Anda di halaman 1dari 15

PENILAIAN PORTOFOLIO

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pengembangan Penilaian Pembelajaran


Biologi yang dibina Oleh Dr. Susriyati Mahanal, M.Pd

oleh :
Kelompok 6
Dea Aulia Larasati 180341663069
Fatma Rahmadhani 180341863056
Jevi Milda 180341863008

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
MARET 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu pembelajaran merupakan runtutan proses yang dilaksanakan dalam
rangka mencapai tujuan tertentu atau capaian tertentu. Begitu pula dengan
pembelajaran biologi yang diberikan oleh seorang guru dengan siswa sebagai
bentuk proses untuk mencapai standar yang diinginkan sesuai kompetensi dan
indikator minimal yang harus dicapai. Keberhasilan dan progres suatu proses
tersebut perlulah untuk diukur dan diketahui ketercapaiannya sebagai bentuk
refleksi dan koreksi yang diwujudkan dengan adanya asesmen pembelajaran pada
setiap mata pelajaran. Yuniati (2012) menyebutkan bahwa langkah pertama yang
dilakukan dalam pembelajaran adalah membuat suatu perencanaan yang disusun
oleh guru dan sangat berpengaruh terhadap isi, materi, media dan aktivitas
pengajaran. Perencanaan merupakan petunjuk yang membantu guru dan siswa
dalam menentukan arah pembelajaran. Terdapat tiga komponen dasar dalam
perencanaan menurut Ngalim (2004) yaitu perumusan tujuan pengajaran, proses
belajar mengajar dan penilaian. Ketiga komponen tersebut saling berkaitan dan
tidak dapat dipisahkan. Shrock dan Carelli menyatakan bahwa asesmen
merupakan suatu proses pengumpulan informasi (kualitatif maupun kuantitatif)
yang dilakukan secara sistematis tentang apa yang diketahui dan apa yang
dikerjakan siswa.
Salah satu yang termasuk kedalam asesmen yaitu Penilaian portofolio
merupakan pendekatan baru yang akhir-akhir ini sering diperkenalkan para ahli
pendidikan untuk dilaksanakan di sekolah. Di beberapa negara maju, portofolio
telah digunakan dalam dunia pendidikan secara luas, baik untuk penilaian di kelas,
daerah, maupun untuk penilaian secara nasional. Portofolio dapat diartikan
sebagai kumpulan hasil evidence atau hasil belajar atau karya peserta didik
yang menunjukkan usaha, perkembangan, prestasi belajar peserta didik dari
waktu ke waktu dan dari satu mata pelajaran ke pelajaran yang lain.
(Sumarna, 2004). Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan
pengetahuan peserta didik dan kemampuan dalam mata pelajaran tertentu, serta
pertumbuhan kemampuan peserta didik. Berikut akan dijelaskan penilaian
portofolio.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada pada makalah ini yaitu :
1. Apakah definisi penilaian portofolio?
2. Apakah tujuan dan fungsi asesmen portofolio?
3. Bagaimakah prinsip-prinsip penilaian protofolio?
4. Bagaimanakah karakteristik penilaian portofolio?
5. Bagaimana bahan-bahan penilaian portofolio?
6. Bagaimana cara menilai portofolio?
7. Bagaimana perbedaan penilaian portofolio dengan asesmen lainnya?
8. Bagaimana kelebihan dan kekurangan penilaian portofolio?
9. Bagaimana merencanakan penilaian portofolio?

C. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui definisi penilaian portofolio.
2. Mengetahui tujuan dan fungsi asesmen portofolio.
3. Menjelaskan prinsip-prinsip penilaian protofolio.
4. Memahami karakteristik penilaian portofolio.
5. Bagaimana bahan-bahan penilaian portofolio?
6. Bagaimana cara menilai portofolio?
7. Bagaimana perbedaan penilaian portofolio dengan asesmen lainnya?
8. Bagaimana kelebihan dan kekurangan penilaian portofolio?
9. Bagaimana merencanakan penilaian portofolio?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penilaian Portofolio
Portofolio yaitu kumpulan hasil pekerjaan seseorang secara sistematik
(Popham, 1995) yang menunjukkan upaya, proses, hasil dan kemajuan belajar
yang dilakukan siswa dari waktu ke waktu (Palenewen&Tindangen, 2016). Dalam
dunia pendidikan, portofolio diartikan sebagai kumpulanhasil kerja peserta didik
secara sistematik. Sedangkan menurut Budimansyah (2002) istilah “portofolio”
dapat diartikan sebagai suatu wujud benda fisik,sebagai suatu proses sosial-
pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai suatu wujud benda fisik, portofolio
adalah kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaanpeserta didik (pre-test, tugas-
tugas, catatan anekdot, piagam penghargaan, post-test dan lain-lain) yang
disimpan dalam suatu bundel. Sebagai suatu proses pedagogis, portofolio adalah
collection of learning experience yang terdapat padadiri peserta didik baik
berwujud pengetahuan (kognitif), ketrampilan (skill) maupun nilai dan sikap
(afektif). Sedangkan sebagai suatu adjective, portofoliosering dikaitkan dengan
konsep lain, misalnya konsep penilaian. Maka munculistilah penilaian berbasis
portofolio (portfolio based assessment).Sumarna & Muhammad (2004)
mengemukakan bahwasecara umum portofolio diartikan sebagai kumpulan
dokumen berupa objek penilaian yang dipakai oleh seseorang, kelompok lembaga,
perusahaan, atau sejenisnya yang bertujuan mendokumentasikan dan
mengevaluasi perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan”.
Portofolio hendaknya memiliki kriteria penilaian yang jelas, spesifik, dan
berorientasi pada research based criteria. Untuk menilai kemampuan dan
keterampilan siswa dapat digunakan berbagai sumber informasi yang mengenal
dengan baik kemampuan dan keterampilan siswa, misalnya orang tua, anggota
keluarga, guru, dan orang lain yang mengetahui persis kemampuan dan
keterampilan siswa. Untuk mendisain portofolio perlu diperhatikan beberapa cara
yang digunakan untuk mengumpulkan bukti-bukti yang berkontribusi terhadap
portofolio. Bukti-bukti tersebut dapat berupa bukti-bukti tercetak (printed
materials) maupun bukti non cetak (non printed materials) seperti audio/video,
hasil observasi, anecdotal record, self report dan sebagainya (Suryanto et.al,
2011).
B. Tujuan dan Fungsi Asesmen Portofolio
Terdapat berbagai pendapat mengenai tujuan digunakannya portofolio dalam
proses penilaian. Diantara pendapat-pendapat tersebut satu sama lain hampir sama,
yakni portofolio bertujuan untuk:
1. Mengumpulkan sejumlah data tentang kemajuan belajar siswa secara autentik
(Moss, et. Al., 1992).
2. Mengumpulkan informasi secara apa adanya tentang hasil belajar siswa,
pengetahuan, dan sikapnya secara nyata (Adams, et. al., 1992).
3. Mendokumentasikan berkas-berkas bukti kemajuan belajar siswa secara lengkap
(Ross, 1996).
4. Mengumpulkan semua data yang berkaitan dengan kemajuan belajar siswa dari
waktu ke waktu secara kongkrit untuk dijadikan ukuran penilaian (Popham,
1993).
5. Mengkoleksi bukti perkembangan dari kemajuan belajar siswa sebagai bahan
untuk memberikan kontribusi terhadap penilaian yang sesungguhnya (Nitko,
1996).
6. Mengumpulkan informasi atau data mengenai perkembangan siswa sepanjang
waktu dan menggunakan data tersebut untuk membuat keputusan yang lebih baik
bagi siswa (Shaklee & Ambrose, 1997).
7. Sebagai alat formatif maupun sumatif dan memberikan informasi kepada orang
tua tentang perkembangan belajar peserta didik secara lengkap dengan dukungan
data dan dokumen yang akurat (Sumarna & Hatta, 2004).
8. Meningkatkan kemampuan refleksi diri (Arifin, 2014)

Adapun manfaat portofolio bagi siswa, guru dan orang tua, sebagai berikut:
1. Bagi siswa, penilaian portofolio bermanfaat sebagai sumber informasi untuk
melakukan self assessment (mengoreksi dan memperbaiki kekurangan dalam
proses pembelajaran), mengetahui kemajuan hasil belajar), siswa dapat
menyimpan sendiri hasil pekerjaannya.
2. Bagi Guru, penilaian portofolio bermanfaat untuk mengetahui potensi, karakter
siswa, kelebihan dan kekurangan siswa, memberikan masukan untuk
memperbaiki strategi dan metode pembelajaran di kelas, melihat
perkembangan kemampuan siswa
3. Bagi orang tua, penilaian portofolio bermanfaat dalam memberikan informasi
tentang perkembangan anaknya dan kemajuan hasil belajar secara lengkap
dengan dukungan data berupa dokumen yang akurat & dapat mengontrol hasil
belajar anaknya (Arifin, 2010).
Portofolio sebagai alat formatif digunakan untuk memantau kemajuan
belajar peserta didik dari hari ke hari dan untuk mendorong peserta didik dalam
merefleksi pembelajarannya. Portofolio sebagai alat sumatif digunakan untuk mengisi
angka rapor pada akhir semester atau akhir tahun yang menunjukkan prestasi belajar
dalam mata pelajaan tertentu. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa asesmen portofolio digunakan dengan tujuan untuk
mendokumentasikan berkas-berkas proses dan hasil belajar siswa atau berkas-berkas
hasil kerja/karya siswa secara nyata dan autentik untuk dijadikan dasar penilaian
perkembangan dan kemajuan belajar siswa (Jaenudin, 2009).
C. Prinsip-Prinsip Penilaian Portofolio
Prinsip Penilaian portofolio yaitu:
1) Mutual trust (saling mempercayai), artinya jangan ada saling mencurigai
antara guru dengan siswa maupun antar peserta didik.
2) Confidentiality (kerahasiaan bersama), artinya guru harus menjaga
kerahasiaan semua hasil pekerjaan siswa dan dokumen yang ada, baik
perseorangan maupun kelompok, tidak boleh diberikan atau diperlihatkan
kepada siapa pun sebelum diadakan pameran.
3) Joint Ownership (milik bersama), artinya semua hasil pekerjaan siswa dan
dokumen yang ada harus menjadi milik bersama antara guru dan siswa karena
itu harus dijaga bersama, baik penyimpanannya maupun penempatannya.
4) Satisfaction (kepuasan), artinya semua dokumen dalam rangka pencapaian
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator harus dapat memuaskan
semua pihak, baik guru, orang tua maupun siswa, karena dokumen tersebut
merupakan bukti karya terbaik siswa sebagai hasil pembinaan guru.
5) Relevance (kesesuaian), artinya dokumen yang ada harus sesuai dengan standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator yang diharapkan.
Sedangkan menurut Zainul (2001), ada tiga prinsip utama dalam asesmen
portofolio, yaitu “collect, select, dan reflect”. Hal ini berarti bahwa asesmen
portofolio merupakan koleksi atau kumpulan hasil kerja atau karya siswa dalam
belajar. Asesmen portofolio bukan sekedar koleksi hasil karya siswa tetapi yang
terpenting adalah adanya partisipasi siswa dalam menseleksi bahan kegiatan belajar
yang didasarkan pada kriteria tertentu untuk dimasukan sebagai hasil karya. Koleksi
karya tersebut digunakan oleh siswa untuk melakukan refleksi diri yang
memungkinkan siswa dapat mengenal kekuatan dan kelemahannya sendiri.
Budimansyah (2002) mengemukakan empat prinsip asesmen portofolio, yaitu:
“prinsip penilaian proses dan hasil, penilaian berkala dan sinambung, penilaian yang
adil, dan penilaian implikasi sosial belajar”. Menurut Sumarna & Hatta (2004) ada
tujuh prinsip dalam pelaksanaan asesmen portofolio, yaitu prinsip: saling percaya,
kerahasiaan bersama, milik bersama, kepuasan dan kesesuaian, penciptaan budaya
mengajar, refleksi bersama, dan prinsip proses dan hasil.
D. Karakteristik Penilaian Portofolio
Adapun karakteristik penilaian portofolio adalah sebagai berikut.
1) Multisumner dimana pelaksanaan penilaian portofolio harus dilakukan dari
berbagai sumber, seperti peserta didik, guru, orang tua dan masyarakat ataupun
evidence seperti gambar, lukisan, jurnal, dll baik tertulis maupun tindakan
(Arifin, 2010).
2) Autentik yaitu asli dan dapat dipercaya(Arifin, 2010).
3) Dinamis mengacu pada proses penilaiannya dapat dilaksanakan dapat
menyesuaikan dengan keadaan maupun program pembelajaran yang
dilaksanakan oleh pendidik/guru (Arifin, 2010).
4) Eksplisit ialah jelas, baik jenis, teknik maupun prosedur serta kompetensi yang
akan diukur, kejelasan juga dimaksudkan bukan hanya untuk guru tetapi juga
untuk peserta didik (Arifin, 2010)
5) Terintegrasi dalam pelaksanaannya antara kegiatan peserta didik di kelas
mapun kehidupan nyata sehingga peserta didik dapat mengaitkan hasil belajar
dengan kejadian sehari-hari (Arifin, 2010)
6) Beragam tujuan mengacu pada kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
juga manfaat program pembelajaran yang dilaksanakan berupa keefektifain
programdan perkembangan peserta didik, yang mengacu pada kepenilikian
yang merupakan berbagai pihak yang berkepetingan dalam pembelajaran yang
dilaksanakan (Arifin, 2010)
7) Menggunakan penilaian persepsi diri sendiri (self-assesment), yaitu yang
bersangkutan menilai atau melaporkan diri sendiri tentang tindakan, presentasi
atau tindak produktif penting yang didukung oleh bukti fisik yang relefan
(Sukardi, 2014)
E. Bahan-Bahan Penialaian Portofolio
Berikut merupakan bahan dari penilaian portofolio.
1) Penghargaan yang diperoleh peserta didik, baik tertulis maupun lisan, seperti
sertifikat hasil lomba atau catatan guru tentang penghargaan lisan yang pernah
diberikan kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu (Arifin, 2014;
Direktorat Pembinaan SMA, 2010)
2) Hasil pekerjaan peserta didik, seperti Lembar Kerja Siswa (LKS), klipping,
gambar, hasil ulangan, hasil kerja kelompok, hasil rangkuman,dan lain-lain
(Arifin, 2014), Hasil proyek, penyelidikan, pengamatan atau praktik siswa,
yang disajikan secara tertulis atau dengan penjelasan tertulis (Direktorat
Pembinaan SMA, 2010)
3) Catatan/laporan dari orang tua peserta didik atau teman sekelas (Arifin, 2014).
4) Catatan pribadi peserta didik, seperti: bukti kehadiran, hasil presentasi dari
tugas-tugas yang selesai dikerjakan, catatan-catatan kejadian khusus
(anecdotal records), daftar kehadiran, dan lain-lain (Arifin, 2014).
5) Jurnal harian siswa, berisi cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan
siswa terhadap mata pelajaran yang bersangkutan; Cerita tentang usaha siswa
sendiri dalam mengatasi hambatan psikologis, atau usaha peningkatan diri,
dalam mempelajari mata pelajaran yang bersangkutan (Direktorat Pembinaan
SMA, 2010)
6) Bahan-bahan lain yang relevan, yaitu (a) bahan yang dapat memberikan
informasi tentang perkembangan yang dialami peserta didik, dan (b) bahan
yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan tentang kurikulum dan pembelajaran (Arifin, 2014).
F. Perbedaan Penilaian Portofolio dengan Asesmen Lainnya

Penilaian portofolio berbeda dengan penilaian produk, meskipun


produkmerupakan salah satu karya yang dimasukkan dalam portofolio.
Portofolioberbeda dengan produk, hal ini dapat dilihat dari ciri-cirinya sebagai
berikut:
1. Dokumen yang dapat dimasukkan dalam portofolio lebih beragam, dapat
berupa dokumen pengesahan atau dokumen pembelajaran.
2. Berbeda dengan proyek yang tugasnya telah ditentukan oleh guru, produk
atau dokumen yang dimasukkan dalam portofolio ditentukan sendiri oleh
siswa karena dokumen yang paling baik saja yang akan dimasukkan dalam
portofolio.
3. Dokumen yang dimasukkan dalam portofolio dirancang dari tugas yang
sederhana sampai pada tugas yang kompleks, sehingga dapat digunakan
untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.
4. Dalam portofolio perlu dicantumkan jurnal selama membuat portofoliodan
refleksi siswa.
G. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Portofolio
Berikut merupakan kelebihan dan kekurang penilaian portofolio.
1. Kelebihan
Kelebihan assesmen portofolio yaitu:
a. Melalui portofolio, tujuan dan bukti-bukti apa yang telah dikuasai oleh siswa
dapat ditampilkan secara jelas. Menurut Suwono (2012) bukti-bukti tersebut
antara lain:
1) Bukti perkembangan: apa yang telah dipelajari siswa dari waktu ke waktu dan
bagaimana perkembangan hasil belajarnya.
2) Bukti keteladanan: menujukkan hasil karya terbaik yang dapat diteladani
oleh pebelajar lainnya.
3) Bukti adanya pilihan: menunjukkan bahwa siswa telah memilih dan membuat
keputusan dalam kegiatan termasuk keputusan mengenai hasil belajar yang
dimasukkan ke dalam portofolio.
4) Bukti keberhasilan: menujukkan keberhasilan pebelajar dalam melaksanakan
serangkaian tugas.
5) Bukti pembelajaran social: menunjukkan kemampuan dalam bekerja sama
dengan orang lain.
6) Bukti penerapan: menunjukkan kemampuan yang telah dipelajari yang
kemudian diterapkan dalam situasi yang berbeda.
7) Bukti evaluasi diri: menunjukkan kemampuan untuk memberi penilaian
mengenaihasil karya sendiri.
b. Mampu merefleksikan perubahan penting dalam proses kemampuan
intelektual peserta didik dari waktu ke waktu (Erman, 2009).
c. Mampu memfokuskan pada kepentingan dan proses kemampuan belajar
mengajar serta menginformasikan pengajaran praktis tentang kelebihan dan
kekurangan peserta didik (Erman, 2009).
d. Terbukanya peluang bagi guru untuk mengamati siswa dalam berbagaiaspek
penyelesaian masalah (Erman, 2009).
e. Guru berkesempatan untuk mengamati bagaimana siswa menilai
dirinyasendiri serta menilai siswa yang lain (Erman, 2009).
f. Portofolio membuka peluang bagi siswa untuk menghadirkan
prestasiterbaiknya serta untuk dinilai secara lebih dalam dan komprehensif
(Erman, 2009).
g. Peserta didik mencoba mengintergrasikan fakta yang dijumpainya untuk
membentuk konsep yang lebih luas dan mewakili (Slater, 1997).
2. Kekurangan:
a. Kekurangan/kelemahan penilaian portofolio ini bersumber dari belum
atautidak kondusifnya suasana kelas untuk mengimplementasikan
metodeyang relative baru ini.
b. Membutuhkan interaksi antara guru dengan siswa yang lebih.
c. Sangat berkaitan dengan kondisi siswa, yaitu adanya tuntutan yangmungkin
sulit dipenuhi oleh siswa, karena dalam penilaian ini siswadiharapakan untuk
aktif dalam memberi komentar/kritik.
d. Penilaian portofolio menuntut waktu yang relative lebih banyakdibandingkan
dengan jenis penilaian yang lain, terutama perlunya waktukhusus bagi siswa
untuk mempresentasikan karyanya
H. Merencanakan Penilaian Portofolio

Pelaksanaan asesmen portofolio bersifat sangat kondisional, berbeda-satu


sama lain sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar siswa. Swann
&Bickley-Gree (1993) mengemukakan dalam melaksanakan asesmen portofolio,
prosedur yang dilakukan yaitu sebagai berikut.
1. Menentukan tujuan umum portofolio dengan mendasarkan pada tujuan
khusus pembelajaran,
2. Menentukan tujuan portofolio bagi setiap siswa secara individual untuk
melihat perkembangan masing-masing,
3. Menciptakan kegiatan-kegiatan portofolio atau unit-unit pelajaran dengan
berbagai bentuk portofolio yang bervariasi,
4. Upayakan mendorong siswa untuk selalu mengarahkan “self evaluation”,
5. Upayakan meliput wawasan pengetahuan yang lebih luas dalam segala aspek
kehidupan sosial dan budaya,
6. Melakukan prosedur penulisan jurnal, responsif, dan efektif,
7. Melakukan interaksi melalui dialog atau diskusi,
8. Menentukan kriteria penilaian,
9. Mengakhiri penilaian dalam bentuk nilai akhir dan pernyataan-pernyataan
kualitatif berdasarkan atas kriteria yang sudah disepakati bersama antara guru
dengan siswa.
Contoh Format Assesmen Portofolio
LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO MATA PELAJARAN BIOLOGI
No. Deskripsi Bobot Skor Skor
Maksimal
1. Identitas 5
Terdapat nama, kelas, dan
nomor presensi
2. Kelengkapan 50
Terdapat daftar isi, kata
pengantar, pendahuluan,
tujuan, laporan praktikum,
jurnal belajar, kuis, pretest,
postest, makalah, hasil tes
formatif,dan refleksi diri
3. Kebenaran 20
4. Kerapian 10
5. Refleksi akhir 10
6. Mengumpulkan tepat waktu 5
Jumlah 100

Keterangan:
1. Identitas
 Skor 5 jika identitas lengkap (nama, kelas, dan nomor presensi)
 Jika salah satu atau dua poin identitas dicantumkan.
2. Kelengkapan
 Skor 50 jika semua aspek yang dinilai pada poin kelengkapan terpenuhi
 Skor 40 jika delapan aspek saja yang terpenuhi
 Skor 30 jika enam aspek saja yang terpenuhi
 Skor 20 jika empat aspek saja yang terpenuhi
 Skor 10 jika dua aspek saja yang terpenuhi
3. Kebenaran
 Skor 20 jika semua konsep yang ditulis pada portofolio benar
 Skor 15 jika terdapat beberapa konsep yang ditulis pada portofolio
kurang benar.
 Skor 10 jika terdapat banyak konsep yang ditulis pada portofolio tidak
benar
4. Kerapian
 Skor 10 jika sistematika penulisan portofolio sesuai dengan kaidah
penulisan ilmiah
 Skor 5 jika sistematika penulisan portofolio tidak sesuai dengan kaidah
5. Refleksi akhir portofolio
 Skor 10 jika refleksi diri akhir portofolio ditulis secara lengkap,
menggunakan bahasa baku dan runtut.
 Skor 7 jika refleksi diri akhir portofolio ditulis secara lengkap
menggunakan bahasa baku tetapi tidak runtut.
 Skor 5 jika refleksi siri akhir portofolio ditulis secara lengkap namun
tidak menggunakan bahasa baku dan tidak runut.
6. Mengmpulkan Tepat Waktu
 Skor 5 jika pengumpulan portofolio tepat waktu
 Skor 3 jika pengumpulan tidak tepat waktu
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat padadiri
peserta didik baik berwujud pengetahuan (kognitif), ketrampilan (skill)
maupun nilai dan sikap (afektif). Sedangkan sebagai suatu adjective,
portofoliosering dikaitkan dengan konsep lain, misalnya konsep penilaian.
Maka muncul istilah penilaian berbasis portofolio (portfolio based assessment).
2. Tujuan portofolio yaitu mengumpulkan informasi secara apa adanya tentang
hasil belajar siswa, pengetahuan, dan sikapnya secara nyata,
mendokumentasikan berkas-berkas bukti kemajuan belajar siswa secara
lengkap, mengumpulkan semua data yang berkaitan dengan kemajuan belajar
siswa dari waktu ke waktu secara kongkrit untuk dijadikan ukuran penilaian,
mengkoleksi bukti perkembangan dari kemajuan belajar siswa sebagai bahan
untuk memberikan kontribusi terhadap penilaian yang sesungguhnya,
mengumpulkan informasi atau data mengenai perkembangan siswa sepanjang
waktu dan menggunakan data tersebut untuk membuat keputusan yang lebih
baik bagi siswa, sebagai alat formatif maupun sumatif dan memberikan
informasi kepada orang tua tentang perkembangan belajar peserta didik secara
lengkap dengan dukungan data dan dokumen yang akurat.

B. Saran
Makalah ini dapat digunakan untuk menambah wawasan keilmuan
pembaca dan dapat dijadikan referensi tambahan untuk menyusun asesmen
portofolio.
DAFTAR RUJUKAN
Adams, D. M. 1992. Portfolio Assessment And Social Studies: Collecting,
Selecting, and Reflecting on What Is Significant. Social Education 56
(20).
Al-Tabany, T. I. B. 2014. Mendesain Model pembelajaran inovatif, Progresif,
dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum
2013 (Kurikulum Tematik Integrative /KTI). Jakarta: Prenadamedia Group
Arifin, Z. 2014. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, dan Prosedur. Bandung:
Rosda Karya
Arifin. Z. 2010. Kerangka Pedoman Penilaian Portofolio. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia
Arifin. Z. 2010. Penilaian Portofolio (Konsep-Prinsip-Prosedur). Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia
Budimansyah, D. 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio. Bandung:
Genesindo.
Erman, S. 2009. Assesment Portofolio. EDUCARE: Jurnal Pendidikan dan
Budaya. Bandung: FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
Jaenudin, R.2009. Inovasi Model Penilaian Berbasis Portofolio dalam
Pembelajaran.Seminar Nasional Pendidikan dengan Tema
”Pengembangan Pembelajaran Inovatif dan Bermutu Menuju
Profesionalisme Guru Dalam Perspektif Sekolah Gratis”. Palembang 14
Mei 2009.
Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasar Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Press
Moss, P. A.1992. Portfolios, Accountability, and An Interpretive Approach to
Validity. Educational Measurement: Issues and Practice.
Nitko, A. J. 1996. Educational Assessment of Student (Second Edition). Ohio
Merrill an Imprint of Prentice Hall.
Palenewen, E. &Tindangen, M. Pengembangan Asesmen Portofolio Pembelajaran
Terpadu Model Webbed SD Kelas Awal di Daerah Perbatasan Propinsi
Kalimantan Timur Dan Utara.Proceeding Biology Education Conference
(ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) .
Popham, W. J. 1995. Classroom Assessment: What Teachers Need to Know.
Unites States of America: Allyn & Bacon – A Simon & Schuster
Company.
Popham,W.J.(1995).Classroom assessments:Whatteachersneedtoknow.Toronto:
Allyn Bacon.
Ross, W.E. 1996. The Role of Portfolio Evaluation in Social Studies Teacher
Education : How Evaluation Practicer Shape Learning Experiences.
Articles: Social Education 60 (3).
Shaklee, B. D. &Ambrose, R. F. 1997. Designing and Using Portfolios. US: Allyn
& Bacon.
Slater, F. Timothy. 1997. The Efectiveness of Portofolio Assesment in Science.
Integrating an Alternative, Holistic Approach to Learning into
TheClassroom. Journal of College Science Teaching. XXVI (5).
Surapranata, S. dan Hatta, M. 2004. Penilaian Portofolio-Implementasi
Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suryanto. 2011. Evaluasi Pembelajaran di SD. Jakarta: Pusat Penerebit
Universitas Terbuka.
Suwono, H. 2012.Penilaian Hasil Belajar IPA.Malang:BayumediaPublishing.
Swann, Annette C.; Bickley-Green, C. 1993. Basic Uses of Portfolio in Art
Education Assessment.NAEA Advisory. Reston.

Anda mungkin juga menyukai