Anda di halaman 1dari 51

PENGANTAR DASAR GEOLOGI

Geologi Dasar
Pengetahuan Geologi
Secara Umum (#1)
• Geologi  bidang ilmu dalam kebumian.
• Subjek studi geologi secara umum :
– Geologi Fisik
• Proses-proses yg terjadi di bumi,
• Material atau kenampakan hasil dari proses-proses tsb.
– Geologi Sejarah
• Kejadian-kejadian geologi yang terjadi pada masa lalu,
• Untuk menjawab beberapa pertanyaan berkenaan
dengan terbentuknya fenomena geologi saat ini.

Pengantar Geologi Dasar 2


Pengetahuan Geologi
Secara Umum (#2)
• Volcanologi  studi tentang gunung api dan
erupsi.
• Seismologi  studi tentang gempa bumi,
• Mineralogi  studi tentang kristal dan
mineral,
• Paleontologi  studi tentang fosil dan
sejarah bumi,
• Economic Geology  studi tentang
pembentukan dan keterdapatan endapan.

Pengantar Geologi Dasar 3


PENGANTAR
TEKTONIK LEMPENG
PENGANTAR
TEKTONIK LEMPENG
• Merupakan revolusi dalam Geoscience
tentang dinamika bumi.
• Terdapat 2 jenis lempeng utama yaitu
lempeng benua dan lempeng samudera.
– Komposisi utama lempeng benua adalah batuan
felsik yang disusun oleh mineral-mineral ringan
seperti kuarsa dan feldspar.
– Komposisi utama kerak samudera adalah batuan
basaltik yang lebih padat dan berat.

Pengantar Geologi Dasar 5


Plate Boundary

Pengantar Geologi Dasar 6


Pergerakan Lempeng
Lempeng-lempeng di kerak bumi saling bergerak diakibatkan arus konveksi
pada astenosphere.

Pengantar Geologi Dasar 7


Irisan Bumi

Pengantar Geologi Dasar 8


Pergerakan Lempeng

Pengantar Geologi Dasar 9


Pergerakan Lempeng
3 jenis pergerakan utama :
• Convergence  lempeng saling bertemu,
• Divergence  lempeng saling menjauh,
• Transform  lempeng bergerak berlawan secara
sliding.

Pengantar Geologi Dasar 10


Pergerakan Lempeng

Pengantar Geologi Dasar 11


Plate Margin

Pengantar Geologi Dasar 12


Oceanic-continental convergence

Pengantar Geologi Dasar 13


Oceanic-oceanic convergence

Pengantar Geologi Dasar 14


Continental-continental convergence

Pengantar Geologi Dasar 15


Prinsip-prinsip Dasar Geologi
Hukum Potong Memotong
(Law of Cross-cutting Relationship)
• Sebuah prinsip yang sangat bermanfaat
untuk bekerja dalam lingkungan batuan beku.
• Batuan yang meng-intrusi akan berumur
lebih muda daripada batuan yang di-intrusi.
• Dapat diterapkan untuk menjelaskan
berbagai fenomena geologi, antara lain :
– Struktur geologi,
– Paragenesa mineralisasi,
– Dll.
Pengantar Geologi Dasar 17
Hukum Potong Memotong
(Law of Cross-cutting Relationship)

Pengantar Geologi Dasar 18


Hukum Potong Memotong
(Law of Cross-cutting Relationship)

Pengantar Geologi Dasar 19


Hukum Potong Memotong
(Law of Cross-cutting
Relationship)

Pengantar Geologi Dasar 20


Hukum Superposisi
• Sangat umum diterapkan pada batuan sedimen.
• Pada suatu lapisan-lapisan batuan yang normal
(tidak terganggu), maka batuan sedimen yang
terdapat pada bagian atas merupakan batuan yang
paling muda, dimana sebaliknya batuan yang
terdapat di bawahnya akan berumur lebih tua.
• Prinsip hukum superposisi ini dapat diterapkan
pada pemetaan (eskplorasi) endapan batubara atau
endapan residual maupun endapan pada formasi-
formasi batuan yang terkayakan.

Pengantar Geologi Dasar 21


Hukum Superposisi

Pengantar Geologi Dasar 22


Hukum Superposisi

Pengantar Geologi Dasar 23


Hukum Horizontal
(principle of original horizontality)
• Proses pembentukan atau pengendapan endapan
sedimen berlangsung (berupa) lapisan-lapisan yang
horizontal.
• Prinsip yang relatif sederhana ini sangat
bermanfaat jika kita berhadapan dengan endapan
sedimen yang menunjukkan kenampakan yang tidak
lagi horizontal, dimana kenampakan tersebut
diakibatkan oleh deformasi atau akibat suatu gaya
yang terjadi setelah endapan sedimen tersebut
terendapkan.

Pengantar Geologi Dasar 24


Hukum Horizontal
(principle of original horizontality)

Arah kemiringan (dip direction)

Top Soil

Pengantar Geologi Dasar 25


Hukum Horizontal
(principle of original horizontality)

Pengantar Geologi Dasar 26


Hukum Horizontal
(principle of original horizontality)

Pengantar Geologi Dasar 27


Hukum Horizontal
(principle of original horizontality)

Pengantar Geologi Dasar 28


Hukum Horizontal
(principle of original horizontality)

Pengantar Geologi Dasar 29


Prinsip “Uniformitarianism”
• Kejadian-kejadian geologi di bumi merupakan suatu
hasil alamiah, dimana yang terjadi pada saat
sekarang bisa merefleksikan kejadian yang sama
pada waktu geologi yang lampau.
• Batuan-batuan terbentuk sebagai suatu hasil yang
lambat, berkembang secara gradual (berangsur)
sebagai hasil dari proses geologi.
• Sebagai contoh, prinsip ini digunakan untuk
mempelajari proses pembentukan batuan vulkanik
melalui observasi pada gunung api yang masih aktif
pada saat ini.

Pengantar Geologi Dasar 30


Prinsip “Uniformitarianism”

Pengantar Geologi Dasar 31


Prinsip
“Uniformitarianism”

Pengantar Geologi Dasar 32


Umur Geologi
• Skala waktu geologi terdiri dari 2 (dua)
terminologi, yaitu umur mutlak (absolute)
dan umur relatif.
• Umur absolut biasanya dinyatakan dengan
angka (tahun). Umur absolut ini yang
diperoleh dengan menggunakan suatu teknik
dengan metoda dating secara kimiawi.
• Umur relatif merupakan pernyataan suatu
umur dengan menggunakan suatu sekuen
umur geologi.
Pengantar Geologi Dasar 33
Absolute Age
(Umur Mutlak/Absolut)
Radioaktif Stabil Isotop Half-life
(Parent Isotope) (Daughter Isotope) (tahun)
Carbon-14 Nitrogen-14 5730
Potassium -40 Argon-40 1.25 x 109
Rubidium-87 Strontium-87 4.88 x 1010
Samarium-147 Neodymium-143 1.06 x 1011
Lutetium-176 Hafnium-176 3.50 x 1010
Rhenium-187 Osmium-187 4.30 x 1010
Thorium-232 Lead-208 1.40 x 1010
Uranium-235 Lead-207 7.04 x 108
Uranium-238 Lead-206 4.47 x 109
Pengantar Geologi Dasar 34
Relative Age (Umur Relatif)

Pengantar Geologi Dasar 35


Pengantar Geologi Dasar 36
KLASIFIKASI BATUAN
KLASIFIKASI BATUAN

Pengantar Geologi Dasar 38


SIKLUS BATUAN

Pengantar Geologi Dasar 39


Distribution of Igneous Rocks in the
Earth's Lithosphere

Pengantar Geologi Dasar 40


Pengelompokan Batuan Beku

Pengantar Geologi Dasar 41


Pengantar Geologi Dasar 42
Klasifikasi Batuan Beku

Pengantar Geologi Dasar 43


Pengelompokan Batuan Beku

Pengantar Geologi Dasar 44


Batuan Sedimen

Pengantar Geologi Dasar 45


A Basic Classification

• Simple Ideal Model

Pengantar Geologi Dasar 46


A Ternary System for
Classifying Sedimentary
Rocks

Pengantar Geologi Dasar 47


Metamorphism

Pengantar Geologi Dasar 48


Kondisi P-T dan Fasies Metamorfik

Kondisi
Kondisi Tipe
Facies Lingkungan
P-T Metamorphism
Geologi
Low-T, High-P Blueschist
Subduction Zone
Low-T, Vey High-P Eclogite
Low-T, Low-P Greenschist Regional
Moderate-T, Moderate/High-P Amphibole Continental collosion
High-T, High-P Granulite
Very Low-T, Very Low-P Zeolite Burial Sedimentary basin
High-T, Low-P Hornfels Contact Contact metamorphic

Pengantar Geologi Dasar 49


Penamaan Batuan Metamorf

Penamaan Batuan Metamorfik Berfoliasi


Batuan Batuan Metamorphism
Tekstur
Asal Metamorf Tipe Derajad
Slate Low
Shale Fine-grained
Phyllite
Medium
Shale atau Schist
Coarse-grained Dominantly
Granit Gneiss High
Regional
Greenschist Fine-grained Low
Basalt Amphibolite Medium
Coarse-grained
Granulite High

Pengantar Geologi Dasar 50


Penamaan Batuan Metamorf

Penamaan Batuan Metamorfik Non-foliasi


Batuan Batuan Metamorphism
Tekstur
Asal Metamorf Tipe Derajad
Contact or Medium to
Limestone Marble Coarse-grained
Regional High
Contact or Medium to
Sandstone Quarzite Coarse-grained
Regional High
Medium to
Shale Hornfles Fine-grained Contact
High

Pengantar Geologi Dasar 51

Anda mungkin juga menyukai