Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pemeriksa harus mengenal berbagai tipe bunyi normal yang terdengar pada
organ yang berbeda, sehingga bunyi abnormal dapat di deteksi dengan
sempurna. Untuk mendeteksi suara diperlukan Stetoskop yang berfungsi
menghantarkan, mengumpulkan, dan memilih frekuensi suara.
c. Cara Pemeriksaan
1) Posisi pasien dapat tidur, duduk, atau berdiri tergantung bagian mana yang
diperiksa dan bagian tubuh yang diperiksa harus terbuka
2) Pastikan pasien dalam keadaan rileks dengan posisi yang nyaman
3) Pastikan stetoskop sudah terpasang dengan baik dan tidak bocor antara
bagian kepala, selang, dan telinga
4) Pasanglah ujung stetoskop bagian telinga ke lubang telinga pemeriksa
sesuai arah, ukuran dan lengkungannya.
5) Hangatkan dulu kepala stetoskop dengan cara menempelkan pada telapak
tangan pemeriksa atau menggosokan pada pakaian pemeriksa
6) Tempelkan kepala stetoskop pada bagian tubuh pasien yang akan diperiksa
dan lakukan pemeriksaan dengan seksama dan sistematis
7) Catat hasil pemeriksaan dan informasikan
C. Posisi Pemeriksaan
Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang optimal, maka posisi pemeriksaan sangat
menentukan. Beberapa posisi yang umum dilakukan yaitu :
1. Posisi duduk dapat dilakukan di kursi atau tempat tidur, digunakan untuk
pemeriksaan pada kepala, leher, dada, jantung, paru, mamae, dan ekstremitas atas.
2. Posisi supine (terlentang) yaitu posisi berbaring terlentang dengan kepala
disangga bantal. Posisi ini untuk pemeriksaan pada kepala, leher, dada depan,
paru, mamae, jantung, abdomen, ekstremitas, dan nadi perifer
3. Posisi dorsal recumbent yaitu posisi berbaring dengan lutut dditekuk dan kaki
menyentuh tempat tidur
4. Posisi sims (tidur miring), untuk pemeriksaan rectal .
5. Posisi prone (telungkup), untuk mengevaluasi sendi pinggul dan punggung
6. Posisi lithotomi yaitu posisi tidur terlentang dengan lutut dalam keadaan fleksi.
Untuk pemeriksaan rectal dan vagina
7. Posisi knee chest (menungging), untuk pemeriksaan rectal
8. Posisi berdiri yaitu untuk evaluasi abnormalitas postural, langkah dan
keseimbangan
Nama Mahasiswa :
NIM :
Nilai
No Butir yang dinilai
0 1 2
A. PERSIAPAN
1. Tempat pemeriksaan
a. Aman
b. Nyaman
c. Bersih
d. Tenang
e. Memperhatikan privacy pasien
2. Alat :
a. Tempat tidur
b. Senter
c. Stetoskop
d. Hammer
e. Sarung tangan
f. Kapas dtt
g. Bengkok
h. Pita meter atau metline
i. Handuk
j. Larutan chlorine 0,5%
k. Timbangan BB
l. Pengukur tinggi bidan
m. Jam
48
PENUNTUN BELAJAR
PEMERIKSAAN PALPASI MENURUT LEOPOLD
Nilai
NO LANGKAH / TUGAS
1 2 3
Perhatikan dengan baik privacy ibu, tutupi bagian ekstremitas dan perut ibu dengan selimut
Menentukan bagian janin yang terdapat di bagian fundus serta mengukur tinggi fundus
a. Anjurkan ibu agar berbaring dengan santai, kedua kaki ibu ditekuk, selimut di kebawahkan
sampai kira-kira berada di atas symphisis. Pemeriksaan menghadap ke arah muka ibu, uterus
diketengahkan terlenih dahulu, lalu raba bagian tubuh janin yang berada di daerah fundus uteri
b. Masih dalam posisi yang sama, ambillah pita pengukur lalu raba daerah symphisis letakkan
pita pengukur pada pinggir atas symphisis kemudian bentangkan mengikuti pembesaran perut
ibu ke arah fundus uteri.
Pita pengukur hendaknya dipasang terbalik (angka dalam cm menghadap ke perut ibu) dan
membaca angka pada pita pengukur. Dengan tujuan agar hasil pemeriksaan lebih akurat
Kedua tangan pemeriksa bergeser ke batas samping kanan dan kiri ibu, lalu rabalah bagian
janin yang terdapat pada sebelah kanan ibu, apakah terdapat tahanan yang lurus, keras,
panjang serta mendatar seperti papan (punggung janin) ataukah teraba tonjolan-tonjolan kecil
(ekstremitas janin)
Menentukan bagian terendah janin, serta apakah bagian terendah itu sudah memasuki pintu
atas panggul atau belum.
Tangan pemeriksa meraba bagian terendah janin yang terdapat di daerah pinggir symphisis,
lalu goyangkan sedikit, jika masih dapat digoyangkan maka bagian terendah janin belum
masuk pintu atas panggul. Jika tidak dapat digoyangkan maka bagian terendah janin sudah
memasuki pintu atas panggul.
20
PARAF PEMBIMBING