng
11.00 I - Mengajarkan teknik relaksasi (nafas - Pasien mampu mengikuti yang diajarkan
dalam) untuk mengurangi nyeri perawat Ajeng
11.30 III - Mempertahankan lingkungan pasien - Lingkungan pasien terlihat besih
untuk tetap aseptik Ajeng
12.30 III - Menganjurkan keluarga untuk mencuci - Keluarga mengerti yang dianjurkan
tangan sebelum dan sesudah menjenguk perawat
pasien Ajeng
12.45 IV - Menjelaskan kepada pasien tentang BPH - Pasien dan keluarga memperhatikan saat
secara umum dan penanganannya dengan dijelaskan dan mengatakan paham dengan
kegel exercise yang dijelaskan. Pasien dan keluarga
mampu menjawab pertanyaan serta Ajeng
melakukan kegel exercise
13.13 II - Menganjurkan pasien untuk istirahat - Pasien mengatakan akan beristirahat Ajeng
Tanggal/ja
Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
m
14.00 II - Menghitung balance cairan - Input Ajeng
Infus NaCl
Irigasi NaCl
Makan minum
- Output
IWL
Urin
Balance cairan
15.00 II - Menganjurkan pasien untuk melakukan - Pasien mampu melakukan kegel exercise
kegel exercise dengan benar Ajeng
16.00 I,II,III - Mengukur tanda – tanda vital pasien - TD : 140/80 mmHg, N : 84 x/menit, RR :
22 x/menit. S : 36,7 0C Ajeng
16.15 I,II,III - Memberikan terapi obat - Obat masuk melalui intra vena, tidak ada
Ceftriaxone 1 gr tanda – tanda alergi
Ketorolac 30 mg
Kalnex 500 mg Ajeng
Tanggal/ja
Dx Implementasi Respon pasien Paraf
m
17.00 I,II,III - Menganjurkan pasien untuk - Pasien menghabiskan hanya ½ dari porsi
menghabiskan makanannya yang disediakan RS Ajeng
17.30 I,II,III - Mengobservasi KU dan keluhan pasien - KU : baik. Pasien mengatakan nyeri yang Ajeng
dirasakan sedikit berkurang skala 4, BAK
merah tidak begitu pekat, tidak ada tanda –
tanda infeksi
19.00 II - Menganjurkan pasien melakukan kegel - Pasien dapat melakukan kegel exercise
exercise dengan tepat Ajeng
20.00 II - Menghitung balance cairan - Input
Infus NaCl
Irigasi NaCl
Makan minum
Ajeng
- Output
IWL
Urin
Balance cairan
Tanggal/ja
Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
m
20.15 II - Menganjurkan pasien untuk istirahat - Pasien kooperatif dengan anjuran perawat
Ajeng
22.00 I.II.III - Memberikan injeksi obat - Obat masuk melalui intravena
Ketorolac 30 mg Ajeng
22.15 II - Menganjurkan pasien untuk istirahat - Pasien mengatakan akan tidur Ajeng
11 April II - Menghitung balance cairan - Input Ajeng
2019 Infus NaCl
07.00 Irigasi NaCl
Makan minum
- Output
IWL
Urin
Balance cairan
08.00 I,II,III - Mengobservasi KU dan keluhan pasien - KU : baik. Pasien mengatakan nyeri sudah
berkurang skala : 3, BAK merah tidak
begitu terang, aliran lancar Ajeng
Hari/tangga
Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
l
08.30 II - Menganjurkan pasien untuk kegel - Pasien mampu melakukan kegel
exercise exercisedengan baik Ajeng
09.00 I,II,III - Memberikan obat - Obat masuk melalui intravena, tidak ada
Ceftriaxone 1 gr tanda – tanda alergi Ajeng
09.15 III - Melakukan personal hygiene selang DC - Pasien kooperatif dengan tindakan
keperawatan, DC bersih, pasien terlihat
lebih nyaman Ajeng
09.45 I,II,III - Menganjurkan pasien melakukan - Pasien mampu duduk secara perlahan Ajeng
ambulasi di tempat tidur
10.00 I,II,III - Melakukan tanda – tanda vital - TD : 130/80 mmHg. N : 80 x/menit, RR :
22 x/menit, S : 36, 3 0C Ajeng
10.30 I,II,III - Menganjurkan pasien untuk - Pasien mengatakan akan meningkatkan
meningkatkan intake cairan dan nutrisi makan dan minumnya Ajeng
12.00 I,II,III - Menganjurkan pasien untuk istirahat - Pasien kooperatif mengatakan akan
istirahat Ajeng
Tanggal/ja
Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
m
14.00 II - Menghitung balance cairan - Input
Infus NaCl
Irigasi NaCl
Makan minum
Ajeng
- Output
IWL
Urin
Balance cairan
15.00 II - Menganjurkan pasien untuk kegel - Pasien mampu melakukan kegel exercise
execise dengan tepat Ajeng
15.15 II,III - Mengobservasi urin pasien dan tanda - Urin berwarna kuning ± 300 cc, aliran
infeksi lancar, pasien tidak mengalami infeksi Ajeng
16.00 I,II,III - Mengukur tanda – tanda vital - TD : 130/80 mmHg, N : 78 x/menit, RR :
20 x/menit, S : 36,2 0C Ajeng
19.00 II - Menganjurkan pasien untuk kegel - Pasien mampu melakukan kegel exercise
exercise dengan baik Ajeng
F. EVALUASI