Farter - TPN - IBN Maharjana
Farter - TPN - IBN Maharjana
PARENTERAL
NUTRITION
IBN Maharjana, M.Farm-Klin.,
Apt.
Outline
• Pendahuluan
• Terapi Cairan
• Nutrisi Enteral
• Nutrisi Parenteral
• Terapi Parenteral dalam
Praktek
Dukungan nutrisi
> Sumber energi
> Komposisi keb tubuh
• Akses intravena*
2-in-1 solution
Dextrose & amino acids
Lipids administered separately to provide essential
fatty acids
• INSTABILITAS :
Steril
Bebas partikel
pH sesuai / tidak merusak jaringan
Pelarut tidak toksis.
EKSTRAVASASI:
§ Kebocoran dari suatu bahan atau cairan
tubuh ( misal darah ) dari pembuluh darah ke
jaringan di sekitarnya
Infiltrasi/ Ekstravasasi:
Keparahan akibat infiltrasi atau ekstravasasi
tergantung pada:
• Reaksi pasien terhadap obat infiltrat
• Volume infiltrat
• Efek toksik infiltrat terhadap jaringan
• Contoh: - Dekstrose yang hipertonik
- Perbedaan pH larutan dengan
pH tubuh
- Larutan Kalium, menyebabkan
rasa nyeri
Komplikasi karena infiltrasi dan ekstravasasi
• Infeksi
• Phlebitis
• Thrombosis
• Necrosis jaringan
RUTE TERAPI PARENTERAL:
LINGKUNGAN: ALAT:
Ruang bersih Pakaian
Injury factors
Major surgery 1.1-1.2
Severe infection 1.4-1.8
Skeletal trauma 1.2-1.4
Burns 2.2
perdarahan
muntaber
DHF
peritonitis
luka bakar
perdarahan
Tepat indikasi
Cairanpengganti diberikan bila perdarahan
lebih dari 10% volume awal
perdarahan lebih sedikit dapat dikompensasi tubuh
pasien sendiri
Bila
perdarahan lebih dari 30% volume awal
maka terapi cairan mungkin harus disertai
transfusi darah
perdarahan
Tepat obat
Larutan kristaloid berisi Na 130-150 mEq/L
Ringer laktat
Ringer asetat
NaCl 0.9%
Larutan
kristaloid berisi Na 130-150 mEq/L
dengan kombinasi koloid
Widahes
Fimahes
Hes-steril
Voluven
Perdarahan =
kehilangan volume, Hb, albumin, elektrolit
Eritrosit
Koloid sintetik
Albumin setara albumin
Waspada efek
samping Risiko
edema paru bisa
terjadi jika excess lebih
dari 40 ml/kg BB
muntaber
Tepat indikasi
Cairan pengganti mulai perlu diberikan bila
kehilangan cairan lebih dari 3-5% berat badan
dan ada tanda-tanda “interstitial”
Cairan pengganti mutlak harus diberikan bila
kehilangan cairan lebih dari 5-10% berat badan
dan ada tanda-tanda “plasma”
muntaber
Tepat obat
• Larutan kristaloid berisi Na 130-150 mEq/L
– Ringer laktat
– Ringer asetat
– NaCl 0.9%
NaCl Ringer Ringer
0.9% Laktat Dextrose
Natrium 154 130 147
Kalium - 4 4
Laktat per liter
- 28 -
Chloride 150 108 155
Kalori - - 200
Calcium - 2 4
Risiko
edema paru bisa
Waspada efek terjadi jika excess lebih dari
samping 40 ml/kg BB
DHF
Tepat indikasi
Pasien
DHF fase awal hanya perlu infus untuk
melengkapi minum
Pasien DHF fase lanjut perlu infus untuk stabilisasi
cairan
Pasien DSS (fase shock) perlu cairan banyak dan
berisi koloid HES untuk mengatasi shock
DHF
Tepat obat
Untuk fase awal dan lanjut : Larutan kristaloid
berisi Na 130-150 mEq/L
Ringer laktat
Ringer asetat
NaCl 0.9%
Untukfase DSS : Setelah larutan kristaloid diatas,
perlu ditambahkan larutan kristaloid dengan
kombinasi koloid
Widahes
Fimahes
Hes-steril
Voluven
H2
O
HES
Na
Kapiler
HES
Cl
H2
O
DHF
Tepat dosis
Pasien DHF fase awal : RL 10-20ml/kg
Pasien DHF fase lanjut infus untuk stabilisasi
cairan : RL 30-40 ml/kg
Pasien DSS (fase shock) : perlu cairan RL banyak
dan cairan koloid HES untuk mengatasi shock
sampai tekanan darah dan nadi normal
DHF
Tepat
route Diberikanintravena atau
intra-osseus
pemberian
Risiko
edema paru bisa
Waspada efek terjadi jika excess lebih
samping dari 40 ml/kg BB