Anda di halaman 1dari 19

PERTEMUAN – 5

KERJA BANGKU & ALAT PERKAKAS MANUAL

I. PENGERTIAN
Kerja bangku (bench work) adalah kegiatan produksi yang dilakukan tanpa
menggunakan mesin, hanya berupa alat-alat sederhana menggunakan tangan manusia . seperti
misalnya ; mengergaji, membor, mengikir, mengetap dan menggambar benda kerja , dll

Gambar : Contoh Tempat Kerja Bangku dengan Ragum diatasnya

II. ALAT PERKAKAS


Dalam aktivitas proses pengerjaan yang menggunakan alat-alat sederhana baik dalam
pengerjaan suatu benda atau produk dari bahan-bahan teknik. Selain menggunakan alat
perkakas daalam pengoperasiannya menggunakan tenaga manusia dan bekerja secara manual
dan alat – alat bantu .
Beberapa proses pengerjaan yang dilakukan dengan menggunakan alat-alat perkakas
sederhana yang diantaranya :

1. Gergaji (sawing) ; alat ini berfungsi untuk proses pemotongan benda kerja yang
berukuran kecil dan tipis dan digerakkan secara manual (tenaga manusia). Dan juga
berfungsi menyediakan bahan untuk benda kerja yang diproses selanjutnya.
Gambar dibawah ini contoh bentuk gergaji tangan baik untuk logam atau non logam :

Gambar. (a) jenis gergaji untuk kayu dan logam secara manual
Untuk mengergaji bahan yang keras (besi karbon, baja), digunakan gergaji dengan
gigi kecil, sedang bahan yang lunak dengan gigi gergaji kasar (alumunium, tembaga, kayu ).
Untuk lebih jelasnya terlihat gigi / inci pada gergaji tangan :

Bahan Yang Dikerjakan Gigi / Inci Keterangan


Bahan yang lunak : 16 Kasar
alumunium, timah,tembaga,
kayu dan bahan sintetis
Bahan 1/2keras seperti : 22 Menengah /
pipa-pipa, baja profil, dan 1/2kasar
batangan dengan kira-kira 20
mm
Bahan keras : baja perkakas, 32 Halus
pipa berdinding tipis, besi
plat, kabel, plat profil

Sesuai dengan perkembangan alat mengergaji ini, dipasaran terdapat gergaji yang
menggunakan tangan, Gergaji tangan ini multifungsi buatan Korea di desain khusus memiliki
3 posisi penggergajian yg dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan, antara lain posisi bawah,
samping kanan & samping kiri. yakni gergaji MAGIC SAW dengan keunggulan utama pada
mata gergaji yg lentur & kuat, terbuat dari campuran bahan carbon-steel (HA103A). Dengan
1 mata gergaji yg sama dan dapat digunakan menggergaji kayu, paralon/pvc, bambu,
alumunium, paku, logam hingga besi & sejenisnya. Selain fungsi utama, dilengkapi dengan
alat pemotong kaca atau keramik berbentuk roda (glass cutter) di ujung framenya.

Gambar : Gergaji Multi fungsi Magic Saw

2. Alat Menatah
Menatah merupakan aktivitas pengerjaan penyayatan yang paling sederhana dimana alat
digunakan adalah pahat tangan. Seperti ; memotong bahan plat, memotong kepala paku
keling, memotong mur.
Dan cara kerja menatah ; dimana benda kerja yang akan disayat atau dipotong
serupihnya dijepit dahulu dengan alat penjepit (ragum). Sedangkan bahan/material yang keras
sudut bajinya dibuat lebih besar dibandingkan untuk bahan yang lunak seperti tabel dibawah :
Gambar : a) Pahat untuk kayu b) pahat untuk logam

Sedangkan bahan pahat untuk menatah, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Pahat Untuk : Bahan Sudut Bajinya


Bahan yang lunak alumunium, timah,tembaga, 30 0 – 40 0
kayu dan bahan sintetis
Bahan 1/2keras pipa-pipa, baja profil, dan 50 0 – 60 0
batangan dengan kira-kira
20 mm
Bahan keras baja perkakas, pipa 600 – 70 0
berdinding tipis, besi plat,
kabel, plat profil

3. Mengikir
Kikir merupakan alat untuk aktivitas pengerjaan bahan dengan cara menyayat atau
mengikis permukaan bahan yang berguna untuk meratakan dan menghaluskan permukaan
benda kerja .

Bagian-bagian utama kikir


Kikir adalah suatu alat untuk menyayat benda kerja agar diperoleh permukaan yang
rata dan halus dan dilakukan dengan tangan.

Gambar . Bagian kikir

Gambar : Jenis kekerasan kikir


Pengelompokan kikir berdasarkan kode kekasaran gigi
Untuk dapat menghasilkan pengikiran yang maksimal, pemilihan kikir harus sesuai
dengan jenis pekerjaan dan hasil pengikiran yang dikehendaki.
Tabel : Pengelompokan kikir berdasarkan kode kekasaran gigi dan penggunaannya.
Banyak gigi tiap Penggunaan
No. Jenis Kode
panjang 1 Cm
00 12
Pekerjaan kasar dan tidak
1. Kasar 0 15
presisi
1 20
2 25
2. Medium 3 31 Pekerjaan sedang
4 38
5 46
Pekerjaan finishing dan
3. Halus 6 56
presisi
8 84

Kikir  terbuat  dari   baja  karbon  tinggi  yang  ditempa  dan  disesuaikan dengan
ukuran panjang, bentuk, jenis dan gigi pemotongnya.
Derajat kekerasan kikir adalah kasar, setengah kasar, dan sangat halus. Guratan tunggal
dipergunakan untuk mengikir logam lunak. Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan
yang bersifat umum.
Sementara jenis kikir yang banyak digunakan terlihat dibawah ini :

Gambar : jenis kikir

a. Kikir persegi panjang /kikir plat ; merupakan kikir yang digunakan untuk proses
pengikiran dengan meratakan permukaan benda kerja.
b. Kikir bulat ; merupakan kikir untuk proses pengikiran dengan meratakan permukaan
benda kerja yang berlubang
c. Kikir bujur sangkar ; merupakan kikir yang digunakan untuk proses pengikiran
permukaan atau lubang dari benda kerja yang berbentuk sudut
d. Kikir setengah bulat ; kikir yang digunakan untuk proses pengikiran dari benda kerja
yang berbentuk cekung.
e. Kikir segitiga ; kikir yang digunakan untuk proses pengikiran bidang datar dari benda
kerja dan juga untuk menajamkan mata gergaji dan membentuk sudut 60 derajat
f. Kikir pisau ; yaitu kikir yang digunakan untuk proses pengikiran bidang datar yang
beralur dari benda kerja .
Cara kerja mengikir : tenaga kerja / operator menekan alat/kikir pada benda kerja waktu
mendorong kearah depan dan menarik kearah belakang dengan menjaga keseimbangan
tangan kiri dan tangan kanan.

Gambar : Cara mengikir posisi berdiri

4. Mengebor.
Proses pengeboran adalah aktivitas pengerjaan pembuatan alur atuu lubang pada
sebuah benda kerja dari bahan logam atau non logam. Alat yang digunakan adalah bor
tangan.
Sedangkan cara kerja : dalam aktivitas pengerjaan menggunakan pisau/mata bor
yang memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda-beda seperti ; berbentuk segiempat, lurus,
tirus dan segi empat tirus.

Gambar : Alat Bor Kayu Manual (model lama)

Gambar : Alat Bor Manual untuk Logam (model lama)


5. Mengetap
Alat mengulir ini merupakan aktivitas penyayatan benda kerja dari bahan dengan
membuat ulir dengan menggunakan alat sederhana yang disebut dengan Tap Manual
(menggunakan tangan) :

Gambar : Alat Tap tangan

Gambar : alat Tap dan Snei

Gambar : Cara mengetap


Sedangkan cara kerja proses pengetapan yaitu :
- Membor lubang dengan diameter sesuai tap yang digunakan
- Masukkan tap ke- 1 pada lubang tersebut, kemudian diputar searah jarum jam
dengan pemutar dan sedikit menekan
- Setelah terbentuk jalur ulir, terus diputar tanpa menekan
- Jaga kedudukan Tap tetap satu sumbu (searah) dengan lubang
- Melakukan pelumasan dengan minyak pelumas
- Bersihkan ulir dari serpihan syayat atau geram sebelum digunakan
-
Perbedaan pengetapan Tap dan Snei :

Tap (Thread Tap) adalah Alat untuk membuat ulir dalam pada baut pasangannya
atau baut tanam. Alat ini dapat digunakan untuk memperbaiki mur atau Alat yang sama yang
ulirnya tidak teratur (cross threaded). Sedangkan Snei (Thread Die) adalah alat yang
digunakan untuk membuat ulir luar pada sepotong besi bulat atau untuk memperbaiki ulir
yang sudah rusak.

Gambar : Cara Membuat ulir luar dengan Snei


ALAT-ALAT BANTU KERJA BANGKU ( Pertemuan – 6)

Alat bantu merupakan alat –alat yang digunakan untuk membantu dalam proses atau
aktivitas pengerjaan suatu benda kerja. Adapun alat-alat bantu yang dimaksud meliputi :
a. Catok / Ragum
Variasi catok/ragum terbagi atas beberapa ukuran dari panjangnya mur yanf
terdapat pada catok/ragum. Umumnya alat ini terbuat dari logam baja dimana bagian yang
menjepit benda kerja berbintik dan bergaris yang bertujuan menahan pada saat aktivitas
seperti ; memotong, mengikir, mengulir atau membor.

Gambar : Catok atau ragum penjepit benda kerja

Gambar : Macam –macam Ragum/Catok


Sedangkan bagian yang terdapat pada catok atau ragum ini terdiri dari tiga bagian utama
tangkai pemutar, rahang penjepit, batang berulir segi empat, seperti gambar dibawah ini :

Gambar : bagian catok / ragum

b. Martil/palu (hammer)
Martil/palu dalam aktivitas pengerjaan sering digunakan untuk memukul benda
kerja baik sebelum atau sesudah pengerjaan. Secara umum martil/palu terdiri atas ; martil
mekanik dan martil lunak. Martil/palu mekanik terbuat dari baja tuang yang dibentuk seperti
kubah, sedangkan martil/palu lunak terbuat dari tembaga, timbal atau kayu keras.
Macam macam palu : 

1.) Palu paku ( Nail Hammer ) 

Palu ini terdiri dari 2 bagian, bagian muka yg rata digunakan untuk memukul paku, sedang
bagian cakar digunakan untuk mencabut benda (misalnya : paku).

2.) Palu bulat (Palu Konde)

             Kepala palu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian yg rata digunakan untuk memukul
benda kerja, sedang bagian yg bulat digunakan untuk membuat cekungan pada benda kerja.

3.) Palu karet.

             Palu ini digunakan untuk pekerjaan plat, misalnya untuk meratakan permukaan plat
tanpa meninggalkan goresan.

4.) Palu Plastik

             Palu ini digunakan untuk mengetok atau memukul benda kerja yg lunak atau benda-
benda tuangan. Tujuan penggunaan palu ini agar benda kerja tidak pecah atau tidak tergores. 

5.) Palu tembaga.

             Palu ini digunakan untuk pekerjaan perbaikan, misalnya .mengeluarkan bagian-
bagian mesin listrik tanpa harus merusaknya. Tembaga mempunyai sifat lebih lunak
dibanding dengan  besi. Setelah sering dipakai palu ini akan menjadi keras, untuk
memperlunak kembali kepala palu harus dipijarkan.

c. Penggores
Alat ini biasanya digunakan untuk menandai benda kerja seperti ; menandai
sebelum proses pengergajian, mengulir, membor dll.

Gambar : macam-macam alat penggores/penandaan

Fungsi penggores adalah untuk membuat garis, khususnya penandaan garis pada
permukaan logam benda kerja. Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik
garis-garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya. Alat
penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas, di mana bagian badannya dibuat kartel
(gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang. Salah satu atau kedua ujungnya dibuat
runcing membentuk sudut ±30°.

 Cara penggunaan penggores adalah sebagai berikut:

Untuk mendapatkan garis lurus di atas benda kerja, penggores harus dimiringkan
membentuk sudut 20° sampai 25°. Dan Tekan penggores pada benda kerja. Condongkan
penggores kearah maju. Untuk mendapatkan garis lurus ataupun sudut siku, maka kita juga
perlu menggunakan alat bantu seperti mistar baja ataupun penggaris siku.
PERTEMUAN – 7
ALAT – UKUR

Pengertian

Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda kerja seperti panjang,
lebar, tinggi, diameter, tebal dll, sebelum melakukan proses pengerjaan dengan
menggunakan alat-alat sederhana. adapun alat ukur yang digunakan dalam proses
pengerjaan logam maupun non logam seperti diuraikan dibawah ini :

A. Alat Ukur Mekanik

1. Mistar baja
Mistar baja atau penggaris baja merupakan salah satu alat ukur mekanik dan memiliki
fungsi untuk mengukur panjang, lebar, ketinggian ataupun kedalaman suatu benda. Skala
ukurannya memiliki tingkat ketelitian 0,5 mm atau 1 mm. Panjang mistar baja bervariasi,
yakni panjang 300 mm atau 30 cm dan panjang 500 mm. Pada mistar ini menggunakan dua
skala pengukuran yaitu skala metrik dan skala inchi.
Adapun bentuk alat ukur ini sebagai berikut :

Gambar : Mistar Baja

2. Jangka Sorong (Venier Caliper) : Vernier caliper atau juga sering disebut dengan jangka
sorong memiliki fungsi mengukur diameter luar, mengukur diameter dalam dan mengukur
kedalaman dari suatu benda. Jangka sorong memiliki bagian yaitu rahang bawah, rahang atas,
pengukur kedalaman, sekrup pengunci, skala utama dan skala vernier/ nonius. Jangka sorong
memiliki beberapa tingkat ketelitian seperti tingkat ketelitian 0,1 mm, tingkat ketelitian 0,05
mm, tingkat ketelitian 0,02 mm, tingkat ketelitian 1/128 inchi dan tingkat ketelitian 1/1000
inchi.

Gambar : Jangka sorong


3. Mikrometer Sekrup (Outside Micrometer) : Outside micrometer atau micrometer luar
memiliki fungsi untuk mengukur diameter luar suatu benda dengan tingkat ketelitian yang
lebih teliti dibandingkan dengan jangka sorong. Outside micrometer memiliki beberapa
bagian, antara lain frame, anvil, spindle, lock, sleeve, thimble dan rachet stopper/ rachet
knob. Outside micrometer memiliki beberapa tingkat ketelitian yaitu tingkat ketelitian 0,01
mm dan tingkat ketelitian 0,001 mm. bagian-bagian mikrometer sekrup

Gambar : Micrometer

Sedangkan untuk alat ukur lainnya sebagai berikut :

4. Penggaris gulung (measuring tape)


Penggaris gulung terbuat dari bahan pita baja yang digulung. Macam ukurannya,
seperti ukuran sampai 2000 mm atau 2 m, ukuran sampai 5000 mm atau 5 m, ukuran sampai
15000 mm atau 15 m. Skala ukurannya terdapat dua skala, yaitu ada skala metrik dan skala
inchi. Penggaris gulung atau measuring tape berfungsi untuk mengukur panjang, lebar,
kedalaman atau ketinggian yang memiliki jarak yang luas.

5. Busur derajat (protactor)


Busur derajat atau protactor memiliki bentuk setengah lingkaran dan dilengkapi
dengan sepotong logam lurus dan panjang yang dihubungkan pada bagian setengah lingkaran
dapat digerakkan disekeliling titik putarnya untuk mengukur sudut. Busur derajat atau
protactor ini berfungsi untuk mengukur atau memeriksa sudut-sudut suatu benda. Alat ini
dapat mengukur sudut dari benda hingga 1800.
6. Outside caliper
Outside caliper berfungsi mengukur diameter luar, mengukur dimensi luar dan
memeriksa permukaan luar benda yang diukur sejajar atau tidak. Cara penggunaan outside
caliper adalah dengan cara membengkokkan kedua kakinya ke arah satu sama lainnya pada
bagian ujun kaki untuk mendapatkan hasil pengukuran.

7. Inside caliper
Inside caliper berfungsi mengukur diameter bagian dalam, mengukur dimensi bagian
dalam dan memeriksa permukaan bagian dalam benda sejajar atau tidak.

8. Depth gauge
Depth gauge atau alat pengukur kedalaman berfungsi untuk mengukur kedalaman
suatu lubang. Alat ini terdiri dari komponen penggaris baja kecil yang memiliki skala utama
dan bagian geser yang terdapat skala vernier.

9. Valve spring tester


Valve spring tester berfungsi untuk menguji tingkat elastisitas dari pegas. Skala daya
pegas standar memiliki skala maksimal 158 kg atau 350 lb.

10. Feeler gauge


Feeler gauge berfungsi untuk mengukur celah antar komponen dan untuk memeriksa
keausan antar komponen. Feeler gauge terdiri dari beberapa bilah tipis yang memiliki
ketebalan yang berbeda-beda.

11. Inside micrometer


Inside micrometer atau micrometer dalam memiliki fungsi mengukur diameter dalam
suatu benda dengan tingkat ketelitian yang lebih teliti dibandingkan dengan jangka sorong.
Alat ini terdiri beberapa komponen, antara lain spindle, spacer, spindle lock screw, sleeve dan
timble. Inside micrometer memiliki tingkat ketelitian sampai 0,01 mm.

12. Depht micrometer


Depht micrometer atau micrometer kedalaman memiliki fungsi untuk mengukur
kedalaman suatu benda, kedalaman alur, ketinggian benda dengan tingkat ketelitian tertentu.
Depht micrometer memiliki komponen hampir sama dengan inside micrometer, tetapi depht
micrometer terdapat bagian block rata dengan permukaan rata.

13. Telescoping gauge


Telescoping gauge memiliki fungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda yang
memiliki ukuran yang kecil, yang tidak dapat dilakukan dengan menggunakan micrometer.

14. Dial indicator


Dial indicator berfungsi untuk mengukur bengkok atau run out suatu benda atau
poros. Dial indicator memiliki tingkat ketelitian 0,01 mm.

15. Cylinder Bore Gauge


Cylinder Bore Gauge (CBG) berfungsi untuk mengukur diameter silinder. Alat ini
digunakan bersama-sama dengan jangka sorong dan micrometer luar saat digunakan untuk
mengukur diameter silinder.
B. Alat Ukur Elektrik

1. Multimeter
Multimeter atau multitester berfungsi untuk mengukur arus, tegangan, tahanan listrik,
frekuensi, nilai kapasitas, hubungan atau konektivitas pada rangkaian.

2. Osiloskop
Osiloskop berfungsi untuk :

 Mengukur besar tegangan (voltage) listrik dan hubungannya terhadap waktu


 Mengukur frekuensi signal yang berosilasi
 Mengecek frekuensi signal pada rangkaian
 Membedakan arus AC dan DC
 Mengecek suara atau noise pada sebuah rangkaian kelistrikan dan hubungannya
terhadap waktu.

3. Scanner
Scanner merupakan alat ukur yang digunakan pada kendaraan-kendaraan injeksi. Scanner
berfungsi untuk mengecek kesalah atau malfunction dari suatu sistem di kendaraan EFI,
mengukur kerja sensor-sensor dan aktuator-aktuator.

4. Dwell dan tacho tester


Dwell tester berfungsi untuk mengukur sudut dwell pada sistem pengapian kendaraan,
sedangkan tacho tester berfungsi untuk mengukur RPM mesin.

5. Timing light
Timing light berfungsi untuk mengetahui atau memeriksa saat pengapian kendaraan. Saat
pengapian kendaraan yaitu saat busi mulai memercikkan bunga api.
C. Alat Ukur Pneumatic

1. Tyre pressure gauge


Tyre pressure gauge berfungsi memeriksa tekanan udara pada ban, agar tekanan udara
pada ban sesuai dengan tekanan spesifikasinya. Ada beberapa macam tyre gauge, tyre
pressure gauge terpisah dari pompa ban dan menjadi satu dengan pompa ban.

2. Manifold gauge sistem AC


Manifold gauge pada sistem AC digunakan untuk mengecek tekanan refrigerant di
dalam sistem AC, dan berfungsi untuk melakukan penggantian refrigerant pada sistem AC.

3. Radiator tester
Radiator tester berfungsi untuk memeriksa kebocoran sistem pendingin dan juga
untuk memeriksa kerja tutup radiator.
Contoh Soal & Pembahasan

1. Berikut adalah gambar hasil pengukuran sepotong kayu menggunakan mistar.

Panjang kayu tersebut adalah….

Penyelesaian:
Panjang kayu dapat dilihat dari skala yang ditunjukkan oleh ujung-ujung benda tersebut.
Panjang kayu tersebut adalah
p=37 mm−0 mm=37 mm

2. Perhatikan hasil pengukuran sepotong logam berikut ini.

Panjang logam tersebut adalah…..

Penyelesaian:
Panjang logam dapat dilihat dari skala yang ditunjukkan oleh ujung-ujung benda tersebut.
Panjang logam tersebut adalah
p=49 mm−12 mm=37 mm

3. Pengukuran diameter sebuah kaleng menggunakan jangka sorong diperoleh seperti gambar
berikut. Hasil pengukuran yang sesuai adalah…

Penyeleesaian
Nol nonius menunjukkan angka 9 cm pada skala utama, sedangkan skala nonius dan utama
berimpit pada skala 0,3 mm. Jadi hasil pengukuran yang tepat adalah 9,03±0,005 cm.

4. Perhatikan hasil pengukuran ketebalan meja kaca berikut ini.

Ketebalan meja kaca tersebut adalah….


Penyelesaian:
Hasil pengukuran = Skala utama + skala nonius, sehingga:
d=8,00+0,16=8,16 mm.
1. Beberapa alat ukur :
a. Mistar
Alat ukur ini adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda kerja khususnya
panjang, lebar, tinggi suatu benda kerja . alat ini biasa terbuat dari bahan logam
baja. Sebagai pengukur benda kerja.
Salah satu syarat yang dimiliki adalah keterampilan dan ketelitian dalam
pembacaan skala pada alat ukur uuntuk menghindari kesalahan hasil pengukuran.
Dimana bagian skala alat ukur ini terdiri dari skala utama berupa angka yang
dibaca saat pengukuran (mm, cm, m dll) dan skala satuan yang berbentuk garis-
garis pada skala utama .
Adapun bentuk alat ukur ini sebagai berikut :

b. Kaliber sekrap (Micrometer)


Alat ukur ini melakukan proses pengukuran dengan cepat dengan tingkat
ketelitian 0,002 mm, dan banyak diterapkan untuk mengukur diameter dalam
maupun diameter luar, ukuran kedalam dan mengukur ulir.
Pada micrometer terdapat sekrup yang dibungkan ke spindel dan diputar pada
pemutar atau knop di ujungnya serta bergerak sebanyak 0,05 mm setiap
putarannya. Sedangkan ulir sekrup dibuat teliti dan mempunyai pit sebesar 0,05
mm. Pada barrel terdapat garis-garis yang diberi tanda skala millimeter dan garis
diatasnta menunjukkan 1/2 millimeter. Skala lingkaran berjumlah 50 (pembagian
yang sama) diberi nilai 0,5, 10 sampai 50. Olehnya itu tiap skala adalah 1/50 dan
1/2 mm atau 1/100 atau 1/01 mm.

Adapun gambar dari mikrometer sebagai berikut :

Dengan pembagian yang lain. Bagian ini


Cara pembacaan alat ukur ini :
- Perhatikaan bilangan bulat pada skala utama barrel
- Perhatikan apakah terbaca skala 1/2mm diatas (ada kalanya dibawah) skala
utama yang biasa disebut skala minor.
- Membaca skala 1/100 pada lingkaran alat

Misal : Hasil pembacaan dari alat ukur :

- Skala utama = 10 x 1,00 mm = 10,00 mm


- Skala minor = 1,0 x 0,50 mm = 0,50 mm
- Skala pemutar = 16 x 0,01 mm = 0,16 mm
- Nilai ukur = 10,66 mm

c. Mistar Ingsut /Mistar Geser ( Jangka Sorong)


alat ini merupakan alat ukur untuk mengukur panjang dan diameter dari poros
baik yang diameter dalam maupun diameter luar serta lubang.
Ukuran dari mistar ingsut /geser ini dibuat dalam ukuran mm, untuk itu bidang
ukur dapat digeser dan sebagian tak dapat digeser, dan alat ini diberi ukuran skala
tetapi dengan pembagian yang lain . bagian ini disebut Nonius.

Sedangkan gambar dibawah ini menjelaskan cara mengukur menggunakan alat


ukur mistar ingsut :
Dalam kondisi tertutup letak angka nol dari nonius berimpit dengan angka nol dari
skala pada bagian yang tak bergeser. Dan angka 10 dari nonius berimpit dengan
angka 9 dari skala yang tak bergeser. Jadi panjang nonius hanyalah 9 mm,
sehingga tiap bagian dari nonius hanyalah 9 : 10 = 0,9 mm (pada ukuran skala
dalam).

Anda mungkin juga menyukai