Basic Cocept of Hiv Aids (2018) PDF
Basic Cocept of Hiv Aids (2018) PDF
1
10/1/2018
Envelop
GP 120
GP 41
Gp 40
Enzym Gp 120
Reverse transcriptase
Integrase
Protease
Inti
P17 (matrix)
P24 (kapsid)
P7/P9 (nucleocapsid) CD4 receptor
of host cell
• Virus: Retrovirus
Virus attached
• Semula hanya menyerang Limfosit T
to mucosal
receptors • Sekarang: juga menyerang sel Dendritik, Makrofag
• Replikasi unik manfaatkan fasilitas Limfosit T
Membrane
or skin
portal of
• Sebabkan infeksi kronis inflamasi kronis
entry
• Target Utama :
Microscopic view of
proces • CD4 Limfosit T.
Dendritic cells
• Monosit dan makrofag.
underlying skin shelter
and amplify virus • Virus memindahkan RNAnya kedalam sel manusia :
• Terintegrasi kedalam materi genetik.
• Replikasi.
Spread of virus to
lymphatic organ, bone
• Menghasilkan antibodi
marrow, circulation
2
10/1/2018
3
10/1/2018
• CAIRAN SERVIKS
• MUNTAH
• FESES TIDAK DIANGGAP
INFEKSIUS,
• AIR LIUR
KECUALI
• KERINGAT TERKONTAMINASI
• AIR MATA DARAH YANG
• URIN TERLIHAT
• CAIRAN NASAL
• SPUTUM
22 10/1/2018
4
10/1/2018
First, the HIV GP120 and GP41 attach to the uninfected CD4 cell surface (receptor)
• There is no document cases of HIV infection through contact and fuse with the cell membrane
wih a needle or syringe discarded in public place Second, the viral core contents are emptied into the host cell, a process known as
uncoating.
• In 2008, the largest retrospective study of 274 Canadian Third, HIV enzyme reverse transcriptase copies the viral genetic material from RNA
children showed not one case of HIV following an injury with into double-stranded DNA.
a discarded needle. Fourth, double-stranded DNA is spliced into the cellular DNA by the action of another
HIV enzym integrase
Fifth, using the integrated DNA or provirus as a blueprint, the cell makes new viral
proteins and viral RNA.
Sixth, HIV protease cleaves the new proteins (polyproteins).
Seventh the new proteins join the viral RNA into new viral particles.
Finally, new viral particles bud from the cell and start the process
5
10/1/2018
5-7 tahun tanpa gejala: TAHAP 2: HIV POSITIF (TANPA GEJALA) RATA-RATA SELAMA 5-10
AIDS TAHAP SATU TAHUN:
• HIV berkembang biak dalam tubuh
DD:
1. Limfadenitis • Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan
2. TB Kelenjar merasa sehat
3. AIDS stadium 1 • Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah
4. Limfoma Maligna terbentuk antibody terhadap HIV Umumnya tetap tampak sehat
selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8
tahun (di negara berkembang lebih pendek)
1200 Infeksi
Primer Sindrom HIV Primer Kematian
-Sindroma Wasting (HIV) : kurus kering 1100
AIDS TAHAP TIGA -Kandidiasis esofagus 1000 Infeksi
-Herpes simpleks ulseratif > 1 bulan Oportunistik
900 1:512
Infeksi laten
800 1:256
Plasma Viremia Titer
CD4 T Cells/mm3
700 1:128
)
konstitusi
(
500 1:32
400 1:16
300 1:8
200 1:4
100 1:2
0 0
0 3
Jamur di Mulut Atau TB Paru AIDS TAHAP EMPAT 6 9 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Weeks Years
6
10/1/2018
• Gastrointestinal:
• Respirasi • Lesi pada mulut Kapossi sarkoma
• Sesak nafas (dispnea, takipnu) • Candida mulut plag putih yang melapisi rongga mulut dan lidah
• Batuk produktif dan batuk non produktif dengan SaO2 < kandidiasis, stomatitis
80% • Lesi putih pada lidah (hairy leukoplakia)
• Ginggivitis
• Retraksi interkostalis • Nyeri telan, nyeri pada oral
• Dada asimetris • Muntah
• Napas cuping hidung • Diare karena adanya Criptosporidiosis
• Adanya ronchi, produksi sputum yang berlebih, fremitus • Hepatosplenomegal
berkurang • Muskuloskeletal:
• Muscle wasting
• Penurunan kekuatan otot
SARKOMA KAPOSSI
• Neurologi:
Ataxia, tremor, sakit kepala (toxoplasmosis), kurang kordinasi (ADC),
kehilangan sensori, apasia, kehilangan konsentrasi (ADC), kehilangan
memori (ADC=AIDS Dementia Complex), apatis, depresi, penurunan
kesadaran, kejang (Toxoplasmosis), paralysis, koma
Karena meningitis, ensefalitis, toksoplasmosis dan ensefalitis HIV
• Integumen
Sarkoma kapossi, eritema, candidiasis, criptococosis
• Reproduksi:
Adanya lesi atau keluaran dari genital (herpes simpleks), nyeri dan gatal
perianal
• Kardiovaskuler
Perikarditis, endokarditis
7
10/1/2018
8
10/1/2018
5. Apakah Test A1, A2 dan A3 positif? Jika YA Diagnosis pasti HIV. • Informed consent di fasilitas layanan kesehatan dapat diberikan
secara lisan tidak perlu secara tertulis.
6. Apakah test A1 positif, salah satu A2 atau A3 negatif? Jika TIDAK
pastikan Apakah test A1 positif, A2 dan A3 negatif Jika YA anggap • Bagi mereka yang menolak pemeriksaan HIV dicatat dalam catatan
INDETERMINASI. medik untuk dilakukan penawaran pemeriksaan dan atau konseling
ulang ketika kunjungan berikutnya.
7. Jika test A1 positif, A2 dan A3 negatif Jika TIDAK, namun resiko
tinggi anggap INDETERMINASI.
Undang-undang Praktik Kedokteran No. 29 Tahun 2004
9
10/1/2018
PEMERIKSAAN CD4
RASIONAL PEMERIKSAAN: HASIL PEMERIKSAAN:
NURSING IMPLICATION: • CD4 merupakan target invasi virus CD4 pada klien HIV dibawah 200 mm3 pembentukan
BEFORE: HIV bila terjadi infeksi HIV CD4
antibodi berkurang
IMPLIKASI KEPERAWATAN:
1. Jelaskan pada klien tentang prosedur tidak puasa menurun (Normal CD4 600-1.200 BEFORE:
2. Informed consent sel/mm3) menggambarkan 1. Jelaskan pasien tidak perlu puasa
3. Pakai sarung tangan (universal precaution) jumlah dan tidak menggambarkan
2. Pakai sarung tangan ambil darah vena 10 cc 5
4. Ambil darah vena atau perifer 10 cc cc dengan heparin dan 5 cc tambah EDTA tidak
fungsinya boleh masuk kulkas
AFTER: • CD4 (T Helper) berperan dalam AFTER:
1. Tekan area tusukan membantu sel B menghasilkan 1. Tekan area tusukan
2. Jika hasil positif ada virus HIV dalam tubuh belum tentu AIDS antibodi
2. Observasi area tusukan terhadap adanya infeksi
pasien HIV dan resipiennya memiliki daya tahan
bisa menularkan pada orang lain rendah
3. Jika hasil positif berikan dukungan kontak seksual 3. Diskusikan hasil CD4 turun pembentukan
identifikasi kemungkinan penularan pada partner seksual test antibodi berkurang daya tahan tubuh kurang
ELISA pada pasangan seksual
HASIL PEMERIKSAAN: Tes viral load adalah tes untuk mengukur jumlah virus HIV dalam
Jumlah sel T limfosit pasien HIV< 20% (normal 20-40%) darah. Ada beberapa cara untuk melakukan tes ini:
IMPLIKASI KEPERAWATAN: Alat PCR (polymerase chain reaction) memakai suatu enzim
BEFORE: untuk menggandakan HIV dalam contoh darah. Kemudian
1. Jelaskan pasien tidak perlu puasa reaksi kimia menandai virus. Penanda diukur dan dipakai untuk
menghitung jumlah virus. Tes jenis ini dibuat oleh Roche dan
2. Pakai sarung tangan ambil darah vena 10 cc 5 cc dengan heparin dan 5 cc tambah Abbott.
EDTA tidak boleh masuk kulkas Alat bDNA (branched DNA) menggabung bahan yang
AFTER: menimbulkan cahaya dengan contoh darah. Bahan ini
1. Tekan area tusukan mengikatkan dengan bibit HIV. Jumlah cahaya diukur dan
2. Observasi area tusukan terhadap adanya infeksi pasien HIV dan resipiennya memiliki dijadikan jumlah virus. Tes jenis ini dibuat oleh Bayer
daya tahan rendah Alat NASBA (nucleic acid sequence based amplification)
3. Diskusikan hasil T limfosit turun pembentukan AB ↓ daya tahan tubuh ↓ menggandakan protein virus agar dapat dihitung. Tes jenis ini
dibuat oleh bioMerieux.
10
10/1/2018
Rencanakan untuk
kembali tes
HIV
Informasikan Hasil Tes (+) dan
Siapkan dukungan
Minum Obat ARV Diulang 1 bulan lagi
Informasikan Hasil tes (-)
Lakukan Rekomendasi Rawatan
(Antiretroviral 3 jenis)
Lakukan
Klinis HIV
Seumur hidup
Dorong untuk lakukan
Rujukan psgan dan Motivasi
pembukaan status dan rujukan
Pasien utk kurangi risiko
pasangan
1. Upaya Biomedik
• Obat Anti Retro Viral
• Sunat,, Sirkumsisi
Sunat
• Kondom,, Pengobatan penyakit menular seksual
Kondom
2. Upaya Struktural
• Ekonomi,, Budaya,
Ekonomi Budaya, Pendidikan, Hukum
Hukum,, Kesetaraan gender
3. Perubahan Perilaku,
Perilaku, Positive Preventif
11
10/1/2018
Dewasa dan anak usia >5 tahun Anak usia <5 tahun
12
10/1/2018
13