Anda di halaman 1dari 146

Rencana Lima Tahunan Puskesmas

BAB I

Pendahuluan
A. Keadaan Umum Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis fasilitas


pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan
nasional, khususnya sub sistem upaya kesehatan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.

Puskesmas Haurpanggung merupakan salah satu dari 65 puskesmas yang ada di


Kabupaten Garut dan salah satu dari 3 puskesmas yang ada di Kecamatan Tarogong
Kidul memiliki wilayah kerja yang terdiri dari 2 desa dan 2 kelurahan, yaitu :

Desa Haurpanggung
Desa Jayaraga
Kelurahan Jayawaras
Kelurahan Pataruman

Secara geografis Puskesmas Haurpanggung terletak di daerah perkotaan, dekat


terminal bus dan pasar induk Ciawitali. Walaupun terletak di daerah perkotaan, wilayah
kerja Puskesmas Haupanggung memiliki karakteristik sebagai berikut :

- Puskesmas terletak di Desa Haurpanggung yang merupakan daerah “kampung”


ditengah perkotaan.
- Merupakan daerah urban dan tempat transit, khususnya Desa Haurpanggung
- Paling banyak sarana pendidikannya
Luas wilayah kerja 488,849 Ha, yang terdiri dari 100% dataran dengan
ketinggian 3.200 meter tas permukaan laut, dengan batas-batas wilayah kerja :
- Sebelah utara : Desa Jati/Puskesmas DTP Tarogong
- Sebelah Selatan : Kel.Paminggir/Puskesmas Siliwangi
- Sebelah Timur : Kel. Sukamentri/Puskesmas Guntur
- Sebelah Barat : Kel.Sukajaya/Puskesmas Pembangunan

B. Tujuan Penyusunan Rencana Lima Tahunan


Maksud penyususnan Renstra Puskesmas Haurpanggung adalah menyediakan dokumen
perencanaan kesehatan lima tahunan berpedoman pada dokumen Renstra Dinas
Kesehatan dan RPJMD Kabupaten Garut periode 2014-2019. Melalui penyusunan
Renstra Puskesmas Haurpanggung periode 2014-2019 diharapakan dapat tersedianya
suatu dokumen perencanaan strategis dan komprehensif yang menjamin adanya
konsistensi perumusan masalah daerah, tersedianya perencanaan indikatif yang memuat
arah kebijakan dan strategi, program pembangunan strategis sesuai dengan target-target
yang harus dicapai daerah di bidang kesehatan, serta menjadi acuan dan pegangan
Puskesmas Haurpanggung dalam menjalankan tugas pemerintah dan pembangunan
kesehatan.

BAB II
KENDALA DAN MASALAH
A. Data Umum
1. Letak Geografis

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis


fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam
sistem kesehatan nasional, khususnya sub sistem upaya kesehatan. Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014,
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Puskesmas Haurpanggung merupakan salah satu dari 65


puskesmas yang ada di Kabupaten Garut dan salah satu dari 3 puskesmas yang ada
di Kecamatan Tarogong Kidul memiliki wilayah kerja yang terdiri dari 2 desa dan 2
kelurahan, yaitu :
Desa Haurpanggung
Desa Jayaraga
Kelurahan Jayawaras
Kelurahan Pataruman
Secara geografis Puskesmas Haurpanggung terletak di daerah
perkotaan, dekat terminal bis dan pasar induk Ciawitali. Walaupun terletak di daerah
perkotaan, wilayah kerja Puskesmas Haupanggung memiliki karakteristik sebagai
berikut :

- Puskesmas terletak di Desa Haurpanggung yang merupakan daerah “kampung”


ditengah perkotaan.
- Merupakan daerah urban dan tempat transit, khususnya Desa Haurpanggung
- Paling banyak sarana pendidikannya
Luas wilayah kerja 488,849 Ha, yang terdiri dari 100% dataran
dengan ketinggian 3.200 meter tas permukaan laut, dengan batas-batas wilayah
kerja :
- Sebelah utara : Desa Jati/Puskesmas DTP Tarogong
- Sebelah Selatan : Kel.Paminggir/Puskesmas Siliwangi
- Sebelah Timur : Kel. Sukamentri/Puskesmas Guntur
- Sebelah Barat : Kel.Sukajaya/Puskesmas Pembangunan
\

2. Kependudukan / Demografi
A. Jumlah penduduk tahun 2015 sebanyak 43.967 jiwa yang terdiri dari :
Laki-laki : 22.409 jiwa
Perempuan : 21.558 jiwa

B. Proporsi jumlah penduduk

Tabel 2.1

Proporsi Jumlah Penduduk Per Desa/Kelurahan di Wilayah Kerja


Puskesmas Haurpanggung Tahun 2015

No. Desa/Kel. Penduduk RW

1 HAURPANGGUNG 14.028 21

2 JAYARAGA 12.280 16

3 JAYAWARAS 9.169 19

4 PATARUMAN 8.490 15

JUMLAH 43.967 71

Sumber Data : Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat

Kecamatan Tahun 2015


Tabel 2.2

Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

di Wilayah KerjaPuskesmas Haurpanggung Tahun 2015

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI (TAHUN) PEREMPUAN (TAHUN)


NO DESA/KEL
5- 15- 45- >= 5- 15- >=
<1 1-4 JML <1 1-4 45-64 JML
14 44 64 65 14 44 65

1 Haurpanggung 174 454 348 1389 4438 393 7196 201 495 327 1284 4156 369 6832

2 Jayaraga 170 348 236 1125 3887 478 6244 183 514 222 1037 3632 448 6036

3 Jayawaras 140 303 163 859 2894 317 4676 145 436 153 760 2701 298 4493

4 Pataruman 119 279 154 798 2569 374 4293 156 437 145 706 2402 351 4197

JUMLAH 603 1384 901 4171 13788 1562 22409 685 1882 847 3787 12891 1466 21558
Sumber Data : Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kecamatan Tahun 2015
Tabel 2.3

Luas Wilayah, Rata-rata Jiwa dan Kepadatan Penduduk di Wilayah


Kerja Puskesmas Haurpanggung Tahun 2015

RATA-
LUAS N JUMLAH KEPADATAN
N JML RATA
DESA/KEL WILAYA RUMAH JIWA/ PENDUDUK
O RW RUMAH
H (H/m2) TANGGA h/km2
TANGGA

1 Haurpanggung 1.665.274 21 3.379 4 7

2 Jayaraga 1.072.312 16 2.766 4 10

3 Jayawaras 968.444 19 2.348 4 8

4 Pataruman 1.182.837 15 1.749 5 8

JUMLAH 4.888.867 71 9.335 4 8


Sumber Data : Profil Desa dan Kelurahan, Tahun 2015

Tabel 2.4

Jumlah Penduduk Miskin di Wilayah Kerja Puskesmas Haurpanggung

Tahun 2015

PENDUDUK PDDK MISKIN YANG


MISKIN TERDAPTAR DALAM
JUMLA
PROGRAM
NO DESA/KEL
H PDDK JAM JAM
JUMLAH % % %
KESMAS KESDA

1 Haurpanggung 14.028 5.356 38,18 4.563 32,53 793 5,65

2 Jayaraga 12.280 3.439 28,00 2.734 22,26 705 5,74

3 Jayawaras 9.169 2.730 29,77 1.980 21,59 750 8,18


4 Pataruman 8.490 3.880 45,70 3.128 36,84 752 8,86

JUMLAH 43.967 15.405 35,04 12.405 28,21 3000 6,82

Sumber Data : Profil Desa dan Kelurahan, Tahun 2015

Tabel 2.5

Jumlah Sasaran Penduduk Kelompok Rentan di Wilayah Kerja

Puskesmas Haurpanggung Tahun 2015

JUMLAH SASARAN
JML
NO DESA/KEL Bumi
PDDK Bulin Buteki Balita Neonatus
l
Haurpanggun
1 14.028 432 413 567 1342 393
g

2 Jayaraga 12.280 376 359 289 1183 342

3 Jayawaras 9.169 290 276 379 1005 263

4 Pataruman 8.490 345 330 371 1036 314

JUMLAH 43.967 1443 1378 1706 4548 1312

Sumber Data : Profil Desa dan Kelurahan, Tahun 2015

3. Data Cakupan

3.1 Pelayanan Kesehatan Lingkungan

Tabel 3.1.1

Cakupan Sasaran Kesehatan Lingkungan Tahun 2016

No. Sarana Binaan Jumlah (Buah)

1. TP2 2

2. TPM 90
3. TTU 119

4. SAB 6951

5. SPAL 4347

6. JAGA 6114

7. MCK 9

8. TPS 18

9. TPA 0

10. Jasa Boga 0

11. Pengrajin makanan 0


Sumber: DataPuskesmas Haurpanggung Tahun 2015

Hasil Cakupan kegiatannya dapat dilihat pada table 3.1.2 berikut ini :
Tabel 3.1.2
Cakupan Kegiatan Kesehatan Lingkungan

Pencapaia
No Variabel Target Kesenjangan
n

1 Rumah Sehat 75 37,04 -37,96

2 Pengawasan Sarana Air Bersih 80 89,40 9.36

3 Pengawasan Jamban 75 75,95 0.95

4 Pengawasan SPAL 80 55,35 -24.65

5 Pengawasan Tempat-Tempat Umum 75 71


(TTU) -4

6 Pengawasan Tempat Pengelolaan 75 75


Makanan TPM)

7 Pengawasan Industri 75 75

8 Kegiatan Klinik Sanitasi 25 25


Sumber: DataPuskesmas Haurpanggung Tahun 2015
3.2 Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
Berdasarkan hasil perhitungan dari jumlah penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Haurpanggung, maka diketahui jumlah sasaran ibu hamil pada tahun 2015
sebanyak 1.443 orang. Untuk mengetahui lebih rinci K1 ibu hamil dari empat desa dan
hasil cakupannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2.1
Cakupan, Hasil, dan Target K1 di Puskesmas Haurpanggung
Tahun 2015

Sasara Kesenjang
No. Desa Hasil % Target
n an

1 Haurpanggung 400 396 99 98 >1

2 Jayaraga 364 358 98.52 98 >0.52

3 Jayawaras 311 310 99.67 98 >1.67

4 Pataruman 336 334 99.41 98 >1.47

Jumlah Puskesmas 1411 1398 99.07 98 >1.07

Sumber: Data Laporan bulalan KIA Puskesmas Haurpanggung Tahun


2015

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui cakupan K1 dari seluruh


wilayah kerja Puskesmas Haurpanggung sudah mencapai target

Tabel 3.2.3

Cakupan, Hasil, dan Target K4 di Puskesmas Haurpanggung Tahun 2015


Sasara
gan

NNo. Desa Hasil % Target Kesenjan


n

1 Haurpanggung 400 391 97.75 95 >2.75

2 Jayaraga 364 349 95.87 95 >0.87


3 Jayawaras 311 293 94.21 95 <0.79

4 Pataruman 336 326 97.02 95 >2.02

Jumlah Puskesmas 1411 1359 96.31 95 >1.31


Sumber: Data Laporan bulanan KIA Puskesmas Haurpanggung Tahun
2015

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui cakupan K4 Desa


Jayawaras belum mencapai target.

Tabel 3.2.2

Cakupan, Hasil, dan Target Linakes di Puskesmas


HaurpanggungTahun 2015
Kesenjang
No. Desa Sasaran Hasil % Target
an

1 Haurpanggung 382 370 96.85 90 >6.85

2 Jayaraga 348 315 86.53 90 >6.53

3 Jayawaras 297 278 93.60 90 >3.60

4 Pataruman 320 296 92.5 90 >2.5

Jumlah Puskesmas 1347 1259 93.46 90 >3.46

Sumber: Data laporan bulanan KIA Puskesmas Haurpanggung


Tahun 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui cakupan Linakes di

Puskesmas Haurpanggung sudah mencapai target.

Tabel 3.3.3

Cakupan, Hasil, dan Target N3 di Puskesmas Haurpanggung


Tahun 2015

No. Desa Sasaran Hasil % Target Kesenjanga


n

1 Haurpanggung 364 365 95 >5


100

2 Jayaraga 331 318 95 >1.07


96.07

3 Jayawaras 283 279 95 >3.58


98.58

4 Pataruman 305 298 95 >2.70


97.70

Jumlah Puskesmas 1283 1260 95 >3.20


98.20
Sumber: Data Laporan bulanan KIA Puskesmas Haurpanggung Tahun
2015

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui cakupan N3 di wilayah kerja

Puskesmas Haurpanggung sudah mencapai target

Tabel 3.3.4

Pemakaian KB di Wilayah Kerja Puskesmas Haurpanggung Tahun 2015

Metode KB
N
Nama Desa MO MO Impla Sunti Kondo
o IUD PIL
P W n k m

Haurpanggu 26
1. 583 0 102 85 917 35
ng 7

15
2. Jayaraga 602 0 49 43 571 10
8
29 14
3. Jayawaras 1 35 22 468 6
6 2

21
4. Pataruman 302 0 28 28 632 14
2
178 77
Jumlah
3 1 214 178 2588 9 65
Sumber: Data laporan bulanan KIA Puskesmas Haurpanggung
Tahun
2015

Berdasarkan hasil kunjungan peran serta masyarakat dalam


mengikuti program Keluarga Berencana (KB) di Puskesmas Haurpanggung
sebagian besar menggunakan KB Suntik.

Tabel 3.11

Ibu Hamil dengan KEK di Wilayah Kerja Puskesmas


Haurpanggung

Tahun 2015

No. Desa Jml BUMIL KEK %

1 Haurpanggung 400 6 1.5

2 Jayaraga 364 10 2.7

3 Jayawaras 311 9 2.8

4 Pataruman 336 15 4.4

Jumlah 1411 40 2.8

Sumber: Data laporan bulanan gizi Puskesmas Haurpanggung Tahun 2015

Berdasarkan tabel diatas Ibu hamil dengan KEK yang paling banyak di
desa Pataruman sebanyak 15 orang (4.4%) sedangkan yang paling sedikit di
desa Haurpanggung sebanyak 6 orang (1.5%)
Tabel 3.12

Cakupan Ibu Hamil yang diberikan Tablet FE selama 90 hari

di Wilayah Kerja Puskesmas Haurpanggung Tahun 2015

No. Bulan Fe 1 Fe3 KET

1 Januari 108 101

2 Februari 111 107

3 Maret 111 103

4 April 122 121

5 Mei 119 112

6 Juni 114 104

7 Juli 115 108

8 Agustus 0 0

9 September 60 58

10 Oktober 101 96

11 November 62 64

12 Desember 67 60

Sumber: Data Puskesmas Haurpanggung Tahun 2015

Pada dasarnya seluruh cakupan program KIB sudah mencapai target

walaupun masih ada kekurangan dalam pencatatan dan pelaporan.

Untuk kelengkapan pencatatan dan pelaporan kami mengharapkan

bimbingan dan informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut secara

rutin agar kami bisamelaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai standar

yang berlaku.
BAB II

PROGRAM DAN KEGIATAN


A. KEBIJAKAN DAN PROGRAM
Berdasarkan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)
Kabupaten Garut tahun 2014 – 2019 tentang Rencana Program Prioritas yang
berkaitan dengan program kesehatan, Sebagai berikut :
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
3. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin;
4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
5. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;
6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat;
7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular;
8. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya;
9. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak;
10. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia;
11. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan;
12. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak;
13. Program Pengembangan Lingkungan Sehat;
14. Program Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD);
15. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah
Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata;
16. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS/ RS Jiwa/RS Paru-paru/ RS
Mata;
Selain itu sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014, Puskesmas Haurpanggung menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Sehubungan hal tersebut maka Model Pelayanan Puskesmas Haurpanggung
terdiri dari :
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit
dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat yang :
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat;
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
Dengan tercapainya tujuan tersebut diharapkan dapat mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.
Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat
pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama secara terintegrasi
dan berkesinambungan. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi
upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat
pengembangan.
Upaya kesehatan masyarakat esensial bertujuan mendukung pencapaian
standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang kesehatan meliputi:
a. pelayanan promosi kesehatan;
b. pelayanan kesehatan lingkungan;
c. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. pelayanan gizi; dan
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya
kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya
inovatif dan/atau
bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan
prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya
yang tersedia di masing-masing Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan
yang dilaksanakan oleh Puskesmas Haurpanggung terdiri dari :
a) Upaya Kesehatan Gigi Anak Sekolah (UKGS) dan Upaya Kesehatan Gigi
Masyarakat Desa (UKGMD)
b) Upaya Kesehatan Sekolah
c) Upaya Kesehatan Usia Lanjut
d) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat/Community Health Nursing
e) Upaya Kesehatan Mata
f) Upaya Kesehatan Jiwa
g) Kesehatan Kerja
h) Bina kesehatan Tradisional
i) Kesehatan Olah Raga
j) Upaya kesehatan inovatif terdiri dari :
1. Upaya Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja / PKPR
2. Upaya Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat/ JPKM
3. Quality Assurance /Program Jaminan Mutu
4. Klinter/ Klinik Terpadu
5. Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (PTM)
Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam
bentuk:
a. rawat jalan;
b. pelayanan gawat darurat;
c. home care; berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan sesuai
dengan standar prosedur operasional dan standar pelayanan. Dalam
melaksanakan upaya kesehatan Puskesmas Haurpanggung juga
menyelenggarakan:
a. manajemen Puskesmas;
b. pelayanan kefarmasian;
c. pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan
d. pelayanan laboratorium.
Dalam melaksanakan upaya kesehatan, puskesmas didukung oleh system
manajemen yang meliputi :
1. Perencanaan /P1
2. Penggerakan pelaksanaan / P2
3. Pengawasan, pengendalian dan penilaian / P3
Semua upaya diatas dapat merupakan unit yang bisa dikelola sebagai unit bisnis
karena bersifat private good dengan tidak mengabaikan fungsi sosial sebuah institusi
pelayanan kesehatan.
Untuk keberhasilan puskesmas dalam menjalankan Akreditasi maka Dibuat
Kebijakan dan Program serta Kegiatan yang mengacu pada Peraturan diatas,
diantaranya adalah :
N Kebijakan Program Kegiatan
No
1 Obat dan Pelayanan Obat Non Penyediaan Obat yang
Perbekalan racikan kurang dari 5 menit Lengkap di Ruangan Pelayanan

Kesehatan
Pelayanan Obat Racikan Penyediaan Peralatan Racik
kurang dari 15 menit modern
Pemberian Informasi Pelayanan PIO dan Konseling
serta Home Care Pasien
Penyakit Kronis
Perbekalan Kesehatan Pengadaan Alat Kesehatan dan
Penunjang Pelayanan
2 Upaya Kesehatan Perkesmas Pembinaan Keluarga Rawan
Masyarakat atau RESTI
Pembinaan Kelompok

Kesehatan Jiwa Penjaringan dan Pemantauan


Paasien Jiwa
UKGS/ UKGMD Penjaringan , Pemeriksaan dan
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan
Mulut
UKS Penjaringan dan Pemeriksaan
dan Penyuluhan Kesehatan
Anak Sekolah
Kesehatan Indra Penjaringan Pasien Katarak
Kesehatan Kerja Pemantauan Tempat Kerja
Pengobatan Tradisional Pembinaan tempat Pengobatan
Tradisional
3 Pelayanan Pelayanan Pasien BPJS Pelayanan Pengobatan,
Kesehatan Konseling dan Pemberian
Rujukan
Penduduk Miskin
4 Promosi Kesehatan Promosi Kesehatan PHBS, UKBM dan Desa Siaga
dan Pemberdayaan
Masyarakat
5 Standarisasi Penyusunan Pedoman Pembuatan Standar Pelayanan,
Pelayanan Standar Pelayanan dan Standar Prosedur
Operasional, Pembuatan Surat
Kesehatan
Keputusan
6 Perbaikan Gizi Gizi Masyarakat Penimbangan Balita,
Masyarakat Surveilans Gizi dan Pembinaan
Gizi Masyarakat
7 Pencegahan dan TB Paru Penjaringan , Pengobatan dan
Penanggulangan Konseling TB Paru

Penyakit Menular
Imunisasi Pemberian Imunisasi Lengkap
Surveilans Skrining Penyakit
ISPA Skrining Penyakit Skrining
Diare Penyakit Pembangunan
8 Perbaikan Sarana Peningkatan Status Puskesmas DTP
Puskesmas dan Puskesmas dan PONED

Jaringannya
Peningkatan Jaringan Pembuatan Pustu
Puskesmas
9 Peningkatan MTBS (Manajemen Pembinaan kesehatan anak
Pelayanan Terpadu Balita Sakit) balita

Kesehatan Anak
SDIDTK (Stimulasi Deteksi Pembinaan Tumbuh Kembang
Intervensi Dini Tumbuh Anak Balita
Kembang)

1 Peningkatan Program Lanjut Usia Pembentukan Posbindu dan


0 Pelayanan Pembinaan Lansia

Kesehatan Lansia
1 Pengawasan dan Produksi Makanan Sehat Pengawasan dan Pembuatan
1 Pengendalian Rekomendasi Tempat – tempat
Kesehatan Makanan Pengolahan Makanan dan
Minuman
1 Peningkatan Peningkatan Kualitas Pemeriksaan ANC, INC dan
2 Keselamatan Ibu Kesehatan Ibu dan Anak PNC
Kelas Ibu Hamil
Melahirkan dan
Pemantauan Bumil Resiko
Anak Tinggi
Pelayanan KB
3 1 Lingkungan
Pengembangan
Sehat Kesehatan lingkungan InspeksiTempat
Bersih, Sanitasi Sarana Umum
– tempat Air
dan Industri
Kegiatan Pembebasan BABS
(CLTS)
Penanganan Limbah
RAKSA
1 Pengelolaa Puskesmas PPK Penyusunan Dokumen
4 n Badan Layanan BLUD BLUD
Pelaksanaan BLUD
Umum Daerah Pelayanan Prima

B. TARGET KINERJA
A. Upaya Kesehatan Wajib
1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB
a. Cakupan K-I Ibu Hamil ( Bumil )

Judul Cakupan K-I Ibu Hamil


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan Puskesmas dalam
mengakses pelayanan Ibu hamil
Definisi Operasional Cakupan K-I Bumil adalah Bumil yang telah
memperoleh pelayanan Antenatal sesuai Standar
Minimal satu kali pada triwulan pertama di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi pengumpulan Setiap Bulan
Data

Periode Analisa Setiap bulan


Numerator Jumlah kumulatif Bumil yang telah memperoleh
pelayanan Antenatal sesuai standar minimal satu kali
pada triwulan pertama di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran Bumil di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHOR IBU
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan Bumil, Pembuatan kantong persalinan,
Pelayanan Antenatal, Pencatatan dan Pelaporan,
MONEV dan PWS

Penanggung jawab Bidan Koordinator KIA

b. Cakupan K-4 Ibu hamil ( Bumil )

Judul Cakupan K-4 Ibu Hamil


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan puskesmas dalam mengakses
pelayanan ibu hamil
Definisi Operasional Cakupan K-4 bumil adalah Bumil yang telah memperoleh
pelayanan antenatal sesuai standar minimal empat kali pada
triwulan ke empat disatu wilayah kerja pada kurun waktu
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif bumil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai standar minimal empat kali pada triwulan ke
empat di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran Bumil di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU
Target 100 %
Langkah kegiatan Pendataan Bumil, pembuatan kantong persalinan, pelayanan
antenatal, pencatatan dan pelaporan, MONEV dan PWS
Penanggung jawab Bidan koordinator KIA

c. Drop Out (DO) K1 – K4

Judul Drop Out (DO) K1 – K4


Dimensi Mutu Kontinuitas dan kualitas
Tujuan Agar Bumil memenuhi standar antenatal minimal empat kali
selam kehamilan
Definisi Operasional DO K1 – K4 adalah Bumil yang telah mencapai K1 dikurangi
Bumil yang telah mencapai K4 disuatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Bumil yang telah mencapai K1 dikurangi Bumil yang telah
mencapai K4 disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif Bumil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai standar minimal satu kali pada triwulan
pertama (K1) disatu wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU
Target 10 %
Langkah kegiatan Pendataan Bumil, pembuatan kantong persalinan, pelayanan
antenatal, pencatatan dan pelaporan, MONEV dan PWS
Penanggung jawab Bidan Koordinator KIA

d. Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi

Judul Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Terditeksinya faktor resiko yang menyertai Bumil
Definisi Operasional Cakupan deteksi Bumil yang mempunyai faktor resiko tinggi
(anemia, hipertensi, oedema mata, ekslamsia, perdarahan
pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada
primigravida, infeksi berat/sepsis, prematur) disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Bumil yanng dideteksi resiko tinggi disuatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran Bumil di satu wilayah keraj pada kurun waktu
yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU
Target 20 %
Langkah kegiatan Pendataan Bumil, persiapan pelayanan antenatal, pertolongan
persalinan, deteksi Bumil Resti/komplikasi, PWS
Penanggung jawab Bidan Koordinator KIA

e. Ibu Hamil Resiko Tinggi yang Dirujuk

Judul Ibu Hamil Resiko Tinggi yang Dirujuk


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Terselamatkannya Bumil Resiko tinggi dari ancaman
komplikasi yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan
kematian ibu maupun bayinya
Definisi Operasional Ibu Hamil Resiko Tinggi yang dirujuk adalah Bumil resiko
tinggi/komplikasi yang dirujuk disatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Bumil resiko tinggi/komplikasi yang
dirujuk disatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Denominator Jumlah Bumil resiko tinggi/komplikasi yang dirujuk disatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU
Target 100 %
Langkah kegiatan Pendataan Bumil, persiapan pelayanan antenatal, pertolongan
persalinan, deteksi Bumil Resti/komplikasi, PWS
Penanggung jawab Bidan Koordinator KIA

f. Cakupan Kunjungan Noenatus

Judul Cakupan Kunjungan Noenatus


Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Terpeliharanya kesehatan bayi umur 0-28 hari melalui pelayanan
kesehatan maupun pelayanan melalui kunjungan rumah
Definisi Cakupan Kunjungan Neonatus adalah cakupan neonates yang
Operasional memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan neonatal
paling sedikit 3 kali (KN I 5-48 jam, KN II 3-7 hari, dan KN III 8-
28 hari) disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif neonates yang memperoleh pelayanan kesehatan
sesuai standar paling sedikit 3 kali disatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Seluruh bayi lahir hidup disatu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data SIMPUS, KOHORT IBUdan KOHORT Bayi
Target 90 %
Langkah kegiatan Pemantauan pasca persalinan dan MTBM, pelayanan kunjungan
neonatus didalam gedung dan diluar gedung, pelayanan rujukan
neonatus, audit kesakitan dan kematian neonates, PWS
Penanggung Bidan Koordinator KIA
jawab

g. Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

Judul Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Untuk mengurangi AKI dan AKB dari proses kehamilan dan
persalinan
Definisi Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah cakupan ibu
Operasional bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan disuatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif persalianan disatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu, yang persalinannya memperoleh pertolongan dari
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
Denominator Jumlah seluruh sasaran persalina disatu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, KOHORT IBUdan KOHORT Bayi
Target 90 %
Langkah kegiatan Pelayanan persalinan, perawatan nifas, monitoring dan evaluasi
serta PWS
Penanggung jawab Bidan Koordinator KIA

h. Cakupan Kunjungan Bayi

Judul Cakupan Kujungan Bayi


Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Agar terpantau
Definisi Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh
Operasional pelayanan kesehatan sesuai standar oleh dokter, bidan, dan perawat
yang memiliki kompetensi klinis kesehatan paling sedikit 4 kali
disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Setiap bulan
Analisa
Numerator Jumlah bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar,
paling sedikit 4 kali disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Seluruh bayi lahir hidup disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Sumber data SIMPUS, KOHORT Bayi, SIRS Klinik
Target 90 %
Langkah kegiatan Peningkatan kompetensi, MTBS, SDIDTK kunjungan bayi dalam
dan luar gedung, rujukan audit kematian dan kesakitan
Penanggung jawab Bidan koordinator KIA dan koodinator MTBM

i. Cakupan BBLR yang Ditangani

Judul Cakupan BBLR yang Ditangani


Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat BBLR
Definisi Cakupan BBLR yang Ditangani adalah cakupan BBLR (BBL <
Operasional 2500gr) yang ditangani sesuai standar oleh dokter, bidan dan
perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan dan
penanganan BBLR disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif BBLR yang ditangani sesuai standar oleh tenaga
kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif BBLR yang ada disuatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, KOHORT IBU dan KOHORT Bayi
Target 100 %
Langkah kegiatan Pemantauan BBLR, pelayanan rujukan dan pembahasan audit
Penanggung jawab Bidan Koordinator KIA

j. Cakupan Deteksi Dini Balita dan Anak Pra Sekolah

Judul Cakupan Deteksi Dini Balita dan Anak Pra Sekolah


Dimensi Mutu Keselamatan dan kontuinitas
Tujuan Menemukan secara dini gangguan kesehatan dan kelainan tumbuh
kembang yang terjadi pada balita dan pra sekolah
Definisi Operasional Cakupan deteksi dini balita dan anak pra sekolah adalah cakupan
kumulatif bayi umur 29 hari – 11 bulan yang dideteksi kesehatan
dan tumbuh kembangnya sesuai standar oleh dokter, bidan dan
perawat paling sedikit 4 kali pertahun dan cakupan deteksi dini
anak umur 12 – 72 bulan yang dideteksi kesehatan dan tumbuh
kembangnya sesuai standar oleh dokter, bidan dan perawat paling
sedikit 2 kali pertahun diuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumalah kumulatif bayi umur 29 hari – 11 bulan yang dideteksi
kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai standar oleh dokter,
bidan dan perawat paling sedikit 4 kali pertahun dan cakupan
deteksi dini anak umur 12 – 72 bulan yang dideteksi kesehatan dan
tumbuh kembangnya sesuai standar oleh dokter, bidan dan perawat
paling sedikit 2 kali pertahun disuatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah balita dan anak para sekolah yang ada disatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort Balita, buku KIA dan KMS
Target 90 %
Langkah kegiatan Peningkatan kompetensi kesehatan balita (MTBM, MTBS,
DIDTK) pelayanan kununjungan balita dan anak para sekolah dai
dalam maupun diluar gedung serta pelayanan rujukan
Penanggung jawab Bidan Koordinator KIA dan koordinator MTBM, MTBS

k. Cakupan Peserta KB Baru

Judul Cakupan Peserta KB Baru


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Menjarangkan dan atau menunda kehamilan diantara pasangan usia
subur (PUS)
Definisi Cakupan peserta KB baru adalah cakupan kumulatif PUS yang baru
Operasional pertamakali menggunakan kontrasepsi termasuk mereka yang paska
keguguran, sesudah melahirkan atau pasca istirahat minimal 3 bulan
disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif peserta KB baru disatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah PUS disatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Hasil pencatatan dan pelaporan KB
Target 80 %
Langkah kegiatan Pendataan sasaran, pemberian pelayanan berkualitas dan PWS
Penanggung jawab Bidan Koordinator KIA - KB

l. Cakupan Peserta KB Aktif

Judul Cakupan Peserta KB Aktif


Dimensi Mutu Kualitas dan Kontuinitas
Tujuan Untuk menunjukan berapa pasangan usia subur (PUS) yang
berpotensi hamil yang terlindungi dari kejadian kehamilan dan
untuk menilai kinerja program KB
Definisi Cakupan peserta KB Aktif adalah jumalh peserta KB aktif
Operasional dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur (PUS) disatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi, disatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah PUS disatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, hasil pencatatan dan pelaporan KB
Target 80 %
Langkah kegiatan Pendataan sasaran, pemberian pelayanan berkualitas dan konseling
KB
Penanggung jawab Bidan Koordinator KIA - KB

2. Upaya Gizi Masyarakat


a. Cakupan Balita terdaftar di Posyandu dan Memiliki KMS

Judul Cakupan Balita terdaftar di Posyandu Dan Memiliki KMS


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas kesehatan
Tujuan Agar diketahui jumlah balita yang ada disetiap posyandu untuk
akses pemantauan tumbuh kembangnya
Definisi Cakupan balita terdaftar di posyandu dan memiliki KMS adalah
Operasional balita (0 – 59 bulan) yang ada disetiap posyandu tercatat dalam
kohort balitan dan memiliki KMS
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita yang terdaftar di posyandu dan memiliki KM /buku
KIA
Denominator Jumlah seluruh balita yang ada dan tinggal tetap diwilayah
posyandu
Sumber data SIMPUS dan kohort balita
Target 100 %
Langkah kegiatan Pendataan balita, pengadaan KMS/buku KIA dan distribusinya
Penanggung jawab Koordinator Gizi dan Bidan Desa

b. Cakupan Partisipasi Balita Datang ke Posyandu (D/S)

Judul Cakupan Balita datang nimbang Berat Badan ke Posyandu (D/S)


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Agar diketahui jumlah balita yang ada disetiap posyandu untuk
akses pemantauan tumbuh kembangnya
Definisi Cakupan Balita datang nimbang Berat Badan ke Posyandu (D/S)
Operasional adalah jumlah balita yang hadir nimbang setiap bulan di Posyandu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita yang hadir nimbang di Posyandu
Denominator Jumlah balita yang ada tercatat di Posyandu
Sumber data Kohort balita, data kelahiran dan KMS/buku KIA
Target 80 %
Langkah kegiatan Pembinaan kader dan pelayanan kesehatan balita di Posyandu
Penanggung jawab Koordinator Gizi dan Bidan Desa

c. Cakupan Balita Naik Berat Badannya setiap Bulan (N/D)

Judul Cakupan Balita Naik Berat Badannya setiap Bulan (N/D)


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas kesehatan
Tujuan Mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan balita
Definisi Cakupan Balita Naik BB setiap Bulan adalah jumlah balita yang
Operasional naik BB nya setiap bulannya

Frekuensi Setiap bulan


pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumalah balita yang naik berat badanya
Denominator Jumlah balita yang datang nimbang BB di Posyandu
Sumber data Kohort balita dan KMS/buku KIA
Target 80 %
Langkah kegiatan Pembinaan kader dan pelayanan kesehatan balita di Posyandu
Penanggung jawab Koordinator Gizi
d. Balita yang Berat Badannya di Bawah Garis Merah (BGM)

Judul Balita yang BB nya pada KMS/buku KIA di Bawah Garis Merah
(BGM)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Mengetahui tingkat tumbuh kembang balita
Definisi Balita yang BB nya pada KMS/buku KIA di Bawah Garis Merah
Operasional (BGM) adalah jumlah balita yang BB nya berada dibawah garis
merah (BGM) pada KMS/buku KIA
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Balita yang berat badannya dibawah garis
merah pada satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah balita yang ada disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Sumber data Kohort balita dan KMS/buku KIA
Target 5%
Langkah kegiatan Pembinaan kader dan pelayanan kesehatan balita di Posyandu
Penanggung jawab Koordinator Gizi

e. Balita Gizi Kurang yang Ditangani

Judul Balita Gizi Kurang yang Tertangani


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningkatkan status gizi balita menjadi gizi baik
Definisi Balita Gizi Kurang yang Tertangani adalah jumlah balita gizi
Operasional kurang yang ditangani dengan menggunakan KIE, diagnostik
dan atau intervensi dengan PMT
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif balita gizi kurang yang ditangani disatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif balita yang ada disatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Sumber data LB-3 SIMPUS, kohort balita dan KMS/buku KIA
Target 100 %
Langkah kegiatan Verifikasi status gizi, KIE, intervensi dengan PMT pemulihan
Penanggung jawab Koordinator Gizi
f. Balita Gizi Buruk yang ditangani

Judul Balita Gizi Buruk yang Tertangani


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningkatkan status gizi balita menjadi gizi baik
Definisi Balita Gizi Buruk yang Tertangani adalah jumlah balita gizi
Operasional Buruk yang ditangani dengan menggunakan KIE, diagnostik dan
atau intervensi dengan PMT
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif balita gizi buruk yang ditangani disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif balita gizi buruk yang ditangani disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Sumber data LB-3 SIMPUS, kohort balita dan KMS/buku KIA
Target 100 %
Langkah kegiatan Verifikasi status gizi, KIE, intervensi dengan PMT pemulihan
Penanggung jawab Koordinator Gizi

g. Balita mendapat Vitamin A 2 kali perrtahun

Judul Balita mendapat Vitamin A 2 kali perrtahun


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Mencegah terjadinya kasus kekurangan vitamin A pada Balita
Definisi Balita mendapat Vitamin A 2 kali pertahun pemberian Vitamin A
Operasional dosis tinggi setiap bulan Februari dan Agustus
Frekuensi 2 kali setahun
pengumpulan data
Periode Analisa 2 kali setahun
Numerator Jumlah balita yang mendapat Vitamin A disatu wilayah kerja
pada kurun dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah balita yang ada disatu wilayah kerja pada kurun dalam
kurun waktu tertentu
Sumber data LB-3 SIMPUS, kohort balita dan KMS/buku KIA
Target 90 %
Langkah kegiatan Pendataan Balita dan logistik, distribusi ke Posyandu serta
sweeping
Penanggung jawab Koordinator Gizi

h. Pemantauan Status Gizi (PSG) Posyandu


Judul Pelaksanaan PSG Posyandu
Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Memantau status tumbuh kembang balita di Posyandu
Definisi Pelaksanaan PSG Posyandu adalah suatu upaya pemantauan
Operasional status gizi balita yang dilakukan di Posyandu oleh petugas
kesehatan dan kader
Frekuensi 1 kali setahun
pengumpulan data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah Posyandu yang melaksanakan PSG
Denominator Jumlah Posyandu
Sumber data Data UKBM
Target 10 %
Langkah kegiatan Penentuan sampel Posyandu, pelaksanaan PSG dana analisa data
Penanggung jawab Koordinator Gizi

i. Pemantauan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

Judul Pemantauan KADARZI


Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Memantau dan membina keluarga agar sadar gizi
Definisi Pemantauan KADARZI adalah suatu upaya pemantauan perilaku
Operasional akan pola konsumsi melalui survey keluarga yang dilakukan
oleh petugas kesehatan
Frekuensi 1 kali setahun
pengumpulan data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumalah keluarga sadar gizi
Denominator Jumalah keluarga yang disurvey
Sumber data Data keluarga
Target 65 %
Langkah kegiatan Penentuan kluster KK, pelaksanaan kadarzi, analisa data
Penanggung jawab Koordinator Gizi

j. Bumil yang diukur LILA

Judul Bumil yang diukur LILA


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memantau status gizi Bumil (tingkat pemenuhan kalori)
Definisi Pengukuran LILA Bumil adalah suatu kegiatan yang dilakukan
Operasional oleh tenaga kesehatan dengan mengukur lilngkar lengan atas
Bumil agar diketahui tingkat pemenuhan kalori
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumalah kumulatif Bumil yang diukur LILA nya disatu wilayah
kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumalah kumulatif Bumil yang ada disatu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu
Sumber data LB-3 SIMPUS, kohort bumil dan buku KIA
Target 100 %
Langkah kegiatan Verifikasi status gizi, KIE, intervensi dengan PMT pemulihan
Penanggung jawab Koordinator Gizi

k. Bumil KEK yang tertangani

Judul Bumil KEK yang ditangani


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningakatkan status gizi Bumil selama kehamilan
Definisi Bumil KEK tertangani adalah jumlah Bumil KEK yang
Operasional ditangani dengan malakukan KIE, diagnostik dan atau
intervensi dengan PMT
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Bumil KEK yang ditangani disatu wilayah
dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Bumil yang ada ditangani disatu wilayah dalam kurun
waktu tertentu
Sumber data LB-3 SIMPUS, kohort Bumil dan buku KIA
Target 100 %
Langkah kegiatan Verifikasi status gizi, KIE, intervensi dengan PMT pemulihan
Penanggung jawab Koordinator Gizi

l. Ibu Nifas yang mendapat Vitamin A

Judul Ibu Nifas yang mendapat Vitamin A


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Miningkstksn pemenuhan Vitamin A bagi ibu dan
bayinya sehingga terhindar dari gangguan penyakit akibat dari
defisiensi
Vitamin A
Definisi Ibu Nifas yang mendapat Vitamin A adalah vitamin A diberikan
Operasional ibu nifas (0-42 hari) setelah melahirkan segera 1 kapsul Vitamin
A (200.000 IU) warana merah dan 1 kapsul lagi diberikan
dengan selang waktu 24 jam
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu nifas yang mendapat Vitamin A disatu
wilayah dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif ibu nifas yang ada disatu wilayah dalam kurun
waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort Bumil dan buku KIA
Target 100 %
Langkah kegiatan Pendataan kelahiran, distribusi Vitamin A melalui kunjungan
neonatus
Penanggung jawab Koordinator Gizi dan koordinator KIA

m. Bumil yang mendapat Tablet Zat Besi (Fe) 90 tablet

Judul Bumil dapat Tablet Zat Besi (Fe) 90 tablet


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningkatkan pemenuhan zat besi bagi ibu hhamil sehingga
terhindar dari gangguan penyakit akibat dari deefisiensi zat besi
(anemia)
Definisi Bumil dapat tablet zat besi (Fe) 90 tablet adalah bumil yang
Operasional selami kehamilannya telah meng konsumsi tambahan zat besi
dengan meminum tablet Fe minimal 90 tablet
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Bumil yang mendapat Fe 90 tablet disatu
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif Bumil yang ada disatu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort Bumil, buku KIA dan PWS
Target 90 %
Langkah kegiatan Antenatal care, perencanaan dan distribusi tablet Fe
Penanggung jawab Koordinator Gizi dan koordinator KIA

n. MP-ASI pada Bayi BGM dari masyarakat miskin (Maskin)

Judul MP-ASI pada Bayi BGM dari (Maskin)


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningakatkan status gizi bayi BGM dari Maskin
Definisi MP-ASI pada Bayi BGM dari Maskin adalah pemberian
Operasional makanan pendamping ASI pada bayi (6-11 bulan) BGM dari
Maskin dengan porsi 100 gram perhari selama 90 hari
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif balita gizi kurang yang ditangani disatu
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif bayi BGM dari Maskin yang mendapat MP-
ASI disatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort Balita, KMS/buku KIA serta pendataan Maskin
Target 90 %
Langkah kegiatan Verifikasi status gizi, KIE, intervensi dengan MP-
ASI Penanggung jawab Koordinator Gizi

3. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


a. Pelayanan Imunisasi
1) Cakupan Imunisasi HB-O bayi baru lahir < 7 hari

Judul Cakupan Imunisasi HB-O bayi baru lahir < 7 hari


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi baru
lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi berat
penyakit Hepatitis B
Definisi Cakupan Imunisasi HB-O bayi baru lahir < 7 hari adalah
Operasional imunisasi Hepatitis B yang diberikan pertama kali kepada bayi
baru lahir hidup sebelaum berumur 7 hari dengan cara
menyuntikan disalah satu paha bayi disatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif imunisasi HB-O < 7 hari disatu wilayah kerja
dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) disatu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort Bayi, KMS/buku KIA serta buku catatan
imunisasi
Target 90 %
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi dan PWS imunisasi
Penanggung jawab Koordinator imunisasi dan Bidan penanggung jawab Desa

2) Cakupan Imunisasi BCG

Judul Cakupan Imunisasi BCG


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi baru
lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi berat
penyakit TBC
Definisi Cakupan Imunisasi BCG adalah imunisasi BCG yang diberikan
Operasional satu kali kepada bayi lahir hidup seawal munkin dengan cara
menyuntikan disalah satu lengan atas bayi disatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif imunisasi BCG disatu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu
Denominator Jumalah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada disatu wilayah kerja
dalam kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort Bayi, KMS/buku KIA serta buku catatan
imunisasi
Target 98 %
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi dan PWS imunisasi
Penanggung jawab Koordinator imunisasi dan Bidan penanggung jawab Desa

3) Cakupan Imunisasi DPT HiB1

Judul Cakupan Imunisasi DPT HiB1


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi baru
lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi berat
penyakit Hepatitis B, Difteri, Pertusis, Tetanus dan Haemophilus
Influenza
Definisi Cakupan Imunisasi DPT HiB1 adalah imunisasi kombinasi HiB
Operasional dan DPT yang diberikan pertama kepada bayi berumur 2 bulan
dengan cara menyuntikan disalah satu paha bayi disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif DPT HiB1 disatu wilayah kerja dalam kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada disatu wilayah kerja
dalam kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort Bayi, KMS/buku KIA serta buku catatan
imunisasi
Target 98 %
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi dan PWS imunisasi
Penanggung jawab Koordinator imunisasi dan Bidan penanggung jawab Desa

4) Cakupan Imunisasi DPT HiB3

Judul Cakupan Imunisasi DPT HiB3


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi baru
lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi berat
penyakit Hepatitis B, Difteri, Pertusis, Tetanus dan Haemophilus
Influenza
Definisi Cakupan Imunisasi DPT HiB1 adalah imunisasi kombinasi HiB
Operasional dan DPT lanjutan yang diberikan pertama kepada bayi berumur
4 bulan dengan cara menyuntikan disalah satu paha bayi disatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif DPT HiB3 disatu wilayah kerja dalam kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada disatu wilayah kerja
dalam kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort Bayi, KMS/buku KIA serta buku catatan
imunisasi
Target 93 %
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi dan PWS imunisasi
Penanggung jawab Koordinator imunisasi dan Bidan penanggung jawab Desa

5) Cakupan Imunisasi Polio 4

Judul Cakupan Imunisasi Polio 4


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi baru
lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi berat
penyakit Polio
Definisi Cakupan Imunisasi Polio 4 adalah imunisasi polio lanjutan yang
Operasional diberikan pertama kepada bayi berumur 4 bulan dengan cara
meneteskan sebanyak 2 tetes dosis dimulut bayi disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Polio disatu wilayah kerja dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada disatu wilayah kerja
dalam kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort Bayi, KMS/buku KIA serta buku catatan
imunisasi
Target 90 %
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi dan PWS imunisasi
Penanggung jawab Koordinator imunisasi dan Bidan penanggung jawab Desa

6) Cakupan Imunisasi Campak

Judul Cakupan Imunisasi Campak


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi baru
lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi berat
penyakit Campak
Definisi Cakupan Imunisasi Campak adalah imunisasi campak yang
Operasional diberikan kepada bayi berumur 9 bulan dengan cara
menyuntikan dilengan kiri bayi disatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif campak disatu wilayah kerja dalam kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada disatu wilayah kerja
dalam kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort Bayi, KMS/buku KIA serta buku catatan
imunisasi
Target 98 %
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi dan PWS imunisasi
Penanggung jawab Koordinator imunisasi dan Bidan penanggung jawab Desa

7) DO DPT HB - Campak

Judul DO DPT HB - Campak


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Mengetahui kelengkapan dan intensitasn imunisasi yang
didapatkan terhadap seluruh sasaran bayi (0-12 bulan)
Definisi DO DPT HB – Campak adalah DO (Drop Out) yang terjadi dari
Operasional pemberian iminisasi DPT HiB1 (kontak II) pada bayi dengan
kelengkapan pemberian imunisasi campak sebelum berumur 12
bulan, disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif imunisasi DPT HiB1 dikurangi jumlah
kumulatif imunisasi campak disatu wilayah kerja dalam kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif imunisasi DPT HiB1 disatu wilayah kerja
dalam kurun waktu tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort Bayi, KMS/buku KIA serta buku catatan
imunisasi
Target <10 %
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi dan PWS imunisasi
Penanggung jawab Koordinator imunisasi dan Bidan penanggung jawab Desa

8) Cakupan Desa UCI (Universal Child Imunization)

Judul Cakupan Desa UCI


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Mengetahui akses wilayah terhadap kelengkapan dan intensitas
imunisasi yang didapatkan terhadap sasaran bayi (0-12 bulan)
Definisi Cakupan Desa UCI adalah Desa dimana ≥ 80 % dari jumlah bayi
Operasional yang ada di Desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar
lengkap dalam 1 tahun
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Desa UCI disatu wilayah kerja dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah Desa yang ada disatu wilayah kerja dalam kurun waktu
tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort Bayi, KMS/buku KIA serta buku catatan
imunisasi
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan, pelayanan imunisasi yang
berkualitas, PWS imunisasi dan Monev
Penanggung jawab Koordinator imunisasi dan Bidan penanggung jawab Desa

9) Status T5 Bumil

Judul Status T5 Bumil


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memberikan kekebalan seumur hidup pada ibu usia subur dari
ancaman penyakit tetanus yang menyerang neonatus yang
dikandung dan dilahirkan
Definisi Status T5 Bumil adalah wanita sampai dengan usia subur dan
Operasional selama kehamilan menddapatkan imunisasi TT sesuai standar
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif bumil yang sudah T5 disatu wilayah kerja
dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Bumil yang ada disatu wilayah kerja dalam kurun waktu
tertentu
Sumber data SIMPUS, kohort Bayi, KMS/buku KIA serta buku catatan
imunisasi
Target 95 %
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi dan PWS imunisasi
Penanggung jawab Koordinator imunisasi dan Bidan penanggung jawab Desa

10) Cakupan Bias campak kelas I SD

Judul Cakupan Bias campak kelas I SD


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Membrikan boster campak kepada anak usia 6 tahun/kelas I
sehingga menambah kekebalan anak dan terhindar dari penyakit
campak dan komplikasi campak
Definisi Cakupan Bias campak kelas I SD adalah kefgianatan imunisasi
Operasional anak SD dan sederajat dengan memberikan suntikan campak
dilengan kiri pada anak SD kelas I
Frekuensi Setiap Bulan September
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan September
Numerator Jumlah murid kelas I SD yang mendapat imunisasi campak
disatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah murid kelas I SD yang ada disatu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu
Sumber data Data anak SD kelas I, absensi kelas
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
Penanggung jawab Koordinator imunisasi

11) Cakupan BIAS DT kelas I dan Td kelas II – III SD

Judul Cakupan BIAS DT kelas I dan Td kelas II – III SD


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Membrikan boster DT, Td kepada anak usia 6 – 8 tahun/kelas
II- III SD sehingga menambah kekebalan anak dan terhindar
dari
penyakit difteri dan tetanus maupun komplikasinya
Definisi Cakupan BIAS DT kelas I dan Td kelas II – III SD adalah
Operasional kegiatan imunisasi anak SD dan sederajat dengan memberikan
imunisasi DT pada murid kelas I SD dan Td pada murid kelas II-
III SD
Frekuensi Satu kali satu tahun
pengumpulan Data
Periode Analisa Satu kali satu tahun
Numerator Jumlah murid kelas I SD yang mendapat imunisasi DT dan
jumlah murid kelas II-III SD yang mendapat imunisasi Td disatu
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah murid kelas I SD dan murid kelas II-III SD yang ada
disatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Sumber data Data anak SD kelas I, II dan III, absensi kelas
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
Penanggung jawab Koordinator imunisasi

b. Pelayanan Imunisasi
1) Desa yang mengalami KLB yang ditangani < 24 jam

Judul Desa yang mengalami KLB yang ditangani < 24 jam


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meminimalkan penyebaran wabah dan dampak penyakit
Definisi Desa yang mengalami KLB yang ditangani < 24 jam adalah
Operasional kejadian luar biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam pada suatu
Desa disatu wilayah kerja dalam periode/kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap hari kerja
pengumpulan Data
Periode Analisa Satu bulan
Numerator Jumlah kejadian luar biasa (KLB) yang ditangani <24 jam disatu
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi dalm satu wilayah
kerja dalam kurun waktu sama
Sumber data Laporan KLB 24 jam (WI) masyarakat dan massa
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pemastian KLB, investigasi, penanggulangan, memutus mata
rantai dan pengamatan pasca KLB
Penanggung jawab Koordinator P2M dan surveilen

2) Acute Flacid Paralisys (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun

Judul Acute Flacid Paralisys (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15
tahun
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Mengetahui / penemuan virus polio liar
Definisi Acute Flacid Paralisys (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15
Operasional tahun adalah jumlah kasus AFP non polio yang ditemukan
dintara 100.000 penduduk <15 tahun disatu wilayah kerja dalam
periode/kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Acute Flacid Paralisys (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15
tahun disatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penduduk < 15 tahun disatu wilayah kerja dalam kurun
waktu sama
Sumber data Laporan surveilen AFP
Target ≥1%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pancarian kasus, pangamatan spesimen, kunjungan
ulang dan pencarian kontak ( teman bermain)
Penanggung jawab Koordinator P2M dan surveilen

3) Penemuan TB Paru BTA +

Judul Penemuan TB Paru BTA +


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Menemukan kasus TB Paru dengan BTA + pada penderita
suspek TB Paru
Definisi Penemuan TB Paru BTA + adalah jumlah penderita TB Paru
Operasional BTA + pada penderita dengan gejala batuk berdahak/berdarah >
2 minggu disatu wilayah kerja dalam periode/kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita TB Paru BTA + yang ditemukan disatu
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penderita suspek TB Paru disatu wilayah kerja dalam
kurun waktu sama
Sumber data Laporan TB
Target 100 %
Langkah Kegiatan Tatalaksana TB Paru, pemeriksaan Sputum, penyuluhan,
pencatatan pelaporan dan monitoring evaluasi
Penanggung jawab Koordinator P2M dan surveilen

4) Cakupan Balita dengan Pnemonia yang ditangani

Judul Cakupan Balita dengan Pnemonia yang ditangani


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Balita yang menderita pnemonia mendapatkan tatalaksana
penanganan sesuai standar
Definisi Cakupan Balita dengan Pnemonia yang ditangani adalah
Operasional cakupan Balita dengan Pnemonia yang ditangani sesuai denga
standar disatu wilayah kerja dalam periode/kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Balita dengan Pnemonia yang ditangani sesuai denga
standar disatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah perkiraan kasus pnemonia balita disatu wilayah kerja
dalam kurun waktu sama
Sumber data Laporan P2 ISPA
Target 100 % (10% dari populasi balita
Langkah Kegiatan Penemuan penderita, pengobatan, kunjungan rumah, promkes
dan monev
Penanggung jawab Koordinator P2M

5) Penderita DBD yang ditangani

Judul Penderita DBD yang ditangani


Dimensi Mutu Keselamatan dan kwalitas
Tujuan Penderita kasus DBD mendapatkan tatalaksana penanganan
sesuai standar
Definisi Penderita DBD yang ditangani adalah pederita DBD yang
Operasional ditanganinya sesuai standar di satu wilayah kerja dalam kurun
waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai dengan standar di
suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita DBD yang ada di satu wilayah dalam
kurun waktu tertentu
Sumber data Laporan P2DBD SP2TP
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penegakan Diagnosa,tatalaksana,Monev dan PROMKES
Penanggung jawab Koordinator P2M dan surveilen

6) Cakupan balita dengan diare yang ditangani

Judul Balita dengan diare yang ditangani


Dimensi Mutu Keselamatan dan kwalitas
Tujuan Balita dengan diare mendapatkan tatalaksana penanganan sesuai
setandar sehingga tidak berakibat dehidrasi
Definisi Balita dengan diare yang ditangani adalah balita dengan diare
Operasional yang penangannannya sesuai standar di satu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Balita dengan Diare yang ditangani sesuai dengan
standar di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh Balita Diare yang ditangani disatu wilayah dalam
kurun waktu tertentu
Sumber data Laporan P2DBD SP2TP
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penegakan Diagnosa,tatalaksana,Monev dan PROMKES
Penanggung jawab Koordinator P2M dan surveilen

7) Penderita Kusta yang selesai berobat (RFT)

Judul Penderita Kusta yang selesai berobat(RFT)


Dimensi Mutu Keselamatan dan kwalitas
Tujuan Penderita Kustamendapatkan tatalaksana yana sesuai dengan
standar sehingga tidak relaps dan menjmbulkan kecacadan
Definisi Penderita Kusta yang selesai berobat adalah penderita Kusta
Operasional PB/MB yang penangannannya sesuai standar di satu wilayah
kerja dalam periode waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita Kusta PB/MB yang ditangani sesuai dengan
standar di suatu wilayah dalam kurun waktu yang tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita Kusta yang ada di satu wilayah dalam
kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2DBD SP2TP
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penegakan Diagnosa,tatalaksana,Monev dan PROMKES
Penanggung jawab Koordinator P2M dan surveilen

8) Infesi Menular Sekual (IMS) yang diobati

Judul Infeksi menular yang diobati


Dimensi Mutu Keselamatan dan kwalitas
Tujuan Penderita IMS mendapatkan tatalaksana penanganan sesuai
standar sehingga tidak terjadi penyebaran dan resistensi obat
Definisi Penderita IMS yang diobati adalah penderita IMS yang
Operasional penanganannya sesuai dengan standar di wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita IMS yang diobati sesuai dengan standar di
suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah pederita IMS yang ditangani disatu wilayah dalam kurun
waktu tertentu
Sumber data Laporan P2DBD SP2TP
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penegakan Diagnosa,tatalaksana,Monev dan PROMKES
Penanggung jawab Koordinator P2M dan surveilen

9) Kasus gigitan hewan penukar rabies yang ditangani

Judul Kasus gigitan penular rabies yang ditangani


Dimensi Mutu Keselamatan dan kwalitas
Tujuan Penderita Penderita gigitan hewan penular rabies mendapatkan
tatalaksana penanganan sesuai standar
Definisi Kasus gigitan hewan yang penular rabies ditangani adalah
Operasional penderita yang digigit hewan penular rabies seperti anjing kera
dan kucingyang penanganannya sesuai standar di satu wilayah
kerja dalam periode atau kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita gigitan hewan penular rabies yang diobati
sesuai dengan standar di suatu wilayah dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh pederita gigitan penular rabies yang ditangani
disatu wilayah dalam kurun waktu tertentu
Sumber data Laporan P2DBD SP2TP
Target 100 %
Langkah Kegiatan Sosialisasi protap,VAR,inpestigasi,pencatatan dan pelaporan
Penanggung jawab Koordinator P2M dan surveile

4. Upaya Kesehatan Lingkungan


a. Rumah /bangunan bebas jentik nyamuk Aides

Judul Rumah bebes jentik nyamuk Aides


Dimensi Mutu Keselamatan dan kwalitas
Tujuan Menekan kepadatan jentik nyamuk Aides sehingga siklus
penularan penyakit melalui vektor bisa di kurangi
Definisi Rumah bebas jentik nyamuk Aides adalah rumah atau bangunan
Operasional yang bebas jentik nyamuk aides di satu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk aides di satu
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu.
Denominator Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa di satu wilayah kerja
dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan Inspeksi Sanitasi
Target 95%
Langkah Kegiatan Surveilan,pengendalian vektor,promkes dan monev
Penanggung jawab Koordinator Kesling .

b. Cakupan sarana air bersih

Judul Cakupan sarana air bersih


Dimensi Mutu Keselamatan dan kwalitas
Tujuan Terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap air bersih
Definisi Cakupan sarana air bersih adalah sarana air bersih untuk
Operasional kebutuhan rumah tangga yang memenuhi persaratan hygines
sanitasi sesuai sesuai standar d satu wilayah kerja dalam periode
atau kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jiwa yang terakses dalam air untuk kebutuhan rumah
tangga yang memenuhi sarat hygines sanitasi di satu wilayah
kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah jiwa di satu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu
Sumber data Laporan Kesling
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan sosialisasi dan inpeksi sanitasi
Penanggung jawab Koordinator Kesling .

c. Cakupan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)

Judul Cakupan SPAL


Dimensi Mutu Keselamatan dan kwalitas
Tujuan Terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap pembuangan lmbah
rumah tangga
Definisi Cakupan SPAL adalah sarana SPAL untuk kebutuhan
Operasional rumah tangga yang memenuhi syarat hygienes sanitasi di suatu
wilayah
Frekuensi
kerja dalam periode waktu tertentu
pengumpulan Data
Setiap bulan
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah KK yang terakses SPAL untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangga yang memenuhi syarat hygienis sanitasi di satu
wilayah kerja dalam waktu tertentu
Denominator Jumlah KK yang ada di satu wilayah kerja dalam kurun waktu
tertentu
Sumber data Laporan Kesling
Target 95%
Langkah Kegiatan Pendataan sosialasasi dan inpeksi sanitarian
Penanggung jawab Koordinator Kesling

d. Tata kelola limbah non medis

Judul Tata Kelola Limbah Non Medis


Dimensi Mutu Keselamatan dan kwalitas
Tujuan Meningkatkan penampilan PUSKESMAS
Definisi Tata kelola limbah non medis adalah pengelolaan limbah non
Operasional medis yang dihasilkan dari aktipitas non medis baik organik
maupun anorganik yang bersumber dari lingkungan pegawai dan
pengunjung Puskesmas
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Kondisi limbah non medis yang dikelola
Denominator Kondisi limbah non medis
Sumber data Tempat penampungan limbah non medis
Target 100%
Langkah Kegiatan Pengadaan penataan tempat tempat sementara limbah non
medis ;peningkatan kegiatan jumsih
Penanggung jawab Koordinator Kesling

e. Tata kelola limbah medis

Judul Tata Kelola Limbah Medis


Dimensi Mutu Keselamatan dan kwalitas
Tujuan Meningkatkan dampak yang diakibatkan oleh limbah medis
terhadap lingkungan
Definisi Tata kelola limbah medis adalah pengelolaan limbah yang
Operasional dihasilkan dari aktifitas medis yang bersumber dari kegiatan
medis tekhnis atau alat penunjang tekhnis medis
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Kondisi medis yang dikelola
Denominator Kondisi limbah medis
Sumber data TPS limbah medis
Target 100%
Langkah Kegiatan Pengadaan dan penataan tempat penampungan semenara limbah
medis, packing harian dan pemusnahan di incenerator
Penanggung jawab Koordinator Kesling

5. Upaya Promkes
a. Penyuluhan Perilaku hidup bersih dan sehat( Rumah tangga PHBS )

Judul Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS)


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Diketahui Tatanan tentang Indikator Rumah tangga Sehat
Definisi Rumah tangga PHBS adalah Proporsi Rumah tangga yang
Operasional memenuhi 10 indikator yaitu : Persalinan oleh Nakes, Balita
diberi Bayi Eklusip, TimbangBayi dan Balita, Tidak merokok,
Akti[itas fisik setiap hari, makan sayur dan buah setiap hari,
tersedia air bersih, tersedianya jamban, berantas jentik, cuci
tangan dengan sabun.
Frekuensi Satu tahun satu kali
pengumpulan Data
Periode Analisa Satu tahun satu kali
Numerator Jumlah rumah tangga PHBS di suatu wilyah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh rumah tangga yang di survey di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Perkajian kuantitatif survey rumah tangga PHBS
Target 65%
Langkah Kegiatan Penentuan RT yang di survey, kunjungan rumah, pengkajian,
analisa, tindak lanjut.
Penanggung jawab Koordinator promkes

6. Upaya pengobatan
a. Rawat jalan
1) Pemberi pelayanan medis rawat jalan tingkat Puskemas

Judul Pemberi pelayanan rawat jalan tingkat puskesmas


Dimensi Mutu kompetensi
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat jalan oleh tenaga dokter umum dan
dokter gigi
Definisi Pemberi pelayanan medis rawat jalan tingkat puskesmas adalah
Operasional pelayanan yang di berikan oleh tenaga medis (dokter umum dan
dokter gigi) sesuai dengan standar pelayanan kesehatan dasar
Frekuensi satu bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Satu bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang di berikan oleh
tenaga medis di tingkat puskesmas pada gurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan di tingkat
puskesmas pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, laporan kunjungan
Target Dokter umum 100% (12 jam perhari)
Dokter gigi :100% (pada hari jam kerja)
Langkah Kegiatan Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas
monitoring dan evaluasi
Penanggung jawab Koordinator rawat jalan

2) Pemberi pelayan medik rawat jalan di Puskesmas Keliling

Judul Pemberi pelayanan rawat jalan tingkat puskesmas keliling


Dimensi Mutu Akses kompetensi
Tujuan Untuk menjangkau wilayah RW terhdap pelayanan poliklinik
rawat jalan oleh tenaga kesehatan dokter umum di wilayah kerja
yang jauh dari pasilitas kesehatan
Definisi Pemberi pelayanan medis rawat jalan dengan puskesmas keliling
Operasional adalah pelayanan yang di berikan oleh tenaga medis (dokter
umum) dengan puskeasmas keliling sesuai dengan standar
pelayanan kesehatan dasar di wilayah RW
Frekuensi setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah RW yang mendapat pelayanan kesehatan dasar dengan
puskemas keliling oleh tenaga kesehatan medis (dokter umum)
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh RW pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, laporan kunjungan
Target 30%
Langkah Kegiatan Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas
monitoring
Penanggung jawab Koordinator rawat jalan

b. Rawat darurat tingkat pertama


1) Pemberi pelayanan medis rawat darurt tingkat pertama

Judul Pemberi pelayanan rawat darurat tingkat pertama


Dimensi Mutu kompetensi
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat darurat oleh dokter umum
Definisi Pemberi pelayanan medis rawatdarurat adalah pelayanan yang di
Operasional berikan oleh tenaga medis (dokter umum) dengan puskeasmas
keliling sesuai dengan standar pelayanan kesehatan dasar
Frekuensi setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jam/hari pelayanan rawat darurat yang di berikan
pelayanan nya oleh kompetensi dokter umum pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah jam/hari buka pelayanan rawat darurat puskesmas pada
kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, laporan kunjungan
Target 12jam/hari
Langkah Kegiatan Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas
monitoring
Penanggung jawab Koordinator UGD

2) Waktu tanggap pelayanan

Judul Waktu tanggap pelayanan


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan yang cepat, tanggap,
responsip, sehingga mampu menyelamatkan pasien
Definisi Waktu tanggap pelayanan adalah ketenggangan waktu sejenak
Operasional pasien itu datang sampai mendapatkan penanganan sesuai
dengan standar kegawat daruratan
Frekuensi satu bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Satu bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang di perlukan sejak kedatangan
semua pasien yang sampling scara acak sesuai dengan
mendapatkan pelayanan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (n=25)
Sumber data Data sampling pasien di UGD
Target 5 menit terlayani setelah pasien datang
Langkah Kegiatan Pembentukan tim jaga, pengaturan jadwal tugas melengkapi
sarana dan prasarana
Penanggung jawab Kepala UGD

3) Penanganan rujukan
Judul Penanganan rujukan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas
Tujuan Agar terselenggaranya mekanisme rujukan yang cepat, tanggap,
responsip sehingga mampu menyelamatkan pasien
Definisi Penangan rujukan adalah pasien yang karena diagnose
Operasional danindikasi tidak mampu di tangani di pelayanan tingkat UPT
puskesmas yang selnjutnya di leteral ke puskesmas tingkat 2 /
RSU
Frekuensi setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif kumulatif pasien yang karena diagnose dan
indikasi di rujuk ke fasititas Rumah sakit pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah pasien yang ada karena diagnose dan indiksai yang ada
di rujuk
Sumber data SIMPUS dan SP2TP
Target 100%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompetensi SDM penyediaan sarana dan prasarana
Penanggung jawab Kepala UGD

4) Kematian pasien <24 Jam

Judul Kematian pasien <24 Jam di UGD


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan di UGD yang kompeten,cepat,
tanggap, responsif sehingga mampu menyelamatkan pasien
Definisi Kematian pasien kurang 24 jam adalah kematian pasien di UGD
Operasional sejak periode datang sampai mendapatkan penanganan
komprehensif kurang 24 jam dalam kurun waktu tertentu
Frekuensi setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif pasien yang meninggal kuranng 24 jam di
UGD sejak periode datang pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di tangani di UGD pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan SP2TP
Target 0%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompetensi SDM penyediaan sarana dan prasarana
Penanggung jawab Kepala UGD
B. Upaya Kesehatan Pengembangan
1. Upaya kesehatan sekolah
Judul Cakupan pemeriksaan siswa SD dan setingkat oleh tenaga
kesehatan / guru/ UKS/ dokter kecil
Dimensi Mutu Keselamatan dan kwalitas
Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku hidup
sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah
Definisi Cakupan pemeriksaan siswa SD dan setingkat oleh tenaga
Operasional kesehatan guru/ uks/ dokter kecil adalah cakupan siswa kelas
satu SD dan setingkat yang di periksa kesejatannya oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih mellui penjaringan di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Satu kali setahun
pengumpulan Data
Periode Analisa Satu kali setahun
Numerator Jumlah siswa kelas satu SD dan setingkat yang di periksa
kesehatan nya oleh tenaga kesehatan atau tenag terlatih melalui
penjaringan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah murid kelas satu SD dan sederajat pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Data diknas dan laporan UKS
Target 100%
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana pelaksanaan pencatatan dan
pelaporan
Penanggung jawab koordinator UKS

2. Upaya pelayanan Kesehatan Remaja

Judul Cakupan pelayanan kesehatan remaja


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup
sehat anak-anak remaja yang berada disekolah
Definisi Cakupan pelayanan kesehatan remaja adalah cakupan siswa
Operasional kelas 1 SMP/sederajat dan siswa kelas 1 SMU/sederajat yang
diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga
terlatih melalui penjaringan disatu wilayah kerja pada kurrun
waktu tertentu
Frekuensi 1 kali setahun
pengumpulan Data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah siswa kelas 1 SMP/sederajat dan siswa kelas 1
SMU/sederajat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih melalui penjaringan disatu wilayah
kerja pada kurrun waktu tertentu
Denominator Jumlah siswa kelas 1 SMP/sederajat dan siswa kelas 1
SMU/sederajat pada kurun waktu tertentu
Sumber data Data Diknas dan laporan UKS
Target 100 %
Langkah Kegiatan Persiapan saran dan prasaran, perencanaan, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan
Penanggung jawab Koordinator UKS dan kesehatan remaja
pengumpul data

3. Upaya Kesehatan Pra lansia ddan Lansia


a. Cakupan pelayanan kesehatan pra lansia dan lansia

Judul Cakupan pelayanan kesehatan pra lansia dan lansia


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup
sehat pada pra lansia dan lansia
Definisi Cakupan pelayanan kesehatan pra lansia dan lansia adalah pra
Operasional lansia dan lansia yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
standar yang ada pada pedoman disatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pra lansia dan lansia yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai standar yang ada pada pedoman disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk pra lansia dan lansia pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Laporan pra lansia dan lansia dan data kependudukan
Target 70 %
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan dan pelayanan
Penanggung jawab Koordinator kesehatan khusus lansia
pengumpul data

b. Posyandu lansia

Judul Posyandu lansia


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup
sehat pada pra lansia dan lansia
Definisi Posyandu lansia adalah Posyandu yang melakukan pelayanan
Operasional kepada pra lansia dan lansia yang mengutakan aspek promotif
dan premventif disamping kuratif dan rehabilitatif disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah posyandu lansia yang dibentuk masing-masing Desa
disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh Desa disatu wilayah pada kurun waktu yang
sama
Sumber data Data Desa dan data Posyandu
Target 4 kelompok/Desa
Langkah Kegiatan Sosialisasi, peningkatan SDM, pendataan lansia, pembentukan
posyandu lansia, pelayanan lansia, monitoring dan evaluasi
Penanggung jawab Koordinator kesehatan khusus lansia
pengumpul data

c. Posbindu Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM)

Judul Posbindu Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM)


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup
sehat sejak usia 15 tahun ke atas
Definisi Posbindu Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) adalah
Operasional posbindu yang melakukan pelayanan kepada sasaran usia 15
tahun ke atas yang mengutamakan aspek promotif dan preventif
serta penggalian dan pengeendalian mengenai penyakitya yang
beresiko (PPTM) disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan untuk posbindu di posyandu
pengumpulan Data Setiap 3 bulan untuk posbindu sekolah
Periode Analisa Setiap bulan untuk posbindu di posyandu
Setiap 3 bulan untuk posbindu sekolah
Numerator Jumlah posbindu PPTM yang dibentuk masing-masing Desa,
Kantor, dan sekolah disatu wilayah kerja pada kurun wkatu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh Desa, Kantor dan Sekolah
Sumber data Data Desa, kantor dan sekolah
Target 1 Desa 1 posbindu
1 Puskesmas 1 sekolah
Langkah Kegiatan Sosialisasi, penigkatan SDM, pendataan, pembentukan Posbindu
PPTM, pelayanan daan monev
Penanggung jawab Koordinator kesehatan khusus PPTM
pengumpul data

4. Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat

Judul Pelayanan gangguan jiwa di Puskesmas


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif pada gangguan mental
emosional, psikomatik dan psikotik
Definisi Pelayanan gangguan jiwa di Puskesmas adalah kasus gangguan
Operasional jiwa yang dilayani di Puskesmas dan jejaringnya disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan gangguan jiwa yang dilayani di Puskesmas
dan jejaringnya disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan ke Puskesmas dan jejaring pada
kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, SIK, rekam medik dan laporan program jiwa
Target 15 %
Langkah Kegiatan Penemuan kasus (ICD X), pelayanan, kunjungan rumah,
pencatatan dan pelaporan, rujukan dan monev
Penanggung jawab Koordinator kesehatan khusus jiwa masyarakat
pengumpul data

5. Upaya Kesehatan Mata


a. Penemuan Penderita Katarak

Judul Penemuan Penderita Katarak


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Menemukan sedini mungkin gangguan mata karena katarak
Definisi Penemuan Penderita Katarak adalah ditemukannya katarak
Operasional mature pada kegiatan screening (hunting)
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif penderita katarak mature ditemukan dalam
screening disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita yang discreening ke Puskesmas dan
jejaring pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, SIK, rekam medik
Target 10 %
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompetensi tenaga, waktu pelayanan,
rujukan, pencatatan dan pelaporan
Penanggung jawab Koordinator kesehatan khusus mata
pengumpul data

b. Penderita mata katarak yang di operasi

Judul Penderita mata yang di operasi


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Mnurnkan angka kebutaan akibat gangguan mata karena katarak
Definisi Penderita mata yang di operasi adalah penderita karena indikasi
Operasional medis dilakukan operasi
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif penderita katarak yang dilakukan operasi
disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan ke Puskesmas dan jejaring pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Data kunjungan, SIK, rekam medik
Target 80 %
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompetensi tenaga, waktu pelayanan,
rujukan dan kerja sama dengan Dinkes bagian kesehatan mata
Penanggung jawab Koordinator kesehatan khusus mata
pengumpul data

6. Upaya Kesehatan Kerja

Judul Cakupan pelayanan kkesehatan kerja pada pekerja formal


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan pekerja formal baik yang
menyangkut penyakit akibat kerja (PAK) maupun penyakit
akibat hubungan kerja (PAHK)
Definisi Cakupan pelayanan kkesehatan kerja pada pekerja formal adalah
Operasional pekerja formal (instansi/unit usaha yang mempunyai izin dan
terstruktur) yang memperoleh pelayanan kesehatan kerja baik
kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai
standar disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan gangguan jiwa yang dilayani di Puskesmas
dan jejaringnya disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan ke Puskesmas dan jejaring kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, SIK, rekam medik dan laporan program jiwa
Target 15 %
Langkah Kegiatan Penemuan kasus (ICD X), pelayanan, kunjungan rumah,
pencatatan dan pelaporan, rujukan dan monev
Penanggung jawab Koordinator kesehatan khusus jiwa masyarakat
pengumpul data

7. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

Judul Perawatan Kesehatan Masyarakat dengan keluarga resiko tinggi


kesehatan(maternal Resti, anak Resti, masalah gizi, penyakit
menular, usia lanjut Resti, dan penyakit tidak menular
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Memberikan pelayanan (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif) kepada keluarga Resti kesehatan
Definisi Perawatan Kesehatan Masyarakat dengan keluarga resiko tinggi
Operasional kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
kelauarga Resti dengan cara perawatan kesehatan melalui
kunjungan rumah
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah keluarga Resti yang memperoleh pelayanan kesehatan
dengan Perkesmas disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh kelurga Resti yang ada pada wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort ibu, PWS KIA, laporan gizi, laporan TB, laporan lansia,
laporan MTBM
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan dan rujukan
Penanggung jawab Koordinator Perkesmas
pengumpul data

8. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

Judul Cakupan penduduk mendapatkan pelayanan kesehatan Gigi dan


Mulut
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada
penduduk
Definisi Cakupan penduduk mendapatkan pelayanan kesehatan Gigi dan
Operasional Mulut adalah kunjungan penduduk yang mendapatkan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut sesuai standar di Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kunjungan baru yang pelayanan kesehatan gig dan mulut
disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penduduk yang ada disatu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, SIK, rekam medik dan data kependudukan
Target 3%
Langkah Kegiatan Pendataan, pengaturan pelayanan dan petugas, pelayanan dan
pencatatan pelaporan
Penanggung jawab Koordinator kesehatan gigi dan mulut
pengumpul data

2. Upaya Kesehatan Penunjang


1. Upaya Farmasi
a. Ketersedian obat sesuai kebutuhan

Judul Ketersedian obat sesuai kebutuhan


Dimensi Mutu Kompotensi, kualitas dan keselamatan
Tujuan Tersedianya obat pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan
kebutuhan
Definisi Ketersedian obat sesuai kebutuhan adalah ketersedian obat
Operasional pelayanan kesehatan dasar di Apotek Puskesmas
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah dan jenis obat yang tersedia untuk pelayanan kesehatan
dasar di Apotek pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah dan jenis obat yang dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan dasar yang di Pukesmas pada kurun waktu yang sama
Sumber data LPPO
Target 90 %
Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat, monitoring
dan evaluasi
Penanggung jawab Koordinator Farmasi (Apotek)
pengumpul data

b. Tata kelola obat sesuai standar

Judul Tata kelola obat sesuai standar


Dimensi Mutu Kompotensi, kualitas dan keselamatan
Tujuan Pengelolaan obat sesuai standar
Definisi Tata kelola obat sesuai standar adalah proses perencanaan,
Operasional permintaan, penerimaan, penyimpanan dan distribusi sesuai
dengan standar tata kelola obat dan aturan perundang-undangan
yang berlaku untuk kategori obat tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah dan jenis obat yang dikelola sesuai standar tata kelola
obat
Denominator Jumlah dan jenis obat yang ada
Sumber data LPPO, register obat dan laporan Apotek
Target 100 %
Langkah Kegiatan Stok opname obat, kartu stok obat, gudang penyimpanan obat
dan lemari obat
Penanggung jawab Koordinator Farmasi (Apotek)
pengumpul data

c. Waktu tunggu pelayanan obat

Judul Waktu tunggu pelayanan obat


Dimensi Mutu Kompetensi, kualitas dan keselamatan
Tujuan Memberikan kepastian tentang waktu pelayanan obat
Definisi Waktu tunggu pelayanan obat adalah waktu yang diperlukan dari
Operasional penyerahan resep sampai diterimanya obat jadi yang
terinformasi dengan jelas dengan aturan pemakain obat
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah waktu rata-rata pelayanan obat jadi
Denominator Jumlah pasien yang mendapatkan resep obat
Sumber data Resep
Target Obat jadi : 5 menit
Obat racikan : 10 menit
Langkah Kegiatan Pengadaan resep, pelayanan, sampling survey, monitoring dan
evaluasi
Penanggung jawab Koordinator Farmasi (Apotek)
pengumpul data

d. Tata Kelola Dokumen Resep

Judul Tata kelola dokumen resep


Dimensi Mutu Keamanan dan kesinambungan
Tujuan Dokumen resep tersimpan dan boleh dimusnahkan sesuai
denganaturan perundang-undangan yang berlaku
Definisi Tata kelola dokumen resep adalah penyimpanan dan
Operasional pemusnahan dokumen resep sesuai dengan aturan perundang-
undangan yang berlaku
Frekuensi Setiap tahun
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap tahun
Numerator Jumlah dokumen resep tersimpan dan dimusnahkan sesuai
denganaturan perundang-undangan yang berlaku pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah dokumen resep yang ada pada kurun waktu yang sama
Sumber data Family folder
Target 5 tahun (100%)
Langkah Kegiatan Monitoring dokumen resep sesuai waktu penyimpanan,
pemilahan, pemusnahan dengan berita acara tertulis
Penanggung jawab Koordinator Farmasi (Apotek)
pengumpul data

2. Upaya Pemerikasaan Laboratorium Sederhana

Judul Durasi waktu pemeriksaan spesimen laboratorium


Dimensi Mutu Kualitas, keselamatan dan kesinambungan
Tujuan Tergambar kualitas kinerja petugas dalam memberikan
pelayanan penunjang laboratorium
Definisi Durasi waktu pemeriksaan spesimen laboratorium adalah rata-
Operasional rata waktu yang diperlukan untuk melakukan proses
pemeriksaan spesimen laboratorium sederhana yang meliputi
persiapan, KIE, memproses spesimen, membaca dan
menginformasikan hasil kepada pasien
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rata-rata waktu pemeriksaan setiap jenis spesimen
Denominator Jumlah jenis spesimen yang diperiksa
Sumber data Register laboratorium
Target 1. Spesimen sputum : 30 menit/sputum
2. Hb sahli :10 menit/orang
3. Spesimen feses : 15 menit/orang
4. Gula darah kafiler : 5 menit/orang
5. Cholestrol darah kafiler : 5 menit/orang
6. Urin acid darah kafiler : 5 menit/orang
7. Spesimen urine : 10 menit/orang
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana, peningkatan kompetensi
petugas, pencatatan, pelaporan dan monev
Penanggung jawab Koordinator laboratorium
pengumpul data

3. Upaya Pencatatan dan Pelaporan tingkat Puskesmas (SP2TP)


a. Tepat waktu laporan

Judul Tepat waktu laporan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Tepat waktu laporan adalah diterimanya laporan hasil kegiatan
(mingguan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan) oleh
jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan tanggal/waktu yang
sudah ditetapkan
Definisi Ketersedian obat sesuai kebutuhan adalah ketersedian obat
Operasional pelayanan kesehatan dasar di Apotek Puskesmas
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jenis laporan kegiatan yang diterima tepat waktu dan dengan
tanda bukti oleh jenjang yang lebih tinggi
Denominator Jenis laporan kegiatan yang diterima dan dengan tanda bukti
oleh jenjang yang lebih tinggi
Sumber data Buku ekspedisi
Target 1. Laporan KIA dan KB
2. Laporan Gizi : tanggal 5
3. Laporan Imunisasi : tanggal 5
4. Laporan P2M
5. Laporan Promkes : tanggal 5
6. Laporan Kesling : tanggal 5
7. LPPO : tanggal 5
8. Laporan Lansia : tanggal 5
9. Laporan Jiwa : tanggal 5
10. Laporan Perkesmas : tanggal 5
11. Laporan Gigi : tanggal 5

: tanggal 5
: tanggal 5
Langkah Kegiatan Kordinasi lintas program dan pengadaan administrasi surat
menyurat
Penanggung jawab Koordinator SP2TP
pengumpul data

b. Register pasien dan catatan medik


1) Lama waktu pendaftran

Judul Lama waktu pendaftaran


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Teregistrasinya pasien sesuai dengan standar waktu yang
ditetapkan (cepat, tepat dan akurat)
Definisi Lama waktu pendaftaran adalah waktu yang dibutuhkan mulai
Operasional dari pasien diidentifikasi sampai selesai sesuai dengan standar
SIK
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk registrsi sesuai
standar SIK dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang teregistrasi dalam kurun waktu yang
sama
Sumber data Registrasi kunjungn
Target 5 menit
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana, pengaturan tenaga dan sampling
survei
Penanggung jawab Koordinator SP2TP
pengumpul data

2) Waktu pembuatan dan penemuan Catatan Medik

Judul Waktu pembuatan dan penemuan Catatan Medik


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Pembuatan dan penemuan catatan medik pasien sesuai dengan
standar waktu yang ditetapkan (cepat, tepat dan akurat)
Definisi Waktu pembuatan waktu yang diperlukan mulai dari pasien
Operasional teridentifikasi sesuai dengan standar SIK sampai mempunyai
lembar catatan medik
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk pembuatan dan
penemuan catatan medik pasien sesuai standar SIK dalam kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang teregistrasi dalam kurun waktu yang
sama
Sumber data SIK dan family folder
Target 10 menit
Langkah Kegiatan Penataan family folder, persiapan sarana dan prasarana,
pengaturan tenaga dan sampling survei
Penanggung jawab Koordinator SP2TP dan dan tim gugus kendali mutu
pengumpul data

3) Kelengkapan pengisian dan penataan kembali Rekam Medik setelah selesai


pelayanan

Judul Kelengkapan pengisian dan penataan/penyimpanan Rekam


Medik setelah selesai pelayanan
Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Catatan medik pasien bisa memberikan informasi yang bisa
dipertanggung jawabkan secara teknis dan dijaga kerahasiannya
dan keamanannya
Definisi Kelengkapan pengisian dan penataan/penyimpanan Rekam
Operasional Medik setelah selesai pelayanan adalah catatan medik yang
sudah teridentifikasi secara teknis medis dan ditata kembali
dalam family folder dalam waktu maksimal 24 jam setelah
pasien mendapatkan pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang catatan mediknya terisi lengkap sesuai
standar dan tertata/tersimpan sesuai standar dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang teridentifikasi dalam catatan medik
Sumber data SIK dan register pelayanan
Target 100%
Langkah Kegiatan Kompetensi tenaga, sosialisasi tentang catatan medik, penataan
family folder
Penanggung jawab Koordinator SP2TP dan tim gugus kendali mutu
pengumpul data

4) Waktu waktu tunggu pasien dirawat jalan

Judul Waktu tunggu dirawat jalan


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Mengetahui lama wanktu tunggu diruang tunggu sampai
mendapat pelayanan
Definisi Waktu tunggu dirawat jalan adalah waktu yang diperlukan oleh
Operasional pasien mulai dari adanya catatan medik di unit pelayanan sampai
dengan pemanggilan mendapatkan pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah waktu rata-rata yang dibutuhkan mulai dari adanya
catatan medik di unit pelayanan sampai dengan pemanggilan
mendapatkan dilayani
Denominator Jumlah seluruh pasien yang obat mendapatkan rescatatan
mediknya sudah terdistribusi di unit pelayanan
Sumber data SIK dan register pelayanan
Target 5 menit
Langkah Kegiatan Sosialisasi, penigkatan motivasi pelayanan dan sampling survei
Penanggung jawab Koordinator SP2TP dan tim gugus kendali mutu
pengumpul data

5) Tata kelola Rekam Medik

Judul Tata kelola Rekam Medik


Dimensi Mutu Keamanan
Tujuan Rekam medik tersimpan dan boleh dimusnahkan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Definisi Tata kelola Rekam Medik adalah penyimpanan dan pemusnahan
Operasional rekam medik sesuai dengan aturan perundang-undangan yang
berlaku
Frekuensi Setiap tahun
pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap tahun
Numerator Jumlah rekam medik pasien yang disimpan dan dimusnahkan
sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku dalam kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh rekam medik yang ada dalam kurun waktu yang
sama
Sumber data SIK dan family folder
Target 5 tahun (100%)
Langkah Kegiatan Monitoring rekam medik sesuai waktu penyimpanan, pemilahan,
pemusnahan dengan berita acara tertulis
Penanggung jawab Koordinator SP2TP
pengumpul data

Secara rinci tergambar pada tabel berikut ini :

TARGET KINERJA LAYANAN


Target Kinerja Berdasarkan Jumlah Pasien yang
Dilayani
Kegiatan Indikator
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Laboratorium Pemeriksaan 700 770 847 932 1025 1127


Golongan
Darah
GDS 720 792 871 958 1054 1060
Asam Urat 799 879 967 1063 1164 1286
Cholesterol 720 792 871 958 1054 1060
Pemeriksaan 47 51 56 61 67 74
test
Kehamilan
BP Gigi Tambalan 80 75 82 85 90 95
Gigi
Sementara
Tambalan 150 145 147 155 165 170
Tetap
Pencabutan 345 350 360 365 370 400
Gigi Susu
Pencabutan 340 350 352 355 365 370
Dewasa Tanpa
Penyulit
Pencabutan 120 130 145 150 155 160
Gigi Dewasa
dengan
Penyulit
Schaling 165 170 160 155 162 167
Pelayanan Pelayanan 42.45 44.57 46.80 49.149 51.60 54.18
Farmasi Resep 6 9 8 6 6
Pelayanan 21.23 22.30 23.40 24.575 25.80 27.09
Informasi 0 0 5 3 4
Obat
Pelayanan KIA Pemeriksaan 1338 1359 1380 1402 1442 1465
Ibu Hamil
Pertolongan 240 252 264 277 290 306
persalinan
Pelayanan kb 1356 1423 1432 1438 1442 1448
Pelayanan 1182 1200 1220 1240 1259 1279
imunisasi
Pelayanan 65 68 72 76 84 92
kespro
Pelayanan 78 83 90 94 97 100
tindik
Pelayanan 350 368 386 405 428 449
pkpr
Pemeriksaan 245 257 270 283 297 312
ibu nifas
Pelayanan BP Pemeriksaan 37384 4122 45234 49757 54732 59305
Rawat Jalan
Perawatan 150 163 169 171 174 185
luka ringan
Perawatan 42 50 55 60 75 80
luka berat
Hecting luka 48 60 62 67 70 82
Pembersihan 108 131 140 163 185 205
kotoran
telinga
Pengangkatan massa dan 10 15 20 25 37 40

benda asing
Ektraksi kuku 6 8 10 11 13 15
kaki/tangan
Buka 60 65 67 69 72 84
jahitan/up
hecting
C. SASARAN TARGET KINERJA

173
NO Jenis pelayanan Indikator Target
1 Upaya Kesehatan a. Cakupan Kunjungan Ibu hamil K-1 100 %
Ibu dan Anak b. Cakupan kunjungan Ibu hamil K-4 95%
serta KB c. DO K-1, K-4 <10%
d. Cakupan Diteksi Dini Resiko tinggi Bumil 20%
e. Bumil Resti yang dirujuk
f. Cakupan kunjungan Neonatus 100%
g. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 90%
h. Cakupan kunjungan bayi 90%
i. Cakupan BBLR yang ditangani
j. Cakupan diteksi dini anak Balita dan Pra 90%
Sekolah 100%
k. Cakupan peserta KB Baru 90%
l. Cakupan peserta KB Aktip
80%
70%
2 Perbaikan Gizi a. Cakupan Balita terdaftar dan memiliki KMS
Masyarakat b. Tingkat partisipasi Balita datang ditimbang 100%
ke Posyandu D/S
c. Balita yang naik N/D 80 %
d. Balita Bawah Garis merah( BGM ) 70 %
e. Balita Gizi kurang tertangani 100%
f. Balita Gizi Buruk tertangani 100%
g. Balita mendapatkan Vitamin A 100 %
2x pertahun
h. Pelaksanaan PSG Posyandu 90%
i. Pemantauan KADARZI 100 %
j. Ibu Hamil yang di ukur LILA 100 %
k. Ibu Hamil KEK 90 %
l. Ibu Nipas dapat Vit A 90 %
m. Ibu Hamil dapat FE 90 Tab 100 %
n. MP-ASI pada bayi BGM dari miskin 100 %
100 %

3. Upaya a. Imunisasi
Pemberantasan 1) Cakupan imunisasi HB-O<7 hari 90 %
dan Pencegahan 2) Cakupan Imunisasi BCG 98 %
Penyakit Menular 3) Cakupan Imunisasi DPT HIBI 98 %
4) Cakupan ImunisasiDPT HIB3 90 %
5) Cakupan Imunisasi Polio 4 90 % 4
17
6) Cakupan Imunisasi Campak 90 %
7) DO DPT HIBI- CAMPAK < 10 %
8) Desa UCI (Universal child Imunisasi )
1. Indikator dan Target Upaya Kesehatan Pengembangan

No Jenis pelayanan Indikator Target


1 Upaya kesehatana. Cakupan pemeriksaan siswa SD dan setingkat
sekolah oleh tenaga kesehatan/guru UKS/Dokter kecil
b. Pembetukan dokter kecil tingkat SD 100%
c. Cakupan pelayanan kesehatan remaja
50%

100%
2 Upaya kesehatana. Upaya kesehatan pralansia dan
lansia
khusus 1) Cakupan pelayanan
2) Puskesmas santun lansia 70%
3) Posyandu lansia PTM 100%
b. Upaya kesehatan jiwa masyarakat 19 Klp
1) Pendataan gangguan jiwa berat di masyarakat
2) Pelayanan gangguan jiwa di puskesmas
c. Upaya kesehatan mata 80%
1) Screening (Hunting) penderita mata katarak
2) Penemuan penderita mata katarak 15%
3) Penderita mata katarak yang dioperasi
d. Upaya kesehatan kerja
e. Upaya kesehatan olahraga 10%
f. Upaya pengobatan trdisional
10%

80%
80%
80%
80%
3 Perawatan a. Perkesmas untuk bumil resti 100%

kesehatan b. Perkesmas untuk neonatal resti 100%

masyarakat c. Perkesmas untuk balita resti 100%


d. Perkesmas untuk penderita TB paru
100%

175
4 Upaya kesehatana. Cakupan penduduk mendapatkan pelayanan
gigi dan mulut kesehatan gigi dan mulut
b. Cakupan ibu hamil mendapatkan pelayanan 3%
kesehatan gigi dan mulut
c. Cakupan desa binaan UKGMD 80%
d. Ratio penambalan dan pencabutan gigi
e. Lama waktu pelayanan kesehatan gigi dan mulut 10%
: 2:1
1) Perawatan
2) Pencabutan
3) Scaling 30 mnt
4) Curatage 30 mnt
5) Pencabutan sulung 60 mnt
6) Penambalan permanen 10 mnt
7) Pengobatan oral 10 mnt
30 mnt
10 mnt

2. Indikator dan Target upaya kesehatan Penunjang

N Jenis pelayanan Indikator Target


o
1 Upaya farmasi a. Ketersediaan obat sesuai kebutuhan 90%
b. Ketersediaan obat esensial
c. Ketersediaan obat generik 100%
d. Tata kelola obat sesuai standar 80%
e. Waktu tunggu pelayanan obat jadi 100%
f. Waktu tunggu pelayanan obat racikan 5 mnt
g. Penulisan resep sesuai formularium
h. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberiaan 7 mnt
obat 100%
i. Tata kelola dokumen resep
100%
100%
2 pemeriksaan a. Durasi waktu pemeriksaan spesimen

176

laboratorium
laboratorium
Sederhana :
1) Spesimen sputum 30 mnt
2) HB sahli 10 mnt
3) Spesimen faeces cacing 15 mnt
4) Gula darah kapiler 5 mnt

3 Upaya 5) Spesimen urine 10 mnt


6) Cholesterol darah kapiler 5 mnt
7) Uric acid darah kapiler 5 mnt
b. Hasil laboratorium terkonfirmasi kepada
petugas medis/berkompoten
100%
a. Tepat waktu laporan Tanggal
pencatatan da1n) Laporan kegiatan KIA & KB 5
pelaporan tingka2t) Laporan kegiatan gizi 5
puskesmas 3) Laporan kegiatan imunisasi 5
4) Laporan kegiatan P2PM 5
5) Laporan kegiatan promkes 5
6) Laporan kegiatan kesling 5
7) Laporan SP2TP 5
8) Laporan obat (LPLPO) 5
9) Laporan surveilan 5
10) Laporan lansia 5
11) Laporan jiwa 5
12) Laporan puskesmas 5
13) Laporan gigi/UKGS 5
14) Laporan UKK 5
b. Registrasi pasien dan catatan medik
1) Lama waktu pendaftaran pasien 5 mnt
2) Waktu pembuatan dan penemuan catatan medik
3) Lama waktu distribusi catatan medik ke poli 10 mnt
pelayanan
4) Kelengkapan pengisian dan penataan kembali 3 mnt
rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan

177
5) Kelengkapan informed consent setelah
mendapatakan informasi yang jelas
6) Waktu tunggu pasien rawat jalan
7) Kenyamanan ruang tunggu
8) Tata kelola rekam medik 100%

100%
5 mnt

80%
100%

178
A.
B. SASARAN TARGET KINERJA KEUANGAN PUSKESMAS HAURPANGGUNG 2016-2020
F. G. Pembiayaan
S
u
m
b
e
r
E. P D
C. enangu a
N D. Progra ng n L. 20 M. N. O. P.
m Jawab a 16 2017 2018 2019 2020
Q. R. Obat
1 dan
Perbekalan T. V. W. X.
Kesehatan S. U.
Y. AE.
AF. AG. AH.
AD. 1 1 204,
AC. 176,5
AB. K J 68154350
62,06 85,39 94,65 392,6
epala K 7 0,170 9,679 63
AA. Obat UKP N
AN. AO. AP. AQ.
AM.
AL. 221,524,8 232,6 244,2 256,4 269,2
AK. K J 00.00 01,04 31,09 42,64 64,77
epala K 0 2 7 9
AJ. Alkes UKP N
AS. Operas AT. K AU. AV. AW. AX. AY. AZ.

181
113,116,5 118,7 124,7 130,9 137,4
J 00.00 72,32 10,94 46,48 93,81
epala K 5 1 8 3
ional UKP N
BB. Upaya BF. BG. BH. BI.
Kesehatan BD. BE.
Masyarakat BC.
BA.
BM. BP. BR.
2 BO.
BL. K B BN. BQ.
BK. Perkes epala O - -
mas UKM K
BV. BY. BZ. CA.
BS. BU. K B BW. BX.

3 BT. Keseh epala O - - -


atan Jiwa UKM K
CG. CH. CI. CJ.
CF.
CE.
CD. K B 934,500.0
981,2 1,030, 1,081, 1,135,
CB.
4 CC. UKGS epala O 0
25 286 801 891
/ UKGMD UKM K
CP. CQ. CR. CS.
CO.
CN.
CM. K B 3,486,000
3,660, 3,843, 4,035, 4,237,
CK. epala O .00
300 315 481 255
5 CL. UKS UKM K
CU. Pening CY.
CX.
katan CW. CZ. DA. DB.
Pelayanan CV. K B 4,137,000
4,343, 4,561 4,789 5,028
CT. Kesehatan epala O .00
820 ,011 ,062 ,515
6 Anak UKM K

182
DD. Promo
DF. DG. 3, DH. DI. DJ. DK.
si Kesehatan DE. K
DC. B 218,250.0 3,379, 3,548, 3,725, 3,911,
dan epala
7 O 0 162 120 526 802
Pemberdayaa UKM
K
n Masyarakat
DQ. DR. DS. DT.
DP.
DO.
DM. Perbai DN. K B 7,145,250
7,502, 7,877, 8,271, 8,685,
DL. kan Gizi epala O .00
512 638 519 095
8 Masyarakat UKM K
DV. Pence DZ. EA. EB. EC.
DY.
gahan dan DX.
Penanggulang DW. K B 2,310,000
2,425, 2,546, 2,674, 2,807,
DU. an Penyakit epala O .00
500 775 114 819
9 Menular UKM K
EE. Pening EI. EJ. EK. EL.
EH.
katan EG.
ED. Kesehatan Ibu EF. K B 29,169,00
30,62 32,15 33,76 35,45
1 melahirkan epala O 0.00
7,450 8,823 6,764 5,102
dan Anak UKP K
ER. ES. ET. EU.
EQ.
EN. Penge EP.
EM. mbangan EO. K B 19,264,50
20,20 21,21 22,28 23,39
1 Lingkungan epala O 0.00
8,825 9,266 0,230 4,241
Sehat UKM K
FA. FB. FC. FD.
EZ.
EW. Progra EX. K EY.
EV. m epala B 13,818,00
14,50 15,23 15,99 16,79
1 Managemen Puskes O 0.00
8,900 4,345 6,062 5,865
Puskesmas mas K
FE. FF. Retrib FG. B FH. FI. FJ. FK. FL. FM.
1 usi endahar P 17,178,00

183
a
s
0.00 18,03
i 18,93 19,88 20,87
e 6,900
8,745 5,682 9,966
a n
FS. FT. FU. FV.
FR.
FP. K FQ. 558,600,0 586,5 615,8 646,6 678,9
FN. epala J 00.00 30,00 56,50 49,32 81,79
1 FO. Jasa Puskes K 0 0 5 1
Pelayanan mas N
GA. GB.
FY. FZ. 1,
FX. 1,2 1,2 345,2 1,412,
993,901,8 20,14 81,14 04,37 464,5
00.00 0,026 7,027 9 98
FW. JUMLAH

184
GC. 1.4 Pelayanan Gizi

GD. Keadaan status gizi masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas Haurpanggung tahun 2015 tergambar dalam beberapa

indikator, yaitu:

a. KEK (Kekurangan Energi Kronis ) pada ibu hamil

b. KEP (Kekurangan Energi Protein) pada bayi dan balita

c. Pemberian FE pada ibu hamil

d. Cakupan balok SKDN.

GE. Tabel di bawah ini menggambarkan secara rinci cakupan

keempat indikator tersebut, dimana KEK masih terdapat pada

ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Haurpanggung sebesar

0,69%, serta tingkat partisipasi masyaraat (D/S) sudah melebihi

target sebesar 83,97% .

GF.

GG. Tabel 3.13

GH. Status Gizi Berdasarkan BB/U, BB/TB di Puskesmas


Haurpanggung Tahun 2015
GO. B
GM
GM. Status Gizi BB/U GN. Status Gizi BB/TB
Berdasar
kan KMS
GI. GJ. Nam GK. GL.
GX.
No a Kelurahan S D
GT. GW. Kuru GY.
GU. GV. GZ. HA.
Buru Lebi s Kuru HB.
Kurang Baik Normal Gemuk
k h Seka s
li

HC. HD. Hau HE. HF. HG. HH. HI. HJ. HK. HL. HM. HN. HO. 3
1 rpanggung 531/ 441/5 1 30 414/ 31 1 429/51 31 1
637 36 501 6

HP. HQ. Jaya HR. HS. HT. HU. HV. HW. HX. HY. HZ. IA. IB. 2
359/ 332/4 303/ 325/46

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 8


2 raga 500 91 1 19 463 36 1 3 33 0
IC. ID. Jaya IE. IF. IG. IH. II. IJ. IK. IL. IM. IN. IO. 1
3 waras 395/ 343/4 12 324/ 38 330/45 8 2
550 69 450 6

IP. IQ. Pata IR. IS. IT. IU. IV. IW. IX. IY. IZ. JA. JB. 8
4 ruman 363/ 304/4 1 7 290/ 36 1 291/43 36
514 51 432 7

JC. Puskesmas JD. JE. JF. JG. JH. JI. JJ. JK. JL. JM. JN. 7
164 1420/ 3 68 1331 77 1 2 1452/1 95 1
8/22 1947 /184 872
01 6

JO. Sumber: Data Laporan bulanan KIA Puskesmas Haurpanggung


Tahun 2015

JP.

JQ. Berdasarkan table di atas dari jumlah balita yang

terdaftar dan mempunyai KMS di wilayah Kerja Puskesmas

Haurpanggung sebanyak 3524 Balita, Balita yang hadir

pada Bulan Penimbangan Balita (BPB) sebanyak 3345

(94,92 %). Dikarenakan masyarakat dan keluarga Perumahan

yang jarang hadir ke Posyandu maka pelaksanaan Bulan

Penimbangan Balita (BPB) di wilayah kerja Puskesmas

Haurpanggung belum mencapai 100 %.

JR.

A. Pelaksanaan Pemberian Vit A Pada Bayi, Balita dan Ibu Nifas

JS. Pelaksanaan pemberian kapsul Vit A Bulan

Februari dan Agustus tahun 2015.


JT. Pelaksanaan pemberian kapsul Vit A diberikan pada

anak Balita usia 6 Bulan sampai 59 Bulan.


JU. Pemberian kapsul Vit A dilaksanakan 2 kali dalam

satu tahun yaitu pada bulan Februari dan Bulan Agustus, hal ini

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 9


bertujuan untuk mencegah penyakit Xeroptalmia yang apabila tidak

dicegah sedini mungkin menyebabkan kebutaan, untuk lebih

mengetahui pencapaian kegiatan pemberian kapsul Vit A pada

bulan Februari dan Agustus dapat dilihat dari tabel dibawah ini.
JV.

JW. Tabel 3.14

JX.
JY. Pemberian Kapsul Vit A Anak Umur 6 – 59
Bulan
JZ. Pada Bulan Februari di Puskesmas Haurpanggung
Tahun
2015
KE. Balita KF.
KD. Balita KG. Cakupa
KC. Jml yang Mendapat Seles
KA. Seluruhnya n%
KB. Kelura Posyandu yang Vit A ai
N
han Melaksanakan KK. 6 KL. 1 KM. KN. 1 KP. KQ. 1
No
Distribusi Vit A -11 2-59 6-11 2-59 KO. 6-11 2-59
Bln Bln Bln Bln Bln Bln

KRK. S. KT. 21 KU. 1 KV. 3 KW. KX. 3 KY. KZ. LA. 9


Haurp 31/407 113/3 28/392 100 9.2
27/154
1 anggung 92

LBL. C. LD. 1316 LE. 7 LF. 2 LG. LH. 2 LI. LJ. LK. 9
Jayara
4/94 35/324 71/84 15/313 100 9.0
2 ga

LL.LM. LN. 1719 LO. 8 LP. 2 LQ. LR. 2 LS. LT. LU. 1
Jayaw
1/112 64/344 75/10 54/332 100 00
3 aras 8

LV.LW. LX. 1715 LY. LZ. 2 MA. MB. 2 MC. MD. ME. 1
Pataru 8 50/506 77/10 42/300 100 00
4 man 0/110 7

MF. Puskesmas MG. 71 MH. 3 MI. 1 MJ. MK. ML. MM. MN. 9
62/470 442/185 336/4 100 9.70
1 36

MO. Sumber: Data Laporan bulanan KIA Puskesmas


Haurpanggung Tahun 2015

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 10


MP. Tabel
3.15

MQ. Pemberian Kapsul Vit A Anak Umur 6 – 59 Bulan


MR. Pada Bulan Agustus di Puskesmas Haurpanggung Tahun
2015
MU. Jml MW. Balita
MV. Balita MY.
Posyandu yang Mendapat
Seluruhnya MX. Cakupa
MS. MT. Kelura yang Vit A
Seles n%
No han Melaksanaka ND. 1 NE. 6 NH. 6 NI.
NC. 6 NF. 1 ai
n Distribusi 2-59 -11 -11 12-59
-11 Bln 2-59 Bln
Vit A Bln Bln Bln Bln

NJ. NK. Haurp NL. 21 NM. 1 NN. 4 NO. 1 NP. 4 NQ. NR. 1 NS.
1 anggung 61/203 63/500 61/203 63/500 00 100

NT. NU. Jayara NV. 16 NW. 1 NX. 4 NY. 1 NZ. 4 OA. OB. 1 OC.
2 ga 63/168 52/475 63/168 62/475 00 100

OD. OE. Jayaw OF. 19 OG. 1 OH. 4 OI. 1 OJ. 4 OK. OL. 1 OM.
3 aras 23/1160 28/460 23/100 28/460 00 100

ON. OO. Pataru OP. 15 OQ. 1 OR. 3 OS. 1 OT. 3 OU. OV. 1 OW.
4 man 63/168 40/464 63/168 40/464 00 100

OX. Puskesmas OY. 71 OZ. 6 PA. 1 PB. 6 PC. 1 PD. PE. 1 PF.
10/699 683/189 10/699 683/189 00 100
9 9

PG. Sumber: Data Laporan bulanan Gizi Puskesmas


Haurpanggung Tahun 2015

PH.

PI.

PJ.

PK.

PL. Tabel 3.16

PM. Cakupan Kapsul Vitamin A Pada bayi dan Balita


PN. Di Puskesmas Haurpanggung Tahun 2015

PO. PP. Kelurahan PQ. Bayi PR. Balita

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 11


No PV. Agust PW. Februa PX. Agustu
PU. Februari
us ri s

PY. PZ. Haurpanggun


QA. 100 QB. 100 QC. 99,62 QD. 99,83
1 g

QE. QF. Jayaraga


QG. 100 QH. 97,87 QI. 99,0 QJ. 99,22
2

QK. QL. Jayawaras


QM. 100 QN. 100 QO. 100 QP. 100
3

QQ. QR. Pataruman


QS. 100 QT. 100 QU. 100 QV. 99,74
4

QW. Puskesmas QX. 100 QY. 99,52 QZ. 99,70 RA. 99,75

RB. Sumber: Data Laporan bulanan KIA Puskesmas


Haurpanggung Tahun 2015

RC.
RD. Target Vit A bayi 1000 %, Anak 100 %
RE. Berdasarkan hasil rekapitulasi diatas, maka cakupan Vit

A Bayi dan Anak sebesar 3598 Anak / Balita, yang mendapat Vit A

3588 (99,72%) pada Bulan Februari 2015, pada Bulan Agustus cakupan

Vit A

bayi dan balita mencapai 99,72%.


RF. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan Vit A pada

bulan Februari dan Agustus telah mencapai target di wilayah

kerja Puskesmas Haurpanggung. Dalam hal ini kalau dibandingkan

bulan Februari dan Agustus hasilnya tetap, hal ini disebabkan karena

adanya

kerja sama antara Kader, Penjawil, dan PKK Kelurahan.


RG. Dan Balita yang tidak hadir ke Posyandu Vit A diberikan ke

rumah – rumah oleh kader Penjawil dan PKK Kelurahan setelah

pelaksanaan Posyandu.
RH.
RI.
RJ.

RK. Tabel 3.17


Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 12
RL. Data Jumlah Sasaran Bumil, Bufas, Buteki
RM. di Wilayah Kerja Puskesmas Haurpanggung Tahun 2015

RN. N RO. Bulan RP. Sasar RQ. Sasar RR. Sasar


o an Bumil an Bufas an Buteki

RS. 1 RT. Januari RU. 1414 RV. 1347 RW. 1347

RX. 2 RY. Februari RZ. 1414 SA. 1347 SB. 1347

SC. 3 SD. Maret SE. 1414 SF. 1347 SG. 1347

SH. 4 SI. April SJ. 1414 SK. 1347 SL. 1347

SM. 5 SN. Mei SO. 1414 SP. 1347 SQ. 1347

SR. 6 SS. Juni ST. 1414 SU. 1347 SV. 1347

SW. 7 SX. Juli SY. 1414 SZ. 1347 TA. 1347

TB. 8 TC. Agustus TD. 1414 TE. 1347 TF. 1347

TG. 9 TH. September TI. 1414 TJ. 1347 TK. 1347

TL. 1 TM. Oktober TN. 1414 TO. 1347 TP. 1347


0

TQ. 1 TR. Nopember TS. 1414 TT. 1347 TU. 1347


1

TV. 1 TW. Desember TX. 1414 TY. 1347 TZ. 1347


2

UA. Sumber: Data Laporan bulanan KIA Puskesmas


Haurpanggung Tahun 2015

UB.

UC.

UD.

UE.

UF.

UG.

B. Hasil pemberian ASI Eksklusif

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 13


UH. Tabel 3.18

UI. Hasil Pemberian ASI Eksklusif


UJ. Di Puskesmas Haurpanggung Tahun 2015
UN. Hasil Cakupan %
UM. Jml UT. N
UK.
UL. Bulan Sasaran 6 UR. E on
No US. % UU. %
bulan ksklusif Eksklusi
f

UV. UW. Januari UX. 97 UY. UZ. 7 VA. 2 VB. 2


1 7 9,4 0 0,6
7

VC. VD. Februari VE. 103 VF. VG. 8 VH. 1 VI. 1


2 8 6,4 4 3,6
9

VJ. VK. Maret VL. 112 VM. 9 VN. 8 VO. 1 VP. 1


3 4 3,9 8 6,1

VQ. VR. April VS. 109 VT. 8 VU. 7 VV. 2 VW. 2


4 6 8,9 3 1,1

VX. VY. Mei VZ. 95 WA. WB. 8 WC. 2 WD. 2


5 7 2,1 7 8,4
8

WE. WF. Juni WG. 100 WH. 8 WI. 8 WJ. 1 WK. 1


6 1 1,0 9 9,0

WL. WM. Juli WN. 101 WO. 7 WP. 7 WQ. 2 WR. 2


7 9 8,2 2 1,8

WS. WT. Agustus WU. 107 WV. 7 WW. 6 WX. 3 WY. 3


8 0 5,4 4 1,8

WZ. XA. Septembe XB. 110 XC. 9 XD. 8 XE. 2 XF. 1


9 r 0 1,8 0 8,2

XG. XH. Oktober XI. 103 XJ. 8 XK. 8 XL. 1 XM. 1


10 5 2,5 8 7,5

XN. XO. Nopember XP. 116 XQ. 8 XR. 7 XS. 3 XT. 2


11 6 4,1 0 5,9

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 14


XU. XV. Desember XW. 90 XX. 7 XY. 8 XZ. 1 YA. 2
12 2 0 8 0,0

YB. Rata - rata YC. 3120 YD. 1 YE. 7 YF. 6 YG. 2


478 9,88 24 0,12

YH. Sumber: Data Laporan bulanan KIA Puskesmas


Haurpanggung Tahun 2015

YI. Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas, maka cakupan pemberian

ASI Ekslusif terhadap Bayi Usia 0-6 Bulan di Wilayah Puskesmas

Haurpanggung belum mencapai target.

YJ. Dari target 90% pencapaian baru 79,88% , hal ini di sebabkan :

1. Masih ada Ibu Balita yang belum mengetahui tentang manfaat

ASI

2. Ibu yang Melahirkan di Rumah Sakit, Bayi diberi susu formula

3. Ibu balita belum tau teknik menyusui yang yang benar

4. Masih kurangnya penyuluhan dan pencatatan ASI Eksklusif

YK.

YL. 3.1.5 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian


Penyakit

3.1.5.1 Pelayanan Imunisasi


YM. Program imunisasi merupakan salah satu
program prioritas yang dinilai sangat efektif untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat
penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD 3 I
).

YN. Tabel 3.19

YO. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi di Puskesmas


Haurpanggung Tahun 2015

YP.

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 15


Y
Y
Q YT. Jenis U
. Imunisasi
Y .

D
O

(
%
)

YR. YY. YZ. ZA. ZB. ZC. ZD.


Pusk Ba ZE.
N BC D D Po Ca Hb
o y
es G PTHB PTHB lio 3 mpak unijec
ma iZI. ZJ. ZK.
3
ZL. ZM. ZN. ZO.
1
ZP. ZQ. ZR.
t
ZS. ZT.
ZU.
s Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
.

ZZ AAB AAD AA AAH AAJ


Z ZW. ZX ZY . AA . AAC . AAE F. AA . AAI . AAK.
V. . . A. . . G. .
Haur 9 90, 98, 94 90 104
1 36 35 8, 32 35 34 , 33 , 38 ,
panggun 4 7 1 5
. 4 7 9 0 1
g 1 8 7 7

AA AA AA AA AAX
AAL. AAM. AA AA P. AA R. AAS T. AAU V. AA . AA AA ABA.
Jaya N. O. Q. . . W. Y. Z.
98 90, 98 95 91
, , , ,
2. 33 32 3 32 3 3 3 94,9
raga 1 6 0 5 1 0 1
1 5 3 5
5 2 2 5
9

AB ABH ABJ ABL AB AB


ABB. ABC. AB ABE F. AB . ABI . ABK . AB N. AB P. ABQ
Jaya D. . G. . . M. O. .
9 90, 97 95, 90 10
8, , , 0,
3. 28 27 2 27 2 2 2
waras 3 8 5 5 6 5 8
6 9 5 4
2 2 1 1
5 4

AB ABX AB ACB AC
ABR. ABS. AB AB V. AB . AB Z. AC . ACC D. AC AC ACG
Pata T. U. W. Y. A. . E. F. .
98 91, 98, 95, 91
, ,
4. 30 30 2 30 2 2
2 96,4
ruman 5 0 8 0 9 7
9
0 0 9
4
4 4 1 5
8
ACH. JUMLAH 128 126 98, 116 90, 125 98, 121 95, 116 91, 127
ACI. AC AC AC ACM. ACO. ACQ. AC AC 99,2
3 1 J. 3K. L.6 9
ACN. 7 ACP.0 9
ACR. 0 S. 7 T. 0 AC 3
U.
ACV.

ACW. Sumber: Data laporan bulanan Imunisasi


Puskesmas Haurpanggung
Tahun 2015

AC
X.
Ta
bel
3.2
0

ACY. Cakupan
Imunisasi Tahun 2015
ACZ. ADC.
ADB.
Jenis ADA. Target P Kese
Imuns en n
isasi ca
pa jang
i an
an

ADD. BCG ADE. 98 ADF.

98,3 ADG. ADH. DPT Combo 3 ADI.

90 ADJ. 90,9 ADK.

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015


16
ADL. POLIO 4 ADM. 90 ADN. 90,8 ADO.

ADP. CAMPAK ADQ. 90 ADR. 91,0 ADS.

ADT. TT 1 ADU. 95 ADV. 98,5 ADW.

ADX. TT 2 ADY. 90 ADZ. 93,8 AEA.


AEB. HEPATIITS
AEC. 90 AED. 99,2 AEE.
UNIJECT
AEF. Sumber: Data laporan bulanan Imunisasi Puskesmas Haurpanggung
Tahun 2015

AEG. Berdasarkan tabel 3.20 dapat diketahui sebagian besar


cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Haurpanggung telah
melebihi target.

AEH. Tabel 3.21

AEI. Desa Yang Mencapai Target


Imunisasi
AEL. Desa Yang
AEJ. Vak AEK. Jum Mencapai Target
sinasi lah Desa
AEO. Jum
AEP. %
lah

AET. 98
AEQ. BCG AER. 4 AES. 4
,29
AEU. DPT AEX. 90
AEV. 4 AEW. 4
3 ,88

AEY. AFB. 90
AEZ. 4 AFA. 4
POLI O ,80
4
AFF. 90
AFD. 4 AFE. 4
AFC. CAM ,96
PAK
AFJ. 93
AFH. 4 AFI. 4
AFG. TT2 ,8
BUMIL
AFK. Sumber: Data laporan bulanan Imunisasi Puskesmas Haurpanggung
Tahun 2015

AFL. Berdasarkan tabel 3.21 dapat diketahui semua


desa cakupan imunisasinya telah memenuhi target

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 17


AFM. Pada Bulan September dan Nopember dilaksanakan
Bulan Imunisasi Anak Sekolah Hasilnya sebagai berikut :

AFN. Tabel 3.22

AFO. Data Sasaran Bulan Imunisasi Anak Sekolah di Wilayah


Kerja Puskesmas Haurpanggung Tahun 2015

AFP. AFQ. SASARAN

AFR. NAMA SEKOLAH AFS. KELAS I AFT. KELAS II AFU. KELAS III

AFW. AFX. AFY. AFZ. AGA. AGB. AGC. AGD. AGE.


AFV. L P ∑ L P ∑ L P ∑

AGG.
AGF. SDN AGI. AGJ. AGK. AGL. AGM. AGN. AGO. AGP.
Haurpanggung I AGH. 52 103 46 56 102 43 55 98
51

AGQ. SDN AGR. AGS. AGT. AGU. AGV. AGW. AGX. AGY. AGZ.
Haurpanggung II 40 47 87 52 46 98 47 53 100

AHA. SDN AHB. AHC. AHD. AHE. AHF. AHG. AHH. AHI. AHJ.
Haurpanggung III 15 18 33 11 10 21 16 13 29

AHK. SDN AHL. AHM. AHN. AHO. AHP. AHQ. AHR. AHS. AHT.
Haurpanggung IV 17 18 35 14 8 22 17 15 32

AHV. AHW. AHX. AHY. AHZ. AIA. AIB. AIC. AID.


AHU. MI Al Qomar
16 25 41 34 22 56 24 22 46

AIF. AIG. AIH. AII. AIJ. AIK. AIL. AIM. AIN.


AIE. SDN Jayaraga
28 36 64 30 29 59 30 37 57

AIO. MI AIP. AIQ. AIR. AIS. AIT. AIU. AIV. AIW. AIX.
Muhammadiyah 9 10 19 11 8 19 8 7 15

AIY. SD AIZ. AJA. AJB. AJC. AJD. AJE. AJF. AJG. AJH.
Muhammadiyah 9 12 21 17 17 34 14 12 26

AJJ. AJK. AJL. AJM. AJN. AJO. AJP. AJQ. AJR.


AJI. SDN Pataruman 4
8 5 13 8 5 13 9 6 15

AJT. AJU. AJV. AJW. AJX. AJY. AJZ. AKA. AKB.


AJS. SDN Pataruman 5
3 8 11 6 8 14 1 8 20

AKD. AKE. AKF. AKG. AKH. AKI. AKJ. AKK. AKL.


AKC. SDN Pataruman 7
47 37 84 47 57 104 39 45 84
AKN.
AKM. SDN Jayawaras I AKO. AKP. AKQ. AKR. AKS. AKT. AKU. AKV.
20
18 38 10 1 23 16 16 32
AKX.
AKW. SDN Jayawaras II AKY. AKZ. ALA. ALB. ALC. ALD. ALE. ALF.
15
13 28 13 17 30 15 18 33
ALH.
ALG. SDN Pataruman I ALI. ALJ. ALK. ALL. ALM. ALN. ALO. ALP.
24
28 52 33 32 65 29 30 59
ALR.
ALQ. SDN Pataruman 6 ALS. ALT. ALU. ALV. ALW. ALX. ALY. ALZ.
21
21 42 19 19 38 18 23 41

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 18


AMB. AMC. AMD. AME. AMF. AMG. AMH. AMI. AMJ.
AMA. SDIT
Persis 85 83 168 85 75 160 86 79 165
AML. AMM. AMN. AMO. AMP. AMQ. AMR. AMS. AMT.
AMK. MI Al
Kindi 5 6 11 3 4 7 8 7 15

AMV. AMW. AMX. AMY. AMZ. ANA. ANB. ANC. AND.


AMU. Al
Husna 8 7 15 12 8 20 3 5 8

ANF. ANG. ANH. ANI. ANJ. ANK. ANL. ANM. ANN.


ANE.
JUMLAH 421 444 865 451 434 885 434 451 885

ANO. Sumber: Data laporan bulanan Imunisasi Puskesmas Haurpanggung


Tahun 2015

A
N
P.

ANQ. Tabel
3.23

ANR. Hasil Cakupan Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah


di
Wilayah Kerja Puskesmas Haurpanggung Tahun
2015
ANS. ANT.CAKUPAN
ANU.
NAMA ANV. DT ANW. Td KELAS II ANX. Td KELAS III
SEKOLAH

ANZ AOA. AOB. AOC. AOD. AOE. AOF. AOG. AOH. AOI. AOJ. AOK.
ANY .L P ∑ % L P ∑ % L P ∑ %
.

AOL. SDN AOM. AON. AOO. AOP. AOQ. AOR. AOS. AOT. AOU. AOV. AOW. AOX.
Haurpanggung 50 49 99 43 55 98 96 41 53 94 96
96
I

AOY. SDN AOZ. APA. APB. APC. APD. APE. APF. APG. APH. API. APJ. APK.
Haurpanggung II 40 45 85 98 51 42 93 98 45 51 96 96

APL. SDN APM. APN. APO. APP. APQ. APR. APS. APT. APU. APV. APW. APX.
Haurpanggung III 15 17 32 94 9 8 17 81 14 11 25 86

APY. SDN APZ. AQA. AQB. AQC. AQD. AQE. AQF. AQG. AQH. AQI. AQJ. AQK.
Haurpanggung IV 16 18 34 97 10 7 17 77 17 15 32 100

AQM. AQN. AQO. AQP. AQQ. AQR. AQS. AQT. AQU. AQV. AQW. AQX.
AQL. MI Al Qomar
27 23 50 96 23 21 44 96 24 22 46 100

AQY. SDN AQZ. ARA. ARB. ARC. ARD. ARE. ARF. ARG. ARH. ARI. ARJ. ARK.
Jayaraga 27 35 62 97 28 27 55 93 30 34 64 96

ARL. MI ARM. ARN. ARO. ARP. ARQ. ARR. ARS. ART. ARU. ARV. ARW. ARX.
Muhammadiyah 8 9 17 89 11 6 17 89 7 5 12 80

ARY. SD ARZ. ASA. ASB. ASC. ASD. ASE. ASF. ASG. ASH. ASI. ASJ. ASK.
Muhammadiyah 9 12 21 100 15 15 30 88 12 11 23 88

ASL. SDN ASM. ASN. ASO. ASP. ASQ. ASR. ASS. AST. ASU. ASV. ASW. ASX.
Pataruman 4 5 5 10 77 8 5 13 100 9 6 15 100

ASY. SDN ASZ. ATA. ATB. ATC. ATD. ATE. ATF. ATG. ATH. ATI. ATJ. ATK.
Pataruman 5 4 7 11 85 10 16 26 87 11 8 19 95
Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 19
ATL. SDN ATM. ATN. ATO. ATP. ATQ. ATR. ATS. ATT. ATU. ATV. ATW. ATX.
Pataruman 7 45 35 80 98 44 54 99 95 44 35 79 94

ATY. SDN ATZ. AUA. AUB. AUC. AUD. AUE. AUF. AUG. AUH. AUI. AUJ. AUK.
Jayawaras I 19 16 35 92 13 10 23 96 13 15 28 88

AUL. SDN AUM. AUN. AUO. AUP. AUQ. AUR. AUS. AUT. AUU. AUV. AUW. AUX.
Jayawaras II 13 13 26 93 13 15 28 93 15 18 33 100

AUY. SDN AUZ. AVA. AVB. AVC. AVD. AVE. AVF. AVG. AVH. AVI. AVJ. AVK.
Pataruman I 30 25 55 95 31 32 63 97 29 30 59 97

AVL. SDN AVM. AVN. AVO. AVP. AVQ. AVR. AVS. AVT. AVU. AVV. AVW. AVX.
Pataruman 6 20 20 40 95 15 19 34 89 18 22 40 89

AVZ. AWA. AWB. AWC. AWD. AWE. AWF. AWG. AWH. AWI. AWJ. AWK.
AVY. SDIT Persis
80 80 160 95 81 75 156 98 80 80 160 97
AWM. AWN. AWO. AWP. AWQ. AWR. AWS. AWT. AWU. AWV. AWW. AWX.
AWL. MI Al Kindi
5 4 9 82 3 3 6 86 6 6 12 80

AWZ. AXA. AXB. AXC. AXD. AXE. AXF. AXG. AXH. AXI. AXJ. AXK.
AWY. Al
Husna 5 5 10 67 10 8 18 90 5 3 8 100

AXM. AXN. AXO. AXQ. AXR. AXS. AXU. AXV. AXW.


AXP. AXT. AXX.
AXL. JUMLAH : 41 41 83 41 41 83 42 42 84
96 96 96
8 8 6 8 9 7 0 5 5

AXY. Sumber: Data laporan bulanan Imunisasi Puskesmas Haurpanggung


Tahun 2015

AXZ. Hasil Imunisasi Anak Sekolah memenuhi Target 95%

setelah dilakukan sweeping pada siswa yang belum diimunisasi

di sekolah.

AYA.

3.1.5.2 Pemberantasan Penyakit Menular

AYB. 3.1.5.2.1 Tuberkulosis Paru (TB Paru)

AYC. Untuk menanggulangi TB Paru di

Puskesmas Haurpanggung sudah dilaksanakan strategi DOTS

(Directly Observed Treatment Sortcourse). Pengobatan

dengan strategi DOTS ini sangat bergantung pada

pemeriksaan dahak pasien (BTA), sehingga tolak ukur dari

Program penanggulangan TB

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 20


paru (P2TB) ini adalah jumlah pasien yang diperiksaan dahak

dan jumlah pasien dengan hasil BTA (+).

AYD. Penemuan pasien TB di Puskesmas Haurpanggung dengan

BTA (+) berjumlah 26 orang dari target 42 orang.

AYE.

AYF. 3.1.5.2.2 Demam Berdarah Dengue ( DBD )

AYG. Wilayah Puskesmas Haurpanggung merupakan salah

satu daerah endemis DBD, disamping wilayah perkotaan lainnya,

setiap tahun dimasa peralihan musim selalu dilaporkan adanya

penderita suspect BDB. Masyarakat secara proaktif melaporkan kasus

DBD yang terjadi, karena adanya kecemasan penduduk terhadap

penyebarannya, dan laporan tersebut disertai dengan permintaan

untuk fogging/pengasapan di lingkungannya.

AYH. Petugas yang proaktif melakukan investigasi/pelacakan

kasus dan penyelidikan epidemiologi (penetapan angka jentik nyamuk

yang berguna untuk rekomendasi penanganan kasus) adalah :

1. Petugas surveilans/ kesehatan lingkungan

2. Pembina desa/kelurahan (paramedis)

3. Jumantik

AYI. Melalui format yang disediakan oleh puskesmas, tindak

lanjut berupa penyuluhan dan penggerakan PSN serta abatisasi.

Sedangkan pengasapan/fogging dilaksanakan oleh dinas kesehatan.

Penemuan dan Penanganan penderita penyakit DBD telah

mencapai target. Itu dapat dilihat dari cakupan penderita DBD yang

ditangani

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 21


sebanyak 26 orang dari sasaran 26 orang sehingga telah mencapai

target.

AYJ.

3.5.1.2.3 Penyakit Diare

AYK. Penyakit diare pada Tahun 2015 sudah tidak termasuk

lagi ke dalam 10 besar penyakit. Kader sebagai ujung

tombak penaggulangan kasus diare dimasyarakat, dibekali

oralit yang diberikan pada saat lokmin dan melaporkan secara

berkala kasus diare yang terjadi di wilayah masing-masing serta

merujuk kasus diare lanjut ke puskesmas. Diare erat kaitannya dengan

masih rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat dari penduduk dan

kualitas lingkungan yang masih jelek, yang ditandai dengan

ketersediaan sarana sanitasi dasar yang masih kurang.

AYL. Tabel 3.24

AYM. Cakupan Program Diare Sarana Kesehatan


dan Kader di Wilayah Kerja Puskesmas Haurpanggung
Tahun 2015
AYR. Or
AYQ.
alit
AYP. Kelompok Ju mlah
AYN. AYO. Jenis Yang
Umur Kasus
No Sarana Diberika
n

AYU. 0 AYV. 1- AYW. >


AYX. AYY.
-11 bln 5 thn 5 Thn

AYZ. AZB. 4 AZC. 29 AZD. 4 AZE. 8 AZF. 65


AZA. Kesehatan
1 3 1 88 22 78

AZG. AZI. 3 AZJ. 24 AZK. 2 AZL. 7 AZM. 28


AZH. Kader
2 6 3 50 29 17

AZN. AZP. 7 AZQ. 53 AZR. 7 AZS. 1 AZT. 93


AZO. Jumlah
3 9 4 38 551 95

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 22


AZU. Sumber: Data laporan bulanan Diare Puskesmas Haurpanggung
Tahun 2015

AZV.

3.5.1.2.4 Penyakit ISPA

AZW. ISPA termasuk ke dalam 10 besar penyakit/

kasus terbanyak. Keadaan ini erat kaitannya dengan hal-hal sebagai

berikut :

1. Masih rendahnya cakupan rumah sehat

2. Belum memasyarakatnya PHBS

AZX. Analisis kasus terdiri atas pneumonia dan

bukan pneumonia yang dikelompokkan kedalam 2 kelompok umur

seperti pada tabel dibawah ini :

AZY. Tabel 3.25

AZZ. Program P2 ISPA Tahun


2015

BAA. BAB. Tahun BAC. Pneumonia BAD. Bukan


N Pneumonia
o BAG. Ba BAH. 1-4 BAI. Ba BAJ. 1-4
yi Tahun yi Tahun

BAK. BAL. 2015 BAM. 51 BAN. 152 BAO. 435 BAP. 117
1 5
BAQ. Sumber: Data laporan bulanan ISPA Puskesmas Haurpanggung Tahun
2015

BAR.

3.2 UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

BAS. Merupakan upaya kesehatan masyarakat

yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif atau

bersifat eksistensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan

dengan
Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 23
prioritas masalah kesehatan kekhususan wilayah kerja dan

potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing puskesmas

BAT.

BAU.

BAV.

BAW. 3.2.1 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

BAX. 3.2.1.1 Program UKGMD

BAY. Pemeriksaan gigi balita dan ibu hamil yang datang

ke posyandu, rujukan dan konseling. Kegiatan ini diintegrasikan

dengan posyandu, sebab sasarannya sama. Sampai saat ini belum

ada kader yang dilatih kesehatan gigi.

BAZ. Oleh karenanya diperlukan intervensi dari kabupaten

agar dapat terselenggara pelatihan kader UKGMD. Dukungan

dari tokoh masyarakat, aparat desa, LSM, dan lain-lain sangat

diperlukan demi suksesnya program-program kesehatan, sebab

keberhasilan program-program kesehatan bukan hanya tanggung

jawab puskesmas saja, akan tetapi tanggung jawab antara

puskesmas, pemerintah desa/kelurahan, kecamatan, lintas sektoral

terkait dan masyarakat.

BBA. 3.2.1.2 Program UKGS

BBB. Kegiatan ini diintegrasikan dengan UKS meliputi :

1) Pemeriksaan anak SD kelas V dan VI (sistem selektif)

2) Pengobatan sederhana dan rujukan

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 24


3) Konseling

BBC. Pelaksnaan UKGS diselipkan pada setiap kegiatan BIAS.

BBD. Ada 3 jenis penyakit gigi yang banyak diderita oleh

anak sekolah :

1) Kelainan pulpa dan jaringan periapical

2) Persistensi

3) Karies dentis

BBE. Empat besar kasus penyakit gigi berdasarkan kunjungan

pasien ke puskesmas adalah:

1) Penyakit gusi dan jaringan periodontal

2) Penyakit pulpa dan jaringan periapical

3) Gangguan pertumbuhan gigi

4) Karies dentis

BBF. Berikut ini hasil kegiatan pelayanan kesehatan

gigi masyarakat

BBG. Tabel 3.26

BBH. Hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatan


Gigi Masyarakat

BBI. di Wilayah Kerja Puskesmas Haurpanggung


Tahun 2015

BBJ.
BBK. I BBL. KUNJUNGA PUSKESMAS BBM. L BBN. P BBO. Total

BBQ. Jml.Kunj Baru Rawat Jalan Gigi


BBP. 2 Ke Puskesmas BBR. 579 BBS. 374 BBT. 953

BBV. Jml.Knj Lama Rawat Jalan gigi


BBU. 3 Ke Puskesmas BBW. 498 BBX. 348 BBY. 976

BBZ. 7 BCA. Jml.Knj BRJG BUMIL BCB. BCC. 134 BCD. 134

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 25


BCE. 8 BCF. Jml.Knj LRJG Bumil BCG. BCH. 139 BCI. 139

BCJ. 10 BCK. Jml.Knj BRJG Anak Prasekolah BCL. 63 BCM. 39 BCN. 102

BCO. 11 BCP. Jml.Knj LRJG Anak Prasekolah BCQ. 69 BCR. 25 BCS. 94

BCT. 12 BCU. Jml.Knj BRJG Anak SD/MI BCV. 53 BCW. 52 BCX. 105

BCY. 13 BCZ. Jml.Knj LRJG Anak SD/MI BDA. 67 BDB. 46 BDC. 113

BDE. DIAGNOSA/JENIS KELAINAN

BDD. II PEL.MEDIK GIGI BDF. BDG. BDH.

BDI. 1 BDJ. Karies Gigi BDK. 93 BDL. 65 BDM. 158

BDO. Penyakit Pulpa Dan Jaringan


BDN. 2
Periapikal BDP. 386 BDQ. 265 BDR. 651

BDT. Gingivtis Dan jAringan


BDS. 3
periodontal BDU. 503 BDV. 344 BDW. 847

BDY. Gangguan Gigi dan Jaringan

BDX. 4 lainnya BDZ. 283 BEA. 175 BEB. 458

BEC. 5 BED. Penyakit Rongga Mulut BEE. 305 BEF. 157 BEG. 462

BEI. JENISKEGIATAN PELAYANAN

BEH. III MEDIK BEJ. BEK. BEL.

BEM. 1 BEN. tumpatan Gigi Tetap BEO. 93 BEP. 65 BEQ. 158

BER. 2 BES. Pencabutan gigi Tetap BET. 132 BEU. 371 BEV. 503

BEW. 3 BEX. Tumpatan gigi Sulung BEY. 32 BEZ. 18 BFA. 50

BFB. 4 BFC. Pencabutan Gigi sulung BFD. 126 BFE. 140 BFF. 266

BFG. 5 BFH. Pengobatan Pulpa BFI. 103 BFJ. 70 BFK. 173

BFL. 6 BFM. Pengobatan Periodontal BFN. 699 BFO. 246 BFP. 945

BFQ. 7 BFR. Pembersihan Karang Gigi BFS. 72 BFT. 29 BFU. 101

BFV. 8 BFW. Pengobatan Lain-Lain BFX. 313 BFY. 288 BFZ. 601

BGA. 9 BGB. Jumlah rujukan BGC. 11 BGD. 13 BGE. 24

BGF.
BGG.

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 26


BGH.

BGI. 3.2.2Upaya Kesehatan Sekolah

BGJ. Tabel 3.27

BGK. Data UKS di Wilayah Kerja


Puskesmas Haurpanggung

BGL N .
BGM. NAMA BGN. JUMLAH BGO. JUMLAH BGP. KADER BGQ. G BGR. K
SEKOLAH SEKOLAH SEKOLAH UKS UKS/DOKCIL URU UKS ET
BGZ.
1 BHA. Tk BHB. 0 BHC. 3 BHD. - BHE. 1 BHF. -

BHG.
2 BHH. SD/MI BHI. 18 BHJ. 6 BHK. - BHL. 6 BHM. -

BHN.
BHO. SMP/MT
3 BHP. 9 BHQ. 6 BHR. - BHS. 4 BHT. -
S

BHU.
4 BHV. SMA/MA BHW. 17 BHX. 8 BHY. - BHZ. 8 BIA. -

BIB.
5 BIC. Pontren BID. 2 BIE. - BIF. - BIG. - BIH. -

BII.
6 BIJ. PTN BIK. 0 BIL. - BIM. - BIN. - BIO. -

BIP.
7 BIQ. PTS BIR. 6 BIS. - BIT. - BIU. - BIV. -

BIW. Sumber: Data laporan bulanan Program UKS Puskesmas


Haurpanggung Tahun 2015

BIX. Kegiatan yang telah dilakukan dalam upaya

kesehatan sekolah adalah sebagai berikut:

1) Kunjungan berkala pelayanan kesehatan anak prasekolah ke

TK, secara lintas program

2) Penjaringan Siswa SD,SMP dan SMA Sederajat

3) Pemberian Obat Cacing untuk anak sekolah dasar.

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 47


4) Pemeriksaan kesehatan siswa baru SMK YPPT, yang meliputi

pemeriksaan umum/tensi, pengukuran TB-BB, pemeriksaan

refraksi mata, pemeriksaan buta warna dan pemeriksaan HB

sebanyak 649 siswa

5) dengan hasil Sbb :

BIY. Golongan Darah


BIZ. Golongan darah A : 204
orang
BJA. Golongan darah B : 180

orang
BJB. Golongan darah AB : 38

orang
BJC. Golongan darah O : 227

orang
BJD. Pemeriksaan HB
BJE. Normal : 637 orang
BJF. Kurang : 12 orang
BJG. Pemeriksaan Buta Warna
BJH. Normal : 631 orang
BJI. Buta Warna Total : 0
BJJ. Buta Warna Sebagian : 18

orang
BJK. Pemeriksaan Mata/Visus
BJL. Normal Tanpa Kacamata

: 607 orang
BJM. Tidak Normal Tanpa Kacamata

: 41 orang
BJN. Normal dengan Kacamata

: 0 orang
BJO. Tidak Normal dengan

Kacamata : 1 orang
BJP. Pemeriksaan Status Gizi
BJQ. Kurus Tingkat Berat : 55 orang
BJR. Kurus : 113 orang
BJS. Normal : 360 orang
BJT. Obesitas : 26 orang

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 48


6) Pembinaan Sekolah Binaan, persiapan mengikuti Lomba Sekolah Sehat.

Pembinaan meliputi semua program. SMAN 6 Garut setelah melalui

seleksi yang sangat ketat berhasil meraih Juara 1 Tingkat Kabupaten

Garut dan menjadi wakil penilaian tingkat provinsi.

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015


49
BJU. Tabel 3.28
BJV. Data Sasaran Penjaringan Siswa
Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Haurpanggung Tahun
2015
BJW.

BJZ. JML Peserta Didik


BKD. Yang Dijaring
BJX.
BJY. NAMA SEKOLAH BKC. Disekolah
NO BKJ. JM
BKH. L BKI. P L

BKK. BKO. 5
BKP. 9
1 BKL. SDN Haurpanggung 1 BKM. 103 BKN. 48 0 8

BKQ. BKU. 4
BKV. 8
2 BKR. SDN Haurpanggung 2 BKS. 87 BKT. 40 5 5

BKW. BLA. 1
BLB. 3
3 BKX. SDN Haurpanggung 3 BKY. 33 BKZ. 15 6 1

BLC. BLG. 1
BLH. 3
4 BLD. SDN Haurpanggung 4 BLE. 35 BLF. 16 7 3

BLI. BLM. 1
BLN. 1
5 BLJ. SD Muhamadiyah BLK. 21 BLL. 8 1 9

BLO. BLS. 1
BLT. 1
6 BLP. MI Muhamadiyah BLQ. 19 BLR. 9 0 9

BLU. BLY. 2
BLZ. 3
7 BLV. MI Al Qomar BLW. 41 BLX. 3 9
16

BME. 3
BMF. 6
BMA. 4 0
8 BMB. SDN Jayaraga BMC. 64 BMD. 26

BMK. 1
BML. 3
BMG. 7 5
9 BMH. SDN Jayawaras 1 BMI. 38 BMJ. 18

BMQ. 1
BMR. 2
BMM. 3 6
10 BMN. SDN Jayawaras 2 BMO. 28 BMP. 13

BMS.
11 BMT. MI Plus Al Husna BMU. 7 BMV. 4 BMW. 3 BMX. 7
BMY. BNC. 2
BND. 5
12 BMZ. SDN Pataruman 1 BNA. 52 BNB. 24 6 0

BNE.
BNJ. 1
13 BNF. SDN Pataruman 4 BNG. 13 BNH. 8 BNI. 5 3

BNK. BNP. 1
14 BNL. SDN Pataruman 5 BNM. 11 BNN. 3 BNO. 8 1

BNQ. BNR. SDN Pataruman 6 BNS. 42 BNT. 20 BNU. 2 BNV. 4

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 50


15 0 0

BNW. BOA. 3
BOB. 8
16 BNX. SDN Pataruman 7 BNY. 84 BNZ. 45 7 2

BOC. BOG. 8
BOH. 1
17 BOD. SDIT Persis BOE. 168 BOF. 79 0 59
BOI.
18 BOJ. SDIT Al Kindi BOK. 11 BOL. 4 BOM. 3 BON. 7
BOR. 4 BOS. 8
BOO. Jumlah BOP. 857 BOQ. 18 14
396
BOT. Sumber: Data laporan bulanan Program UKS Puskesmas Haurpanggung Tahun
2015

BOU.
BOV.

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 51


BOW. Tabel 3.29
BOX. Hasil Penjaringan Siswa Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas
Haurpanggung Tahun 2015
BPD.
BPC.
Taj BPG.
S BPE.
am A
e Ka
De n
r rie BPH. Kesegaran
ng e
u s Jasmani
ar m
m Gig
BPB. No i
e i
BPA. Status Taja m rm a
n
BOZ. N Gizi Penglihatan al BPF. Kesehatan Mental
BOY. AMA
SEKOLAH BPP. BPT.
BPQ. BPR. BPU. BPV.
BPN. A
BPM. BPO.
N BPS. d
BPK. G Ra
BPL. o Tdk a
Ku e bu
Nai r Ada M BQJ.
ra k m m n
ng u BQF. Masal as BQI. S
Jau BQD. BQE.
a ah al e BQK.
k h
l a g Tdk
h ar Segar

BQM. S
DN BQP. BQT. BQU.
Haurpan BQN. BQO. 5 BQQ. BQR. BQS. 9 7 BQV. BQW. BQX. BQY.9 BQZ.
BQL. ggung 1 35 1 9 8 29 98 0 0 3 5

BRB. S
DN BRE. BRI. BRJ.
Haurpan BRC. BRD. 3 BRF. BRG. BRH. 8 7 BRK. BRL. BRM. BRN. BRO.
BRA. ggung 2 43 6 85 0 40 85 0 0 81 4

BRQ. S
DN BRT. BRX. BRY.
Haurpan BRR. BRS. 1 BRU. BRW. 3 2 BRZ. BSA. BSB. BSC. BSD.
BRP. ggung 3 9 31 BRV.0 7 31 0 0 29 2

BSK. BSL. BSM. BSN. BSO. BSP. 0 BSR. BSS.


BSE. BSF. S BSG. BSH. BSI. BSJ. 0 9 3 1 33 BSQ. 30 3
DN 16 1 33 0

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 52


Haurpan
ggung 4 1

BSU. S
D BTB. BTC.
Muhama BSV. BSW. BSX. BSY. BSZ. BTA. 1 1 BTD. BTE. BTF. BTG. BTH.
BST. diyah 9 19 0 8 19 0 0 18 1

BTJ. M
I BTQ.
Muhama BTK. BTL. BTM. BTN. BTO. BTP. 1 BTR. BTS. BTU. BTV. 1 BTW.
BTI. diyah 6 19 0 3 8 19 BTT. 0 0 9 0

BTY. M BUF. BUG.


I Al BTZ. BUA. BUB. BUC. BUD. BUE. 3 3 BUH. BUJ. BUK. BUL.
BTX. Qomar 26 9 39 0 12 39 BUI. 0 0 38 1

BUN. S BUQ. BUU.


BUM. DN BUO. BUP. 3 BUR. BUS. BUT. 6 BUV. BUW. BUX. BUY. BUZ. BVA.
Jayaraga 31 8 60 0 0 0 60 0 0 60 0

BVC. S
DN BVF. BVJ. BVK.
Jayawara BVD. BVE. 1 BVG. BVH. BVI. 3 2 BVM. BVN. BVO.
BVB. s1 20 2 35 1 10 BVL.35 0 0 35 BVP. 0

BVR. S
DN BVY. BVZ.
BVQ. Jayawara BVS. BVT. BVU. BVV. BVW. BVX. 2 1 BWA. BWB. BWC. BWD. BWE.
s2 16 9 26 0 7 26 0 0 26 0

BWG. M BWJ. BWN. BWO.


BWF. I Plus Al BWH. BWI. 3 BWK. BWL. BWM. 5 1 BWP. BWQ. BWR. BWS. BWT.
Husna 12 2 50 0 3 50 0 0 49 1

BWV. S
DN BXC.
BWU. Patarum BWW. BWX. BWY. BWZ. BXA. BXB. 1 BXD. BXE. BXG. BXH.
an 1 2 13 0 0 4 13 BXF. 0 0 13 BXI. 0

BXJ. BXK. S BXL. BXM. BXN. BXO. BXP. 0 BXQ. BXR. BXS. BXT. 11 BXU. BXV. BXW. BXX.
DN 8 11 0 1 2 0 0 11 0
Patarum

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 53


an 4

BXZ. S
DN BYC. BYG. BYH.
BXY. Patarum BYA. BYB. 2 BYD. BYF. 4 1 BYK. BYL. 3 BYM.
an 5 16 1 40 BYE.0 8 BYI. 40 BYJ. 0 0 6 4

BYO. S
DN BYR. BYV.
BYN. Patarum BYP. BYQ. 7 BYS. BYU. 8 BYW. BYZ. BZA. BZB.
an 6 12 0 82 BYT. 0 0 0 BYX.82 BYY. 0 0 82 0

BZD. S
DN BZF. BZG. BZH. BZK. BZL. BZP. 1
BZC. Patarum BZE. 12 2 15 BZJ. 1 2 BZM. BZN. BZO. 5 BZQ.
an 7 8 BZI. 0 46 159 0 0 3 6

BZS. S
BZR. DIT BZT. BZU. BZV. BZW. BZX. BZY. BZZ. CAA. CAB. CAC. CAD. CAE.
Persis 7 7 0 0 7 7 7 0 0 7 CAF. 0

CAH. S
CAG. DIT Al CAI. CAJ. CAK. CAL. CAM. CAN. CAO. CAP. CAQ. CAR. CAS. CAU.
Kindi 2 7 0 0 7 0 7 0 0 CAT.7 0

CAV.
CAW. Data laporan bulanan Program UKS Puskesmas Haurpanggung Tahun 2015

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 54


CAX.

CAY. Tabel
3.30
CAZ. Hasil Penjaringan Siswa Sekolah
Menengah Tingkat Pertama dan sederajat di Wilayah Kerja
Puskesmas Haurpanggung Tahun 2015
CBE.
Tajam
CBC. JML Peserta Penglih
Didik CBD. Status Gizi atan

CBH.
CBP.
D
CBK. Ti
CBB. i
CBA. NAMA s CBL. CBM. CBN. CBO.
ng a
SEKO e Kur No Ge No
CBI. at k
LAH k an rm mu rm
Kur N
o CBJ. g al k al
an or
l Yang g m
al
h ng

CBU. CBX.
CBY. CBZ. CCA. CCB. CCC. CCD.
CBS. CBT. ML CBV. CBW. ML

CCF.
SMPN
1
TARK CCG. CCH. CCI. CCJ. CCK. CCL. CCM. CCN. CCO. CCP. CCQ. CCR.
CCE. ID 15 16 17 48 9

CCT.
SMPN CCY.
2
TARK CCU. CCV. CCW. CCX. CCZ. CDA. CDB. CDC. CDD. CDE. CDF. CDG.
CCS. ID 13 36 56 6

CDI.
SMP
PASU
NDAN CDJ. CDK. CDL. CDM. CDN. CDO. CDP. CDQ. CDR. CDS. CDT. CDU.
CDH. 3 15 34 3

CDW. CEH. CEI.


SMP CDX. CDY. CDZ. CEA. CEB. CEC. CED. CEE. CEF. CEG. 19 2
CDV. PGRI 74 53 55 35 7

CEQ. CET. CEU. CEV.


CEJ. Ju CEK. CEL. CEM. CEN. CEO. CEP. 10 CER. CES. 10 32 4
mlah 82 80 5

CEW. Sumber: Data laporan bulanan Program UKS Puskesmas Haurpanggung Tahun
2015

CEX. Tabel 3.31


CEY. Hasil Penjaringan Siswa Sekolah
Menengah Tingkat Pertama dan sederajat
CEZ. di Wilayah Kerja Puskesmas
Haurpanggung Tahun 2015

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 55


C A
F .
CFG t CFJ.
.G a Kese
a l gara
n
CFB.
n E Jasm
NAMA CFF.
m ani
SEKOL S
t o
AH g
a s
CFH.
t i
CFD. g M
o
CFC. S Taj u a
e r a sI s
u CFI.
u m CFE. m al
An
m e De Lu u a
a e
n ng ba n h
mi
ar ng is K
a
No a n e
rm s s
al i pr
M
T o
L
e
n
CGE.
Td
n CGD. a k
Seg Se
l ar gar

CGG.
SMPN
1
TARKI CGH. CGI. CGJ. CGK. CGL. CGM. CGN. CGO. CGP.
CGF. D 8 57 0 0 0 5

CGR.
SMPN
2
TARKI CGS. CGT. CGU. CGV. CGW. CGX. CGY. CGZ. CHA.
CGQ. D 2 62 10 0 0 0 11

CHC.
SMP CHD. CHE. CHF. CHG. CHH. CHI. CHJ. CHK. CHL.
CHB. Hikma 3 37 24 1 0 0 6

CHN. CHP.
MTs CHO. 21 CHQ. CHR. CHS. CHT. CHU. CHV. CHW.
CHM. Negri 5 14 9 0 0 12 217

CHY. CHZ. CIB.


CHX. Ju 1 37 CIA. 1 CIC. CID. CIE. CIF. CIG.
mlah 8 55 0 0 0 34

CIH. Sumber: Data laporan bulanan Program UKS Puskesmas Haurpanggung Tahun
2015

CII.
CIJ.
CIK.
CIL.
CIM.
CIN.
CIO.
CIP.

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 56


CIQ. Tabel 3.32
CIR. Hasil Penjaringan Siswa Sekolah
Menengah Atas dan sederajat
CIS. di Wilayah Kerja Puskesmas
Haurpanggung Tahun 2015
CIW. Status
CIV. JML Peserta Didik Gizi

CJC.
CJE.
K G
CIZ. u CJD.
CIT. CJA. e
CIU. NAMA Diseko r Nai
N m
SEKOLAH lah CJB. Y a k
O
u
ang n
k
Dijaring g

CJJ.
CJH. CJI. JM CJM. CJN. CJO. CJP.
L P L CJK. CJL. JML

CJS. CJT. CJU.


CJQ. CJR. SMAN 21 25 46 CJV. CJW. CJX. CJY. CJZ. CKA.
1 1 GARUT 0 1 1 0 23 6

CKD. CKE. CKF. CKJ. CKL.


CKB. CKC. SMAN 28 24 52 CKG. CKH. CKI. 5 CKK. 2
2 6 GARUT 4 5 9 139 2 137 1

CKO. CKP. CKQ.


CKM. CKN. SMKN 1 20 58 78 CKS. CKT. CKU. CKV. CKW.
3 GARUT 0 1 1 CKR. 4 25 4

CLA. CLB. CLH.


CKX. CKY. SMKN 3 CKZ. 43 43 CLD. CLE. CLF. CLG. 3
4 GARUT 0 5 5 CLC. 7 4

CLQ.
CLK. CLM. 2
CLI. CLJ. SMK 62 CLL. 65 CLN. CLO. CLP. 4 CLR. CLS.
5 YPPT 1 30 1 7 316 0

CLW. CLX.
CLT. CLU. SMK CLV. 14 19 CLZ. CMA. CMB. CMC. CMD.
6 FARMASI YBKP 43 9 2 CLY. 6 19 5

CMH. CMI. CMO.


CME. CMG. 19 27 CMJ. CMK. CML. CMM. CMN. 1
7 CMF. MAN 2 79 4 3 0 7

CMT.
CMP. CMQ. SMKN CMR. CMS. 11 CMU. CMV. CMW. CMX. CMY. CMZ.
8 12 84 31 5 9 48 3

CNC. CNE.
CNA. CNB. SMK 12 CND. 13 CNF. CNG. CNH. CNI. CNJ. CNK.
9 SALAMAH 0 17 7 6 18 2

CNS.
CNM. CNN. CNO. CNR. 3 CNU.
16 19 35 CNP. CNQ. 119 3 CNT. 9
CNL. Jumlah 41 33 74 355 1 596 2
CNV. Sumber: Data laporan bulanan Program UKS Puskesmas Haurpanggung Tahun
2015

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 57


CNW.
CNX.
CNY.
CNZ.
COA.
COB. Tabel 3.33
COC. Hasil Penjaringan Siswa Sekolah
Menengah Atas dan sederajat
COD. di Wilayah Kerja Puskesmas
Haurpanggung Tahun 2015
COL. COO.
G Ke
a se
COG. n ga
Tajam g ra
Pengli COK. g n
hatan S u Jas
t a m
a n an
COI.
t COM.
u M
S am M
COF. COJ. s as CON.
er De e
COE. NAMA Lu I al An
u ng n
SEKO ba m ah em
m ar t
LAH ng u Ke ia
e No a
n sp
CPD. n rm l
CPC. is ro
Tid al E
No a
ak m
rm si
No o
al T
rm s
L
al i
o CPM.
n Tdk
a CPL. Seg
l egar ar

CPO.
SMAN
1
GARU CPP. CPQ. CPR. CPS. CPT. CPU. CPV. CPW. CPX. CPY. CPZ.
CPN. T 30 0 34 19 0 0 0 12

CQB.
SMAN
6 CQC. CQE. CQF. CQH. CQJ.
GARU 21 CQD. 1 24 CQG. 1 CQI. 7 CQK. CQL. CQM.
CQA. T 30 6 0 0 8 38 246

CQO.
SMKN
1
GARU CQP. CQQ. CQR. CQS. CQT. CQU. CQV. CQW. CQX. CQY. CQZ.
CQN. T 28 4 37 19 0 0 0 17

CRB.
SMKN
3
GARU CRC. CRD. CRE. CRF. CRG. CRH. CRI. CRJ. CRK. CRL. CRM.
CRA. T 52 2 57 15 0 0 0

CRN. CRO. CRP. CRQ. CRR. CRS. CRT. CRU. CRV. CRW. CRX. CRY.
CRZ.

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 58


SMK 60 1 64 17 1
YPPT 42 8 0 0 1 12

CSB.
SMK
FARM
ASI CSC. CSD. CSE. CSF. CSG. CSH. CSI. CSJ. CSK. CSL. CSM.
CSA. YBKP 32 0 34 20 0 0 8 16

CSO.
MAN CSP. CSQ. CSR. CSS. CST. CSU. CSV. CSW. CSX. CSY. CSZ.
CSN. 2 27 2 28 15 0 0 0

CTB. CTE.
SMKN CTC. CTD. 1 CTF. CTG. CTH. CTI. CTJ. CTK. CTL. CTM.
CTA. 12 63 3 71 30 0 0 7 19

CTO.
SMK
SALA CTP. CTQ. CTR. CTS. CTT. CTU. CTV. CTW. CTX. CTY. CTZ.
CTN. MAH 24 0 32 13 0 0 3 10

CUE. CUI.
CUB. CUC. CUD. 11 CUG. 1 CUJ. CUK.
CUA. Ju 10 10 5 91 CUF. 1 CUH. 0 13 116 CUL.
mlah 82 5 34 0 0 7

CUM. Sumber: Data laporan bulanan Program UKS Puskesmas Haurpanggung Tahun
2015

CUN. Tabel 3.34


CUO. Hasil Pemberian Obat Cacing Siswa SD
dan sederajat
CUP. di Wilayah Kerja Puskesmas
Haurpanggung Tahun 2015
CUV.
JML
CUT.
Sisw
JML
a yg
Sis
diber
CUS. Jumlah wa CUU. Jumlah
i
Siswa Sasaran yg Siswa Sasaran
Obat
dib
CUQ. CUR. NAM Caci
eri
A SEKOLAH ng
Oba
Okto
t
ber
Cac
ing
CVK.
Apri CVL.
CVG. J

l
CVE. L CVF. JM CVI. CVJ. M
P L L P L

CVU.
CVN. SDN CVO. CVP. CVQ. 1
Haurpanggun 4 5 10 CVR. CVS. CVT. 0 CVV.
CVM. g1 6 6 2 102 51 52 3 103

CVX. SDN CVY. CVZ. CWE.


Haurpanggun 5 4 CWA. CWB. CWC. CWD. 8 CWF.
CVW. g2 2 3 95 95 40 47 7 87

CWG. CWH. SDN CWI. CWJ. CWK. CWL. CWM. CWN. CWO. CWP.
Haurpanggun 1 1 3

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 59


g3 1 0 3

CWR. SDN CWS. CWY.


Haurpanggun 1 CWT. CWU. CWV. CWW. CWX. 3 CWZ.
CWQ. g4 4 8 22 22 17 18 5 35

CXC. CXD. CXI.


CXB. SD 1 1 CXE. CXF. CXG. CXH. 3 CXJ.
CXA. Muhamadiyah 7 7 34 34 9 25 4 34

CXN. CXS.
CXL. MI CXM. 1 CXO. CXP. CXQ. CXR. 1 CXT.
CXK. Muhamadiyah 8 2 20 20 9 10 9 19

CXW. CXX. CYC.


CXV. MI Al 3 2 CXY. CXZ. CYA. CYB. 2 CYD.
CXU. Qomar 4 2 56 56 16 12 8 28

CYG. CYH. CYM.


CYF. SDN 3 2 CYI. CYJ. CYK. CYL. 6 CYN.
CYE. Jayaraga 0 9 59 59 28 36 4 64

CYQ. CYR. CYW.


CYP. SDN 1 1 CYS. CYT. CYU. CYV. 3 CYX.
CYO. Jayawaras 1 3 0 23 23 20 18 8 38

CZA. CZB. CZG.


CYY. CYZ. SDN 1 1 CZC. CZD. CZE. CZF. 2 CZH.
Jayawaras 2 3 7 30 30 15 13 8 28

CZK. CZL. CZQ.


CZI. CZJ. SDN 3 3 CZM. CZN. CZO. CZP. 5 CZR.
Pataruman 1 3 2 65 65 24 28 2 52

DAA.
CZS. CZT. SDN CZU. CZV. CZW. CZX. CZY. CZZ. 1 DAB.
Pataruman 4 8 5 13 13 8 5 3 13

DAK.
DAC. DAD. SDN DAE. DAF. DAG. DAH. DAI. DAJ. 1 DAL.
Pataruman 5 6 8 14 14 3 8 1 11

DAO. DAP. DAU.


DAM. DAN. SDN 1 1 DAQ. DAR. DAS. DAT. 4 DAV.
Pataruman 6 9 9 38 38 21 21 2 42

DAY. DAZ. DBA. DBE.


DAW. DAX. SDN 4 5 10 DBB. DBC. DBD. 8 DBF.
Pataruman 7 7 7 4 104 47 37 4 84

DBO.
DBI. DBJ. DBK. 1
DBG. DBH. SDIT 8 7 16 DBL. DBM. DBN. 6 DBP.
PERSIS 5 5 0 160 85 83 8 168

DBY.
DBQ. DBR. SDIT DBS. DBT. DBU. DBV. DBW. DBX. 1 DBZ.
Al Kindi 3 4 7 7 5 6 1 11

DCC. DCI.
DCA. DCB. MI 1 DCD. DCE. DCF. DCG. DCH. 1 DCJ.
Plus Al Husna 2 8 20 20 8 7 5 15

DCK. Sumber: Data laporan bulanan Program UKS Puskesmas Haurpanggung Tahun
2015

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 60


DCL. 3. 2.3 Upaya Kesehatan Lansia
N DCN. Kriteria DCO. DCP. DCQ.
o Juml Keters Kesenj
a ediaan ang
h an

DCU. 1
Pengelola
DCR. DCT. Program DCV.
dibantu
DCS. Jumlah Desa
1 4 dengan tim
lintas program
( perawat,
bidan, lab )

DCW. DCX. Jumlah Posbindu DCY. DCZ. 20 DDA.


2 Lansia 20 Posbindu
DDD.
20
DDB. DDC. Jumlah kader or DDF.
DDE. 20org
3 Posbindu Lansia a 0
n
g
DDI.
DDG. DDH. Ketersediaan 20 DDK.
DDJ. 0
4 Posbindu Lansia kit ki 20 kit
t
DDL.
DDM. Adapun ketersediaan Sumberdaya, alat/ sarana dapat
dilihat pada tabel berikut :
DDN. Adapun sumberdaya kegiatan Program Lansia di Puskesmas
Haurpanggung yang tersebar di 20Posbindu adalah sebagai berikut :

DDR.
Na
ma
DDQ. Ka
DDP. Nam der DDS.
N DDO. ama a Ter Pend
N Posbi Kade lati idika DDT. N
o ndu r h n O.HP

DDU. DDV. P DDW. DDX. DDY. DDZ. O


1 uskes Ineu Ine DIII 8122
mas Cahya u Kebid 2898
Haurp ti Ca anan 200

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 61


anggu hya
ng ti

DED. DEF. 0
DEC.
DEA. DEB. D Ros DEE. 81323
Rospi
2 ahlia pia SLTA 67789
ah
h 0

DEL. 0
DEH. M
DEG. DEI. DEJ. DEK. 87827
elati
3 Tati - SLTA 38720
Mekar
9

DEN. N DEO. DER. 0


DEM. usa Hj DEP. DEQ. 81302
4 Indah sunar - SLTA 04271
I di 91

DEU. DEX. 0
DET. M
DES. Siti DEV. DEW. 85321
ekars
5 Halim - SI 34874
ari
ah 1

DFD. 0
DEY. DEZ. A DFA. DFB. DFC. 87743
6 kbar ade - SLTA 71790
8

DFG. DFJ. 0
DFF. M
DFE. Ai DFH. DFI. 81223
elati Dama
7 - SLT 02092
III yanti A 1

DFP. 0
DFM.
DFK. DFL. T DFN. DFO. 85223
Neng
8 eratai SLTA 41438
Rita
4

DFR. B DFV. 0
DFQ. DFS. DFT. DFU.
ougen 89653
9 Eli SLTA
vil 84953

DGB. 0
DFW. DFY.
DFX. M DFZ. DGA. 85221
1 Hj.
ulya SLTA 75399
0 Euis
5
DGC. DGD. P
1 DGH. 0
lambo
1 yan DGE. DGF. DGG. 85314
Tuti SLTA 65799
0
Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 62
DGI. DGJ. A DGN. 0
1 DGK. DGL. DGM.
nggre 87743
2 Yani SLTA
kI 51314
DGT. 0
DGO. DGP. M
DGQ. DGR. DGS. 85353
1 elati
Ai SLTA 59762
3 Putih
0

DGU. DGV. C
DGW. DGX. DGY.
1 empa DGZ.
Sarah SLTA
4 ka

DHF. 0
DHA.
DHB. M DHC. DHD. DHE. 85353
1
utiara Rita SLTA 27722
5
2

DHL. 0
DHG.
DHH. S DHI. DHJ. DHK. 85221
1
eroja Tati SLTA 81005
6
8

DHR. 0
DHM.
DHN. F DHO. DHP. DHQ. 85352
1
ajar Dewi SLTA 25961
7
6

DHT. N DHX. 0
DHS.
usa DHU. DHV. DHW. 82315
1
indah Siti SLTA 37778
8
2 4

DID. 0
DHY.
DHZ. M DIA. DIB. DIC. 89692
1
elati 1 Willy SLTA 99652
9
3

DIJ. 0
DIE. DIF. A
DIG. DIH. DII. 87743
2 nggre
Yani SLTA 85131
0 k2
4

DIK.

DIL.

DIM.

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 63


DIN.

GRAFIK 1. KUNJUNGAN LANSIA DI DALAM GEDUNG PUSKESMAS H1AURPANGGUNG TH


201.5
800
700
600
500
400
300
200
100
0

DIO.

DIP. Berdasarkan Grafik diatas diketahui bahwa lansia


yang berkunjung untuk diperiksa di Puskesmas Haurpanggung tahun
2015 dalam 1 ( satu ) tahun adalah kunjungan baru sebanyak 2431
orang ( 17,29% ) dan kunjungan lama sebanyak 6821 orang ( 48,52% ),
jumlah seluruh kunjungan lansia ke puskesma Haurpanggung
sebanyak 9252 orang ( 65,82% ) dari sasaran lansia di wilayah kerja
puskesmas.

DIQ.

DIR.

GRAFIK 2. KUNJ. LANSIA DILUAR GEDUNG PUSKESMAS HAURPANGGUNG TH 2015


500
400
300
200
100
0

DIS.

DIT. Berdasarkan Grafik diatas diketahui bahwa lansia


yang berkunjung untuk diperiksa ke 20 posbindu di wilayah kerja
Puskesmas Haurpanggung tahun 2015 dalam 1 ( satu ) tahun adalah
kunjungan baru sebanyak 1374 orang ( 9,77% ) dan kunjungan lama
sebanyak 4220 orang
Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 64
( 30,02% ), jumlah seluruh kunjungan lansia ke posbindu wilayah
kerja Puskesma Haurpanggung sebanyak 5594 orang ( 39,79% ) dari
sasaran lansia yang ada di wilayah kerja puskesmas.

DIU.

DIV.

DIW.

GRAFIK 3. KEADAAN TEKANAN DARAH LANSIA YANG DIPERIKSA DI PUSKESMAS HAURPANGGUNG TH 2015
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0

DIX.
DIY. Berdasarkan Grafik diatas diketahui bahwa lansia
yang menderita kasus hipertensi kunjungan baru dan lama sebanyak
1391 ( 9,89% ) dan kasus yang hipotensi kunjungan baru dan lama
sebanyak
246 ( 1,75% )

DIZ.

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 65


DJA.

GRAFIK 4. INDEKS MASA TUBUH LANSIA YANG DIPERIKSA DI PUSKESMAS HAURPANGGUNG TH 2015
700
600
500
400
300
200
100
0

DJB.
DJC.
DJD. Berdasarkan Grafik diatas diketahui bahwa lansia
yang menderita kasus IMT lebih sebanyak 1391 orang ( 9,89% ) dan
kasus yang hipotensi sebanyak 246 orang ( 1,75% )selama kurun
waktu 1 (satu ) tahun di wilayah kerja Puskesmas Haurpanggung.

DJE.

DJF.

DJG.

GRAFIK 5. KUNJ. LANSIA DENGAN KASUS DM PUSKESMAS HAURPANGGUNG TH


2015
16
14
12
10
8
6
Axis Title 4
2
0

DJH.

DJI. Berdasarkan Grafik diatas diketahui bahwa lansia yang menderita


kasus DM adalah kunjungan baru sebanyak 46 orang( 0,33% ) dan

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 66


kunjungan lama sebanyak 100 orang ( 0,71% )selama kurun waktu 1
(satu ) tahun di wilayah kerja Puskesmas Haurpanggung.

DJJ.

DJK.

GRAFIK 6. KUNJ. LANSIA DENGAN KASUS ASMA, PPOK. DAN JANTUNG PUSKESMAS HAURPANGGUNG TH
2015
25
20
15
10
Axis Title 5
0

DJL.

DJM. Berdasarkan Grafik diatas diketahui bahwa lansia yang


menderita penyakit asma adalah sebanyak 90 orang ( 0,64% ) ,
penyakit PPOK sebanyak 64 orang (0,45%) dan penyakit jantung
sebanyak 56 (0,40)selama kurun waktu 1 (satu ) tahun di wilayah
kerja Puskesmas Haurpanggung.

DJN.

DJO.

DJP. 3.2.4 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat/Community


Health Nursing

DJQ. Kegiatan yang dilakukan melaksanakan asuhan


keperawatan pada pasien Kasus Maternal Risti/Rawan Kesehatan, Anak
Risti, Masalah Gizi, Penyakit Menular, Usia Lanjut dan Penyakit Tidak
Menular. Sasaran Program Perkesmas 211 KK Target 83,% baru
tercapai 14,69%. Jumlah Keluarga Binaan 31, Jumlah Keluarga Lepas
Binaan 2.

DJR.

DJS. 3.2.5 Upaya Kesehatan Mata

DJT. Program ini bertujuan :

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 67


1. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan diri pribadi di
bidang kesehatan mata dan pencegahan kebutaan
2. Pemeriksaan prevalensi kebutaan
3. Meningkatkan jangkauan pelayanan pemeriksaan mata
DJU. Upaya yang dilaksanakan :

DJV. 1.Konseling kesehatan

mata

1. Case finding kelainan mata terutama kasus katarak


2. Setiap tahun ada program operasi katarak bagi gakin. Hal ini
sejalan dengan tekad Kabupaten Garut untuk mensukseskan “VISION
2020 The
Right To sight” dan visi Kabupaten Garut bebas katarak penduduk miskin.
3. Rujukan kasus operasi katarak ke Puskesmas DTP Tarogong dan RSU dr
Slamet
4. Jumlah yang di operasi katarak orang.
3.2.6 Upaya Kesehatan Jiwa
DJW. Kegiatannya berupa :

1. Case finding kasus kejiwaan terhadap pasien-pasien yang datang ke


Puskesmas Haurpanggung dengan keluhan psikosomatik maupun
gangguan mental emosional/depresi. Yang dibina 14 orang.
2. Rujukan kasus skhizophrenia 3 orang ke RSJ.
3.2.7 Upaya Kesehatan Kerja
DJX. Kegiatan berupa pelayanan kesehatan dalam dan
Luar gedung, terhadap tenaga kerja yang terdaftar ke dalam program
Jamsostek (beserta keluarganya).

DJY. Adapun para tenaga kerja berasal :

1. PT. Amoseas
2. PT.TKU/ceres
3. PT. Surya Indah (bulu mata)
4. PT. Radio antares
5. PT. Dahana Berlian Motor
6. PT. Sosro
7. SPBU Tarogong
8. PT. Eka Dharma Jaya Sentosa
9. PT Nindya Karya
DJZ. Dilaksanakan juga pemeriksaan kesehatan pekerja industri
rumah tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Haurpanggung.

DKA.

DKB.
Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 68
DKC.

DKD.

DKE. Tabel 3.39

DKF. Gambaran 10 Besar Penyakit di kalangan pekerja Tahun


2015

DKG.
N
O DKH. NAMA PENYAKIT DKI. JUMLAH

DKJ.
1 DKK. Influensa DKL. 1212

DKM.
2 DKN. Tukak Lambung DKO. 1099

DKP.
3 DKQ. Myalgia DKR. 1058

DKS.
4 DKT. Batuk DKU. 847
DKV. DKW. Gejala Umum
5 Lainnya DKX. 787

DKY.
6 DKZ. Sakit Kepala DLA. 645

DLB.
7 DLC. Dermatitis DLD. 633

DLE.
8 DLF. Hypertensi DLG. 286

DLH.
9 DLI. Konjungtivitis DLJ. 279

DLK.
1
0 DLL. Diare DLM. 197
DLN. Sumber: Data laporan bulanan Program Pelayanan PKPR Puskesmas
Haurpanggung Tahun 2015

3.2.8 Pembinaan Pengobatan Tradisional


DLO. Upaya kesehatan oleh pengobat tradisional merupakan salah

satu bentuk peran serta masyarakat yang cukup potensial dalam

menunjang pembangunan kesehatan.

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 69


DLP. Tugas puskesmas adalah memberikan bimbingan terhadap

pengobatan tradisional ini, dengan langkah-langkah kegiatan

sebagai berikut :

1. Inventarisasi data
2. Kontak dan pendekatan
3. Pengamatan dan seleksi yang bermanfaat
4. Pembinaan
5. Memberikan rekomendasi untuk memperoleh izin
DLQ. Jumlah Batra (pengobatan tradisional) = 28 orang terdiri

dari :

1.
Dukun bayi 15 orang
2.
Tukang pasang gigi 2 orang
3.
Jamu gendong 7 orang
4.
Batra urut/pijat 1 orang
5.
Kebatinan 1 orang
6.
Batra dengan pendekatan agama 2 orang
DLR.
3.2.9 UPAYA KESEHATAN INOVATIF
DLS. Dilaksanakan sebagai upaya mempercepat pencapaian Visi

Puskesmas yaitu :

3.2.9.1 Upaya Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja / PKPR

DLT. Program PKPR mulai dirintis akhir tahun

2004. DLU. Langkah-langkah kegiatan berupa :

1. Membentuk tim kesehatan remaja tingkat puskesmas


2. Menyediakan fasilitas (ruangan) untuk kegiatan PKPR yang selanjtnya

disebut klinik remaja


3. Mengadakan sarana promosi (leaflet)
4. Sosialisasi lintas sektoral pada rakor kecamatan
5. Pelatihan kader kesehatan remaja/peer concelor
6. Penjaringn kasus

DLV. Tim PKPR Puskesmas Terdiri :

1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan
4. Petugas Gizi
5. Petugas Kesling

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 70


6. Petugas UKS
DLW. Materi yang diberikan saat konseling adalah :

1. Pertumbuhan dan perkembangan remaja serta kesehatan reproduksi


2. Perilaku seksual beresiko serta alat-alat reproduksi
3. Kehamilan yang tidak diinginkan / KTD
4. Napza
5. Gizi dan remaja
6. Penyakit menular seksual
7. Pengembangan diri dan PKHS (Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat)
8. Komunikasi interpersonal dan konseling.
DLX. Keberadaan klinik remaja Puskesmas Haurpanggung,
cukup menunjang terlaksananya kesinambungan program. Hasil
Kegiatan PKPR sebagai berikut :

DLY. Tabel
3.40

DLZ. Hasil Kegiatan Program PKPR

DMB. DMC.
J S
u a
m t
l u
a a
DMA. Jenis Kegiatan h n

DMF.
K
DMD. JumLah Kelompok Remaja Yang DME. a
Mendapat KIE 5 li

DMI.
O
DMH. r
1 a
DMG. Jumlah Seluruh Remaja Yang 3 n
Mendapat KIE 2 g

DMK. DML.
2 K
3 a
DMJ. Jumlah Konseling 7 li

DMM. Jumluh Kunjungan Remaja Ke DMN. DMO.


Puskesmas 1 O
8 r
4 a
5 n

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 71


g
DMR.
O
r
DMQ. a
3 n
DMP. Jumlah Kunjungan Remaja 4 g
dirujuk

DMS. Jumlah PKHS Metode :


DMU. DMV.
1 K
3 a
DMT. a. Konseling 9 li

DMX. DMY.
DMW. b. Ceramah 0

DNA. DNB.
1 K
1 a
DMZ. c. FGD 8 li
DNC. Sumber: Data laporan bulanan Program Pelayanan PKPR Puskesmas
Haurpanggung Tahun 2015

DND. Tabel 3.41

DNE. Masalah Terbesar Konseling Remaja Program PKPR


Puskesmas Haurpanggung Tahun 2015
DNG. JUMLAH
DNF. JENIS MASALAH KONSELING

DNH. a. Rokok DNI. 118

DNJ. b. Gangguan Haid DNK. 49

DNL. c. Anemia DNM. 43

DNN. d.Alkohol DNO. 33


DNP. Sumber: Data laporan bulanan Program Pelayanan PKPR Puskesmas
Haurpanggung Tahun 2015

DNQ. 3.2.9.2Upaya Jaminan Pemeliharaan Kesehatan


Masyarakat/JPKM

DNR. Sasaran pendidikan di wilayah kerja


Puskesmas Haurpanggung cukup banyak dan potensial untuk
dikembangkannya program JPKM. Faktor tersendatnya dana UKS untuk
pemeliharaan kesehatan siswa

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 72


menjadikan program JPKM berpeluang. Diperlukan kerja sama dan
kesamaan persepsi antara komponen Triparti JPKM, agar kontrak kerja
yang telah disepakati dengan SMK YPPT GARUT dapat lestari.

DNS. 3.2.9.3 Quality Assurance /Program Jaminan Mutu

DNT. Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat/tingkat


kesempurnaan penampilan dari pelayanan kesehatan.

DNU. Keberhasilan pelayanan kesehatan yang bermutu harus


di lihat dari 2 sisi :

a. Dari sisi konsumen/klien/pasien


1. Suasana pelayanan kesehatan aman dan nyaman
2. Hasil pengobatan/ terapi dirasakan manjur
3. Keramah tamahan petugas kesehatan
4. Waktu tunggu singkat/ petugas tanggap dan cepat dalam pelayanan
b. Dari sisi provider/petugas :
1. Protap/SOP di patuhi
2. Hasil pelayanan/outcome memberikan kepuasan
DNV. Secara garis besar, standar pelayanan kesehatan dalam jaminan
mutu adalah :

1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik dan penunjang
3. Menegakkan Diagnosa
4. Melakukan Terapi
5. Melakukan Konseling
DNW. 3.2.9.4 Klinter/ Klinik Terpadu

DNX. Klinik terpadu merupakan suatu upaya/kegiatan yang


mengintegrasikan pelayanan kesehatan antara promotif, preventif dan kuratif
yang difokuskan kepada penduduk yang beresiko tinggi untuk
mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan serta masalah gizi yang
dilaksnakan secara profesional oleh petugas puskesmas bersama masyarakat
secara aktif dan responsif di dalam dan diluar puskesmas.

DNY. Pelayanan terpadu profesional adalah pelayanan


terpadu (gizi, tata laksana diare dan kesling) yang diberikan oleh
tenaga terlatih berupa
DNZ. konseling dan intervensi didalam dan diluar gedung dengan
ciri :

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 73


DOA. a. Nasehat berdasarkan pasien atau hasil pengkajian,

DOB. b. Komunikasi dua arah dengan alat


peraga/media penyuluhan yang tepat,

DOC. c. Data jenis pelayanan dan hasil yang dicapai di catat.

DOD. Klinik terpadu merupakan keterpaduan program-program


yang saling berkaitan yaitu : Program kesehatan lingkungan,
Program gizi/pojok gizi dan program diare/pojok URO.

DOE. Tabel 3.42

DOF. Hasil Kegiatan Klinik Terpadu


DOG. Nama
DOH. Jumlah Yang DOI. Jumlah
Desa Dikonseling Yang Dikunjungi

DOJ. Haurp
anggung DOK. 55 DOL. 13

DOM. Jayara
ga DON. 35 DOO. 11

DOP.
Jayaw DOQ. 45 DOR. 9

DOS.aras
Pataru
man DOT. 25 DOU. 5

DOV. Jumla
h DOW. 160 DOX. 37
DOY. Sumber: Data laporan bulanan Program Klinik Terpadu Puskesmas Haurpanggung
Tahun 2015

DOZ. Tabel 3.43

DPA. 3 Besar Penyakit Pengunjung Klinik Terpadu Puskesmas


Haurpanggung Tahun 2015
DPB.
N DPD. J
o DPC. Jenis Penyakit umlah

DPE. DPG. 1
1 DPF. Diare 02

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 74


DPH. DPJ. 5
2 DPI. Hipertensi Primer 9

DPK. DPM. 2
3 DPL. Scabies 6
DPN. Sumber: Data laporan bulanan Program Pelayanan Klinik Terpadu Puskesmas
Haurpanggung Tahun 2015

DPO.

DPP. 3.2.9.5 Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular


(PTM)

DPQ. adalah suatu bentuk pelayanan yang melibatkan peran serta masyarakat
melalui upaya promotif dan preventif untuk mendeteksi dan mengendalikan secara
dini keberadaan faktor risiko penyakit tidak menular (PTM). PTM tertentu yg
dikendalikan dalam pelayanan posbindu adalah Hipertensi, penyakit jantung koroner,
Diabetes, kanker, Penyakit paru obstruktif kronis, osteoporosis, asam urat, asma,
stroke, obesitas (kegemukan), batu ginjal, dan lain-lain.
DPR. Sasaran posbindu PTM adalah seluruh masyarakat baik laki-laki atau
perempuan usia diatas 20 tahun yang memiliki atau tidak memilki faktor resiko.
Manfaat posbindu PTM adalah Mawas Diri, Membudayakan Gaya Hidup Sehat,
Mudah Dijangkau, Murah Dilaksanakan dan Metodologis dan bermakna.

DPS. N DPT. Kriteria DPU. J DPV. Keters DPW. Kesenjan


o umlah ediaan gan
DQA. 1
Programer PPTM
DPX. DQB. 3
DPY. Jumlah Desa DPZ. 4 telah mengikuti
1 Programer PPTM
bimtek PPTM
tahun 2014
DQC. DQE. 3 DQF. 30
DQD. Jumlah Posbindu PTM DQG.
2 0 Posbindu PTM
DQK. 3 org
terlatih
DQH. DQI. Jumlah kader DQJ. 3
(Posbindu DQL. 27 orang
3 Posbindu PTM 0 orang
Dahlia, SMAN I,
SMPN 2)
DQM. DQN. Ketersediaan DQO. 2
DQP. 5 kit DQQ. 18 kit
4 Posbindu PTM KIT 3 kit
DQR. Adapun ketersediaan Sumberdaya, alat/ sarana dapat
dilihat pada tabel berikut :
DQS.

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 75


DQT. Adapun sumberdaya kegiatan pengendalian penyakit tidak
menular di Puskesmas Haurpanggung yang tersebar di 20 Posbindu
dan 10
Sekolah adalah sebagai berikut :

DQW.
Nama
Pengel DQX.
DQV. ola Nama DQY.
Nama Progra Kader Pen DQZ.
DQU. Posbin m Terlati didi NO.H
No du PPTM h kan P

DRB. DRE.
DRD. DRF.
Puskes DRC. DIII
DRA. Ineu O812
mas Ineu Kebi
1 Cahya 2289
Haurpa Cahyati dana
ti 8200
nggung n

DRL.
DRI. DRJ.
DRG. DRH. DRK. 08132
Rospia Rospia
2 Dahlia SLTA 36778
h h
90

DRR.
DRN.
DRM. DRO. DRP. DRQ. 08782
Melati
3 Tati - SLTA 73872
Mekar
09

DRX.
DRT. DRU. Hj
DRS. DRV. DRW. 08130
Nusa sunardi
4 - SLTA 20427
Indah I
191

DSA. DSD.
DRZ.
DRY. Siti DSB. DSC. 08532
Mekars
5 Halima - SI 13487
ari
h 41

DSJ.
DSE. DSF. DSG. DSH. DSI. 08774
6 Akbar ade - SLTA 37179
08

DSM. DSP.
DSL.
DSK. Ai DSN. DSO. 08122
Melati
7 Damay - SLTA 30209
III
anti 21

DSV.
DSS.
DSQ. DSR. DST. DSU. 08522
Neng
8 Teratai SLTA 34143
Rita
84
DTB.
DSX.
DSW. DSY. DSZ. DTA. 08965
9 Eli SLTA 38495
vil
Bougen 3

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 76


DTH
DTC. DTD. DTE. DTF. DTG. 085
10 Mulya Hj. Euis SLTA 175
95

DTN.
DTJ.
DTI. DTK. DTL. DTM. 08531
Plambo
11 Tuti SLTA 46579
yan
90

DTT.
DTP.
DTO. DTQ. DTR. DTS. 08774
Anggre
12 Yani SLTA 35131
kI
4
DTZ.
DTV.
DTU. DTW. DTX. DTY. 08535
Melati
13 Ai SLTA 35976
Putih
20

DUB.
DUA. DUC. DUD. DUE. DUF.
Cempa
14 Sarah SLTA
ka

DUL.
DUG. DUH. DUI. DUJ. DUK. 08535
15 Mutiara Rita SLTA 32772
22

DUR.
DUM. DUN. DUO. DUP. DUQ. 08522
16 Seroja Tati SLTA 18100
58

DUX.
DUS. DUT. DUU. DUV. DUW. 08535
17 Fajar Dewi SLTA 22596
16

DVD.
DUZ.
DUY. DVA. DVB. DVC. 08231
Nusa
18 Siti SLTA 53777
indah 2
84

DVJ.
DVE. DVF. DVG. DVH. DVI. 08969
19 Melati 1 Willy SLTA 29965
23

DVP.
DVL.
DVK. DVM. DVN. DVO. 08774
Anggre
20 Yani SLTA 38513
k2
14

DVR. DVS.
DVQ. DVT. DVU. DVV.
SMK Irma
21 - SI
YPPT Yuliana

DVW. DVX. DVY. DVZ. DWA. DWB.


22 SMPN 2 Teti Teti SI

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 77


DWC. Tarkid DWD. I
23 SMAN Garut
DWE. Anny Muljati DWG.
Muljati ningsih ningsi SI
DWF. h
Anny
DWH.

DWJ.
DWI. DWK. DWL. DWM. DWN.
SMKN 3
24
Garut

DWP.
DWQ.
DWO. SMKN DWR. DWS. DWT.
Djadjan
25 12 SI
g
Garut

DWV.
DWU. SMK DWW. DWX. DWY. DWZ.
26 YBKP3
Garut

DXB.
SMK
DXA. Teknol DXC. DXD. DXE. DXF.
27 o gi
Salman
Garur

DXH.
DXG. DXI. DXJ. DXK. DXL.
SMKN 1
29
Garut

DXN.
DXM. DXO DXP. DXR.
SMAN 6 DXQ.
30 . Mia
Garut SI

DXS.
DXT. Selanjutnya kegiatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PPTM) Puskesmas Haurpanggung selama tahun 2015 dapat dilihat
pada tabel berikut :

DXU. Kegiatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM)Tahun 2015

DXV. DXW. T DXX. Uraian Kegiatan DXY. K


N angg etera
o al ngan

DXZ. DYA. J DYB. Pelaksanaa sosialisasi DYI.


1 anuari PPTM pada kader posyandu
2015 dalam acara lokmin di
Puskesmas Haurpanggung

DYC
.

DYD. Pelaksanaan
Posbindu

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 78


PTM di 19 posbindu wilayah
kerja Puskesmas
Haurpanggung

DYE. Hasil :

DYF. adanya sosialisasi Faktor


risiko PTM pada sasaran
posbindu

DYG. adanya Pengukuran BB,


TB, LP, Body fat, Tekanan darah

DYH. Riwayat PRM di


Keluarga
DYJ. DYK. P DYL. Pelaksanaan Posbindu DYR.
2 ebrua PTM rutin di 19 posbindu
ri
2015 DYM. Pelaksana
: penanggungjawab
program dan tim terkait (
perawat, bidan, petugas lab )

DYN. Hasil :

DYO. adanya sosialisasi Faktor


risiko PTM pada sasaran
posbindu

DYP. adanya Pengukuran BB,


TB, LP, Body fat, Tekanan darah

DYQ. Riwayat PRM di Keluarga

DYS. DYT. DYU. Pelaksanaan DYW.


3 M Posbindu
aret PTM rutin di 19 posbindu
2015
DYV. Pelaksana
: penanggungjawab
program dan tim terkait (
perawat, bidan, petugas lab )

DYX. DYY. DZE. Pelaksanaan Posbindu DZN.


4 A PTM rutin di 19 posbindu
pril
2015 DZF. Pelaksana
: penanggungjawab
DYZ. program dan tim terkait (
perawat, bidan, petugas lab )
DZA.
DZG. Penilaian Faktor
DZB. risiko

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 79


DZC. PTM pada anak
DZD. 2 DZH. sekolah di SMK YPPT
6 April Garut
2015
DZI. Pelaksana : Programer
PPTM , Tim UKS, dan VCT HIV
Puskesmas Haurpanggung

DZJ. Hasil :

DZK. adanya sosialisasi Faktor


risiko PTM pada siswa sekolah

DZL. adanya Pengukuran BB,


TB,LP, Tekanan darah¸tes HIV

DZM. Riwayat PRM di Keluarga

DZO. DZP. M EAA. Pelaksanaan EAM.


5 ei Posbindu
2015 PTM rutin di 19 posbindu

DZQ. EAB. Pelaksana


: penanggungjawab
DZR. program dan tim terkait (
perawat, bidan, petugas lab )
DZS.

DZT. EAC.

DZU. EAD. Hasil : adanya


pemeriksaan BB, TB, LP, Tensi,
DZV. pemeriksaan lemak tubuh dan
Usia sel tubuh, , konseling
DZW. hasil pemeriksaan.
DZX.
EAE.
DZY.
EAF. Penilaian Faktor
2 risiko
7 Mei PTM pada anak
2015
EAG. sekolah di SMAN 1 Garut
DZZ.
EAH. Pelaksana : Programer
PPTM , Tim UKS, dan VCT HIV
Puskesmas Haurpanggung

EAI. Hasil :

EAJ. adanya sosialisasi Faktor


risiko PTM pada siswa sekolah

EAK. adanya Pengukuran BB,

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 80


TB,LP, Tekanan darah¸tes HIV

EAL. Riwayat PRM di keluarga

EAN. EAO. J EAP. Pelaksanaan EBB.


6 Posbindu
uni
PTM rutin di 19 posbindu
2015
EAQ. Pelaksana
: penanggungjawab
program dan tim terkait (
perawat, bidan, petugas lab )

EAR.

EAS. Hasil : adanya


pemeriksaan BB, TB, LP, Tensi,
pemeriksaan lemak tubuh dan
Usia sel tubuh, , konseling
hasil pemeriksaan

EAT
.

EAU. Penilaian Faktor


risiko
PTM pada anak

EAV. sekolah di SMAN 6


Garut

EAW. Pelaksana : Programer


PPTM , Tim UKS, dan VCT HIV
Puskesmas Haurpanggung

EAX. Hasil :

EAY. adanya sosialisasi


Faktor risiko PTM pada siswa
sekolah

EAZ. adanya Pengukuran BB,


TB,LP, Tekanan darah¸tes HIV

EBA. Riwayat PRM di keluarga

EBC. EBD. J EBQ. . Pelaksanaan Posbindu ECA. P


5 uli PTM rutin di 19 posbindu enyel
2015 engga
EBR. Pelaksana : ran
Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 81
EBE. penanggungjawab program Keme
dan tim terkait ( perawat, nkes
EBF.
bidan, petugas lab ) RI
EBG.
EBS. Hasil : adanya
EBH. pemeriksaan BB, TB, LP, Tensi,

EBI. pemeriksaan lemak tubuh dan


Usia sel tubuh, , konseling
EBJ.
hasil pemeriksaan
EBK.
EBT. Penilaian Faktor risiko
EBL. PTM pada supir di
EBM. EBU. Terminal Guntur Garut
EBN. EBV. Pelaksana : Programer
PPTM kabupaten , Tim BNN,
EBO. 1
dan VCT HIV, petugas lab
3-14
Puskesmas Haurpanggung
Juli
2015 EBW. Hasil :
EBP. EBX. adanya sosialisasi Faktor
risiko PTM pada supir

EBY. adanya Pengukuran BB,


TB,LP, Tekanan darah¸tes HIV,
pemeriksaan pernapasan, dan
pemeriksaan urine,

EBZ. Riwayat PRM di keluarga

ECB. ECC. A ECN. Pelaksanaan Posbindu ECY.


gustu PTM rutin di 19 posbindu
s
2015 ECO. Pelaksana
: penanggungjawab
ECD. program dan tim terkait (
perawat, bidan, petugas lab )
ECE.
ECP.
ECF.
ECQ. Hasil : adanya
ECG.
pemeriksaan BB, TB, LP, Tensi,
ECH.
pemeriksaan lemak tubuh dan
ECI. Usia sel tubuh, , konseling
ECJ. hasil pemeriksaan

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 82


ECK. ECR.
ECL. 2
ECS. Penilaian Faktor risiko
8
PTM pada anak
Agust
us ECT. sekolah di Madrasah
2015 Tsanawiah Negeri Garut
ECM. ECU. Pelaksana : Programer PPTM
, Tim UKS, Puskesmas
Haurpanggung

ECV. Hasil :

ECW. adanya sosialisasi Faktor


risiko PTM pada siswa sekolah

ECX. adanya Pengukuran BB,


TB,LP, Tekanan darah¸ riwayat
PRM di keluarga dan
penyuluhan Bahaya Rokok

ECZ. EDA. EDL. 2 EDM.


Septe 1-22 Pelak
mber Septe sanaa
2015 mber n
Posbi
2015
EDB. ndu

EDC.

EDD.

EDE.

EDF.

EDG.

EDH.

EDI.

EDJ.

EDK.
PTM rutin di 19 tubuh dan Usia sel tubuh, , EDT.
posbindu
konseling hasil pemeriksaan.
EDN. Pelaksana
: penanggungjawab EDQ.
program dan tim terkait (
perawat, bidan, petugas lab ) EDR. Pertemuan Rapat
Peningkatan Kapasitas Petugas
ED
O. PPTM UPTD Puskesmas di Hotel
Mulih ka Desa Samarang
EDP. Hasil : adanya
dihadiri 34 puskesmas dibagi
pemeriksaan BB, TB, LP,
dalam 2 gelombang
Tensi, pemeriksaan lemak

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 83


EDS. Hasil : Pembahasan
kebijakan PPTM<,berbagi
pengalaman antar puskesmas
mengenai kegiatan PPTM , cara
pelaksanaan kegiatan ,
dan cara masuk portal web
PPTM
EDU. EDV. O EED. Pelaksanaan Posbindu EEI.
ktober PTM rutin di 19 posbindu
2015
EEE.
EDW.
EEF. Pelaksana
EDX. : penanggungjawab
program dan tim terkait (
EDY.
perawat, bidan, petugas lab )
EDZ.
EEG.
EEA. EEH. Hasil : adanya
EEB. pemeriksaan BB, TB, LP, Tensi,
pemeriksaan lemak tubuh dan
EEC.
Usia sel tubuh, , konseling
hasil pemeriksaa

EEJ. EEK. N EEY. Pelaksanaan EFM.


opem Posbindu
ber PTM rutin di 19 posbindu EFN.
2015
EEZ. EFO.
EEL.
EFA. Pelaksana EFP.
EEM. : penanggungjawab
EFQ.
program dan tim terkait (
EEN.
perawat, bidan, petugas lab ) EFR.
EEO.
EFB. EFS.
EEP.
EFC. Hasil : adanya EFT.
EEQ. pemeriksaan BB, TB, LP, Tensi,
EFU.
EER. pemeriksaan lemak tubuh dan
Usia sel tubuh, , konseling EFV.
EES.
hasil pemeriksaan EFW. K
EET. erjasa
EFD. ma
EEU.
denga
EEV. EFE. Penilaian Faktor n tim
risiko penjar
PTM pada anak

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 84


EEW.
EEX. 1 EFF. sekolah di 6 sekolah ingan
7-26 ( SMKN 3, SMKN 12, SMAN 1, UKS
Nope SMKN 1, SMK YBKP3, dan SMK
mber Teknologi Salman Garut

EFG.

EFH. Pelaksana : Programer


PPTM , Tim UKS, Puskesmas
Haurpanggun9

EFI.

EFJ. Hasil :

EFK. adanya sosialisasi Faktor


risiko PTM pada siswa sekolah

EFL. adanya Pengukuran BB,


TB,LP, Tekanan darah¸ riwayat
PRM di keluarga , pemeriksaan
bod fat dan sel tubuh <
pemeriksaan gigi mulut,
pemeriksaan visus mata, dan
penyuluhan Bahaya Rokok

EFX. EGD. D EGO. Pelaksanaan Posbindu EHA.


esem PTM rutin di 19 posbindu
ber EHB.
EFY. EGP.
2015
EHC.
EGE. EGQ. Pelaksana
EFZ. : penanggungjawab EHD.
EGF. program dan tim terkait ( EHE.
perawat, bidan, petugas lab )
EGA. EGG.
EHF.
EGR.
EGH.
EHG.
EGB. EGS. Hasil : adanya
EGI.
pemeriksaan BB, TB, LP, Tensi, EHH.

EGC. EGJ. pemeriksaan lemak tubuh dan EHI.


EGK. Usia sel tubuh, , konseling
EHJ.
hasil pemeriksaan
EGL.
EHK.
EGM. EGT. Penilaian Faktor risiko
EHL.
PTM pada supir di
EGN. 1 EHM.
7-18 EGU. Terminal Guntur Garut
Dese EHN.
EGV. Pelaksana : Programer
mber

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 85


2015 PPTM kabupaten , Tim BNN, EHO. P
dan VCT HIV, petugas lab enyel
Puskesmas Haurpanggung engga
ran
EGW. Hasil :
Keme
EGX. adanya sosialisasi Faktor nkes
risiko PTM pada supir RI

EGY. adanya Pengukuran BB, EHP.


TB,LP, Tekanan darah¸tes
HIV, pemeriksaan pernapasan,
dan pemeriksaan urine,

EGZ. Riwayat PRM di keluarga

EHQ.

EHR.
EHS.
EHT.

EHU.

Laporan Tahunan Puskesmas Haurpanggung 2015 86

Anda mungkin juga menyukai