Definisi
Definisi ameloblastoma (amel, yang berarti enamel dan blastos, yang berarti
kuman) adalah tumor, jarang jinak epitel odontogenik (ameloblasts, atau bagian luar,
pada gigi selama pengembangan) jauh lebih sering muncul di mandibula daripada
maxila.
Ameloblastoma merupakan tumor jinak yang berasal dari epitel odontogenik.
Ameloblastoma bersifat unisentrik, non-fungsional, pertumbuhannya pelan namun
berinvasi lokal, dan memiliki tingkat rekurensi yang tinggi setelah terapi. Rekurensi
dapat terjadi karena ameloblastoma memiliki sel satelit yang dapat berinvasi.
Tumor ini jarang ganas atau metastasis (yaitu, mereka jarang menyebar ke bagian
lain dari tubuh), dan kemajuan perlahan, lesi yang dihasilkan dapat menyebabkan
kelainan yang parah dari wajah dan rahang. Selain itu, karena pertumbuhan sel yang
abnormal mudah infiltrat dan menghancurkan jaringan sekitar tulang, bedah eksisi luas
diperlukan untuk mengobati gangguan ini (Pertrovic et all, 2018).
B. Diagnosis
Dalam menentukan diagnosis, dilakukan pengumpulan data yang mencakup
riwayat penyakit, juga riwayat medis dan sosial pasien. Persepsi pasien terhadap durasi
lesi sangat penting karena lesi yang tumbuh lama menunjukan proses perkembangan atau
jinak.
1. Pemeriksaan klinis
Pada tahap yang sangat awal, riwayat pasien asimtomatis. Tumor tumbuh secara
perlahan selama bertahun-tahun dan ditemukan pada rontgen foto. Pada tahap
berikutnya, tulang menipis dan ketika teresobsi seluruhnya tumor yang menonjol terasa
lunak pada penekanan. Dengan pembesarannya, maka tumor tersebut dapat
mengekspansi tulang kortikal yang luas dan memutuskan batasan tulang serta
menginvasi jaringan lunak. Pasien jadi menyadari adanya pembengkakan, biasanya pada
bagian bukal mandibula dan dapat mengalami perluasan ke permukaan lingual, suatu
gambaran yang tidak umum pada kista odontogenik. Sisi yang paling sering dikenai
adalah sudut mandibula dengan pertumbuhan yang meluas ke ramus dan ke dalam badan
mandibula. Secara ekstra oral dapat terlihat adanya pembengkakan wajah dan asimetri
wajah. Sisi asimetri tergantungpada tulang-tulang yang terlibat. Perkembangan tumor
tidak menimbulkan rasa sakit kecuali ada penekanan pada saraf atau terjadi komplikasi
infeksi sekunder. Ukuran tumor yang bertambah besar dapat menyebabkan gangguan
pengunyahan dan penelanan. (Ramseh et al, 2010)
Gambar 2.16 Gambaran Klinis Ekstra Oral Ameloblastoma (Ramseh et al, 2010)
2. Pemeriksaan radiologis
Tampak radiolusen unilokular atau multilokular dengan tepi berbatas tegas. Tumor
ini juga dapat memperlihatkan tepi kortikal yang berlekuk, suatu gambaran multilokular
dan resobsi akar gigi yang berkontak dengan lesi tanpa pergeseran gigi yang parah
dibanding pada
kista. Tulang yang terlibat digantikan oleh berbagai daerah radiolusen yang
berbatas jelas dan member lesi suatu bentuk seperti sarang lebah atau gelembung sabun.
Kemungkinan juga ada radiolusen berbatas jelas yang menunjukkan suatu ruang tunggal.
3. Pemeriksaan patologi anatomi
Kandungan tumor ini dapat keras atau lunak, tetapi biasanya ada suatu cairan
mukoid berwarna kopi atau kekuning-kuningan. Kolesterin jarang dijumpai. Secara
makroskopis ada dua tipe yaitu tipe solid (padat) dan tipe kistik. Tipe yang padat terdiri
dari massa lunak jaringan yang berwarna putih keabu-abuan atau abu-abu kekuning-
kuningan. Tipe kistik memiliki lapisan yang lebih tebal seperti jaringan ikat dibanding
kista sederhana. Daerah-daerah kistik biasanya dipisahkan oleh stroma jaringan fibrous
tetapi terkadang septum tulang juga dapat dijumpai. Mikroskopis terdiri atas jaringan
tumor dengan sel-sel epitel tersusun seperti pagar mengelilingi jaringan stroma yang
mengandung sel-sel stelate retikulum, sebagian menunjukkan degenerasi kistik.
(Adebiliyi et all, 2006)
.
C. Klasifiskasi Mieloblastoma
Ramesh, R. S., Manjunath, S., Ustad, T. H., Pais, S., & Shivakumar, K. (2010). Unicystic
ameloblastoma of the mandible - an unusual case report and review of literature. Head &
Neck Oncology, 2(1), 1. doi:10.1186/1758-3284-2-1
Adebiyi KE, Ugboko VI, Omoniyi-Esan GO, Ndukwe KC, Oginni FOClinicopathological analysis of
histological variants of ameloblastoma in a suburban Nigerian population. Head Face Med. 2006 Nov
24;2:42
Anchlia, S., Bahl, S., Vyas, S., & Raju, G. S. S. (2016). Unicystic plexiform ameloblastoma
with mural proliferation: a full-blown lesion. BMJ Case Reports,
bcr2015212778. doi:10.1136/bcr-2015-212778