Sosiologi KLPK5
Sosiologi KLPK5
Interaksi Sosial
OLEH :
- Glory Sumampouw
- Glory Vanessa
- Erika Panambunan
- Bryan Tewal
KELOMPOK 5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kelompok kami boleh menyelesaikan makalah Sosiologi yang berjudul
“Interaksi Sosial”. Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Ma’am Jenny Ella pada pelajaran sosiologi. Kami semua yang terlibat
dalam tugas kelompok ini mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan
teman – teman, terlebih khusus kepada Guru Sosiologi Ma’am Jenny yang
sudah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami juga memohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Kiranya makalah ini dapat berguna dan dapat menambah ilmu dan wawasan
dalam pelajaran Sosiologi.
BAB 1
A.
PEMBAHASAN.............................
..........1
a. Pengertian................................................
...............1.2
b. Ciri –
ciri................................................................1
.3
c. Syarat –
syarat.........................................................1.
4
d. Faktor yang memengaruhi interaksi
sosial.............1.5
e. Bentuk interaksi
sosial...........................................1.6
f. Interaksi sosial dalam
masyarakat..........................1.7
g. Perbedaan masyarakat desa-kota &
interaksi sosial didaerah
pedesaan.......................................................
..1.8
B.
PENUTUP...................................
.............2
a.
Kesimpulan....................................................
........2.1
b.
Saran.............................................................
.........2.1
C. DAFTAR
PUSTAKA...............................3
D.
LAMPIRAN.................................
.............4
BAB 1
A. PEMBUKAAN
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dan individu, antara
individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok dalam berbagai
bentuk seperti kerjasama, persaingan ataupun pertikaian.
1. Interaksi antara individu dengan individu
Adalah individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan/stimulus kepada
individu lainnya dan sebaliknya, individu yang terkena pengaruh itu akan
memberikan reaksi, tanggapan atau respon.
2. Interaksi antara individu dengan kelompok
Secara konkret bentuk interaksi sosial antara individu dengan kelompok bisa
digambarkan seperti seorang guru yang sedang berhadapan dan mengajari siswa-
siswinya didalam kelas/seorang penceramah yang sedang berpidato didepan orang
banyak. Bentuk interaksi semacam ini juga menunjukkan bahwa kepentingan
seseorang individu berhadapan/bisa ada saling keterkaitan dengan kepentingan
kelompok.
3. Interaksi antar kelompok dengan kelompok
Bentuk interaksi antara kelompok dengan kelompok saling berhadapan dalam
kepentingan, namun bisa juga ada kepentingan individu disitu dan kepentingan
dalam kelompok merupakan satu kesatuan, berhubungan dengan kepentingan
individu dalam kelompok lain.
~ Astrid. S. Susanti
Interaksi Sosial adalah hubungan antar manusia yang menciptakan hubungan tetap
dan pada akhirnya memungkinkan pembuatan struktur sosial. Hasil interaksi sangat
tergantung oleh nilai dan arti serta interpretasi yang diberikan pihak yang ikut
terlibat dalam interaksi ini.
~ Bonner
Interaksi Sosial adalah suatu hubungan antar dua individu atau lebih yang saling
mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu lain atau
sebaliknya.
~ Maryati dan Suryawati
Interaksi Sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik dan tindakan balasan
(respon) antar individu, antar kelompok atau individu dan kelompok.
~ Selo Soemardjan
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara manusia (individu) dengan
berbagai segi kehidupan bersama.
Merupakan awal dari terjadinya interaksi sosial dan masing-masing pihak saling
berinteraksi meskipun tidak saling bersentuhan secara fisik. Jadi kontak tidak harus
selalu berkomunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal beberapa macam kontak
sosial yaitu :
a. Menurut cara yang dilakukan
Kontak langsung dan kontak tidak langsung.
b. Menurut proses terjadinya/tingkat hubungannya
Kontak primer dan kontak sekunder.
c. Menurut sifat
Kontak positif dan kontak negatif.
2. Komunikasi
Merupakan pengiriman pesan dan penerimaan pesan dengan maksud untuk dapat
dipahami. Proses komunikasi terjadi pada saat kontak sosial berlangsung.
3. Tindakan Sosial
2. Faktor Eksternal
a. Imitasi
Imitasi adalah adalah tindakan seseorang meniru orang lain. Hal yang ditiru
beragam bentuknya, misal gaya berpakaian, gaya berbicara, bahasa, dan sebagaimya.
Contoh bentuk imitasi adalah ketika seorang anak meniru bahasa gaul seperti
ashiappp, anjay, kuy, dan kata lainnya dari tokoh atau publik figure yang ada di
televisi atau Youtube.
b. Sugesti
Sugesti adalah semacam pandangan, sikap, atau pendapat yang diberikan oleh
seseorang, dan diterima oleh pihak lainnya. Contoh dari sugesti adalah ketika
seseorang membeli produk kecantikan setelah terpengaruh oleh pandangan iklan di
televisi yang mengatakan jika membeli produk tersebut, wajah konsumen akan lebih
bening dan bercerah.
c. Identifikasi
Identifikasi adalah kecenderungan seseorang untuk menjadi sama dengan orang
lain. Hal ini lebih mendalam dari imitasi. Contoh dari identifikasi adalah seseorang
yang rela menghabiskan banyak uang untuk operasi plastic agar tubuh dan wajahnya
menyerupai Barbie atau artis idola lainnya.
d. Simpati
Simpati adalah keadaan di mana orang merasa tertarik dengan pihak lainnya.
Orang yang memiliki simpati akan lebih mudah merasakan perasaan yang sedang
dialami oleh pihak lain tersebut, misalnya ketika bencana alam terjadi, seseorang
turut merasakan kesedihan dari para korban bencana, sekalipun orang tersebut tidak
mengalami bencana secara langsung.
e. Empati
Merupakan proses sosial yang hampir sama dengan simpati, hanya perbedaannya
adalah bahwa empati lebih melibatkan emosi atau lebih menjiawai dalam diri seoang
yang lebih daripada simpati.
f. Motivasi
Adalah suatu dorongan atau rangsangan yang diberikan seseorang kepada orang lain
sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau
melaksanakan yang dimotivasikan kepadanya.
Bentuk yang kedua dari kerja sama adalah akomodasi. Akomodasi adalah upaya
untuk meredakan pertentangan yang terjadi. Tujuannya adalah untuk mencapai
keseimbangan dan mencegah membesarnya suatu pertentangan. Berikut adalah
bentuk akomodasi.
Koersi atau coercion, yaitu bentuk akomodasi yang dipaksakan atau proses
akomodasi yang terjadi karena ada paksaan.
5. Kompromi, yaitu bentuk akomodasi di mana pihak yang terlibat saling mengurangi
tuntutan.
6. Arbitrasi, yaitu proses akomodasi yang mengundang pihak ketiga yang lebih tinggi
kedudukannya untuk membantu penyelesain masalah.
7. Mediasi, merupakan bentuk akomodasi yang menyerupai arbitrasi, namun pihak
ketiga hanya berperan sebagai pemberi nasihat dan tidak memiliki wewenang untuk
mengambil keputusan.
8. Konsiliasi, yaitu upaya mempertemukan kepentingan pihak yang berselisih dan
mencari penyelesaian bersama.
9. Toleransi, yaitu upaya akomodasi secara informal. Masing-masing pihak saling
bertoleransi demi pemulihan hubungan baik.
10. Stalemate, yaitu upaya akomodasi dengan menyeimbangkan kekuatan pihak yang
terlibat. Dengan berimbangnya kekuatan, penyelesaian permasalahan dapat terjadi
dengan sendirinya.
11. Ajudikasi, yaitu upaya akomodasi melalui pengadilan.
Bentuk yang ketiga adalah asimilasi. Asimilasi adalah percampuran dua budaya
atau lebih dan menghasilkan budaya baru. Dalam proses asimilasi, budaya baru yang
terbentuk benar-benar berbeda dari budaya yang ada sebelumnya. Proses asimilasi
seringkali disamakan dengan proses akulturasi, padahal sebenarnya berbeda. Proses
akulturasi adalah proses di mana dua budaya atau lebih saling berinteraksi, namun
batasan-batasan perbedaan budaya tidak hilang dan masing-masing budaya tetap
mempertahankan keunikannya masing-masing.
Sebagai gambaran tentang prinsip dalam interaksi sosial. Berikut inilah beragam
contoh-contoh nyata mengenai kasus di dalam kehidupan masyarakat. Antara lain;
Masyarakat
Contoh nyata yang menjadi cerminan tentang interaksi sosial di masyarakat, ini
misalnya saja tentang gotong royong. Masih adanya kegiatan gotong royong atau
kerja sama di masyarakat sebagai bukti sederhana dari terbentuknya interaksi. Di
Indonesia, kerjasama ini paling kental dijumpai di desa, kota juga ada, tapi biasanya
terjadi sekali dalam seminggu. Baca juga: Pengertian Masyarakat, Unsur, Syarat, dan
Bentuknya
Antar Kelompok
Contoh dalam bentuk antar kelompok ini, misalnya polisi dan TNI yang bersatu
dalam mengentaskan penjahat. Seperti dalam kasus terorisme yang terjadi di
sidoarjao dan Surabaya, bahwa pihak polisi dan TNI saling membantu dan
bekerjasama dalam kasus tersebut, bahkan ada campur tangan dari kelompok
masyarakat. Baca juga: Pengertian Kelompok Sosial, Ciri, Bentuk/Macam, dan
Syaratnya
Kegiatan-Kegiatan Sosial
Andil bagian atau bergabung dalam kegiatan sosial misalnya menjadi relawan ketika
terjadi sebuah bencana alam seperti para relawan yang berangkat ke lokasi gempa di
Lombok untuk memberikan uluran tangan kepada para korban.
Dalam Dunia Politik
Sebentar lagi atau tahun depan Indonesia akan kembali masuk ke ajang yang paling
menghebohkan diantara semua isu belakangan ini, yakni Pemilu. Pasangan calon
dalam kegiatan pemilu, akan melakukan kampanye sebagai wujud untuk menarik
massa supaya memberikan pilihan kepadanya.
Kebudayaan
Masuknya kebudayaan musik Korea Selatan ke Indonesia, yakni K-Pop. Hal ini
terlihat dari maraknya boy-band dan girl-band Indonesia. Dance, gaya rambut,
busana, dan lain sebagainya memang dapat dilihat sama atau menyerupai
kebudayaan Korea Selatan. Namun tetap, bahasa yang digunakan adalah bahasa
Indonesia.
Dalam Dunia Bisnis Atau Kerja
Dalam atmosfir ini, arahan atau perintah dari atasan kepada bawahan, juga
karyawan atau pimpinan yang menerima adanya pergantian pimpinan atau
karyawan dalam perusahaan. Selain itu, untuk menyelesaikan proyek jalan tol,
terdapat di dalamnya dua perusahaan untuk mengerjakan dan menyelesaikan
proyek tersebut.
Kegiatan Jual-Beli
Ini contoh interaksi sosial individu dengan individu. Interaksi sosial yang berlangsung
di pasar juga untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu untuk mendapatkan barang
yang dibutuhkan dan untuk menjual berbagai macam barang demi memperoleh
pendapatan sehari-hari juga biasanya akan berlangsung proses negosiasi atau tawar-
menawar.
Keluarga
Bapak adalah seorang kepala keluarga dan Ibu adalah Seorang Ibu rumah tangga,
serta Anak dalam suatu keluarga memiliki peran dalam mewujudkan interaksi sosial,
melalui cara saling menyapa, berbicara, bercerita ataupun bahasa-bahasa isyarat.
Selengkapnya, baca; Pengertian Lembaga Keluarga, Fungsi, dan Contohnya
Berdebat Atau Adu Argumen
Selanjutnya, komunikasi dalam media sosial biasanya akan lebih mengacu pada
interaksi sosial tidak langsung atau adanya perantara. Bentuk ini dewasa ini begitu
intim di lakukan oleh masyarakat, sehingga muncul pepatah “yang dekat merasa
jauh, yang jauh merasa dekat”. Contohnya menggunakan Handphone dengan media
video call atau chatting.
Saling Memeluk
Saling memeluk atau dengan kata lain berpelukan merupakan suatu pola interaksi
sosial yang dilakukan oleh seorang individu dengan individu yang lainnya. Biasanya
terjadi ketika menghibur seseorang yang sedang sedih, atau bertemu dengan sanak
saudara.
Berjabat Tangan
Selain saling memeluk, berjabat tangan menjadi salah satu contoh interaksi sosial,
yaitu ketika berjabat tangan ada kontak antardua individu, sehingga bisa dikatakan
bahwa interaksi sosial sudah berlangsung. Misalnya, dalam persetujuan suatu bisnis
antar kolega atau rekan bisnis antar perusahaan
A. Pengertian desa/pedesaan
Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan sebagai
berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat
pemerintahan tersendiri.
Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi,
politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan
pengaruhnya secara timbale balik dengan daerah lain.
Sedang menurut Paul H. Landis :Desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa.
Dengan ciri ciri sebagai berikut :
a) mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
c) Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi
alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan
agraris adalah bersifat sambilan.
Dalam buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi “Talcot
Parsons” menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional
(Gemeinschaft) yang mebngenal ciri-ciri sebagai berikut :
a. Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan
kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan
simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
b. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka
mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang
berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
c. Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan
keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif,
perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.
(lawannya Universalisme)
d. Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh
berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang
sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi).
e. Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara
pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan
bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat
Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa
pengaruh dari luar.
Masyarakat Perkotaan
A. Pengertian Kota
iii. Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-
batas yang nyata.
v. Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi
warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk dapat mengejar
kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat
sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat
yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan
bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota
masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai
saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan
dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Masyarakat Desa atau juga bisa disebut sebagai masyarakat tradisonal manakala dilihat
dari aspek kulturnya. Masyarakat pedesaan itu lebih bisa bersosialisasi dengan orang
orang di sekitarnya. Masyarakat Desa adalah kebersamaan. sedangkan Pola interaksi
masyarakat kota adalah individual,. Sebagai contoh kalau anda pergi ke suatu Desa, dan
anda bertanya dengan seseorang siapa nama tetangganya, pasti dia hafal. Kalau di kota,
kurang dapat bersosialisasi karena masing masing sudah sibuk dengan kepentingannya
sendiri2.Pola interaksi masyarakat pedesaan adalah dengan prinsip kerukunan, sedang
masyarakat perkotaan lebih ke motif ekonomi, politik, pendidikan, dan kadang hierarki.
Pola solidaritas sosial masyarakat pedesaan timbul karena adanya kesamaan-kesamaan
kemasyarakatan, sedangkan masyarakat kota terbentuk karena adanya perbedaan-
perbedaan yang ada dalam masyarakat.
B. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan tahap-tahap yang kami tempuh melalui pembahasan dan penjelasan yang bertujuan
untuk mengembangkan, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut.
1. Pentingnya sebuah sosialisasi dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan komunikasi yang
baik dan benar.
3. Interaksi sosial yang baik dan benar dapat mempererat tali persaudaraan antar umat
beragama.
4. Interaksi sosial antar individu sangat dibutuhkan dalam menjalin sebuah hubungan seperti
dalam menjalin hubungan kekeluargaan.
B. SARAN
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat, maka
kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakan harus menyadari bahwa kita hidup tidak
mungkin sendirian.
Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik dengan berinteraksi antar
individu dengan individu lain, antar individu dengan kelompok, bahkan kelompok dengan
kelompok agar terjalin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat
C. DAFTAR PUSTAKA
https://www.yuksinau.id/pengertian-interaksi-sosial-menurut-para-ahli/
http://manusiabudaya.blogspot.com/2012/06/perbedaan-masyarakat-desa-
kota.html
http://dosensosiologi.com/contoh-interaksi-sosial/
http://diyo-experience.blogspot.com/2013/12/makalah-tentang-interaksi-sosial.html
D. LAMPIRAN