Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
NAMA : 1. ST. MUNAWARAH (19.62202.039)
2. RUSLIA (19.62202.040)
3. MUSFIRA (19.62202.041)
DOSEN PENGAMPU :
Alhamdulillahi robbil ‘aalamin, segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta
alam atas segala karunia dan nikmat-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat
akidah dalam islam “ disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu
karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa sumber yang
Meskipun telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis
sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
A. Kesatuan Akidah semenjak Nabi adam a.s hingga nabi Muhammad SAW..................3
A. Kesimpulan..................................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................11
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak
berkaitan dengan agaman dan juga suatu unsur kesatuan yang komprehensif,
paling penting adalah komitmen untuk menjaga hati agar selalu berada dalam
segala perintahnya dan menjauhi segala larangan Allah dan Rasul-nya.
nabi Adam hingga sekarang akidah dalam islam tetap satu yaitu mengesakan
Tuhan.
Muhammad SAW.?
2. Jalan apa yang ditempuh para Rasul dalam menanamkan akidah islam?
C. Tujuan
1
2. Mengetahui jalan yang ditempuh para Rasul dalam menanamkan akidah
islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesatuan Akidah semenjak Nabi adam a.s hingga nabi Muhammad SAW.
Allah SWT. Manusia, sejak masa azali, telah dimintai kesaksiannya tentang
siapa Tuhan mereka. Ketika nabi adam a.s diturunkan kedunia, beliau
membawa serta aqidah ketauhidan itu. Aqidah tauhid ini beliau ajarkan
kepada anak cucunya sampai turun temurun. Ketika nabi adam wafat, diantara
cucu-cucu beliau terdapat beberapa orang yang menyimpang dari akidah ini
Jumlah mereka yang tersesat itu dari hari kehari semakin bertambah,
sedangkan akidahnya pun semakin jauh dari sumbernya yang asli. Untuk
mengembalikan akidah yang sesat itu, Allah mengutus seorang rasul yang
dipilihnya dari kalangan anak cucu adam dengan membawa akidah tauhid
pula. Rasul ini lalu menyampaikan ajaran untuk masuk kembali kedalam
agama(islam) yang dulu dibawa oleh nabi Adam. Umat manusia pun, yang
waktu itu jumlahnya belum begitu banyak, sebagian kembali kepada aqidah
tauhidnya. Namun adapula yang tetap berpegang pada aqidahnya yang telah
sesat itu. Ibarat domba-domba, saat mereka diawasi dan diasuh oleh
menjadi tersesat dan hilang. Begitulah, pada saat rasul sesudah nabi Adam itu
manusia pun terus bertambah dari waktu kewaktu. Allah pun mengutus pula
Begitulah seterusnya, nabi dan rasul silih berganti datang dan pergi, nabi
Adam wafat, tampil nabi Idris, nabi Idris wafat, datang nabi Nuh, dan
3
seterusnya bersambung panjang membentuk garis vertikal dari nabi Adam,
satu yang merentang panjang dari Adam hingga nabi Muhammad, itulah yang
dimaksud dengan kesatuan akidah dalam sejarah ummat manusia ini. Adapun
primitif seperti yang selama ini dibuktikan oleh para ahli,selain menjadi bukti
sebagai sisa-sisa akidah tauhid yang dibawa oleh para nabi terdahulu serta
Kalaupun ada yang bisa disebut evolusi hal itu terdapat pada peningkatan dan
penyempurnaan, pada masa nabi Adam, ketika jumlah manusia masih bisa
kandung sendiri. Akan tetapi, pada saat manusia sudah berkembang menjadi
ummat yang besar syariat Allah yang berkaitan hal ini kemudia
nabi Muhammad SAW. Itulah makna firman Allah SWT dalam surah Al-
Baqarah Ayat 213 yang artinya “ manusia itu adalah ummat yang satu (setelah
timbul perselisihan) maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar
kitab dengan benar untuk member keputusan diantara manusia tentang perkara
4
Tidaklah berselisih tentang kitab itu, melainkan orang yang telah
ُ ُ
ِ َُوإِنَّ َه ِذ ِه أ َّم ُت ُك ْم أم ًَّة َوا ِح َد ًة َوأَ َنا َر ُّب ُك ْم َفا َّتق
ون
artinya “ sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua, agama
Begitu juga firman Allah SWT dalam surah An-Nisa ayat 163-164 yang
kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya,
dan kami telah memberikan wahyu pula kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub,
dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman, dan kami berikan
Zabur kepada daud, dan kami telah mengutus rasul-rasul yang sungguh telah
kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak
kami kisahkan kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan
langsung”
5
B. Jalan yang Ditempuh Para rasul dalam Menanamkan Aqidah
Telah disebutkan di muka bahwa para rasul diutus oleh Allah untuk
memurnikan akidah umat manusia. Ajaran akidah yang mereka bawa bisa
dibilang ringan dan mudah. Di samping itu, ajaran-ajaran yang mereka bawa
itu mudah dimengerti, dipahami, dan diterima dengan akal sehat, Para rasul
akidah itu dalam hati dan jiwa umatnya. Beliau menyuruh umatnya agar
pandangan dan pemikiran mereka diarahkan dan ditujukan kejurusan ini. Akal
citakan.
berhala dan patung, melakukan syirik dan kufur, menjadi umat yang berakidah
tauhid, mengesakan Tuhan seru sekalian alam. Hati mereka dipompa dengan
menjadi pemimpin yang harus diikuti dalam hal perbaikan akhlak dan budi
membentuk generasi dari umatnya sebagai suatu bangsa yang menjadi mulia
dengan sebab adanya keimanan dalam dada mereka , berpegang teguh pada
hak dan kebenaran. Pada saat itu umat yang berada dibawah pimpinannya,
Allah SWT. Membuat kesaksian pada generasi itu bahwa mereka benar-
6
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepa da yang ma’aruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman
yang terakhir yakni, Nabi Muhammad SAW, keadaan akidah tetap dalam
kesuciaannya yang berasal dari wahyu ilahi dan ajaran-ajaran yang diberikan
dari langit. Dasar utamanya yang digunakan sebagai pedoman adalah Al-
Qur’an dan Al-Hadis. Pada tingkat permulaan, yang dituju ialah memberikan
dengan gharizah qalbu dan cara didikan yang harus dilalui dan ditempuh.
dirinya sehingga tumbuhlah suatu kekuatan secara otomatis yang amat kokoh
dalam kehidupan.
manusia untuk menyelami sesuatu yang tidak kuasa dicapainya, itulah yang
yang ditempuh oleh para nabi dan rasul. Ini pula yang merupakan sebab utama
keimanan yang asalnya cukup luas dan mudah diterima, serta amat tinggi
nilainya lalu menjadi berbagai macam pemikiran yang berisikan atau menjadi
7
perbuatan menjadi mulia dan baik, atau memberi semangat gerak pada
dan mereka pegang sajalah yang benar, sedangkan yang lain, yang tidak
Bahkan, ada anggapan yang lebih ekstrem lagi, yakni siapa saja yang tidak
paham Jahamiah, dan masih banyak lagi paham lainnya. Bahkan, di antara
Akidah yang semula teguh dan mantap telah menjadi goyah dan
goncang dalam hati. Keimanan pun tidak meresap dalam jiwa sehingga akidah
itu tidak lagi dapat menguasai jalan kehidupan yang harus ditempuh oleh
setiap umat muslim dan kehidupan yang harus ditempuh oleh setiap umat
muslim dan bahkan keimanan itu sendiri tidak dapat lagi menjadi pusat
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
bangsa primitif seperti yang selama ini dibuktikan oleh para ahli,selain
bisa dinyatakan sebagai sisa-sisa akidah tauhid yang dibawa oleh para nabi
ummat manusia. Kalaupun ada yang bisa disebut evolusi hal itu terdapat
pernikahan antara saudara kandung sendiri. Akan tetapi, pada saat manusia
sudah berkembang menjadi ummat yang besar syariat Allah yang berkaitan
masa untuk mebangun kedaulatan Islam. Pada masa ini orang-orang Islam
9
langsung tertuju kepada Rosulullah SAW untuk mengetahui dasar-dasar
agama dan hukum-hukum syariah. Disamping itu mereka juga disinari oleh
Oleh sebab itu pembahasan mengenai akidah mulai subur dan berkembang
selangkah demi selangkah dan kian hari kian membesar dan meluas.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
http://ambarafifah.blogspot.com/2017/11/akidah-islam-1_24.html?m=1
https://tafsirweb.com/5944-surat-al-muminun-ayat-52.html
https://tafsirweb.com/5945-surat-al-muminun-ayat-53.html
11