Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM PATOLOGI VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS UDAYANA
Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791

No. Protokol : 321/N/19 Hewan/Ras : Anjing/Maltis


Tanggal Nekropsi : 20 September 2019 Kelamin : Betina
: I Gusti Gede Made Yohana
Pemeriksa Pratama SK.H Umur/BB : 2 bulan / ± 1,5 kg
Warna : Putih
Nim : 1909611009 TTD Dosen Piket :

A. RIWAYAT HIDUP
Signalement

1. Nama Pemilik : Bapak Fredy


2. Nama Anjing : Mete
3. Alamat : Desa Sempidi, Badung
4. Jenis/Ras/Warna : Anjing/maltis/ putih
5. Jenis Kelamin : Betina
6. Umur : 2 bulan
7. Bobot badan : ± 1,5kg

Gambar 1. Anjing Kasus


Anamnesa

Kasus dengan nomer protokol 321/N/19 pemilik bapak Fredy yang beralamat di Desa
Sempidi, Badung. Informasi yang diperoleh dari bapak fredy pemilik anjing yaitu, memiliki 4
ekor anjing, 2 dewasa dan 2 muda. Anjing ini dipelihara dengan cara dilepasliarkan dihalaman
atau lingkungan rumah pemilik, anjing belum pernah mendapatkan vaksin atau pemeriksaan dari
dokter hewan. . Pakan anjing ini berupa nasi yang dicampurkan dengan hati ayam rebus , dan air
minumnya berasal dari air keran. Pemilik memaparkan anjing peliharaanya mengalami perubahan
LABORATORIUM PATOLOGI VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791
tingkah laku

3 hari sebelum mengalami kematian. Perubahan tingkah laku tersebut berupa terjadinya
kejang-kejang, sempoyongan, lemas, tidak mau makan, minum sedikit, muntah, dan diare.

Gejala Klinis
- Lemas
- Sempoyongan
- Hidung dan mata berisi leleran
- Kejang-kejang
- Diare dan muntah

Epidemiologi Gambar 2. Gejala Klinis


 Hospes
Hospes pada kasus ini adalah anjing ras maltis berumur 2 bulan jenis kelamin betina.
Jumlah anjing yang dipelihara adalah 4 anjing ( 2 dewasa dan 2 muda (sakit 1) ).
Jadi jumlah anjing yang sakit dan mengalami kematian berjumlah 1 ekor.
 Agen
Bedasarkan hasil dari anamnesa kepada pemilik, anjing yang sakit belum pernah
dilakukan vaksinasi, obat cacing, dan pengobatan dari dokter hewan.
 Lingkungan
Sistem pemeliharaan yang diterapkan oleh bapak Fredy untuk anjingnya yakni
dilepasliarkan di halaman rumah , dimana halaman rumah bapak fredy adalah tanah .
Disekitar lingkungan rumah terdapat beberapa anjing liar yang terlihat.

PATOLOGI ANATOMI
No. Organ Perubahan Patologi Anatomi
1. Otak Hemorrhagi sulkus dan juga hiperemia pada meningens otak
2. Paru-paru Perdarahan pada paru-paru
3. Hati Pembengkakan dan perubahan warna pada hepar
4. Limpa Mengalami pembekakan (splenomegali)
5. Ginjal Hemorrhagi pada medulla ginjal dan salah satu ginjal mengalami
pembengkakan

6. Usus Mengalami hemorrhagi


7. Vesica urinaria Perdarahan dan penebalan pada mukosa
LABORATORIUM PATOLOGI VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791

HISTOPATOLOGI
No. Organ Perubahan
1. Otak Oedema Perivaskuler. Sel-sel neuron mengalami degenerasi
(Demielinasi), Gliosis (adanya sel glial namun tidak banyak),
Kongesti pada otak.

2. Paru Oedema Pulmonum. Epitel Bronkus mengalami hiperplasia,


Kongesti pada paru, Alveoli mengalami peradangan

3. Hati Kongesti. vena centralis hati terdapat kongesti dan di sela-sela


sinusoid mengalami perdarahan.

4. Limpa Spleenitis. Pada daerah korteks beberapa folikel limfoid


mengalami atrofi. Ilfiltrasi sel radang
5. Ginjal Glomerulonefritis et necrotican. Ditemukan atrofi pada bagian
glomerulus. Nekrosis pada glomerulus. Nekrosis pada tubullus.

6. Usus Halus Enteritis necrotican. Ditemukan nekrosis pada mukosa epitel


usus. Infiltrasi sel radang sedikit dibagian mukosa usus. Usus
halus mengalami atrofi villi.

7. Usus Besar Nekrosis epitel. Nekrosis terjadi pada epitel mukosa usus (terlihat
hancurnya beberapa bagian vili)
8. Trakea Desiliasi Epitel. (hilangya bagian epitel) dan infiltrasi sel radang

9. Jantung Oedema Myocardium. Oedema terjadi pada otot jantung


LABORATORIUM PATOLOGI VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791

Hasil Pemeriksaan Laboratorium Patologi Veteriner

Gambar 3.Otak. Hiperemia pada meningen Gambar 4. Paru-paru.

(kiri) dan perdarahan pada sulcus otak (kanan) Perdarahan pada paru-paru

Gambar 5. Hati. Perubahan


warna pada hati

Gambar 6. Ginjal. Salah satu ginjal mengalami


pembengkakan (kiri), perdarahab pada bagian medulla
ginajl (kanan)
LABORATORIUM PATOLOGI VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791

Gambar 7. Limpa mengalami Gambar 8. Vesica Urinaria.


spleenomegaly Hemorraghi pada VU

Gambar 9. Usus. Mengalami hemorraghi


LABORATORIUM PATOLOGI VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791

Hasil Pemeriksaan Histopatologi

B
A
A
C
C
B 200X
200x

D Gambar 1. Otak Oedema Perivaskuler


(A). Oedema Perivaskuler (H&E:200X), (B) Demielinasi (sel-sel neuron
100x
mengalami degenerasi) (H&E:200X), (C) Gliosis (adanya sel glial namun tidak
banyak) (H&E:200X), (D) Kongesti pada otak (H&E:100X).

A
Gambar 2. Trakea Desiliasi Epitel
A
(A). Desiliasi epitel (hilangya bagian epitel) (H&E:100X), (B) Terdapat beberapa sel radang
B

LABORATORIUM
100X PATOLOGI VETERINER 400X
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791
(H&E:400X)

Gambar 3. Paru-paru Oedema Pulmonum


B
(A) Epitel Bronkus mengalami hiperplasia (H&E:100X), (B) Kongesti pada paru
(H&E:100X), (C) Oedema pada alveoli (H&E:100X),
D (C) Alveoli mengalami
C
peradangan (H&E:400X)
C 100X D 400X

100X B 200X

Gambar 4. Jantung Oedema Gambar 5. Hati Kongesti Hati


Myocardium (A). Kongesti pada Vena Centralis Hati
(A)Oedema pada otot jantung (H&E:200X), (B) Perdarahan pada
(H&E:100X) sinusoid hati (H&E:200X)
LABORATORIUM PATOLOGI VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791

C
B
Gambar 6. Ginjal Glomerulonefritis et necrotican.
(A) Atrofi pada glomerulus (H&E200X 200X), (B)
Nekrosis pada glomerulus ditandai dengan hilangnya
inti (H&E 200X), (C) Nekrosis pada tubullus (H&E
200X).

100X 400X

400X
LABORATORIUM PATOLOGI VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791
Gambar 7. Limpa Spleenitis
(A). Atrofi pada folikel limpa (H&E 100X) dan (H&E 400X), (B) Infiltrasi sel radang (H&E 400X)

A A

100X 400X

Gambar 8. Usus Besar. Nekrosis epitel


(A) Nekrosis terjadi pada epitel mukosa usus (terlihat hancurnya beberapa bagian
vili) (H&E 100X) dan (H&E 400X).

Gambar 9. Usus AHalus. Enteritis Necrotican


(A) Nekrosis pada epitel vili (H&E 100X) dan (H&E 400X), (B) Infiltrasi sel
radang (H&E 100X)
B
100X 400X
Kesimpulan Diagnosa :
Berdasarkan pemeriksaan morfologi terhadap perubahan Patologi Anatomi dan
Histopatologi dapat disimpulkan bahwa anjing kasus dengan nomor protokol 321/N/19
terinfeksi penyakit virologi yaitu Canine Distemper Virus.

Denpasar, 22 November 2019

Mengetahui,

Dosen Pembimbing, Mahasiswa,

Prof. Dr. Drh. I Ketut Berata M.Si I Gusti Gede Made Yohana Pratama, S.KH
NIP. 19610914 198702 1 001 NIM. 1909611009
LABORATORIUM PARASITOLOGI VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791

Anda mungkin juga menyukai