Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERANAN DAN FUNGSI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA KULIAH AKUNTANSI

DISUSUN OLEH :

NAMA : SILVIA ARDAYANTI

NPM : A1A.16.0454

KARYAWAN 4B

ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS SUBANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang di berikan
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan yang kami
harapkan.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen matakuliah Akuntansi Sektor Publik
atas bimbingan beliau kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Dalam makalah yang berjudul PERANAN DAN FUNGSI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK ini,
kami membahas beberapa hal tentang akuntansi sektor publik yaitu definisi akuntansi
sektor publik, fungsi, dan peranan akuntansi sektor publik..

Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami
sangat terbuka terhadap kritik dan saran demi perbaikan dimasa depan. Akhirnya, kami
berharap semoga makalah ini berguna bagi para pengajar, mahasiswa, dan pembaca pada
umumnya.

Subang, 04 Agustus 2018

SILVIA ARDAYANTI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... 2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 4
1.3 Tujuan...................................................................................................4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Akuntansi Sektor Publik.......................................................... 5


2.2 Peranan Akuntansi Sektor Publik......................................................... 5
2.3 Fungsi Akuntasi Publik......................................................................... 8
2.4 Akuntabilitas Publik............................................................................. 8
2.5 Elemen – Elemen Akuntansi Sektor Publik..........................................10

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan kegiatan pemerintahan atau dikenal dengan Akuntansi Sektor Publik dan
perkembangan organisasi non-laba saat ini terus meningkat sejalan dengan
perkembangan kegiatan pembangunan, globalisasi, dan era reformasi. Era reformasi
membawa dampak adanya tuntutan akuntabilitas publik (Public Accountability) dan
tuntutan keterbukaan (transparency) dalam proses pembangunan manajemen
pemerintahan di Indonesia. Akuntabilitas publik adalah kewajiban pemegang amanah
(agent) untuk memberikan pertanggung jawaban, menyajikan, melaporkan dan
mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab kepada pihak
pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewajiban untuk meminta
pertanggung jawaban tersebut. Akuntabilitas publik dan keterbukaan merupakan dua sisi
koin yang tidak terpisahkan sebagai bagian dari prinsip-prinsip tata pemerintahan yang
baik (good governance).

Secara umum, Akuntansi Sektor Publik merupakan suatu mekanisme teknis dan analisis
akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi
negara dan departemen-departemen di bawahnya. Akuntansi Sektor Publik adalah
akuntansi yang digunakan dalam suatu organisasi pemerintahan/ lembaga yang tidak
bertujuan untuk mencari laba, dan merupakan suatu bagian dari disiplin ilmu.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:

1. Apa definisi atau pengertian Akuntansi Sektor Publik?

2.Apa saja peran Akuntansi Sektor Publik (ASP) ?

3. Apa saja fungsi akuntansi Sektor Publik ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen akuntansi dan juga
Secara garis besar, tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui definisi atau pengertian Akuntansi Sektor Publik.


2.Untuk memahami peran Akuntansi Sektor Publik (ASP)

3. Untuk memahami fungsi akuntansi sektor publik.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Akuntansi Sektor Publik


Akuntansi Sektor Publik (ASP) memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan
akutansi pada domain public. Domain public sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan
kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Secara kelembagaan, domain public antara lain
berupa badan-badan pemerintahan (pusat dan daerah), BUMN dan BUMD, yayasan, organisasi,
politik, LSM, Universitas dan organisasi nirlaba lainnya.

Istilah sektor publik memiliki pengertian yang bermacam-macam, hal ini merupakan
konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga setiap disiplin ilmu (politik, ekonomi hukum dan
sosial) memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut pandang ekonomi,
sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas (kesatuan) yang aktivitasnya berhubungan
dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan hak publik.

Sejalan dengan perkembangan saat ini, maka Akuntansi Sektor Publik didefinisikan sebagai
mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan untuk pengelolaan dana masyarakat di
lembagalembaga tinggi negara dan departemen-departemen di bawahnya, pemerintah daerah,
BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerja sama sektor publik dan
swasta.

Tujuan dari adanya Akuntansi Sektor Publik adalah untuk memberikan informasi yang
diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien dan ekonomis atas alokasi suatu sumber daya
yang dipercayakan kepada organisasi(terkait dengan pengendalian manajemen) dan untuk
memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan
tanggung jawab secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya yang menjadi
wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik
atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana public (terkait dengan akuntabilitas).

2.2 Peranan akuntansi sektor publik


Akuntansi dibutuhkan pada setiap jenis organisasi baik sektor bisnis, sektor publik,
maupun sektor sosial. Peran akuntansi dalam organisasi sektor publik antara lain :
a. Pengelola keuangan Negara

Peran akuntansi dalam pengelolaan keuangan Negara, meliputi manajemen


keuangan sektor publik dan akuntansi manajemen sektor publik.

b. Pelaporan keuangan

Meliputi, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP), Laporan keuangan


Pemerintah Daerah (LKPD), Laporan keuangan kementrian/Lembaga(LK-K/L), Laporan
Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (LK-SKPD), Laporan Posisi keuangan (Neraca),
laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL),
Laporan Operasional, dll.

c. Pemeriksaan

Akuntansi sektor publik juga memainkan peran penting dalam pemeriksaan


(audit) sektor publik. Auditing dalam organisasi sektor publik meliputi audit keuangan
Negara, audit kepatuhan, audit kinerja, dan audit investigasi.

d. Perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik

Pada berbagai sektor, baik sektor bisnis, sektor publik, maupun sektor sosial
dituntut untuk menerapkan prinsip tata kelola organisasi yang baik atau dikenal dengan
istilah good governance. Disektor bisnis dikenal prinsip good corporate governance
(GCG), sedangkan disektor publik dikenal prinsip good government governance.

Berikut ini adalah peranan penting atau manfaat dari Akuntansi Sektor Publik bagi
organisasi:

i. Membuat keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya yang terbatas
termasuk identifikasi bidang keputusan yang rumit dan penetapan tujuan serta sasaran
organisasi.

ii. Mengarahkan dan mengendalikan secara efektif sumber daya ekonomi dan sumber
daya manusia yang ada di dalam organisasi.

iii. Menjaga dan melaporkan kepemilikan atas sumber daya yang dikuasai organisasi.

Peran Akuntansi Sektor Publik (ASP) di Era Desentralisasi (Otonomi Daerah)

Akuntansi Sektor Publik sangat erat kaitannya dengan otonomi daerah. Keleluasaan
kewenangan yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah berdampak
pada pengelolaan sektor publik yang dikelola dan dipertanggung jawabkan secara
langsung oleh daerah otonom. Tujuan adanya otonomi daerah adalah untuk memperbaiki
alokasi sumber daya produktif melalui pergeseran peran pengambilan keputusan publik ke
tingkat pemerintah yang paling rendah yang memiliki informasi yang paling lengkap.
Otonomi daerah yang dilakukan melalui desentralisasi tersebut memiliki 2 (dua) manfaat,
yaitu:

a. Mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa dan krativitas masyarakat dalam


pembangunan

b. Mendorong pemerataan hasilnya.

Akuntansi Sektor Publik merupakan rangkaian proses yang hampir sama dengan akuntansi
pada umumnya, hanya saja tuntutan akuntabilitas dan transparasi kepada publik sangat
ditekankan pada pelaporannya. Selain ditujukan kepada manajemen dalam kaitannya
untuk mengambil keputusan, akuntansi sektor publik sangat ditekankan kepada tujuan
pelaporannya. Sektor publik bekerja bersama dengan rakyat, mereka menggunakan uang
rakyat dalam menjalankan aktivitasnya. Maka sudah sewajarnya jika masyarakat
mempunyai hak untuk mengetahui kinerjanya. Laporan keuangan harus disediakan dan
mudah diakses oleh masyarakat, agar masyarakat sebagai pemilik dana tahu aliran dana
yang digunakan.

Meskipun ada otonomi daerah, pemerintah pusat wajib mengetahui semua penerimaan
dan pengeluaran keuangan daerah (sektor publik) dan juga sebagai pertanggung jawaban
yang utama adalah kepada masyarakat sebagai pemilik dana, maka sektor publik dituntut
dengan akuntabilitas laporan keuangannya kepada pihak terkait untuk melaporkan
laporan keuangannya kepada masyarakat secara jelas dan mudah. Secara singkat antara
otonomi daerah dan akuntansi sektor publik memiliki kesamaan yaitu sama-sama
bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berkaitan dengan otonomi daerah, letak fungsinya adalah sebagai penjembatan antara
pemerintah pusat dan daerah dalam mengelola pemerintahannya. Dengan adanya
pelimpahan kekuasaan ini pemerintah daerah hanya berfokus pada daerahnya dan lingkup
tata kelolanya semakin sempit. Maka secara logis dapat dikatakan bahwa pemerintah akan
semakin mudah dalam mempertanggung jawabkan laporan keuangannya dan masyarakat
pun akan semakin mudah dalam menilai kinerja sektor publik.

Ketika dikaitkan antara akuntansi sektor publik dan otonomi daerah maka otonomi daerah
memecah akuntansi sektor publik menjadi pelaporan keuangan di daerah-daerah otonom.
Sehingga sebenarnya tingkat akuntabilitas sektor publik dapat lebih ditingkatkan karena
memang jangkauan pertanggungjawabannya lebih sempit. Singkatnya otonomi daerah
lebih memberikan kemudahan kepada aparat sektor publik dalam menyampaikan laporan
keuangannya kepada masyarakat.
2.3.Fungsi Akuntansi Sektor Publik
1. Fungsi Umum:

Menyajikan informasi bagi para pengambil keputusan tentang kejadian-kejadian


ekonomi yang penting dan mendasar serta menyajikan atau membantu mempersiapkan
informasi tentang bagaimana cara mereka mengalokasikan sumber-sumber yang serba
terbatas, seperti modal, tenaga kerja, tanah dan bahan baku guna mencapai tujuan yang
diinginkan oleh pemerintah

2. Fungsi Khusus:

a. Menghitung layanan yang dicapai oleh pemerintah kemudian menilai apakah


pimpinan pemerintah telah melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban yang telah
ditugaskan kepadanya oleh para pemilik.

b. Membantu mengamankan dan mengawasi semua hak dan kewajiban pemerintah, khususnya
dari segi ukuran finansial.

c. Memberikan informasi yang sangat berguna kepada para pihak yang berkepentingan seperti
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah pertumbuhan pendidikan, pertumbuhan pendapatan
per kapita dan lain sebagainya.

d. Mengukur efektivitas dan efisiensi kinerja ekseklusif di dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya.

2.4. Akuntabilitas Publik


enomena yang dapat diamati dalam perkembangan sektor publik adalah semakin
meningkatnya tuntutan pelaksanaan akuntabilitas publik oleh organisasi sektor publik
seperti: pemerintah pusat dan daerah, unit-unit kerja pemerintah, departemen dan
lembaga negara) Tuntutan akuntabilitas ini terkait dengan perlunya transparansi dan
pemberian informasi kepada publik dalam rangka memenuhi hak-hak publik.

Pengertian Akuntabilitas publik adalah kewajiaban pemegang amanah (agent) untuk


memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala
aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab kepada pihak pemberi amanah
(principal) yang memiliki hak dan kewajiban untuk meminta pertanggungjawaban
tersebut.

Akuntabilitas terdiri dari 2 macam yaitu : akuntabilitas vertikal dan akuntabilitas


horizontal. Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana
kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban unit-unit kerja dinas
kepada pemerintah daerah, pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada pemerintah
pusat, pemerintah pusat kepada MPR. Sedangkan akuntabilitas horizontal adalah
pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas
beberapa dimensi :

1. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum

Akuntabilitas kejujuran terkait dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan,


sedangkan akuntabilitas hukum terkait dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan lain yang disyaratkan dalam penggunaan sumber dana publik.

2. Akuntabilitas proses

Akuntabilitas proses terkait dengan apakah prosedur yang digunakan dalam


melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan informasi informasi
akuntansi, sistem informasi manajemen dan prosedur administrasi. Akuntabilitas
proses termanifestasi melalui pemberian pelayanan publik yang cepat, responsif dan
biaya murah. Pengawasan dan pemeriksaan terhadap akuntabilitas proses dapat
dilakukan dengan ada tidaknya mark up dan pungutan yang lain diluar yang
ditetapkan dan pemborosan yang menyebabkan pemborosan sehingga menjadikan
mahalnya biaya pelayanan publik dan kelambanan pelayanan. Serta pengawasan dan
pemeriksaan terhadap proyek-proyek tender untuk melaksanakan proyek-proyek
publik.

3. Akuntabilitas program

Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang


ditetapkan dapat dicapai atau tidak dan apakah telah mempertimbangkan alternatif
program yanng memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal.

4. Akuntabilitas kebijakan

Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah, baik


pusat maupun daerah atas kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah terhadap
DPR/DPRD dan masyarakat luas.

Akuntansi sektor publik tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh kecenderungan
menguatnya tuntutan akuntabilitas sektor publik tersebut. Akuntansi sektor publik
dituntut dapat menjadi alat perencanaan dan pengendalian organisasi sektor publik
secara efektif dan efisien serta memfasilitasi tercapainya akuntabilitas publik.
2.5 Elemen-elemen Akuntansi Sektor Publik
Elemen akuntansi sektor public adalah bagian-bagian yang dibutuhkan dalam pengelolaan
manajemen keuangan public. Bagian-bagian ini dapat digambarkan dalam serangkaian
siklus akuntansi sector public berikut ini :

Siklus Akuntansi Sektor publik

Pada peraga siklus akuntansi sector public di atas, terlihat bahwa akuntansi sector public
terdiri dari elemen-elemen berikut :

1. Perencanaan Publik

Perencanaan adalah proses untuk menetukan tindakan yang tepat di masa depan
melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia (UU RI No.
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 1 Poin 1).
Proses perencanaan yang dilaksanakan ini akan menentukan aktivitas dan focus strategi
organisasi sector public. Dalam prosesnya, perencanaan membutuhkan partisipasi public
yang akan sangat menentukan kualitas dan diterimanya arah serta tujuan organisasi.

Berdasarkan pengertian perencanaan di atas, inti dari perencanaan adalah


bagaimana mengantisipasi masa depan menurut tujuan yang ditetapkan dengan
melakukan persiapan yang didasarkan pada data dan informasi yang tersedia saat ini.

2. Penganggaran Publik

Berdasarkan penjelasan UU No. 17 Tahun 2003, anggaran adalah alat


akuntanbilitas,manajemen, dan kebijakan ekonomi. Sebagai instrument kebijakan
ekonomi, anggran berfungsi mewujudkan pertumbuhan dan stabilitas perekonomian
serta pemerataan pendapatan dalam rangka mencapai tujuan bernegara.

Anggaran menjabarkan rencana yang mendetail atas pendapatan dan pengeluaran


organisasi agar pembelanjaan yang dilakukan dapat di pertanggung jawab kan kepada
public. Tanpa anggaran, organisasi tidak dapat mengendalikan pemborosan pengeluaran.
Bahkan tidak berlebihan atau wajar-wajar saja jika dikatakan bahwa pengelola/pengguna
anggaran dan manajer public lainnya dapat dikendalikan melalui anggaran.

3. Realisasi Anggaran Publik

Realisasi anggaran public merupakan pelaksanaan anggaran public yang telah


direncanakan dan ditetapkan dalam program serta kegiatan yang nyata. Ini berarti focus
pelaksanaan anggaran tertuju pada operasionalisasi program atau kegiatan yang telah
direncanakan dan ditetapkan. Selain itu, realisasi anggaran public juga menunjuk pada
arahan atau pengendalian sistematis dari proses-proses yang mengubah input menjadi
barang dan jasa. Dalam hal ini, proses sangat terkait dengan kualitas keluaran atau output.

4. Pengadaan Barang dan Jasa Publik

Pengadaan barang dan jasa public adalah proses, cara, dan tindakan dalam menyediakan
barang serta jasa kepada masyarakat atau public.Barang dan jasa yang disediakan
merupakan bentuk pelayanan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat demi tercapainya
kesejahteraan masyarakat.

5. Pelaporan Keuangan Sektor Publik

Laporan Keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan menggambarkan tentang pencapaian kinerja program dan kegiatan,
kemajuan realisasi pencapaian target pendapatan, realisasi penyerapan belanja, serta
realisasi pembiayaan.

6. Audit Sektor Publik

Dalam pembicaraan luas, pemeriksaan atau auditing merupakan suatu investigasi


independen terhadap beberapa aktivitas khusus. Mekanisme pemeriksaan adalah sebuah
mekanisme yang dapat menggerakkan makna akuntanbilitas di dalam pengelolaan sector
pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan instansi pengelolaan asset Negara
lainnya.

7. Pertanggung Jawaban Publik

Dalam organisasi sector public, pertanggungjawaban atau akuntabilitas adalah


pertanggungjawaban atau tindakan dan keputusan dari para pemimpin atau pengelola
organisasi sector public kepada pihak yang memiliki kepentingan (stakeholder) serta
masyarakat yang memberikan amanah kepadanya, berdasarkan system pemerintahan
yang berlaku.0
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Akuntansi Sektor Publik yang kuat merupakan salah satu instrumen


penting dalam penegakan Good Governance di Sektor Publik. Akuntansi
Sektor Publik berkaitan dengan sistem pemrosesan informasi keuangan dan
pengkomunikasian informasi keuangan tersebut kepada para pemangku
kepentingan (stakeholders) Organisasi Sektor Publik.

Tuntutan akan transparansi pengelolaan keuangan pada Organisasi


Sektor Publik semakin meningkat akhir-akhir ini. Transparansi informasi
keuangan Organisasi Sektor Publik sebagai bagian penting dalam penegakan
Good Governance Organisasi Sektor Publik diharapkan dapat mengurangi
potensi terjadinya korupsi pada Organisasi Sektor Publik.

Penerapan sistem akuntansi yang sehat pada Organisasi Sektor Publik


merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi.
DAFTAR PUSTAKA

http://ar-alfajri.blogspot.com/2013/10/mengenal-akuntansi-sektor-publik.html?m=1

http://dewi-susanti13.blogspot.com/2010/10/fungsi-dan-peran-akuntansi-publik.html?
m=1

http://parlinsetiabudi.blogspot.com/2015/10/akuntansi-sektor-publik-semester-5.html?
m=1

http://eforum.unukaltim.ac.id/viewtopic.php?t=277

http://www.academia.edu/14931203/Akuntansi_Sektor_Publik_-
_Peran_Akuntansi_Sektor_Publik_di_Era_DesentralisasiOtonomi_Daerah

http://eforum.unukaltim.ac.id/viewtopic.php?t=277

http://ilmuakuntansis.blogspot.com/2015/06/peran-akuntansi-manajemen-sektor-
publik.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai